Oleh:
Amalina
1110313003
1110313072
Pembimbing
2016
BAB I
LAPORAN KASUS
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama
:M
Umur
: 12 tahun 7 bulan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Firman
Nama Ibu
: Astuti
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
MRS
: 20 Maret 2016
B. ANAMNESA
(Alloanamnesis dengan ibu penderita, 23 Maret 2016)
Keluhan Utama
Ada tetangga yang menderita sakit demam selama 4 hari namun tidak
dibawa kerumah sakit
: Cukup bulan
Partus
: Spontan (G3P2A0)
Ditolong oleh
: Bidan
Tanggal
: 22 Juli 2003
: 3300 gram
: 49 cm
: Langsung menangis
Riwayat Makan
ASI
: Lahir 2 tahun
Bubur susu
: 5 bulan 1 tahun
Nasi biasa
: 1 tahun - sekarang
Riwayat Perkembangan
Berbalik
: 3 bulan
Tengkurap
: 4 bulan
Merangkak
: 6 bulan
Duduk
: 8 bulan
Berdiri
: 9 bulan
Berjalan
: 12 bulan
Berbicara
: 15 bulan
: 84 bulan
Kesan
Riwayat Imunisasi
BCG
DPT
Polio
Hepatitis B
: 0 bulan
Campak
: 9 bulan
Kesan
: Sadar (E4M6V5)
Nadi
Pernapasan
: 25 x/menit
Suhu
: 38 c
Berat Badan
: 40 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
Anemis
: tidak ada
Sianosis
: tidak ada
Ikterus
: tidak ada
Dispnea
: tidak ada
Edema
: tidak ada
Keadaan Spesifik
Kepala
Bentuk
: Normochepal, simetris
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
: Sekret (-)
Mulut
Thorak
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
RIC V
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
: Datar
Palpasi
: Timpani
Ekstremitas
pretibial (-), CRT < 2 detik, ptekie (+) lengan bawah dan tungkai bawah
D.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
20 Maret 2016
Pemeriksaan Hematologi
No
1
2
3
4
5
Parameter
Hb
Leukosit
Diff count
Trombosit
Hematokrit
Hasil
17,9 g/dl
5.600 / mm3
0/2/4/54,8/26,6/18,2
98.000/ mm3
49,5%
Rujukan
13,0-16,0 g/dl
5.000-10.000 / mm3
0-1/1-6/2-6/50-70/25-40/2-8 %
150.000-400.000/ mm3
40-48%
E. DIAGNOSIS KERJA
F. DIAGNOSIS BANDING
Morbili
Demam Thyfoid
G. PENATALAKSANAAN
IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)
H. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
7
Follow Up
Tanggal
Keterangan
21
Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
2016
disekujur tubuh pada otot (+), badan lemas (+), mual (+), muntah
(-), bab warna normal konsistensi normal, bak normal, nafsu
makan kurang (makan 2 x sehari setengah porsi), perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 90 x/menit
T : 37,2 oC
Keadaan spesifik
Kepala
Leher
Thorak
Cor
Pulmo
Abdomen
kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah.
Hasil Laboratorium darah
Hb
: 14,1 g/dl
Ht
: 38,9%
Trombosit : 37.000/mm3
Leukosit
: 6.530/mm3
22
2016
IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)
Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
disekujur tubuh pada otot sudah berkurang, badan lemas (+), mual
(+), muntah (-), bab warna normal konsistensi normal, bak normal,
nafsu makan kurang (makan 2 x sehari setengah porsi),
perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5
TD : 100/70 mmHg
RR : 18 x/menit
N : 85 x/menit
T : 37 oC
Keadaan spesifik
Kepala
Leher
Thorak
Cor
Pulmo
Abdomen
kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah.
Hasil Laboratorium darah
Hb
: 14,1 g/dl
Ht
: 39%
Trombosit : 44.000/mm3
Leukosit
: 5220/mm3
23
2016
IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)
Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
disekujur tubuh pada otot sudah tidak ada, badan lemas sudah
berkurang, mual sudah berkurang, muntah (-), bab warna normal
konsistensi normal, bak normal, nafsu makan sedikit membaik
(makan 2 x sehari satu porsi), perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5
10
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit
T : 36,8 oC
Keadaan spesifik
Kepala
Leher
Thorak
Cor
Pulmo
Abdomen
kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah sudah mulai menghilang.
Hasil Laboratorium darah
Hb
: 14,5 g/dl
Ht
: 40%
Trombosit : 82.000/mm3
Leukosit
: 7.190/mm3
IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
11
BAB III
ANALISA KASUS
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun, berat badan 40 kg, tinggi badan 155
cm, beragama Islam, alamat Jl. By Pass Lakuang Pulai Anak Air. Bukittinggi.
MRS 20 Maret 2016 pukul 10.30 WIB dengan keluhan utama demam sejak 4
hari yang lalu.
Dari alloanamnesa pasien tiba-tiba demam sejak 4 hari SMRS, demam
tinggi, terus menerus, tidak menggigil, dan tidak berkeringat malam. Pasien juga
12
mengeluhkan mual muntah sejak 2 hari yang lalu, muntah 5x/hari, segelas, berisi
makanan yang dimakan. Nyeri perut bagian kanan atas sejak 2 hari yang lalu. Ibu
pasien baru menyadari adanya bintik-bintik merah pada lengan sejak 2 hari yang
lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya nyeri otot dan nyeri tulang sejak
2 hari yang lalu. Batuk dan pilek tidak ada. Sesak napas tidak ada. Buang air besar
dan buang air kecil normal.
Pada riwayat penyakit dahulu pasien tidak pernah menderita sakit demam
berdarah sebelumnya. Pada keluarga tidak ada yang menderita demam namun
tetangga ada yang menderita demam sudah 4 hari namun tidak dibawa kerumah
sakit.
Pada pemeriksaan fisik penderita nampak sakit sedang, kesadaran kompos
mentis E4M6V5, nadi 72 x/menit dengan isi dan tegangan cukup , pernafasan 25
x/menit, suhu 38 C, berat badan 40 kg, tinggi badan 155 cm. Pada keadaan
spesifik anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung tidak ada, cor dan pulmo
dalam batas normal, abdomen datar, supel dan cubitan kulit kembali cepat, pada
palpasi hepar teraba -, pinggir tajam, permukaan datar, nyeri tekan ada dan
pada ekstremitas akral dingin tidak ada namun terdapat ptekie pada lengan dan
tungkai bawah.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya trombositopenia,
peningkatan hematokrit, hitung jenis leukosit shift to the right.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda infeksi virus seperti adanya
demam tinggi yang mendadak, nyeri abdomen, myalgia, mual, dan letargi. Hasil
ini dapat memperkuat kemungkinan terjadinya infeksi virus berupa DHF. Pada
pemeriksaan fisik juga terdapat tanda-tanda perdarahan spontan seperti pteki serta
adanya pembesaran hepar.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini antara lain terapi cairan agar
mencegah terjadinya gangguan sirkulasi dan perfusi jaringan dengan pemberian
cairan infus RL 35 tpm serta dianjurkan untuk banyak minum air putih. Selain itu
diberikan paracetamol 500 mg bila suhu tubuh > 38,5 oC untuk menurunkan suhu
tubuh. Diet yang diberikan berupa ML 1900 kkal sesuai berat badan tubuh pasien.
13
Pada kasus ini,diagnosis banding DHF Grade II adalah morbili dan demam
thyfoid. Ada pun perbedaan antara DHF Grade II dengan kedua penyakit ini
adalah:
-
Morbili
Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala,
pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa
sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta
penglihatan menjadi kurang jelas. Selain itu, juga terdapat riwayat
kontak dengan penderita TB. Uji tuberkulin yang positif, kelainan
radiologis yang tampak pada foto roentgen thorak dan terdapatnya
sumber infeksi dalam keluarga hanya dapat menyokong diagnosis.
Pada hasil pemeriksaan lumbal pungsi, didapatkan warna jernih,
jumlah sel meningkat MN > PMN, protein meningkat diatas 100
mg/dl dan glukosa < 35 mg/dl.
Demam Thyfoid
Pada SOL terdapat gejala gejala peningkatan tekanan intra kranial
yakni nyeri kepala hebat yang progresif, tekanan darah tinggi namun
bradikardi, muntah proyektil, pupil anisokor, papil edem, parase nervus
III.
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
15