Anda di halaman 1dari 12

A.

Zat Inklusi Sel


a. Ca Oksalat
o Daun Jeruk Purut
1. Tujuan
- Melakukan uji organoleptis pada pelepah papaya
- Mengamati morfologi dan anatomi pelepah papaya
- Melakukan uji kimiawi untuk mengetahui benda ergastik yang terdapat pada
pelepah pepaya
2. Klasifikasi
Nama Lokal
Nama Latin
Kerajaan
Divisi
Kelas
Upakelas
Ordo
Famili
Upafamili
Bangsa
Genus
Sediaan
3. Uji Organoleptis

: Daun jeruk purut


: Citrus hystrik
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Rosidae
: Sapindales
: Rutaceae
: Aurantioideae
: Citreae
: Citrus
: Irisan melintang

Bau

: khas bayam

Warna

: hijau

Rasa

: pahit

4. Deskripsi Tanaman
Daun jeruk purut memiliki manfaat sebagai obat batuk, penyedap rasa
masakan, antiseptik, sebagai penghilang bau amis pada daging, sebagai
biolarvasida nyamuk Aedes aegypti, sebagai obat influenza, minyak rambut,
melembabkan kulit kering dan bersisik. Jeruk purut banyak ditanam di
pekarangan atau kebun-kebun.

Daun jeruk purut berupa daun majemuk,

bertulang daun menyirip. Sebgian tangkai daun melebar menyerupai anak


daun. Helaian daun berbentuk bulat atau lonjong, pangkal daun tumpul dan
ujungnya meruncing. Daunnya bertepi gerigi dan kasar. Permukaan daun licin
dengan bintik-bintik kecil. Daunnya berwarna hijau mengkilap. Bunganya
berbentuk bintang, berwarna putih kemerahan atau putih kekuningan,
berbentuk bullat dan memiliki rasa masam.
5. Morfologi

6. Anatomi

(a)

(b)

Uji Kimiawi
Sediaan preparat + Hcl 25% warna tetap (hijau kekuningan)
Ca Oksalat (-)

7. Analisis dan pembahasan


Leaf clearing dilakukan dengan cara merendam daun jeruk purut pada HCl di
dalam botol gelap selama 3 hari. Setelah 3 hari, maka semua organel termasuk
klorofil akan larut sehingga hanya terlihat Kristal Ca-oksalatnnya saja.
Daun jeruk yang di beri perlakuan leaf clearing sebelumnya, diamati
menggunakan mikroskop. Menurut literatur bentuk Ca Oksalat pada daun
jeruk adalah prisma.
8. Kesimpulan
Daun jeruk purut srharusnya memiliki kristal Ca oksala yang berbentuk
prisma , namun pada percobaan ini tidak diemukan ca oksalat karena terdapat
kesalahan pada leaf clearing
9. Daftar Pustaka
Mulyani,Sri.2006.Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta
Winarto, W.P. 2007. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal.
Karyasari Herba Media : Bandung

o Bayam
1. Tujuan
Melakukan uji organoleptis padatangkai daun bayam
Mengamati morfologi dan anatomi bayam
Melakukan uji kimiawi untuk mengetahui benda ergastik yang terdapat pada
tangkai daun bayam
2. Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Caryophyllales

Famili

: Amatanthaceae

Genus

: Amaranthus

Spesies

: Amaranthus spinosus

3. Deskripsi tanaman
Kegunaan bayam adalam untuk menyembuhkan penyakit asma, eksim,
kanker, anti inflamasi, anti oksidan, kekebalan tubuh, tekanan darah, diet,
tulang, untuk otak dan fungsi nervous. Bayam biasa tumbuh merangkak
ataupun tegak, dapat ditemukan pada ketinggian 5-2000 mdpl, dapat tumbuh

di daerah panas dan dingin. Bayam tumbuh subur di dataran rendah dengan
kondisi udara yang agak panas dan di tempat yang terbuka.
Daun bayam berbentuk bulat telur dan bagian ujung daun agak
meruncing. Tulang dan urat daun dapat terlihat dengan jelas. Daun bayam
berwarna hijau tua, hijau muda sampai kemerahan. Bayam memiliki bunga
yang berkelamin tunggal dan tumbuh secara majemuk, serta berwarna hijau.
Bunga bayam memiliki 5 mahkota, daun bunga sekitar 3-5 buah, 1-5 benang
sari dan 2-3 bakall buah. System penyerbukan bunga bayam dilakukan
dengan bantuan angina atau binatang seperti kupu-kupu dan lain sebagainya.
System perakaran bayam yaitu tunggang dengan akar serabut diatasnya.
Batang tanaman bayam tebal dan berserat, pada sebagian jenis tertentu bayam
pada batangnya memiliki duri. Batang bayam banyak mengandung air.
4. Uji Organoleptis
Warna : hijau
Bau

:khas bayam

Rasa :pahit
Sediaan: tangkai daun
5. Morfologi

6. Anatomi

Uji Kimiawi :
Leaf clearing dilakukan dengan cara merendam daun bayam pada HCl
di dalam botol gelap selama 3 hari. Setelah 3 hari, maka semua organel
termasuk klorofil akan larut sehingga hanya terlihat Kristal Caoksalatnnya saja.
7. Analisis dan pembahasan
Sebelum dilakukan pengamatan dengan mikroskop, dilakukan leaf
clearing pada daun bayam. leaf clearing dilakukan dengan cara merendam
daun bayam dengan HCl selama tiga hari dan kemudian ditempatkan pada
botol gelap. Dengan dilakukan leaf clearing klorofil pada daun larut dengan
HCl sehingga ketika diamati dengan mikroskop, daun terlihat jernih. Ca
Oksalat yang terdapat pada daun yang telah di leaf clearing terlihat jelas. Ca
Oksalat pada bayam berbentuk butiran-butiran kecil. Bentuk Ca Oksalat
seperti ini dinamakan bentuk pasir.
8. Kesimpulan
Sediaan daun bayam yang diamati di mikroskop data terlihat bentuk
Kristal ca-oksalatnya dengan bentuk butiran kecil, atau bias disebut dengan
Kristal pasir.
9. Daftar Pustaka
Rukmana, Rahmat. 1995. Bayam Bertanam dan Pengelolahan Pascapanen.
Kanisius. Yogyakarta

b. Amilum
o Serbuk Kayu Rapet

1. Tujuan
Melakukan uji organoleptis pada kayu rapet
Mengamati morfologi dan anatomi kayu rapet
Melakukan uji kimiawi untuk mengetahui benda ergastik yang terdapat pada
kayu rapet
2. Klasifikasi
Nama Lokal
Nama Latin

: Serbuk Kayu Rapet


: Parameria laevigata

Kingdom

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Gentianales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Parameria

Spesies

: Parameria laevigata

: Plantae

Sediaan
: Serbuk
3. Uji Organoleptis
Bau
: agak menyengat
Warna : cokalt
Rasa : pahit dan asin
4. Deskripsi Tanaman
Kayu rapet berasal dari Indonesia dan termasuk tanaman langka. Kayu rapat
termasuk dalam famili Apocynaceae. Kayu rapet memiliki habitusnya yaitu
semak-semak yang menjalar. Mempunyai akar yang menjalar dan berwarna
coklat. Batangna membelit, berkayu, dan berambut. Warna batang dari kayu
rapet yaitu coklat, kulit batangnya berwarna putih dan terbelah-belah. Besar
batangnya kira-kira seibu jari tangan. Memiliki daun tunggal, lanset dan
berhadapan. Pangkal daun meruncing, daun muda berwarna hijau kemerahan
setelah tua berwarna hijau. Bentuk dari bunga kayu rapet yaitu malai,
mahkotanya berbentuk corong dan berwarna putih. Buah nya polong, biji
bulat berwarna coklat kehitaman.
Kayu rapet merupakan astringen yang berguna untuk obat luka, obat disentri,
dan nyeri, obat disentri, obat koreng dan luka-luka, serta sebagai obat Rahim

nyeri setelah bersalin, antipiretik dan sebagai disinfektan. Tanaman ini banyak
tumbuh di hutan (sampai dengan 1200 dpl) atau tanah tandus. Berupa semak
menjalar yang panjangnya kurang lebih 4 meter.
Tanaman kayu rapet ini memiliki batang yang membelit, bulat, berkayu, dan
berwarna coklat. Memiliki daun tunggal, pangkal daun meruncing, daunnya
berhadap-hadapan, pertulangan daun menyirip dengan panjang daun sekitar 5-12
cm dan memiliki lebar daun sekitar 2-5 cm, tangkai daun memiliki panjang
berkisar antara 2-4 cm. bunga dari tanaman kayu rapet yaitu termasuk bunga
majemuk, mahkota bunga berbentuk corong, bunganya berwarna putih. Buah
kayu rapet berbentuk polong dengan ujung lancip dan berisi 4-10 biji. Biji
tanaman kayu rapet yaitu berbentuk bulat, berwarna coklat kehitaman. Akar kayu
rapet yaitu termasuk akar tunggang dan berwarna coklat.
Tanaman kayu rapet ini memiliki batang yang membelit, bulat, berkayu, dan
berwarna coklat. Memiliki daun tunggal, pangkal daun meruncing, daunnya
berhadap-hadapan, pertulangan daun menyirip dengan panjang daun sekitar 5-12
cm dan memiliki lebar daun sekitar 2-5 cm, tangkai daun memiliki panjang
berkisar antara 2-4 cm. bunga dari tanaman kayu rapet yaitu termasuk bunga
majemuk, mahkota bunga berbentuk corong, bunganya berwarna putih. Buah
kayu rapet berbentuk polong dengan ujung lancip dan berisi 4-10 biji. Biji
tanaman kayu rapet yaitu berbentuk bulat, berwarna coklat kehitaman. Akar kayu
rapet yaitu termasuk akar tunggang dan berwarna coklat.

5. Morfologi

Penampang Kayu Rapet

Anatomi

Uji Kimiawi :
Serbuk kayu rapet + HCl -> Ca Oksalat larut

6. Analisis dan Pembahasan

Serbuk kayu rapet diamati dengan mikroskop. Telihat jelas tumpukan Kristal
Ca-oksalat. Sebagian berbentuk segitiga dan sebagian berbentuk prisma. Setelah
ditetesi HCl 25% maka Ca oksalat akan menghilang, atau larut.
7. Kesimpulan
Serbuk kayu rapet mengandung krisral Ca-oksalat yang berbentuk prisma.
8. Daftar Pustaka
Hardiyan, Ahmad. 2003. Tanaman Obat Keluarga. Bina Pustaka : Bandung

o Pelepah Pepaya
1. Tujuan
9. Melakukan uji organoleptis pada pelepah papaya
10. Mengamati morfologi dan anatomi pelepah papaya
11. Melakukan uji kimiawi untuk mengetahui benda ergastik yang terdapat
pada pelepah pepaya
2. Klasifikasi
Nama Lokal : Pepaya
Nama Latin : Carica Papaya
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Violales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.
Sediaan
: Pelepah
3. Uji Organoleptis
Bau
: khas
Warna
: hijau muda
Rasa
: pahit
4. Deskripsi Tanaman
Beberapa senyawa yang diketahui terdapat dalam pepaya antara lain enzim
papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa,
dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek seperti digitalis.
Sementara buahnya mengandung -karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa,
papain, papayotimin papain, fitokinase. Manfaat getah papaya untuk kesehatan

dibuktikan Bouchut secarailmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang


menyatakan papain bersifatantitumor atau kanker. Peran itu dimungkinkan oleh
kandungan senyawa karpain,alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok
rantai metilen.Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang
disembuhkan,karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa
mikroorganisme yang mengganggu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk
menekan penyebab tifus.
5. Morfologi

6. Anatomi

(a)

(b)

(c.)

(d)

Keterangan : b. 1. Gambar Kristal Ca Oksalat

Uji Kimiawi
Reagen HCL : (+) Kalsium Oksalat larut

7. Deskripsi Gambar
Gambar (a) merupakan gambar mikroskopis dari preparat pelepah papaya dengan
perbesaran 100x, gambar tersebut memperlihatkan Kristal Ca oksalat bertipe Drusse
yang te rdapat pada pelepah pepaya. Sedangkan gambar (b) merupakan gambar
mikroskopis dari preparat pelepah pepaya dengan perbesaran 100x yang telah diberi
reagen HCl 25%. Reagen HCl digunakan untuk mendeteksi Kristal Ca oksalat. Dengan
penambahan reagen ini, maka kristal Ca oksalat akan larut. Dan dapat dilihat pada
gambar b, kristal Ca oksalat yang terdapat pada gambar a larut karena penambahan
reagen HCl 25%. Gambar (c) merupakan gambar tangan dari hasil pengamatan di
mikroskop. Dan gambar (d) merupakan gambar literatur yang menunjukkan tipe Kristal
Ca Oksalat, yaitu tipe Drusse.
8. Analisis dan Pembahasan
Pengamatan benda ergastik pada pelepah pepaya (Carica papaya) menggunakan satu
reagen, yaitu HCl 25% untuk mendeteksi benda ergastik berupa kristal Ca oksalat. Pada
pengamatan kristal Ca oksalat menggunakan HCl 25%, ditemui perubahan yaitu yang pada
awalnya kristal Ca oksalat terlihat bertipe Drusse, kemudian larut setelah ditambahkan
reagen HCl 25%. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan antara gambar (a) dan gambar (b).
Kristal kalsium oksalat umumnya terdapat pada sel kortek dan sel parenkim floem dan
parenkim xilem. Kristal kalsium oksalat terbentuk ketika asam oksalat yang bersifat racun
bagi tumbuhan dimetabolisme dengan ion kalsium sehingga terjadi pengendapan. Endapanendapan ini kemudian membentuk kristal yang selanjutnya disebut kristal kalsium oksalat.
Bentuk kristal kalsium oksalat yang dapat dijumpai di dalam sel-sel tumbuhan antara lain:
1.) Bentuk Drusse yang merupakan kristal yang berbentuk kelenjar atau globuse masses
atau Drusse. Bentuknya seringkali tidak beraturan, dapat serupa bintang, bulat, atau bentuk
lainnya. Bentuk kristal kalsium oksalat ini dapat ditemukan pada sel-sel serat tangkai daun
pepaya (Carica papaya), dan keberadaannya seringkali memenuhi lumen sel. 2.) Bentuk

prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis daun jeruk (Citrus sp.)
3.) Bentuk jarum, dapat ditemukan pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).
4.) Bentuk butiran-butiran kecil, sering pula disebut kristal pasir. Bentuk kristal kalsium
oksalat ini dapat ditemukan pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp. 5.) Bentuk rafida,
atau bentuk jarum yang tersusun sejajar. Rafida dapat ditemukan pada kulit buah aren
(Arenga pinnata), yaitu pada sel-sel dari bagian jaringan parenkim (Hardiyan, 2003).
9. Daftar Pustaka
Hardiyan, Ahmad. 2003. Tanaman Obat Keluarga. Bina Pustaka : Bandung
Rukmana, Rahmat. 1995. Papaya, Budi Daya dan Pasca Panen. Kanisius: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai