Anda di halaman 1dari 15

Case Report Session

Dengue Hemorrhagic Fever

Oleh:
Amalina

1110313003

Reinaldo Zakaria Reflus

1110313072

Pembimbing

Dr. Liza Fitria, Sp A. M. Biomed

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUD. DR. ACHMAD MOCHTAR BUKIT TINGGI

2016

BAB I
LAPORAN KASUS
A.

IDENTITAS PASIEN
Nama

:M

Umur

: 12 tahun 7 bulan

Jenis kelamin

: Laki-laki

Nama Ayah

: Firman

Nama Ibu

: Astuti

Agama

: Islam

Kebangsaan

: Indonesia

Alamat

: Jl. Bypass Lakuang Pulai Anak Air. Bukittinggi

MRS

: 20 Maret 2016

B. ANAMNESA
(Alloanamnesis dengan ibu penderita, 23 Maret 2016)
Keluhan Utama

: Demam sejak 4 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


- Demam sejak 4 hari yang lalu, tinggi, terus menerus, tidak berkeringat,
dan tidak menggigil
- Mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Muntah 5x/hari, segelas, berisi
-

makanan yang dimakan


Nyeri perut dibagian kanan atas sejak 2 hari yang lalu
Ditemukan bintik kemerahan di tangan sejak 2 hari yang lalu
Nyeri-nyeri tulang dan otot sejak 2 hari yang lalu
Batuk dan pilek tidak ada
Sesak nafas tidak ada
Buang air besar jumlah dan warna biasa

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak pernah menderita sakit demam berdarah sebelumnya

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


-

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit demam berdarah

Ada tetangga yang menderita sakit demam selama 4 hari namun tidak
dibawa kerumah sakit

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Masa kehamilan

: Cukup bulan

Partus

: Spontan (G3P2A0)

Ditolong oleh

: Bidan

Tanggal

: 22 Juli 2003

Berat badan lahir

: 3300 gram

Panjang badan lahir

: 49 cm

Keadaan saat lahir

: Langsung menangis

Riwayat Makan
ASI

: Lahir 2 tahun

Bubur susu

: 5 bulan 1 tahun

Nasi biasa

: 1 tahun - sekarang

Riwayat Perkembangan
Berbalik

: 3 bulan

Tengkurap

: 4 bulan

Merangkak

: 6 bulan

Duduk

: 8 bulan

Berdiri

: 9 bulan

Berjalan

: 12 bulan

Berbicara

: 15 bulan

Membaca dan menulis

: 84 bulan

Kesan

: Perkembangan motorik dalam batas normal

Riwayat Imunisasi
BCG

: 1 kali, usia 1 bulan (scar positif)

DPT

: 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Polio

: 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Hepatitis B

: 0 bulan

Campak

: 9 bulan

Kesan

: Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Sosial Ekonomi


Penderita merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayah
penderita berumur 42 tahun, bekerja sebagai wiraswasta. Ibu penderita
berumur 35 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Secara ekonomi,
keluarga penderita tergolong tingkat ekonomi sedang.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal pemeriksaan: 20 Maret 2016
Keadaan Umum
Kesadaran

: Sadar (E4M6V5)

Nadi

: 72 x/menit, reguler, isi dan tegangan: cukup

Pernapasan

: 25 x/menit

Suhu

: 38 c

Berat Badan

: 40 kg

Tinggi Badan

: 155 cm

Anemis

: tidak ada

Sianosis

: tidak ada

Ikterus

: tidak ada

Dispnea

: tidak ada

Edema

: tidak ada

Keadaan Spesifik

Kepala

Bentuk

: Normochepal, simetris

Rambut

: Hitam, tidak mudah rontok

Mata

: Cekung (-), Pupil bulat isokor 3 mm, reflek cahaya +/+


normal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), edema
palpebra -/-

Hidung

: Sekret (-), napas cuping hidung (-).

Telinga

: Sekret (-)

Mulut

: mulut dan bibir kering (-), sianosis (-).

Tenggorokan : T1-T1 hiperemis (+)


Leher

: Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat.

Thorak
Paru-paru
Inspeksi

: Statis, dinamis simetris, retraksi subcostal (-)

Palpasi

: Stem fremitus kanan = kiri

Perkusi

: Sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi

: Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-), stridor (-)

Jantung
Inspeksi

: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: Thrill tidak teraba, iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS

RIC V
Perkusi
Auskultasi

: Dalam batas normal


: HR: 72 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal, murmur
(-), gallop (-).

Abdomen
Inspeksi

: Datar

Palpasi

: Supel, hepar teraba - pinggir tajam, permukaan datar,

nyeri tekan (+) dan lien tidak teraba


Perkusi

: Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Lipat paha dan genitalia

Ekstremitas

: Pembesaran KGB (-)

: Akral dingin (-), sianosis (-), edema

pretibial (-), CRT < 2 detik, ptekie (+) lengan bawah dan tungkai bawah
D.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
20 Maret 2016
Pemeriksaan Hematologi
No
1
2
3
4
5

Parameter
Hb
Leukosit
Diff count
Trombosit
Hematokrit

Hasil
17,9 g/dl
5.600 / mm3
0/2/4/54,8/26,6/18,2
98.000/ mm3
49,5%

Rujukan
13,0-16,0 g/dl
5.000-10.000 / mm3
0-1/1-6/2-6/50-70/25-40/2-8 %
150.000-400.000/ mm3
40-48%

E. DIAGNOSIS KERJA

Dengue Hemorrhagic Fever Grade II

F. DIAGNOSIS BANDING

Morbili

Demam Thyfoid

G. PENATALAKSANAAN

IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)

H. PROGNOSIS
Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam

: dubia ad bonam

Quo ad sanationam

: dubia ad bonam
7

Follow Up
Tanggal
Keterangan
21
Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
2016

disekujur tubuh pada otot (+), badan lemas (+), mual (+), muntah
(-), bab warna normal konsistensi normal, bak normal, nafsu
makan kurang (makan 2 x sehari setengah porsi), perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5
TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 90 x/menit

T : 37,2 oC

Keadaan spesifik
Kepala

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil


bulat isokor, 3 mm, reflek cahaya +/+ , edema
palpebra (-) , nafas cuping hidung (-)

Leher

: pembesaran KGB (-)

Thorak

: simetris, retraksi (-)

Cor

: bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop


(-)

Pulmo
Abdomen

: vesikuler normal, rhonki (-), wheezing (-)


: datar, supel, Hepar teraba 1/4-1/4 konsistensi

kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah.
Hasil Laboratorium darah

Hb

: 14,1 g/dl

Ht

: 38,9%

Trombosit : 37.000/mm3

Leukosit

IgM Dengue : Non reaktif

IgG Dengue : Reaktif

: 6.530/mm3

A:M1 : Dengue Hemorrhagic Fever Grade II


P:

22
2016

IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)

Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
disekujur tubuh pada otot sudah berkurang, badan lemas (+), mual
(+), muntah (-), bab warna normal konsistensi normal, bak normal,
nafsu makan kurang (makan 2 x sehari setengah porsi),
perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5
TD : 100/70 mmHg
RR : 18 x/menit
N : 85 x/menit

T : 37 oC

Keadaan spesifik
Kepala

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil


bulat isokor, 3 mm, reflek cahaya +/+ , edema
palpebra (-) , nafas cuping hidung (-)

Leher

: pembesaran KGB (-)

Thorak

: simetris, retraksi (-)

Cor

: bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop


(-)

Pulmo

: vesikuler normal, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen

: datar, supel, Hepar teraba 1/4-1/4 konsistensi

kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah.
Hasil Laboratorium darah

Hb

: 14,1 g/dl

Ht

: 39%

Trombosit : 44.000/mm3

Leukosit

: 5220/mm3

A:M1 : Dengue Hemorrhagic Fever Grade II


P:

23
2016

IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum
Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)

Maret S: Keluhan : sakit perut kanan atas (+) tidak menjalar, sakit
disekujur tubuh pada otot sudah tidak ada, badan lemas sudah
berkurang, mual sudah berkurang, muntah (-), bab warna normal
konsistensi normal, bak normal, nafsu makan sedikit membaik
(makan 2 x sehari satu porsi), perdarahan (-).
O: Keadaan Umum
Sens: E4M6V5

10

TD : 100/70 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit

T : 36,8 oC

Keadaan spesifik
Kepala

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil


bulat isokor, 3 mm, reflek cahaya +/+ , edema
palpebra (-) , nafas cuping hidung (-)

Leher

: pembesaran KGB (-)

Thorak

: simetris, retraksi (-)

Cor

: bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop


(-)

Pulmo
Abdomen

: vesikuler normal, rhonki (-), wheezing (-)


: datar, supel, Hepar teraba 1/4-1/4 konsistensi

kenyal padat, pinggir tajam, permukaan rata, ada nyeri tekan, Lien
tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, Ptekie (+) di lengan
bawah dan tungkai bawah sudah mulai menghilang.
Hasil Laboratorium darah

Hb

: 14,5 g/dl

Ht

: 40%

Trombosit : 82.000/mm3

Leukosit

: 7.190/mm3

A:M1 : Dengue Hemorrhagic Fever Grade II fase recovery


P:

IVFD RL
105cc/jam 35tpm makro
Diet ML 1900Kkal
Banyakminum

11

Paracetamol 500 mg 3x1 (T > 38,5)

BAB III
ANALISA KASUS
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun, berat badan 40 kg, tinggi badan 155
cm, beragama Islam, alamat Jl. By Pass Lakuang Pulai Anak Air. Bukittinggi.
MRS 20 Maret 2016 pukul 10.30 WIB dengan keluhan utama demam sejak 4
hari yang lalu.
Dari alloanamnesa pasien tiba-tiba demam sejak 4 hari SMRS, demam
tinggi, terus menerus, tidak menggigil, dan tidak berkeringat malam. Pasien juga

12

mengeluhkan mual muntah sejak 2 hari yang lalu, muntah 5x/hari, segelas, berisi
makanan yang dimakan. Nyeri perut bagian kanan atas sejak 2 hari yang lalu. Ibu
pasien baru menyadari adanya bintik-bintik merah pada lengan sejak 2 hari yang
lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya nyeri otot dan nyeri tulang sejak
2 hari yang lalu. Batuk dan pilek tidak ada. Sesak napas tidak ada. Buang air besar
dan buang air kecil normal.
Pada riwayat penyakit dahulu pasien tidak pernah menderita sakit demam
berdarah sebelumnya. Pada keluarga tidak ada yang menderita demam namun
tetangga ada yang menderita demam sudah 4 hari namun tidak dibawa kerumah
sakit.
Pada pemeriksaan fisik penderita nampak sakit sedang, kesadaran kompos
mentis E4M6V5, nadi 72 x/menit dengan isi dan tegangan cukup , pernafasan 25
x/menit, suhu 38 C, berat badan 40 kg, tinggi badan 155 cm. Pada keadaan
spesifik anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung tidak ada, cor dan pulmo
dalam batas normal, abdomen datar, supel dan cubitan kulit kembali cepat, pada
palpasi hepar teraba -, pinggir tajam, permukaan datar, nyeri tekan ada dan
pada ekstremitas akral dingin tidak ada namun terdapat ptekie pada lengan dan
tungkai bawah.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya trombositopenia,
peningkatan hematokrit, hitung jenis leukosit shift to the right.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda infeksi virus seperti adanya
demam tinggi yang mendadak, nyeri abdomen, myalgia, mual, dan letargi. Hasil
ini dapat memperkuat kemungkinan terjadinya infeksi virus berupa DHF. Pada
pemeriksaan fisik juga terdapat tanda-tanda perdarahan spontan seperti pteki serta
adanya pembesaran hepar.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ini antara lain terapi cairan agar
mencegah terjadinya gangguan sirkulasi dan perfusi jaringan dengan pemberian
cairan infus RL 35 tpm serta dianjurkan untuk banyak minum air putih. Selain itu
diberikan paracetamol 500 mg bila suhu tubuh > 38,5 oC untuk menurunkan suhu
tubuh. Diet yang diberikan berupa ML 1900 kkal sesuai berat badan tubuh pasien.

13

Pada kasus ini,diagnosis banding DHF Grade II adalah morbili dan demam
thyfoid. Ada pun perbedaan antara DHF Grade II dengan kedua penyakit ini
adalah:
-

Morbili
Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala,
pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa
sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta
penglihatan menjadi kurang jelas. Selain itu, juga terdapat riwayat
kontak dengan penderita TB. Uji tuberkulin yang positif, kelainan
radiologis yang tampak pada foto roentgen thorak dan terdapatnya
sumber infeksi dalam keluarga hanya dapat menyokong diagnosis.
Pada hasil pemeriksaan lumbal pungsi, didapatkan warna jernih,
jumlah sel meningkat MN > PMN, protein meningkat diatas 100
mg/dl dan glukosa < 35 mg/dl.

Demam Thyfoid
Pada SOL terdapat gejala gejala peningkatan tekanan intra kranial
yakni nyeri kepala hebat yang progresif, tekanan darah tinggi namun
bradikardi, muntah proyektil, pupil anisokor, papil edem, parase nervus
III.

Prognosis pada Dengue Hemorrhagic Fever ditentukan dari beberapa


faktor yaitu umur pasien, seberapa cepat mengenali kebocoran plasma, ada atau
tidaknya tanda-tanda bahaya DHF dan apakah sudah terdapat komplikasi dimana
paling sering adalah DSS. Dengan deteksi dini pada kebocoran plasma yang baik
maka pengobatan atau terapi cairan yang adekuat dan pengobatan suportif yang
baik dapat diberikan sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan
akibat DHF. Maka prognosis pada pasien ini quo ad vitam dubia ad bonam dan
quo ad fungsionam dubia ad bonam.

14

DAFTAR PUSTAKA
1.

15

Anda mungkin juga menyukai