3. Penatalaksanaan
a. TERAPI
i. Pada prinsipnya, penanganan dari infeksi Herpes Simpleks
Virus (HSV) ada 3 macam, yaitu (1) Terapi Spesifik; (2) Terapi
Non-Spesifik; dan (3) Terapi Profilaksis Tujuan dari terapi
tersebut masing-masing adalah untuk mempercepat proses
penyembuhan,
meringankan
gejala
prodromal,
dan
menurunkan angka penularan.
ii. Terapi Spesifik Herpes Labialis
1. Topikal : Penciclovir krim 1% (tiap 2 jam selama 4 hari)
atau Acyclovir krim 5% (tiap 3 jam selama 4 hari).
(Rekomendasi FDA & IHMF)
2. Sistemik : Valacyclovir tablet 2 gr sekali minum dalam
1 hari yang diberikan begitu gejala muncul, diulang
pada 12 jam kemudian, atau Acyclovir tablet 400 mg 5
kali sehari selama 5 hari, atau Famciclovir 1500 mg
dosis tunggal yang diminum 1 jam setelah munculnya
gejala prodromal.
iii. Terapi Non-Spesifik : Pengobatan non-spesifik ditujukan untuk
memperingan gejala yang timbul berupa nyeri dan rasa
gatal. Dengan pemberian
1. Analgetik, antipiretik dan antipruritus disesuaikan
dengan kebutuhan individu.
2. Zat-zat pengering yang bersifat antiseptic juga
dibutuhkan untuk lesi yang basah berupa jodium
povidon secara topical untuk mengeringkan lesi,
mencegah infeksi sekunder dan mempercepat waktu
penyembuhan.
3. Antibiotic atau kotrimoksasol dapat pula diberikan
untuk mencegah infeksi sekunder.
iv. PROFILAKSIS : untuk mencegah penularan dan kekambuhan
1. Oleskan tabir surya atau lip balm yang mengandung
zinc oxide (Efektif menyerap radiasi UV-B tanpa
perubahan kimiawi, Stabil, yaitu tahan keringat dan
tidak menguap, Tidak berbau atau boleh berbau
ringan, Tidak toksik, tidak mengiritasi, dan tidak
menyebabkan sensitisasi) untuk mencegah bibir
menjadi terlalu kering.
2. Hindari kontak langsung dengan luka herpes.
3. Meningkatan imunitas seluler dengan pemberian
lupidon H (agar sistem imun meningkat)
4. Cuci barang-barang seperti handuk dan linen di air
panas mendidih setelah digunakan.
5. Jangan berbagi peralatan, sedotan, gelas, atau barangbarang lainnya jika seseorang memiliki herpes oral.
b. MEDIKASI
i. Gejala dapat pergi sendiri tanpa pengobatan dalam 1 sampai
2 minggu. Dokter dapat memberikan resep obat untuk