Anda di halaman 1dari 6

Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut

1.Pengertian dan Tujuan Bertanya


a) Pengertian bertanya
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bertanya berasal dari kata tanya yang berarti antara lain permintaan
keterangan. Sedangkan kata terampil memiliki arti cakap dalam
menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan. Berdasarkan pada arti
secara etimologis tersebut, maka secara sedarhana keterampilan bertanya
dapat dirumuskan sebagai kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
mengajukan pertanyaan untuk meminta keterangan atau penjelasan dari

orang lain, atau pihak yang menjadi lawan bicara.


John I. Bolla
dalam proses pembelajaran setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya
atau suruhan yang menuntut respon siswa sehingga siswa memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, dimasukkan dalam
pertanyaan

Brown (1975,hal: 103)


Dalam proses pembelajaran Setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan
ilmu pada diri siswa merupakan pengertian dari bertanya.

Merujuk pada tiga

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bertanya dalam

pembelajaran adalah kemampuan siswa

yang diajukan dlam pembelajaran tidak

selalu dalam rumusan kalimat tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atau
pernyataan, selama itu dimaksudkan adanya respon dari siswa, dikategorikan sebagai
pertanyaan.
b) Tujuan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada
siswa adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh pengetahuan ( informasi) dan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa
2. Mendorong( memotivasi) siswa untuk belajar secara aktif.
3. Mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas.
2. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan bertanya tingkat dasar
dan keterampilan bertanya lanjut.
a) Keterampilan Bertanya Dasar
Pengertian
Keterampilan bertanya dasar merupakan

pertanyaan, suruhan atau

pernyataan awal yang menjadi pembuka, untuk meminta penjelasan atau


keterangan (respon) dari pihak yang ditanya. Dalam praktek seharai- hari
sering dijumpai kegiatan tanya jawab, dimana penanya menyampaikan
pertanyaan kepada lawan bicara, kemudian apabila si penanya masih
belum puas dengan jawaban pertama, maka untuk menggali informasi lebih

lanjut pihak penanya mengajukan pertanyaan lain yang mengacu pada isi
pertanyaan pertama.
Tujuan dan Manfaat
tujuan dan manfaat keterampilan bertanya dasar

secara umum dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Dapat

meningkatkan

partisipasi

siswa

secara

penuh

dalam

proses

pembelajaran yang diikutinya.


Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir sendiri

pada dasarnya adalah bertanya


Dapat membangkitkan rasa ingin tahu, sehingga dapat mendorong siswa
untuk mencari, menggali sumber-sumber pembelajaran secara luas dan

bervariasi.
Memusatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap masalah atau isu-isu
pokok pembelajaran.

Komponen
Adapun yang menjadi komponen dalam bertanya dasar adalah sebagai
berikut :
a. Pengungkapan pertanyaan
Dalam pengungkapan pertanyaan disampaikan secara jelas dan singkat
sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Contoh:
anak anak coba sebutkan,gambar apa ini?(guru memperlihatkan
gambar).
b. Pemberian Acuan( structuring)
Sebelum guru mengajukan pertanyaan, guru hendaknya memberikan
acuan berupa pernyataan yang berisi informasi dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa.
Contoh:
Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan
angin, terutama bila tidak ada atau sedikit sekali tumbuh tumbuhan
yang tumbuh dipermukaan tanah itu.( acuan)
Pertanyaannya : coba jelaskan permukaan tanah yang mudah
menyebabkan erosi tanah oleh air !
c. Pemindahan giliran
pada mulanya guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas,
kemudian memilih beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dengan
menyebutkan nama mereka secar bergiliran.
d. Penyebaran (distribution)
Giliran untukmenjawab pertanyaan haru secara merata, baik kepada
siswa yang duduk didepan ataupun yang duduk dibelakang.
e. Pemberian waktu berpikir( pausing)
Sesudah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru perlu
memberi waktu beberapa detik( maksimum setengah menit) sebelum
menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan.
f. Pemberian tuntunan
Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah atau kurang
sempurna atau tidak dapat menjawab pertanyaan, maka siswa tersebut

perlu mendapat tuntunan guru dengan harapan ia akan memberikan

jawaban yng benar atau mendekati benar.


Caranya adalah sbb:
Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara yang lebih
sederhana dan susunan kata yang mudah dipahami oleh siswa. Contoh:
guru bertanya,jika

p=4 dan c=5

berapakah

p2+ p c

?,

karena siswa kurang dapat atau kurang sempurna menjawab , guru


mengubah pertanaan itu menjadi
dapat

menjawab

menjelaskan bahwa

? setelah itu siswa

4 4 +4 5=16 +20=36, barulah

guru

p2= p p .

Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya dapat


dipakai

p p+ p c

untuk menununtun siswa menemukan jawban pertanyaan semula

.
Mengulangi penjelasan penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan
pertanyaan itu.

b) Keterampilan bertanya lanjut


Pengertian
pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar), yaitu
untuk mengorek atau mengungkap kemampuan berpikir yang lebih dalam,
analitis dan komprehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa).
Keberhasilan mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih mendalam,
mendetail dan komprehensif sering diperoleh melalui strategi penyampaian
bertanya lanjut. Oleh karena itu secara kualitatif, pertanyaan lanjut harus
lebih bermutu dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertanyaan dasar,
sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih cermat, lebih teliti dan
komprehensif.
Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dan manfaat keterampilan bertanya lanjut secara umum
adalah sbb;
Mengembangkan kemampuan berpikir

siswa

untuk

menemukan

mengorganisasi, atau menilai atas informasi yang diperoleh.


Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk

dan

mengungkapkan

atas

pertanyaan-pertanyaan

yang

didasarkan

informasi yang lebih lengkap dan relavan


Mendorong siswa untuk mengembangkan dan memunculkan ide-ide
ataugagasan yang lebih kreatif dan inovatif
Mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan
lebih analitis, lengkap dan komprehensif.

Komponen
adapun komponen dalam bertanya lanjut adalah sbb:
a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif
Menurut taksonomi Bloom ada beberapa pertanyaan yang tidak
melibatkan proses mental yang kompleks( berpikir, misalnnya
pertanyaan tentang pengetahuan) , tetapi ada pula yang melibatkan

proses mental(berpikir)yang kompleks misalnya pertanyaan analitis,


sintetis dan evaluasi. Tuntutan berpikir inilah yang disebut dengan
tuntunan kognitif pertanyaan. Sedangkan tuntunan pengubahan
tuntunan kognitif pertanyaan diartikan dengan kegiatan guru yang
menampak dan berkaitan dengan usahanya untuk mengembangkan
proses mental siswa melalui teknik bertanya.
b. Urutan pertanyaan
Yaitu mulai dari pertanyaan yang palng sederhana dikuti dengan yang
agak kompleks, sampai kepada pertanyaan yang paling kompleks
c. Pertanyaan pelacak
Untuk meningkatkan kualitas jawaban siswa, guru
dapat
menggunakan teknik bertanya yang dikenal dengan mengajukan
pertanyaan pertanyaan melacak.adapun teknik yang dilakukan
adalah:
Klarifikasi
Guru Meminta penjelasan lebih lanjut atas jawaban siswa, jika
kata kata dari jawaban siswa kurang teapt, maka guru
mengklarifikasi jawaban siswa tersebut dengan mengajukan
pertanyaan lain.
Meminta siswa meberikan alasan atas jawabnnya
Meminta kesepakatan pandangan
Melacak tidak hanya ditujukan kepada seorang siswa, tetapi
kepada seluruh siswa atau kelas. Melalui teknik ini guru
meminta siswa lain untuk menyatakan persetujuan atau
penolakn mereka terhadap pendapat temannya, dengan
tujuang mencari pandangan yang benar an dapat diterima oleh
semua pihak.
Meminta ketepatan jawaban
Guru meminta siswa meninjau kembali jawabannya yang
kurang tepat. Tujunnya agar siswa memperoleh jawaban yang
tepat.
Meminta jawaban yang relevan
Guru meminta siswa untuk menilai kembali jawaban yang
diberikan jika jawaban pertama yang diberikan siswa kurang
relevan.
Meminta contoh
Guru meminta siswa untuk memberikan contoh atas jawaban
yang diberikannya agar jawaban siswa tersebut menjadi lebih
sempurna.
Meminta jawaban yang lebih kompleks
Jika guru menganggap bahwa jawaban siswa masih dapat
ditingkatkan menjadi luas dan dalam, ia dapat meminta siswa
untuk menjelaskan ide atau gagasan penting lainnya.
d. Peningkatan Interaksi Siswa
Untuk meningkatkan interaksi siswa, guru dituntut untuk
meningkatkan terjadinya partisipasi dan interaksi siswa. Caranya
adalah guru harus dapat menciptakan situasi sehingga pertanyaannya
tidak dijawab oleh seorang siswa saja.. Situasi ini daat diciptakan
dengan memmberi komentar ang kritis terhadap pertanyaan teman

sekelasnya.
3. Hal hal yang harus dihindari
a. Mengulangi pertanyaan sendiri
Kebiasaan mengulang-ulang pertanyaan, pertanyaan, suruhan atau pernyataan
yang dianggap sudah jelas akan mengganggu konsentrasi siswa untuk
menjawabnya. Oleh karena itu apabila pertanyaan yang diajukan sudah jelas
sampai dan dimengerti oleh siswa, guru tidak perlu mengulang lagi pertanyaan
tersebut, melainkan langsung tinggal menunggu jawaban dari siswa.
b . Mengulangi jawaban siswa
Memberikan penguatan terhadap jawaban siswa termasuk prinsip pembelajaran
yang harus dilakukan oleh guru. Namun apabila penguatan tersebut dilakukan
dengan cara mengulangi lagi jawaban siswa bukan terknik penguatan yang baik
dan harus dihindari, karena tidak akan mengembangkan pemikiran siswa.
c. Menjawab pertanyaan sendiri
Pertanyaan, pertanyaan, suruhan atau pernyataan yang diajukan oleh
guru dimaksudkan untuk dijawab atau direspon oleh siswa. Oleh karena itu
guru tidak perlu menjawab sendiri atas pertanyaan yang diajukannya, walaupun
siswa belum menemukan jawabannya. Lebih baik guru menerapkan pertanyaan
tuntunan terhadap pertanyaan pertama yang diajukan sehingga siswa terdorong
untuk menjawabnya.
d.

Memancing jawaban serentak


Kebiasaan mengajukan pertanyaan, pertanyaan, suruhan atau pernyataan yang
secara spontan memancing siswa bersama-sama

menjawabanya (jawaban

serentak) harus dihindari. Misalnya apakah kalian setuju dengan pendapat dari
teman kalian tadi ?. Pertanyaan seperti itu akan memancing jawaban spontan
dari misalnya setuju ... atau tidak. Oleh karena itu pertanyaan yang baik
adalah pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir terlebih dahulu dengan
baik, baru kemudian menyampaikan jawaban atau respon.
e.

Pertanyaan ganda
Siswa akan mengalami kesulitan untuk menjawab secara jelas dan analitis
terhadap

pertanyaan

tersebut terdiri

dari

guru,

apabila

pertanyaan

dari beberapa pertanyaan. Misalnya

yang diajukan

jelaskan apa yang

dimaksud dengan gempa tektonik, apa penyebabnya, bagaimana dampaknya


terhadap

lingkungan,

dan

seterusnya.

Pertanyaan

demikian

akan

membingungkan dan mempersulit siswa untuk mengkaji secara lebih mendalam,


sehingga tidak akan didapatkan hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu
pertanyaan sebaiknya disampaikan satu persatu, sehingga siswa mempunyai
kesempatan yang cukup untuk memikirkan jawaban secara terperinci.
f.

Menentukan siswa
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan pertanyaan yang diajukan
dimaksudkan untuk mengaktifkan belajar siswa, dan aktivitas belajar ditujukan
bagi seluruh siswa. Oleh karena itu sebelum pertanyaan diajukan harus
dihindari menyebut atau menentukan siswa tertentu terlebih dahulu yang harus

menjawabnya. Hal ini akan mengurangi aktivitas belajar untuk semua siswa,
karena mungkin sebagaian siswa akan mengira bahwa yang herus memikirkan
jawabannya adalah siswa yang telah disebut namanya, sementara yang lain tidak
memikirkan jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai