Anda di halaman 1dari 8

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN MENGENAI KB DI RUMAH

SAKIT BHAYANGKARA HS SAMSOERI MERTODJOSO SURABAYA


Mohammad Satyabhisma 0810713025. Kedokteran Umum Universitas Brawijaya 2008.
ABSTRAK
Indonesia menduduki peringkat ke-4 penduduk terbanyak dunia dengan rata-rata laju
pertumbuhan penduduk 1.49 % per tahun, sedangkan program KB dalam 5 tahun terakhir tidak
menunjukkan kemajuan signifikan sesuai target Millenium Development Goals (MDGs). Studi ini
bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu mengenai KB di Rumah Sakit Bhayangkara
HS Samsoeri Mertodjoso Surabaya.
Penelitian bersifat observasional analitik dengan sampel sejumlah 62 orang yang terdiri dari
ibu yang sedang dirawat inap atau sedang memeriksakan kehamilannya. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner. Data diuji dengan T-test menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian menemukan mayoritas responden beragama Islam (87.1 %), berkategori
ekonomi menengah (90.3 %), dan berpendidikan minimal tamat SMA (87 %). Sebagian besar
responden (58 %) pernah menerima konseling KB, yang kebanyakan konseling itu (91 %) diterima
lebih dari setahun yang lalu. Mayoritas responden (82.3 %) mendapat dukungan suami untuk ber-KB.
Hasil analisis menemukan lebih dari separuh responden (54 %) memiliki pengetahuan dan
sikap tentang KB yang tergolong kurang baik. Tidak ditemukan beda nilai pada tingkat pengetahuan
dan sikap responden yang dikelompokkan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pendapatan,
pengalaman konseling, sumber informasi KB, dan riwayat bersalin (p > 0,05).
Kata Kunci : Kontrasepsi ; Tingkat Pengetahuan ; Sikap ; Faktor Sosial Karakteristik.

KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF WOMEN IN PREGNANCY ABOUT FAMILY


PLANNING AT HS SAMSOERI MERTODJOSO BHAYANGKARA HOSPITAL SURABAYA
ABSTRACTS
Indonesia is the 4th most populous country in the world with an annnual birth rate of 1.49 %.
While Badan KB as national family planning organization did not attain the planned target of
Millenium Development Goals (MDGs). This study was conducted to learn about knowledge and
attitude of pregnant women regarding Family Planning at Obstetric and Gynaecologic Unit
Bhayangkara HS Samsoeri Mertodjoso Hospital Surabaya.
This observational analytic research was carried out with a sample of 62 people from the
patients whose warded in or was checking-up for a pregnancy. Data was collected on a questionnaire
and analyzed by using T-test from SPSS 16.
The result indicates that most respondents were muslim (87 %), which most (90.3 %) has got
an income above minimum regional stipend, and most (87.1 %) were sufficiently educated with a
minimal degree of high school graduate. Most of the respondents (58 %) had received counseling
about family planning, which most of them (91 %) have not been counseled since roughly one year
ago. The majority (82.3 %) had the husbands support to family planning.
About half of the respondents (54 %) had the knowledge and attitude regarding family
planning considered as insufficient. No differences was found on analysis of knowledge and attitude
classified to age, education level, income, counseling experience, source of information, husband
support, and history of pregnancy (p > 0,05).

Keypoints : Contraceptions ; Knowledge ; Attitude ; Social Characteristic Factors.

PENDAHULUAN

Indonesia dengan target minimal 70 %

1.1 Latar Belakang

Prevalensi pada 2015 (Anna, 2011).


Selain pengaruh oleh kinerja KB,

Republik Indonesia, sebuah negara


kepulauan terbesar di Asia Tenggara,
menempati peringkat ke-4 jumlah populasi
penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan
publikasi Badan Pusat Statistik Indonesia
(BPS) pada bulan Agustus 2010, jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan hasil
sensus adalah sebanyak 237.556.363 jiwa,
yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan
118.048.783 perempuan. Hasil sensus
tahun 2000 tercatat jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 205.132.458 jiwa. Hal
ini

menjelaskan

pertumbuhan

gambaran

penduduk

yang

laju
terus

meningkat yaitu sebesar 1,49% per tahun.


Indonesia sudah memiliki pengalaman
keberhasilan dalam menekan pertumbuhan
penduduk

lewat

program

Keluarga

Berencana (KB) yang masih menjadi


acuan negara berkembang lain untuk
belajar, namun saat ini program tersebut
memerlukan

peningkatan

lagi, karena

pencapaiannya menunjukkan taraf yang


statis (Gillespie, 2010). Selama 5 tahun
terakhir, jumlah Prevalensi Kontrasepsi
(CPR) hanya naik 1 % menjadi total 66 %,
dan unmet need / jumlah akseptor yg tidak
terlayani meningkat 12 % (Malik, 2011).
Hal itu masih jauh dari target Millenium
Development Goals (MDGs) yang diikuti

ada

faktor

lain

mempengaruhi

yang

juga

angka

dinilai

Prevalensi

Kontrasepsi (CPR), yaitu faktor internal


yang berasal dari pengguna kontrasepsi
sendiri berupa Tingkat Pengetahuan, dan
Sikap terhadap KB (Jabeen et al, 2011).
Dimana nilai dari kedua faktor tersebut
juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain
yang berupa faktor Sosial Karakteristik
(Kusumaningrum, 2009 ; Handayani, 2010
; Nurmaliah, 2010). Studi ini bertujuan
untuk meneliti gambaran pengetahuan dan
sikap ibu bersalin mengenai KB beserta
faktor yang mempengaruhinya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian observasional analitik dengan
studi cross sectional. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah faktor yang diteliti
pengaruhnya pada tingkat pengetahuan
dan sikap ibu bersalin mengenai KB,
sedangkan

variabel

terikatnya

adalah

Tingkat Pengetahuan dan Populasi target


atau total sampling dalam penelitian ini
adalah Ibu bersalin yang berada di rawat
inap

dan

kehamilan

ibu
di

yang
poli

memeriksakan
kebidanan

dan

kandungan Rumah Sakit Bhayangkara


H.S.

Samsoeri

Mertodjoso

Surabaya.

Berdasarkan rumus sampel yang sesuai

menerima

dengan desain penelitian, didapatkan besar

(53.1%) responden lainnya sudah pernah

sampel minimal sebesar 63 sampel, pada

menerima konseling lebih dari setahun

penelitian ini, disebarkan kuesioner pada

yang lalu. Sebagian besar responden

sampel sebanyak 62 sampel.

(82.3%)

Pada sosiodemografi didapatkan


responden

mendapat

dan

setengah

dukungan

suami

mengenai KB. Setengah dari seluruh

HASIL PENELITIAN
mayoritas

konseling,

beragama

Islam

(87.1%), dengan rentang usia dalam


kategori masa reproduksi sehat yaitu 21-30

responden

(51.6%)

sudah

pernah

melahirkan sebelumnya, diantara jumlah


tersebut,

sebagian

besar

(65.6%)

melahirkan tanpa penyulit

tahun (56.5%) lebih banyak dari kategori


masa

reproduksi

tua,

dengan

latar

belakang pendidikan minimal tamat SMA


(66,1%). Berdasarkan tingkat pendapatan
per bulan sebagian besar melaporkan
bahwa

mereka

termasuk

golongan

ekonomi menengah dengan pendapatan


minimal 1,5 juta rupiah per bulan (90.3%).
Hanya sebagian kecil yang berpendapatan
kurang dari 1,5 juta rupiah (9.7%).

Pada

gambaran

umum

mengenai tingkat pengetahuan dan

Hasil

sikap responden dalam skala 1-10,

analisis univariat dalam penelitian ini

untuk gambaran pengetahuan, rata-

adalah

rata tingkat pengetahuan responden

Hasil karakteristik menunjukkan

adalah 6.17 dengan skor minimal

bahwa sebagian besar responden sudah

3.00 dan maksimal 10.00, median

pernah mendengar tentang KB (98.4%).

untuk skor pengetahuan adalah 6.00

Informasi seputar KB umumnya mereka

dengan

dapatkan dari konseling oleh tenaga medik


dan media elektronik (televisi, radio,
internet). Walaupun demikian, tidak semua
pernah mendapat konseling KB secara
langsung (misalnya: interview, diskusi
kelompok),

hampir

setengah

jumlah

responden

(41.9%)

belum

pernah

standar

Mengenai

deviasi

sikap,

1.72.

responden

dikatakan memilki sikap yang kurang


mendukung

bila

skor

responden

adalah sama dengan nilai median,


yaitu

senilai

gambaran

8.00,
skor

mirip

seperti

pengetahuan,

didapatkan responden yang memiliki


skor baik sebanyak 28 responden,

dan 34 sisanya memiliki skor kurang

6.1.2. Hubungan Pendidikan Dengan

baik.

Tingkat
Adapun

hasil

analisis

bivariat

Pengetahuan

dan

Sikap

Mengenai KB

dalam penelitian ini adalah

Berdasarkan Tabel 5.4, ditemukan


bahwa responden dengan pendidikan SD

PEMBAHASAN

mendapat rata-rata skor terendah baik skor


tingkat pengetahuan maupun sikap .

6.1. Faktor Sosiodemografi

Sedangkan untuk skor sikap, didapatkan

6.1.1. Hubungan Usia Dengan Tingkat


Pengetahuan dan Sikap Mengenai KB

peningkatan

hasil

sesuai

jenjang

pendidikan responden, namun perbedaan


itu masih belum mencapai nilai signifikan

Berdasarkan

tidak

hingga pada penelitian ini didapatkan

ditemukan adanya perbedaan signifikan

bahwa pendidikan tidak mempengaruhi

antara

tingkat pengetahuan dan sikap responden

kedua

Tabel

kategori

5.4,
usia

yang

dibandingkan pada tingkat pengetahuan

mengenai

dan sikap (p > 0,05). Dalam penelitian ini,

menemukan pendidikan mempengaruhi

ditemukan

tidak

pengetahuan dan sikap ibu terhadap KB.

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

Perbedaan kelompok masyarakat yang

sikap mengenai KB. Hal ini tidak sejalan

diteliti dan sampling / non-sampling error

dengan penelitian

dapat menjadi penyebab tidak sejalannya

usia

responden

di Semarang oleh

Kusumaningrum (2009) yang menemukan


adanya

hubungan

signifikan

KB.

Nurmaliah

(2011)

kedua temuan tersebut.

dimana

semakin tua usia ibu, semakin tinggi pula


pengetahuan dan kesadarannya mengenai

6.1.3. Hubungan Pendapatan Dengan

KB. Usia bukan prediktor yang kuat dalam

Tingkat

membedakan tingkat pengetahuan dan

Mengenai KB.

sikap responden, karena adanya perbedaan


jumlah

dan

frekuensi

paparan

pada

kelompok yang diteliti. Selain itu faktor


sampling / non-sampling error juga dapat
menjadi penyebab tidak sejalannya hasil
kedua penelitian ada.

Pengetahuan

Berdasarkan

dan

Tabel

5.4,

Sikap

tidak

ditemukan perbedaan signifikan antara


kategori

pendapatan

yang

diteliti

hubungannya dengan tingkat pengetahuan


dan sikap tentang KB. Temuan ini sejalan
dengan

temuan

oleh

Kusumaningrum

(2009) yang menemukan bahwa faktor

pendapatan tidak mempengaruhi tingkat

responden mengenai KB. Ditemukan juga

pengetahuan ibu mengenai KB. Saat ini,

bahwa

Akses

informasi

untuk

mendapatkan

informasi

responden

yang

terbanyaknya

menerima

lewat

media

kesehatan sudah meluas sehingga dapat

cetak / elektronik justru mendapat skor

diterima oleh masyarakat dari semua

pengetahuan yang lebih tinggi dibanding

lapisan ekonomi baik rendah maupun

responden

tinggi. Pada skor sikap menunjukkan hasil

terbanyaknya melalui konseling langsung

berbeda dengan penelitian oleh Andria

dalam KIE KB. Astrina (2011) yang

(2010),

melakukan penelitian pada responden yang

yang

menemukan

bahwa

yang

belum

pada sikap ibu terhadap KB. Perbedaan

menemukan bahwa responden yang pernah

pada

dapat

mendapat konseling menunjukkan tingkat

menjadi penyebab tidak sejalannya kedua

pengetahuan dan sikap yang jauh lebih

penemuan tersebut.

tinggi

yang

diteliti

sudah

diberi

informasi

pendapatan memegang peranan penting


masyarakat

dan

menerima

dibanding

KIE

yang

KB

belum

mendapatkan. Salah satu faktor yang


menjadi

penyebab

6.2. Faktor Pengalaman KB, Dukungan

temuan

ini

Suami, dan Riwayat Bersalin

responden sudah lama tidak menerima

6.2.1.

Hubungan

Pengalaman

Konseling dan Sumber Informasi KB


Dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Mengenai KB.

berbedanya

kedua

keadaan

dimana

adalah

konseling lagi, sehingga menyebabkan


deteriorasi pada hasil yang didapatkan saat
konseling terakhir. Sesuai pendapat oleh
Hemmings

(2000)

bahwa

efektivitas

konseling tidak hanya bergantung pada

Berdasarkan Tabel 5.4, didapatkan

kecakapan dan penguasaan materi oleh

56 % dari total responden sudah pernah

konselor saja, namun frekuensi sebagai

menerima konseling, namun dari jumlah

monitor perkembangan hasil konseling

itu sebanyak 91 % menerima konseling

juga perlu diperhatikan.

terakhirnya lebih dari setahun yang lalu,


yang menandakan selama masa kehamilan
saat ini responden belum

menerima

6.2.2.

Hubungan

Dukungan

Suami

konseling lagi. Pada analisa inferensial,

Dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

tidak

Mengenai KB

ditemukan

adanya

hubungan

signifikan antara kedua faktor tersebut


dengan tingkat pengetahuan dan sikap

Berdasarkan Tabel 5.4, dukungan

sikap ibu mengenai KB. Perbedaan antara

suami tidak memberikan hubungan yang

kelompok masyarakat yang diteliti beserta

signifikan pada tingkat pengetahuan dan

sampling / non-sampling error adalah

sikap mengenai KB. Pada penelitian di

beberapa penyebab tidak sejalannya kedua

Kohat, Pakistan oleh Jabeen et al

penelitian tersebut.

(2011) dan penelitian di Enugu, Nigeria


oleh

Onwuzurike

(2002),

ditemukan

bahwa faktor dukungan suami adalah


faktor utama yang mempengaruhi sikap
ibu mengenai family planning atau KB.
Pada penelitian ini, faktor dukungan suami
tidak memberi pengaruh signifikan pada
tingkat

pengetahuan

dan

sikap

ibu

mengenai KB. Salah satu penyebabnya


adalah merujuk pada teori oleh Handayani
(2010), bahwa pada masyarakat yang
status wanitanya tidak lebih dianggap
setara dengan laki-laki, wanita lebih bebas
untuk

memilih

dan

turut

membuat

keputusan mengenai KB.

KESIMPULAN
1. Didapatkan tingkat pengetahuan
dan sikap ibu bersalin mengenai
KB yang tergolong kurang baik /
kurang mendukung.
2. Tidak ditemukan perbedaan nilai
yang

signifikan

pada

tingkat

pengetahuan dan sikap ibu bersalin


yang diteliti berdasarkan pengaruh
faktor

usia,

pendidikan,

pendapatan, pengalaman konseling,


sumber informasi KB terbanyak,
dukungan

suami,

dan

riwayat

bersalin.
SARAN

6.2.3.

