Anda di halaman 1dari 5

GOOGLE ADSENSE

AdSense adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan
oleh Google. Melalui program periklanan AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah
mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan
materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog
akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan
yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click (ppc) atau bayar
per klik.
Selain menyediakan iklan-iklan dengan sistem bayar per klik, Google AdSense juga
menyediakan AdSense untuk pencarian (AdSense for Search) dan iklan arahan (Referral).
Pada AdSense untuk pencarian, pemilik situs web dapat memasang kotak pencarian Google
di halaman web mereka. Pemilik situs akan mendapatkan pemasukan dari Google untuk
setiap pencarian yang dilakukan pengunjung melalui kotak pencarian tersebut, yang berlanjut
dengan klik pada iklan yang disertakan pada hasil pencarian. Pada iklan arahan, pemilik situs
akan menerima pemasukan setelah klik pada iklan berlanjut dengan tindakan tertentu oleh
pengunjung yang telah disepakati antara Google dengan pemasang iklan tersebut.[
Kebijakan program AdSense

Beberapa larangan Google yang harus ditaati pemilik situs web atau blog peserta program
AdSense adalah:

Mengklik iklan yang ditampilkan situs milik sendiri, baik dengan cara
manual atau dengan bantuan perangkat lunak khusus

Dengan sengaja mendorong pengunjung situs untuk mengklik iklan yang


ditampilkan, misalnya dengan kata-kata klik iklan ini atau kunjungi
halaman ini

Mengubah bentuk dan ukuran unit iklan yang telah ditentukan Google

Membuat pranala langsung menuju halaman hasil pencarian AdSense


untuk pencarian

Mengisi secara otomatis kotak pencarian AdSense dengan Kata kunci


tertentu

Memanipulasi target iklan dengan katakunci tersembunyi atau dengan


IFRAME

Kode unit iklan AdSense harus ditempatkan langsung pada kode html Situs
web tanpa perubahan. Pemilik situs tidak diperbolehkan mengubah kode
AdSense dengan alasan apapun, misalnya dengan tujuan menampilkan
hasil klik di jendela pop up atau mengalihkan target iklan.

Optimisasi Penghasilan AdSense

Potensi keuntungan mengikuti program AdSense membuat banyak pemilik situs web
mengembangkan berbagai metode untuk meningkatkan jumlah klik pada iklan yang mereka
tayangkan. Sebagian metode terbukti ilegal dan melawan kebijakan resmi program AdSense.
Metode yang lain diperbolehkan, bahkan didorong penggunaannya oleh Google. Beberapa
metode yang dianggap sah adalah:

Memodifikasi warna unit iklan menggunakan palet warna yang disediakan AdSense

Meletakkan unit iklan pada posisi tertentu pada halaman web yang dianggap memiliki
tingkat keterbacaan tinggi

Menghilangkan garis tepi unit iklan dan menyamakan warna latarnya dengan warna
latar halaman web sehingga unit iklan terlihat membaur dengan isi halaman

Banned Google AdSense

Banned google adsense adalah sebuah larangan menampilkan iklan google di situs web
publisher, dimana sangsi ini dijatuhkan oleh google adsense bagi publisher yang melanggar
kebijakan program. Banned google ada beberapa macam, pertama iklan dinonaktifkan
sehingga iklan tidak bisa tampil pada salah satu halaman tertentu yang dianggap melanggar
kebijakan program. Kemudian situs dinonaktifkan sehingga situs web tidak bisa
menampilkan iklan di semua halamannya. Dan yang terakhir adalah akun adsense
dinonaktifkan, ini adalah hukuman bagi pelanggaran berat sehingga publisher tidak bisa lagi
menampilkan iklan di semua situs web miliknya dan tidak diperbolehkan lagi mendaftar di
google adsense secara permanen.
Cloud Computing
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan
pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana
awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.[1] Ia adalah suatu
metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu
layanan (as a service), [2] sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam
awan") [3] tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.[4] Menurut sebuah makalah tahun 2008
yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di
mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer
tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."[5]
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren
teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps
menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web
dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini
merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud
Computing ini adalah iCloud [6]

Manfaat Komputasi Awan


Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita
ambil dari cloud computing, yaitu :

Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas


penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll.
Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud
computing.

Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada,
asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data
disaat yang penting.

Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud
computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara
aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mengamankan data perusahaan.

Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka
tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user
bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.

Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud
meskipun hardisk atau gadget kita rusak

Contoh Cloud Computing


Google Drive
Google Drive adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google.
Google Drive diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google
Drive merupakan pengembangan dari Google Docs. Google Drive
memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap
penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan
pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive
dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun
dan dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop,
komputer tablet ataupun smartphone. File tersebut juga dapat dengan
mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun
melakukan kolaborasi dalam pengeditan.

Windows Azure
Windows Azure adalah sistem operasi yang berbasis komputasi awan,
dibuat oleh Microsoft untuk mengembangkan dan mengatur aplikasi serta
melayani sebuah jaringan global dari Microsoft Data Centers. Windows
Azure yang mendukung berbagai macam bahasa dan alat pemograman.
Sistem operasi ini dirilis pada 1 Februari 2010.

Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".[1]
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet,
weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan
bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian
(kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan
dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel
Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam
jenis media sosial[1]:
Proyek kolaborasi
Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove
konten konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia
Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun
mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter
Konten
para user dari pengguna website ini saling meng-share konten konten media, baik seperti
video, ebook, gambar, dan lain lain. contohnya youtube
Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi
pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto
foto. contoh facebook
Virtual game world
Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam
bentuk avatar avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di
dunia nyata. contohnya game online.
Virtual social world
Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual
game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan
lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.
Ciri - ciri

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut [2] :

Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya

Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

Pertumbuhan
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content
lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia
biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk
menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media
sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses
dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media
sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah
anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota
dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010 [4] :

Sumber: wikipedia

Anda mungkin juga menyukai