oleh:
Kode kuliah
: SI-2222 (2 SKS)
Nama kuliah
: Pengantar Mekanika Tanah
Dosen
: Dr. Ir. Hasbullah Nawir, MT
Jadwal kuliah : Jumat, 15.00-17.00
Jadwal UTS
: antara 15 s/d 19 Maret 2010
Akhir perkuliahan
: 7 Mei 2010
Jadwal UAS
: antara 10 s/d 21 Mei 2010
Referensi : Principles of Geotechnical Engineering
(Braja M. Das)
Penilaian: UTS
45% (tentative)
UAS
45% (tentative)
Tugas
10% (tentative)
dan Batuan
Komposisi Tanah
Klasifikasi Tanah
Konsep Tegangan Efektif
Aliran Air Tanah
Pertambahan Tegangan
Penurunan Tanah
Pemadatan Tanah
PENDAHULUAN:
Simbol
% Berat
% Volume
Oksigen
Silikon
Aluminium
Besi
Magnesium
Kalsium
Sodium
Potasium
O
Si
Al
Fe
Mg
Ca
Na
K
46.6
27.7
8.1
5.0
2.1
3.6
2.8
1.8
93.8
0.9
0.5
0.4
0.3
1.0
1.3
1.8
% perkiraan
Felspar
Ortoklas [K(Al)Si3O8] merah jambu, putih, dan kelabu
Plagioklas [Na(Al) Si3O8] putih, kelabu, hijau, merah, dan
dapat mengandung Ca sebagai ganti Na
30
28
18
berlanjut
lanjutan
Mineral
% perkiraan
Oksida besi
Hematit (Fe2O3) bayangan merah
Limonit (2Fe2O3 3H2O) berbagai bayangan kuning
Lain-lain, meliputi
Kaolinit (lempung) hidro aluminium silikat [Al 2Si2O5(OH)4]
sebagai hasil sampingan utama pelapukan felspar
Olivin (berwarna kehijauan) magnesium, silikat besi
[(MgFe)2SiO4]
10
Batuan merupakan campuran dari berbagai mireral dan senyawa, dan komposisinya
sangat bervariasi.
Batu-gamping (limestone) misalnya, terutama berupa kalsit, sedangkan granit
mengandung felspar, kuarsa, dan magnesium besi dalam jumlah yang bervariasi.
Apabila gerakan kerak bumi ini mengakibatkan bertambahnya tekanan akibat berat tanah
di atasnya dan panas lewat redaman energi dan lewat celah-celah di dalam kerak bumi
yang memungkinkan magma cair mengalir, beberapa batuan sedimen (dan beberapa
batuan beku) bermetamorfosa menjadi batuan metamorf. Gerakan kerak bumi selanjutnya
telah menyingkapkan lagi batuan tersebut sehingga mengalami pelapukan kembali, dan
dalam beberapa kasus yaitu pada kedalaman dan kondisi geologi yang sesuai, telah
mengubah kembali batuan tadi menjadi magma cair, dan siklus tadi diulangi kembali.
,
as
pelapukan
ng
ya
an
atu
tan
ab
ny am aru
air dal , & l
nc
an
me
an
tek
n
pa
un
gk
ina
nm
ba
tua
en
nd
ca
irn
al a
ya
m
Batuan
beku
Sedimen
,
an pasir,
t
a
Ke
m
kerikil,
ad
m
Ero
silumpur
pe
a
,
i
si ,
t
&
n
pe
os
e
r
E
lap
m
se
uk
an Batuan
Batuan &
panas, tekanan,
metasedime
& larutan
morf
n
Panas,
tekanan,
larutan
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat mendinginnya magma cair.
Pada saat penyesuaian tegangan secara periodik mengakibatkan retakan dan
patahan pada kerak batuan itu. Magma akan keluar melalui retakan dan patahan
tersebut, baik hanya sebagian saja (menghasilkan mata air panas dan geiser untuk
kondisi-kondisi tertentu) maupun seluruhnya sampai ke permukaan (membentuk
gunung). Aliran yang terputus dan tidak sampai ke permukaan bumi akan mengalir
ke dalam kerak bumi dan membentuk batuan intrusif atau batuan plutonik
Batuan kasar:
Batuan halus:
Batuan lava:
Batu
apung
Eksfoliasi
(exfoliation/pengupasan)
Abrasi
Kegiatan organic
Pelapukan Kimiawi
Pelapukan
kimiawi
meliputi
perubahan
mineral
batuan
menjadi senyawa mineral yang
baru.
Proses yang terjadi antara lain :
Oksidasi
Pelarutan (solution)
Pelumeran (leaching)
Hidrolisi
Transported soil:
- biokimiawi/organic
- kimiawi (chemical)
- biokimiawi/organic
Selama proses metamorfosa, batuan yang asli mengalami perubahanperubahan kimiawi dan fisik yang mengubah tekstur, serta komposisi mineral
dan kimiawinya.
Foliasi menghasilkan mineral batuan yang menjadi datar atau berbentuk pelat
dan tersusun dalam jalur atau lapisan yang sejajar:
Batuan terfoliasi
:
Batuan tak terfoliasi :
perubahan
bentuk
Kerikil
Pasir
Lanau
Lempung
>2
>2
2 0,06
2 0,05
0,06 0,002
0,05 0,002
<0,002
<0,002
76,2 - 2
2 0,075
0,075 0,002
<0,002
76,2
4,75
4,75
0,075
<0,075
Analisis Ayakan
2.
Analisis Hydrometer
ANALISIS AYAKAN
No.
Ayakan
Lubang
(mm)
No.
Ayakan
Lubang
(mm)
4,750
50
0,300
3,350
60
0,250
2,630
80
0,180
10
2,000
100
0,150
16
1,180
140
0,106
20
0,850
170
0,088
30
0,600
200
0,075
40
0,425
270
0,053
ANALISIS
AYAKAN
B S Sieves
B.S.:410-1962
ASTM Sieves
ASTM E11-1961
IS Sieves
IS: 460-1962
No
saringan
Ukuran
lubang
(mm)
No
saringa
n
Ukuran
lubang
(mm)
No
saringa
n
Ukuran
lubang
(mm)
2 in
50.80
2 in
50.80
50 mm
50.00
1 in
38.10
1 in
38.10
40 mm
40.00
in
19.05
in
19.00
20 mm
20.00
3/8 in
9.52
3/8 in
9.51
10 mm
10.00
3/16 in
4.76
4.76
4.75
2.80
2.83
4.75
mm
2.00
10
2.00
2.00
12
1.40
14
1.41
2.80
mm
14
1.20
16
1.19
16
1.00
18
1.00
25
0.600
30
0.595
30
0.500
35
0.500
36
0.420
40
0.420
44
0.355
45
60
0.250
72
2.00
mm
1.40
mm
2.80
1.40
1.18
1.00
0.600
1.18
mm
0.500
0.354
1.00
mm
0.355
60
0.250
0.210
70
0.210
600
85
0.180
80
0.177
100
0.150
100
0.149
120
0.125
120
0.125
170
0.090
170
0.088
200
0.075
200
0.074
350
0.045
325
0.044
500
425
355
250
212
180
0.425
0.250
0.212
0.180
0.150
0.125
0.090
0.075
0.045
ANALISIS HIDROMETER
Bekerja berdasarkan prinsip
sedimentasi butiran tanah di
dalam air yang ditentukan oleh
kecepatan partikel tanah.
Hukum Stokes
s w 2
D
18
18
18
s w
s w
= kecepatan
s = unit berat dari partikel
tanah
w = unit berat air
= viskositas air
D = diameter Vpartikel tanah
1
L L1 L2 B
2
A
L1 = jarak dari puncak atas labu ke titik
pmbacaan
L2 = panjang labu hidrometer = 14 cm
VB = volume labu hidrometer = 67 cm3
(ASTM = American Society for Testing and Materials)
A = Luas penampang tabung silinder = 27,8
ASTM 152H
hydrometer
L
t
ANALISIS HIDROMETER
Hukum Stokes
s w 2
D
18
s Gs w
18
18
s w
s w
18
Gs 1 w
L
t
L
t
L (cm)
t (min)
ANALISIS HIDROMETER
K adalah fungsi dari Gs dan yang
bergantung pada temperatur air pada saat
test.
DK
L (cm)
t (min)
Diameter
(mm)
Massa
tertahan
(g)
Persen
tertahan
(%)
Persen lolos
(%)
10
2.000
100.00
16
1.180
9.0
2.2
97.80
30
0.600
24.66
5.48
92.32
40
0.425
17.60
3.91
88.41
60
0.250
23.90
5.31
83.10
100
0.150
35.10
7.80
75.30
200
0.075
59.85
13.30
62.00
loyang
278.99
62.00
Tanah A:
= 0%
- Kerikil (>4,75 mm)
- Pasir (4,75 mm - 0,075 mm)= 38%
= 62%
Lanau/lempung
(<0,075
mm)
Ukuran Efektif = D
10
Koefisien keseragaman = Cu
Koefisien gradasi = Cc
D
C u = 60
D10
D30
C c =
D 60 xD10
Cu > 6 (pasir)
No. Ayakan
Diameter
(mm)
Persen
tertahan
(%)
0
Persen lolos
(%)
4.750
Massa
tertahan
(g)
0
4
10
2.000
21.6
4.80
95.2
20
0.850
49.5
11
84.2
40
0.425
102.6
22.8
61.4
60
0.250
89.1
19.8
41.6
100
0.150
95.6
21.24
20.36
200
0.075
60.4
13.42
6.93
loyang
31.2
6.93
450
100
100
D10 = 0.086 mm
D30 = 0.200 mm
D60 = 0.400 mm
C u =
D 60
D 10
0.400
0.086
2
4.65
D 30
0.200 2
C c =
1.16
D60 xD 10 0.400 x0.086