Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
a. Dampak positif
Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1. Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan
mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah
berupa air tanah. Kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah
bagian bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catchment area
bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah
Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika
ditumbuhi tanaman besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di
wilayah yang lebih tinggi.
b. Dampak negatif
Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Letusan gunung api
Letusan gunung berapi merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat
menghancurkan dan
membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya dapat
menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Erupsi atau letusan gunung berapi tidak
dapat dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu dapat meletus. Manusia tidak dapat mencegah
bencana gunung berapi, tetapi manusia dapat berusaha agar korban jiwa yang diakibatkan letusan
gunung berapi dapat dikurangi. Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya bencana alam
gunung berapi antara lain sebagai berikut.
Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Peta tersebut diharapkan akan menjadi petunjuk
wilayah aman erupsi.
Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu agar letusan gunung berapi berupa
lahar dapat tertahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.
Pengadaan sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan kepada masyarakat dengan
segera bila terjadi erupsi gunung berapi.
Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi
ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah,
gedung, jembatan, dan bahkan bendungan. Upaya mengurangi korban gempa bumi harus
dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruhpengaruh bahaya gempa sebelum bahaya gempa itu terjadi.
Salah satu mitigasi bencana gempa, yaitu dapat berupa informasi jalur gempa dari para ahli agar
penduduk pada jalur tersebut dapat lebih waspada. Selanjutnya, di wilayah gempa, masyarakat
dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa. Di Jepang yang merupakan daerah rawan
gempa, rata-rata penduduk membangun rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang
umumnya dibangun dengan konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa
perangkat rumah tangga dibuat pendek.
3. Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor
lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman terhadap kehidupan penduduk yang tinggal di
sekitar lereng tersebut.
Gunung berapi terbentuk hasil dari batu-ty cairan yang dikumpulkan di bawah kerak bumi.
Keadaan yang sangat suhu panas di bawah kerak bumi menyebabkan batu-ty menjadi cair. Ini
batu cair-ty dikenal sebagai magma.
Kebanyakan magma yang terbentuk sekitar 80 km ke 160 km di bawah permukaan bumi. Hot
magma naik ke permukaan tekanan kerana bumi dan kurang padat dibandingkan dengan batuan
sekitarnya. Magma mengalir keluar ke permukaan bumi melalui ventilasi vulkanik atau lorong
diakui sebagai lava.
Kebanyakan gunung berapi terbentuk di daerah perbatasan piring. Para ilmuwan telah
mengajukan teori lempeng tektonik menjelaskan proses pembentukan gunung berapi.
Gunung berapi terbangun atas beberapa komponen dan membentuk sebuah struktur. Masingmasing komponen memiliki bagian dan fungsi yang saling mendukung sehingga terbentuklah
aktivitas dari gunung berapi tersebut. Beberapa bagian dari gunung berapi antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Struktur Kawah
Struktur kawah merupakan bagian dari gunung berapi yang memiliki bentuk morfologi negatif
atau depresi. Bagian ini terbentuk diakibatkan adanya aktivitas sebuah gunung berapi. Bagian
kawah ini biasanya berbentuk bundar dan berada pada bagian puncak gunung.
2. Kaldera
Kaldera merupakan bagian dari gunung berapi yang memiliki bentuk menyerupai kawah.
Namun. garis tengah kaldera berukuran lebih dari 2km. Kaldera sendiri tersusun dari beberapa
bagian. antara lain kaldera letusan akibat letusan besaryang melemparkan sebagian besartubuh
kaldera tersebut.
Ada juga yang disebut dengan kaldera runtuhan. yaitu kaldera yang terbentuk karena sebagian
tubuh gunung berapi runtuh akibat adanya material yang keluar dalam jumlah besar dari dapur
magma. Ada juga kaldera resurgent, yaitu jenis kaldera yang terjadi karena runtuhnya sebagian
gunung berapi dan proses ini berlanjut dengan runtuhnya blok di pertengahan kaldera. Kaldera
erosi merupakan jenis kaldera yang timbul akibat proses erosi secara berkepanjangan di bagian
dinding kawah. Hal ini kemudian menyebabkan bagian tersebut melebar sehingga terbentuklah
kaldera.
Rekahan dan graben merupakan bagian dari gunung berapi yang berupa retakan di bagian tubuh
gunung. Pannjang retakan ini bisa mencapai puluhan kilometer serta kedalaman hingga ribuan
meter. Rekahan pararel yang menjadikan bagian blog amblas disebut dengan graben.
Bagian ini terbentuk dengan diawali adanya deretan pegunungan yang kondisinya menyerupai
pembentukan gunung berapi. Bagian ini terbentuk karena adanya pergeseran magma asam ke
permukaan bumi dalam jumlah yang sangat besar. Magma asam sendiri asalnya dari kerak bumi
dan depresi tersebut bisa terjadi dengan kedalaman puluhan hingga ribuan meter.
Gunung berapi juga ditemukan di zona Permatang laut. Dasar laut Perebakan berlaku di mana
magma naik menolak litosfera berlawanan arah. Lava akan membentuk dasar laut sebagai
Permatang laut. Gunung berapi di Islandia adalah pembentukan jenis ini.
Gunung berapi sebagian terbentuk di tengah piring, piring jauh dari perbatasan sebagai
Kepulauan Hawaii. Para ilmuwan menjelaskan bahwa batu tonggak mantel dipanaskan dan naik
Istilah gunung berapi juga digunakan untuk nama fenomena pembentukan es gunung berapi atau
gunung berapi es dan lumpur gunung berapi atau lumpur vulkanik. Es gunung berapi yang umum
di daerah yang memiliki musim dingin yang bersalju, sedangkan gunung lumpur dapat dilihat di
daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi ditemukan di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali
adalah gunung berapi yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik busur (Pacific Ring of Fire).
Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya busur antara dua lempeng tektonik.
Gunung berapi ini ditemukan dalam berbagai bentuk sepanjang hidup mereka. Gunung berapi
aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum menjadi tidak aktif atau mati.
Namun gunung berapi istirahat yang mampu dalam waktu 610 tahun sebelum menjadi aktif
kembali. Dengan demikian, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari sebuah gunung
berapi itu, jika gunung berapi berada dalam keadaan istirahat atau telah meninggal.
Perluasan kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan
magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah laut.
Tumbukan antara kerak, di mana kerak samudera subduksi di bawah kerak benua. Sebagai hasil
dari gesekan antara kerak terjadi pencairan batu dan lelehan batuan bergerak ke permukaan
melalui celah-celah dan kemudian membentuk busur gunung berapi di tepi benua.
Kerak benua dari satu sama lain secara horizontal, menyebabkan patah tulang atau kesalahan.
Fraktur atau patah tulang ke permukaan jalan untuk mencairkan batu atau magma yang
membentuk benua vulkanik busur atau banjir lahar tengah sepanjang fraktur.
Penipisan kerak samudera karena pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma
menerobos ke dasar laut, ini adalah banjir terobosan magma dari lava membentuk deretan
gunung berapi perisai.