termasuk didalamnya masa pengolahan tanah. Pola tanam merupakan bagian atau sub sistem
dari sistem budidaya tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan
satu atau lebih sistem pola tanam. Pola tanam ni diterapkan dengan tujuan memanfaatkan
sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan. Namun yang penting
persyaratan tumbuh antara kedua tanman atau lebih terhadap lahan hendaklah mendekati
kesamaan.
Pola tanam di daerah tropis, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan
curah hujan, terutama pada daerah atau lahan yang sepernuhnya tergantung dari hujan.
Makan pemilihan jenis/varietas yang ditamanpun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang
tersedia ataupun curah hujan.
Pola tanam terbagi dua yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam polikultur. Pertanian
monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami
padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah
meningkatkan hasil pertanian. Sedangkan pola tanam polikultur ialah pola pertanian dengan
banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan
menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik.
Pengetahuan mengenai pola tanam sangat perlu bagi petani. Sebab dari usaha tani yang
dilakukan, diharapkan dapat mendatangkan hasil yang maksimal. Tidak hanya hasil yang
menjadi objek, bahkan keuntungan maksimum dapat didapat dengan tidak mengabaikan
pengawetan tanah dan menjaga kestabilan kesuburan tanah.
Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), karena tanaman yang satu dapat
mengurangi serangan OPT lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir hama aphids dan
a.
b.
Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
Faktor-faktor tersebut adalah :
Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat
ditekan, dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah dapat dihindari
Hasil panen secara beruntun dapat memperlancar penggunaan modal dan meningkatkan
produktivitas lahan
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman, sangat membantu mencegah terjadinya erosi
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman, sangat membantu mencegah terjadinya erosi
Sisa komoditi tanaman yang diusahakan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau
c.
d.
Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun
larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan
penyakit.
Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
e.
Tumpang sari
Akan terjadi peningkatan efisiensi
(tenaga kerja, pemanfaatan lahan
maupun penyerapan sinar matahari),
Monokultur
Tidak terjadi peningkatan
efisiensi
Tidak dapat mengatur populasi,
gagal
Kombinasi beberapa jenis
tanaman dapat menciptakan
beberapa jenis tanaman dapat
menciptakan stabilitas biologis
sehingga dapat menekan serangan
hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian
sumber daya lahan dalam hal ini
kesuburan tanah.
Famil harus sama agar pola pertumbuhan dan bahan makanan yang diperlukan sama dan
Sistem perakaran harus berbeda, jika sistem perakaran sama maka tanaman tersebut akan
memperebutkan unsure hara yang terkandung dalam tanah yang dapat mengakibatkan
penghambatan tubuh tanaman.