Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2337-6686

ISSN-L 2338-3321

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN


PERAWAT TERHADAP PENGELOLAAN KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT
Agung Cahyono
STIKes BINAWAN
E-mail: Agungcahyono@yahoo.com
Abstrak:
Tenaga perawat merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam fungsi di rumah sakit. Setiap tindakan medis
menyimpan potensi resiko, banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar
terutama untuk tenaga perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan karakteristik perawat dengan tingkat pengetahuan
keselamatan pasien (2) praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian menggunakan desain survey
deskriptif potong lintang untuk melihat distribusi dan frekuensi 2 variabel yang sejenis. Desain survey deskriptif dipilih untuk melihat distribusi
dan frekuensi dari karakteristik perawat, tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien dan praktek keselamatan pasien dalam asuhan
keperawatan di rumah sakit X kota Bekasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan
praktek keselamatan pasien, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien maka praktek
keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar, (2) Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktek
keselamatan pasien memiliki hubungan positif.
Kata kunci: pengetahuan perawat, keselamatan pasien.
Abstract:
Power nurses are professionals who play an important role in the functioning of the hospital. Every medical procedure holds
the potential risks, many types of drugs, types of examinations and procedures, as well as the number of patients and hospital staff were quite
large, especially for power perawat. This study was to determine (1) the relationship characteristics of nurses with patient safety knowledge
level (2 ) patient safety practices in nursing care at the hospital. The research method uses descriptive cross-sectional survey design to see the
distribution and frequency of 2 similar variables. Descriptive survey design was chosen to look at the distribution and frequency of nurse
characteristics, knowledge level of patient safety and patient safety practices in nursing care in hospital X Bekasi. The survey results revealed
that (1) there is a correlation between the level of knowledge of nurses and patient safety practices, it is also known that the higher the level
of knowledge of nurses about patient safety, the patient safety practices in nursing care, the better is true. (2) The results of the analysis of the
relationship between the level of patient safety knowledge and practices have a positive relationship.
Key words: knowledge nurses, patient safety

PENDAHULUAN
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa setiap
tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya
jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah
pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar terutama
untuk tenaga perawat yang memiliki jumlah terbesar
dalam jumlah kepegawaian rumah sakit, merupakan hal
yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical
errors). Medical error adalah The failure of a planned
action to be completed as intended (i.e., error of execusion)
or the use of a wrong plan to achieve an aim (i.e., error
of planning) (Institute of Medicine,1999:38). Kesalahan
medis merupakan sebagai suatu kegagalan tindakan medis
yang sebelumnya telah direncanakan. Kesalahan yang
terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan
atau cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau
Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Jurnal Ilmiah WIDYA

Tenaga perawat merupakan tenaga profesional yang


berperan penting dalam fungsi rumah sakit. Hal tersebut
didasarkan atas jumlah tenaga perawat sebagai porsi
terbesar didalam pelayanan rumah sakit. Dalam
menjalankan fungsinya, perawat merupakan staf yang
memiliki kontak terbanyak dengan pasien. Perawat juga
merupakan bagian dari suatu tim, yang didalamnya
terdapat berbagai profesional lain seperti dokter. Luasnya
peran perawat memungkinkannya terjadinya risiko
kesalahan pelayanan.
Hal-hal tersebut menempatkan peran perawat sebagai
komponen penting dalam pelaporan kesalahan pelayanan
dalam pengembangan program keselamatan pasien di
rumah sakit. Oleh karena itu perlu digali berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi perawat dalam melaporkan
kesalahan pelayanan. Kesalahan praktek keperawatan
dapat terjadi dalam tahap pengkajian keperawatan,
97

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat


terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Agung Cahyono, 97 - 102

diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,


pelaksanaan perencanaan keperawatan, evaluasi atau
penilaian proses keperawatan. Tempat penelitian adalah
rumah sakit X di kelurahan Jati Makmur kecamatan
Pondok Gede Bekasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
hubungan karakteristik perawat dengan tingkat
pengetahuan keselamatan pasien (2) praktek keselamatan
pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Desain
penelitian ini menggunakan desain deskriptif crossectional,
yaitu seluruh variabel independen dan dependen diamati
dalam satu populasi. Desain crossectional dipilih untuk
mencari hubungan antara karakteristik perawat dan tingkat
pengetahuan dengan manajemen keselamatan pasien di
rumah sakit x kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan
untuk melihat pengaruh/kaitan antar variabel dependen
dan variabel independen.
Populasi penelitian adalah perawat pelaksana
fungsional yang bekerja di tempat pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap, ruang bersalin, kamar operasi dan
unit gawat darurat di rumah sakit X kota Bekasi. Tercatat
bahwa jumlah perawat seluruhnya 53 orang. Responden
yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah: (a) Tenaga
perawat yang hadir pada saat pengambilan data kuesioner
yaitu tanggal 5 sampai 8 Mei 2012, (b) Tenaga perawat
yang bersedia ikut dalam penelitian.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 53 orang
perawat yang sesuai dengan kriteria responden tetapi
hanya 43 kuesioner yang memberikan jawaban lengkap.
Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner
yang diisi sendiri oleh responden yang terdiri dari 3 set
pertanyaan tentang karakteristik perawat (bagian I)
kemudian pengetahuan perawat (bagian II) dan
pelaksanaan keselamatan pasien (bagian III). Kuesioner
diisi saat itu juga berurutan. Setelah selesai lembar
kuesioner dikembalikan kepada peneliti.
Bagian I, mengenai karakteristik perawat, meliputi:
umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja, semua
harus diisi dan tidak boleh kosong. Bagian II, mengenai
Jurnal Ilmiah WIDYA

pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien di rumah


sakit dalam asuhan keperawatan yang terdiri dari
pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda meliputi 6 sasaran
keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi 13
pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan
identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif,
peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (highalert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien
operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika benar
mendapat nilai 1 dan bila salah mendapat nilai . Bagian
III, mengenai praktek keselamatan pasien yang terdiri
dari pertanyaan dalam bentuk pilihan ya dan tidak meliputi
6 sasaran keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi
16 pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan
identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif,
peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (highalert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien
operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika menjawab
ya mendapat nilai 1 dan bila tidak mendapat nilai 0.

PEMBAHASAN
Karakteristik Perawat dan Keperawatan
Perawat adalah seorang profesional yang mempunyai
kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan
melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada
berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Pemenuhan
kebutuhan kepuasan pasien selama di rumah sakit
diperlukan tenaga kesehatan yang harus mempunyai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) yang tinggi
serta mempunyai sikap profesional (attitude) dan dapat
menunjang pembangunan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan
pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat
sebagai pemberi pelayanan (Hamid,2000).
Karakteristik dari perawat terdiri dari kemampuan
dan ketrampilan fisik dan mental dari individu sebagai
perawat. Karakteristik ini dipengaruhi juga oleh latar
belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, umur,
98

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat


terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Agung Cahyono, 97 - 102

jenis kelamin, dan etnis. Perawat sebagai pekerja memiliki


karakteristik individu yang berpengaruh terhadap hasil
manajemen. Karakteristik ini dapat memberikan hasil
manajemen baik dan tidak baik. Demikian pula dengan
tingkat pengetahuan perawat sebagai pekerja, dapat
mempengaruhi ketrampilan dalam melaksanakan apa
yang sudah direncanakan oleh manajemen. (Gibson dalam
Yaslis Ilyas,1999:37).
Menurut Suhatman (2010:81) bahwa manajemen
pengendalian resiko termasuk juga pencegahan kesalahan
yang dilakukan pekerja yaitu perawat. Kecelakaan yang
ditimbulkan dapat dipengaruhi oleh faktor dari manusia,
sarana, proses, dan prosedur. Di rumah sakit x pelayanan
yang mengarah kepada keselamatan pasien banyak
berhubungan peran perawat sebagai pemberi pelayanan.
Kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan yang
aman bagi pasien dipengaruhi oleh kepedulian pimpinan,
pelatihan, komunikasi, konsultasi, dan kompetensi.

pasien, (e). Peran kepemimpinan dalam meningkatkan


keselamatan pasien, (f) Mendidik staf tentang keselamatan
pasien, (g). Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan Pasien
Sasaran keselamatan pasien terdiri dari: (a).
Ketepatan identifikasi pasien, (b). Peningkatan Komunikasi
yang Efektif, (c). Peningkatan Keamanan Obat yang perlu
diwaspadai (HIGH-ALERT), (d). Kepastian tepat-lokasi,
tepat-prosedur, tepat pasien operasi, (e). Pengurangan
Risiko Infeksi Terkait Pelayanan kesehatan
Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien
adalah: (a) Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien,
(b) Komunikasi yang tidak efektif, (c) Penggunaan obat
high alert yang tidak aman, (d) Tidak tepat lokasi, prosedur,
dan pasien operasi, (e). Pencegahan risiko infeksi yang
buruk, (f). Pencegahan pasien jatuh yang buruk
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan (Depkes R.I.,2006).

Tingkat Pengetahuan Perawat


Pengetahuan adalah fakta, keadaan atau kondisi
tentang pengertian mencakup kombinasi dari kesadaran
sederhana tentang fakta dan pemahaman tentang
bagaimana fakta itu berkaitan satu sama lain
(www.goegle.com/pengetahuan (Green,1980).
Dalam kode etik keperawatan disebutkan bahwa
perawat memiliki tanggung jawab agar senantiasa
memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien. Dalam hubungannya dengan teman
sejawat, perawat berkewajiban melindungi klien dari
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

KARAKTERISTIK PERAWAT
UMUR
JENIS KELAMIN
PENDIDIKAN
MASA KERJA
PELATIHAN

PELAKSANAAN
PENGELOLAAN
KESELAMATAN PASIEN
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGETAHUAN TENTANG
KESELAMATAN PASIEN

Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit


Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari: (a)
Hak pasien (b). Mendidik pasien dan keluarga (c)
Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, (d).
Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
Melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
Jurnal Ilmiah WIDYA

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep


Hasil Pengolahan data dan Pembahasan
Analisis Univariat, Analisis Bivariat dan Analisis
Multivariat terhadap Kuesioner Tingkat Pengetahuan
99

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat


terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Agung Cahyono, 97 - 102

Keselamatan pasien (patient safety;;) adalah suatu


sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Frekwensi Relatif Sikap tentang Tingkat Pelaksanaan
Keselamatan Pasien seperti terlihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Hasil Nilai Pelaksanaan Keselamatan Pasien

sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Kuesioner Tingkat Pengetahuan
No Pertanyaan
1
2
3
4
5

6
7
8
9
10
11
12
13

Benar

perawat mengetahui harus


33
mengenali pasien dengan
2 identitas pasien
perawat mengetahui harus
35
mengenali pasien saat
pemberian obat
perawat mengetahui harus
32
mengenali pasien saat
pengambilan sampel darah
perawat menulis perintah
25
dokter dalam rekam medis
pasien
Perawat melakukan
23
pembacaan kembali perintah
dokter sebelum menulis
dalam rekam medis pasien
perawat mengenali jenis
32
obat high alert, menyimpan
dan memberi label khusus
perawat mengetahui
20
penanganan obat high alert
perawat mengetahui harus
26
memverifikasi sebelum
tindakan
perawat mengetahui harus
29
tepat dokumen, tepat pasien,
siap alat sebelum operasi
perawat mengetahui
25
pencegahan penularan penyakit
perawat mengetahui indikasi 24
melakukan cuci tangan
perawat mengetahui
27
pencegahan pasien jatuh
perawat mengetahui cara
19
pelaporan bila terjadi insiden

Salah

76,7

10

23,3

% Jumlah
43

81,4

18,6

43

74,4

11

25,6

43

58,1

18

41,9

43

53,5

20

46,5 43

74,4

11

25,6 43

46,5

23

53,5 43

60,5

17

39,5 43

67,4

14

32,6 43
No Pertanyaan

58,1

18

41,9 43

55,8

19

44,2 43

62,8

16

37,2

43

44,2

24 55,8

43

4
5
6

Berdasarkan nilai median sebagai cut off point dari


pengelompokkan tingkat pengetahuan baik dan kurang
didapatkan hasil diketahui bahwa dari 43 responden
perawat yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah
13 orang (30,2%) dan perawat yang memiliki pengetahuan
baik berjumlah 30 orang (69,7%). Sebagian besar
responden (>50% perawat) memiliki pengetahuan yang
baik tentang keselamatan pasien.
Frekwensi Relatif Sikap tentang Tingkat Pengetahuan
Perawat Tentang Keselamatan Pasien seperti terlihat pada
tabel 2 berikut:
Tabel 2. Hasil Tingkat Pengetahuan Tentang Keselamatan
Pasien
Pengetahuan

Frequency

kurang
baik

13
30

30,2
69,7

Total

43

100,0

Jurnal Ilmiah WIDYA

7
8
9
10
11

12
13
14
15
16

ya

perawat mengenali pasien


19 44,2
dengan 2 identitas pasien
perawat mengenali pasien saat
31 72,1
pemberian obat
perawat mengenali pasien saat
38 88,4
pengambilan sampel darah
perawat mengenali pasien
39 90,7
sebelum melakukan tindakan
perawat melaksanakan prosedur 8 18,6
atau SOP pengenalan pasien
perawat menulis perintah dokter 42 97,7
dalam rekam medis pasien.
perawat melakukan pembacaan 31 72,1
kembali perintah dokter sebelum
menulis dalam rekam medis pasien.
perawat melaksanakan prosedur 22 51,2
keakuratan komunikasi
perawat mengenali jenis obat
29 67,4
high alert, menyimpan dan
memberi label khusus
perawat melaksanakan prosedur 13 30,2
penyimpanan obat high alert
perawat melaksanakan verifikasi 31 72,1
preoperasi yaitu tepat lokasi,
prosedur, tepat pasien dan peralatan
tersedia (perawat melakukan cek lis)
perawat sudah melaksanakan
9 20,9
prosedur verifikasi preoperasi
perawat melaksanakan
31 72,1
pencegahan penularan penyakit
perawat melakukan prosedur
2
4,7
pencegahan penularan penyakit
perawat melaksanakan
31 72,1
pencegahan pasien jatuh
perawat melaksanakan
9 20,9
prosedur pencegahan pasien jatuh

tidak % Jumlah
24

55,8

43

12

27,9

43

11,6

43

9,3

43

35

81,4

43

2,3

43

12

27,9

43

21 48,8

43

14 32,6

43

30 69,8 43
12 27,9

43

34

79,1

43

12

27,9 43

41

95,3 43

12

27,9 43

34

79,1

43

Berdasarkan nilai mean sebagai cut off point


didapatkan hasil bahwa dari 43 responden terdapat perawat
100

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat


terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Agung Cahyono, 97 - 102

yang melakukan praktek keselamatan pasien baik sebanyak


33 responden (76,7%) dan perawat yang melakukan
praktek keselamatan pasien kurang sebanyak 10 responden
(23,3%). Diketahui bahwa sebagian besar responden (>
50% perawat) sudah melakukan praktek keselamatan
pasien seperti pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Hasil Pengelolaan Keselamatan Pasien
Praktek keselamatan

frekuensi

Persentase

pasien
kurang
baik

10
33

23,3
76,7

Total

43

100

0,425 karena p>0,05 maka dikatakan bahwa ho diterima


bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik dengan
manajemen keselamatan pasien. Nilai r adalah 0,000
maka dapat dikatakan hubungan karakteristik dan
manajemen tidaklah erat.
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
perawat dan praktek keselamatan pasien, diketahui pula
bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang
keselamatan pasien maka praktek keselamatan pasien
dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar.
Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan
praktek keselamatan pasien memiliki hubungan positif.

Dari hubungan antara karakteristik Pengelolaan


Keselamatan Pasien diketahui bahwa perawat dalam
melaksanakan tugas sangat baik seperti terlihat pada tabel
5 di bawah ini:

Saran-saran
Dengan diketahuinya bahwa tingkat pengetahuan
sangat berpengaruh terhadap praktek keselamatan pasien
maka perlu dilakukan perbaikan yang menuju pada
peningkatan pengetahuan dan perbaikan praktek
keselamatan pasien . Pihak rumah sakit dapat
mengembangkan cara agar tingkat pengetahuan perawat
semakin baik, dengan melakukan: (a). Pelatihan tentang
keselamatan pasien secara berkala. (b). Pemasangan leaflet
yang berisikan himbauan untuk melaksanakan praktek
keselamatan pasien. (c). Melakukan supervisi atau
pengawasan terhadap praktek keselamatan pasien dengan
membentuk tim pengawasan di dalam rumah sakit dan
pendidikan keperawatan diberikan kepada perawat agar
lebih mengerti praktek asuhan keperawatan

Tabel 5. Hasil Analisis Karakteristik dengan Pengelolaan


Keselamatan Pasien
manajemen
kurang
baik
Kelompok Dewasa
Usia
Muda
Dewasa
Tua
jenis
laki-laki
kelamin
perempuan
tingkat
SPK
pendidikan DIII
kel
pendek
masakerja lama

Total

P
(chiquare)

10
32
42
(23,8%) (76,2%)
0 (,0%) 1 (100,0%) 1
10
33
43
0 (,0%) 2 (100,0%) 2
10(24,4%) 31 (75,6%) 41
10
33
43
0(,0%)
5 (100,0%) 5
10(26,3%) 28(73,7%) 38
10
33
43
10(26,3%) 28 (73,7%) 38
0(,0%) 5 (100,0%) 5
10
33
43

0,578

0,000

0,425

0,000

0,190

0,557

0,190

0,557

Hasil analisis hubungan Karakteristik dengan


Pengelolaan Keselamatan Pasien seperti terlihat pada
tabel 6 berikut:
Tabel 6. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik dengan
Pengelolaan Keselamatan Pasien
karakteristik
kurang
baik
Total

manajemen
kurang baik

Total

10
24,4%
0
,0%
10
23,3%

41
0,425
100,0%
2
100,0%
43
100,0%

31
75,6%
2
100,0%
33
76,7%

DAFTAR PUSTAKA

Affara F& Schober M. Advanced Nursing Practice. London, Blackwell.


2006.
Ambar. Praktikum SPSS. STIKES Binawan, Jakarta. 2011.
Anton, Yohanes. Olah Data dengan SPSS, Yogyakarta, Skripta. 2011.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta. 1996.
Azwar, Azrul. Kuliah Metodologi Penelitian, Jakarta, STIKES
BINAWAN. 2011.
Ellis and Nowlis. Nursing a Human Needs Approach. Houghton,
Mifflin Company, Boston. 1985.
Gartinah, T. Pembangunan Sumberdaya Manusia dalam Bidang
Keperawatan, Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta. 1994.

0,000

Dari hubungan antara karakteristik perawat dengan


manajemen diketahui bahwa dari P Chisquare adalah
Jurnal Ilmiah WIDYA

101

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat


terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Agung Cahyono, 97 - 102


Hamid. A. Y. Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika,
Instrumentasi Ed 2.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
2008.
Ilyas, Yaslis. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian, FKM UI,
Depok. 1999.
John Klarke, How System for Reporting Medical Errors Can and
Cannot Improve Patient Safety. The American Surgeon. 2006.
Kementerian Kesehatan R.I., Peraturan Menteri Kesehatan RI no
1691 tentang Keselamatan Pasien, Jakarta, Indonesia. 2011.
Ken, Munawaroh, Penerapan Kode Etik Keperawatan di RS Bhakti
Wira Tamtama, Semarang. 2009.
Muninjaya, Gde. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta. 2004.
Nasution, S. & Thomas, M. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi,
Disertasi, Makalah. Bumi Aksara, Jakarta. 1999.
Nursalam, Advanced Nursing Practice. Unair, Surabaya. 2009.
Purwanto, Yadi dan Moordiningsih, Dinamika Perilaku Pengambilan
Keputusan Perawat Dalam Kondisi Gawat Darurat, Jurnal
Penelitian Humaniora, Vol. 6, No.1. 2005.
Pusdiknakes Depkes RI. Dasar-dasar Keperawatan. Pusdiknakes
Depkes RI, Jakarta. 1989.

Jurnal Ilmiah WIDYA

Priyatno, Duwi. Belajar Olah Data dengan SPSS, ANDI. Yogyakarta,


2008.
Sabri Luknis & Hastono, S.P. Modul Biostatistik dan Statistik Kesehatan.
FKM UI, Depok. 1999.
Sudarsono, Ratna, S. Pengembangan Model Praktek Keperawatan
Profesional (PKP) di RSUP Cipto Mangunkusumo dan Hasil
yang Dicapai, jurnal Keperawatan Indonesia, II (5), Fakultas
Ilmu Keperawatan UI, Jakarta. 1998.
Sutanto & Luknis, Statistik Kesehatan. Rajawali Pers, Jakarta. 2010.
Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Dian Rakyat, Jakarta. 2009.
WHO, Pedoman Perawatan Pasien. EGC, Jakarta. 1998.
Wijono, Djoko. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Cetakan ke
2. Airlangga University Press, Surabaya. 2000.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011, Pengelolaan Keselamatan
Pasien.
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 647/Menkes/SK/IV/2000,
Tentang registrasi dan praktik perawat.
www.ikma10fkmua.files.wordpress.com
www.andaners.files.wordpress.com/.../kasus-kelalaian.do

102

Volume 3 Nomor 2 September - Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai