Bab 2
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen sumber daya manusia penting bagi setiap perusahaan karena kelangsungan
hidup setiap perusahaan tergantung kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak akan berjalan baik tanpa adanya manajemen sumber
daya manusia yang efektif dan efisien. Manajeman dikenal sebagai proses untuk menyelesaikan
pakerjaan malalui orang lain, yakni sebagai suatu rangkaian tindakan yang mengarah kepada
sasaran tertentu.
Agar pengertian manajemen sumber daya manusia ini lebih jelas maka dibawah
dirumuskan dan dikutip beberapa definisi dari para ahli :
Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya
Manusia merupakan suatu bidang manajemen yang memusatkan perhatiannya pada masalahmasalah pendayagunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
Tujuan utama definisi manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan
kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi. Hal ini dapat dipahami bahwa
semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya, tergantung kepada manusia-manusia yang
mengelola organisasi itu. Oleh karena itu karyawan tersebut harus dikelola dengan baik sehingga
dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan.
Tujuan manajemen sumber daya manusia meliputi :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal
suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer,
namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber
daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangantantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi.
Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan
yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan
harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi.
Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun
dan
karyawan
dapat
meninggalkan
organisasi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia)
dalam bukunya
1. Perencanaan
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu mewujudkan tujuan. Perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi
pengorganisasian,
pengarahan,
pengendalian,
pengadaan,
pengembangan,
pelatihan yang diberikan harus seusai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun
masa depan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak
langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan
sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya
serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan
eksternal konsistensi.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan
dan hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam
MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
berdasarkan kebutuhan sebagai besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan
eksternal konsistensi.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan
karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah
keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan normanorma social.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.
Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui pengertian dan fungsi manajemen sumber daya
manusia, dimana seluruh kegiatan melakukan fungsi manajemen sumber daya manusia tersebut
untuk mewujudkan sasaran pokok manajemen sumber daya manusia, yaitu mendayagunakan
sasaran optimal sumber daya manusia didalam organisasi.
berkualitas. Dimana jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif
mendorong terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta keluarganya.
4. Biaya program kesejahteraan hendaknya bisa dihitung, dan provisinya ditentukan secara
jelas untuk dasar pembelanjaannya.
Perawatan gigi,
Perawatan psikiatrik, termasuk kecanduan alkohol dan obat bius,
Pengobatan tulang punggung,
Pengobatan besar.
d. Pelayanan pengobatan
e. Koperasi simpan pinjam
3. Pelayanan karyawan
Semua karyawan harus diberikan pelayanan tertentu secara berkesinambungan dan sesuai
dengan yang dibutuhkan, seperti perumahan, makanan, nasehat, rekreasi, dan sebagainya.
Setiap pelayanan fasilitas dirancang untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang sedang
berlangsung. Macam-macam pelayanan fasilitas, yaitu sebagai berikut :
a. Program rekreasi
b. Kafetaria
c. Bantuan untuk pindah rumah
d. Mobil jemputan
e. Perawatan anak
f. Harga murah untuk karyawan
g. Biaya pendidikan
4. Pembayaran yang dituntut oleh hukum
Program-program bantuan karyawan yang diatur oleh undang-undang meliputi
kompensasi pengangguran, asuransi kompensasi pekerja, asuransi usia lanjut, dan janda
yang ditinggalkan dibawah jaminan.
Jenis kesejahteraan yang diberikan harus selektif dan efektif untuk mendorong
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta keluarganya. Selain itu juga apabila
perusahaan memberikan program kesejahteraan secara adil dan layak serta tidak melanggar
peraturan legal pemerintah, maka akan meningkatkan loyalitas kerja karyawan.
Daya pengerak atau daya dorong tersebut juga motif, pada prinsipnya menguraikan dan
menjelaskan perilaku seseorang atau organisasi melakukan tindakan-tindakan tertentu dalam
rangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan. Motif inilah yang dalam rangka memanfaatkan sumber
daya manusia, inilah yang disebut motivasi kerja.
Menurut McCormick yang dikutip oleh Mangkunegara (2001:94), mendefinisikan
motivasi kerja adalah :
Work motivation is defined as conditions which influence the arousal, direction, and
maintenance of behavior relevant in work settings
(Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan
kerja)
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi keja merupakan reaksi yang
diberikan oleh karyawan terhadap lingkungan pekerjaan. Motivasi kerja yang tinggi yang
diberikan oleh karyawan akan meningkatkan produktivitas perusahaan, sehingga akan
memudahkan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Jadi jelas bahwa motivasi
kerja besar pengaruhnya dalam operasi perusahaan, oleh karena itu perusahaan selalu
mengharapkan karyawannya memiliki kerja yang tinggi.
Manajemen
yang
berhubungan
dengan
aktualisasi/penyaluran
diri
dalam
arti
2. Teori X dan Y
Teori ini menyatakan bahwa manusia pada dasarnya dari dua jenis. Pencetusnya,
McGregor, menyatakan bahwa ada jenis manusia X dan manusia Y yang masing-masing
memiliki karakteristik tertentu.
Jenis manusia X adalah manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan bilamana
mungkin, sementara jenis manusia Y menunjukkan sifat yang senang bekerja yang
diibaratkan bahwa bekerja baginya seperti bermain. Kemudian jenis manusia tipe X tidak
punya inisiatif dan senang diarahkan, sedangkan jenis manusia Y adalah sebaliknya.
Berdasarkan teori ini, untuk meningkatkan motivasi dapat dilakukan penerapan gaya
kepemimpinan tertentu sesuai dengan karakteristik bawahan. Bagi mereka yang termasuk
dalam asumsi X, yaitu orang yang tidak suka bekerja, sebaliknya diterapkan gaya
kepemimpinan direktif, sedangkan gaya kepemimpinan partisipatif.
3. Three Needs Theory
Teori ini dikemukakan pleh David McClelland, yang mengatakan bahwa ada tiga
kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement), yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu
lebih baik dibandingkan sebelumnya.
2. Kebutuhan untuk berkuasa (need for power), yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih
berpengaruh terhadap orang lain.
3. Kebutuhan afiliasi (need for affiliation), yaitu kebutuhan untuk disukai, mengembangkan,
atau memelihara persahabatan dengan orang lain.
4. ERG Theory
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer, yang sebetulnya tidaklah jauh berbeda
dengan teori dari A. Maslow, yang mengatakan bahwa teori ini merupakan revisi dari teori
tersebut. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu :
1. existence,
2. relatedness, dan
3. growth.
Kepuasan kerja.
Kepentingan,
dalam
proses
motivasi
penting
mengetahui
c. Komunikasi Efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan
efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan
syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu diperolehnya.
d. Integrasi Tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan
kepentingan karyawan.
e. Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan dan
individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
f.
Team Work, manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bias
mencapai tujuan perusahaan.
1. Produktivitas Kerja
Dengan adanya motivasi kerja yang baik, maka karyawan akan melakukan pekerjaan dengan
baik, sehingga produktivitas kerja akan baik.
2. Tingkat Absensi
Dengan motivasi kerja yang baik, maka karyawan akan berusaha untuk selalu datang
ketempat mereka bekerja.
3. Perputaran Tenaga Kerja
Dengan motivasi kerja yang baik, maka keinginan karyawan untuk pindah kerja berkurang
atau tidak ada karena karyawan lebih loyal terhadap perusahaanya.
4. Tingkat Kerusakan Kerja
Dengan motivasi kerja yang baik, maka karyawan akan lebih dalam menyelesaikan pekerjaan
sehingga tingkat kerusakan kerja berkurang.
Menurut Herzberg yang dikutip oleh Mallayu S. P Hasibuan (2003:229) ada beberapa
indikator yang nantinya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, yaitu :
a. Prestasi (achievement)
Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik
dari sebelumnya, selalu ingin berprestasi lebih baik dari orang lain, selalu berkeinginan
mencapai prestasi yang lebih tinggi.
b. Pengakuan (recognition)
Pernyataan pengakuan oleh atasa atas keberhasilan seorang pekerja, caranya bermacammacam yaitu langsung dinyatakan ditempat dengan surat, penghargaan, hadiah dan
dengan promosi jabatan untuk berkinerja/bekerja produktif.
c. Pekerjaan itu sendiri (work it self)
Pimpinan membuat usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga bawahan mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindari kebosanan dalam
pekerjaan bawahan serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat dalam
pekerjaannya.