Anda di halaman 1dari 2

Nama : Virga Ghina Nisrina

NRP

: 2314100149

Kelas : D

Sumber air yang saya pilih untuk air umpan boiler adalah sumber air I karena secara
keseluruhan memiliki zat-zat pengotor yang cenderung lebih sedikit daripada sumber air II.
Berikut adalah treatment-treatment yang perlu dilakukan pada air umpan boiler. Proses
pertama adalah lime softening, dicampurkan ada air baku untuk mengendapkan kalsium,
magnesium, dan silika pada air. Magnesium dapat lebih mudah diendapkan menjadi lumpur,
namun pada umumnya kalsium lebih sulit diendapkan. Untuk mengendapkan kalsium, zat-zat
yang biasa dipakai adalah sodium phosphate, NaH2PO4 trisodium phosphate, Na3PO4, dan
disodium phosphate, Na2HPO4. Pemberian asam organik dan minyak jarak dapat dilakukan
untuk menghilangkan soda kaustik dan garam-garam sodium lainnya yang menyebabkan
terjadinya foaming (buih). Untuk menghilangkan ion sulfat, nitrat, dan klorida pada air
umpan boler, yang dapat dilakukan adalah menggunakan sebuah alat yaitu dealkalizer yang
akan menurunkan alkalinitas air. Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara
mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat
seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau
dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air
seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.Boiler yang lebih
baik digunakan untuk menghasilkan steam bertekanan tinggi adalah water tube boiler karena
water tube boiler lebih tahan pada tekanan tinggi sampai dengan tekanan sebesar 100 bar
sedangkan fire tube boiler hanya bisa tahan sampai dengan tekanan sebesar 16 bar.
Cara perawatan boiler adalah dengan proses commisioning awal, operasi pada
keadaan normal dan emergency (darurat) dan pembersihan boiler. Proses persiapan awal
dilakukan baik terhadap boiler baru ataupun boiler lama adalah suatu pemeriksaan utama
yang terdiri dari proses penghilangan kerak atau material asing pada boiler setelah uji
hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel dioperasikan dengan cara
pendidihan menggunakan larutan alkali untuk menghilangkan material-material yang
mengandung minyak dan deposit-deposit lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada
tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu pendidihan kurang lebih 24
jam. Untuk boiler tekanan tinggi, pembersihan secara kimia dengan mengurangi zat-zat
dilakukan untuk menghilangkan kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam,

boiler dikosongkan, diisi kembali, dan dicuci dengan air segar. Boiler kemudian siap untuk
beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol pengaman. Pengoperasian
pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik ketel yang memerlukan pemeliharaan dan
kondisi air ketel yang baik untuk mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa
secara benar, perlu diperhatikan uap dan temperatur uap yang dihasilkan serta menjaga
kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai dan untuk pendinginan boiler setelah
dimatikan ditetapkan dalam petunjuk manual ketel dan harus diikuti dengan baik.
Pengoperasian pada keadaan darurat merupakan hal yang harus diperhatikan. Keadaan ini
dapat berupa kesalahan pada air umpan atau bahan bakar, kehilangan udara, atau kesalahan
pada api pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci pengaman yang
otomatis untuk aliran bahan bakar dan pada saat ketel berhenti beroperasi jika terjadi keadaan
yang membahayakan. Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyikatan dan
pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air dan uap dilakukan
dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga dengan menggunakan pembersih kimia
secara otomatis untuk ketel yang modern pada unit boiler, terutama pada bagian ketel yang
tidak dapat dijangkau oleh tangan. Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah
pengawasan supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama dengan zat
kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras. Pembersihan asam jika dibuat oleh
orang yang tidak kompeten dapat menyebabkan kelebihan zat-zat kimia pada boiler. Setelah
pencucian dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan langkah terakhir adalah boiler
dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert.
Air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan agar tidak
menimbulkan masalah-masalah pada pengoperasian boiler. Air tersebut harus bebas dari
mineral-mineral yang tidak diinginkan serta pengotor-pengotor lainnya yang dapat
menurunkan efisiensi kerja dari boiler. Masalah-masalah yang disebabkan oleh zat pengotor
pada boiler adalah kerak dan korosi. Kerak adalah deposit mineral yang biasa terjadi, berupa
padatan yang terbentuk dari reaksi antara zat pengotor dan permukaan pipa logam. Kerak
berperan sebagai insulator yang memperlambat transfer panas sehingga menyebabkan
penurunan efisiensi dan meningkatkan pemakaian bahan bakar. Efek yang lebih serius adalah
overheating dan penyebab kerusakaan pada pipa-2 boiler. Korosi disebabkan oleh kandungan
oksigen yang terlarut pada air umpan boiler. Reaksi oksidasi menjadi semakin agresif bila
mendapat energi panas menciptakan korosi pada permukaan logam. Kerusakaan akibat korosi
dapat terjadi pada drum boiler, header, dan pipa-2 kondensat.

Anda mungkin juga menyukai