Anda di halaman 1dari 1

(Hal.

1301-1305)
1. Domesticating Comparative Criminal Law
Hukum pidana harus dibedakan dengan hukum yang bersifat kepemerintahan,
terutama regulasi administratif. Hukum pidana juga harus dibedakan dengan hukum
publik dan hukum privat. Model KUHP atau RKUHP tidak membutuhkan
perbandingan hukum yang demikian (analisis hukum pidana nasional), walaupun
pembedaan hukum pidana dengan bidang hukum lain sebenarnya mengandung
analisis perbandingan ketika hukum pidana itu bersinggungan dengan bidang
tersebut, misalnya hukum Tort yang akan memperhatikan kausalitas, kesalahan,
kesengajaan, dll.
Drafter KUHP kemudian mendapat kritik karena gagal membedakan definisi
dari konsep yang sama (yang diadopsinya). Ditambah lagi hubungan hukum pidana
dengan bidang hukum lain tidak dapat diartikulasikan. Walaupun RKUHP merujuk
pada non-hukum pidana untuk menjustifikasi keabsahan perilaku yang
bersangkutan.
Feurbach kemudian dikritisi karena terlalu banyak fokus pada filsafat daripada
pada hukum positif, sebaliknya para perancang KUHP menghindari teori hukum
pidana dan cenderung bersifat pragmatis.
2. Foreign law as comparative criminal law
Menurut Feurbanch dan drafter KUHP, analisis perbandingan internal dan
integral penting untuk dilakukan dalam mereformasi hukum. Perbandingan terhadap
hukum pidana dari negara lain untuk kepentingan reformasi hukum, seperti
reformasi hukum di Jerman, dilakukan dengan memperbandingkan hukum pidana
Jerman dengan sistem pidana di luar Jerman. Dengan demikian, ini dapat dikatakan
sebagai studi hukum non-Jerman dengan menggunakan kacamata hukum pidana
Jerman. Tetapi itu bukanlah studi perbandingan hukum karena dilakukan tanpa studi
yang mendalam atas hukum negara lain. Lagi pula manfaat dari studi perbandingan
yang dilakukan tidak terlalu signifikan bagi reformasi hukum Jerman.
Feurbach : ahli perbandingan hukum pidana modern
Mittermaier:berjasa dalam melakukan reformasi bagi hukum acara pidana Jerman
Beda sistem, maka beda pula sumber hukum pidananya. Untuk itu yang
diperlukan bukan sekedar bagaimana cara menemukan sumber hukumnya, tetapi
juga bagaimana membacanya atau menginterpretasikannya.
3. Toward a general theory of criminal law
Dengan menggunakan pendekatan ambisi dan pendekatan instrumental terhadap
penelitian perbandingan (Fletcher), menggunakan analogi linguistik,
dan
membandingkan menggunakan tata bahasa universal .................

Anda mungkin juga menyukai