Anda di halaman 1dari 24

TUTORIAL KLINIK

DKA et causa
Kosmetik
REZKY MAWARNI
20100310187
PEMBIMBING : DR. LUCKY HANDARYATI, SP. KK

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. A
Usia
: 18 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat
: Klaseman 3/5
No RM
: 316723

Anamnesis

RPS : Pasien mengeluh bintik-bintik


kemerahan diwajah dan leher 1 minggu.
Keluhan dirasakan setelah 2 hari pemakaian
krim deonat yang dibeli ditoko. Pasien
mengeluh gatal (+), perih (+), panas (-).
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.

RPD : Belum pernah mengalami hal serupa


RPK : Ibu pasien pernah mengalami hal serupa

PEMERIKSAAN FISIK
KU
: CM, baik
Vital sign : Tidak diukur
UKK
:
Regio Wajah dan leher : Eritem (+),
papul(+), vesikel (+), milier (+), erosi (-).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

UJI tempel

DIAGNOSIS BANDING
DKI
Dermatitis seboroik
Kandidiasis

DIAGNOSIS

DKA et causa kosmetik

PENATALAKSANAAN
Erymed cr 2x ( oles wajah)
Elocon cr 2x ( oles leher)
Loratadine 10 mg 1x1

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Dermatitis kontak alergi adalah suatu


dermatitis (peradangan kulit) yang timbul
setelah kontak dengan alergen melalui
proses sensitisasi.

Dermatitis Kontak Kosmetik adalah dermatitis


yang disebabkan oleh produk atau bahan
kosmetik dan bukan oleh obat atau bahan kimia
lain

ETIOLOGI
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat
Paling sering berupa bahan kimia dengan berat
molekul kurang dari 500-1000 Da,

Patogenesis
Reaksi Hipersensitivitas tipe IV
Fase sensititasi = induksi
Kontak pertama
sensitif
Berlangsung 2 -3 minggu
Fase elisitasi
Pajanan ulang alergen
Berlangsung 24 48 jam

Tanda dan Gejala Dermatitis Kontak Kosmetik Alergi

Gatal.
Akut : bercak eritema berbatas jelas, edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat
pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).
Kronis : Terlihat kulit kering, berskuama, papul,
likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas.
dermatitis kontak alergi, gejala tidak muncul sebelum 2448 jam, bahkan sampai 72 jam.

DIAGNOSIS
Anamnesis

Tanyakan pekerjaan, hobi, obat topikal,


kosmetik, benda yang dipakai pasien.
Pemeriksaan fisik.
Melihat lokasi, Ex: wajah : bercak eritema

berbatas jelas, edema, papulovesikel, vesikel atau bula.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji tempel, indikasi :


1. Mencari/membuktikan suatu zat
adalah alergen penyebab
2. Kecurigaan DKA yg belum terbukti
3. DKI DD/ DKA
4. Dermatitis kronis

Hal yang diperhatikan: punggung


1.
2.
3.
4.

lesi tenang / sembuh .


dilakukan << 1 mgg stlh pemakaian kortikosteroid dan luka
bakar sinar matahari 1-2 mgg
Uji tempel dibuka setelah 2 hari dibaca, pembacaan ke
2 hari ke 3 samapi ke 7 setelah aplikasi.
Dilarang melakukan aktivitas yg menyebabkan Uji tempel
longgar.menjaga punggung selalu kering.

Diagnosis Banding
Dermatitis seboroik : squama berminyak,
warna kekuningan
Kandidiasis : eritem, erosi, lesi sateli
DKI : Batas lebih jelas, eritem dan bila iritan
dijauhkan reaksi akan segera berhenti.

PEMBACAAN
1 = reaksi lemah (eritem, infiltrat,papul) +
2 = reaksi kuat ( edema/vesikel)++
3 = reaksi sangat kuat(bula atau ulkus) +++
4 = meragukan (hanya makula eritematosa)
5 = iritasi (seperti terbakar, pustul/purpura)
6 = reaksi negatif
7 = exited skin
8 = tidak dites

Penatalaksanaan
Medikamentosaa.

Simptomatis antihistamin yaitu Chlorpheniramine


Maleat (CTM)sebanyak 3-4 mg/dosis, sehari 2-3 kali
untuk dewasa dan 0,09mg/dosis sehari 3 kali untuk
anakanak untuk menghilangkan rasa gatal

Sistemik Kortikosteroid yaitu prednison sebanyak 5


mg, sehari 3 kali, Cetirizine tablet 1x10mg/hari). Bila
terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotika
(amoksisilin atau eritromisin) dengan
dosis3x500mg/hari, selama 5 hingga 7 hari.

TopikalKrim desoksimetason 0,25%, 2 kali sehari

Prognosis

Baik, sejauh bahan kontaktannya dapat


disingkirkan.

PEMBAHASAN
Pada hasil anamnesis Pasien mengeluh bintikbintik kemerahan diwajah dan leher 1 minggu.
Keluhan dirasakan setelah 1 minggu pemakaian
krim deonat yang dibeli ditoko. Pasien mengeluh
gatal (+), perih (+). Kemudian hasil pemeriksaan
fisik didapatkan eritem (+), papul(+), vesikel (+),
milier (+). hal ini sesuai dengan teori maka
diagnosis pada pasien sudah tepat yaitu DKA et
causa kosmetik .
Penatalaksanaan pada pasien sudah tepat yaitu
diberikan antibiotik, antihistamin dan kortikosteroid.

Anda mungkin juga menyukai