Konsep dasar dari Jembatan Wheatstone adalah dua pembagi tegangan, baik
diberi makan oleh input yang sama, seperti yang ditunjukkan ke kanan. Output
rangkaian ini diambil dari kedua output pembagi tegangan, seperti yang
ditunjukkan di sini.
Dalam bentuk klasik, galvanometer (meter dc sangat sensitif saat ini)
dihubungkan antara terminal output, dan digunakan untuk memantau arus yang
mengalir dari satu pembagi tegangan yang lain. Jika dua pembagi tegangan
memiliki rasio yang sama persis (R1/R2 = R3/R4), maka jembatan dikatakan
seimbang dan tidak ada arus ke arah baik melalui galvanometer. Jika salah satu
resistor perubahan bahkan sedikit nilai, jembatan akan menjadi tidak seimbang
dan arus akan mengalir melalui galvanometer. Jadi, galvanometer menjadi
indikator yang sangat sensitif dari kondisi keseimbangan.
Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari jembatan Wheatstone didasarkan pada rangkaian yang
ditunjukkan pada gambar 1, dimana rangkaian terdiri dari :
- sumber tegangan baterai ( E )
empat lengan tahanan, yaitu tahanan R1 dan R2 , disebut lengan
-
pembanding,
tahanan R3, disebut lengan standar, dan tahanan R4 adalah tahanan
yang
besarnya tidak diketahui.
Sebuah galvanometer, yang merupakan detektor nol.
Jika dalam aplikasi teknik sipil salah satunya adalah dalam percobaan mengukur
regangan pada benda uji berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan
strain gauge, yaitu semacam pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk
mengukur dilatasi benda uji berdasarkan perubahan hambatan penghantar di
dalam strain gauge. Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga
deformasi pada benda uji akan sama dengan deformasi pada strain gauge.
Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik atau ditekan, maka terjadi
perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan sifat2 elastisitas benda.
Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan
listrik, ingat persamaan R = L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya,
sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam
rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan
Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
Berbagai pemanfaatan penginderaan jauh dalam berbagai
bidang kehidupan, khususnya dibidang kelautan, hidrologi,
klimatologi, lingkungan dankedirgantaraan. Manfaat dibidang
kelautan (seasat mos) adalah untuk pengamatan sifat fisi air
laut, pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi dan lainlain.(Aryadamis,2009)
Menangkap ikan menggunakan cahaya adalah kegiatan
perburuan seperti halnya menangkap harimau,babi hutan atau
A. PENGERTIAN
Sensor berat yang digunakan adalah load cell. Load cell yang
dipakai dalam Tugas Akhir ini memiliki kapasitas berat
maksimum 8kg. Tetapi dalam perancangan tugas akhir dibuat
beban pengukuran maksimal 5kg.
Pada saat load cell digunakan dengan diberi alas di bawahnya
dan tempat di atasnya seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1
Pada saat dalam kondisi tidak ada beban tegangan keluaran dari
load cell tersebut adalah 0v.
c. Penguat Differensial
Penguat differensial merupakan suatu penguat dimana tegangan keluarannya atau
Vo merupakan hasil selisih antara kedua buah tegangan masukan pada terminal
inverting dan non-invertingnya. Rumus umum yang berlaku untuk penguat
differensial adalah sebagai berikut :
Vout = (R2/R1)(V2-V1)=. (2.4)
Rangkaian penguat differensial ditunjukkan pada Gambar 2.4
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
:
:
:
:
:
:
:
B. PERANCANGAN SISTEM
a. Perancangan Perangkat Keras
penjelasan masing-masing dari blok diagram adalah sebagai
berikut :
1. Sensor : Sensor yang digunakan sensor pergeseran adalah hal
ini adalah Load Cell,sensor ini berfungsi pada saat model
timbangan digital diberi beban sensor akan yang mengubah
pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan.
2. Rangkaian Pengkondisi sinyal : Setelah Sensor (Load Cell)
mendapat pressure atau tekanan tegangan ini disesuaikan
terlebih dahulu dangan rangkaian peangkondisi sinyal dengan
tujuan mencari titik ukur awalnya.
3. Rangkaian ADC : Tegangan analog yang berasal dari rangkain
pengkondisi sinyal diubah menjadi data digital
4. Mikrokontroller : Data digital yang berasal dari Rangkaian ADC
diolah yang nantinya di tampilkan ke LCD
5. LCD : Sebagai penampil hasil dari pengukuran beban yang
dilakukan.
C. PERANCANGAN SOFTWARE
Pemrograman AT89S51
Bahasa asembler adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat
digunakan untuk memprogram mikrokontroller. Algoritma
pemrograman dari sistem ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Start (awal program)
2. Inisialisasi dan LCD
3. Baca data ADC 10 X
4. Mengubah format data .
5. Menampilkan tulisan di LCD pada baris 1 BERAT BENDA
6. Menampilkan data berat di LCD pada baris 2
3. Pengujian ADC
ADC 0804 adalah bagian yang sangat penting pada suatu
instrumentasi elektronika. Untuk itu diperlukan pengujian
terlebih dahulu untuk menetukan dapat tidaknya ADC ini
digunakan sebagai pengubah tegangan analog menjadi bit-bit
digital.
5.