Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ACARA
PRINSIP
TUJUAN
DASAR TEORI
Bahan
n-Hexane
CaCO3
Glass wool
Kapas
Kertas saring
F.
PROSEDUR
Pembuatan sampel
Pita-pita warna yang dihasilkan adalah berwarna hijau (klorofil) dan kuning, dengan
hasil pemisahan berwarna hijau.
H.
PEMBAHASAN
sifat kelarutannya, akan tetapi lebih baik untuk memilih suatu pelarut yang tidak
tergantung pada kekuatan elusi sehingga zat-zat elusi yang lebih kuat dapat dicoba.
kekuatan dari zat elusi adalah daya penyerapan pada penyerap dalam kolom.
Penambahan pelarut diatas contoh tersebut dilakukan sedikit demi sedikit, dan
ditambahkan kembali sedikit demi sedikit jika pelarut mulai berkurang. pelarut yang
ditambahkan akan turun perlahan kebagian penyerap dan membentuk pita-pita
warna sesuai dengan jenis zat warna yang terkandung dalam contoh, saat praktikum
pita-pita warna yang dihasilkan berwarna kuning dan hijau (klorofil).
Pelarut tersebut akan turun dan keluar dengan dengan membawa zat pewarna yang
terlarut tersebut, saat praktikum zat warna yang ditampung berwarna hijau. hal ini
dapat disebabkan karena zat warna yang terkandung dalam contoh lebih dominan
oleh warna hijau (klorofil), sehingga warna-warna lain seperti kuning yang timbul
pada pita-pita warna dalam penyerap tidak dapat teridentifikasi.
I.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan pengamatan, maka dapat diketahui bahwa pada pemisahan
dengan metode kroamtografi kolom, contoh daun belimbing menghasilkan pita-pita
warna kuning dan hijau (klorofil), akan tetapi zat pewarna yang ditampung berwarna
hijau hal ini dikarenakan warna hijau dalam contoh memilliki konsentrasi yang lebih
besar atau lebih dominan dari warna kuning sehingga warna kuning tidak
teridentifikasi.
J.
DAFTAR PUSTAKA
Bassett, J ; Denney, R.C ; Jeffery, G.H ; Mendham, J. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis
Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Modul PJJ Kromatografi. 2008
http://foodandsnack.wordpress.com/2012/01/18/analisa-zat-pewarna-alami-denganmetode-kromatografi-kolom/
Proses pemisahan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua
atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa
lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan
bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses
pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya
proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi
merupakan campuran berbagai huuuhidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbonhidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian
yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan
menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen
(lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih
fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padatcair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan
harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan