Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya penyusunan Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan pembangunan Daerah
Kabupaten Lombok Utara ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ini merupakanProgram
perencanaan pembangunan yang proses penyusunannya berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
dalam kurun waktu lima tahun ke depan (2011-2015), dengan tetap memperhatikan potensi yang
ada baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi.
Keberadaan Renstra ini sangat penting karena mencerminkan perencanaan pembangunan
Daerah baik dari sisi proses manajemen maupun sebagai sebuah kebijakan dan merupakan salah
satu instrument pembangunan yang di dalamnya terkandung visi, misi, tujuan dan sasaran serta
berbagai cara yang dipilih untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Untuk itu Dokumen Renstra ini sangat penting karena berfungsi sebagai Guide Line bagi
seluruh jajaran aparat Bappeda dalam melaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam
menyusun berbagai kebijakan, program kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanan
pembangunan di Kabupaten Lombok Utara tahun 2011-2015.
Mudah-mudahan Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Lombok Utara ini bermanfaat dan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

Tanjung,

2011

Kepala Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah Kabupaten
Lombok Utara,

Ir. H. Nanang Matalata


NIP. 19600320 199003 1 012

Renstra Bappeda 2011-2015

Page i

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis pada dasarnya adalah merupakan suatu proses pemikiran strategis. Karena
dalam dokumen tersebut ditetapkan ke mana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya;
apa yang hendak dicapai dalam lima tahun kedepan serta bagaimana cara mencapainya dan langkahlangkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tersebut tercapai.
Dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Bappeda Kabupaten Lombok
Utara melakukan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) sebagai dokumen perencanaan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode lima tahunan, yang akan digunakan sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Bappeda (Renja Bappeda) dan memberikan masukan dalam
Rencana kerja Perangkat Daerah (RKPD). Dalam penyusunan Renstra ini, pedoman utama yang
digunakan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok
Utara 2011-2015 serta tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Lombok Utara.
Sebagai salah satu instansi pemerintah, Bappeda mempunyai tugas membantu kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan dan berkewajiban
membuat Rencana Strategis (Renstra) yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah penting dengan
memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada. Rencana strategis ini
merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun
waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik yang berkaitan dengan
sumber daya manusia maupun sumber daya alam, kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang
dihadapi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


MAKSUD
Maksud Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Daerah Kabupaten
Lombok Utara adalah:
1. Memberikan arah dan pedoman umum (Guide Line) bagi segenap pimpinan dan staf Bappeda
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya di dalam menyusun berbagai kebijakan
dan program kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan.
2. Sebagai acuan resmi Bappeda dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan dalam mencapai tujuan
pembangunan
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 1

3. Menjadi kerangka dasar bagi Bappeda dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah:
1. Menjadi satu acuan resmi bagi Bappeda Kabupaten Lombok Utara dalam menentukan prioritas
dan kegiatan tahunan.
2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda Kabupaten Lombok Utara dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur serta untuk
memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam
kurun waktu lima tahun.

C. LANDASAN HUKUM
Dasar Hukum penyusunan Rencana Strategis ini mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007
tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
10.Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 2014.
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Tata cara penyusunan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD)

D. HUBUNGAN RENSTRA BAPPEDA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA


Renstra Bappeda adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah lima tahun ke depan
yang substansinya merupakan bentuk konkret dari apresiasi dan penjabaran teknis Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015. Renstra ini
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan indikasi rencana program serta kegiatan
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 2

pembangunan lima tahunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda. Dengan kata lain
Rencana Strategis Bapeda berisi tentang apa yang harus dilakukan oleh Bappeda untuk menjabarkan
visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara periode 2011 2015 sesuai dengan
tupoksinya sebagai institusi perencana pembangunan daerah.

E. SISTEMATIKA PENULISAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


Sistematika Penulisan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015
terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang.
B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
C. Landasan Hukum
D. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya
E. Sistematika Penulisan Rencana Strategis ( Renstra)
BAB II :

Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD


B. Sumber daya SKPD
C. Kinerja Pelayanan SKPD
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III: Gambaran Umum Kondisi Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Lombok Utara
A. Gambaran Umum Perencanaan Saat ini
B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal
D. Issue Prioritas Pelayanan Bapeda
E. Faktor-Faktor Kunci keberhasilan
BAB IV: Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan
A. Visi dan Misi Bapeda
B. Tujuan
C. Strategi
D. Kebijakan
BAB V :

Program dan Kegiatan

A. Program Bappeda
B. Program Lintas SKPD
C. Program Lintas Wilayah
BAB VI: Penutup
LAMPIRAN

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 3

BAB II
TUGAS DAN FUNGSI SKPD
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Lombok Utara sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor 1 Tahun 2009 tentang Susunan dan Tata Kerja Badan Perencanaan Daerah
Kabupaten Lombok Utarayang diubah dengan Perda No. 11 Tahun 2010 beserta penjabarannya
adalah:
1. Kepala badan
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Program dan Pelaporan
c. Sub bagian Keuangan
3. Bidang Fisik dan Prasarana
Terdiri dari:
a. Sub Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan SDA
b. Sub Bidang Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika
4. Bidang Ekonomi
Terdiri dari:
a. Sub Bidang Pertanian,Keuangan, dan Pengembangan Dunia Usaha
b. Sub Bidang Industri,Perdagangan, Koperasi, Perdagangan dan Pertambangan
5. Bidang Statistik, Pelaporan dan Penelitian
Terdiri dari:
a. Sub Bidang Penelitian dan Evaluasi Program
b. Sub Bidang Data dan Statistik
6. Bidang Sosial Budaya
Terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemerintahan Pendidikan dan Kemasyarakatan
b. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
7. Bidang Penanaman Modal
Terdiri dari :
a. Sub Bidang Perijinan Investasi dan Kerjasama
b. Sub Bidang Pengawasan Pengendalian Investasi

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 4

B. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN


1. Data Kepegawaian
KOMPONEN

Jumlah Pegawai

Golongan/Ruang

Ijazah Terakhir

L
P
Jumlah
IV/c
IV/b
IV/a
III/d
III/c
III/b
III/a
II/d
II/c
II/b
II/a
I/d
I/c
I/b
I/a
Kontrak
S3
S2
S1
D3
D2
D1
SMA
SMP
SD

KETERANGAN
39
6
45
1
3
7
8
4
4
4
5
1
2
3
3
4
27
1
10
1
5

2. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana) Bapeda


No.

Uraian

Jumlah
(unit)

Kondisi

1.

Komputer Note Book

18

Baik

2.

Komputer PC

Baik

3.

Motor Honda

19

Baik

4.

Printer

15

Baik

5.

Kursi olympic

Baik

Renstra Bappeda 2011-2015

Ket.

Page 5

6.

Meja Big Panel

Baik

7.

Kursi Kerja Eselon II

Baik

8.

Kursi Kerja Eselon III

Baik

Kursi Kerja Staf

28

Baik

10.

Kursi Komputer

Baik

11.

Kursi Lipat

66

Baik

12.

Meja Kerja Biro I

Baik

13.

Meja Kerja Biro II

Baik

14.

Meja Komputer

Baik

15.

Meja Rapat

10

Baik

16

Meja Kerja Biro

28

Baik

17

LCD Infocus

Baik

18.

Layar LCD Tripod

Baik

19.

Kipas Angin

Baik

20.

Celling Van CMC

Baik

21.

Telepon + Fen mail Panasonic

Baik

22.

Kursi Tamu (sopa)

Baik

23.

White Board Mitsubisi 60 x 90

Baik

24.

Lambang Burung Garuda

Baik

25.

Foto Presiden

Baik

26.

Foto Wakil Presiden

Baik

27

AC

Baik

28

Genset

Baik

29

Kamera Digital

Baik

30

HandyCam

Baik

31

Sound System

Baik

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 6

32

Mobil/ Kendaraan Roda 4

Baik

33

Lemari Besi

Baik

C. TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA


1. Tugas Pokok Bapeda
Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Utara mempunyai tugas
melaksanakan urusan rumah tangga daerah di bidang perencanaan.
2. Fungsi Bappeda
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut:
Untuk melaksanakan tugas tersebut badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai fungsi:
a. Penyusunan pola dasar Pembangunan Daerah (POLDAS), Rencana Strategis (RENSTRA),
Program Pembangunan Daerah (PROPEDA), dan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah
(REPETADA).
b. Penyusunan rencana dan pengembangan wilayah serta pengembangan kawasan strategis
daerah.
c. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) bersama Tim
Anggaran.
d. Pengkoordinasian dengan instansi dan atau lembaga terkait untuk kepentingan perencanaan.
e. Pelaksanaan monitoring pengendalian dan evaluasi pendokumentasian serta pemvisualisasian
hasil pelaksanaan pembangunan.
f. Penyampaian persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
g. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas
h. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, peralatan
dan perlengkapan badan.
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 7

BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

A. GAMBARAN UMUM SAAT INI


Paradigma perencanaan pembangunan sesuai Undang-undang nomor 25 Tahun 2004
mencakup lima pendekatan yaitu: pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan
partisipatif, serta pendekatan top down dan bottom up.
Pendekatan politik dimulai dari pemilihan Kepala Daerah. Pilkada dikatakan sebagai salah satu
tahapan proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah. Karena itu
rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan kepala
daerah saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah. Perencanaan
dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan alur berfikir strategis karena
pendekatan ini erat kaitannya dengan proses menetapkan kemana daerah akan diarahkan
pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang serta bagaimana
mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan terhadap pembangunan secara transparan, dan akuntabel sehingga tumbuh sikap
rasa memiliki (sense of ownership). Sedangkan pendekatan top down bottom up

dalam

perencanaan dilakukan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas bawah dan bawah
atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan
maupun di tingkat kabupaten.
Keterpaduan dari kelima pendekatan proses perencanaan diatas diharapkan dapat lebih
banyak menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dari
proses perencanaan. Minimnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musrenbag
yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini, merupakan
indikasi terhadap kebenaran pernyataan diatas.
Untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan teknis perencanaan agar dapat mendorong
berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang
memang benar-benar dibutuhkan untuk pembangunan yang lebih baik lagi, bukan kegiatan yang
diinginkan seperti kebanyakan usulan-usulan selama ini.
Bappeda sebagai institusi perencana yang membantu Bupati dalam Perencanaan
Pembangunan Daerah dituntut untuk semakin profesional dalam bidang tugasnya.Sementara ini
realita di lapangan menunjukkan bahwa koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan
perencanaan masih lemah dan seringkali Bappeda kesulitan dalam pengumpulan data maupun
pemutakhiran data sehingga kesulitan untuk dianalisa termasuk capaian kinerjanya sehingga
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 8

