Anda di halaman 1dari 15

PASAR OUTPUT

Dosen : Agustina Suparyati, SEME

Konsep Penerimaan
Ada 3 Konsep Penerimaan :
1. Total Revenue = TR = P x Q

Total penerimaan yang diperoleh produsen


dari hasil penjualan outputnya.
2. Marginal Revenue = MR = TR/ Q
Perubahan penerimaan dari penjualan 1
unit output
3. Average Revenue = AR = TR/Q
Rata-rata penerimaan per 1 unit output

Konsep Laba

Ada 3 Konsep Laba, yaitu :


1. Pendekatan Totalitas

= TR-TC
2. Pendekatan Marjinalitas
/Q = TR/Q - TC/Q = 0
MR
MC = 0
MR = MC
3. Pendekatan Rata-rata
. Laba per unit = / unit = P - AC atau AR
-AC
. Laba Total
= total = (P AC) x Q

Struktur Pasar Output

Struktur
Pasar Output

Pasar
Persaingan
Sempurna
(PPS)
Pasar
Persaingan
Tidak
Sempurna

Pasar
Monopoli

Pasar Oligopoli

Pasar Duopoli
Pasar
Persaingan
Monopolistik

Pasar Persaingan Sempurna


(Perfect Competitive Market)
Ciri-ciri

a. Pembeli dan penjual banyak


b. Produk homogen
c. Informasi pasar lengkap
d. Produsen bebas masuk keluar pasar
Dampak : Seorang produsen di PPS bertindak
sebagai PRICE TAKER (penerima harga) sebab
harga ditentukan oleh pasar

Tabel
Revenue di PPS

TR = P
xQ

100
100
100
100

20
30
45
75

2.000
3.000
4.500
7.500

Kurva Permintaan (D)

AR =
TR/Q

MR =
TR/Q

100
100
100
100

100
100
100

Keseimbangan Produsen di Pasar Persaingan


Sempurna
Syarat laba
maksimum
:
MR=MC
atau P =
MC

MC
AC

P
e

Pe

D=MR=
AR

D
0

Qm

PASAR

Qe

PRODUSE
N

Keseimbangan Produsen PPS Dalam Jangka Pendek


Excess Profit
P

Normal Profit

MC

Pe

D=MR=A
Pe=A
R

AC

AC

AC

Area Laba

MC

Qe

Ket : P > AC Laba Super


Normal

Qe

D=MR=A
R

Ket : P = AC Laba Normal (Break


Even Point)

Keseimbangan Produsen PPS Dalam Jangka Pendek


LOSS

SHUT DOWN POINT


MC

AC
P

Area
Rugi

AC
D=MR=AR

Pe

Qe

Ket : P < AC
Rugi

P1
P2=AV
C

AC

AVC

AC

MC

P
3

D1=MR1=
AR1
D2=MR2=AR2

D3=MR3=A
R3

Q2 Q1

Ket: - P < AC
Rugi
- AVC < P1 < AC Tetap
beroperasi
- AVC = P2 < AC Shut Down
Point

PASAR MONOPOLI
Definisi :

Struktur pasar yang hanya ada satu penjual (singe firm)


dan output yang dihasilkan tidak memiliki subtitusi
sempurna (closed subtitution) sehingga perusahaan
bertindak sebagai Price Setter
Faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli:
1. Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
. Perusahaan memiliki Kemampuan khusus (Special
Knowledge) yang memungkinkan berproduksi secara
efisien
. Perusahaan telah mencapai kondisi Economies of scale
. Perusahaan menguasai sumberdaya
2. Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
. Undang-undang dan Khusus
. Hak Paten (Patent Rigth) atau Hak Cipta

Tabel
Revenue Perusahaan Monopoli
P

TR = P x
Q

7.50
1
7.500
0
7.25
2
14.500
0
7.00
3
21.000
0 Permintaan (D)
Kurva
6.75
4
27.000
0

AR =
TR/Q

MR =
TR/Q

7.500

7.250

7.000

7.000

6.500

6.750

6.000

Keseimbangan Produsen Monopoli Dalam Jangka


Pendek
P
Area
Laba

MC

E
Pe

A
C

AC

MR
0

Qe

MR > MC MR = MC MR< MC

D = AR
Q

Daya Monopoli (Monopoly Power)


Definisi :
Kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi

pasar dalam rangka mencapai laba maksimum


dengan cara mengatur output dan harga. Daya
monopoli dikatakan semakin besar apabila
keputusan output dan harga perusahaan semakin
sulit dilawan oleh pasar.
Untuk mengukur daya monopoli perusahaan
digunakan Indeks Lenner
:
L = (P MC)
P

Kebijakan Diskriminasi Harga


Definisi :

Kebijakan menjual output yang sama dengan


harga yang berbeda-beda dengan tujuan untuk
menaikkan laba perusahaan melalui eksploitasi
surplus konsumen
Syarat Kebijakan Diskriminasi Harga
1. Memiliki daya monopoli
2. Pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan elastisitas permintaannya.
3. Tidak terjadi Reselling
4. MR setiap pasar sama dengan MC perusahaan

Jenis Kebijakan Diskriminasi Harga :


Dikriminasi Harga Derajat Tiga (Third Degree of Price Discrimination) :

Diskriminasi harga berdasarkan elastisitas permintaan


Diskriminasi Derajat Dua (Second Degree of Price Discrimination):
Diskriminasi berdasarkan kelompok barang
Diskriminasi Derajat Satu (First Degree of Price Dicrimination):
Diskriminasi harga berdasarkan kemampuan daya beli
Aplikasi Kebijakan Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah :
PLN,TELKOM
Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional : Dokter spesialis,
ahli hukum
Diskriminasi harga di pasar internasional : Dumping

Anda mungkin juga menyukai