LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI POSBINDU
Disusun Oleh:
14/376796/KU/17537
14/376832/KU/17561
15/390618/KU/18341
15/390616/KU/18339
15/391031/KU/18422
15/391032/KU/18423
Latar Belakang
dihadapi
adalah
meningkatnya
kasus
Penyakit
Tidak
bakteri,
termasuk
penyakit
kronis
degenratif
seperti
bahwa
dari
57
juta
kematian
yang
hidup
membunuh
negara
tidak
penduduk
dengan
seluruh
kurang
yang
menular,
dengan
tingkat
kematian
dari
sehat.
60
yang
usia
yang
ekonomi
2
tahun,
sedangkan
Penyakit
29%
di
lebih
rendah
terjadi
tidak
Di
oleh
maju
juga
negara-
menengah,
orang-orang
disebabkan
negara-negara
muda.
dan
pada
menular
dari
berusia
penyakit
tidak
menyebabkan
13%
orang-orang
penyakit
berusia
kardiovaskular
kurang
dari
merupakan
60
tahun
penyebab
meliputi:
terbesar
(39%),
pencernaan
bersama-sama
dan
penyakit
menyebabkan
sekitar
tidak
30%
menular
kematian,
yang
lain
serta
4%
kematian
karena
Hasil
Riskesda
tahun
2013
menunjukkan
terdapat
dari
7,6%
tahun
2007
menjadi
9.5%,
penyakit
dan
peningkatan
peran
serta
masyarakat
secara
dan
sebanyak
30%
memiliki
riwayat
keluarga
dengan
warga
antusias
terhadap
pelaksanaan
Posbindu
yang
PTM
diselenggarakan
preventif
serta
konsultasi
dan
rujukan.
Adanya
dapat
pemantauan
faktor
karena
itu
dalam
secara
resiko
forum
mandiri
secara
ini
melakukan
berkala
kami
deteksi
dan
dini
terpadu.
merencanakan
dan
Oleh
sosialisasi
Tujuan
gambaran
dan
pemahaman
mengenai
Pos
Pembinaan
StrategiPelaksanaan
1.
Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
2.
Isi
a. Pendataan peserta sosialisasi dan kader
b. Sosialisasi POSBINDU
3.
RW 24
4.
Setting Tempat
Setting tempat merupakan ruang tamu di rumah Kepala Dukuh
yang berlokasi di RT 03 RW 24 Dusun Ngentak, Sinduharjoyang
digunakan untuk pertemuan rutin warga, agenda kegiatan khusus,
rapat PKK setiap bulannya.
5. Media
Alat Pengukuran (tensimeter, stetoskop)
6. Materi
-
Terlampir
7. Susunan acara
No
1.
Waktu
15.00 15.10
2.
15.10-15.30
Kegiatan
Pembukaan
Penanggung Jawab
Pembawa Acara
- Salam
- Pembacaan susunan
acara
Pembacaan doa
Riview keterampilan
Pembawa Acara
pengukuran tekanan
3.
15.30
14.35
Penyaji
Posbindu
- pengertian
Posbindu
- latar belakang
Posbindu
- tujuan Posbindu
- konsep Kegiatan
3.
15.36
4.
15.55
15.46-16.00
Posbindu
Diskusi dan tanya
Pembawa Acara
jawab
Penutup
Penyaji
Pembawa Acara
8. Pengorganisasian:
a. Penanggungjawab
e. Observer
f. Evaluator
: Kholila, S.Kep
: Devi Septiananingrum, S.Kep
9. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
Dokumen Satuan Acara
Pembelajaran
(SAP)
sudah
dibuat
darah
Mahasiswa meberikan penjelasan tentang POSBINDU
Peserta aktif bertanya dan mendengarkan dengan baik
Mahasiswa dan peserta berdiskusi mengenai tindak lanjut
kegiatan POSBINDU
c. Evaluasi hasil
Beberapa peserta
mulai
terampil
melakukan
pengukuran
tekanan darah
Peserta mampu mengikuti kegiatan dengan baik
Peserta kritis dalam melakukan diskusi dan
menjelaskan
10.
Referensi
Corwi, E.J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta :EGC
Kementrian
Kesehatan
RI.
2013.
Buku
Pintar
Kader
Penyelenggaraan
Posbindu
PTM
Seri
1.
Jakarta:
&
Direktorat
Pengendalian
Penyakit
Tidak
Potter
&
Perry.
2009.
Jakarta: EGC
Purwanta, Setyarini.
Fundamental
S.,
Oka
YN.,
Keperawatan
Lusmilasari.
Ed.
L.,
1.
&
PSIK FK UGM
Beliefs
Yogyakarta:
Buku
Ketrampilan
PSIK FK UGM
Keperawatan
Ed.
Ketiga.
MATERI SOSIALISASI
Pengertian
Posbindu
singkatan
dari
Pos
Pembinaan
Terpadu.
Posbindu
PTM
kegiatan
deteksi
dini
dan
pemantauan
faktor
resiko,
resiko
PTM
ini
meliputi
merokok,
konsumsi
minuman
kesehatan
dan
segera
merujuk
ke
fasilitas
pelayanan
kesehatan dasar.
Kelompom
penyakit
PTM
utama
jantung
adalah
dan
Diabetes
pembuluh
mellitus
(DM),
(PDJD),
penyakit
darah
kanker,
paru
peran
serta
masyarakat
dalam
melakukan
deteksi
PTM
PTM
dapat
dilaksanakan
terintegrasi
dengan
upaya
dalam
misalnya
jumlah
di
tertentu
masjdi,
berkumpul/beraktivitas
gereja,
organisasi
politik
secara
maupun
kemasyarakatan.
Pengintegrasian
Posbindu
PTM
yang
dengan
dimaksud
kegiatan
adalah
yang
memadukan
sudah
pelaksanaan
dilakukan
meliputi
Pelaku Kegiatan
Pelaksanaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang
telah ada tau beberapa orang dari masing-masing kelompok atau
organisasi/lembaga/tempat
kerja
yang
bersedia
menyelenggarakan
melakukan
pemantauan
faktor
resiko
PTM
di
masing-masing
penggalian
informasi
faktor
resiko
dengan
wawancara
cedera
dan
kekerasan
dalam
rumah
tangga,
serta
terjadinya
cedera
dan
kekerasan
dalam
rumah
atngga,
serta
informasi
lainnya
yang
dibutuhkan
untuk
identifikasi
masalah
informasi
lainnya
yang
dibutuhkan
untuk
identifikasi
masalah
kesehatan
berkaitan
dilakukan
saat
dengan
pertama
terjadinya
akali
kunjungan
PTM.
dan
Aktifitas
berkala
ini
sebulan
sekali.
2.Kegiatan
pengukuran
berat
badan,
tinggi
badan,
Indeks
Massa
pengukuran
tekanan
darah
disesuaikan
ukuran
mansetnya
pemeriksaan
fungsi
paru
sederhana
diselenggarakan
dan
penderita
gangguan
paru-paru
dianjurkan
bulan
anak
dimulai
usia
13
tahun.
Pemeriksaan
fungsi
paru
diselenggarakan
tahun
sekali
dan
bagi
yang
telah
pemeriksaan
kolestrol
total
dan
trigliserid,
bagi
faktor
resiko
PTM
bulan
sekali
dan
penderita
kesehatan
yanga
da
di
lingkungan
kelompok
masyarakat
tersebut.
6.Kegiatan pemeriksaan IVA(Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan
sebaiknya minimal 5 tahun sekali bagi individu sehat, setelah
positif IVA dilakukan tindakan pengobatan krioterapi, diulang
setelah 6 bulan, jika hasil negative dilakukan pemeriksaan ulang
5
tahun,
namun
bila
hasil
positif
dilakukan
tindakan
oleh
bidan/dokter terlatih.
7.Kegiatan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan dan tes amfemin
urin
bagi
kelompok
pengemudi
umum
dilakukan
oleh
tenaga
harus
dilakukan
setiap
penting
dilakukan
karena
kesehatan.
8.Kegiatan
konseling
pelaksaanaan
dan
posbindu
penyuluhan,
PTM.
Hal
ini
telah
menderita
sebelumnya,
perilaku
beresiko,
potensi
kolestrol
payudara,
total
pemeriksaan
dan
trigliserdi,
IVA
(Inspeksi
pemeriksaan
Visual
Asam
klinis
Asetat),
pengemudi
terlatihdi
umum,
dengan
pelaksana
desa/kelurahan,
tenaga
kelompok
kesehatan
masyarakat,
dilakukan
industry,
dan
kemitraan
klinik
dengan
swasta
forum
untuk
desa/kelurahan
mendukung
siaga,
implementasi
dan
dari
pemerintah
daerah.
Dukungan
dapat
berupa
bermanfaat
pendanaan
dan
fasilitas
alat.
Misal
bermanfaat
memperoleh
atau
bantuan
tenaga
untuk
pelayanan
medis
alat
kesehatan lainnya.
Langkah Pengembangan Posbindu
1.Idnetifikasi kebutuhan dan sumber daya masyarakat (pengumpulan
data dan informasi mengenai kasus PTM, sarana pendukung dan
ketersediaan SDM kelompok potensial pelaksana Posbindu)
2.Sosialisasi
dan
advokasi
sehingga
diperoleh
dukungan
dan
tenaga
pelaksana
Posbindu
PTM
disesuaikan
dengan
kepada
pimpinan
organisasi/lembaga
atau
pimpinan
eilayah
2.Mempersiapkan dan melengkapi sarana dibutuhkan
3.Menyusun rencana kerja
4.Memberikan informasi kepada sasaran
5.Melaksanakan
wawancara,
pemeriksaan,
pencatatan,
dan
rujukan
kali
dalam
sebulan
untuk
kegiatan
pengendalian
faktor
mudah
dijangkau
dan
nyaman
bagi
peserta.
Biasanya
dilaksanakan
meja,
namun
dengan
dalam
tahapan
situasi
layanan
kondisi
yang
disebut
tertentu
dapat
berupa
pelayanan
deteksi
dini
dan
tindak
lanjut
Peran
Koordinator
Kader Penggerak
Kader Pemantau
informasi
Anggota perkumpulan yang aktif dan
komunikatif bertugas melakukan
Kader
Kader Pencatat
dari puskesmas
Anggota perkumpulan yang aktif dan
komunikatif bertugas melakukan
mendukung
pembiayaan
yang
terselenggaranya
memadai
baik
dana
Posbindu
PTM,
diperlukan
mandiri
dari
perusahaan,
terhadap
Puskesmas
dapat
pengelolaan
PTM
memanfaatkan
di
wilayah
sumber-sumber
masing-masing.
pembiayaan
yang
salah
satunya
melalui
pemanfaatan
Bantuan
Operasional
Kesehatan.
Pembiayaan bersumber daya dari masyarakat dapat melalui Dana
Sehat atau mekanisme pendanaan lainnya. Dana juga bias didapat
dari
lembaga
donor
yang
umumnya
didapat
dengan
mengajukan
proposal/usulan kegiatan.
Pihak swasta menyelenggarakan posbindu PTM di lingkungan kerja
sendiri maupun berperan dalam psobindu di wilayah kerjanyadalam
bentuk kemitraan melalui CSR (Corporate Social Responsbillity)/
Tanggung jawab Sosial Perusahaan.
Pemerintah daerah setempat berkewajiban melakukan pembinaan agar
posbindu
PTM
tetap
tumbuh
dan
berkembang
melalui
dukungan
yang
digunakan
untuk
pembinaan,
dan
melaporkan
ke
instansi
yaitu
berupa
individu
dan
KMS
FR-PTM.
jika
akan
KMS
ini
memeriksan
disimpan
individu
oleh
dapat
berada
dalam
kondisi
buruk,
faktor
resiko
harus
seperti
berhenti
merokok,
pengelolaan
stress,
pada
faktor
resiko
buruk),
atau
kunjungan
mendapatkan
tidak
berikutnya
mengalami
sesuai
penanganan
dengan
yang
(setelah
perubahan
criteria
lebih
bulan)
(tetap
pada
rujukan,
baik
harus
kondisi
kondisi
maka
untuk
dirujuk
ke
yang
diperlukan,
dianjurkan
untuk
melakukan
Posbindu PTM.
ksaus
yang
pemantauan
telah
faktor
dirujuk
resiko
tetap
PTM
di
Keterangan alur:
Pelaksanaan
posbindu
PTM
dimulai
dengan
layanan
pendaftaran
melaksanakan
system
rujukan
ke
Puskesmas
bila
tercatat
secara
tertib
dan
diberikan
kepada
petugas
EVALUASI KEGIATAN
SOSIALISASI POSBINDU
A. Waktu dan tempat
1. Tanggal
: 28 Desember 2015
2. Waktu
: 15.00-16.00
3. Tempat
B. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab :
2. Pembawa acara
:
3. Sekretaris
:
4. Penyaji
:
5. Observer
:
6. Evaluator
:
C. Peserta
Ibu-ibu Warga Dusun Ngenta jumlah 6 orang
D. Hasil
1. Beberapa peserta mulai terampil melakukan pengukuran tekanan
darah
2. Peserta mampu mengikuti kegiatan dengan baik
3. Peserta kritis dalam melakukan diskusi
antusiasme mengenai kegiatan posbindu
4. Peserta menginginkan adanya contoh
real
dan
menunjukkan
kegiatan
posbindu
proses
pada
telah
luas
Kader
yang
telah
ada
dapat
memiliki
komitmen
untuk