Anda di halaman 1dari 39

GASTROENTERITIS AKUT

DEHIDRASI SEDANG

Pembimbing :
dr. Rosida fajariyah,Sp,PD

Oleh :
HENDRA SAPUTRA
14710130

Identitas Pasien
Masuk Rumah Sakit tanggal 17 oktober
2015
Nama pasien : Tn.N
Umur
: 54 tahun
Berat badan
: 54 Kg
Jenis kelamin
: Laki laki
Agama
: Islam
Alamat
: Socah
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia

Keluhan Utama :
Mencret

Riwayat Penyakit Sekarang:

Mencret sejak 1 hari + 6x dalam sehari


cair warna kecoklatan lendir (-) darah (-)
muntah 1 hari 2 kali yang dimuntahkan
makanan yang dimakan darah (-) 1 hari
panas naik turun batuk (+) 2 minggu batuk
kering pilek (-) makan dan minum berkurang
sering haus.kencing
warna kuning dan
sedikit

Riwayat Penyakit Dahulu :


Alergi (-) DM (-) Darah rendah (+)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Sakit seperti ini di keluarga disangkal
Alergi (-)

Riwayat Pengobatan :
Belum pernah diobati sebelumnya

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: Lemah


Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
:
Tensi:
Nadi :
RR :
Suhu:

90/60 mmhg
85 kali/menit
30 kali/menit
37,80 C

Kepala : sakit kepala (-), pusing(-),rambut


kepala rontok(-)luka pada kepala(-)
Mata :Anemis (-) ,Ikterus (-) Reflek
cahaya (+/+),Cowong (+)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-)
epitaksis ( - ), Dyspneu (-)
Telinga : bentuk normal, tidak terdapat
serumen
Mulut : sianosis (-), kering (+)

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Thorak

Paru :

Inspeksi: bentuk dan gerakan dada simetris


Palpasi : fremitus raba (+) simetris
Perkusi
:sonor
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler ,ronki (-/-) ,
wheezing (-/-)

Jantung

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

:
:Iktus kordis tidak terlihat
: iktus kordis tidak teraba
: Batas jantung normal ,
: S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop(-)

Abdomen :
Inspeksi : Distended (-) jejas (-)
Auskultasi: Bising usus (+) meningkat
Palpasi
: supel , hepar dan lien tidak
teraba
Turgor >2 detik kembali
lambat
Perkusi
: timpani
Alat kelamin : Tidak tampak kelainan
Ekstremitas superior : akral hangat, tidak
ada oedem , CRT < 2 detik
Ekstremitas inferior : akral hangat, tidak
ada odem , CRT < 2 detik

USULAN LAB
Darah lengkap
LFT,RFT,Bun,Creatinin
Feces lengkap

DIAGNOSA KERJA
GEA + DEHIDRASI SEDANG

PLANNING

Infus RL resusitasi 2 liter


Infus NaCl 0,9% 20 tpm
Omeprazole 1x1
Cifrofloxaxim 2 x 400 mg
New diatab 2 x 1 setiap diare
Protexin 2x1

Pemeriksaan Darah lengkap


17-10-2015

Wbc
13.0
RBC
4,02
HGB
12,9
HCT
39,4
PLT
168
SGOT
23
SGPT
15
Albumin 28
BUN
18
Kreatinin 1,21
Kalium
3,7
Natrium 138

N: 3.70-10.1
N: 3.60-4.69
N: 10,8-14.2
N: 37.7-53.7
N : 155-366
N : 2-37
N : 2-41
N : 35-52
N : 6-20
N : 0,7-1,3
N : 3,6-5,5
N : 135-155

Feces lengkap
17-10-2015
Jenis Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan

Makroskopis

Kecoklatan, lembek, lendir +

Mikroskopis

Amuba

Cyste

Erithrocyte

4-6

Leucocyte

30-40

Hookworm

Ascaris

Trichuris Disp

Oxyuris

Bakteri

+ (Positif)

Jamur

Tanggal
18-102015
Hari
pertama

Dari
pemeriksaa
n terakhir
bab 2 x cair
warna
kuning
lendir (-)
darah (-)
Minum (+)
mual
muntah (-)

Nadi=
90x/menit
RR= 26x/menit
Temp= 37C
Tensi 110/70
KU: Kurang
Aktif
Kesadaran: CM
a/i/c/d= -/-/-/Thorax:
simetris

GEA +
dehidra
si
sedang

P
Infus RL resusitasi 2
liter
Infus NaCl 0,9% 20
tpm
Omeprazole 1x1
Cifrofloxaxim 2 x 400
mg
New

retraksi (-)
S1&
S2 tunggal
murmur (-)
gallop
(-)
rhonki
-/wheezing -/Abd:
meteorismus,
BU (+) N
thympani
turgor <2 dtk
Extremitas:akr
al Hangat ,

diatab

setiap diare
Protexin 2x1

Tanggal
19-10-2015
Hari kedua di
RS

bab 1 x
cair
sudah
banyak
ampasnya
warna
kuning
lendir (-)
darah (-)
Minum (+)
makan
mau
Mual
muntah (-)

Nadi=
GEA +
86x/menit
dehidrasi
RR= 28x/menit sedang
Temp= 36C
Tensi 100/60
KU: Kurang
Aktif
Kesadaran: CM
a/i/c/d= -/-/-/Thorax: simetris
retraksi (-)
S1 &
S2 tunggal
murmur (-)
gallop
(-)
rhonki
-/wheezing -/Abd:
meteorismus,

Infus

NaCl

0,9% 20 tpm
Omeprazole
1x1
Cifrofloxaxim 2
x 400 mg
New diatab 2 x
1 setiap diare
Protexin 2x1

Tanggal
20-10-2015
Hari ketiga
di RS

bab 1 x cair
banyak
ampasnya
warna kuning
lendir (-)
darah (-)
Minum (+)
makan mau

Nadi=
GEA
+
80x/menit
dehidrasi
RR= 26x/menit
sedang
Temp= 36C
Tensi 90/60
KU: Kurang Aktif
Kesadaran: CM
a/i/c/d= -/-/-/Thorax: simetris
retraksi
(-)
S1 & S2
tunggal
murmur
(-)
gallop
(-)

rhonki
-/wheezing -/Abd: supel, BU
(+) N thympani
turgor <2 dtk
Extremitas:
akral Hangat ,
CRT < 2
Tanda tanda
dehidrasi -

Infus

NaCl

0,9% 20 tpm
Omeprazole
1x1
Cifrofloxaxim
2 x 400 mg
New diatab 2
x

setiap

diare
Protexin 2x1

DEFINISI
Gastroenteritis Akut/Diare akut adalah Buang
air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dengan atau tanpa lendir &
darah berlangsung kurang dari 1 minggu.

KLASIFIKASI

Diare Akut
Diare
berlangsung
< 7 hari

Diare
Berkepanjangan
Diare
berlangsung
7-14 hari

Diare Kronis
Diare
berlangsung
> 14 hari

ETIOLOGI
Enteral

Infeksi Bakteri
Infeksi Virus
Infeksi Parasit
Intoksikasi Makanan dan
Obat-obatan
Intoleransi Makanan

Parenteral

Infeksi Saluran Nafas


Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Kencing
(ISK)
Imunodefisiensi

Faktor mal absorbsi : mal absorbsi protein, lemak


Faktor makanan : Makanan basi, baracun.
Faktor psikologis : takut, cemas

Beberapa bentuk klinis diare(WHO)

Diagnosa

Di dasarkan pada keadaan

Diare cair akut

Diare > 3x sehari berlangsung < 14 hari

Tidak mengandung darah

Diare berupa cair cucian beras yang sering, banyak, dan cepat menimbulkan

Kolera

dehidrasi berat
-

Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera

Diare dengan hasil kutur tinja positif untukV.Cholerae

Disentri

Diare berdarah

Diare persisten

Diare jenis apapun yang disertai tanda gizi buruk

Invaginas

Dominan darah dan lendir dalam tinja

Massa intraabdominal

Tangisan keras dan bayi tampak pucat

Gangguan
Motilitas
Usus

Manifestasi
Klinis

Peningkata
n Frekuensi
BAB
>3x/hari

Perubahan
Konsitensi
Feses
Lendir atau
Darah

Gejala
Abdominal

Gejala
Parenteral

Mual
Muntah
Nyeri Perut
Anoreksia
Meteorismus

ISPA
ISK
Imunodefisie
nsi

DIARE DENGAN
DEHIDRASI
Tanda

Tanpa dehidrasi

Dehidrasi

Dehidrasi berat

ringan, sedang
Keadaan umum

Baik,

Mata

Gelisah
Normal

Rasa haus

Minum

Sadar Gelisah

Letargi/Tidak

Cekung

sadar
Sangat cekung

biasa, Sangat haus

tidak haus
Turgor kulit

Kembali cepat

Tidak

bisa

minum
Kembali lambat

Kembali
lambat
( 2 detik)

sangat

Diagno
sis
Anamne
sa

Lama Diare
Frekuensi
Volume
Konsistensi
Tinja
Warna, Bau,
Lendir, darah
Muntah
BAK
(Jumlah,freku
ensi, Warna)
Demam
nyeri perut
ISPA, ISK
Riwayat
makanan
terakhir :
intoksikasi
Riwayat

Pemeriksa
an
Laboratori
um

Pemeriks
aan Fisik
BB, TB
(Status
Gizi)
Vital Sign,
Kesadaran
Abdomen :
Bising
Usus,
Meteorismu
s
Tanda Khas
Penyakit
Sistemik
Lainnya

Dar
ah
DL

Urin
e
UL

Fese
s

Makroskopi
Watery, mukus (-) :
s
Cholera,
enterotoksin
virus, protozoa, infeksi
diluar GIT
Darah, mukus : E
Histolitica, E Coli,
Trichiura
Bau busuk : salmonela,
giardiasis,
cryptosporidium,
Mikroskopi
strongyloides
s
FL
Lekosit : kuman
invasif/memproduksi
sitotoksin (shigella,
salmonella, C jejuni,
EIEC)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah tepi lengkap

(Hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung


jenis leukosit)

2. Kadar elektrolit
kreatinin.
3. Pemeriksaan tinja

serum,

ureum,

dan

1. Rehidrasi sebagai prioritas utama


pengobatan.
2. Identifikasi penyebab diare akut karna
infeksi.
3. Terapi simtomatik.
4. Terapi Definitif.

PRINSIP MENENTUKAN JUMLAH CAIRAN


Metode pierce berdasarkan klinis:
Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan = 5% x berat badan (kg)
Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8% x berat badan (kg)
Dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10% x berat badan (kg)
Metode Daldiyono
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan
cairan peroral (sebanyak mungkin sedikit demi sedikit). Bila skor
lebih dari sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan per
intravena.

Metode
Klinis

skor

Daldiyono
Rasa
haus/muntah

Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg

Tekanan darah sistolik < 60 mmHg

Frekuensi nadi > 120 x/menit

Kesadaran apati

Kesadaran somnolen, sopor atau koma

Frekunesi napas > 30 kali/menit

Facies Cholerica

Vox Cholerica

Turgor kulit menurun

Washer womanss hand

Ekstremitas dingin

Sianosis

Umur 50-60 tahun

-1

Umur > 60 tahun

-2

Kebutuhan cairan = Skor X 10% X KgBB X


1 liter
15

OBAT ANTI DIARE


Kelompok antisekresi selektif (hidrasec)
penghambat enzim enkephalinase sehingga enkephalin
dapat bekerja kembali secara normal. Perbaikan fungsi akan
menormalkan sekresi dari elektrolit sehingga keseimbangan
cairan dapat dikembalikan secara normal.
Opiat(kodein fosfat, loperamid HCl )
penghambatan propulsi, peningkatan absorbsi cairan
sehingga dapat memperbaiki konsistensi feses dan
mengurangi frekuensi diare

Zat hidrofilik (Plantago oveta, Psyllium, Karaya)


membentuk kolloid dengan cairan dalam lumen usus dan
akan mengurangi frekwensi dan konsistensi feses tetapi
tidak dapat mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit
Kelompok absorbent (Arang aktif, attapulgit aktif, bismut
subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit)
zat ini dapat menyerap bahan infeksius atau toksintoksin. Melalui efek tersebut maka sel mukosa usus terhindar
kontak langsung dengan zat-zat yang dapat merangsang
sekresi elektrolit.

Probiotik (Lactobacillus dan Bifidobacteria atau


Saccharomyces boulardii)
Peningkatan jumlahnya di saluran cerna akan memiliki
efek yang positif karena berkompetisi untuk nutrisi dan
reseptor saluran cerna
.

ANTIBIOTIK SELEKTIF
Organisme

Pilihan pertama

Pilihan kedua

Campylobacter, Shigella atau

Ciprofloksasin 500mg oral

Salmonella/Shigella

Salmonella spp

2x sehari, 3 5 hari

Ceftriaxon 1gr IM/IV sehari

TMP-SMX DS oral 2x sehari, 3


hari

Campilobakter spp

Azithromycin, 500 mg oral 2x


sehari

Eritromisin

500

mg

oral

2x

sehari, 5hr

Vibrio Cholera

Tetrasiklin 500 mg oral 4x sehari, Resisten Tetrasiklin


3 hari

Ciprofloksacin 1gr oral 1x

Doksisiklin 300mg Oral, dosis

Eritromisin 250 mg oral 4x sehari

tunggal

3 hari

Traveler diarrhea

Ciprofloksacin 500mg

TMP-SMX DS oral 2x sehari, 3 hari

Clostridium difficile

Metronidazole 250-500 mg

Vancomycin, 125 mg oral 4x sehari 7-

4x sehari, 7-14 hari, oral atau IV

14 hari

KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Shock Hipovolemik
3. Kejang demam terjadi pada dehidrasi hipertonik
(dehidrasi yang berlebih)
4. Hipokalemia (meteorismus, hipotoni otot, lemah,
bradikardi, disritmia jantung)

PENCEGAHAN
Menerapkan pola hidup bersih:
1.
Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
maupun sesudah buang air besar.
2.
Masaklah makanan dan air minum dengan baik dan benar.
3.
Banyak makan sayur dan buah-buahan.
4.
Menggunakan air bersih dan sanitasi yang baik.
5.
Tidak mengkonsumsi makanan yang sudah basi.
6.
Menghindari makanan yang sudah terkontaminasi oleh lalat

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai