Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Disusun Oleh :
DICKY ADITYA WIGUNA
NPM. 12.303.076
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
MEDIS
DI
RUMAH
SAKIT
UMUM
SARASWATI CIKAMPEK
Penulis / NPM : DICKY ADITYA WIGUNA / 12.303.076
Program
: Diploma III
Pembimbing,
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul
MEDIS
DI
RUMAH
SAKIT
UMUM
SARASWATI CIKAMPEK
Penulis / NPM : DICKY ADITYA WIGUNA / 12.303.076
Program
: Diploma III
Pembimbing,
Pembimbing Lapangan,
Judul
: Diploma III
Anggota,
PERNYATAAN PENULIS
PENYIMPANAN
MENUNJANG
PELAYANAN
EFEKTIVITAS
BERKAS
REKAM
GUNA
MEDIS
DI
1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar Diploma III baik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung maupun
perguruan tinggi lainnya;
2. Tugas Akhir saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat
/jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain
kecuali arahan dari pembimbing.
LEMBAR MOTO
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang senantiasa mencurahkan nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga atas ridho dan inayah-Nya penulis
dapat
menyelesaikan
PELAKSANAAN
Tugas
Akhir
ini
PENYIMPANAN
yang
BERKAS
berjudul
GUNA
TINJAUAN
MENUNJANG
2.
Ibu Drg. Farida Gustini., M.M. selaku Ketua Program Studi Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan Politeknik Piksi Ganesha Bandung;
3.
4.
Ibu Dr. Dewvi Lo, MARS selaku Direktur RSU Saraswati Cikampek yang
telah membantu penulis dalam menjalankan PKL;
5.
Bapak Budi Susanto, A.Md.RS selaku kepala rekam medis di RSU Saraswati
Cikampek yang telah membantu penulis selama menjalankan Praktek Kerja
Lapangan (PKL);
Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan sampai saat
6.
ini, serta keluarga dan sahabat yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat;
7.
8.
Seluruh staff dan pembimbing unit rekam medis di RSU Saraswati Cikampek.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat untuk
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Untuk itu masukan kritik dan saran
sangat diharapkan penulis untuk perbaikan Tugas Akhir ini. Akhirul qalam,
semoga Allah S.W.T membalas semua doa dan bantuan yang diberikan selama
ini.
Penulis
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
OF
FILE
STORAGE
SERVICE
TO
SUPPORT
THE
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
PERNYATAAN PENULIS
LEMBAR MOTTO
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1
1.2
1.3
1.4
vi
J. Sistem Penjajaran..........................................................36
K. Peminjaman Rekam Medis ..........................................40
2.1.4 Konsep Rawat Jalan .........................................................44
A. Pengertian Rawat Jalan ..............................................44
B. Isi Rekam Medis Rawat Jalan ....................................45
C. Alur Rekam Medis Rawat Jalan ..................................46
2.1.5
2.1.6
2.1.7
vii
3.2
3.1.2
3.2.2
3.2.3
3.3
3.4
3.5
3.6
3.5.1
3.5.2
3.5.3
3.5.4
viii
3.7
3.8
3.9
Kesimpulan .................................................................................96
4.2
Saran ............................................................................................98
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 3.1
Tabel 3.2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 4.1
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
menteri
kesehatan
269/MENKES/PER/III/2008
medis
di rumah
sakit, yang
kemudian
dilanjutkan
1.2
Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka pokok
permasalahan yang di ambil oleh penulis dalam Tugas Akhir ini sebagai
berikut
Bagaimana
pelaksanaan
penyimpanan
berkas
guna
1.3
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang diajukan oleh penulis menyangkut pada
pokok permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
A. Bagaimana pelaksanaan penyimpanan berkas guna menunjang
efektivitas pelayanan rekam medis di RSU Saraswati Cikampek?
B. Bagaimana efektivitas pelayanan rekam medis dalam pelayanan
penyimpanan berkas rekam medis di RSU Saraswati Cikampek?
C. Permasalahan apa yang terjadi dalam pelaksanaan penyimpanan
berkas guna menunjang efektivitas pelayanan rekam medis di RSU
Saraswati Cikampek?
D. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak rekam medis di RSU
Saraswati Cikampek untuk mengatasi kendala dalam penyimpanan
berkas guna menunjang efektivitas pelayanan rekam medis di RSU
Saraswati Cikampek?
1.4
Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara lebih jelas bagaimana pelaksanaan
penyimpanan berkas guna menunjang efektivitas pelayanan
rekam medis di RSU Saraswati Cikampek.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis
di RSU Saraswati Cikampek;
2. Mengetahui tingkat efektivitas pelayanan rekam medis
dalam pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis di
RSU Saraswati Cikampek;
3. Mengidentifikasi hambatan dan permasalahan yang ada
dalam pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis di
RSU Saraswati Cikampek;
4. Untuk
mengetahui
upaya
yang
ditempuh
dalam
1.4.2
Manfaat Penelitian
A. Manfaat Bagi Penulis
Merupakan latihan bagi penulis untuk menganalisis dan
mengaplikasikan
antara
teori
yang
diperoleh
selama
masalah-masalah
yang
dihadapi
dalam
dan
pengetahuan
mengenai
pelaksanaan
dibidang
penyimpanan,
khususnya
tentang
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
2.1
Kajian Ilmiah
2.1.1
fasilitas
pelayanan
kesehatan
perorangan
yang
yang
menyelenggarakan
kegiatan
pelayanan
10
penelitian
dan
pengembangan
serta
mengutamakan
upaya
penyembuhan
dan
Menteri
Kesehatan
No.983/B/MenKes/SK/XI/1992
Republik
Rumah
Sakit
Indonesia
Umum
mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis;
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan
penunjang medis tambahan;
11
12
rumah
sakit
yang
mampu
memberikan
13
o. Patologi klinis;
p. Patologi anatomi dan lainnya.
2. Rumah Sakit Kelas B
Adalah
rumah
sakit
yang
mampu
memberikan
disetiap
ibu
kota
provinsi
yang
mampu
14
rumah
sakit
khusus
yang
hanya
15
Huffman
(1981:33)
rekam
medis
adalah
pasien,
mendukung
diagnosa,
membenarkan
16
demikian
menurut
Dirjen
Yanmed
(2006:10) falsafah dari rekam medis mengandung nilainilai ALFRED AIR yaitu sebagai berikut:
1. Administration;
2. Legal;
3. Financial;
4. Riset;
5. Education;
6. Documentation;
7. A kurat;
8. I nformatif;
9. Responsibility.
17
1. Administration
Karena isinya menyangkut tindakan wewenang dan
tanggung
jawab
dalam
mencapai
tujuan
pelayanan
keehatan.
2. Legal
Karena isinya menyangkut jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan.
3. Financial
Karena isinya menyangkut informasi yang dipergunakan
sebagai aspek keuangan.
4. Riset
Karena isinya menyangkut informasi sebagai aspek
penelitian dan pengembangan iptek.
5. Education
Karena
isinya
menyangkut
informasi
tentang
18
8. Informatif
Karena menyangkut sebagai informasi dengan cepat.
9. Responsibility
Karena
dapat
direspon
atau
cepat
tanggap
dan
Yanmed
(2006:13)
kegunaan rekam
berkas
rekam
medis
mempunyai
nilai
19
bahan
dikandungnya
penelitian
dan
dapat
digunakan
pengembangan
20
6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,
karena isinya menyangkut data atau informasi tentang
perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik
yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran
dibidang profesi para pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu
berkas
rekam
medis
mempunyai
nilai
21
22
menteri
kesehatan
nomor
menteri
kesehatan
nomor
23
Menteri
575/menKes/Per/XII/1989
Kesehatan
tentang
No.
persetujuan
rekam
medis;
10. Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No.
48/Yanmed/RS Umum Dik/YUN/I/1991 tentang pelasanaan
penyelenggaraan rekam medis;
11. Standar dan pedoman penyelenggaraan rekam medis;
12. Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik nomor
78/yanmed/RS
Umum.
Dik/YNU/I/1991
tentang
2.1.3
24
B. Sistem Penyimpanan
Penyimpanan dokumen rekam medis mempunyai arti yang
sangat penting sehubungan dengan riwayat penyakit pasien
dan kerahasiaan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu
cara penyimpanannya pun harus diatur sedemikian rupa
sehingga terjaga rahasianya dan mudah memperoleh kembali
untuk disediakan guna pelayanan kunjungan ulang di sarana
pelayanan kesehatan. Ditinjau dari pemusatan atau panyatuan
dokumen rekam medis cara penyimpanannya dibagi menjadi 2
cara yaitu :
1. Sentralisasi
Adalah sistem penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan
dan Rawat Inap secara integral dalam satu ruang
penyimpanan.
Tabel 2.1
Penyimpanan Sentralisasi
Keuntungan
Kerugian
1. Mengurangi terjadinya
duplikasi dalam
pemeliharaan dan
penyimpanan rekam
medis
25
2. Mengurangi jumlah
2. Petugas jadi lebih sibuk
biaya yang digunakan
karena harus menangani
untuk peralatan dan
unit rawat jalan dan unit
ruangan
rawat inap dalam satu ruang
penyimpanan
3. Tata kerja dan
peraturan mengenai
kegiatan pencatatan
medis mudah
distandarisasi
Sumber: Dirjen Yanmed, tahun 2006
2. Desentralisasi
Adalah pemisahan ruangan penyimpanan antara Rekam
Medis Rawat Jalan dan Rekam Medis Rawat Inap.
Tabel 2.2
Penyimpanan Desentralisasi
Keuntungan
Kerugian
1. Efisiensi waktu
dimana pasien
mendapatkan
penyakit terpisah
pelayanan yang
lebih cepat
2. Kerja petugas
lebih banyak
ringan
3. Pengawasan
terhadap berkas
rekam medis lebih 4
ketat karena
lingkupnya sempit
unit lain
26
pendaftaran
pasien
dengan
letak
tempat
medis.
Petugas
penyimpanan
juga
harus
lembab ,
sehingga
tidak
mudah
terjadi
27
28
medis
diperlukan.
2. Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan berkas rekam medis yang umum
digunakan di rumah sakit antara lain :
a. Rak terbuka;
b. Lemari laci;
c. Roll opack.
Jarak antara dua rak untuk lalu lalang dianjurkan selebar
90 cm, jika mengunakan lemari laci satu baris ruang kosong
didepannya harus 90 cm, jika diletakan saling berhadapan
harus disediakan ruang kosong paling tidak 150 cm.
3. Petunjuk Keluar (Out Guide)
Menurut Dirjen Yanmed (2006:93), pengertian petunjuk
keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi
penggunaan rekam medis. Dalam penggunaannya petunjuk
keluar ini diletakan sebagai pengganti pada tempat mapmap rekam medis yang diambil (dikeluarkan/dipinjam) dari
rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada dirak file
tersebut sampai rekam medis dikembalikan ke tempat
semula.
29
keluar
atau
dipinjam.
Biasanya
berbentuk
30
D. Petunjuk Penyimpanan
Menurut Dirjen Yanmed (2006:88), pada deretan mapmap rekam medis yang disimpan, rak harus diberi tanda
petunjuk guna mempercepat pekerjaan penyimpanan dan
menemukan rekam medis. Jumlah petunjuk tergantung dari
rata-rata tebalnya sebagian map-map rekam medis tersebut.
Untuk map-map rekam medis yang tebalnya sedang diberi
petunjuk setiap setiap 50 map.
Alat petunjuk itu harus dibuat dari model yang kuat dan
tahan lama dan mudah untuk dilihat. Pinggir petunjuk itu harus
lebih besar menonjol sehingga angka-angka yang dicantumkan
gampang terlihat.
E. Prosedur Penyimpanan
Adapun prosedur penyimpanan menurut Dirjen yanmed
(2006:94) adalah sebagai berikut:
31
32
beberapa
ketentuan
kerja
dan
prosedur
33
3. Ketentuan lain
Perlu
diketahui
juga
pengaturan
suhu
ruangan,
No.269/MENKES/PER/III/2008
tentang
34
4. Prosedur
a. Rekam medis selesai proses disimpan pada rak
penyimpanan;
b. Dilakukan penyortiran untuk mencegah kesalahan letak;
c. Ketetapan penyimpanan dengan petunjuk arah tracer
yang tersimpanan;
d. Tracer petunjuk arah dikeluarkan setelah berkas rekam
medis kembali ke posisinya;
e. Ketepatan penyimpanan dimulai dari group warna, saf
pada masing-masing rak dan posisi urutan nomor.
35
I.
36
J.
Sistem Penjajaran
Menurut Dirjen yanmed (2006:82) terdapat 3 (tiga)
metode sistem penjajaran yang bisa dipakai, yaitu :
1.
566101
569999
566028
566102
570000
566029
566103
570001
566030
566104
570002
566031
566105
570003
II
III
Kelemahan
1. Perlu konsentrasi petugas
yang sangat tinggi, karena
37
menghindari tertukarnya
diminta;
angka-angka;
2. Petugas mudah
memahami dan
melaksanakannya.
2.
56 68 96
99 68 97
75 60 22
56 68 97
99 68 98
38
75 60 23
56 68 98
99 68 99
75 60 24
56 68 99
00 69 00
75 60 25
57 68 00
00 69 01
75 60 26
57 68 01
00 69 02
75 60 27
57 68 02
00 69 03
II
III
Tabel 2.4
Sistem Angka Tengah
Keuntungan
1. Memudahkan pengambilan
100 RM yang nomornya
Kelemahan
1. Perlu waktu melatih
petugas
berurutan
2. Penyebaran nomor merata
39
3.
Contoh :
56 60 25
97 05 75
98 99 80
57 60 25
98 05 75
99 99 80
58 60 25
99 05 75
00 00 81
59 60 25
00 06 75
01 00 81
60 60 25
01 06 75
02 00 81
61 60 25
02 06 75
03 00 81
62 60 25
03 06 75
04 00 81
III
II
Tabel 2.5
Sistem Angka Akhir
Keuntungan
1. RM akan tersebar di
100 seksi;
Kelemahan
1. Perlu waktu dalam
melatih petugas.
40
kamus
besar
bahas
indonesia
(2005:876)
mendukung
kelancaran
dalam
pelaksanaan
41
a. Persyaratan:
1) Rekam medis;
2) Permintaan/pemesanan;
3) Tracer.
b. Sarana:
1) Komputer;
2) Printer;
3) Formulir;
4) Bon peminjaman;
5) ATK;
6) Telepon.
c. Prasarana:
1) Permenkes
No.269/MENKES/PER/III/2008
tentang
Jenderal
Pelayanan
Medik
No.78/Yanmed/RS.Um.Dik/YMU/1/91.
d. Prosedur:
1) Peminjaman
rekam
medis
dilaksanakan
dengan
42
rekam
medis
menggunakan
bon
peminjaman;
4) Transaksi masuk keluar rekam medis
dilaksanakan
yang
menerima/meminjam
rekam
medis,
43
Dokter-dokter
atau
pegawai
rumah
sakit
yang
44
b. Saran
1) Tracer;
2) Karti indeks utama pasien (KIUP);
3) Komputer;
4) ATK.
c. Prasarana
1) Permenkes
No.269/MENKES/PER/III/2008
tentang
45
46
Gambar 2.1
Flow Chart Alur Rekam Medis Rawat Jalan
Pasien datang
Pendaftaran
Lama
Pasien
Pendaftaran
Baru
Pasien menyerahkan
KIB. Petugas
menyiapkan berkas
RM pasien lama
tersebut
Poliklinik
yang dituju
Berkas Rekam
Medis diisi oleh
dokter
Instalasi Rekam
Medis
Berkas RM
diperiksa
kelengkapannya
Belum lengkap
Berkas
Lengkap
Penyimpanan
Berkas RM
disimpan
berdasarkan No.
RM
Pengisian
berkas RM
dilengkapi
Selesai
47
(pasien
48
kartu
pasien.
berobat
kepada
Selanjutnya
petugas
petugas
akan
nomor
rekam
medis,
jenis
kunjungan,
pemeriksa
mencatat
riwayat
penyakit,
hasil
49
poliklinik
memberikan seluruh
50
(sekurang-kurangnya
keluhan,
riwayat
penyakit);
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis;
5. Diagnisis;
6. Rencana penatalaksanaan;
7. Pengobatan dan tindakan;
8. Persetujuan tindakan bila perlu;
9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;
10. Ringkasan pulang;
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;
12. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan
tertentu;
13. Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
51
Gambar 2.2
Flow Chart Alur Rekam Medis Rawat Inap
Pasien datang
Pendaftaran
Petugas mengisi buku
register penerimaan pasien
RI. Menyiapkan / mengisi
data identitas pasien pada
lembaran masuk
Ruang rawat
inap
Berkas RM diisi
oleh dokter dan
perawat
Unit rekam
medis
Berkas diperiksa
kelengkapannya
Berkas yang
belum lengkap
di lengkapi
Belum lengkap
Berkas
Lengkap
penyimpanan
Berkas RM
disimpan di bagian
penyimpanan.
Selesai
Sumber: Dirjen Yanmed, tahun 2006
52
53
atau
usaha-usaha
yang
dilaksanakan
untuk
dan
ditetapkan
kebutuhan,
alat-alat
yang
dengan
dilengkapi
diperlukan,
siapa
segala
yang
54
yang dapat
dan konsistensi
informasi
yang
disampaikan;
2. Resouces (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat
komponen yaitu terpenuhinya jumlah staf dan kualitas
mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan
keputusan
atau
kewenangan
yang
cukup
guna
55
4. Struktur
Birokrasi,
yaitu
SOP
(Standar
Operating
faktor
di
atas,
dipandang
mempengaruhi
56
(2007:16), mengungkapkan
efektivitas dibagi
individu-individu
dalam
organisisi
sangat
ditentukan.
2. Efektivitas kelompok, yaitu jumlah kontribusi yang bekerja
dalam suatu kelompok yang merupakan suatu team work
bagi kelompok kerja. Besarnya efektivitas merupakan hasil
penggabungan masing-masing efektivitas dari individu
tersebut.
3. Efektivitas organisasi, adalah yang terdiri dari efektivitas
individu dan kelompok. Jadi efektivitas lebih banyak
dibanding jumlah efektivitas individu dan kelompok.
57
B. Pengertian Pelayanan
Menurut Moenir (2002:766), pelayanan adalah pelayanan
jasa, ada timbal baliknya sehingga menimbulkan ikatan,
tuntutan dan kepuasan si pemakai jasa.
Jenis pelayanan yang biasanya diberikan di rumah sakit
terdiri dari:
1. Pelayanan rawat jalan;
2. Pelayanan rawat inap;
3. Pelayanan gawat darurat;
4. Pelayanan radiologi;
5. Pelayanan laboratorium dan penunjang;
6. Pelayanan farmasi, dan lain-lain.
58
59
dengan
kepercayaan
dan
keyakinan
Dengan
demikian
untuk
dapat
mewujudkan
60
61
62
3. Ruang lingkup
Mempunyai ruang lingkup atau batasan yang jelas dalam
proses pemberian pelayanan, supaya fokus, jelas dan
terarah.
4. Efektivitas biaya
Pengelolaan dana penyelenggaraan harus dikelola secara
profesional demi tercapainya keberhasilan penyelenggaraan
pelayanan terhadap konsumen.
5. Akuntabilitas
Kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban
atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif atau organisasi
kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
6. Ketepatan waktu
Tepat waktu merupakan kunci utama dalam menilai
proses bemberian pelayanan. Demi tercapainya kepuasan
konsumen pihak penyedia pelayanan harus senantiasa
memberikan pelayanan secara tepat waktu agar memberikan
kesan baik terhadap perusahaan.
63
medis
(sintesa
ilmu-ilmu
sosial,
epidemiologi,
2.2
64
yang
terjadi
didalam
masyarakat
(Notoatmodjo,
2010:35).
Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah suatu
metode dengan penelitian statistik sekelompok manusia atau setiap
kondisi sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi gambaran dan
lukisan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Menurut Sugiono (2001:54) data kualitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar chart.
Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan masalah dari
fenomena sealamiah mungkin yang terjadi melalui data yang telah
penulis kumpulkan selama praktek kerja lapangan, tujuan
penelitian untuk menggambarkan dan mengetahui mengenai
pelaksanaan penyimpanan berkas guna menunjang efektivitas
pelayanan rekam medis di RSU Saraswati Cikampek.
65
Tabel 2.8
Penjelasan Definisi Operasional Variabel
Sub
Variabel
Definisi
Indikator
Variabel
Pelaksanaan
Penyimpanan
Syarat
penyimpanan
berkas rekam
berkas rekam
medis ke dalam
medis
rak penyimpanan
oleh petugas
rawat jalan.
66
rekam medis di
Sarana
bagian filing.
Prasarana PERMENKES
RI
NO.269/MENKES/
PER/III/2008 tentang
rekam medik.
Prosedur
Sistem penyimpanan
Rekam medis
berdasarkan tempat
dan nomor rekam
medis, Rekam medis
selesai proses
disimpan ke rak
penyimpanan.
Efektivitas
Suatu tindakan
Faktor
Pemberian
pelayanan
atau kegiatan
gaya
yang diberikan
kebiasaan pemberi
dengan harapan
pelayanan dalam
dapat memiliki
memberikan jasa
kepada pelanggan.
pemakai jasa
67
Tepat waktu
artian pelayanan
merupakan kunci
waktu
yang diberikan
tidak sia-
proses bemberian
sia/bermanfaat
pelayanan.
dan
menghasilkan
pelayanan cepat
dan tepat
sehingga tercapai
tujuan yang
dimaksud.
Syarat
Sarana
Prasarana
Prosedur (Dirjen
Yanmed,2006:140)
Efektivitas
Pelayanan
a. Waktu
b. Gaya pemberian
c. Kecermatan (Siagian,
1996:60)
68
penelitian,
karena
tujuan
utama
penelitian
adalah
69
C. Tinjauan Pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca buku
dan literatur yang berhubungan dengan judul penyusunan tugas
akhir, penulis membaca buku kepustakaan dan juga berkas
rekam medis, sehingga berfungsi sebagai salah satu landasan
untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam
penelitian.
BAB III
TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN BERKAS
GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PELAYANAN
REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
SARASWATI CIKAMPEK
3.1
70
71
penggabungan dari
72
73
Alamat
3.2
Telepon
Fax
: rsusarasckp@gmail.com
74
3.3
3.4
3.5
75
D. Infusion Pump;
E. Syringe pump.
3.5.2 Fasilitas Medis RSU Saraswati Cikampek
A. Fasilitas Rawat Jalan:
1. Poli Spesialis Syaraf;
2. Poli Spesialis Bedah Umum;
3. Poli Spesialis Bedah Tulang;
4. Poli Spesialis THT;
5. Poli Spesialis Radiologi;
6. Poli Gigi;
7. Poli Spesialis Mata;
8. Poli Spesialis Anak;
9. Poli Umum;
10. Poli Spesialis Kandungan;
11. Poli Spesialis Penyakit Dalam.
B. Fasilitas Rawat Inap
Fasilitas rawat inap lantai 2 dan lantai 3 memiliki 69 tempat
tidur efektif dengan komposisi ruang:
1. VIP sebanyak 4 TT;
2. kelas I sebanyak 10 TT;
3. kelas II anak sebanyak 6 TT;
4. kelas II dewasa sebanyak 12 TT;
5. kelas III anak sebanyak 10 TT;
76
77
3.6
78
3.7
Tugas Pokok, Fungsi dan Unit-Unit Kerja Seksi Rekam Medis RSU
Saraswati Cikampek
Seksi rekam medis adalah organisasi yang langsung di bawah Direktur
Medik dan Keperawatan serta bertanggungjawab kepada kepala bidang
medik.
3.7.1 Tugas Pokok
Seksi rekam medis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan,
pengevaluasian, dan pengembangan rekam medis.
3.7.2 Fungsi
A. Membantu Direktur melalui kepala bidang medik dalam bidang
perencanaan, pengaturan, pelaporan dan pengawasan terhadap
kelancaran rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan rawat
darurat.;
B. Mengumpulkan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan
pelayanan medis dan perawatan yang diberikan rumah sakit;
C. Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan dan penyimpanan
rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat;
D. Mengkoordinir penyelenggaraan pembuatan surat keterangan
medis umum, asuransi, dan surat keterangan lainnya;
E. Melakukan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah
sakit.
79
F. Bertanggungjawab
atas
terselenggaranya
pengadaan,
80
2. Statistik pelayanan;
3. Pengolahan data morbiditas dan mortalitas;
4. Pelayanan dan penunjang.
3.8
3.9
81
82
83
84
medis rawat jalan, rawat inap, dan UGD pada arsip yang sama dan
lokasi penyimpanan yang sama.
Berikut ini tempat penyimpanan berkas rekam medis di RSU
Saraswati Cikampek:
Gambar 3.1
Roll Opack
85
Gambar 3.3
Skat Pemisah (Out Guide)
86
87
2. Faktor Kecermatan
Ketelitian petugas dalam melakukan pelayanan (penyimpanan).
faktor kecermatan dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat
efektivitas kerja organisasi yang memberikan pelayanan. Faktor
kecermatan disini adalah faktor ketelitian dari pemberi pelayanan
kepada pelanggan. Pelanggan akan cenderung memberikan nilai
yang tidak terlalu tinggi kepada pemberi pelayanan, apabila terjadi
banyak kesalahan dalam proses pelayanan, meskipun diberikan
dalam waktu yang singkat. Di Rumah Sakit Umum Saraswati
Cikampek, indikator kecermatannya belum efektif karena masih
ditemukannya rekam medis yang belum tersimpan di tempat yang
seharusnya.
3. Faktor Gaya Pemberian Pelayanan
Cara dan kebiasaan pemberi pelayanan dalam memberikan jasa
kepada pelanggan gaya pemberian pelayanan merupakan salah satu
ukuran lain yang dapat dan biasanya digunakan dalam mengukur
efektivitas kerja. Yang dimaskud dengan gaya di sini adalah cara
dan kebiasaan pemberi pelayanan dalam memberikan jasa kepada
pelanggan. Bisa saja si pelanggan merasa tidak sesuai dengan gaya
pelanggan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
Jika berbicara tentang suatu hal yang menyangkut kesesuaian,
sesungguhnya apa yang dibicarakan termasuk hal yang tidak
terlepas kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh orang
88
89
Sub
Variabel
Syarat
Indikator
Keterangan
Syarat dalam
penyimpanan
pelaksanaan
berkas rekam
rekam medis
penyimpanan
90
medis
rekam medis
sudah
terpenuhi.
Sarana
Sarana dalam
penyimpanan, Out
pelaksanaan
Guide, bon
penyimpanan
peminjaman,
rekam medis
terminal komputer,
sudah terpenuhi
ATK.
namun belum
sesuai standar.
Prasarana
PERMENKES RI
Prasarana yang
Prosedur
PER/III/2008
stempel, rak
tentang rekam
dan Roll
medik.
Opack.
Sistem
Sudah ada
penyimpanan
prosedur terkait
rekam medis
penyimpanan
RSU Saraswati
91
Efektivitas
Faktor waktu
Pelayanan
medis.
Cikampek.
Waktu yang
Faktor
ditetapkan untuk
pengembalian
pengembalian
berkas rekam
berkas rekam
medis belum
medis kebagian
efektif.
penyimpanan
adalah 2x24 jam.
Faktor gaya
Pemberian
Pemberian
pelayanan: cara
pelayanan di
pemberi pelayanan
RSU Saraswati
dalam memberikan
Cikampek
jasa kepada
sudah cukup
pelanggan.
baik.
Faktor
Ketelitian petugas
Faktor
kecermatan
dalam melakukan
kecermatan
pelayanan
kurang efektif
(penyimpanan dan
karena masih
mengembalikan
ditemukannya
rekam medis)
berkas rekam
92
medis yang
salah simpan
dan
keterlambatan
dalam
mengembalikan
rekam medis.
93
C. Permasalahan
Dalam
Tinjauan
Pelaksanaan
Penyimpanan
94
Rekam Medis
Rekam medis
Jumlah Berkas
2 Berkas
tidak ditemukan
Rekam medis
8 Berkas
salah simpan
Total
10 Berkas
95
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan di RSU
Saraswati Cikampek, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Pelaksanaan
penyimpanan
berkas
guna
menunjang
efektivitas
96
97
98
4.2
Saran
Berdasarkan keseluruhan uraian kesimpulan mengenai hasil praktek
kerja lapangan yang penulis lakukan khususnya dibagian sistem
penyimpanan,
terutama
pelaksanaan
penyimpanan
berkas
guna
99
100
Gambar 4.1
Out Guide
DAFTAR PUSTAKA
A. DOKUMEN
1. Depkes R.I. 2006. Pedoman dan Penyelenggaraan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia Edisi Revisi II. Jakarta: Depkes RI.
2. Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis RSU Saraswati Cikampek,
2015.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147 Tahun
2010 tentang Perizinan Rumah Sakit.
4. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
B. BUKU ILMIAH
1. Azwar, Azrul, 2010, Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara,
Jakarta.
2. Alwi, Hasan, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai
Pustaka, Jakarta.
3. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pelayanan Medis.
1997. Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta.
4. Dirjen Yanmed, 1997, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit
di Indonesia. DepKes RI, Jakarta.
5. Hatta, Gemala R., 2010, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di
Sarana Pelayanan Kesehatan. UI-Press, Jakarta.
6. Moenir, H.A.S., 2002, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bina
Aksara, Jakarta.
101
102
Manahan,
2004,
Manajemen
Keuangan
(finance
C. WEBSITE
1. https://b11nk.wordpress.com/2011/02/07/klasifikasi-rumah-sakit/ di unduh
hari Rabu Tanggal 13 Mei 2015 09:23
2. www.kristianusrianto.com/dasarhukumrm.html
di
unduh
hari
Sabtu
Lampiran-Lampiran