Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENYELIDIKAN KLB CAMPAK DI DUSUN BELONG DESA

BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM TANGGAL 24


JUNI 2014

Kelompok 3:
1. Rena Ratri Anggoro
2. Tria Melissa
3. Hanis Prasetyaningtyas

101311133102
101311133198
101311133214

IKMB 2013

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2015

A. Kronologi kejadian
Pada hari Selasa, tanggal 24 Juni 2014, petugas surveilans
Puskesmas Kubu II melaporkan terjadi peningkatan kasus Campak
sebanyak 3 orang di Dsn Belong Desa Ban, Kecamatan Kubu.
Berdasarkan Kronolologis kejadian:
1. Pada hari Selasa,17 Juni 2014, 3 orang anak masing-masing
bernama :
a. I Kadek Panitra, umur 3,5 th, kk Nengah Ratna, alamat Dsn
Belong,Desa Ban, Kecamatan Kubu
b. Komang Indah, umur 7 th, kk Nym Karma, alamat Dsn Belong
Desa Ban, Kecamatan Kubu
c. Wayan Sinta, umur 5 th, kk Ngh Kari alamat Dsn Belong Desa
Ban, Kecamatan Kubu
berobat ke puskesmas Kubu II dengan didiagnosa suspek
campak dengan gejala panas, pilek , mata merah dan timbul
rash. Pasien sudah mendapatkan pelayanan kesehatan
2. Dari penyelidikan kelapangan diperoleh bahwa penderita
pertama yang mengalami gejala suspek campak adalah Kadek
Panitra umur 3.5 th, kk Ngh Ratna, alamat Dsn Belong, Desa Ban,
Kecamatan Kubu, yang dalam perkembangannya bahwa struktur
wilayah geografis daerah kasus berdekatan dengan daerah kasus
di Desa Darma Winangun dan masih adanya lingkungan keluarga
antar daerah yang berdekatan.
3. Setelah ditelusuri lebih lanjut maka ditemukan penderita yang
lain yang sudah sembuh, sudah ditangani dengan pengobatan
dan pembagian vitamin A, serta penyuluhan dan observasi
terukur.
4. Pada hari Senin tanggal 26 Juni 2014, petugas surveilans dinas
kesehatan dan puskesmas kubu II, kembali melakukan observasi
lapangan, dari hasil P.E kelapangan tidak ditemukannya lagi
kasus suspek campak yang baru dan semua sudah berangsurangsur sehat dan baik.
B. Tinjauan Pustaka

Penyakit Campak adalah penyakit akut yang mudah menular


dan

disebabkan

oleh

Virus

Campak

yang

termasuk

famili

paramyxoviridae anggota genus morbilivirus, sebagian menyerang


pada usia anak-anak. Campak juga dikenal dengan nama morbili
atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin), yang kemudian dalam
bahasa Jerman disebut dengan nama masern, dalam bahasa
Islandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa
Inggris. Virus Campak ditularkan dari orang ke orang,

manusia

merupakan satu-satunya reservoir penyakit Campak. Virus campak


sangat sensitif terhadap temperatur sehingga virus ini menjadi tidak
aktif pada suhu 37 derajat Celcius atau bila dimasukkan ke dalam
lemari es selama beberapa jam. Dengan pembekuan lambat maka
infektivitasnya akan hilang.
Virus Campak berada disekret nasoparing dan di dalam darah
minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat setelah
timbulnya ruam. Penularan terjadi melalui udara, kontak langsung
dengan sekresi hidung atau tenggorokan dan jarang terjadi oleh
kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi dengan sekresi
hidung dan tenggorokan.16 Penularan dapat terjadi antara 1 2 hari
sebelumnya timbulnya gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul
ruam. Penularan virus Campak sangat efektif sehingga dengan virus
yang sedikit sudah dapat menimbulkan infeksi pada seseorang.
Penyakit Campak merupakan penyakit yang sangat potensial
untuk menimbulkan wabah, penyakit ini dapat dicegah dengan
pemberian imunisasi Campak. Tanpa imunisasi, 90% dari mereka
yang mencapai usia 20 tahun pernah menderita Campak. Dengan
cakupan Campak yang mencapai lebih dari 90% dan merata sampai
ke tingkat desa diharapkan jumlah kasus Campak akan menurun
oleh karena terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity).
C. Rencana Persiapan Penyelidikan
Rencana persiapan penyelidikan dilakukan dengan sasaran
seluruh anak dibawah usia 15 th yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kubu II,Kecamatan Kubu. Untuk memperoleh informasi
tentang

kasus,

informasi

faktor

resiko,dan

mereview

status

imunisasi

campak

pada

populasi

didaerah

KLB

dilakukan

pengumpulan data dengan cara kunjungan rumah kerumah dan


kunjungan ke pelayanan kesehatan.
Penyelidikan tentang kasus KLB Campak dapat dilihat dengan
gejala yang akan muncul seperti demam, bercak merah berbentuk
mokulopapular disertai dengan batuk, pilek atau mata merah
(conjunctivitis) atau didiagnosa oleh dokter sebagai kasus campak
D. Pemastian kasus campak
Pemastian kasus campak

