Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN REKAM MEDIS
Menurut buku Pedoman Pengelolaan Rekam medis Rumah Sakit terbitan
DEPKES RI 1997, Rekam Medis didefinisikan sebagai keterangan yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik ,
diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada
pasien selama dirawat di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya
yang dilakukan diunit unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan rawat
inap.
Rekam Medis merupakan salah satu bagian yang penting dari pelayanan
perawatan pasien saat ini maupun diwaktu mendatang pada suatu rumah sakit
maupun sarana pelayanan kesehatan yang lain. Karena isinya merupakan
kumpulan informasi tentang perawatan kesehatan pasien,rekam medis dapat
digunakan bagi menajemen dan perencanaan berbagai sarana pelayanan
kesehatan dan pelayanannya,untuk riset dan statistik pelayanan kesehatan.Hal
ini merupakan pekerjaan dan tanggung jawab dari perekam medis. Semua
tenaga kesehatan termasuk Dokter,perawat dan tenaga kesehatan lainnya
membuat dan mengisi rekam medis sehingga informasi kesehatan pasien yang
terkadung didalamnya dapat digunakan berulang kali apabila pasien kembali
kesarana pelayanan kesehatan.
Mengacu dari definisi diatas ,rekam medis perlu ditata dan dikelola dengan
standar yang ada.Kegiatan rekam medis juga ada yang menggunakan
komputer,salah satu sistem rekam medis yang menggunakan komputerisasi
akan memudahkan dalam pencariaan pasien dengan menggunakan indek nama
dan alamat.
2. KEGUNAAN REKAM MEDIS
Kegunaan rekam medis memiliki fungsi yang luas, secara umum dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Sebagai alat komunikasi antar profesi medis dan tenaga kesehatan
lainnya
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
berkesinambungan.
Sebagai dasar untuk merencanakan pemeriksaan penunjang,
pengobatan.tindakan medis dan perawatan yang harus diberikan kepada
pasien.
Sebagai bukti atas semua tindakan medis, perkembangan riwayat
penyakit, dan pengobatan selama pasien mendapat pelayanan dirumah
sakit.
Sebagai bahan yang digunakan untuk melakukan analisa dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Sebagai perlindungan hukum terhadap pasien,rumah sakit,maupun
tenaga kesehatan lainnya.
Sebagai data yang dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian.
Sebagai sumber ingatan dan informasi yang dapat dipercaya
berdasarkan pembuatan dokumentasi yang merupakan bahan
pertanggungjawaban dalam pembuatan laporan
Sebagai dasar dalam dalam penghitungan biaya,atas pelayanan
kesehatan yang telah diberikan rumah sakit kepada pasien.
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
pelayanan
kesehatan
paripurna
dan
rujukan
:
Terwujudnya dokumen rekam medis dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan Medis yang berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan
prosedur tetap yang berlaku
Misi
:
Menyelenggarakan pelayanan dokumen medik dan pelaporan hasil
kegiatan pelayanan medis, secara profesional dan bermutu,
dilaksanakan secara manusiawi dan dapat terjangkau sehingga
memuaskan semua pihak yang terkait dengan perpedoman pada
misi rumah sakit.
BAB II
PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN
A.
PENULISAN NAMA
Dalam menetapkan sistem penamaan terlebih dahulu kita harus memahami
keperluan yang mendasar dari sistem penamaan tersebut,sehingga dianggap
perlu ditetapkan dengan sistem tersendiri. Sistem penamaan pada dasarnya untuk
memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan pasien
satu dengan yang lain,sehingga akan mempermudah dalam memberikan
pelayanan berkas rekam medis.Di RSI Sultan Hadlirin Jepara nama pasien
ditulis apa adanya sesuai kartu penduduk dan tidak menggunakan sistem indeks
khusus.
Tata cara penulisan nama pasien pada rekam medis adalah sebagai berikut :
1. Ditulis dengan jelas dan mengikuti ejaan yang disempurnakan (EYD)
2. Didepan nama pasien diawali dengan huruf hurup antara lain :
Tn. (Tuan)
:Pasien laki laki sudah menikah
Ny. (Nyonya) :Pasien perempuan sudah menikah
Sdr. (Saudara) :Pasien laki laki belum menikah
Nn. (Nona)
:Pasien perempuan belum menikah
An. (Anak)
:Semua pasien baik laki-laki/perempuan umur 1 s/d 13 tahun
By (Bayi)
:Pasien bayi yang belum punya nama dan harus diikuti
dengan nama ibunya.
Tata cara penulisan nama tersebut berlaku disemua formulir maupun berkas
rekam medis secara manual/tulis tangan :
1. Semua penulisan gelar ,titel ,pangkat,jabatan harus ditulis dibelakang nama
pasien.
2. Nama tidak disingkat kecuali yang sudah umum misal : M
(Mohamad),Moch,Ach,FX
3. Nama pasien harus asli ,boleh diikuti dengan nama panggilan atau alias
4. Nama pasien wanita yang sudah menikah boleh diikuti oleh nama
suaminya
C.
BAB IV
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
A. SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
Dokumen rekam medis harus dikelola dan dilindungi sehingga aman dan
terjaga kerahasiaannya . Perlindungan tersebut meliputi tempat / ruang dan alat
yang digunakan untuk menaruh dan menyimpan dokumen rekam medis. Setiap
lembar formulir rekam medis dimasukkan dalam folder atau map secara
individual.
Tujuan penyimpanan dokumen rekam medis adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah dan mempercepat ditemukannya kembali dokumen rekam
medis yang disimpan dalam rak filling.
2. Mudah mengambil dan mengembalikan dari tempat penyimpanan.
3. Melindungi rekam medis dari bahaya kehilangan, pencurian, kerusakan
fisik dll.
Dengan demikian maka perlu dipertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang
digunakan dan tersedianya tenaga yang bisa mengelola.
Di RSI Sultan Hadlirin Jepara sistem penyimpanan dokumen rekam
medis secara Sentralisasi yaitu Penyimpanan rekam medis seorang pasien
dalam satu kesatuan, Dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap
tersimpan di satu map.
Sistem penjajaran yang dipakai adalah Terminal Digit Filing Sistem
penjajaran dengan sistem angka akhir atau TDF yaitu suatu sistem penyimpanan
dokumen rekam medis dengan mensejajarkan urutan folder dokumen rekam
medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir.
Sarana dan prasarana yang teredia berupa 1 buah ruang untuk
menyimpanan dokumen aktif rawat inap dan 1 buah ruang untuk menyimpanan
dokumen inaktif rawat jalan dan rawat inap .
B. JANGKA WAKTU PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
Penyimpanan berkas rekam medis yang aktif ditetapkan jangka waktu
penyimpanan 5 tahun sejak tanggal terakhir berobat.
1
0
BAB V
PEMINJAMAN , PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN REKAM
MEDIS
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
BAB VI
PROSEDUR PASIEN DI RAWAT
1. KETENTUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
Semua pasien baik rawat jalan, gawat darurat maupun rawat inap proses
pendaftarannya melalui TPPRJ yang buka 24 jam sehari.Penerimaan pasien
yang akan berobat kepoliklinik ataupun yang akan dirawat adalah sebagian dari
sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat dikatakan bahwa disinilah
pelayanan pertama kali yang diterima oleh pasien saat tiba dirumah sakit. Maka
tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa didalam tata cara penerimaan inilah
seorang pasien mendapat kesan baik ataupun tidak dari pelayanan suatu rumah
sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh
petugas dengan sikap ramah,sopan, tertib, dan penuh tanggung jawab.
a. Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit,pasien datang dapat dibedakan
menjadi :
Pasien yang dapat menunggu :
- Pasien berobat jalan datang dengan perjanjian
- Pasien yang datan tidak gawat.
Pasien yang harus segera ditolong (gawat darurat)
b. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
1. Pasien baru :
adalah pasien yang baru pertama kali datang
Ke rumah sakit untuk berobat
2. Pasien lama :
adalah pasien yang sudah pernah datang
Sebelumnya ke rumah sakit untuk berobat.
c. Kedatangan pasien ke rumah sakit dapat terjadi karena :
1. Rujukan
:
dikirim oleh rumah sakit lain , Puskesmas,dokte
praktek , bidan atau jenis
pelayanan
kesehatan
Lainnya.
2. Datang atas kemauan sendiri.
2. PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN
a. PASIEN BARU
Setiap pasien baru akan diterima di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data
identitas yang akan diisikan pada formulir rekam medis. Setiap pasien baru
akan memperoleh Kartu Identitas Berobat (KIB) yang harus dibawa pada
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
1
6
1
7
1
8
6. KETENTUAN
DAN
PROSEDUR
PASIEN
KELUAR
RUMAH
SAKIT
(RUJUKAN)
Bagi pasien yang akan dirujuk keluar RSISultan Hadlirin Jepara dengan
alasan : tempat tidur penuh, perlu fasilitas yang lebih baik dan atas permintaan
keluarga maka berlaku prosedur sebagai berikut :
Sebelum merujuk terlebih dahulu melakukan komunikasi lewat telepon
dengan rumah sakit yang akan dituju/dikirimi pasien,untuk memberitahukan /
memastikan bahwa rumah sakit tersebut siap menerima pasien .
Dokter membuatkan :
Surat Rujukan rangkap 3 (tiga)
Melengkapi lembar keluar masuk pasien
Membuat resume medis
Administrasi harus sudah diselesaikan keluarga pasien saat kita merujuk.
Bila pasien dirujuk dari RSISultan Hadlirin Jepara dengan menggunakan
ambulance maka akan diantar oleh 1 (satu ) orang perawat .
Bila pasien dirujuk tidak mau menggunakan ambulance /memililih berangkat
sendiri maka pasien /keluarga pasien harus tanda tangan menolak , pasien
tersebut akan dianggap pulang paksa.
7. KETENTUAN DAN PROSEDUR PASIEN PULANG PAKSA
Bagi pasien yang akan keluar /Pulang Paksa dari RSI Sultan Hadlirin Jepara
maka berlaku ketentuan/prosedur sebagai berikut :
Sebelum pasien Pulang Paksa / APS, pasien/keluarga pasien diberi
penjelasan tentang kondisi pasien saat ini dan kemungkinan resiko yang
akan terjadi bila pasien pulang paksa oleh Dokter jaga/dokter yang merawat
,serta rumah sakit tidak bertanggung jawab tentang kondisi pasien setelah
pulang paksa /APS.
Keluarga pasien /pasien mengisi formulir surat keterangan pulang paksa dan
menandatangainya.
1
9
BAB VII
PENCATATAN DAN PENGISIAN REKAM MEDIS
I.
PENDAHULUAN
A. Umum
Untuk mendapatkan hasil guna dan daya guna secara maksimal dalamhal
pengisian lembaran lembaran rekam medis di RSI Sultan Hadlirin
Jepara perlu dikeluarkan suatu pedoman pengaturan pengisian lembaran
lembaran rekam medis pasien di RSI Sultan HadlirinJepara.
Rekam medis adalah merupakan salah satu standart untuk mengukur
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Rekam medis yang lengkap akan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai
dengan standar nasional ataupun Internasional.
B. Maksud dan Tujuan
Petunjuk tentang pengisian lembaran rekam medis ini dikeluarkan untuk
dipergunakan sebagai pedoman kerja dalam hal pengisian lembaranlembaran rekam medis pasien di RSI Sultan Hadlirin Jepara dengan
tujuan agar :
Dapat dicapai keseragaman dan kelengkapan dalam pengisian
lembaran rekam medis dimaksud
Rekam medis dapat berfungsi maksimal
Dapat menunjang terselenggaranya pelaksanaan sistem rekam
medis di RSISultan HadlirinJepara.
C. Penanggung jawab pengisian rekam medis
Semua hasil pelayanan disemua unit RSI Sultan HadlirinJepara ,baik
rawat jalan, gawat darurat maupun rawat inap harus dibuatkan catatan
medisnya.Rumah sakit harus bertanggung jawab untuk melindungi
informasi yang ada didalam rekam medis .
2
0
2.
3.
2
1
2
2
3.
4.
5.
6.
ii.
2
3
iii.
Identitas Pasien
:
diisi oleh perawat Instalasi Gawat
Darurat meliputi :
a) Nomor rekam medis
: diisi nomor rekam medis pasien
b) Nama Pasien
: diisi dengan nama pasien tersebut
c) Tanggal lahir/umur
: diisi dengan tanggal lahir / umur
(th/bl/hr)
d) Alamat
: diisi dengan alamat lengkap pasien
e) Telp
: diisi dengan nomor telp pasien bila ada
f) Tgl Masuk
: diisi tanggal masuk pasien
g) Jam datang
: diisi jam berapa pasien datang ke IGD
h) Jam ditangani
: diisi jam berapa pasien ditangani di
IGD
i) Jam pindah ruang
: diisi jam berapa pasien dipindah
keruangan ditangani di IGD
j) Nama ruang
: diisi dengan nama ruangan dimana pasien
Akan dirawat
k) Kelas /No.TT
: diisi dengan nomor kelas / nomor tempat
tidur
2.
2
4
b.
Jenis Cairan
:
diisi dengan nama cairan
yang diberikan
Tetesan permenit :
diisi dengan tetesan yang
diberikan Permenit sesuai dengan advis dokter
2
5
Keterangan
:
diisi bila ada catatan lain
yang perlu
Botol ke :
diisi dengan nomor urut cairan
yang Telah diberikan
Nama & Td.Tgn :
diisi nama dan tanda
tangan perawat/bidan IGD yang memberikan cairan
2
6
Tanggal
: diisi dengan tanggal melakukan
tindakan
Nomor
: nomor urut tindakan
Jenis tindakan :
diisi dengan nama tindakan yang
dilakukan atas perintah dokter.
TTD
:
diisi dengan tanda tangan
perawat / Bidan yang melakukan tindakan
Jasa
:
diisi dengan harga dari tindakan
tsb
2
7
2.
3.
4.
2
8
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
RM.
2
9
b.
3
0
3
1
C.
D.
E.
F.
- Pernafasan
- JVP
- HR
- Berat Badan
- Tinggi Badan
Keadaan Umum
Dipilih keadaan yang sesuai dengan kondisi pasien, meliputi :
- Tampak sakit
- Pucat
- Sesak Nafas
- Kejang
- Sianosis
- Status Gizi
Kesadaran
Pilih yang sesuai dengan kesadaran pasien
Nilai GCS yang sesuai
Pemeriksaan Umum
Diisi dengan hasil pemeriksaan umum yang dilakukan terhadap
pasien
Pemeriksaan Khusus (Detail Status Lokalis /gambar/sket) Halaman
dibaliknya.
Diisi dengan hasil pemeriksaan khusus terhadap pasien meliputi :
1. Kepala
2. Mata
3. Telinga
4. Mulut
5. Hidung
6. Tenggorokan
7. Leher
8. Dada
9. Abdomen
10. Genetalia
11. Rectoanal
12. Kolumna Vertebralis
13. Ekstremitas Atas
14. Ekstremitas Bawah
15. Refleks Fisiologis
16. Refleks Patologis
17. ...................(diisi degan hasil pemeriksaan selain yang diatas)
3
2
Perjalanan pennyakit
Kode dokter
e. RM. 5 ( Grafik Vital Sign & Catatan In/Out Take )
Diisi oleh perawat / bidan meliputi :
Identitas pasien
Tanggal pemeriksaan
Hari pemeriksaan
Pernafasan
Tekanan darah
Tanda Tangan
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
3
3
f.
Identitas pasien
:diisi identitas pasien lengkap
Jenis Cairan
:diisi nama cairan yang diberikan
Keterangan
:diisi catatan/keterangan yang perlu
Botol ke
:diisi dengan urutan botol yang diberikan
Identitas pasien
Tgl
:diisi tanggal pemberian obat
Obat - obatan
:diisi nama dan dosis obat ,ditulis jam
pemberian pada kolom pagi,siang,sore,malam
kemudian ditanda tangani.
Keterangan
:diisi jika ada catatan yang penting
Dieet
:diisi sesuai diet yang diberikan kepada pasien
h. RM. 8 (Catatan Paramedis)
Diisi oleh perawat /bidan/paramedis meliputi :
Tanggal / Jam
Catatan Observasi
Tanda tangan
i.
Identitas pasien
Identitas pasien
Identitas pasien
3
4
l.
Alat bantu yang masih terpasang saat pulang : pilih kolom yang
sesuai ,bila tidak ada pilihan tulis dikolom lain-lain .
Mobilisasi saat pulang : pilih pada kolom yang sesuai
Catatan khusus asuhan keperawatan / kebidanan : diisi jika ada
catatan penting.
Penyuluhan kesehatan yang diberikan : pilih kolom yang sessuai
dengan penyuluhan yang dilakukan oleh perawat/biadan.
Obat-obat yang masih dilanjutkan dirumah : Tulis obat yang masih
dilanjutkan dirumah yaitu :
Nomor
Nama Obat
Dosis
Jumlah
Obat-obat sisa.
Diserahkan waktu pulang : pilih kolom yang sesuai mengenai apa
yang diserahkan waktu pulang ,serta surat kontrol
Pada kanan bawah diberi tanggal ,nama dan tanda tangan
perawat/bidan jaga.
3
5
pelepasan
3
6
3
7
3
8
Berat badan
Gizi
Kulit
Telingga
Alat Kelamin
Anggota Gerak : - Udema,Varices,Reflek
B. Status Obstetrik
Diisi dengan hasil pemeriksaan Obstetrik terhadap pasien meliputi :
1. Pemeriksaan Luar
Tinggi Fundus uteri
Detak jantung Janin
Letak Janin
His
Lainnya
2. Pemeriksaan dalam (jika perlu)
3. Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium,Radiologi,Lainnya
4. Kesimpulan sementara
Kolom bawah kanan diisi dengan nama dokter penanggung
jawab pasien (DPJP),NIP,Spesialistik ,Tgl/jam periksa, Tanda
tangan.
q. RM . 16 (Observasi In Partu)
Diisi oleh Dokter atau bidan yang merawat / melakukan
pemeriksaan,meliputi :
1. Kolom Identitas Pasien
:
diisi seperti mengisi identitas pad
RM.3
2. Kolom bawahnya /observasi ,terdiri dari :
- Tanggal ,jam
: diisi tanggal ,jam melakukan observasi/
Mencacat
- Vital Sign : tulis vital sign
- HIS
- DJJ
- Keadaan Umum dan lain-lain
r.
RM . 17 (Laporan Persalinan)
Diisi oleh Dokter /Bidan yang menolong persalinan meliputi :
Identitas pasien :
diisi seperti mengisi identitas pada RM.3
A. Keadaan Ibu Pasca Persalinan, meliputi :
- Keadaan umum
- Vital Sign
- Uterus
- Perdarahan
- Placenta
- Tali pusat
- Kulit ketuban
B. Identitas Anak, meliputi :
- Nomor RM. Bayi
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
3
9
Jenis kelamin
Lahir
Berat badan
Panjang badan
Lingkar badan
Lingkar kepala
Kelainan Kongenital
Untuk bayi yang keadaan jelek
Lahir hidup kemudian mati
Sebab kematian
- SCORING
Apgar Score
:
Resusitasi
:
- Ikhtisar Persalinan
- KK pecah
- Lahir tanggal
- Macam persalinan
- Lama persalinan
- Lain lain
4
0
t.
u.
Identitas Pasien
:
diisi seperti pada pengisian identitas di
RM 3
Keadaan Umum pasien saat pulang : isi titik titik sesuai keadaan
pasien saat pulang
Penyuluhan yang diberikan : pilih kolom yang sesuai
Obat- obat yang masih dilanjutkan dirumah : Tulis obat yang
dilanjutkan dirumah meliputi : nama obat, dosis,jumlah,obat-obat
sisa
Diserahkan waktu pulang :tulis yang diserahkan waktu pulan
Kolom kanan bawah : isi tanggal, nama terang perawat dan tanda
tangan.
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
4
1
w.
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
Reumatic Factor
Rendah Garam
Resusitasi Jantung Paru
Rendah Lemak
Retardasi Mental
Rontgen
Gerakan Memutar Sendi
Rendah Purin
Righ Posterioer Oblique
Respirasi Rate
Recoferi Room
Retensio Urin
Sub Cutan ( Dibawah Kulit)
Semel de die ( sekali sehari)
Si necesse sit ( bila Perlu)
Si opus sit (bila perlu)
Sulfas Atropine
Sindrom Aspirasi Meconium
Segmen Bawah Rahim
Sectio Cecaria
Sectio Cesarea Trans Profunda
Serbuk
Serbuk Injeksi
Serbuk Injeksi Intra Vena
Sindroma Guillain Barre
Stroke Hemoragic
Sinistra
Bagian Kiri
Sirup
Sirup Kering
Sindrom Lupus Erution
Sindrom Lupus Eruption
Sindrom Nefrotik
Stroke Non Hemoragic
Struma Nodosa Non Toxic
Salpingektomi Ooferektomi Dextra
Solutio ( Larutan)
Salpingektomi Ooferektomi Sinistra
Spesialis Radiologi
Spesialis Penyakit Anak
Spesialis Anastesi
Spesilatis Bedah
Spesialis Kardiofisioterapi
Spesialis Kulit Kelamin
Spesialis Mata
Spesialis Obsteri Ginekologi
Spesialis Ortopedi
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
5
0
5
1
IV.
Urine Rutin
Ultra Sound
Usus Internum ( Untuk Pemakaian Dalam)
Ultasonografi
Verbal
Vacum Ekstraksi
Ruas Tulang Belakang
Garis Tegak
Verlos Kamar
Vulnus Laceratum
Vulnus Puntum
Ventricular Septal Defect
Vagina Toucerh
INFORMED CONSENT
(IJIN OPERASI ATAU PROSEDUR
TINDAKAN)
Tujuan
Memberikan informasi yang sejelas jalasnya kepada pasien dan
keluarga mengenai keuntungan dan resiko dari tindakan yang akan
diberikan.
Memberikan pilihan kepada pihak keluarga pasien terhadap
rencana yang akan dilakukan (disetujui / ditolak)
Menghindari adanya gugatan /tuntutan baik dari pasien atau
keluarganya terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Ketentuan Informed Concent :
Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada
pasien,baik diminta atau tidak.
Dokter harus menjelaskan selengkap lengkapnya kepada
pasien,kecuali jika informasi tersebut cenderung merugikan
kondisi pasien atau pasien belum cukup umur,maka informasi
dapat dijelaskan pada keluarga.
Persetujuan terhadap tindakan medis dapat dilakukan baik lisan
maupun tertulis.
Cara penyampai informasi kepada pasien / keluarga disesuaikan
dengan tingkat pendidikan /situasi dan kondisi pasien.
Setiap tindakan medis yang mengandung resiko tinggi harus
dengan persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh yang
berhak memberi persetujuan.
Pihak keluarga / yang memberikan persetujuan dilibatkan untuk
menandatangani ijin tindakan.
Perawat, Dokter yang melakukan tindakan dan dokter anestesi
diharuskan untuk menandatangani lembar ijin tindakan tersebut.
Informasi dapat dirahasiakan kepada pasien dengan ketentuan :
1. Kondisi /emosi pasien tidak stabil
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
5
2
V.
berhubungan
dengan
OTOPSI
Pemeriksaan jenasah / mayat akan dilakukan apabila ada gugatan atas
kematian mayat yang tidak wajar.
Ketentuan :
Menerangkan bahwa rumah sakit tidak melakukan Otopsi
Apabila Otopsi perlu dilakukan, maka akan dirujuk ke rumah
sakit yang lebih besar dan menyediakan pelayanan Otopsi.
Apabila ada jenasah yang disimpan dikamar jenasah agar diberi
label warna hijau untuk mayat laki laki, sedangkan mayat
perempuan diberi label warna merah yang digantungkan pada
ibu jari kaki.
VI.
5
3
VII.
VIII.
5
4
Lain lain
IX.
X.
XI.
XII.
PENULISAN DIAGNOSA
Dalam hal penulisan diagnose dokter wajib menulis diagnose dengan
jelas tidak menggunakan singkatan kecuali singkatan tersebut ada
dalam buku BPPRM . Penulisan diagnose harus sesuai dengan ICD 10.
XIII.
5
5
XIV.
PERAWAT
DALAM
PENGISIAN
5
6
BAB VIII
SISTEM PELAPORAN
5
7
5
8
BAB IX
SUB KOMITE REKAM MEDIS
a. KEPUTUSAN PEMBENTUKAN SUB KOMITE REKAM MEDIS
Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara telah melaksanakan pengendalian
rekam medis, untuk merealisasi pelayanan rekam medis yang profesional dan
benar dalam rangka mendukung fungsi pelayanan medis di Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara.
Suatu panitia khusus yang dibentuk oleh Komite Medis Rumah Sakit Islam
Sultan Hadlirin Jepara telah ditetapkan dengan SK No. 08/YM/RSI SH/SK/2010
tanggal 12 November 2010 untuk melaksanakan tugas memantau dan
mengembangkan serta meningkatkan mutu penatalaksanaan rekam medis di
Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara, yaitu Sub Komite Rekam Medis
b. TUGAS POKOK
Tugas Pokok dari Sub Komite Rekam Medis yaitu melaksanakan pemantauan
dan audit rekam medis di RSI Sultan Hadlirin Jepara secara profesional dan
bermutu.
c. FUNGSI
Sub Komite Rekam Medis di RSI Sultan Hadlirin Jepara mempunyai fungsi :
a.
Fungsi Perencanaan.
Menetapkan sasaran dari kebijaksanaan kegiatan Sub Komite Rekam
Medis di RSI Sultan Hadlirin Jepara
b.
Fungsi Pengorganisasian.
5
9
c.
d.
e.
f.
g.
Fungsi Penyuluhan.
Memberikan penyuluhan kepada seluruh staf dan petugas rumah sakit
tentang upaya pengendalian rekam medis di RSI Sultan Hadlirin Jepara.
Fungsi Pendidikan dan Pelatihan.
Melaksanakan latihan dan pendidikan kepada anggota Sub Komite Rekam
Medis dan Staf Rumah Sakit dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang menjadi modal dalam pengendalian rekam medis.
d. TANGGUNG JAWAB
Sub Komite /Panitia Rekam Medis bertanggung jawab kepada Komite Medik.
Sub Komite / Panitia Rekam Medis adalah kelompok kerja rekam medis yang
terdiri dari dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang terlibat di
dalam pelayanan kesehatan dalam rangka membantu komite medis agar
penyelenggaran rekam medis bermutu langsung di bawah Panitia Panitia
Rekam Medis
Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis hal ini tercantum di dalam pasal 46 ayat (1). Dokter atau
dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan baik
langsung maupun tidak langsung kepada seorang pasien bertanggung jawab
terhadap mutu yang mereka berikan. Rekam medis yang baik akan
mencerminkan mutu pelayanan medis yang diberikan kepada seorang pasien di
dalam suatu instansi pelayanan kesehatan.
Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut para dokter atau dokter gigi serta
tenaga kesehatan lainnya harus ambil bagian sesuai dengan tanggung jawab
dan wewenangnya di dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Mereka
melaksanakan tanggung jawabya melalui badan yang disebut Sub Komite /
Panitia Rekam Medis .
e. KEANGGOTAAN
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
6
0
URAIAN TUGAS
URAIAN TUGAS UMUM
Sub Komite / Panitia Rekam Medis akan membantu terselenggaranya
pengelolaan rekam medis yang memenuhi standar standar yang telah
ditetapkan. Adapun uraian tugasnya secara umum adalah :
1. Memberikan saran saran dan pertimbangan pertimbangan dalam hal
penyimpanan rekam medis dan menjamin bahwa semua informasi dicatat
sebaik baiknya dan menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk
menilai pelayanan yang diberikan kepada seorang pasien.
2. Menjamin telah dijalankannya dengan baik Filling Records, Pembuatan
Indeks, Penyimpanan rekam medis dan tersedianya rekam medis dari semua
pasien.
3. Mengajukan usul usul kepada Direktur Rumah Sakit tentang perubahan
dalam isi ukuran rekam medis.
4. Membina kerja sama dengan penasehat Hukum dalam hal hubungan
hubungan keluar dan pengeluaran data / keterangan untuk badan badan di
luar rumah sakit.
URAIAN TUGAS KHUSUS
Ketua :
1. Memimpin, mengkoordinir, membina, dan mengawasi kegiatan Sub
Komite / Panitia Rekam Medis agar dapat berhasil guna dan berdaya
guna.
2. Melaksanakan kegiatan yang bersifat ekstern organisasi.
3. Memimpin setiap pertemuan Sub Komite / Panitia Rekam Medis.
4. Membuat Perencanaan kegiatan Sub Komite / Panitia Rekam Medis.
5. Mengevaluasi Hasil Kegiatan Sub Komite / Panitia Rekam Medis.
REKAM MEDIS RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA
6
1
Sekretaris :
1. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Sub Komite / Panitia
Rekam Medis, agar proses kegiatan Rekam Medis berjalan lancar.
2. Membuat notulen setiap rapat Sub Komite / Panitia Rekam Medis.
3. Mengurus logistik dan kerumahtanggaan Sub Komite / Panitia Rekam
Medis.
4. Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan intern organisasi yang
telah dijadwalkan secara tertib dan bertanggung jawab.
5. Melaksanakan tugas lain atas permintaan Ketua Sub Komite / Panitia
Rekam Medis.
Anggota :
1. Melaksanakan kegiatan pemantauan rekam medis dalam rangka
pengendalian Rekam Medis, agar terjamin rekam medis.
2. Melaksanakan audit rekam medis sebagai dasar pengusulan
peningkatan mutu Sub Komite / Panitia Rekam Medis sehingga dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Melaporkan hasil kegiatannya kepada Ketua Sub Komite / Panitia
Rekam Medis untuk ditindaklanjuti.
4. Melaksanakan kegiatan kegiatan intern organisasi yang telah
dijadwalkan secara tertib dan bertanggung jawab.
5. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk materi yang berkaitan
dengan tugas pokoknya, baik yang bersifat formal dan informal.
6
2
g. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Sub Komite / Panitia Rekam Medis di RSI Sultan Hadlirin
Jepara adalah sebagai berikut
Dr.Erlieza Roosdhania,SpPD
Ketua Sub Komite Medik
Dr.Diah Indirasari
Sekretaris
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB X
PENUTUP
Demikian telah disusun Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Revisi I
Instalasi Rekam Medis RSI Sultan Hadlirin Jepara .Harapan kami dengan Buku
Pedoman ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi kami,khususnya yang bertugas
di Instalasi rekam medis. Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis ini akan
ditinjau ulang secara periodik sehingga masukan masukan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
6
3
6
4