Hubungan

Riwayat

Bersalin

Dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap


Mengenai KB
Berdasarkan

1. Bahwa pengaruh faktor sosial dan


karakteristik kepada suatu objek
dapat

berbeda

telaah
Tabel

5.4,

tidak

hasilnya

kepustakaan

antara
dengan

kenyataan di lapangan.

ditemukan adanya hubungan signifikan

2. Pada konseling KB, perlu adanya

antara riwayat bersalin dengan tingkat

monitor hasil pemberian konseling

pengetahuan dan sikap ibu mengenai KB.

pada

Hal itu tidak sejalan dengan penelitian di

pemberian

Hyderabad, India oleh Haider et al (2011)

kesempatan yang lain untuk hasil

yang menemukan bahwa riwayat bersalin

konseling yang lebih baik.

mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

akseptor

dengan

konseling

ulang

cara
di

3. Diperlukan

penelitian

lanjutan

Karya Tulis Ilmiah : D-IV Bidan

dengan kurun waktu yang lebih

Pendidik,

lama serta jumlah sampel yang

Universitas Sumatera Utara.

lebih besar untuk hasil penelitian


yang lebih optimal.

Fakultas

Kedokteran

4. BKKBN. (2003). Buku Panduan


Praktis

Pelayanan

Kontrasepsi.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

DAFTAR PUSTAKA
1. Afni,

Nur.

Antara

(2008).

Hubungan

Pengetahuan

dan

Pendidikan Ibu Dengan Pemakaian


Alat Kontrasepsi Di Kelurahan

5. Handayani, Sri. (2010). Buku Ajar


Pelayanan Keluarga Berencana.
Yogyakarta

Pustaka

Rihana.

Halaman 1-9, 16, 29-30.

Matang Seulimeng Kota Langsa


Tahun 2008. Karya Tulis Ilmiah :

6. Jabeen, M. Gul, F. Wazir, F. Javed,

D-IV Bidan Pendidik, Fakultas

N. (2011). Knowledge, Attitude,

Kedokteran Universitas Sumatera

and Practices of Contraception in

Utara

Women

of

Gomal

Journal

2. Andria. (2010). Faktor Faktor Yang


Mempengaruhi

Pasangan

Usia

Reproductive
of

Age.

Medical

Sciences, Vol. 9 No. 2 July


December 2011, Page 223 229.

Subur (PUS) Tidak Menggunakan


Alat Kontrasepsi di Desa Tanjung

7. Sulistyawati,

Ari.

(2011).

Anom Kecamatan Pancur Batu

Pelayanan Keluarga Berencana.

Kabupaten Deli Serdang. Karya

Jakarta

Tulis

Halaman 1-3, 12-14, 33-35.

Ilmiah

Pendidik,

D-IV

Fakultas

Bidan

Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.


3. Astrina,
Pengaruh

Kindi

Mei.

Konseling

Salemba

Medika.

8. Suparti, Sri. (1992). Faktor Faktor


Yang Berkaitan Dengan Tingkat

(2009).
Terhadap

Pengetahuan, Sikap, dan Praktek


KB

Mandiri

di

Kelurahan

Pengetahuan dan Pemilihan Alat

Siswodipuran Kecamatan Boyolali

Kontrasepsi Oleh Akseptor KB Di

Kota Kabupaten II Dati Boyolali.

Lingkungan II Kelurahan Sumber

Karya

Jaya Kecamatan Siantar Martoba

Kedokteran

Pematang Siantar Tahun 2008.

Diponegoro

Tulis

Ilmiah:

Fakultas
Universitas

9. Syarif,

Sugiri.

11. Raka Putra, Tjokorda.

(2011).

Jumlah

Indonesia

Bisa

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

Menggeser AS. Diakses tanggal

Jilid III Edisi V. Jakarta : Pusat

21Februari<http://health.kompas.c

Penerbitan

Departemen

om/read/2011/02/10/18231750/Jum

Penyakit

Dalam

lah.Penduduk.Indonesia.Bisa.Meng

Kedokteran Universitas Indonesia.

Penduduk

geser.AS>
10. Padang,

12. Rama
Caecilia.

2006.

Putra,

2009. .

Ilmu
Fakultas

Made.

2010.

Korelasi antara Konsumsi Alkohol

Characteristics of Chronic Gout in

dan

Northern

Clearance (FUAC) pada Populasi

Sulawesi.

Rheumatic Center.

Indonesian

Fractional

Uric

Acid

Suku Bali di Desa Penglipuran,


Kubu< Bangli. Bagian SMF/ Ilmu

Anda mungkin juga menyukai