Anda di halaman 1dari 31

DESAIN PONDASI-II

1.
2.
3.
4.

DISUSUN OLEH:
ELVANZARI HASDIANA H (110404080)
LINI MARSELA
(110404083)
M. EKY RADITIO S
(110404108)
WILDA NASUTION
(110404136)

Pondasi Tiang
pancang

Pondasi Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang

dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk
meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke
tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa
tanah (Bowles, 1991).
Pondasi tiang pancang biasanya digunakan pada Gedung

Bertingkat Tinggi (High Large Building), Menara menara


(Towers), Jembatan (Bridge), Dermaga / Pelabuhan (Quaiwalls),
Bangunan Lepas Pantai (Offshore Structures) dll.
2

Pondasi Tiang
pancang

Pada penggunaan pondasi tiang pancang mempertimbangkan beberapa


kondisi, yaitu:
a. Pada saat tanah dibawah struktur mengalami kompresibilitas
b. Apabila struktur diatas menerima beban horizontal maka Pondasi Tiang
Pancang akan lebih mampu memikul beban horizontal sekaligus memikul
beban vertikal
c. Apabila tanah dibawah struktur mempunyai sifat expansive atau swelling
d. Pada bangunan bangunan seperti towers (menara menara), offshore
structure (bangunan lepas pantai)
e. Struktur bangunan jembatan seperti pada Abutment dan Piers
3

Penggolongan Pondasi Tiang


Pancang

Menurut

pemakaian

bahan

dan

karakteristik strukturnya
Tiang Pancang Kayu
Tiang Pancang Beton
Tiang Pancang Baja.
Tiang Pancang Komposit.

Tiang Pancang Kayu

Keuntungan pemakaiannya:
relative lebih ringan sehingga mudah dalam pengangkutan.
Kekuatan tarik besar.
Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah

tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah.


lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end bearing pile

relative flexible terhadap arah horizontal di bandingkan

dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu

Tiang Pancang Kayu

Kerugian pemakaiannya:
Karena harus terletak di bawah muka air tanah yang terendah agar dapat

tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat
dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
mempunyai umur yang relative kecil ,terutama pada daerah yang muka

air tanahnya sering naik dan turun.


Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu dipancangkan

akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah ditentukan.


Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan

jamur yang menyebabkan kebusukan.


7

Tiang Pancang Beton

1. Precast Renforced Concrete Pile

tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor di


tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk
transport dan penampangnya dapat berupa lingkaran, segi
empat, segi delapan

Tiang Pancang Beton

Keuntungan:

mempunyai tegangan tekan yang besar (tergantung dari mutu beton yang di
gunakan)

dapat di hitung baik sebagai end bearing pile maupun friction pile.

tidak memerlukan galian tanah yang banyak untuk poernya.

tahan lama serta tahan terhadap pengaruh air maupun bahan-bahan yang
corrosive

Kerugian:

Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal

memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton dapat
dipergunakan

Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih 9


sulit dan memerlukan waktu yang lama.

Tiang Pancang Beton

2. Precast Prestressed Concrete Pile


Tiang pancang dari beton prategang yang
menngunakan baja penguat dan kabel kawat
sebagai gaya prategangnya

10

Tiang Pancang Beton

Keuntungan pemakaian Precast Prestressed Concrete Pile:

Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.

Tiang pancang tahan terhadap karat.

Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.

Kerugian pemakaian Precast Prestressed Concrete Pile:

Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.

Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.

Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk


disambung.
11

Tiang Pancang Beton

3.

Cast in Place Pile

Pondasi yang di cetak di tempat dengan jalan dibuatkan lubang


terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor tanah seperti
pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah.
Pada Cast in Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian
diisi dengan beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik
keatas.
Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian
diisi dengan beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam
tanah.

12

Tiang Pancang Beton

13

Tiang Pancang Beton

Keuntungan pemakaian Cast in Place


Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam
transport.
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kerugian pemakaian Cast in place
Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.

14

Tiang Pancang Baja

Kebanyakan tiang pancang baja berbentuk profil H


Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbedabeda terhadap texture tanah, panjang tiang yang
berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
Karat /korosi yang terjadi karena udara ( atmosphere
corrosion ) pada bagian tiang yang terletak di atas
tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada
konstruksi baja biasa.
15

Tiang Pancang Baja

16

Tiang Pancang Baja

Keuntungan

Tiang pancang ini mudah dalam dalam hal


penyambungannya.

Tiang pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang


tinggi.

Dalam hal pengangkatan dan pemancangan tidak


menimbulkan bahaya patah.

Kerugian

Tiang pancang ini mudah mengalami korosi

Bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh


rintangan besar.

17

Tiang Pancang Komposit

Tiang pancang yang terdiri dari dua bahan


yang berbeda yang bekerja bersama-sama
sehingga merupakan satu tiang, akan tetapi
karena biaya dan kesulitan yang timbul dalam
pembuatan sambungan menyebabkan cara ini
diabaikan.

18

Tipe-Tipe Tiang Pancang


Komposit

1. Water Proofed Steel and Wood Pile


Terdiri dari tiang pancang kayu untuk bagian yang di bawah
permukaan air tanah sedangkan bagian atas adalah beton.
Kelemahan tiang ini adalah pada tempat sambungan apabila
tiang pancang ini menerima gaya horizontal yang permanen.

2. Composite Dropped in Shell and Wood Pile


Tipe tiang ini hampir sama dengan tipe diatas hanya bedanya
di sini memakai shell yang terbuat dari bahan logam tipis
permukaannya di beri alur spiral.
19

Tipe-Tipe Tiang Pancang


Komposit

3. Composit Ungased Concrete and Wood Pile


Dasar pemilihan tipe tiang komposit ini adalah:
Apabila lapisan tanah keras dalam sekali letaknya
Muka air tanah terendah sangat dalam

4. Composite Dropped Shell and Pipe Pile


Dasar pemilihan tipe tiang komposit seperti ini adalah:
Lapisan tanah keras letaknya terlalu dalam
Muka air tanah terendah terlalu dalam
20

Pondasi Tiang
Pancang

Menurut cara pemasangannya dibagi


dua,yaitu:
Tiang pancang pracetak
Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile)

21

Tiang Pancang
Pracetak

Tiang pancang yang dicetak dan dicor didalam


acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup
kuat lalu diangkat dan dipancangkan.
Tiang pancang pracetak ini menurut cara
pemasangannya terdiri dari :
Cara penumbukan
Cara penggetaran
Cara penanaman
22

Cast in Place Pile

Tiang yang dicor ditempat (cast in place pile) ini menurut


teknik penggaliannya terdiri dari:
Cara penetrasi alas
pipa baja dipancangkan kedalam tanah kemudian pipa
baja tersebut dicor dengan beton
Cara penggalian
Cara ini dibagi lagi menuurut peralatan pendukung
yang digunakan:
Penggalian dengan tenaga manusia
Penggalian dengan tenaga mesin

23

Pondasi Tiang
Pancang

Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi


menjadi 2 (dua) macam:
Tiang dukung ujung (end bearing pile)
tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh tahanan

ujung tiang yang umumnya berada dalam zone tanah yang


lunak yang berada diatas tanah keras

Tiang gesek (friction pile)


tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh

perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah disekitarnya


24

Pondasi Tiang
Pancang

(a)

(b)

Tiang ditinjau dari cara mendukung


bebannya

25

Ukuran Normal yang Tersedia


dan Beban Normal untuk
Berbagai Tipe Tiang Pancang (J.
H. Armstrong,
19)

26

Ukuran Normal yang Tersedia


dan Beban Normal untuk
Berbagai Tipe Tiang Pancang (J.
H. Armstrong,
19)

27

Tipe-tipe Tiang yang Sesuai


pada Berbagai Kondisi Topografi
Tanah Dasar (J. H. Armstrong,
19)

28

Tipe-tipe Tiang yang Sesuai


pada Berbagai Kondisi Topografi
Tanah Dasar (J. H. Armstrong,
19)

29

Tipe-tipe Tiang Pancang yang


sesuai untuk Berbagai Jenis
Bangunan (J. H. Armstrong,

19)

30


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai