Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Frasa corporate governance terdiri dari dua kata, yaitu corporate dan
governance. Kata corporate merupakan kata sifat yang bermakna
berbagai sifat yang berkaitan dengan korporasi atau perusahaan. Kata
governance merupakan kata benda yang bermakna pengelolaan. Di
Indonesia, sebagian literatur menerjemahkan corporate governance
sebagai tata-kelola, dan sebagian lainnya menyebutnya tata-pamong.
Belum ada definisi tunggal atas CG (Anand, 2008; Rezaee, 2007).
Berbagai definisi CG yang ada saat ini dapat diletakkan pada suatu
spektrum, dengan sudut pandang sempit (disebut perspektif
konvensional) pada satu ujung spektrum dan sudut pandang luas
(disebut perspektif kontemporer) pada ujung spektrum yang lain.
Pendekatan atas CG yang mengadopsi perspektif konvensional
menyatakan bahwa CG dibatasi pada hubungan antara perusahaan
dengan para pemegang sahamnya. Berikut ini CG yang mengadopsi
perspektif konvensional.
1. Parkinson (1994) mendefinisikan CG dari perspektif keuangan
sebagai berikut:
II.
III.
PRINSIP-PRINSIP CG
A. PRINSIP-PRINSIP CG MENURUT OECD
OECD (Organization for Economic Co-operation and Development)
adalah organisasi yang awalnya dikembangkan untuk merespon
pertemuan OECD pada level menteri di bulan April 1988. Prinsipprinsip yang dibentuk berdasarkan pada CG diprakarsai oleh negara
yang bergabung pada OECD dan non-OECD dan disetujui pada
tahun 1999. Prinsip tersebut diakui telah meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan investor karena terdapat sinergi antara
ekonomi makro dan kebujakan struktural dalam mencapai tujuan
kebijakan fundamental (OECD, 2004).
Berikut prinsip GCG yang ditetapkan oleh OECD:
1. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham: menjamin
keamanan metoda pendaftaran kepemilikan, mengalihkan atau
memindahkan saham yang dimiliki, memperoleh informasi yang
relevan tentang perusahaan secara berkala dan teratur, ikut
berperan dan memberikan suara dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS), memilih anggota dewan komisaris dan direksi,
serta memperoleh pendistribusian keuntungan perusahaan;
2. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham
termasuk pemegang saham asing dan minoritas;