Definisi Energi Listrik
Definisi Energi Listrik
Kenyamanan Thermal
Bagaimana bangunan dapat mengontrol perolehan sinar matahari sesuai
dengan kebutuhannya. Bangunan yang berada pada iklim dingin harus
mampu menerima radiasi matahari yang cukup untuk pemanasan,
sedangkan bangunan yang berada pada iklim panas, harus
mampu mencegah radiasi matahari secukupnya untuk pendinginan.
Kenyamanan Visual
Membahas mengenai bagaimana bangunan dapat mengontrol perolehan
cahaya matahari (penerangan) sesuai dengan kebutuhannya.
Kondisi iklim setempat menjadi tantangan dalam perancangan bangunan, Wilayah DKI
Jakarta termasuk daerah tropis lembab, menurut hasil pengamatan BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) sepanjang tahun 2009 menyebutkan secara
umum suhu Kota Jakarta, beriklim panas dengan rata rata suhu maksimum 34.2C
pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 23.7C pada malam hari dengan
suhu udara rata-rata berkisar 28.5C seperti terlihat dalam tabel.
Pada perancangan di daerah beriklim tropis, yang memanfaatkan potensi iklim seperti
Kecepatan Angin
Kelembaban
urah Hujan
Berdasarkan hasil penelitian kenyamanan suhu yang dilakukan oleh Tri Harso, suhu
nyaman untuk kota Jakarta adalah 26,5C. Sedangkan suhu udara kota Jakarta pada
siang hari berkisar 34.2C. Sehingga untuk mencapai kenyamanan thermal dapat
untuk semua bidang bangunan. Karena bila langit tertutup awan, seluruh bidang
langit merupakan sumber cahaya.
Penanaman pohon pelindung akan menghalangi radiasi matahari langsung pada
material keras seperti halnya atap, dinding, halaman parkir, atau halaman yang ditutup
dengan material keras (beton, aspal) akan membantu menurunkan suhu lingkungan.
Dari berbagai penelitian memperlihatkan bahwa penurunan suhu hingga 3C bukan
merupakan hal yang mustahil dapat dicapai dengan cara penanaman pohon lindung
disekitar bangunan.
Angin adalah udara yang bergerak. Udara yang bergerak berpotensi baik untuk
bangunan, sebagai penghawaan alami dalam ruangan. Secara umum ventilasi
diperlukan untuk pertukaran udara di dalam ruangan. Angin berhembus dari daerah
bertekanan tinggi ke rendah. Untuk membuat udara dalam ruangan bergerak
digunakan sistem cross ventilation
kedua yang sama ukurannya menggunakan plat beton konvensional dan dinding batu
bata dengan plesteran semen-pasir. Pengukuran dilakukan terhadap radiasi panas
yang melalui material dinding dan plat atap. Dimana energi panas dari luar akan
ditahan oleh material, sehingga ruang dalam menjadi berkurang panasnya.
Berkurangnya panas ini, tergantung dari kemampuan material menahan panas.