menimbulkan hambatan dalam penyusunan dokumen-dokumen perencanaan.Karena itu kualitas dan


sikap aparatur sangat menentukan dalam mewujudkan good governance.
Untuk mewujudkan hal itu, saat ini Badan Perencanaan PembangunanDaerah Kabupaten
Lombok Utara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh48 (empat puluh
delapan) orang personil yang terdiri dari 45 (empat puluh lima) orang berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil dan 3 (tiga) orang berstatus sebagai tenaga kontrak. Jika dilihat dari kualitas pendidikan,
2 (dua) orang lulusan pasca sarjana (S2), 26 (dua puluh enam) orang sarjana (S1), 1 (satu) orang
Diploma 3, 12(dua belas) orang SMA dan 2 (dua) orang SMP. Ini menunjukkan sebenarnya SDM
Aparatur Bapeda sudah cukup memadai, namun dari spesifikasi pendidikan masih diperlukan adanya
tambahan personil terutama untuk sarjana informatika, sarjana teknik lingkungan, sarjana ekonomi
akuntansi dan sarjana sosial.
Dari segi gedung/ruang kantor untuk melaksanakan tugas masih ada beberapa ruangan yang
kurang. Gedung Bapeda terdiri dari 1 (satu) Ruang Kepala Badan, 1 (satu) ruang Kepala Bagian Tata
Usaha, 2 (dua) ruang kepala bidang (idealnya tiga ruang kepala bidang karena jumlah kepala
bidangnya ada tiga), 1 (satu) ruang pertemuan untuk 60 (enam puluh) orang, 3 (tiga) ruang untuk staf
bidang dan 1 (satu) ruang untuk staf tata usaha, 1 (satu) gudang dan 6 (enam) kamar kecil serta
tempat parkir yang cukup. Sementara ini Bapeda belum memiliki ruang perpustakaan dan Operation
Room.
Sedangkan untuk mendukung mobilitas kegiatan, di Bapeda Kabupaten Lombok Utara ada 2
unit mobil, satu untuk Kepala Bapeda dan satu untuk Sekretaris Badan. Kendaraan sepeda motor ada
16 (enam belas) unit. Mengingat bahwa mobilitas Bapeda sangat tinggi maka jumlah kendaraan yang
ada masih belum mencukupi karena tiga kepala bidang yang ada belum mendapat mobil dinas untuk
melaksanakan mobilitas kegiatan, padahal setiap kepala bidang dituntut setiap saat kelapangan untuk
mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

B. KONDISI YANG DIINGINKAN DAN PROYEKSI KE DEPAN


Kondisi ideal yang diinginkan meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Tugas Pokok dan Fungsi
Terwujudnya tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Terwujudnya efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi bappeda
Terwujudnya Strategic Vision dalam pengembangan sumber daya aparatur yang luas dan jauh
ke depan sejalan dengan perubahan pembangunan.
Terwujudnya kebijakan perencanaan yang berpihak kepada masyarakat
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang partisipatif dengan stakeholders
Terwujudnya proses dan mekanisme perencanaan yang tepat waktu dan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
Tersusunnya data-data pembangunan secara sistemik dan akurat yang digunakan dalam
perencanaan pembangunan secara komprehensif dan berkelanjutan (sustainable).
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 9

b. Sumber daya manusia /Aparatur


Terpenuhinya sumber daya aparatur (SDM) baik kualitas maupun kuantitas yang sesuai Tugas
Pokok dan Fungsi Bappeda
Terbukanya akses untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia / aparatur baik melalui
Diklat maupun kursus-kursus untuk meningkatkan profesionalisme
Terbangunnya akuntabilitas aparatur Bappeda
c. Sarana dan prasarana
Tersusunnya perencanaan yang berbasis informasi teknologi
Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas
Tersedianya sarana mobilitas yang memadai dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

C. ANALISA KONDISI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL


Analisis

Lingkungan

Internal

meliputi

Faktor

Kekuatan(Strength)

dan

Faktor

Kelemahan(Weakness) yang ada di Bappeda.Analisis ini mencermati kondisi yang ada di lingkungan
Bappeda dan terdiri dari dua faktor, yaitu:
No

Analisis faktor internal

Analisis faktor eksternal

Faktor kekuatan
1

Faktor peluang

Nilai-nilai dalam organisasi seperti kebersamaan,


inovasi, dan responsif

semakin meningkat, khususnya

Dukungan dana operasional yang cukup

Bappeda sebagai satuan kerja di daerah yang secara


eksplisit tercantum dalam undang-undang, sehingga

1. Dana Pembangunan Daerah yang

dana perimbangan;
2.

Semakin

berkembangnya

memiliki peran strategis.

teknologi

kemauan dan semangat belajar aparat Bappeda

dimanfaatkan

untuk

mendukung

memenuhi

tuntutan

perencanaan

pembangunan yang baik

yang

dapat
untuk

perencanaan

Daerah;
3.

Semakin berkembangnya arus


investasi yang bisa masuk ke
dalam daerah;

4.

Potensi

kewilayahan

yang

terletak pada posisi strategis


kawasan wisata;
5.

Produk
digunakan

perencanaan
sebagai

yang

landasan

pembangunan;
6.
Renstra Bappeda 2011-2015

Tingginya ekspektasi masyarakat


Page 10

terhadap Bappeda;
7.

Partisipasi stakeholder dalam


penyusunan

perencanan

pembangunan Daerah.
8.

Harmonisnya hubungan antara


eksekutif dan legislatif;

Faktor kelemahan
1

Sumber Daya Manusia Perencana masih belum


memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas;

Ketersediaan sarana dan prasarana yang belum


memadai dari segi kuantitas maupun kualitas;

Belum tersedianya Perda tentang Pola Perencanaan


Pembangunan Partisipatif;

Faktor ancaman

Belum tersedianya sistem data dan informasi


perencanaan yang akurat di semua bidang
pembangunan;

Latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan


bidang tugas;

Lemahnya organisasi pembelajaran;

1. Masih adanya egoisme sektoral;


2.

Perundangan

yang

sering

berubah-ubah dan tidak segera


ditindaklanjuti dengan peraturan
pelaksanaannya;
3.

Perubahan lingkungan yang cepat


menuntut

perencanaan

yang

matang;
4.

Rendahnya

pandangan

masyarakat terhadap kinerja

Lemahnya kemampuan evaluasi, monev dan analisis


serta penelitian dan pengembangan.

Persepsi dan kemampuan perencanaan yang belum


sama dikalangan Perangkat Daerah

aparatur;
5.

Melemahnya

asistensi/fasilitasi

perencanaan oleh pemerintah


propinsi dan pemerintah pusat

D.

PRIORITAS PELAYANAN BAPEDA


Berdasar gambaran kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan Bapeda Kabupaten Lombok Utara sebagai lembaga perencanaan


daerah.Identifikasi masalah ini digunakan untuk mendukung justifikasi penetapan tujuan, saran,
kebijakan dan program sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
Hasil analisis terhadap kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan menunjukkan beberapa
permasalahan dibidang perencanaan daerah sebagai berikut:
1. Kelembagaan perencanaan pembangunan daerah belum optimal
Indeksi :
a. Pengaturan kelembagaan menurut Perda Nomor 21 Tahun 2003 tentang Tugas dan Fungsi
serta uraian Tugas jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
masih terdapat tupoksi yang belum jelas
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 11

b. Belum optimalnya kinerja bidang perencanaan pada satuan kerja perangkat daerah
c. Belum terdapatnya bidang yang khusus menangani monitoring dan evaluasi pembangunan
2. Mekanisme perencanaan pembangunan daerah belum optimal
Indeksi :
a. Belum optimal Kerjasama antara lembaga
b. Kualitas dan analisis data perencanaan belum optimal
c. Terdapatnya kegiatan yang muncul diluar mekanisme perencanaan (munculnya kegiatan baru
dari PAK)
3. Belum tercukupinya sumber daya perencanaan yang memadai dan berkualitas
Indeksi :
a. Sumber daya menusia yang ada di Bapeda masih perlu ditingkatkan kualitasnya
b. Kualitas dan kuantitas peralatan masih perlu ditingkatkan.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 12

BAB IV
VISI, MISI, DAN NILAI

A.

Visi dan Misi


Pembangunan daerah Kabupaten Lombok Utara akan dapat terlaksana dengan terarah
dan sinergis apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional. Sejalan dengan
diberlakukannya otonomi daerah, maka daerah memiliki kewenangan yang lebih luas dan mandiri
dalam menentukan arah pembangunannya.
Berdasarkan hal di atas dan dengan mempertimbangkan tugas pokok, fungsi dan peran
BAPPEDA dalam penyelenggaraan pemerintahan serta upaya dalam mewujudkan kondisi yang
diinginkan di masa depan sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka penting bagi
BAPPEDA untuk merumuskan visinya. Visi BAPPEDA Kabupaten Lombok Utara dalam rangka
mewujudkan kondisi yang diinginkan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah:
Menjadi

fasilitator pembangunan daerah melalui perencanaan


Partisipatif yang profesional

Untuk mewujudkan visi BAPPEDA Kabupaten Lombok Utara, ditetapkan 4 (empat) misi
sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana pembangunan daerah yang meliputi Rencana Umum, Rencana Tata
Ruang, Rencana Pengembangan Bidang Strategis dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
2. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan pembangunan partisipatif ;
3.

Penelitian dan pengkajian serta pengembangan investasi daerah untuk kepentingan


perencanaan pembangunan daerah;

4. Penyelenggaraan evaluasi, monev dan analisa perencanaan pembangunan daerah.


B.

TUJUAN
Tujuan Misi Pertama:
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Utara terdapat 4 macam tujuan,
yaitu:

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 13

1. Mengoptimalkan penyusunan dokumentasi Rencana Umum Pengembangan Daerah Kabupaten


Lombok Utara.
Guna mengarahkan pencapaian tujuan pertama tersebut ditetapkan sasaran sebagai berikut:
a.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah


Kabupaten Lombok Utara (RPJPD) Tahun 2005-2025.

b. Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


Kabupaten Lombok Utara (RPJMD) Tahun 2011-2015.
c.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten


Lombok Utara (RKPD) Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.

d.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015.

2.

Mengoptimalkan penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Daerah Kabupaten Lombok


Utara.
Guna mengarahkan pencapaian tujuan kedua tersebut ditetapkan sasaran sebagai berikut:
a. Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Umum Wilayah dan Rencana Tata Ruang
Kota/ Kabupaten Lombok Utara.
b. Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Umum Tata Ruang beberapa Kecamatan.
c. Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Detail Tata Ruang beberapa Kecamatan.
d. Tersusun dan terlegalisasinya dokumen rencana pengembangan wilayah strategis, wilayah
cepat tumbuh dan wilayah perbatasan.

3. Mengoptimalkan penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Bidang Strategis.


Guna mengarahkan pencapaian tujuan ketiga tersebut ditetapkan sasaran sebagai berikut:
a.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten


Lombok Utara.

b.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Pengembangan Jalan dan Jembatan


Kabupaten Lombok Utara.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 14

c.

Tersusun dan terlegalisasinya dokumen Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana


Perkotaan dan Lingkungan perumahan/permukiman Kabupaten Lombok Utara.

d. Tersusunnya sistem informasi pertanahan.


e.

Tersusunnya masterplan pembangunan ekonomi daerah dan pengembangan ekonomi


masyarakat.

f.

Tersusunnya masterplan bidang pendidikan dan bidang kesehatan.

4. Mengoptimalkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.


Guna mengarahkan pencapaian tujuan keempat tersebut ditetapkan sasaran sebagai berikut:
a. Tersusunnya Rencana APBD Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.
b. Tersusunnya Rencana Perubahan APBD Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.
Tujuan Misi Kedua:
Tujuan dari Penyelenggaraan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif Kabupaten
Lombok Utara, yaitu: mengoptimalkan pelaksanaan sistem koordinasi perencanaan pembangunan
partisipatif Kabupaten Lombok Utara.
Guna mengarahkan pencapaian tujuan tersebut ditetapkan sasaran sebagai berikut:

a. Terlaksananya Musyawarah Pembangunan tahunan di setiap Desa/Kelurahan dan Kecamatan


secara efektif.
b. Terlaksananya Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Tingkat Kabupaten setiap tahun secara
efektif.
c. Terlaksananya Rapat Koordinasi Rutin Bidang Ekonomi, Sosial Budaya dan Fisik Prasarana.
d. Terlaksananya koordinasi/kerjasama pembangunan dengan pihak swasta.
e.

Terlaksananya partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan


publik.

Tujuan Misi Ketiga:

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 15

Penelitian dan pengkajian serta pengembangan investasi daerah untuk kepentingan Perencanaan
Pembangunan, mempunyai tujuan, yaitu: mengoptimalkan kegiatan penelitian dan pengembangan
potensi daerah dalam rangka investasi daerah.
Guna mengarahkan pencapaian tujuan tersebut diatas ditetapkan sasaran sebagi berikut:
a.

Tersusunnya beberapa profil daerah yang mendorong penumbuhkembangan investasi di


Kabupaten Lombok Utara.

b. Tersusunnya beberapa hasil kajian daerah bidang fisik prasarana , bidang ekonomi dan bidang
sosial budaya.
c. Tersusun dan tersedianya data investasi daerah bagi kebutuhan perencanaan.
d.

Terwujudnya peningkatan kapasitas aparatur perencana dalam bidang penelitian dan


pengembangan dan investasi daerah.

Tujuan Misi Keempat:

Tujuan dari Penyelenggaraan Evaluasi monev dan Analisa Pembangunan Daerah, yaitu:
mengoptimalkan kegiatan evaluasi monev dan analisa program pembangunan daerah.
Guna mengarahkan pencapaian tujuan tersebut diatas ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Tersusunnya hasil evaluasi monev dan Analisa Situasi Program Strategis.
b.

Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah bidang fisik sarana
prasarana, bidang ekonomi dan bidang sosial budaya.

c.

Tersusunnya hasil kajian pengembangan sarana dan prasarana perkotaan dan lingkungan
perumahan/permukiman.

d. Tersusunnya hasil kajian pengembangan bidang ekonomi.


e. Tersusunnya hasil evaluasi dan pengembangan bidang pendidikan dan kesehatan.

Tabel 1.1 Strategi Internal (Kekuatan)


FAKTOR STRATEGI INTERNAL
1
1. KEKUATAN
1. Nilai-nilai
dalam
organisasi
seperti
kebersamaan,
inovasi,
dan responsif
Renstra Bappeda 2011-2015

BOBOT
2

RATING
3

BOBOTxRATING
4

0,05

0,1

0,2

0,8

KOMENTAR
5

Page 16

2.
3.
4.

Dukungan Dana
Operasional yang cukup
Kualitas SDM cukup
memadai

0,1

0,3

0,05

0,1

kemauan dan
semangat belajar
aparat Bappeda untuk
memenuhi tuntutan
perencanaan
pembangunan yang
baik.

Total

0,4

1,3

Tabel 1.2 Strategi Intternal (Kelemahan)


FAKTOR STRATEGI INTERNAL

BOBOT

RATING

BOBOTxRATING

KOMENTAR

0,2

0,8

0,1

0,2

0,05

0,05

0,18

0,54

0,07

0,07

2.
1.

2.

3.

4.

5.

KELEMAHAN
kuantitas Sumber Daya
Manusia Perencana masih
belum memadai
Ketersediaan sarana dan
prasarana yang belum
memadai dari segi kuantitas
maupun kualitas;
Belum tersedianya Perda
tentang Pola Perencanaan
Pembangunan Partisipatif;
Belum tersedianya sistem data
dan informasi perencanaan
yang akurat di semua bidang
pembangunan;
Lemahnya kemampuan
evaluasi, monev dan analisis
serta penelitian dan
pengembangan.
Total

0,6

= 1,66

Tabel 1.3 Strategi Eksternal (Peluang)


FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
1
3. PELUANG
1. Dana Pembangunan Daerah
yang semakin meningkat,
khususnya dana perimbangan;
2. Semakin berkembangnya
teknologi serta penambahan
kuantitas Sumber Daya yang
Renstra Bappeda 2011-2015

BOBOT
2

RATING
3

BOBOTxRATING
4

0,3

1,2

0,1

0,2

KOMENTAR
5

Page 17

3.

4.

5.

dapat dimanfaatkan untuk


mendukung perencanaan
Daerah
Semakin berkembangnya arus
investasi yang bisa masuk ke
dalam daerah;
Potensi kewilayahan yang
terletak pada posisi strategis
kawasan wisata;
Partisipasi stakeholder dalam
penyusunan perencanan
pembangunan Daerah
Total

0,2

0,6

0,15

0,3

0,05

0,05

0,8

= 2,35

Tabel 1.4 Strategi Eksternal (Ancaman)


FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
1
4. ANCAMAN
1. Masih adanya egoisme
sektoral;
2. Perundangan yang sering
berubah-ubah dan tidak
segera ditindaklanjuti dengan
peraturan pelaksanaannya;
3. Rendahnya pandangan
masyarakat terhadap kinerja
aparatur;
4. Persepsi dan kemampuan
perencanaan yang belum
sama dikalangan Perangkat
Daerah
Total

BOBOT
2

RATING
3

BOBOTxRATING
4

0,1

0,1

0,05

0,2

0,03

0,06

0,02

0,04

0,2

KOMENTAR
5

= 0,4

Gambar. 1.1 Hasil Analisa Strategi

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 18

KEKUATAN (S)
1. Nilai-nilai dalam organisasi
seperti
kebersamaan,
inovasi, dan responsif (S1)
2. Dukungan Dana Operasional
yang cukup (S2)
3. Kualitas
SDM
cukup
memadai(S3)
4. kemauan dan semangat
belajar aparat Bappeda
untuk memenuhi tuntutan
perencanaan pembangunan
yang (S4)

IFAS

KELEMAHAN (W)
1.

2.

3.

4.

EFAS
5.

PELUANG (O)
1.

2.

3.

4.

5.

Dana Pembangunan Daerah


yang semakin meningkat,
khususnya dana
perimbangan.(O1)
Semakin berkembangnya
teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk
mendukung perencanaan
Daerah; (O2)
Semakin berkembangnya
arus investasi yang bisa
masuk ke dalam daerah;
(O3)
Potensi kewilayahan yang
terletak pada posisi
strategis kawasan
wisata;(O4)
Partisipasi stakeholder
dalam penyusunan
perencanan pembangunan
Daerah; (O5)

ANCAMAN (T)
1.
2.

3.

4.

Masih adanya egoisme


sektoral;(T1)
Perundangan yang sering
berubah-ubah dan tidak
segera ditindaklanjuti
dengan peraturan
pelaksanaannya;(T2)
Rendahnya pandangan
masyarakat terhadap
kinerja aparatur;(T3)
Persepsi dan kemampuan

Renstra Bappeda 2011-2015

Manusia Perencana
masih belum memadai
(W1)
Ketersediaan sarana dan
prasarana yang belum
memadai dari segi
kuantitas maupun
kualitas;(W2)
Belum tersedianya Perda
tentang Pola
Perencanaan
Pembangunan
Partisipatif;(W3)
Belum tersedianya
sistem data dan
informasi perencanaan
yang akurat di semua
bidang
pembangunan;(W4)
Lemahnya kemampuan
evaluasi, monev dan
analisis serta penelitian
dan
pengembangan.(W5)

(S1,S2:O1;

(W3,O2);

(S2,03);

(W5,O5);

(S2,O4);

(W1,O1);

(S1,O5);

(W2,O5);
(W1,O2);

(S1,T1),

(W1,T3),

(T3;S3,S4),

(W3,T2),

(T4,S3)

(W5;T4,T1)

Page 19

perencanaan yang belum


sama dikalangan Perangkat
Daerah;(T4)

C. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN ( CRITICAL SUCCESS FACTORS )


Dari analisa lingkungan organisasi, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai faktor penentu
kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program yang telah ditetapkan Bapeda adalah sebagai
berikut :
Tersedianya produk peraturan perundang-undangan daerah
Adanya harmonisasi hubungan antara pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kota) dan antara eksekutif
dan legislatif
Tersedianya sumber daya (manusia, dana, alam)
Adanya partisipasi aktif dan Stakeholder pembangunan
Kelembagaan dengan susunan organisasi, tata laksana dan kedudukan yang mengatur pokok dan
fungsi Bapeda secara tegas dan jelas
Adanya profesionalisme dan kreatifitas aparat dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
dan pengontrol proses perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan sistem akurasi dan validasi data
yang diperlukan dalam proses penetapan kebijakan terhadap perencanaan pembangunan daerah
Keleluasaan menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah dengan ditunjang adanya
system penerapan otonomi daerah
Situasi dan kondisi sosial ekonomi dan politik masyarakat yang kondusif sehingga mendukung
peran aktifnya dalam proses pelaksanaan pembangunan
Kualitas sistem monitoring dan evaluasi program pembangunan yang dilaksanakan secara periodik
dan terukur serta pemanfaatannya untuk perencanaan pembangunan tahap berikutnya
Efektifitas dan efisiensi koordinasi dalam proses penyusunan dan penetapan perencanaan
pembangunan daerah
Sistem birokrasi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang tertata dengan baik.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 20

D.

STRATEGI
Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah dtetapkan diperlukan adanya strategi
pembangunan. Strategi ini pada dasarnya dituangkan dalam bentuk kebijakan dan program yang
akan dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan serta mengacu pada fungsi BAPPEDA sebagai unit perencana daerah.
Strategi pembangunan BAPPEDA Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut:

E.

Strategi pengembangan perencanaan pembangunan daerah

Strategi pengembangan sistem koordinasi perencanaan pembangunan daerah

Strategi pendayagunaan penelitian dan pengembangan

Strategi pendayagunaan evaluasi dan analisa pembangunan daerah

KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan langkah yang akan diambil oleh BAPPEDA dalam menentukan
susunan program dan kegiatan dalam mencapai tujuan. Menurut targetnya, kebijakan pada
dasarnya terdiri dari:
1. Kebijakan Internal
Kebijakan internal merupakan kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mengelola
pelaksanaan program-program pembangunannya.
2. Kebijakan Eksternal
Kebijakan eksternal merupakan kebijakan yang diterbitkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
dalam rangka mengatur, mendorong, dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.
Mengacu pada strategi di atas, maka kebijakan yang dilakukan oleh BAPPEDA adalah:
1. Strategi pengembangan perencanaan pembangunan daerah, kebijakan yang dilakukan adalah:
1.
2.

Meningkatkan kualitas perencanaan umum pembangunan daerah.


Meningkatkan kualitas perencanaan dan penataan ruang daerah dalam rangka
pengembangan investasi pemerintah dan swasta.

3.

Meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan bidang-bidang strategis.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 21

2. Strategi pengembangan sistem koordinasi perencanaan pembangunan daerah, kebijakan


yang dilakukan adalah:
1.

Mengoptimalkan peran partisipatif stakeholder dalam membantu kinerja penyusunan


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah serta penumbuhkembangan
investasi yang dibutuhkan.

2.

Meningkatkan komunikasi di semua sektor guna mengantisipasi konflik kepentingan dan


untuk menyamakan persepsi perencanaan pembangunan daerah.

3.

Memantapkan sistem koordinasi perencanaan pembangunan daerah.

3. Strategi pendayagunaan penelitian dan pengembangan serta investasi daerah, kebijakan yang
dilakukan adalah:
1.

Meningkatkan inovasi kajian-kajian perencanaan, ketersediaan data/informasi daerah dan


meningkatkan pemanfaatan teknologi guna meningkatkan kualitas perencanaan dan
penyebaran informasi perencanaan secara luas.

2.

Meningkatkan kualitas/profesionalisme SDM dan kesejahteraan aparat perencana untuk


meningkatkan produk Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Strategi pendayagunaan evaluasi monev dan analisa pembangunan daerah,kebijakan yang


dilakukan adalah mengoptimalkan kegiatan evaluasi dan analisa untuk kepentingan
perencanaan pembangunan daerah.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 22

BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PROGRAM BAPEDA
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Lombok Utara sebagai
penjabaran kebijakan adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Program dan kegiatan ini meliputi :
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan rencana Strategis Bappeda.
Penyusunan RKPD
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
Penetapan RKPD
Penyelenggaraan Musrenbang RPJP
Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD.
Penyusunan rancangan Rencana RPJMD.
Penetapan RPJMD
Kegiatan Penyusunan KUA dan PPAS
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan
publik
b. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Budaya
Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Penyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah
Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah
Penyusunan PDRB
Penyusunan Indikator dan pemetaan daerah rawan pangan
Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan
Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan
Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan
Koordinasi Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
Kegiatan Strategis Pendekatan pola pelayanan kesehatan masyarakat miskin pedesaan
Koordinasi Air minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
Koordinasi kewaspadaan pangan dan gizi
c. Program Perencanaan Tata Ruang
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRW
Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang
Renstra Bappeda 2011-2015

Page 23

Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang


Pelatihan aparat dalam perencanaan tata ruang
Survey dan pemetaan
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRK Tanjung

d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh


Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan
Kegiatan Sosialisasi kebijakan Pemerintah dalam pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
Kegiatan Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh
Kegiatan Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pedesaan untuk daerah tertinggal (DAK)

e. Program Pengembanngan wilayah perbatasan


Koordinasi Penyelesaian masalah perbatasan antar daerah
f. Program Pengembangan Prasarana wilayah dan Sumber Daya Alam
Koordinasi Penyusunan Masterplan Pariwisata
Koordinasi Penyusunan Masterplan Prasarana Perhubungan Daerah
g. Program Perencanaan Pengembagan Kota-kota menengah dan Besar
Kegiatan Koordinasi Perencanaan penanganan perumahan
Kegiatan koordinasi penyelesaian penanganan sampah perkotaan
h. Program Sistem informasi Pertanahan
Penyusunan Sistem Informasi Pertanahan yang handal
i. Program Kerjasama Pembangunan
Koordinasi Kerjasama Pembangunan antar Daerah
Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan dunia Usaha atau lembaga
Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah
Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi

2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan


a. Program Pengembangan Data / Informasi
Penyusunan profil daerah
Penyusunan Indeks pembangunan manusia
Penyusunan Buku KLU dalam angka
Pengumpulan, updating dan analisa data informasi capaian target kinerja program dan
kegiatan

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 24

Penyusunan data dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen


perencanaan
Penyusunan dan analisa data / informasi perencanaan pembangunan ekonomi
Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat

3. Program Peningkatan Kualitas koordinasi Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi.


Program dan Kegiatan meliputi :
a. Program Perencanaan Pembangunan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan
4. Program Peningkatan Penanaman Modal Daerah
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Pengembangan Potensi Unggulan Daerah
Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMDN/PMA
Koordinasi perencanaan dan dan pengembangan penanaman modal
Terfasilitasinya kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan
dunia usaha
Terlaksananya monitoring tentang kegiatan penanaman modal Terselenggaranya pameran
investasi
b.

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi


Penyusunan kebijakan investasi bagi pembangunan fasilitas infrastruktur
Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi
Penyusunan Cetak Biru (Master Plan) pengembangan penanaman modal
Pengembangan System Informasi Penanaman Modal
Penyusunan system informasi penanaman modal di daerah
Penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal
Kajian kebijakan penanaman modal

c.

Dilaksanakannya Pelatihan apratur perencana dalam bidang Penelitian dan pengembangan


serta investasi Daerah
Peningkatkan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan Investasi

B. PROGRAM LINTAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


1. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program dan kegiatan lintas SKPD yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan
pembangunan yang tepat waktu dengan efektif, efisien dan partisipatif adalah :

a. Program perencanaan pembangunan Daerah


Renstra Bappeda 2011-2015

Page 25

Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan


publik
b. Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Penyusunan Masterplan penanggulangan kemiskinan
Penyusunan indikator dan pemetaan darah rawan pangan
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan
Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya
c. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup

Program dan kegiatan lintas SKPD yang dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas lembaga
perencanaan adalah :
a. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Peningkatan kemampuan teknik aparat perencana
Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah
Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah
b. Program pengembangan data / informasi
Penyusunan PDRB Kabupaten Lombok Utara
Survey penyusunan Basis Data (Survey Ekonomi Daerah)
Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerjha program dan
kegiatan
Penyusunan

dan

pengumpulan

data/informasi

kebutuhan

penyusunan

dokumen

perencanaan
Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan
bencana
Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi
Penyusunan profile daerah
3. Peningkatan Kualitas Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Program dan kegiatan lintas SKPD yang dilaksanakan untuk peningkatan kualitas koordinasi
perencanaan, monitoring dan evaluasi adalah :
a. Program Kerjasama Pembangunan
Monitoring, evaluasi dan Pelaporan Perencanaan Pembangunan

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 26

C. PROGRAM LINTAS WILAYAH


1. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah
Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan
pembangunan yang tepat waktu, efektif, efisien, dan partisipatif adalah :
a. Program perencanaan pembangunan daerah
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan pelayanan
publik
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan adalah :
a. Program pengembangan data / informasi
Pengumpulan, updating dan analisa data informasi capaian target kinerja program dan
kegiatan
Penyusunan dan pengumpulan data / informasi perencanaan kawasan rawan bencana
Penyusunan dan analisa data / informasi perencanaan pembangunan ekonomi
Penyusunan profil daerah
3. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi
Program dan kegiatan lintas kewilayahan yang dilaksanakan untuk peningkatan kualitas
koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi adalah :
a. Program kerjasama pembangunan
Monitoring, Evaluasi daan Pelaporan Perencanaan Pembangunan

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 27

BAB VI
PENUTUP

Rencana strategis Bapeda ini adalah suatu dokumen perencanaan taktis strategis yang merupakan
uraian dari rencana strategis pelaksanaan arah dan kebijakan yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2011 2015 serta sebagai rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Bapeda.
Strategi Guide Line, Renstra ini menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai
persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam
mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan berbasis masyarakat
(Community Base Development) dengan keterlibatan lebih banyak pada Stakeholder dalam menciptakan
Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang

pada gilirannya akan mampu

menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down effect) sehingga
keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.
Dokumen Renstra ini harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan komitmen yang tinggi dari
seluruh aparatur Bapeda dengan melibatkan seluruh stakeholder, karena secara substansial dokumen ini
merupakan pencerminan tuntutan yang memang dibutuhkan oleh para Stakeholder sesuai dengan visi
dan misi yang ingin dicapai.

Renstra Bappeda 2011-2015

Page 28

Anda mungkin juga menyukai