Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Tanggap Darurat Bencana


Mata Kuliah Manajemen Bencana Kebumian

OLEH:
Dini Andriani

20214005

PROGRAM STUDI SAINS KEBUMIAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

Definisi tanggap darurat bencana dalam undang-undang adalah serangkaian kegiatan


yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan, pengungsian, penyelamatan, serta
pemulihan sarana dan prasarana. Tanggap darurat dalam pengelolaan bencana merupakan suatu
pekerjaan yang dilakukan sesingkat-singkatnya dan tepat mengenai sasaran atau dalam kata lain
cepat dan tepat. Hal ini disebabkan oleh waktu pelaksanaan pemberian tindakan pada saat
bencana terjadi akan berpacu dengan waktu yang berkaitan dengan penyelamatan korban, atau
penyelamatan harta benda, evakuasi dan pengungsian. Ketepatan dalam tindakan tanggap darurat
dapat dilakukan dengan mengadakan investigasi daerah yang terkena bencana, dimana
investigasi itu sendiri idealnya telah dilakukan pada tahap mitigasi sehingga saat tanggap darurat
terjadi, investigasi lokasi terjadi bencana tidak dimulai dari awal.
Sistem tanggap darurat ini berkaitan erat dengan sistem pada tahap kesiapsiagaan. Pada
tahap kesiapsiagaan telah diatur badan-badan yang bertanggung jawab apabila terjadi bencana.
Dengan karakteristik tanggap darurat yang harus cepat dan tepat maka sistem penugasan yang
sesuai adalah sistem komando. Sistem komando tanggap darurat telah diatur pada Peraturan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman
komando tanggap darurat bencana. Sesuai dengan pasal 2 menyatakan bahwa pedoman komando
tanggap darurat bencana dipergunakan sebagai acuan bagi setiap pelaksanaan penanggulangan
bencana. Dalam undang-undang tersebut didefinisikan bahwa sistem komando tanggap darurat
bencana adalah suatu sistem penanganan darurat bencana yang digunakan oleh semua
instansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatan sumberdaya manusia, peralatan dan
anggaran.
Koordinasi dalam sistem komando memegang peranan penting karena dengan adanya
koordinasi penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, efektif, efesien, terpadu,
dan akuntabel sehingga korban jiwa dan kerugian harta benda dapat diminimalisir. pembentukan
komando tanggap darurat bencana meliputi pengumpulan informasi kejadian awal, penugasan
Tim Reaksi Cepat (TRC), penetapan status/tingkat bencana dan pembentukan komando tanggap
darurat bencana. struktur organisai komando tanggap darurat terdiri atas komandan yang dibantu
oleh staf komando dan staff umum. Struktur organisai secara rinci sebagai berikut:

a.
b.
c.
d.
e.

Komandan Tanggap Darurat Bencana


Wakil Komandan Tanggap Darurat Bencana
Staf Komando :
Staf Umum
berikut contoh struktur organisasi komando tanggap darurat bencana tingkat
kabupaten/kota pada lampiran 03 pedoman sistem tanggap darurat 03:

Berdasarkan pedoman tanggap darurat tugas komandan memiliki beberapa tugas yaitu
pertama, mengaktifkan dan meningkatkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops)
menjadi Pos Komando Tanggap Darurat BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi atau BNPB,
sesuai dengan jenis, lokasi dan tingkat bencana. kedua, membentuk Pos Komando
Lapangan (Poskolap) di lokasi bencana. ketiga, membuat rencana strategis dan taktis,

mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi tanggap darurat bencana.


keempat, melaksanakan komando dan pengendalian sumber daya manusia, peralatan
logistik dan penyelamatan serta berwenang memerintahkan para pejabat yang mewakili
instansi/lembaga/organisasi yang terkait dalam memfasilitasi aksesibilitas penanganan
darurat bencana.
Hal yang menurut saya harus disoroti yaitu terkait dengan pengendalian sumber
daya manusia yang harus berperan dalam penanganan darurat bencana. selain instansi
terkait kebencanaan seperti medis, pekerja umum dan logistik, menurut saya harus juga
dilibatkan sumber daya manusia dalam bidang pemulihan stabilitas psikologi untuk anakanak sehingga mereka dapat teralihkan perhatiannya. Keadaan tanggap darurat berada
dalam situasi tertekan sehingga perlu adanya pengalihan perhatian agar keadaan penuh
tekanan tersebut tidak mengganggu stabilitas kejiwaan korban bencana. sumber daya
manusia yang dapat berperan dalam hal ini salah satunya adalah seniman. secara tidak
langsung seni dapat memberikan suasana menjadi lebih tenang dan gembira sehingga
dapat dijadikan sebagai terpai kejiwaan.
Jika saya ditugaskan sebagai komandan tanggap darurat, saya akan mengerahkan
para seniman untuk ikut serta menjadi tim penanganan dalam bidang kejiwaan untuk
melakukan terapi seni. Selama ini terpai seni jarang dikembangkan karena tidak sensitif
nya pemerintah terhadap fungsi seni. Seni mencakup segala sesuatu yang melibatkan
penggunaan pikiran kreatif. Tugas terapi seni bukan untuk menghilangkan penderitaan
namun untuk dapat mengeskpresikan dalam bentuk yang lebih nyata dan bermanfaat
misalnya melalui seni lukis, menulis, musik dan menari. seni lukis tergolong juga terapi
warna yag dapat digunakan untuk memahami emosi manusia.
Hal lain yang menurut saya sangat penting yaitu kemampuan setiap orang untuk
menjadi orang terlatih dalam penangana bencana alam khususnya saat tanggap darurat.
saat terjadi bencana, korban yang masih selamat dan mampu untuk membantu orang lain
jika telah dilatih untuk sadar bencana dan memiliki kemampuan untuk melakukan
tindakan tanggap bencana semampu yang mereka mampu sehingga saat detik terjadi
bencana, masyarakat sekitar bencana dapat langsung mengambil tindakan. Pelatiahan
sadar bencana harus lebih ditingkatkan lagi sehingga yang pengendalian sumber daya
manusia lebih banyak dan tanggap darurat akan satbil kembali dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai