Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK

KEMUDI, REM, DAN SUSPENSI


SPOORING AND BALANCING

Disusun oleh :
Enggar Dista Pratama
14504241031
Ajie Budi Nugroho
14504241037
Boby Purnomo
14504241034
Ahmad Riyadi
14504241025

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

I.

II.

III.

IV.
V.

Kompetensi
1. Membongkar dan memasang recirculating ball power steering dengan
prosedur yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang di gunakan untuk praktikum.
Sub Kompetensi
Setelah selesai praktikum dapat :
1. Melepas dan memasang recirculating ball power steering dengan cara yang
benar.
2. Menjelaskan cara kerja recirculating ball power steering dengan
menggambarkan sirkulasi hidroliknya.
3. Mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara mengatasinya.
Alat dan Bahan
1. Recirculating ball power steering
2. Tool Box
3. Alat alat ukur yang di perlukan
Keselamatan Kerja
1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati hati dan teliti.
Dasar Teori
Balancing roda adalah pekerjaan menyetimbangkan roda mobil atau sepeda
motor agar sebaran massa / bobot merata, sehingga roda mobil atau sepeda motor
dapat berputar pada sumbu putarnya dengan tenang tanpa ada getaran.
Menjaga roda-roda mobil atau sepeda motor agar tetap balance memberikan
manfaat kepada performa yang optimum dari investasi sebuah ban . Keuntungan
yang lain adalah pengemudian yang halus meningkatkan kenyamanan
pengemudian dan mengoptimumkan usia pemakaian ban. Dalam hal ini balancing
roda turut andil dalam memperlambat keausan ban.
Balancing sangat penting untuk menjaga roda-roda kendaraan agar selalu
dalam kondisi balance sepanjang waktu pemakaian ban. Yang dimaksud roda
dalam uraian ini meliputi assembly pelek dan bannya.
Mengapa roda kendaraan perlu dibalance ?
Roda adalah salah komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan.
Roda sendiri terdiri dari ban dan pelek. Ban berputar mengikuti perubahan arah
gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi
meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari
suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment. Sehingga ban dan pelek
menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan.
Kondisi roda juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan dalam
berkendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Saat roda
berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda. Jika pada roda yang
berputar masanya tidak merata, misalnya terdapat bagian spot atau titik yang

berat, bagian tersebut akan akan tertarik dengan arah gaya luar dari radius roda.
Gaya ini semakin kuat ketika roda berputar semakin cepat.
Akibatnya roda menjadi tidak seimbang (unbalance). Roda juga mendapatkan
distribusi gaya sentrifugal yang tidak merata. Gaya sentrifugal yang lebih besar
pada salah satu titik roda, akan menarik dengan gaya yang kuat saat ban berputar.
Hal ini bisa mengakibatkan roda mobil bergerak ke atas dan ke bawah atau dari
sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Jika getaran tidak mampu diredam oleh
sistim suspensi mobil, pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat
roda yang tidak balance.
VI.

Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Melakukan pembongkaran recirculating ball power steering dengan langkah
yang efektif, efisien, dan sistematik. ( unit ball dalam nut tidak perlu di
bongkar )
3. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada komponen
recirculating ball power steering yang telah di bongkar.
4. Mempelajari kerja sistem fluida (posisi katup dan aliran minyaknya) dari
power steering.
5. Mendiskusikan mengenai komponen, kemungkinan penyebab kerusakan,
kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan
di biarkan.
6. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen komponen yang telah
di bongkar secara efektif dan efisien.
7. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang bisa di kembangkan setelah
mengetahui tentang recirculating ball power steering.
8. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja.

VII.

Data Praktikum

VIII.
IX.

Pembahasan

Kesimpulan
1. Spooring adalah servis yang bertujuan untuk menyelaraskan kembali keadaan
roda depan antar roda kanan dan roda kiri. Proses pengerjaan spooring
meliputi :
a. Penyetelan camber
b. Penyetelan caster
c. Penyetelan Toe Angle
2. Sedangkan balancing adalah servis yang bertujuan untuk menyeimbangkan
kembali berat merata dari sebuah roda. Garis besar pelaksanaan balancing
meliputi:
a. Pemeriksaan kondisi roda
b. Mencari bagian roda yang paling ringan
c. Memasang timah pemberat pada bagian roda yang paling ringan
d. Pengujian ulang
3. Sebelum melaksanakan spooring dan balancing hal pertama yang harus dipahami
oleh mekanik adalah mengenai front Wheel Alignment ( FWA ), yaitu pengaturan
roda roda depan dari sebuah kendaraan
4. Dalam pelaksanaan servis Spooring dan Balancing, mekanik harus
memperhatikan beberapa hal, antara lain :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
b. Penggunaan peralatan yang sesuai
c. Prosedur pelaksanaan servis
5. Apabila servis spooring dan balancing telah selesai dilaksanakan, mekanik harus
melakukan pengujian dan pmeriksaan ulang terhadap kendaraan, tujuannya
adalah untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan pasca servis.

X.

Daftar Pustaka

XI.

Rencana Pembukaan Usaha Spooring


Peluang
Berdasarkan analisa permintaan dan pesaing, maka peluang untuk mendapatkan
omset usaha ini adalah:
Omset jasa balancing adalah:
30.000 mobil x 10%
= 3000 mobil
3000 mobil : 6 bulan
= 500 mobil/bulan
omset rata-rata permobil sebesar Rp 100.000, maka omset jasa ini adalah:
500 mobil x Rp 100.000
= Rp 50.000.000/bulan
-

Omset Jasa spooring adalah:


30.000 mobil x 10%
= 3000 mobil

3000 mobil : 12 bulan


= 250 mobil/bulan
jasa rata-rata permobil Rp 125.000, maka omset jasa ini adalah:
250 mobil x Rp 125.000
= Rp 31.250.000/mobil
-

Penjualan ban:
30.000 mobil x 10%
= 3000 mobil
3000 mobil : 12 bulan
= 250 mobil
250 mobil x 2 ban
= 500 ban/bulan
harga ban rata-rata Rp 750.000, maka omset penjualan ban adalah:
500 ban x Rp 750.000
= Rp 187.500.000/bulan

Penjualan oli:
30.000 mobil x 10%
= 3000 mobil
3000 mobil : 2 bulan
= 1500 mobil
1500 mobil : 5 pesaing
= 300 mobil
300 mobil x 4 kaleng oli
= 1200 oli perbulan
harga rata-rata oli Rp 40.000, sehingga omset oli adalah:
1200 mobil x Rp 40.000
= Rp 48.000.000/bulan

Total omset usaha ini untuk operasi bulan pertama sebesar Rp 316.750.000/bulan
Lokasi Usaha
Rencana Bengkel Spooring, Balance, & Ban Mobil ini akan dibuka pada komunitas
Bengkel Spooring, Balance, & Ban Mobil didalam komplek ruko.
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini adalah:
-

Pembelian 2 unit ruko x @ Rp 250.000.000


Renovasi
Mesin Spooring DSP 400 + Sg 11. 1 unit x @ Rp 118.750.000
Mesin Balance Dsp 9200 2D. 1 unit x @ Rp 47.975.000
Tyre Charger PCS 450. 1 unit x @ Rp 26.125.000
Lift 1 unit x Rp 80.750.000
Peralatan service lianya
Kompresor 1 unit x @ Rp 5.000.000
Kompuer & Printer 1 unit x @ Rp 5.000.000
Meja & kursi 2 unit x @ Rp 250.000
Kursi plastic 10 unit x @ Rp 25.000
Lain-lain
Total

Rp 500.000.000
Rp 10.000.000
Rp 118.750.000
Rp 47.975.000
Rp 26.125.000
Rp 80.750.000
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Rp
500.000
Rp
250.000
Rp
500.000
Rp 804.850.000

Anda mungkin juga menyukai