Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK

PENGOLAHAN
LIMBAH :
PARAMETER FISIK
DAYA HANTAR LISTRIK
SALINITAS
ALKALINITAS
OKSIGEN TERLARUT

PARAMETER FISIK

DAYA HANTAR
LISTRIK

SALINITAS

ALKALINITAS

OKSIGEN
TERLARUT

DAYA HANTAR LISTRIK


Definisi

kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik yang


dinyatakan dalam mhos/cm (S/cm)(SNI 06-6989.1-2004)

DAYA HANTAR LISTRIK


Cara Analisis

Prinsip

Daya hantar listrik diukur dengan elektroda konduktimeter dengan


menggunakan larutan kalium klorida, KCl sebagai larutan baku pada
suhu 25C.

Bahan

air suling dengan DHL < 1 mhos/cm.

larutan baku kalium klorida, KCl 0,01 M. (1413 mhos/cm)

larutan baku kalium klorida, KCl 0,1 M. (12900 mhos/cm)

larutan baku kalium klorida, KCl 0,5 M (58460 mhos/cm)

DAYA HANTAR LISTRIK


Cara Analisis

Bahan

timbangan analitik

Konduktimeter

labu ukur 1000 mL

termometer

gelas piala 100 mL

DAYA HANTAR LISTRIK


Cara Analisis

Prosedur
1.

Bilas elektroda dengan contoh uji sebanyak 3 kali.

2.

Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai konduktimeter


menunjukkan pembacaan yang tetap.

3.

Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan


konduktimeter dan catat suhu contoh uji.

DAYA HANTAR LISTRIK


Baku Mutu

SALINITAS
Definisi

Salinitas merupakan kadar garam yang terlarut dalam air dengan


satuan pengukuran per mil() yaitu jumlah berat total (g) dalam
1000 g air laut.

SALINITAS
Cara Analisis

Metode titrasi khlor

Metode Berat Jenis

Berat jenis dan suhu air ditentukan dengan menggunakan alat


hydrometer.

Metode Pembiasan Cahaya

Ion khlor diikat oleh ion perak sehingga terbentuk garam perak klorida
(AgCl) dan digunakan indicator kalium kromat(K 2CrO4)

Indeks bias merupakan fungsi dari suhu dan salinitas. Sehingga dengan
menentukan indeks bias dan suhu air, salinitas dapat diketahui

Metode Daya Hantar Listrik

SALINITAS
Baku Mutu

ALKALINITAS
DEFINISI

Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang


menunjukan jumlah ion carbonat dan bicarbonat yang mengikat
logam golongan alkali tanah

Alkalinitas menggambarkan jumlah basa ( alkali ) yang


terkandung dalam air, sedangkan alkalinitas total adalah
konsentrasi total dari basa yang terkandung dalam air yang
dinyatakan dalam ppm setara dengan kalsium karbonat

Alkalinitas menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan


asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga
(buffer capacity) terhadap perubahan pH

ALKALINITAS
Cara Analisis

Alkalinitas diukur dengan cara titrasi dengan asam yang


distandarisasi sampai titik akhir methyl orange (MO) pada sekitar
pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai CaCO3

ALKALINITAS
Cara Analisis

Prosedur
Titrasi

dengan indikator phenolphtalein

1.

Sampel diambil 100 ml lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer


250 ml.

2.

Kemudian ditambahkan 2-3 tetes indikator phenolphtalein.

3.

Jika setelah ditambah indikator, larutan tidak berwarna maka


kadar OH-dan CO32-kecil sekali atau nilai P=0.

4.

Jika setelah ditambah indikator larutan menjadi berwarna


merah lembayung maka larutan dititrasi dengan larutan
H2SO40,02 N hingga larutan menjadi tidak berwarna dan
dicatat volume titrasi.

ALKALINITAS
Cara Analisis

Titrasi

dengan indikator metil oranye

1.

Sampel diambil sebanyak 100 ml lalu


dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml.

2.

Kemudian ditambahkan 3-4 tetes indikator metil


oranye sehingga larutan menjadi kuning oranye.

3.

Selanjutnya larutan dititrasi dengan larutan


H2SO40,02 N hingga terjadi perubahan warna
menjadi merah muda dan dicatat volume titrasi.

ALKALINITAS
Baku Mutu

Umumnya kadar maksimum total alkalinitas yang diperbolehkan


dalam air tidak lebih dari 1000 mg/L.

Nilai alkalinitas yang baik berkisar antara 30 500 mg/liter


CaCO3.

Perairan dengan nilai alkalinitas > 40 mg/liter CaCO3disebut


perairan sadah (hard water),

Perairan dengan nilai akalinitas < 40 mg/liter disebut perairan


lunak (soft water).

OKSIGEN TERARUT
Definisi

Oksigen terlarut merupakan jumlah milligram oksigen yang


terlarut dalam air atau limbah yang dinyatakan dengan mg O 2/L.
(SNI-06-6989-14-2004)

OKSIGEN TERARUT
Cara Analisis
Metode

Iodometri (modifikasi azida)

Prinsip
Oksigen

terlarut bereaksi dengan ion mangan (II)


dalam suasana basa menjadi hidroksida mangan (IV).

Dengan

adanya ion iodide dalam suasana asam, ion


mangan(IV) akan kembali menjadi ion mangan (II)
dengan membebaskan iodin (I2) yang setara dengan
kandungan oksigen terlarut.

Iodin(I2)

yang terbentuk kemudian dititrasi dengan


natrium thiosulfate dengan indicator amilum.

OKSIGEN TERARUT
Cara Analisis

Prosedur

Ambil contoh yang sudah disiapkan

Tambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml alkali iodide azida dengan ujung pipet


tepat diatas permukaan larutan.

Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna

Biarkan gumpalan mengendap selama 5 menit sampai dengan 10


menit

Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan


larut sempurna

Pipet 50 ml, masukkan ke dalam Erlenmeyer 150 ml

Titrasi dengan Na2S2O3 dengan indicator amilum sampai warna biru


tepat hilang.

OKSIGEN TERARUT
Baku Mutu

Aldiar Afrizal
Triana
NIM :3212141069

Daftar Pustaka

SNI 06-6989-1-2004

SNI-06-6989-14-2004

http://
harryxenauzumaki.blogspot.co.id/2013/06/normal-0-false-false-falsein-x-none-x.html

http://
chemistryismyworld.blogspot.co.id/2011/05/analisia-kimia-sampel-air
-sungai_05.html

https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimiabiologi-penentu-kualitas-air-2
/

http://www.scribd.com/doc/102324641/Pengolahan-Air-Proses#scribd

http://andessa-hesa.blogspot.co.id/2013/03/standar-baku-mutuair.html

Anda mungkin juga menyukai