Anda di halaman 1dari 2

Perspektif Pembiayaan Pembangunan : Proyek Pembangunan

Infrastruktur SPAM Umbulan


(Azka Nur Medha 3613100077) | Urban and Regional Planning | ITS
Permasalahan Pembiayaan : Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Umbulan sudah diusung oleh pemerintah sejak Zaman Orde Baru,
namun saat ini dinilai sebagai proyek yang mangkrak atau terbengkalai. Tentunya
keterbengkalaian proyek ini diperkirakan karena sumber pendanaan yang masih
belum memenuhi keseluruhan biaya operasional proyek ini. Namun, masalah ini
ternyata dibantah oleh Pemprov Jatim karena pada tahun 2012, pemberian dana
melalui Viability Gap Funding (VGF) sudah diusulkan oleh Kementrian Pekerjaan
Umum (PU) guna menarik investor untuk turut membiayai konstruksi proyek SPAM
Umbulan. Proses pendanaan dengan VGF di proyek ini sudah mencapai skema
lelang penawaran harga kepada investor. Selain itu, pembelaan lain dikemukakan
oleh penanggung jawab teknis proyek SPAM Umbulan yaitu proyek ini memang
tertahan sementara karena berubahnya pengadaan tanah yang menjadi lokasi
pembangunan proyek.
Pihak yang Terlibat: Sesuai dengan metode pembiayaan VGF yang dipilih
pemerintah untuk mendanai proyek ini, pihak yang terlibat adalah pemerintah dan
investor/swasta. Pemberian VGF ini dialokasikan pembiayaannya oleh pemerintah
pusat (di artikel ini pemerintah memberikan 49 % dari keseluruhan dana total),
dimana anggaran tersebut menjadi tanggung jawab Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara (BUN), dan sisa kebutuhan dana lainnya dipenuhi oleh
pihak swasta selaku sponsor proyek yang berkewajiban membangun dan/atau
mengoperasikan serta melakukan perawatan proyek SPAM Umbalan. Dalam artikel,
disebutkan bahwa terdapat lima calon investor yang salah satunya akan
memenangkan proyek ini.
Solusi yang Ditawarkan: Dalam artikel, metode pembiayaan VGF menjadi
sebuah pilihan pemerintah pusat dalam menggodok beberapa bentuk jaminan bagi
pihak swasta agar lebih terjamin dalam mengerjakan proyek SPAM Umbalan
sehingga proyek ini menjadi bagian dari kerja sama antara pemerintah dan swasta
atau biasa dikenal dengan istilah Public Private Partnership (PPP). Singkatnya, VGF
adalah dukungan dana awal oleh pemerintah untuk pembangunan proyek-proyek
infrastruktur. Dana VGF ini diberikan kepada proyek infrastruktur yang dibangun
dengan skema PPP dan bertujuan untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek
guna menimbulkan minat dan partisipasi swasta, meningkatkan kepastian
pengadaan/lelang proyek infrastruktur sesuai kualitas dan waktu yang ditentukan
serta mewujudkan layanan infrastruktur sesuai kualitas dan waktu yang ditentukan
serta mewujudkan layanan infrastruktur publik dengan tarif yang terjangkau oleh
masyarakat. VGF disediakan dalam proyek-proyek kompetitif tawaran, seperti yang
sempat dikatakan dalam artikel dari total 5 investor yang bersedia mengerjakan
proyek SPAM Umbalan, pemenangnya akan diumumkan pada triwulan I tahun 2016
oleh Pemerintah PJPK (penanggung Jawab Proyek Kerjasama).
Komentar: Pembiayaan dengan model VGF cukup tepat untuk menjadi terobosan
baru pemerintah dalam menjalankan percepatan proyek-proyek pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Mengapa demikian? Karena bentuk kerjasama antara
pemerintah dan swasta di Indonesia belum banyak ditemui salah satunya karena
proyek pembangunan infrastruktur dimata investor tidak mendatangkan bonafit
yang besar. Misalnya proyek pembangunan jalan dari pedesaan ke Kota, memang
akan menghasilkan manfaat peningkatan ekonomi masyarakat dengan besar,
namun tarif layanannya tidak cukup untuk mengembalikan tingkat keuntungan

yang diharapkan oleh pihak swasta, sehingga swasta tidak tertarik untuk
berinvestasi. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan bantuan/dukungan
kepada proyek semacam itu agar PPP dapat berjalan dengan baik di Indonesia.
Karena apabila proyek infrastruktur terus dibangun dengan APBN saja, isu
pembiayaan proyek akan tetap menjadi keterbatasan bagi pemerintah. Karena
biaya dukungan telah diberikan, pengembalian investasi dari proyek akan dapat
dicapai pihak swasta karena beban biaya konstruksi akan berkurang. Oleh karena
itu, diharapkan dengan pemberian dana VGF tersebut, minat swasta untuk
berinvestasi akan tumbuh sehingga proyek-proyek PPP infrastruktur akan banyak
terbangun dan dapat melayani kebutuhan masyarakat, serta berdampak pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai