DATA PENGAMATAN
1. Kekerasan akhir specimen
Spesimen
: AISI 4140
Kekerasan awal
: 30 HRC
2.
jarak
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
jarak
(mm)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
HRC
49
49
45
42
42
42
43
43
41
41
jarak
ke
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
jarak
(mm)
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
HRC
40
38
35
33
30
28
26
26
25
23
% min % max
0,38
0,43
0,8
1,1
0,15
0,25
0,75
1
0,15
0,35
DI (inch)
DI (mm)
DHDF 80 mm
1
1
1,06
1,13
DHDF 177,5 mm
1
1
1
1
9
10,5
12
13.5
15
18
21
24
27
33
39
45
51
1,22
1,3
1,35
1,42
1,47
1,61
1,72
1,8
1,88
2,01
2,13
2,23
2,33
1
1
1
1
1
1
1,01
1,02
1,03
1,06
1,09
1,12
1,18
Initial hardness,
IH = 35.395 + 6.990x + 312.330x2 821.744x3+ 1015.479x4 538.346x5.
Dengan x = %C, maka diperoleh IH min=54,97 HRC,dan IH max=57,62 HRC.
Untuk memperoleh hardenability band, IH dibagi Distance Hardness
Dividing Factors dan dapat ditabelkan sebagai berikut :
Jarak (mm)
IH/DHDF 80 mm
IH/DHDF 177,5 mm
54,97
57,62
4,5
54,97
57,62
51,86
57,62
7,5
48,65
57,62
45,06
57,62
10,5
42,28
57,62
12
40,72
57,62
13.5
38,71
57,62
15
37,39
57,62
18
34,14
57,62
21
31,96
57,05
24
30,54
56,49
27
29,24
55,94
33
27,35
54,36
39
25,81
52,86
45
24,65
51,45
51
23,59
48,83
40
IH max
hardness (HRC) 30
percobaan
20
10
0
10
20
30
40
distance mm)
50
60
BAB V
ANALISIS DATA
Pada percobaan ini, diperoleh kurva hardenability AISI 4140 secara umum
kekerasan material yang diquench meningkat, dari ujung spesimen yang terkena
quench yang kemudian mengalami penurunan. Setelah percobaan, diperoleh
peningkatan kekerasan spesimen yang cukup signifikan yakni sebesar 63% (dari
30 HRC menjadi 49 HRC) dan hardenability yang dimiliki spesimen dapat
dikatakan cukup baik pula karena hingga jarak 70 mm dari ujung yang terkena
quench kekerasannya meningkat yakni pada titik ini kekerasannya menjadi 33
HRC.
Jika di bandingkan dengan hardenability band-nya, hanya satu titik yang
keluar dari hardenability band-nya. Hal ini dapat disebabkan karena ketidak
rataan permukaan sehingga pengujian kekerasan menjadi kurang akurat. Dapat
pula disebabkan karena adanya microcrack yang timbul akibat adanya thermal
shock sehingga kekerasannya menurun dari pada seharusnya.