DAN PERSEDIAAN
Oleh:
Alvina (00000002296)
Angel Stefani Lieando (00000000798)
Jessica Bernacilia (00000003891)
Ricky Hartanto Sjalim (00000002870)
Winsen (00000001734)
JURUSAN AKUNTANSI
BUSINESS SCHOOL
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI
2016
Kecurangan Pendapatan
Committee of Sponsoring Organization (COSO) menemukan bahwakun yang paling
sering dimanipulasi ketika melakukan kecurangan laporan keuangan adalah
pendapatan dan/atau piutang dagang. COSO juga mememukan bahwa cara yang
paling umum untuk memanipulasi akun pendapatan adalah dengan mencatat
pendapatan fiktif dan mencatat pendapatan yang tidak sesuai waktunya. Ada dua
alasan umum kecurangan laporan keuangan terkait dengan pendapatan. Alasan
pertama adalah karena ketersediaan berbagai alternative yang dapat diterima dalam
pengakuan pendapatan, dan alasan kedua yaitu mudahnya memanipulasi pendapatan
bersih menggunakan akun pendapatan dan piutang dagang.
Kemudahan
Memanipulasi
Pendapatan
Bersih
Menggunakan
Transaksi dengan pihak terkait adalah kesepakatan atau perjanjian bisnis yang
dibuat oleh pihak yang memiliki hubungan
Penjualan fiktif adalah ungkapan untuk berbagai penjualan fiktif
Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and-hold sales) adalah permintaan
terhadap barang yang disimpan penjual namun pembeli belum siap menerima
barang pada saat pemesanan
Kesepakatan sepihak adalah syarat dan perjanjian penjualan di luar saluran
pelaporan yang biasa digunakan
Penjualan konsinyasi adalah transaksi ketika suatu perusahaan menyimpan dan
menjual barang yang dimiliki oleh perusahaan lain
Channel stuffing adalah praktik yang digunakan untuk membujuk pelanggan
membeli persediaan ekstra agar penjualan tahun berjalan meningkat
Lapping atau kiting adalah suatu praktik ketika penerimaan kas dicatat secara tidak
benar untuk menyembunyikan piutang fiktif
Penanggalan ulang atau pembaruan transaksi merupakan tindakan mengubah
tanggal transaksi penjualan ke periode yang lebih baru untuk mencegah agar
transaksi tersebut tidak dianggap sebagai piutang macet
Kebijakan pengembalian bebas memungkinkan pelanggan untuk mengembalikan
barang dan membatalkan penjualan di masa mendatang
Pengiriman sebagian merupakan skema yang mencakup pencatatan atas penjualan
dengan jumlah penuh walaupun penjualan yang dikirimkan hanya sebagian
Pisah batas yang tidak tepat terjadi ketika transaksi di catat diperiode yang salah
Round-tripping merupakan tindakan penjualan asset yang tidak digunakan dengan
janji akan membeli kembali asset tersebut atau sejenis dengan harga yang sama
Keseluruhan skema kecurangan tersebut menghasilkan pendapatan danlaba bersih
yang lebih saji.
perusahaan lain yang sejenis dalam industri yang sama. Kinerja yang berlawanan
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama sering kali memberikan sinyal
adanya kecurangan. Perbandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan dengan
analisis horizontal atau analisis vertical, analisis ratio, perubahan-perubahan yang
dilaporkan dalam laporan arus kas, atau perubahan-perubahan pada angka-angka yang
ada di dalam laporan keuangan itu sendiri. Namun data dalam bentuk persentase
biasanya jauh lebih mudah dibandingkan dengan data awal yang ada dalam laporan
keuangan.
gangguan dan kelemahan pada pengendalian internal sebagai sesuatu yang harus
diperbaiki "di masa yang akan datang." Faktanya, salah satu cara yang paling umum
6
atau tidak aktif, dan satu atau dua eksekutif memiliki kekuatan
pengendalian dalam organisasi. Komite audit atau dewan direksi yang lemah dapat
menyebabkan lingkungan pengendalian yang tidak menghargai perilaku etis.
Undang-undang terbaru seperti Sarbanes-Oxley Act 2002 yang dijelaskan dalam
Lampiran A di Bab 2 seharusnya dapat membantu mengatasi situasi seperti ini di
perusahaan publik. Walapun begitu, terdapat banyak perusahaan nonpublik yang
melakukan kecurangan laporan keuangan, dan masih ada perusahaan-perusahaan lain
yang memiliki dewan direksi, komite audit, dan eksekutif yang tidak bertindak
sebagaimana mestinya.
Auditor eksternal saat ini diharapkan dapat melakukan penilaian terhadap efektivitas
lingkungan pengendalian seorang auditee. Hal ini merupakan sesuatu yang penting,
tetapi sangat sulit karena manajemen mungkin terlihat seperti memiliki lingkungan
pengendalian yang kuat, tetapi mereka sebenarnya sedang menyembunyikan fakta
bahwa mereka mengabaikan adanya pengendalian.
untuk melancarkan aksi mereka seperti : akuntan dan personel anak perusahaan , oleh
karena itu auditor harus bisa bertanya mengenai pertanyaan utama terkait kecurangan.
Contoh : Apakah ada sesuatu yang mencurigakan yang harus diwaspadai dalam
perusahaan ini?, apakah ada upaya untuk mengatur laba? Auditor harus berupaya
membangun komunikasi yang baik dengan manajer sehingga bisa mendeteksi
kecurangan yang terjadi karena kecurangan dapat di-deteksi saat adanya
ketidakkonsisten-an yang dikatakan oleh manajer. Terkait dengan indikator perilaku
ingatlah bahwa pelaku kecurangan selalu akan mendapatkan tekanan dan tingkah
lakunya menjadi berubah.
Mereka tidak mengetahui siapa yang harus diberitahu atau bagaimana caranya
memberi tahu
Mereka tidak ingin salah menuduh orang
Mereka takut akan konsekuensi menjadi whistleblower
Mereka hanya memiliki kecurigaan tanpa adanyya bukti
Sistem whistleblowing sering kali efektif untuk mendapatkan informasi dari orangorang yang ragu-ragu dalam memberikan informasi mengenai kecurangan. Setiap
informasi dan pengaduan mengenai manejemen puncak dan personel penting lainnta
atau mengenai kecurangan laporan keuaanggan , pengendalian , ketentuan hukum ,
atau kecurangan itu sendiri harus ditelusuri dengan seksama. Whistleblower tidak
ingin melaporkan secara langsung mengenai kecurangan , melainkan mengenai
aktivitas-aktivitas tidak wajar yang dilakukan oleh seseorang yang dicurigai sehingga
orang tersebut akan diawasi secara hati-hati.
aktif
indikator
kecurangan
persediaan
dan
terakhir
kita
akan
terkait
pertanyaan-pertanyaan
auditor
seputar
11
diingat bahwa indikator gaya hidup sering kali tidak efektif dalam
mendeteksi adanya kecurangan laporan keuangan
6. Informasi dan Pengaduan
Informasi dan pengaduan yang dihasilkan melalui sistem wishtleblowing atau melalui media lain dapat menunjukan bahwa skema
kecurangan persediaan mungkin saja sedang terjadi
ketiga
adalah
menggunakan
analisis
horizonal. Analisis
horizotal
12
menjual persediaan dan dihitung dengan cara membagi jumlah hari dalam satu
periode dengan rasio perputaran persediaan.
Empat rasio lainnya juga dapat membantu mendeteksi kecurangan persediaan,
diantaranya: pertama, rasio perputaran aset yang dihitung dengan cara membagi
penjualan bersih dengan rata-rata total aset menunjukan ukuran berapa lama suatu
organisasi melakukan perputaran asetnya. Kedua, Rasio perputaran modal kerja
dihitung engan cara membagi penjualan bersih dengna rata-rata modal kerja selama
satu periode. Ketiga, Rasio kinerja operasional dihitung dengan cara membagi laba
bersih dengan penjualan bersih. Rasio ini menunjukan ukuran margin laba sebuah
perusahaan. Keempat, Laba per lembar saham merupakan rasio yang paling banyak
digunakan, mengukur profitabilitas organisasi.
Cara kedua untuk berfokus pada hubungan-hubungan yang ada dalam laporan
keuangan adalah dengan mengonversi laporan keuangan menjadi bentuk laporan
common size dan melakukan analisis vertikal. Jika persediaan sebagai persentase dari
total aset atau sebagai persentase dari penjualan terus mengalami peningkatan, atau
jika harga pokok penjualan sebagai persentase dari penjualan bersih terus mengalami
penurunan, terdapat kemungkinan terjadinya kecurangan.
aktif, dewan direksi yang didominasi oleh orang dalam dan direksi abu-abu dengan
kepimilikan ekuitas yang signifikan dan minimnya pengalaman sebagai direksi pada
perusahaan lain, serta adanya hubungan keluarga di antara direksi atau pejabat.
Pengendalian persediaan harus diperiksa secara seksama. Ingatlah bahwa tidak
memadainya pengendalian yang utama akan menciptakan peluang kekurangan yang
membentuk segitiga kecurangan (fraud tringle). Terkait persediaan, pembelian, dan
harga pokok penjualan, focus utama kita adalah pengendalian terhadap proses
pembelian (permintaan pembelian dan order pembelian, dsb.), penerimaan (laporan
penerimaan, pengendalian fisik, dsb.), pencatatan liabilitas (faktur pemasok, memo
debit, dsb.), pengeluaran kas (cek,dsb.), penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman
persediaan, transfer harga pokok persediaan, menelusuri biaya persediaan yang
sebenarnya (terutama pada perusahaan manufaktur) dan pemeriksaan persediaan
secara fisik.
Ketika pengendalian persediaan menjadi lemah atau dapat dengan mudah diabaikan,
hilangnya sistem pengendalian atau pengabaian terhadap sistem pengendalian
merepresentasikan adanya indikator keccurangan bukan hanya sekedar kelemahan
pengendalian.
harus dibawa masuk ke dalam perusahaan, dikelola di dalam perusahaan, dan dikirim
ketika dijual. Semua pergerakan ini berarti bahwa orang-orang harus terlibat dalam
mengelola dan menangani arus fisik persediaan. Sebagai contoh manfaat dari
pengajuan berbagai pertanyaan dan meminta informasi, perhatikan kasus staf auditor
dari KAP yang sebelumnya merupakan salah satu KAP The Big Six yang sedang
melakukan audit persediaan pada sebuah perusahaan manufaktur pipa penyemprot air.
Ketika mengamati persediaan, sebagian dari persediaan itu terlihat usang dan tidak
dapat dijual. Namun, ketika hal tersebut ditanyakan pada CEO dan CFO, mereka
mengatakan bahwa persediaan itu baik-baik saja dan akan dijual sesuai prosedur yang
umumnya dilakukan. Namun, ternyata setelah menanyakan hal yang sama kepada
para pekerja gudang, auditor mendapatkan jawaban yang berbeda. Para pekerja
tersebut sangat jujur mengatakan bahwa kebanyakan dari pipa tersebut tidak dapat
lagi dijual karena sudah tidak dapat berfungsi.
Hal terpenting yang harus diingat adalah meskipun sebagian besar perusahaan saat ini
memiliki sistem whistle blower, Anda tetap harus meminta informasi secara aktif.
Kecurangan laporan keuangan terkait pendpatan dan persediaan adalah sesuatu yang
saling berkaitan, karena pendapatan dihasilkan melalui penjualan persediaan.
Persediaan memiliki karakteristik fisik yang unik. Mengidentifikasi karakteristik fisik ini
dan memastikan bahwa angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan tersebut telah
sesuai dengan karakteristik tersebut (volume, berat, dsb.) adalah cara yang tepat untuk
memastikan bahwa jumlah yang dilaporkan adalah jumlah yang realistis. Kemudian,
ketika berurusan dengan kecurangan persediaan, penting untuk mengidentifikasi
indikator dan eksposur yang terkait, melakukan pencarian secara aktif adanyan
indikator kecurangan, dan kemudian melakukan tindak lanjut.
STUDI KASUS
Kasus Kecurangan Enron Enron Corporation memulai bisnisnya sebagai distributor
gas alam skala kecil dan selama kurun waktu 15 tahun telah berkembang menjadi
perusahaan terbesar ketujuh di Amerika Serikat. Segera setelah pemerintah federal
melakukan deregulasi atas saluran gas alam pada tahun 1985, Enron didirikan dari
upaya merger antara Houston Natural Gas dengan InterNorth, perusahaan pipa
salurahn kilang minyak Nebraska. Awalnya, Enron hanya terlibat dalam distribusi gas,
tetapi kemudian berkembang menjadi pembuat pasar dalam memfasilitasi pembelian
dan penjualan gas alam, listrik, broadbrand, dan produk lainnya di masa yang akan
15
datang. Namun, Enron terus berkembang yang pada gilirannya kemudian berakhir
karena kasus kecurangan laporan keuangan yang kompleks dan sejumlah skandal
yang menggiring Enron pada tingkat penurunan yang drastis hingga kebangkrutan.
Kenneth Lay, pimpinan dan CEO, menggunakan jasa perusahaan konsultasi
MCKinsey & Company untuk mendukung pengembangan rencana baru untuk
membantu Enron kembali berdiri tegak. Jeff Skilling, seorang konsultan muda
McKinsey yang memilikii latar belakang dalam perbankan dan aset serta pengelolaan
liabilitas, ditugaskan untuk bekerja dengan Enron. Ia merekomendasikan supaya
Enron menciptakan sebuah bank gas untuk membeli dan menjual gas. Skilling,
yang kemudian menjadi kepala eksekutif di Enron, memahami bahwa Enron dapat
melakukan kapitalisasi pada fluktuasi harga gas dengan bertindak sebagai perantara
dan menciptakan pasar kontrak berjangka bagi para pembeli dan penjual gas; Enron
akan membeli dan menjual gas untuk digunakan besok pada harga yang stabil hari ini.
Meskipun gagasan mengenai bank gas secara teori sangat sukses, tetapi gagasaan
bank gas dari Skilling tersebut menghadapi sebuah permasalahan besar. Produsen gas
alam yang setuju untuk memasok bank gas Enron sangat membutuhkan uang dan
mensyaratkan uang sebagai pembayaran atas produk mereka. Namun, Enron juga
tidak memiliki jumlah uang yang memadai. Dengan arahan Andrew Fastow, pakar
keuangan yang baru, Enron juga menciptakan beberapa entitas bertujuan khusus
(special purpose entity SPE), yang akan berperan sebagai alat untuk menyalurkan
uang dari bank kepada para pemasok gas, sehingga transaksi-transaksi ini tidak
dibukukan oleh Enron. Karena bisnis Enron menjadi semakin bertambah rumit,
kerentanan terhadap adanya kecurangan dan bencana juga muncul. Pada awalnya,
kemitraan dan SPE yang baru terbentuk bekerja untuk mendatangkan keuntungan bagi
Enron. Namun pada akhirnya, penciptaan SPE inilah yang menjadi penyebab jatuhnya
Enron.
Untuk terus meningkatkan nilai pertumbuhan dan dominasi perusahaannya, Enron
mulai merekrut para pedagang yang terbaik dan paling unggul. Akan tetapi, secapat
itu pula Enron memberhentikan para pegawainya, kemudian merekrut yang baru.
Manajemen menciptakan Performance Review Committee (PRC), yang dikenal
sebagai sistem pemeringkatan tenaga kerja yang paling keras di negara tersebut.
16
Metode dalam mengevaluasi kinerja pegawai ini disebut rank and yank oleh para
pegawai Enron. Setiap 6 bulan, para pegawai akan diperingkat dengan skala 1 hingga
5. Peringkat dengan kategori terendah (1) akan segera diberhentikan-yanked (atau
dipecaat) dari posisi mereka dan akan digantikan dengan pegawai baru. Tinjauan
kinerja yang kejam ini menciptakan persaingan internal yang keras di antara sesama
pegawai yang menghadapi ultimatum yang tegas bekerja secara memuaskan atau
dipecat. Lebih jauh lagi, hal ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak dapat
memberikan kesempatan pada para karyawan untuk mengeluarkan opini atau
kekhawatiran atas ketakutan pemberian peringkat yang terllau rendah oleh atasan
mereka.
Dengan begitu banyaknya tekanan untuk berhasil dan mempertahankan posisisnya
sebagai pemimpin pasar energi global, Enron mulai merusak integritasnya dengan
melakukan kecurangan. SPE, yang semula digunakan untuk tujuan bisniss yang baik,
sekarang digunakan secara illegal untuk menyembunyikan investasi yang buruk, aset
yang memiliki kinerja buruk, dan utang; untuk memanipulasi rusk as; dan akhirnya,
untuk melaporkan pendapatan fiktif sebesar lebih dari $1 miliar. Contoh berikut
menggambarkan bagaimana SPE tertentu digunakan secara curang.
Chewco Pada tahun 1993, Enron dan California Public Employees Retirement
System (CalPERS) membentuk kemitraan 50/50 yang dinamakan Joint Energy
Development Investments Limted (JEDI). Pada tahun 1997, Andrew Fastow dari
Enron mendirikan SPE Chewco, yang dirancang untuk membeli kembali saham
ekuitas CalPERS yang ada di JEDI dengan keuntungan yang besar. Namun, Chewco
melampaui batas legalitas dengan dua cara. Pertama, dia tidak mempunyai aturan
ekuitas 3 persen, yang memungkinkan perusahaan seperti Enron untuk tidak
melakukan konsolidasi jika pihak luar memiliki konstribusi sebesar 3 persen atas
modal, tetapi 97 persen lainnya harus berasal dari perusahaan. Kedua, karena Fastow
merupakan pejabat Enron, ia tidak diotorisasi untuk menjalankan Chewco secara
pribadi tanpa persetujuan langsung dari dewan direksi Enron dan pengungkapan
public pada SEC. Dalam usahanya untuk melanggar batasan ini secara diam-diam,
Fastow menunjuk salah satu bawahannya, Michael Kopper, untuk menjalankan
Chewco di bawah supervise dan pengaruh Fastow.
17
19
Pengendalian tata kelola LJM 1 begitu buruk yang menyebabkan kecurangan tidak
dapat terelakkan. Misalnya, laporan keuangan LJM 1 tidak dikonsolidasikan.
Selain itu, Fastow yang merupakan CEO Enron juga bertanggung jawa untuk
mengawasi kegiatan operasional di LJM 1.
2. Bagaimana mungkin Performance Review Committee Enron yang keras telah
membantu para eksekutif perusahaan dalam melakukan kecurangan ?
Karena PRC Enron ini menggunakan metode pengevaluasi yang keras yaitu rank
and yank. Dimana para pegawai akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala
1 sampai 5. Peringkat dengan kategori terendah (1) akan langsung diberhentikanyanked (dipecat) dari posisi mereka dan digantikan dengan pegawai baru. Para
pegawai dengan peringkat 2 atau 3 juga diberikan peringatan bahwa mereka
memiliki kecenderungan untuk diberhentikan pada masa yang akan datang. Hal ini
membuat para karyawan takut untuk mengeluarkan opini dan khawatir atas
ketakutan pemberian peringkat yang terlalu rendah oleh atasan mereka. Yang
berdampak mereka selalu mematuhi dan tidak pernah menantang atasan mereka.
Dalam kondisi ini justru memberikan kemudahan kepada para eksekutif
perusahaan dalam melakukan kecurangan , karena walaupun mereka berbuat
kecurangan sekalipun , karyawan perusahaan tidak akan berani untuk memprotes
dan hanya menerima semua keputusan atasan nya yaitu eksekutif perusahaan
dikarenakan system PRC yang ketat ini membuat mereka mudah dipecat jika
melawan aturan dari atasan.
3. Kasus kecurangan yang melanda Enron hanya salah satu dari banyak kecurangan
laporan keuangan skala besar yang telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan
ini ( Qwest , Global Crossing , Worldcom , dan sebagainya ) Apa saja faktor yang
dapat menjelaskan mengapa pemalsuan laporan keuangan sangat sering terjadi ?
Sebutkan 4 faktor.
Kesempatan = Para
yang
5. Bagaimana mungkin auditor, dalam kasus ini Arthur Andersen, telah melakukan
audit terhadap laporan keuangan Enron dan tidak menemukan adanya kecurangan?
Mungkinkah seorang auditor laporan keuangan menjalankan audit sesuai dengan
standar audit yang berlaku umum (generally accepted auditing standards-GAAS)
dan tidak menemukan adanya kecurangan besar dalam laporan keuangan?
Bagaimana audit yang dilakukan berdasarkan GAAS perlu diubah untuk menjamin
bahwa seluruh tindakan kecurangan dapat diantisipasi?
Meskipun laporan keuangan Enron terlah diaudit namun, KAP Arthur Andersen
tidak menemukan adanya kecurangan, karena KAP Arthur Andersen juga turut
terlibat dalam persekongkolan dengan pihak Enron untuk menyajikan laporan
keuangan yang tampak menarik namun pada kenyataannya tidak. Hal ini
menunjukkan kelemahan dalam independensi auditor, sebab ternyata banyak para
mantan petinggi dan senior di KAP Arthur Andersen yang bekerja di departemen
akuntansi Enron. Selain itu, besarnya consultant fee yang diperoleh KAP Arthur
Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan
auditnya dalam Enron.
Seorang auditor mungkin saja sudah melakukan audit sesuai dengan GAAS tetapi
tetap tidak menemukan adanya fraud, karena bisa saja disebabkan oleh faktor lain
seperti, auditor tersebut memang tidak memiliki keahlian yang memadai,
kurangnya profesionalisme auditor, keterbatasan dalam memperoleh bukti-bukti
yang cukup dan sebagainya.
Jika melihat pada kasus Enron dan KAP Arthur Andersen, maka sebaiknya ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam audit berbasis GAAS:
Antara auditor dan audit client tidak boleh memiliki hubungan istimewa
KAP tidak boleh memberikan jasa non-audit terhadap audit clientnya
22