dilakukan

berdasarkan

hasil

penetapan diagnosis campak. Berdasarkan hasil penyelidikan kasus,


terdapat 20 kasus dengan diagnosis campak berupa gejala suspek
campak yaitu panas, ruam, batuk, pilek, dan mata merah pada
penderita. Kasus campak yang ditemukan di lapangan sebanyak 20
orang, sebagian status imunisasinya belum diimunisasi atau tidak
tahu. Tidak ada lagi penambahan kasus campak dan tidak
ditemukan kematian karena kasus campak hingga laporan ini
dibuat.
E. Pemastian KLB
Pada tanggal 24 Juni 2014 Puskesmas Kubu II, Kecamatan
Kubu melaporkan bahwa telah terjadi KLB Campak di Desa Belong
Desa Ban Kecamatan Kubu, wilayah kerja Puskesmas Kubu II pada
minggu ke 25 tahun 2014, tanggal 17 Juni 2014 dan berlangsung
sampai minggu ke 29 tahun 2014 dengan jumlah kasus campak
terjadi peningkatan sebanyak 20 kasus. Jumlah kasus terbanyak
terjadi pada usia 5 9 tahun yaitu sebanyak 11 kasus. Proposi kasus
campak antara jenis kelamin laki-laki dengan perempuan terlihat
jenis kelamin perempuan mendominasi sebesar 65 % yaitu 13 orang
dan jenis kelamin laki-laki sebesar 35 % yaitu 7 orang.Berdasarkan
hasil penyelidikan. Epidemiologi diketahui bahwa telah terjadi KLB
Campak, sehingga diperlukan upaya penanggulangan segera untuk
mencegah

meningkatnya

jumlah

penderita

dan

penyakit ke wilayah lain.


F. Deskripsi Menurut Orang, Tempat Dan Waktu

penyebaran

Deskripsi Menurut Tempat


Kejadian Luar Biasa kasus campak terjadi di Dsn Belong , Desa
Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Dari
penyelidikan lapangan diperoleh bahwa penderita pertama yang
mengalami gejala suspek campak adalah Kadek Panitra umur 3.5 th,
kk Ngh Ratna, alamat Dsn Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, yang
dalam perkembangannya bahwa struktur wilayah geografis daerah
kasus berdekatan dengan daerah kasus di Desa Darma Winangun.

Deskripsi Menurut Waktu


Gambar 1. Grafik Kasus Campak di Dsn Belong Desa Ban Kecamatan
Kubu

Dari tabel diatas dapat dilihat kasus campak mulai terjadi


pada tanggal 17 Juni sampai 13 Juli 2014 dengan puncak kasus
terjadi tanggal 20/6/14 sampai 2/7/14.
Gambar 2. Trend kasus Campak di Dsn Belong Desa Ban Kecamatan
Kubu

Puncak kasus terjadi pada minggu ke 25 yaitu sebanyak 11


kasus, Kasus pertama anak umur 3.5 tahun, terjadi pada minggu ke
25 bulan Juni 2014

G. Deskripsi Menurut Orang

Kasus campak yang ditemukan sebagian besar pada kelompok


umur 5 9 tahun sebanyak 11 orang (55%), kemudian disusul
kelompok umur 1 4 tahun sebanyak 8 orang (40 %). Pada
kelompok umur < 1 tahun ada 1 orang kasus (5 %) karena belum
mendapat imunisasi.
mayoritas

ialah

pada

Warga yang terkena kasus campak ini


perempuan.

Jenis

kelamin

perempuan

mendominasi sebesar 65 % yaitu 13 orang dan jenis kelamin lakilaki sebesar 35 % yaitu 7 orang.
H. Upaya Penanggulangan KLB
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai terjadinya KLB
campak di Dusun Belong Desa Ban kecamatan Kubu kabupaten

Karangasem tanggal 24 juni 2014 maka rekomendasi tentang upaya


penanggulangan

yang

akan

dilakukan

untuk

menanggulangi

kejadian KLB campak ini adalah :


1) Memberikan penyuluhan.
2) Memberikan vitamin A dosis tinggi
3) Memantau dan meningkatkan Surveilans kasus-kasus potensial
wabah melalui SKDKLB.
4) Melakukan akurasi data target imunisasi
5) Melaksanakan Sweeping, Drop-out follow-up (DOFU) dan Range
Vaksinasi.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan, 2014. laporan penyelidikan kasus campak di Dusun
Belong Desa Ban
Kecamata Kubu Kabupaten Karangasem 24 Juni
2014, Karangasem: Dinas
Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Karangasem .
Abdullah, A. Z., Jannah, N. & M. Thaha, I. L., 2014. Faktor yang
Berhubungan Dengan Status Imunisasi Campak Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Mangarabombang Kabupaten Takalar, Makasar: Bagian
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai