Anda di halaman 1dari 27

KEJAHATAN SUMBER UANG TIDAK SAH (PASAL 3, 4, & 5 UU TPPU)

Perbankan
Korupsi

Pasar Modal
Asuransi
Narkotika

Penyuapan

Psikotropika
Perdg. Manusia
Perdg. Senjata Glp
Penculikan

Penyelundupan Migran

Terorisme
Pencurian

P
I
D
A
N
A

Penggelapan
Penipuan
Pemalsuan Uang
Penyelundupan TK

Perjudian
Prostitusi
Perpajakan
Kehutanan

Kepabeanan & Cukai

Lingk. Hidup
Kelautan

A
S
A
L

MODUS PENCUCIAN UANG


PLACEMENT

LAYERING

INTEGRATION
PT. Alfa memerintahkan Bank B untuk membayar
kepada Bank D dalam rangka pembelian 1000 lot
saham PT Gamma

4a

Saham PT Gamma diserahkan


kepada PT Alfa

1
Bank D
Bank B

Pihak ketiga menyetor uang tunai ke


Rekening Tuan ABC di Bank A

5a

6a

3a

Transaksi dilaksanakan
Dana
diterima

Transfer
Dana

6b

Bank A

Tuan ABC memerintahkan Bank A untuk


melakukan wire transfer kepada PT Alfa & PT
Beta

Bank E

3b

Hak kepemilikan atas tanah &


bangunan diserahkan kepada PT
Beta

5b
Bank C

PT Beta memerintahkan Bank C


untuk melunasi kredit properti di
Bank E

PT Beta

Tuan ABC
4b

Secara sederhana, kegiatan pencucian uang pada dasarnya


dapat dikelompokkan pada tiga kegiatan, yakni :
Placement
Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan
Layering
Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi
keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit
trail) asal usul dana
Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya
sehingga dapat digunakan dengan aman

DIREKTUR KEPATUHAN

STRUKTUR
ORGANISASI
UKPN

Bagian Kepatuhan & UKPN

Seksi Kepatuhan
Kredit & Operasi

UKPN

Supporting
Data
Bagian T I

(010) KPO

(030) SBY

(011) TCD

(040) MDN

(012) MWB

(041) Mdn F

(013) Astek

(050) KPU

(014) Ps.Mgg

(051) Dalu2

(015) TGR

(060) BDG

(016) KMYR

(070) SMG

Bagian SDM

(080) BLP

PENERAPAN
PRINSIP MENGENAL NASABAH
(KNOW YOUR CUSTOMERS PRINCIPLES / KYC)

PROSEDUR PENERIMAAN NASABAH

CDD
/ WIC

Calon Nasabah

EDD

Identitas calon nasabah


Maksud dan tujuan hubunga
n usaha dengan bank
Profil calon nasabah
Identitas pihak lain apabil
a nasabah bertindak untuk d
an atas nama nasabah lain

Perorangan
Badan Hukum

BO
Meneliti kebenaran dokumen
Pertemuan/tatap muka dengan
nasabah
Apabila perlu wawancara

RBA
Dibuktikan dengan
keberadaan dokumen
pendukung

Pengelompokan Risiko Nasabah


1 = Low
3 = Moderate
5 = High

Pengkinian Data Nasabah >>>> Rendah = 2 thn, Sedang = 1 thn, Tinggi = 6 bln

PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGKINIAN DATA NASABAH


Cek apakah BO

Lakukan CDD

Calon Nasabah
Perorangan
Perusahaan
Or
WIC

Lakukan
EDD
apabila
calon
nasabah
tergolong
High RIsk

Identitas calon nasabah


Maksud dan tujuan
hubungan usaha dengan
bank
Profil calon nasabah
Identitas pihak lain apabila
nasabah bertindak untuk
dan atas nama nasabah
Dibuktikan
dengan
lain
keberadaan dokumen
pendukung

Lakukan
Pengelompok
an Risiko
Nasabah (CIF)
1 = Low
3 = Moderate
5 = High
9 = Bila CIF
tanpa
Rekening

Teliti kebenaran
dokumen

Nasabah Risiko Low dipantau dan dikinikan 2 thn sekali


Nasabah Risiko Moderate dipantau dan dikinikan 1 thn sekali
Nasabah Risiko High dipantau dan dikinikan 6 bln sekali
9

Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam Penerimaan Nasabah


1. Lakukan pertemuan langsung (face to face) pada awal melakukan hubungan
usaha.
2. Identifikasi dan klasifikasikan calon Nasabah atau Nasabah ke dalam
kelompok perseorangan atau perusahaan
3. Minta informasi untuk mengetahui profil Nasabah
4. Buktikan identitas Nasabah dengan keberadaan dokumen pendukung
5. Teliti kebenaran dokumen pendukung identitas calon Nasabah
6. Selesaikan proses verifikasi identitas calon Nasabah sebelum membina
hubungan usaha dengan calon Nasabah
7. Waspadai transaksi/hubungan usaha yang berasal/terkait dengan negara
tergolong berisiko tinggi
8. Dilarang untuk membuka atau memelihara rekening anonim atau rekening
yang menggunakan nama fiktif.

CDD = Customer Due Dilligence


Dilakukan pada saat:
melakukan hubungan usaha dengan calon Nasabah;
melakukan hubungan usaha dengan WIC;
Bank meragukan kebenaran informasi yang diberikan oleh Nasabah,
penerima kuasa, dan/atau Beneficial Owner; atau
terdapat transaksi keuangan yang tidak wajar yang terkait dengan
pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme.

EDD = Enhanced Due Dilligence


Adalah
tindakan CDD lebih mendalam yang dilakukan Bank pada saat
berhubungan dengan Nasabah yang tergolong berisiko tinggi termasuk
Politically Exposed Person, terhadap kemungkinan pencucian uang
dan pendanaan terorisme.
11

WIC = Walk In Customer


Yaitu Pengguna jasa bank yang tidak memiliki rekening di bank,

Pengecualian :
tidak termasuk pihak yang mendapatkan perintah atau penugasan
dr nasabah utk melakukan transaksi utk kepentingan nasabah tsb,
termasuk nasabah Bank lain dimana Bank tidak memiliki akses
untuk mendapatkan informasi mengenai nasabah tersebut (Walk In
Customer /WIC)

Benificial Owner (BO)


a.Orang yang memiliki dana
b.Orang /badan usaha yang
mengendalikan transaksi nasabah,
memiliki saham =>25%

Risk Based Approach (RBA)


Diperlukan untuk mendukung terlaksananya kebijakan dan pengawasan
CDD yang efektif, dimana persyaratan dan ketentuan terhadap setiap
nasabah disesuaikan dengan tingkat risiko yang dimiliki
Dilakukan terhadap nasabah yang telah menjalani hubungan usaha
dalam jangka waktu tertentu, dengan cara mempertimbangkan
informasi serta profil nasabah serta kebutuhan nasabah terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan Bank.

14

PENUNJUKAN PETUGAS
PENANGGUNGJAWAB

Penunjukkan Petugas Penanggungjawab

Penanggungjawab Pelaporan pengkinian data nasabah dan


pemantauan transaksi keuangan nasabah adalah Kepala Kantor
Bagian Operasional dan Kas KPO/Cabang/Cabang Pembantu
harus menunjuk petugas pelaksana Pengkinian Data Nasabah dan
Pemantau transaksi keuangan Nasabah yang dituangkan dalam
surat penunjukkan
.

16

Penunjukkan Petugas Penanggungjawab

Petugas Pelapor Pengkinian Data Nasabah


adalah petugas (Customer Service) yang melaksanakan pengkinian data
nasabah, menatausahakan, dan melaporkan.
Petugas Pemantau transaksi keuangan nasabah :
Petugas Pemantau adalah petugas yang memantau transaksi
keuangan nasabah (profil transaksi) dan menganalisanya
di Kantor Cabang oleh MOL.
di Kantor Cabang Pembantu oleh SOL.
di Kantor Kas dilakukan oleh Kepala Kantor Kas.

17

PENILAIAN RISIKO NASABAH

Penetapan Profil Risiko Menggunakan


RBA

19

TINGKAT/PROFIL RISIKO

20

Tabel 11 : Hasil penilaian risiko per Nasabah

Tabel 11 : Hasil penilaian risiko per nasabah


Kantor
No. Nasabah/CIF
Nama Nasabah
Rekening
Penilaian ke
Risiko Awal
Tanggal penilaian Awal
Tanggal penilaian Ulang

:
:
:
:
:
:
:
:

Giro

Low
A
B
C
D
E
F
G

Tabungan

Moderate

Deposito

High

Pinjaman

Hasil

Identitas Nasbah
Lokasi Usaha
Profil Nasabah
Jumlah Transaksi
Kegiatan Usaha
Struktur Kepemilikan bagi
Nasbah Perusahaan
Informasi lainnya
Hasil Akhir
Maker

*) Bubuhkan tanda untuk jenis rekening yang dimiliki

Approval

PEMANTAUAN TRANSAKSI NASABAH

PEMANTAUAN REKENING DAN TRANSAKSI NASABAH


Tata usaha dokumen
identitas nasabah s/d 5
tahun sejak rekg ditutup
Pengkinian data base
nasabah harus selalu
dilakukan

Memiliki sistem informasi yg


dapat mengidentifikasi,
menganalisa, memantau &
menyediakan laporan scr
efektif karekteristik trans-aksi
nasabah
Memantau transaksi yg dilakukan nasabah termasuk
identifikasi terjadinya STR

Memelihara profil nasabah


yang memuat:
pekerjaan/bidang usaha
jumlah penghasilan
rekening lain yg dimiliki
aktivitas transaksi normal
tujuan pembukaan rekening

PELAPORAN

Setiap perubahan
pedoman pelaksanaan
penerapan KYC
(7 hari kerja sejak
berubah)

Bank Indonesia

STR (3 hk sejak
diketahui adanya
unsur STR)
CTR (14 hk sejak tgl
transaksi)

PPATK

KEWAJIBAN PELAPORAN KEPADA PPATK


1. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM)
antara lain :
a. Transaksi yang menyimpang dari profil, karakteristik atau pola kebiasaan transaksi nasabah;
b. Transaksi yang bertujuan untuk menghindari pelaporan transaksi;
c. Transaksi yang dilakukan atau batal dilakukan dapat diduga transaksi dengan menggunakan
harta kekaayaan yang berasal dari tindak pidana;
d. Transaksi yang diminta PPATK atas harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil
kejahatan.
2. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT)
Adalah transaksi keuangan tunai (ada phisik uangnya) dalam jumlah paling sedikit Rp.500
Juta atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali
transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam satu hari kerja
3. Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan ke luar negeri (berlaku sejak 14
Januari 2014)
Adalah transaksi transfer dana valas yang masuk maupun transfer dana ke luar negeri,
dalam jumlah berapapun. (tanpa batas)

PELAPORAN INTERNAL
L14

Laporan Pengkinian Data Nasabah Bulanan


Paling lambat minggu pertama bulan berikutnya

L11
Laporan Pemantauan Transaksi Keuangan Nasabah
Paling lambat minggu pertama bulan berikutnya

Laporan
Nasabah PEP
Triwulanan

PEP

L15
Laporan Rencana Pengkinian Data Nasabah
Dilaporkan setiap awal tahun
L16

L10

Laporan Realisasi Pengkinian Data Nasabah


Dilaporkan setiap awal tahun
Laporan Transaksi Keuangan Tunai LTKT/CTR & LTKL
1 hari setelah tgl transaksi (fax/email/FileZilla)
dan Laporan Asli dikirim pada hari berikutnya

RF
L9

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan


LTKM/STR

Laporan
Teroris
Triwulanan

MI

Laporan
Pelunasan
Pinjaman
Dipercepat
bulanan

PPD

26

SANKSI

Sanksi sesuai PBI no.11/28/PBI/2009 yaitu :


Bank yang tidak melaksanakan komitmen yang telah dituangkan dalam
rencana kegiatan pengkinian data sebagaimana dimaksud dalam butir
C.1 diatas, dikenakan sanksi administratif berupa kewajiban membayar
paling banyak sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Sanksi tidak menyampaikan Laporan sebagaimana diatur didalam


UU-TPPU, yaitu :
Penyedia Jasa Keuangan yang dengan sengaja tidak menyampaikan
laporan kepada PPATK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat
(1), (2) dan (3), dikenai sanksi administratif
UKPN/BA/2012

27

Sanksi sesuai PBI no.11/28/PBI/2009 tanggal 01 Juli


2009, Bab X Pasal 50, yaitu :

SANKSI

Terlambat menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan


Mencurigakan dikenakan sanksi kewajiban membayar
sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari
keterlambatan per laporan.
Tidak menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak
batas akhir waktu penyampaian dikenakan sanksi
berupa :
Teguran Tertulis dan
kewajiban membayar sebesar RP.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).

UKPN/BA/2012

28

T ER IMA KA S I H

29

Anda mungkin juga menyukai