Anda di halaman 1dari 29

TUTORIAL KLINIK

PSORIASIS VULGARIS

REZKY MAWARNI
20100310187
PEMBIMBING : DR. LUCKY HANDARYATI, SP. KK

IDENTITAS PASIEN

Nama: Tn. Y
Usia
: 45 tahun
Agama : Islam
Alamat : Semiral
No RM : 316589

Anamnesis
Keluhan utama : gatal dikepala dan di tangan
RPS : Pasien mengeluh bercak kemerahan dan
bersisik dikepala dan tangan. Pasien
mengatakan bercak terasa gatal dan bila
digaruk bercak bertambah besar dan keluar
bintik-bintik darah. Keluhan sering kambuhkambuhan.

RPD : keluhan sudah dirasakan 10 tahun


RPK :

PEMERIKSAAN FISIK
KU
: CM, baik
Vital sign : Tidak diukur
UKK
:
Lokasi kepala dan tangan : Plakat
hiperpigmentasi (+), skuama tebal kasar
berwarna putih (+),
Fenomena tetesan lilin (+), auspitz sign (+).

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Histopatologi

DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis vulgaris
Dermatofitosis ( tinea dan onikomikosis)
Sifilis stadium II ( psoriasiformis)
Dermatitis seboroik

DIAGNOSIS
Psoriasis vulgaris

PENATALAKSANAAN
Loratadine 10 mg 1x1
Asam salisilat 20% zalf 2 x oles
Klobetasol propionat oint 2 x oles

TINJAUAN PUSTAKA
PSORIASIS VULGARIS

DEFINISI
Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis
residif yang muncul pada kulit. Penyakit ini
menimbulkan warna kemerahan, plak bersisik
berlapis lapis disertai fenomena tetesan lilin,
auspitz dan kobner.

EPIDEMIOLOGI
Kulit putih > kulit berwarna
Pria > wanita
Usia terbanyak 20-30 tahun dan 50-60 tahun

ETIOlOGI
Faktor genetik :
Orang tua dengan psoriasis resiko psoriasis 3439%. Psoriasis berikatan dengan HLA.
Faktor imunologi :
Tingginya sel T yang teraktivasi dalam
epidermis dan dermis, magrofag dan efektifnya
terapi immunosupresif dan immunodilator.
Faktor pencetus :
Stres psikis, infeksi , trauma,alkohol, endokrin

PATOFISIOLOGI
Perubahan morfologi, kerusakan epidermis
akumulasi sel monosit, limfosit di puncak
papil dermis dalam S. Basalis pembesaran,
pemanjangan papil dermis lipatan dibawah
S. Spinosum bertambah banyak.
Sel korneum tidak terkreatinisasi sempurna,
sel epidermal berkembang dan menumpuk
dengan abnormal skuama.

BENTUK KLINIS PSORIASIS


Psoriasis vulgaris : psoriasis plak
Psoriasis gutata : kelainan tidak lebih 1cm,
mendadak, setelah infeksi streptococcus saluran
nafas atas, stress, luka kulit, obat tertentu
Psoriasis inversa : daerah fleksor
Psoriasis eksudatif : dermatitis akut
Psoriasis seboroik : skuama kering agak berminyak
dan agak lunak
Psoriasis pustulosa : bentuk lokalisata, bentuk
generalisata.
Artritis psoriatik : sendi-sendi kecil
Psoriasis eritroderma : lesi khas psoriasis tidak
tampak karena eritem dan skuama tebal.

DIAGNOSIS
Anamnesis : gatal ringan, bercak kemerahan
menonjol dengan pinggiran merah.
Pemeriksaan fisik : plak eritem dengan
skuama berlapis- lapis kasar berwarna putih
seperti mika transparan. Fenomena tetesan
lilin, auspitz sign, fenomena kobner.
Predileksi : skalp, ekstremitas ekstensor,
lumbosakral, daerah intertigo, umbilikus,
kuku

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Histopatologi :
Parakeratosis dan akantosis. Pada stratum
spinosum terdapat kelompok leukosit (abses
munro). Papilomatosis dan vasodilatasi di
subepidermis
Laboratorium :
Darah rutin, kimia darah, gula darah, kolesterol,
asam urat.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatofitosis ( tinea dan onikomikosis)
Skuama pada perifer lesi dengan central healing,
gatal sekali, pada sediaan langsung ditemukan
jamur.
Sifilis stadium II ( psoriasiformis)
Skuama coklat tembaga, demam malam hari, coitus
suspectus, pembesaran kelenjar getah bening,
TSS(+).
Dermatitis seboroik skuama berminyak dan
kekuning-kuningan.

PENATALAKSANAAN
Sistemik :
Kortikosteroid : prednison 30 mg/hari.
Obat sitotastik : metotrexate dosis 3x2,5 mg
dengan interval 12 jam dalam seminggu
dengan dosis total 7,5 mg. Jika tidak tampak
perbaikan dosis dinaikkan 2,5-5 mg
perminggu. (psoriasis pustulosa, psoriasis
artritis, eritroderma krn psoriasis).

Levodopa 2x250 mg 3x500 mg.


DDS (diaminodifenilsulson) 2x100mg sehari untuk
psoriasis tipe barber
Etretinat dan aciterin (Retinoid) : dosis bulan
pertama 1mg/kg BB, jika tidak ada perbaikan 1
mg/kgBB.
Siklosporin : imunosupresif, dosis 6 mg/kgBB
sehari.

Topikal

Preparat ter : antiradang,


Ter : fosil (iktiol), kayu ( oleum kadini dan ruski),
batubara (liantral, liquor karbonis deterjen ).
Psoriasis menahun ter batubara, akut ter kayu.
Konsentrasi 2-5%, supaya lebih efektif tambahkan
asam salisilat 3-5%.
Kortikosteroid : skalp, muka, lipatan dengan krim
potensi sedang. Batang tubuh dan ekkstremitas
potensi kuat.
Ditranol ( antralin), 0,2-0,8% dalam pasta, salep
dan krim. -1/2 jam sehari sekali. Penyembuhan
dalam 3 minggu.

Calcipotriol: sintetik vit D, salep atau krim 50


mg/g. Antiproliferasi. Perbaikan setelah 1 minggu.
Tazaroten: bentuk gel dan krim 0,05% dan 0,1%
kombinasi dg steroid sedang dan kuat
mmepercepat penyembuhan.
Emolien : lanolin dan minyak mineral efek
antipsoriasis.

PUVA , psoralen ( 8- metoksiprolasen,

metoksalen). 10-20 mg psoralen diberikan


per os. 2jam kemudian dilakukan penyinaran.
4x seminggu. Digunakan untuk eritroderma
psoriatik dan psoriasis pustulosa.

PEMBAHASAN
Anamnesis : Pasien mengeluh bercak kemerahan dan bersisik
dikepala dan tangan, terasa gatal. Bila digaruk bercak
bertambah besar dan keluar bintik-bintik darah. Keluhan sering
kambuh-kambuhan dan sudah dirasakan sekitar 10 tahun.
Pemeriksaan fisik : Lokasi kepala dan tangan : Plakat
hiperpigmentasi (+), skuama tebal kasar berwarna putih (+),
fenomena tetesan lilin (+), auspitz sign (+).
Penatalaksanaan : Loratadine 10 mg 1x1, asam salisilat 20%
zalf 2 x oles, clobetasol propionat oint 2 x oles.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien pasien
didiagnosis psoriasis vulgaris. Psoriasis vulgaris penyakit
autoimun kronis residif yang muncul pada kulit. Menimbulkan
warna kemerahan, plak bersisik berlapis lapis disertai
fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner.

Anda mungkin juga menyukai