Anda di halaman 1dari 5

Penangkal Petir

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Petir
Petir adalah suatu fenomena alam, terjadinya seringkali mengikuti
peristiwa hujan baik hujan air atau hujan es, peristiwa ini dimulai dengan
munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang
kearah bumi dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya
akan fatal bila mengenai mahluk hidup.
B. Proses terjadinya petir
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif
dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan
juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari
cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses
bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya ,
dari

proses

ini

terlahir

electron-electron

bebas

yang

memenuhi

permukaan awan. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak


mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu
tempat maka awan bermuatan akan memiliki bedapotensial yang cukup
untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir. proses
ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik
yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik
potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah
kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron
bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki
cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.

BAB II
PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA PETIR
A. Bahaya sambaran petir
Kerusakan

harta

benda

dan

kematian

umat

manusia

yang

disebabkan oleh sambaran petir relatif tinggi, mulai dari meninggalnya


seorang petani yang sedang bekerja di sawah sampai terhentinya
produksi sebuah kilang minyak penghasil devisa negara disebabkan oleh
sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui
radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik petir. Dengan
demikian ancaman sambaran petir (LEMP) pada peralatan canggih perlu
diwaspadai dan upaya perlindungan terhadapinstalasi, bangunan yang
berisikan

peralatan

elektronik

seperti

pada

industri,

bank,instalasi

penting, militer, bahkan perorangan perlu ditingkatkan.


Kerugian juga berdampak terhadap operasional sebuah perusahaan
dimana sambaran petir dapatmenimbulkan kerusakan yang cukup parah
terhadap instrument kerja perusahaan dan mengakibatkan terhentinya
operasional. Apalagi pada saat sekarang ini tidak ada satupun perusahaan
yang tidak memakai komponen yang berhubungan dengan elektronika.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi pada dewasa ini,
makapelepasan muatan petir dapat merusak jaringan listrik dan peralatan
elektronika yang sensitive. Sambaran petir pada tempat yang jauh +/- 1,5
km sudah dapat merusak sistem elektronika dan peralatan, seperti
instalasi

komputer,

telekomunikasi

kantor

dan

instrumentasi

serta

peralatan elektornik sensetif lainnya.


Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlindungan yang sesuai
harus

diterapkan

pada

peralatan

atau

instalasi

terhadap

bahaya

sambaran petir secara langsung maupun tidak langsung. Memperhatikan


bahaya yang diakibatkan sambaran petir di atas, maka system proteksi
petir harus mampu melindungi fisik maupun peralatan dari bahaya

sambaran langsung (external protection) dan sambaran petir tidak


langsung (internal protection) serta penyediaan grounding system yang
memadai serta terintegrasi dengan baik

B. Metode Penangkal Petir


Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam ,
salah satunya adalah sambaran petir.

dan metode yang pernah

dikembangkan:
1. Penangkal petir konvensional
Teknik penangkal petir yang sederhana dan pertama kali
dikenal

menggunakan

prinsip

yang

pertama,

yaitu

dengan

membentuk sebuah tameng atau perisai yang berupa konduktor


yang

akan

mengambil

alih

sambaran

petir.

Penangkal

petir

semacam ini biasa disebut groundwires (kawat tanah) pada jaringan


hantaran

udara,

sedangkan

pada

bangunan-bangunan

dan

perlindungan terhadap struktur, Benjamin franklin memperkenalkan


dengan sebutan lightning rod. Istilah ini tetap digunakan sampai
sekarang.
Penangkal petir konvensional sifatnya pasif, menunggu petir
untuk menyambar dengan mengandalkan posisinya yang lebih
tinggi dari objek sekitar serta ujung runcingnya.
2. Penangkal Petir RadioAktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan
dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik
di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan
proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi.
Radiun 226 dan Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu
menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan listrik
awan. Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan
menambah muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan

yang bermuatan besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi


kemuadian menyambar maka akan condong mengenai penangkal
petir ini. Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang
pemakaiannya , berdasarkan kesepakatan internasional dengan
pertimbangan mengurangi pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.
3. Penangkal Petir Elektrostatik
Prinsip

kerja

penangkal

petir

Elektrostatik

mengadopsi

sebagian system penangkal petir Radioaktif , yakni menambah


muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung
ini

untuk

disambar

Perbedaan

dari

sisten

Radioaktif

dan

Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk Penangkal Petir


Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat
berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi
listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan
bumi.

BAB III
PEMASANGAN INSTALASI PETIR
1. Pemasangan Penangkal Petir
Sistem
menangkal

proteksi
terjadinya

petir

tidaklah

petir.Suatu

dapat

sistem

mencegah

proteksi

petir

atau
yang

dirancang dan dipasang sesuai dengan standar, tidak dapat


menjamin proteksi terhadap bangunan gedung, manusia atau obyek
secara mutlak. Namun demikian penggunaan sistem proteksi petir
akan mengurangi secara nyata resiko kerusakan yang disebabkan
petir terhadap bangunan gedung yang memiliki sistem proteksi
petir.
Jenis

dan

lokasi

sistem

proteksi

petir

sebaiknya

dipertimbangkan secara seksama pada tahap perancangan suatu


gedung baru, sehingga bagian bangunan gedung yang secara listrik
bersifat konduktif dapat dimanfaatkan secara maksimum. Dengan
demikian rancangan dan kontruksi instalasi secara keseluruhan akan

lebih mudah dilaksanakan dan efektivitas sistem proteksi petir


dapat ditingkatkan dengan biaya dan usaha yang minimum.
Pemasangan

penangkal

petir

untuk

rumah

adalah

memberikan saluran elektris dari atas bangunan ke tanah dengan


tujuan bila ada sambaran petir yang mengenai atas bangunan maka
arus petir bisa mengalir ke ground dengan baik. Langkah pertama
yang harus di lakukan adalah memilih jalur penurunan kabel , ada 2
hal penting dalam pemilihan jalur kabel ini.
a) Pertama jalur terpendek dengan pertimbangan Hemat dan
Tahanan kabel kecil,
b) Kedua Sesedikit mungkin belokan agar tidak terjadi loncatan
keluar jalur kabel (Site Flasing)

Anda mungkin juga menyukai