Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN/TEKNOLOGI MEKANIK

TEMPAT POT HIAS

Kelompok : B 2
Kelas

: TEP-B

LABORATORIUM MEKATRONIKA ALAT & MESIN AGROINDUSTRI


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

DATA IDENTITAS ANGGOTA KLOMPOK PERBENGKELAN B 2

NAMA : MUCHAMMAD ZAKARIA


NIM

: 135100201111035

KELAS : B

NAMA : PRASETYA ADY WIGUNA


NIM

: 115100202111001

KELAS : B

NAMA : CHOIRUL UMAM


NIM

: 135100207111004

KELAS : B

NAMA : AHMAD FARUQ


NIM

: 135100201111013

KELAS : B

I.

PENJELASAN ALAT
Rak merupakan salah satu alat yang umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, dengan fungsi membuat benda
yang diletakkan dalam rak menjadi lebih indah, teratur,
tertata, dan terawat. Rak pot hias yang kelompok kami buat
merupakan salah satu rak yang berfungsi sebagai tempat
meletakkan bunga.Pot adalah tempat media tanaman
bertumbuh . Latar belakang dari tercetusnya ide dan gagasan
untuk membuat rak pot tanaman hias sebagai tugas besar
praktikum perbengkelan, yaitu sebagai tempat hias atau
tanaman untuk mempercantik ruangan sekaligus menambah
asupan oksigen yang dihasilkan oleh tanaman yang ada pada
pot hias.oleh karena itu kami klompok B2 perbengkelan
membuat alat tersebut.
Tempat rak pot hias yang dibuat klompok kami terdiri dari 3 ring sebagai penopang pot
tanaman hias,besi boto neser sebagai penguat tegaknya besi holo yang di desain menarik
berbentuk helix sebagai nilai seni dan estetika, plat berbentuk lingkaran yang ada di atas
digunakan sebagai tempat pot yang berukuran lebih besar sehingga memberikan kesan yang
lebih pada rak pot tanaman hias.besi holo di bentuk segi tiga sebagai penopang plat bundar dan
pot tanaman hias,dan lebihan dari besi beton neser gigunakan sebagai hiasan pada bagian bawah

serta warna keseluruhan alat rak pot tanaman hias berwarna hijau.alat ini lebih cocok di letakkan
di sudut ruang sehingga memberikan suasana yang nyaman bagi pemilik ini merupakan manfaat
dari

II.

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rak mukena ini diantaranya yaitu :
a.

Alat
Mesin Gerinda Potong
Mesin ini digunakan untuk memotong bahan kerja
yang tingkat ketebalannya relatif rendah. Dalam
pembuatan rak pot hias ini, mesin gerinda potong
digunakan untuk memotong besi hollow.

Mesin Gerinda Tangan


Mesin gerinda tangan memiliki fungsi yang sama
dengan gerinda potong. Dalam pengerjaan alat rak
pot hias, mesin gerinda tangan digunakan untuk
memotong juga menandai bagian pada besi hollow
yang akan dilas.

Mesin Gerinda Duduk

Las Listrik

Mesin roll

Mesin Bor

Penekuk Plat

Pemotong Plat

Palu

Penggaris

Penggores

Amplas
b.

Bahan
Plat

Besi hollow

Besi beton

III.

PROSEDUR DAN TEKNIK BENGKEL YANG DIGUNAKAN


Prosedur dan teknik bengkel yang digunakan dalam pembuatan rak mukena ini yaitu :
1. Membuat sketsa
Tahap awal dalam pembuatan alat ini adalah
pembuatan sketsa menggunakan aplikasi
atuocad, gagasan awal alat untuk alat ini
akan digunakan sebagai rak dan pot hias
(hiasan dalam rumah). Alat ini berdimensi
tinggi 1 meter, diameter utama 60 cm,dan
diameter pot 12 cm.

2. Memotong plat lembaran ,besi kotak dan betoniser sesuai ukuran

Plat lembaran dipotong sesuai kebutuhan , besi kotak yang berukuran sangat panjang
dipotong menjadi 3 bagian dengan panjang
masing-masing 90 cm, panjang betonizer
yang tersedia sebesar 2 meter. Pemotongan
betonizer ini dilakukan dengan alat gerinda
potong. Hal yang perlu diingat dalam
penggunaan gerinda potong adalah harus
penuh ketelitian dan tuas pengunci dipastikan
sudah dalam keadaan rekat, sebab jika tidak diperhatikan akan berbahaya untuk
praktikan. Setelah betonizer terpotong, selanjutnya adalah menghaluskan permukaan alat
dengan mengguanakan mesin gerinda duduk.
3. Betoniser ditekuk sesuai ukuran
Tahap ke 3 pada pembuatan alat ini cukup rumit karena harus dilakukan dengan berulangulang agar ukuran alat yang dibuat dapat benar-benar presisi. Betonizer yang
berukuran 2 meter tersebut dibuat berbentuk spiral dengan menggunakan mesin
roll. Besi dimasukkan ke bagian mesin roll secara berulang-ulang , untuk
mengatur posisi penjepit roll agar pas yaitu dengan cara menguatkan tuas mesin
roll pada bagian kanan dan kiri alat . Setelah terbentuk , betonizer yang sudah
berbentuk spiral tersebut dikeluarkan dengan cara dibuka penggulungnya.
Setelah betonizer terbentuk spiral, membuat betonizer dibuat berbentuk lingkaran
sebagai landasan pot. Cara yang digunakan hampir sama dengan pembuatan
betonizer spiral , namun yang membedakan pembuatan landasan pot yang kecil
ini tidak sampai menggulung , dan berhenti pada saat ujung betonizer bertemu ujung satu
dan yang lain.
4. Disambungkan betonizer yang berbentuk spiral dengan besi hollow

Bahan-bahan dasar yang digunakan untuk


pot sudah terbuat , tahap selanjutnya adalah
penyambungan bahan-bahan itu menjadi satu
kesatuan,dengan cara dilas menggunakan las
listrik . Untuk las listrik cara penggunaannya
adalam sisi luaran negatif alat disambungkan
pada bidang landasan (pengantar listrik), sisi
positif dihubungkan ke mulut las yang telah menjepit katode. Arus listrik bagian negatif
dan positif harus berhubungan agar dapat bekerja, kemudian katode dihubungkan dengan
bahan yang akan di las, dengan cara ideal seperti ukuran diameter katode . Jika terlalu
dekat jarak katode dengan bahan yang dilas maka akan mudah menyebabkan bahan
menjadi berlubang , jika terlalu jauh maka akan terjadi pemborosan katode dan hasil
pengelasan kurang kuat. Berdasarkan hasil percobaan kami ada beberapa hal yang harus
diperhatikan saat pengelasan antara lain :
-Alat keamanan K3 praktikan (kacamata,sarung tangan , baju bengkel dan sepatu
tertutup)
-Besarnya daya listrik yang digunakan . Jika daya terlalu besar maka akan sangat rentan
plat atau bahan yang akan disambung menjadi berlubang karena besarnya arus listrik.
-Jenis katoda yang digunakan, kami sempat salah menggunakan katoda untk
alumunium ,sehingga saat kami gunakan pada bahan besi menjadi mudah sekali lengket,
hasil pengelasan pun menjadi kurang sempurna.
-Keahlian pengelas. Dalam faktanya hal yang terakir inilah yang paling mempengaruhi
untuk menghasilkan pengelasan yang bagus , kita harus menggunakan insting/ perkiraan
dalam pengelasan , agar hasilnya bagus dan tidak berlubang.
5. Dibuatkan hiasan pada kaki alat
Tahap selanjtnya adalah membuat hiasan pemanis yang ada pada kaki alat . Caranya
dengan cara ditekuk menggunakan palu secara pelan-pelan dan berlandaskan
pada bidang lingkaran. Untuk penyambungannya sama dengan cara dilas,
tapi harus lebih hati-hati karena bagian ini sangat mudah untuk terpotong.

6. Digerinda untuk menghaluskan sisa-sisa pengelasan


Penggerindaan merupakan tahapan akir dalam pembuatan alat ,tahap ini
bertujuan untuk mengurangi sisa-sisa pengelasan yang kurang sempurna ,agar
nanti pada tahapan pengecatan dapat menjadi mudah dan hasilnya maksimal.

7. Dicat warna sesuai kebutuhan


Pengecatan adalah tahap akir dalam pembuatan alat ,
metode pengecatan yang kami gunakan adalah
dengan metode biasa , dengan mengoleskan kuas ke
permukaan alat . Seharusnya ada pengecatan dasar
alat , tapi kami langsung menggunakan cat warna ,
karena keterbatasan waktu dalam pembuatan alat.

6. Perencanaan Biaya

Biaya pembuatan
Besi hollow ( 15 x 30 x 0.6 mm)
Plat besi ( 122 cm x 244 cm x 1 mm)
Betonizer
Cat besi
Sewa bengkel

Rp. 31.000/meter
Rp. 50.000
Rp. 14.000/ lonjor
Rp. 35.000/ kaleng
Rp. 50.000/ 6 jam

Total

Rp. 180.000

Dengan alokasi harga diatas , untuk membuat 2 rak pot hias.

Rencana harga jual


Harga jual yang kami inginkan perbiji = Rp.150.000,-

Anda mungkin juga menyukai