Anda di halaman 1dari 49

Costy Pandjaitan, SKM.

,MARS
Disampaikan pada acara
Pendidikan & Pelatihan Tingkat Dasar
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
Wisma Harapan Kita Bidakara, 7-10 Desember 2015

CURICULUM VITAE
My name : Costy Pandjaitan,CVRN,SKM,MARS
Education : CVRN,SKM,MARS
My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married
Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI
Contact : 0815 100 78374, 081296327022, PIN 28BC2DEB Email: costypandjaitan@yahoo.com
Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM (1979 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita (1984 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)
Education/Course
:
Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001)
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001)
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004)
MOT Course Infection Control , MOH (2006)
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008)
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005)
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013)
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009)
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010)
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010)
Course Infection Prevention Control TB (2010)

Tim Penyusun buku:


1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
3.Pedoman PPI di GILUT
4.Pedoman PI HIV P2PL
NARA SUMBER PPI:
1. BUKR Kemenkes
6. Pelkesi
2. Kopartemen PPI PERSI
3. Perdalin
4.HIPPII
5.IHT Rumah Sakit

Experiences in abroad :
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985)
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012)
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012)

Tujuan Umum
Setelah selesai pembelajaran ini, peserta memahami
EPDEMIOLOGI HAIs

Tujuan Khusus
Setelah selesai pembelajarann ini peserta
memahami
Pengertian
Tujuan

RS & Fasyankes
lainnya
Memelihara, meningkatkan,
memulihkan kesehatan

Tidak mudah

Mencegah dan mengobat penyakit

Frekwensi, penyebaran, faktorfaktor yang mempengaruhi penyakit

EPIDEMIOLOGI

Ditinjau dari asal kata Epidemiologi


Yunani; epi = pada atau tentang
Demos = penduduk
Logos = ilmu

Ilmu yang mempelajari tentang penduduk


Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

Membantu administrasi kesehatan


Menerangkan penyebab suatu masalah
kesehatan
Menerangkan perkembangan alamiah suatu
penyakit
Menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan

Epidemi
Pandemi
Endemi
Sporadik

Ruang lingkup

Subjek dan objek adalah masalah


kesehatan
Masalah kesehatan adalah
sekelompok manusia
Dalam merumuskan penyebab
timbulnya masalah kesehatan
dimanfaatkan data frekuensi dan
penyebarannya

EPIDEMI /KLB

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit)


yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu
singkat berada dalam frekuensi meningkat

PANDEMI

Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan


(penyakit) frekuensinya dalam waktu singkat meningkat
sangat tinggi serta penyebarannya suatu wilayah yang
luas

ENDEMIK

Suatu keadan dimana masalah kesehatan( penyakit)


frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam
waktu yang lama

SPORADIK

Suatu keadaan dimasa suatu masalah kesehatan


( penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu

Tahap pengamatan

Pengamatan observasi oleh Hipocrates; adanya


hubungan antara timbul tidaknya penyakit dengan
lingkungan udara, air, tempat

Tahap perhitungan

John Graunt( 1662), melakukan pencatatan dan


perhitungan; angka kematian lebih tinggi pada bayi
daripada dewasa, dikenal sebagai bapak Statistik
Kehidupan

Tahap pengkajian
William Farr ( 1839), teknik pengkajian adanya
hubungan tingkat sosial ekonomi dengan tingkat
kematian, sebagai bapak Epidemiologi
John Snow ( 1849), adanya hubungan antara
timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum

Tahap uji coba


Lind( 1774), pengobatan kekurangan vitamin C dengan
jeruk
Jenner( 1796 ), vaccin cacar pada manusia

Sumber data

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan:


kelahiran, kematian , perkawinan,
perceraian
Catatan dan laporan penyakit
Catatan dan laporan instansi khusus
Hasil survei khusus
Hasil survei penduduk

Model-model timbulnya penyakit


Model segitiga epidemiologi
Model roda epidemiologi

Keturunan
Mekanisme Pertahanan
Tubuh
Umur
Jenis kelamin
Ras
Status Perkawinan
Pekerjaan
Kebiasan hidup

PEJAMU
PEJAMU
(HOST)

Lingkungan fisik:
cuaca, musim, keadaan
geografis dan struktur
geologi
Lingkungan non fisik:
budaya, norma, nilai
dan adat istiadat

BIBIT PENYAKIT
(AGENT)

Golongan biologik
Protozoa, Bakteri,Riketsia,
Virus, Jamur

LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT
)

Hubungan pejamu (Host),bibit


penyakit (Agen), dan lingkungan
(Environment)

Sangat kompleks dan majemuk


Ketiga faktor saling mempengaruhi
Hubungannya ibarat seperti timbangan
Pejamu (Host) dan bibit penyakit (Agen)
di ujung masing-masing tuas
Lingkungan (Environment) sebagai
penumpunya

Sehat
Host

Agent
H

Environment
A

Host

Sakit
Environment

Agent

Agent
Host

Sakit

Environment
Agent

Host

Environment

Sakit

Agen
Pejamu
rentan

Mikro organisme
Penyebab
Penyakit
Orang yg menjadi sakit

Reservoir

Tempat dimana A hidup


(manusia, hewan tumbuhan,
air dan tanah

Tempat
masuk
Tempat A masuk ke
pejamu

Tempat
keluar

Cara
Transmis
Tempat A keluar
dari reservoir
i
pindah dari satu tempat ke

Cara A
tempat lain atau dari orang ke
orang

manusia

17

Bibit penyakit ( Agent)

Golongan nutrien

Golongan kimia

Suhu tinggiatau rendah, kebisingan,kelembaban


udara, tekanan udara, radiasi, trauma mekanik

Golongan mekanik

Logam berat, gas beracun atau debu

Golongan fisik

Dibutuhkan manusia tapi bila kelebihan atau


kekurangan timbul penyakit

Kecelakaan, pukulan, benturan

Golongan biologik

Protozoa, bakteri, riketsia,virus, jamur

Empat golongan pertama yaitu


nutrien,kimia,fisik,mekanik sebagai
golongan a-biotik
Golongan biologik disebut sebagai biotis,
penyakit yang ditimbulkannya disebut
penyakit infeksi (infectious diseases)
Penyakit infeksi bersifat menular
(communicable diseases) dan tidak
menular ( non communicable diseases)

Berat ringannya penyakit infeksi


tergantung sifat bibit penyakit

Patogenisiti

Virulensi

Ukuran keganasan /derajat kerusakan yang ditimbulkan


penyakit

Antigenesiti

Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit


Tidak memiliki penyakit = a - patogen

Kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya


mekanisme pertahanan tubuh(antigen)

Infektiviti

Kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan


menyesuaikan diri ,bertempat tinggal dan berkembang biak

Perjalanan Penyakit

Tahap pre-patogenesa/sehat

Tahap inkubasi

Telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit


penyakit, interaksi masih diluar tubuh. Bibit penyakit
belum masuk dalam tubuh
Agent sudah masuk dalam tubuh tapi belum
menunjukan gejala sakit

Tahap penyakit dini

Mulai timbul gejala penyakit tapi masih ringan

Perjalanan Penyakit
Tahap penyakit lanjut
Gejala penyakit makin hebat, tidak dapat melakukan
kegiatan, datang ke RS dan memerlukan perawatan

Tahap akhir penyakit

Sembuh sempurna
Sembuh cacat
Karier
Meninggal dunia

Model roda epidemiologi


Social environment

Biology environment
Host

Genetic core
(Man)
Physical environment

Host/ Man merupakan inti genetik


Dikelilingi oleh lingkungannya meliputi: biologis, fisik, sosial
Ukuran komponen tergantung dr masalah penyakit yg ada
Tidak ditekankan pada agent tetapi interaksi host
dgn lingkungan dan agent dgn lingkungan
Utk penyakit infeksi berasal dari sektor lingkungan biologi

Frekuensi masalah kesehatan


Penyebaran masalah kesehatan
Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan


pada sekelompok manusia

Untuk mengetahui masalah ada dua hal yang


harus dilakukan yaitu:
- menemukan masalah
- melakukan pengukuran

Penemuan Masalah Kesehatan

Sensus
Survei khusus
Penyaringan kasus (screening)
Pencarian kasus (case finding)
Survailen (surveillance)
Aktif
Pasif

Pengukuran frekuensi masalah kesehatan

Insiden
Adalah

gambaran tentang frekuensi


penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu
disatu kelompok masyarakat

Insiden dibedakan tiga macam


Insiden

rate
Attack rate
Secondary attack rate

Insiden Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada waktu tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
baru tersebut dalam persen atau permil
jumlah penderita baru
-------------------------------- x 100%(1000 )
Populasi yang beresiko
Contoh:
Pada suatu daerah pada bulan Januari jumlah balita 1000 orang,
terkena campak 10 orang maka insiden rate :
10
------- x 100 = 1 % ( 10 )
1000

Attack rate
Jumah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama
dalam persen atau permil
jumlah penderita baru satu saat
--------------------------------------------- x 100 % ( 1000 )
Jumlah penduduk yang beresiko terkena
Contoh:

Pada sekolah SD X tercatat jumlah murid 500 orang, 100 orang


diantaranya tiba-tiba menderita muntaber setelah makan pecal dari
kantin sekolah, maka attack rate :
100
-------- x 100 %( 1000) = 20% ( 200 )
500

Secondary attack rate


Jumlah penderita barusuatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan
dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah
pernah terkena seranang pertama dalam persen
atau permil
Jumlah penderita baru pada serangan kedua
------------------------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah penduduk penduduk yg terkena serangan pertama

Prevalen
Gambaran tentang frekuensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Nilai prevalensi dipergunakan seluruh penduduk,
nialinya kurang murni sebab yang tidak
beresikopun diperhitungkan
Dibedakan dalam dua macam
a. Period prevalence rate
b. Point Prevalence Rate

Period Prevalence Rate


Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit
yang di temukan pada suatu jangka waktu
tertentu dibagi jumlah penduduk pada
pertengahan jangka waktu bersangkutan dalam
persen atau permil
Jumlah penderita lama dan baru
-------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk pertengahan

Jarang digunakan karena didalam nilai ini


terkandung nilai point prevalence serta nilai
insiden rate.

Point Prevalence Rate


Jumlah penderita lama dan barupada satu saat dibagi
dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam persen atau
permil.
Jumlah penderita lama dan baru pada satu saat
--------------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah penduduk saat itu

Contoh:
Satu sekolah murid 100 orang, kemarin 5 orang menderita
campak, dan hari ini 5 orang lainya menderita campak
maka point prevalence :
10
------- x 100 % = 10 %
100

Menunjuk kepada pengelompokan masalah


kesehatan menurut suatu keadaan tertentu

Keadaan tertentu :
Ciri-ciri manusia (man)
Menurut tempat (place)
Menurut waktu (time)

Siapa ( Who) Person

Umur,
Jenis kelamin,
Pendidikan,
Jenis pekerjaan,
Penghasilan,
Kelas sosial,

Golongan etnik,
Status
Perkawinan
Struktur keluarga,
Paritas

Where (Dimana ) Tempat


Daerah-daerah pemerintahan
Kota dan pedesaan
Daerah/tempat berdasarkan batas-batas
alam
Negara-negara dan
Regional
Instalasi/Unit

When(Kapan) Waktu
Fluktuasi jangka pendek, dimana perubahan
angka kesakitan berlangsung beberapa jam, hari,
minggu dan bulan
Perubahan-perubahan secara siklus dimana
perubahan perubahan angka kesakitan terjadi
secara ber ulang-ulang dengan antara beberapahari,
beberapa bulan (musiman), tahunan, beberapa tahun
Perubahan perubahan angka kesakitan yang
belangsung dalam periode waktu yang panjang
bertahun-tahuahun yang disebutsecular trends

Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu


masalah kesehatan, baik yang menerangkan
frekuensi, penyebaran ataupun penyebab masalah

Tiga hal popok yang dilakukan


Merumuskan hipotesa
Uji hipotesa
Tarik Kesimpulan: sebab-akibat

Epidemiologi diskriptif
Epidemiologi analitik

Hanya mempelajari tentang frekuensi dan


penyebarab suatu masalah, tanpa melihat faktorfaktor penyebab

Hasilnya hanya menjawab:

Siapa
Dimana
Kapan
Tidak menjawab mengapa?

Ingin mengetahui Insiden Rate VAP di suatu


Rumah Sakit
Ingin mengetahui banyaknya penderita infeksi
luka operasi di suatu rumah sakit
Ingin mengetahui insiden rate ISK di Rumah
Sakit X

EPIDEMIOLOGI INFEKSI : 4 W
What /APA :
Jenis infeksi
When /KAPAN :
Waktu kejadian
Where /DIMANA :
Unit, Ruang Rawat, Rumah Sakit
Who /SIAPA :
Umur, jenis kelamin
WHY/MENGAPA:
Faktor-faktor penyebab

Mencakup keseluruhan jawaban termasuk


penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta
munculnya suatu masalah kesehatan

Dicari hubungan penyebab dan akibat

Penyebab menunjuk kepada faktor-faktor yang


mempengaruhi sedangkan akibat menunujk kepada
frekuensi penyebaran serta adanya masalah
kesehatan

Ingin mengetahui pengaruh IPCN terhadap


pelaksanaan Kewaspadaan Standar
Dilakukan perbandingan antara RS yang memiliki
IPCN dengan yang tidak memiliki IPCN
Dilihat jumlah kepatuhan pelaksanaan kewaspadaan
Standar untuk masing-masing kelompok
Dari perbedaan dapat disimpulkan ada tidaknya
pengaruh IPCN terhadap kepatuhan melaksanakan
kewaspadaan standar

Untuk mengetahui faktor-faktor yang


mempengaruhi frekuensi serta penyebaran masalah
kesehatan dan atau penyebab masalah
ditempuhlah suatu pendekatan dan kegiatan
tertentu yang berpola dan terstruktur. Dalam
epidemiologi dikenal dengan Strategi Epidemiologi
Strategi epidemiologi termasuk dalam epidemiologi
analitik
Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendekatan
yang mengandung rangkaian kegiatan tertentu

Merumuskan hipotesa
Suatu formulasi konsep yang mengandung uraian
tentang faktor-faktor yang di perkirakan berperan
sebagai penyebab masalah

Menguji hipotesa
Melakukan penelitian epidemiologi analitik
Ada dua macam epidemiologi analitik
Penelitian observasi

Penelitian kohort
Penelitian kasus kontrol
Penelitian eksperimen/intervensi

Menarik kesimpulan

Menyangkut hubungan sebab akibat


Sebab : Faktor-faktor yang mempengaruhi
Akibat: keadaan tentang masalah kesehatan
yang sedang dihadapi
Contoh:
Hubungan keberadaan IPCN dengan
pelaksanaan Kebersihan tangan

Epidemiologi Healthcare Associated Infections


terdiri dari dua yaitu epidemiologi diskriptif dan
epidemiolgi analitik
Epidemiologi diskriptif hanya menjawab
apa/siapa, dimana dan kapan
Epidemiologi analitik menjawab pertanyaan
apa/siapa, dimana , kapan dan mengapa, melalui
penelitian analitik

stypandj57@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai