21040115130096
B
VICA GITYA H
21040115130096
B
B. Dataran Banjir
1. Permukaan rata dan letaknya lebih rendah dari sekitarnya. Kalau terjadi ketiraratan biasanya
disebabkan oleh adanya danau tapak kudam point bar, bekas saluran, dan sebagainya.
2. Tampak sungainya, meskipun kadang-kadang jauh (bagian terlebar dari dataran banjir di
sungai Missisippi mencapai 125 mil dari sungainya.
3. Rona seragam atau tidak seragam
4. Pada umumnya digunakan untuk tanaman pertanian.
C.
1.
2.
3.
Hutan Bakau
Tidak memiliki rona yang hitam karena daya pantul sangat rendah
Tinggi pohon seragam, yakni antara 7 - 13 meter
Tumbuh pada pantai yang becek atau tepi sungai hingga batas air payau.
D. Hutan Rawa
1. Memiliki tinggi pohon yang berbeda-beda hingga 50 meter sehingga rona dan teksturnya
tidak seragam.
2. Ke arah laut dibatasi oleh hutan bakau dan ke arah pedalaman dibatasi oleh hutan rimba.
3. Tampak air atau perairan di dekatnya.
Manfaat Citra untuk Kajian Fisik
Kondisi konfigurasi permukaan bumi disuatu tempat akan dengan mudah diamati dan
diidentifikasi melalui citra penginderaan jauh tanpa harus pergi ke tempat tersebut. Citra
dapat memberikan data yang bersifat keruangan. (Dulbahri, 2007). Karakteristik ruang seperti
kondisi fisik permukaan bumi yang bisa diidentifikasi melalui citra diantaranya yaitu kondisi
topografi, hidrologi, iklim dan kelautan.
Informasi kondisi topografi melalui citra penginderaan jauh dapat diperoleh dari citra
Landsat, RADAR, ASTER, SLAR, SRTM dan lainnya. Manfaat dari citra teersebut
diantaranya yaitu mengamati kondisi fisiografi meliputi morfologi, bentuklahan dan tingkat
pengikisan batuan. Dari pengamatan kondisi topografi melalui citra juga dapat diperoleh
informasi tentatif mengenai potensi sumberdaya, seperti sumberdaya mineral, sumberdaya air
tanah ataupun sumberdaya lahan.
Dalam kajian hidrologi, citra sangat membantu dalam pengamatan dan pemantauan
kondisi hidrologi di suatu wilayah. Kondisi hidrologi yang dapat dipantau melaui citra
diantaranya kondisi daerah aliran sungai, pengamatan luas daerah dan intensitas banjir,
pemetaan pola aliran sungai, studi sedimentasi sungai dan lainnya. Citra yang bisa
dimanfaatkan untuk kajian hidrologi diantaranya citra Lndsat dan Citra SPOT.
VICA GITYA H
21040115130096
B
Selain kondisi hidrologi, kondisi iklim baik secara lokal maupun global, bisa dengan
mudah diidentifikasi melalui citra. Salah satu produk citra yanng dapat dimanfaatkan untuk
kajian iklim ini diantaranya NOAA, Meteor, TRMM dan GMS. Manfaat dari produk citra
tersebut diantaranya dapat digunakan untuk pengamatan iklim suatu daerah, analisis cuaca,
pemetaan iklim dan perubahannya serta peramalan cuaca. Kondisi cuaca yang terpantau
melalui citra sangat membantu dalam bidang transportasi, terutama transportasi laut dan
udara yang kinerjanya sangat tergantung pada kondisi cuaca yang ada.
Di bidang kelautan, citra yang dapat dimanfaatkan diantaranya citra Seasat dan
MOSS. Manfaat citra tersebut antara lain berguna untuk pengamatan sifat fisis air laut,
pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut, pemetaan dinamika pesisir (perubahan
pantai,
abrasi,
sedimentasi),
spot
penangkapan
ikan
dan
lainnya.
Adapun manfaat penginderaan jauh di bidang geologi adalah
a.
Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat
terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
b.
Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c.
Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas
gunung berapi, aktivitas tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d.
Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi,
macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang.
Perkembangan bentuk lahan ditentukan oleh proses pelapukan dan perkembangan
tanah, erosi, gerakan massa tanah, banjir, sedimentasi, abrasi marine, iklim, gelombang laut,
gravitasi bumi, dan biologi termasuk manusia. Ini merupakan proses eksogen. Perubahan
bentuk lahan berpengaruh terhadap kondisi tanah, tata air (hidrologi), potensi bahan tambang,
potensi bencana seperti banjir, erosi, dan longsor lahan, vegetasi, dan kegiatan manusia dalam
bidang pertanian, permukiman, kerekayasaan, industri, rekreasi, dan pertambangan. Analisis
tingkat bahaya erosi dilakukan dengan cara memperkirakan (memprediksi) laju erosi tanah
pada satuan-satuan lahan. Sedangkan untuk menghitung laju erosi tanah digunakan
pendekatan persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan oleh
Wischmeier dan Smith (1978) sebagai berikut:
A
= RKLSCP
keterangan :
A
= jumlah tanah yang hilang (ton/ha/tahun)
R
= erosivitas hujan tahunan rata-rata (mm/jam)
K
= indeks Erodibilitas Tanah
LS
= Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng
C
= Pengelolaan Tanaman
VICA GITYA H
21040115130096
B