Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABFII PERBANAS
Pendahuluan
Tercapainya konvergensi standar akuntansi di seluruh dunia
merupakan tujuan utama International Accounting Standard Board
(IASB). Saat ini, standar akuntansi yang paling banyak dijadikan
referensi
banyak
negara
di
dunia
adalah
Standar
Akuntansi
based.
Internasional,
Namun
IASB
demi
dan
tercapainya
FASB
konvergensi
berkomitmen
untuk
di
tingkat
mengurangi
perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Untuk itu IASB dan FASB
berinisiatif mengadakan beberapa joint project jangka pendek yang
berfokus untuk menghasilkan standar yang lebih konvergen antara IFRS
dan US GAAP.
PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued Operations. IFRS 5 adalah standar
pertama yang dihasilkan dari joint project antara IASB dan FASB. IFRS 5
ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No. 144 Accounting for the
Impairment or Disposal of Long-Lived Assets yang diterbitkan tahun
2001.
Selain karena dihasilkan dari joint project pertama antara IASB dan
FASB, PSAK ini cukup menarik untuk dicermati karena mengatur
klasifikasi aset yang belum pernah ada sebelumnya di IFRS maupun
PSAK. PSAK No. 58 mensyaratkan suatu aset yang akan dijual dan
memenuhi beberapa syarat tertentu diukur pada nilai yang lebih rendah
antara nilai tercatat dan nilai wajar neto (nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual). Aset ini harus disajikan sebagai kelompok terpisah
sebagai Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dalam Laporan Posisi
Keuangan (Neraca).
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi
dalam IFRS atau PSAK, antara aset tidak lancar yang dimiliki untuk
digunakan dengan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, kecuali
klasifikasi yang berhubungan dengan instrumen keuangan. Sementara
US GAAP mengklasifikasikan aset tidak lancar menjadi dua kelompok:
(1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk dijual. IASB
berpendapat bahwa penyajian informasi tentang aset atau kelompok
aset yang akan dilepas akan memberikan manfaat bagi pengguna
Laporan Keuangan. Informasi ini dapat membantu pengguna dalam
menilai waktu, jumlah, dan kepastian dari arus kas masa depan.
Dengan adanya suatu klasifikasi aset sebagai aset tidak lancar dimiliki
untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK) menjadi lebih lengkap
dan lebih konvergen dengan standar lain, dalam hal ini US GAAP.
PSAK 58 berisi dua topik yang berkaitan yaitu: (1) Akuntansi untuk aset
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan (2) Operasi
dihentikan.
Klasifikasi
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki
untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan,
bukan melalui penggunaan. Klasifikasi ini juga berlaku untuk kelompok
aset lepasan (disposal group), yaitu kelompok yang tediri dari beberapa
aset tunggal dan mungkin juga termasuk beberapa liabilitas di
dalamnya, yang akan dijual dalam satu transaksi tunggal.
Pengertian dimiliki untuk dijual juga termasuk aset tidak lancar yang
akan didistribusikan kepada pemilik. Ketentuan mengenai ini akan
diatur lebih lanjut dalam ISAK No. 11 tentang Distribusi Aset Nonkas
kepada Pemilik.
Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi (niat) entitas untuk
menjual, namun terdapat kriteria lain yang cukup spesifik, yang harus
dipenuhi untuk memastikan objektivitas informasi ini. Kriteria ini juga
dimaksudkan
untuk
memastikan
keterbandingan
(comparability)
Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan
penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable);
Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup
masuk akal sesuai dengan nilai wajarnya kini;
penjualan
tersebut
sangat
mungkin
terjadi,
entitas
harus
biaya
untuk
menjual.
Jika
penjualan
diperkirakan
akan
tercatat
akhir
dengan
perolehan
penjualan
diakui
sebagai
yang terdiri dari aset dan liabilitas yang dimiliki untuk dijual, juga harus
disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak boleh di-net-of.
Yang diungkapkan di Laporan Keuangan adalah:
-
dinilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat awal sesaat
sebelum direklasifikasi (disesuaikan dengan depresiasi, amortisasi atau
revaluasi) dan nilai yang dapat terpulihkan (recoverable amount).
Operasi yang Dihentikan
Operasi
yang
dihentikan
(discontinued
operation)
adalah
suatu
Kondisi
Penyajian di Laporan
terpenuhi
Aset Tidak Lancar Aset
Keuangan
dihentikan Laporan
Posisi
dan
akan Keuangan:
Aset
Tidak
dan
Operasi dijual
Dihentikan
serta
kriteria
memenuhi Lancar
sebagai
Dimiliki
Operasi Dijual
Dihentikan
Aset
Tidak
Arus
Kas:
Operasi Dihentikan
dihentikan Laporan
Posisi
Lancar Aset
untuk
penggunaannya,
tidak Keuangan:
Aset
Tidak
Dimiliki
untuk
suatu
operasi/area
Operasi Dihentikan -
terpisah
Aset
dan
tidak Keuangan:
tidak
lancar
Aset
yang
pada
Lancar/Tidak
untuk dijual
-
Kas:
Operasi Berlanjut
akan Laporan
Posisi
yang
ditinggalkan
Arus
telah
dilepas
berjalan
Arus
Operasi Dihentikan
Pengungkapan Operasi yang dihentikan
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus
Kas, pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
-
Kas:
PSAK 58 (R2009) berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada 1 Januari 2011 atau setelahnya. PSAK 58 (R2009) diterbitkan
sekaligus menggantikan PSAK 58 yang lama (R2003) tentang Operasi
Dihentikan.
PSAK
ini
diterapkan
secara
prospektif
setelah
tanggal
efektif
berlakunya. Pada PSAK 58, disajikan juga Lampiran yang menjadi satu
kesatuan dengan PSAK 58. Lampiran A berisi definisi istilah yang diatur
dalam PSAK 58, di antaranya adalah pengertian Kelompok Lepasan,
kondisi sangat mungkin terjadi (highly probable). Selain itu, juga
terdapat
Lampiran
yang
berisi
penjelasan
tentang
kondisi
BAB I PEMBAHASAN
Pengertian aset tidak lancar dan dimiliki untuk dijual Aset tidak lancar
adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar. Misalnya aset
tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai
tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan
dalam kegiatan usaha. Sesuatu aset tidak lancar yang dimiliki untuk
dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak menggunakan aset
tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk menjualnya.
Ini diatur tersendiri dalam PSAK 58 (revisi 2009) yaitu aset tidak lancar
yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
Dalam pengakuan awal, aset harus memiliki dan syarat untuk
dapat diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
1.
2.
melalui
pertukaran
ketika
memiliki
substansi
terjadi
perubahan
signifikan
atau
posisi keuangan
Nilai wajar neto adalah nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual.
Biaya untuk menjual adalah biaya yang akan tejadi ketika entitas
melepas assetnya. Contohnya biaya mengantar aset atau biaya iklan
untuk menjual aset
Asset tidak lancer yang dimiliki untuk dijual tidak didepresiasikan
lagi. Hal ini terjadi karena aset tersebut akan dijual dan dalam kondisi
siap untuk dijual.
Jika penjualan diperkirakan diselesaikan dalam periode waktu
lebih dari 1 tahun dan mengakui criteria pengakuan karena penundaan
berasal dari pihak diluar kendali entitas maka biaya yang dipakai adalah
nilai kininya.
Dalam pengukuran selanjutnya entitas me-review nilai tercatat
aset dibandingkan dengan nilai wajar netonya. Jika nilainya mengalami
penurunan lagi dibandingkan dengan nilai tercatat terakhir maka harus
mengaki
rugi
penurunan
nilai
tersebut.
Namun
jika
mengalami
perusahaan
menggunakan
model
revaluasi
dalam
mengukur aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, maka aset
tersebut
harus
direvaluasi
ke
nilai
wajarnya
sesaat
sebelum
untuk
dijual
disesuaikan
dengan
penyusutan,
3.
4.
pelepasan
Keuntungan atau kerugian yang diakui
Dalam hal terdapat perubahan rencana penjualan, maka
diungkapkan uraian fakta dan keadaan yang mendukung
keputusan tersebut dan dampak terhadap hasil operasi.