selalu dalam rumusan kalimat tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atau
pernyataan, selama itu dimaksudkan adanya respon dari siswa, dikategorikan sebagai
pertanyaan.
b) Tujuan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada
siswa adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh pengetahuan ( informasi) dan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa
2. Mendorong( memotivasi) siswa untuk belajar secara aktif.
3. Mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas.
2. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan bertanya tingkat dasar
dan keterampilan bertanya lanjut.
a) Keterampilan Bertanya Dasar
Pengertian
Keterampilan bertanya dasar merupakan
lanjut pihak penanya mengajukan pertanyaan lain yang mengacu pada isi
pertanyaan pertama.
Tujuan dan Manfaat
tujuan dan manfaat keterampilan bertanya dasar
Dapat
meningkatkan
partisipasi
siswa
secara
penuh
dalam
proses
bervariasi.
Memusatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap masalah atau isu-isu
pokok pembelajaran.
Komponen
Adapun yang menjadi komponen dalam bertanya dasar adalah sebagai
berikut :
a. Pengungkapan pertanyaan
Dalam pengungkapan pertanyaan disampaikan secara jelas dan singkat
sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Contoh:
anak anak coba sebutkan,gambar apa ini?(guru memperlihatkan
gambar).
b. Pemberian Acuan( structuring)
Sebelum guru mengajukan pertanyaan, guru hendaknya memberikan
acuan berupa pernyataan yang berisi informasi dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa.
Contoh:
Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan
angin, terutama bila tidak ada atau sedikit sekali tumbuh tumbuhan
yang tumbuh dipermukaan tanah itu.( acuan)
Pertanyaannya : coba jelaskan permukaan tanah yang mudah
menyebabkan erosi tanah oleh air !
c. Pemindahan giliran
pada mulanya guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas,
kemudian memilih beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dengan
menyebutkan nama mereka secar bergiliran.
d. Penyebaran (distribution)
Giliran untukmenjawab pertanyaan haru secara merata, baik kepada
siswa yang duduk didepan ataupun yang duduk dibelakang.
e. Pemberian waktu berpikir( pausing)
Sesudah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru perlu
memberi waktu beberapa detik( maksimum setengah menit) sebelum
menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan.
f. Pemberian tuntunan
Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah atau kurang
sempurna atau tidak dapat menjawab pertanyaan, maka siswa tersebut
berapakah
p2+ p c
?,
menjawab
menjelaskan bahwa
guru
p2= p p .
p p+ p c
.
Mengulangi penjelasan penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan
pertanyaan itu.
siswa
untuk
menemukan
dan
mengungkapkan
atas
pertanyaan-pertanyaan
yang
didasarkan
Komponen
adapun komponen dalam bertanya lanjut adalah sbb:
a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif
Menurut taksonomi Bloom ada beberapa pertanyaan yang tidak
melibatkan proses mental yang kompleks( berpikir, misalnnya
pertanyaan tentang pengetahuan) , tetapi ada pula yang melibatkan
sekelasnya.
3. Hal hal yang harus dihindari
a. Mengulangi pertanyaan sendiri
Kebiasaan mengulang-ulang pertanyaan, pertanyaan, suruhan atau pernyataan
yang dianggap sudah jelas akan mengganggu konsentrasi siswa untuk
menjawabnya. Oleh karena itu apabila pertanyaan yang diajukan sudah jelas
sampai dan dimengerti oleh siswa, guru tidak perlu mengulang lagi pertanyaan
tersebut, melainkan langsung tinggal menunggu jawaban dari siswa.
b . Mengulangi jawaban siswa
Memberikan penguatan terhadap jawaban siswa termasuk prinsip pembelajaran
yang harus dilakukan oleh guru. Namun apabila penguatan tersebut dilakukan
dengan cara mengulangi lagi jawaban siswa bukan terknik penguatan yang baik
dan harus dihindari, karena tidak akan mengembangkan pemikiran siswa.
c. Menjawab pertanyaan sendiri
Pertanyaan, pertanyaan, suruhan atau pernyataan yang diajukan oleh
guru dimaksudkan untuk dijawab atau direspon oleh siswa. Oleh karena itu
guru tidak perlu menjawab sendiri atas pertanyaan yang diajukannya, walaupun
siswa belum menemukan jawabannya. Lebih baik guru menerapkan pertanyaan
tuntunan terhadap pertanyaan pertama yang diajukan sehingga siswa terdorong
untuk menjawabnya.
d.
menjawabanya (jawaban
serentak) harus dihindari. Misalnya apakah kalian setuju dengan pendapat dari
teman kalian tadi ?. Pertanyaan seperti itu akan memancing jawaban spontan
dari misalnya setuju ... atau tidak. Oleh karena itu pertanyaan yang baik
adalah pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir terlebih dahulu dengan
baik, baru kemudian menyampaikan jawaban atau respon.
e.
Pertanyaan ganda
Siswa akan mengalami kesulitan untuk menjawab secara jelas dan analitis
terhadap
pertanyaan
tersebut terdiri
dari
guru,
apabila
pertanyaan
yang diajukan
lingkungan,
dan
seterusnya.
Pertanyaan
demikian
akan
Menentukan siswa
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan pertanyaan yang diajukan
dimaksudkan untuk mengaktifkan belajar siswa, dan aktivitas belajar ditujukan
bagi seluruh siswa. Oleh karena itu sebelum pertanyaan diajukan harus
dihindari menyebut atau menentukan siswa tertentu terlebih dahulu yang harus
menjawabnya. Hal ini akan mengurangi aktivitas belajar untuk semua siswa,
karena mungkin sebagaian siswa akan mengira bahwa yang herus memikirkan
jawabannya adalah siswa yang telah disebut namanya, sementara yang lain tidak
memikirkan jawabannya.