Setiap unsur tunggal adalah stabil,[1] dan banyak terdapat dalam kerak dan/atau inti bumi; ini
adalah periode terakhir tanpa kehadiran unsur tak stabil. Banyak logam transisipada periode 4
yang luar biasa kuat, sehingga banyak digunakan dalam industri, terutama besi. Tembaga
adalah satu dari tiga logam yang tidak berwarna perak atau abu-abu, dua lainnya
adalah emas dan sesium. Tiga unsur yang berurutan dikenal beracun, dengan arsen sebagai
salah satu racun yang paling terkenal, selenium yang beracun bagi manusia jika dalam kadar
besar, dan bromin, cairan yang sangat beracun. Banyak unsur penting bagi keberlangsungan
hidup manusia, seperti kalsium sebagai pembentuk tulang dan gigi.[2]
Kalium
Kalsium
Skandium
Titanium
Vanadium
Kromium
Mangan
Besi
Kobalt
Nikel
Tembaga
Seng
Galium
Germanium
Arsenik
Selenium
Bromin
Kripton
Unsur kimia
Golongan
Konfigurasi elektron
19
Kalium
Logam alkali
[Ar] 4s1
20
Ca
Kalsium
[Ar] 4s2
21
Sc
Skandium
Logam transisi
22
Ti
Titanium
Logam transisi
23
Vanadium
Logam transisi
24
Cr
Kromium
Logam transisi
25
Mn
Mangan
Logam transisi
26
Fe
Besi
Logam transisi
27
Co
Kobalt
Logam transisi
28
Ni
Nikel
Logam transisi
29
Cu
Tembaga
Logam transisi
30
Zn
Seng
Logam transisi
31
Ga
Galium
Logam miskin
32
Ge
Germanium
Metaloid
33
As
Arsenik
Metaloid
Unsur kimia
Golongan
Konfigurasi elektron
34
Se
Selenium
Nonlogam poliatomik
35
Br
Bromine
Nonlogam diatomik
36
Kr
Kripton
Gas mulia
Logam
Logam alkali
Metaloid
Logam alkali tanah
Lantanida
Aktinida
Logam transisi
Logam pasca-transisi
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor
atom 19. Kalium adalah sebuah logam alkali, yang ditempatkan di bawah natrium dan di
atas rubidium, dan merupakan unsur pertama dari periode 4.[3] Ia merupakan salah satu
unsur palilng reaktifdalam tabel periodik, sehingga biasanya hanya dijumpai dalam
bentuk senyawa. Ia cenderung teroksidasi dengan cepat di udara, sehingga bereaksi sangat
cepat dengan oksigen ketika baru terpapar udara. Ketika baru terpapar, ia berwarna agak
keperakan, tetapi dengan cepat memudar akibat bereaksi dengan udara. Logam ini cukup
lunak untuk dipotong menggunakan pisau, dan merupakan unsur kedua dengan massa
jenis paling ringan.[4] Kalium mempunyai titik lebur relatif rendah; ia akan meleleh hanya
dengan meletakkannya di bawah api kecil.[5] Kalium juga memiliki massa jenis yang lebih
kecil daripada air, sehingga dapat mengapung di air.[6]
Kalsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ca dan nomor atom 20. Kalsium adalah unsur kedua dalam periode 4, antara
kalium dan skandium. Sebagai sebuah logam alkali tanah, kalsium tidak pernah ditemukan
di alam karena reaktivitas tingginya dengan air.[7] Unsur tersebut merupakan salah satu
unsur yang paling dikenal dan peran biologi paling dikenal dalam seluruh hewan dan
beberapa tumbuhan, penyusun tulang dan gigi, dan digunakan dalam beberapa aplikasi sel,
seperti sinyal untuk proses seluler. Kalsium dianggap sebagai mineral yang paling melimpah
dalam massa tubuh.[8]
Skandium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sc dan nomor atom 21. Skandium adalah unsur ketiga dalam periode 4, antara
kalsium dan titanium, dan merupakan logam transisi pertama dalam tabel periodik.
Skandium cukup banyak terdapat di alam, tetapi sulit dijumpai karena merupakan yang
banyak terdapat dalam senyawa tanah jarang, yang mana sulit diisolasi unsur-unsurnya.
Skandium memiliki sedikit aplikasi komersial karena fakta-fakta tersebut di atas, dan aplikasi
utama saat ini hanyalah sebagai bahan logam paduan dengan aluminium.
Titanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ti dan nomor atom 22. Titanium adalah unsur dalam periode 4, antara skandium
dan vanadium. Titanium merupakan salah satu logam dengan massa jenis paling ringan
sekaligus salah satu logam paling kuat dan paling tahan karat, sehingga banyak memiliki
aplikasi, terutama dalam logam paduan dengan unsur lain, seperti besi. Oleh karena sifatsifat tersebut di atas, ia banyak digunakan dalam pesawat terbang, stik golf, dan objek-objek
lain yang memerlukan kekuatan, tetapi sekaligus harus ringan.
Vanadium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang V dan nomor atom 23. Vanadium adalah unsur dalam periode 4, antara titanium
dan krom. Vanadium tidak pernah dijumpai dalam bentuk murni di alam, tetapi umum
ditemukan dalam bentuk senyawa. Vanadium mirip dengan titanium dalam beberapa hal,
seperti sangat tahan karat, namun, tidak seperti titanium, ia teroksidasi di udara bahkan
pada suhu ruang. Seluruh senyawa vanadium memiliki sekurang-kurangnya beberapa
tingkat toksisitas, dan beberapa di antaranya sangat toksik.
Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium adalah unsur dalam periode 4, antara vanadium
dan mangan. Kromium, seperti titanium dan vanadium sebelumnya, sangat tahan terhadap
korosi, dan oleh sebab itu menjadi salah satu komponen utama baja nirkarat. Kromium juga
memiliki banyak senyawa berwarna, dan oleh karena itu sangat jamak digunakan dalam
pigmen, seperti hijau krom.
Mangan adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mn dan nomor atom 25. Mangan adalah unsur dalam periode 4, antara kromium
dan besi. Mangan sering dijumpai dalam bentuk bebas di alam, tetapi juga ditemukan dalam
kombinasi dengan besi. Mangan, seperti kromium sebelumnya, adalah komponen penting
dalam baja nirkarat, mencegah besi berkarat. Mangan juga sering digunakan dalam pigmen,
lagi-lagi seperti kromium. Mangan juga beracun; jika terhirup dalam kadar yang mencukupi,
dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.
Besi adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Fe dan nomor
atom 26. Besi adalah unsur dalam periode 4, antara mangan dan kobalt. Besi mungkin
adalah unsur periode 4 yang paling terkenal, menjadikannya unsur yang paling jamak di
bumi dan merupakan komponen utama baja. Besi-56 memiliki kerapatan energi terendah di
antara isotop semua unsur, artinya bahwa ia adalah unsur paling masif yang dapat
dihasilkan dalam bintang raksasa. Besi juga memiliki beberap aplikasi dalam tubuh manusia;
sebagian dari hemoglobin adalah besi.
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor
atom 27. Kobalt adalah unsur dalam periode 4, antara besi dan nikel. Kobalt banyak
digunakan dalam pigmen, karena banyak senyawa kobalt berwarna biru. Kobalt juga
merupakan komponen inti dari banyak aloy magnetis dan berkekuatan tinggi. Satu-satunya
isotop stabil, kobalt-59, merupakan komponen penting vitamin B-12, sementara kobalt-60
adalah komponen limbah nuklir dan dapat berbahaya dalam jumlah besar karena sifat
radioaktifnya.
Nikel adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ni dan nomor
atom 28. Nikel adalah unsur dalam periode 4, antara kobalt dan tembaga. Nikel jarang
terdapat dalam kerak bumi, terutama karena kenyataan bahwa ia bereaksi dengan oksigen
di udara, dengan sebagian besar nikel di bumi berasal dari meteorit besi nikel. Namun, nikel
sangat melimpah di inti bumi; bersama dengan besi ia merupakan salah satu dari dua
komponen utama. Nikel adalah komponen utama dalam besi nirkarat, dan dalam
banyak superaloy.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Tembaga adalah unsur dalam periode 4, antara nikel dan
seng. Tembaga adalah salah satu dari sedikit logam yang tidak berwarna putih atau abuabu, lainnya adalah emas dan sesium. Tembaga telah banyak dimanfaatkan oleh manusia
selama ribuan tahun untuk memberi warna kemerahan pada banyak objek, dan bahkan
merupakan nutrisi penting bagi manusia, meskipun beracun jika terlalu banyak. Tembaga
juga banyak digunakan sebagai pengawet kayu atau fungisida.
Seng adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Zn dan nomor
atom 30. Seng adalah unsur dalam periode 4, di antara tembaga dan galium. Seng adalah
salah satu komponen utama kuningan, yang telah digunakan sejak abad ke-10 sebelum
masehi. Seng juga sangat penting bagi manusia; hampir 2 milyar orang di dunia menderita
kekurangan seng. Namun, overdosis seng dapat menyebabkan defisiensi tembaga. Seng
sering digunakan dalam baterai, sebut saja baterai karbon-seng, dan unsur penting dalam
banyak metode pelapisan, karena seng sangat tahan korosi.
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor
atom 31. Galium adalah unsur dalam periode 4, antar seng dan germanium. Galium adalah
unsur penting karena memiliki titik lebur sekitar 303 K, sekitar suhu kamar. Sebagai contoh,
ia akan memadat pada musim semi, tetapi akan mencair pada musim panas. Galium
merupakan komponen penting dalam logam paduan galinstan, bersama dengan timah.
Galium juga dapat dijumpai dalam semikonduktor.
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ge dan nomor atom 32. Germanium adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
gallium dan arsenik. Germanium, seperti silikon di atas, adalah komponen penting
dalam semikonduktor dan banyak digunakan dalam dioda dan transistor, seringkali
kombinasi dengan arsenik. Germanium jarang ditemukan di bumi, oleh karenanya termasuk
yang terakhir ditemukan. Germanium, dalam senyawa, dapat mengiritasi mata, kulit, atau
lambung.
Arsenik adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang As dan nomor atom 33. Arsenik adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
germanium dan selenium. Arsenik, seperti telah disinggung sebelumnya, sering digunakan
untuk semikonduktor dalam paduannya dengan germanium. Arsenik, dalam bentuk murni
dan beberapa aloy, sangat beracun bagi seluruh kehidupan multisel, dan oleh karenanya
merupakan komponen yang umum digunakan dalam pestisida. Arsenik juga digunakan
dalam beberapa pigmen sebelum toksisitasnya terungkap.
Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Se dan nomor atom 34. Selenium adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
arsenik dan bromin. Selenium adalah nonlogam pertama dalam periode 4, dengan sifat yang
mirip dengan belerang. Selenium cukup jarang dijumpai di alam dalam bentuk murni,
kebanyakan ditemukan dalam mineral seperti pirit, dan bahkan inipun cukup jarang.
Selenium diperlukan oleh manusia dalam kadar renik, tetapi unsur ini toksik dalam kadar
besar.
Bromin adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Br dan nomor
atom 35. Bromin adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara selenium dan kripton. Bromin
adalah sebuah halogen, tidak pernah ada dalam bentuk murni di alam. Bromin berbentuk
cair dalam temperatur kamar, mendidih pada temperatur sekitar 330 K. Bromin juga cukup
toksik dan korosif, tetapi ion bromida, yang relatif inert, dapat dijumpai dalam halit, atau
garam meja. Bromin sering digunakan sebagai penahan api karena banyak senyawa dapat
dibuat untuk membebaskan atom bromin bebas.
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor
atom 36. Kripton adalah sebuah gas mulia yang ditempatkan di bawah argon dan di
atas xenon. Sebagai gas mulia, kripton jarang berinteraksi dengan dirinya sendiri maupun
dengan unsur lain; meskipun beberapa senyawa kripton telah terdeteksi, seluruhnya tidak
stabil dan meluruh dengan cepat. Oleh karenanya, kripton sering digunakan dalam lampu
pendar. Kripton, seperti gas mulia lainnya, juga digunakan dalam penerangan karena ia
memiliki banyak garis spektrum dan alasan-alasan di atas.
mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, seperti susu dan produk susu, sayuran berdaun
hijau, ikan dan kacang serta biji-bijian.[10]
Peran biologis skandium tidak diketahui. Unsur ini diduga karsinogen.[11]
Peran biologis titanium tidak diketahui. Unsur ini tak beracun. Debu halus titanium
dioksida diduga karsinogen.[12]
Vanadium penting bagi beberapa spesies, termasuk manusia, meskipun kebutuhannya
sangat kecil. Manusia hanya mengasup sekitar 0,01 miligram per hari, dan ini sudah
melebihi kebutuhan harian tubuh manusia. Dalam beberapa senyawa vanadium dapat
bersifat racun.[13]
Krom atau kromium merupakan unsur renik yang penting bagi manusia karena membantu
pemanfaatan glukosa tubuh. Namun, unsur ini beracun jika berlebih. Asupan harian sekitar 1
miligram per hari. Makanan seperti ragi bir, wheat germ dan ginjal kaya akan kromium.[14]
Mangan adalah unsur esensial dalam organisme hidup. Banyak jenis enzim mengandung
mangan. Sebagai contoh, enzim yang bertindak mengubah
molekul air menjadioksigen selama fotosintesis mengandung empat atom mangan.
Beberapa lahan berkadar mangan rendah, sehingga perlu ditambahkan pupuk dan diberikan
sebagai suplemen pakan bagi hewan pemakan rumput. Rata-rata tubuh manusia
mengandung 12 miligram mangan. Asupan mangan per hari sekitar 4 miligram dari makanan
seperti kacang,dedak, sereal utuh (wholegrain cereals), teh dan peterseli. Tanpa
mangan, tulang menjadi keropos dan mudah retak. Mangan juga esensial dalam
utilisasi vitamin B1.[15]
Besi adalah unsur esensial bagi segala bentuk kehidupan dan tak beracun. Rata-rata
manusia mengandung sekitar 4 gram besi. Sebagian besar berada dalam hemoglobin,
dalam darah. Hemoglobin mengangkut oksigen dari paru-paru menuju sel, tempat oksigen
digunakan untuk respirasi jaringan. Manusia membutuhkan 1018 miligram besi setiap
harinya. Kekurangan besi akan menyebabkan anemia. Makanan seperti hati,
ginjal, molases, ragi bir, kokoa dan liquorice mengandung banyak besi.[16]
Kobalt adalah unsur renik esensial, dan pembentuk bagian aktif vitamin B12. Jumlah yang
dibutuhkan manusia sangat kecil, dan tubuh hanya mengandung sekitar 1 miligram. Garam
kobalt dapat diberikan kepada hewan tertentu dalam dosis kecil untuk mengobati defisiensi
mineral. Dalam dosis besar, kobalt bersifat karsinogenik.
Kobalt-60 adalah isotop radioaktif. Ini merupakan sumber sinar-gama yang penting. Ia
banyak digunakan dalam pengobatan kanker, sebagai penjejak dan untuk radioterapi.[17]
Peran biologi nikel tidak menentu. Ia dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tetapi
telah menunjukkan bahwa ia penting bagi beberapa spesies. Beberapa senyawa nikel dapat
menyebabkan kanker jika debunya terhirup, dan beberapa orang alergi jika kontak dengan
logam ini. Nikel tidak dapat sepenuhnya dihindari. Manusia mengkonsumsi senyawa nikel
bersamaan dengan makanan. Ini adalah unsur esensial bagi beberapa kacang-kacangan,
seperti navy bean yang digunakan untuk kacang panggang.[18]
Tembaga adalah unsur esensial. Manusia dewasa memerlukan sekitar 1,2 miligram tembaga
per hari, untuk membantu enzim memindahkan energi dalam sel. Overdosis tembaga
bersifat racun. Kelainan genetika, seperti penyakit Wilson dan penyakit Menkes, dapat
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan tembaga secara benar. Tidak seperti
mamalia, yang menggunakan besi (dalam hemoglobin) untuk transportasi oksigen ke
seluruh tubuh, beberapa krustasea menggunakan kompleks tembaga.[19]
Seng penting untuk seluruh makhluk hidup, membentuk titik-titik aktif dalam lebih dari 20
metalo-enzim. Rata-rata tubuh manusia mengandung sekitar 2,5 gram dan mengasup
sekitar 15 miligram per hari. Beberapa makanan memiliki kadar seng di atas rata-rata, di
antaranya ikan hering, daging sapi, daging domba, biji bunga matahari dan keju. Seng dapat
menjadi karsinogenik jika berlebih. Menghirup seng(II) oksida yang baru terbentuk, dapat
mengakibatkan suatu gejala yang disebut gemetar oksida (oxide shakes) atau 'menggigil
seng' (zinc chills).[20]
Galium tidak diketahui mempunyai peran biologis apapun. Unsur ini tak beracun. [21]
Germanium tidak diketahui mempunyai peran biologis apapun. Unsur ini tak beracun.
Senyawa germanium tertentu memiliki efek racun rendah pada mamalia, sementara daya
racunnya efektif melawan beberapa bakteri. Ini memicu beberapa ilmuwan meneliti potensi
manfaat unsur ini untuk obat-obatan.[22]
Beberapa ilmuwan berpikir bahwa arsen merupakan unsur esensial dalam makanan dalam
dosis yang amat sangat kecil. Dalam dosis kecil, arsen bersifat toksik dan didugakarsinogen.
Sekali masuk kedalam tubuh, arsen terikat dengan atom-atom dalam rambut, sehingga
analisis sampel rambut dapat menunjukkan paparan arsenik pada seseorang. Beberapa
makanan, seperti udang, mengandung kadar arsenik yang mengejutkan, tetapi dalam
bentuk yang kurang berbahaya yaitu arsen organik.[23]
Selenium adalah unsur renik esensial untuk beberapa spesies, termsuk manusia. Tubuh
manusia mengandung sekitar 14 miligram, dan setiap sel dalam tubuh manusia
mengandung lebih dari satu juta atom selenium. Kekurangan selenium dapat menyebabkan
masalah kesehatan, tetapi terlalu banyak juga berbahaya. Dalam dosis berlebih, selenium
bersifat karsinogenik dan teratogenik (mengganggu perkembangan embrio atau janin). [24]
Bromin hadir dalam jumlah kecil, sebagai bromida, dalam semua makhluk hidup. Namun,
belum diketahui peran biologisnya bagi manusia. Bromin memiliki efek iritasi pada mata dan
tenggorokan, dan menghasilkan rasa nyeri jika terkena kulit. [25]
Kripton tidak diketahui memiliki peran biologis.[26]
Sifat Fisika dan Kimia Unsur Transisi Periode Ke 4, Keempat, Kimia - Sebagaimana telah kita
pelajari di kelas XI, unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir
pada orbital-orbital subkulit d. Pada bagian ini akan kita pelajari unsur transisi periode keempat yang
terdiri dari unsur skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe),
kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).
Semua unsur transisi merupakan unsur logam sehingga bersifat konduktor, berwujud padat pada
suhu kamar (kecuali Hg), paramagnetik, dan sebagainya. Sifat-sifat unsur transisi periode keempat
dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3 berikut.
Unsur
Sc
Ti
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
titik leleh, C
1.53
9
1.660
1.917
1.857
1.244
1.537
1.491
1.455
1.084
420
titik didih, C
2.73
0
3.318
3.421
2.682
2.120
2.872
2.897
2.920
2.582
911
rapatan, g/cm3
2,99
4,51
6,1
7,27
7,30
7,86
8,9
8,90
8,92
7,1
distribusi
elektron
2.8.9
.2
2.8.10
.2
2.8.11
.2
2.8.13
.1
2.8.13
.2
2.8.14
.2
2.8.15
.2
2.8.16
.2
2.8.18
.1
2.8.18
.2
energi
pengionan, eV
6,5
6,8
6,7
6,8
7,4
7,9
7,9
7,6
7,7
9,4
jari-jari atom,
1,61
1,45
1,32
1,25
1,24
1,24
1,25
1,25
1,28
1,33
keelektonegatifa
n
1,3
1,5
1,6
1,6
1,5
1,8
1,8
1,8
1,9
1,6
struktur kristal
hex
hex
bcc
bcc
sc
bcc
hex
fcc
fcc
hex
Unsur
Zr
Nb
Mo
Tc
Ru
Rh
Pd
Mg
Co
titik leleh, C
1.530
1.852
2.477
2.610
2.250
2.427
1.963
1.554
962
321
titik didih, C
3.304
4.504
4.863
4.646
4,567
4,119
3,727
2,940
2,164
767
rapatan,
4,5
6,5
8,6
10,2
11,5
12,4
12,4
12,0
10,5
5,8
g/cm3
struktur
kristal
hex
hex
bcc
bcc
hex
hex
fcc
fcc
fcc
hex
Unsur
Ia
Ht
Ia
Re
Os
Ir
Pt
Au
Hg
titik leleh, C
920
2,222
2,985
3,407
3,180
~2,72
2,545
1,772
1,064
~39
4,389
3,824
2,808
357
7
titik didih, C
3,470
4,450
5,513
5,663
5,687
~5,50
0
rapatan,
g/cm
6,2
13,3
16,6
19,4
21,0
22,6
22,6
21,4
19,3
13,6
hex
hex
bcc
bcc
hex
hex
fcc
fcc
fcc
rmb
struktur
kristal
1. Sifat Logam
Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih
memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antar atom logam transisi. Ikatan
kovalen tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan
demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan
utama. Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar
listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama.
Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan antar atom
logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur
transisi periode keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh sehingga antar
atom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen.
3. Sifat Magnet
Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion unsur
transisi bersifat paramagnetik artinya atom atau ion logam transisi tertarik oleh medan magnet. Unsurunsur dan senyawa-senyawa dari logam transisi umumnya mempunyai elektron yang tidak
berpasangan dalam orbital-orbital d. Semakin banyak elektron yang tidak berpasangan, makin kuat
sifat paramagnetiknya.
4. Jari-Jari Atom
Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur dari kiri
ke kanan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya elektron-elektron 3d yang saling tolak-menolak yang
dapat memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron-elektron. Akibatnya elektron-elektron akan
lebih menjauhi inti atom, sehingga jari-jari atomnya lebih besar.
1. Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga potensial
elektroda negatif kecuali Cu (E = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut
dalam asam kecuali tembaga.
Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan
halogen.
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana kation logam
dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan
ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia
pasangan elektron).
Contoh :
[Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4
[Cr(NH3)4.Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron yang terjadi
pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.