Pengaturan
laba
(earnings management )
menyangkut
tindakan
2. Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan aktiva melibatkan pencurian aktiva entitas. Nilai aktiva yang dicuri
biasanyatidak material tapi terakumulasi selama beberapa waktu. Pencurian aktiva dapat
dilakukan olehpegawai rendah dan tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh manajemen
itu sendiri.
KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN
Ada tiga elemen kunci yang disebut sebagai Fraud Triangel yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang melakukan kecurangan.
Ketiga elemen tersebut adalah :
1. Insentif/Tekanan untuk melakukan kecurangan.
2. Kesempatan untuk melakukan kecurangan.
3. Sikap/Rasionalisasi. Sikap yang tertanam di organisasi yang membolehkan
manajemen atau pegawai untuk melakukan tidakan kecurangan.
Elemen pertama dan ketiga lebih melekat pada kondisi kehidupan dan sikap mental
pribadi seseorang, sedangkan elemen kedua terkait dengan sistem pengendalian internal
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Untuk menutup atau meminimalkan kecurangan, membangun sistem pengendalian
intern merupakan cara yang dapat dilakukan oleh manajemen. Agar pengendalian intern
dengan sarana-sarana pengendaliannya dapat berjalan secara efektif, Committee of
pegawai untuk
yang membolehkan
melakukankecurangan.
menyalahsajikan laporan
keuangan.
signifikan melibatkan
pertimbangan subyektif
perundangan lainnya.
industri,atau entitas.
atau ketidakpastian.
Misal: penurunan
Kebiasaan manajemen
membuat peramalan
permintaanyang
audit.
tidakrealistis di mata
analis, kreditor,atau
ekonomi meningkat.
manajemen dalam
Ketidakefektifan dewan
kegagalan industri/
tidak jujur.
Contoh faktor dalam resiko
Sejarah pelanggaran
Komunikasi dan
pemenuhan pelunasan
dukungan nilai-nilai
lain.
efektif.
Kekayaan bersih
pribadi manajemen
terancam secara
material.
2
2. Faktor Resiko untuk Penyalahgunaan Aktiva
Contoh faktor resiko untuk pelaporan keuangan yang curang
Tiga kondisi kecurangan
Insentif/Tekanan
Kesempatan
Sikap/Rasionalisasi
Manajemen atau pegawai
Terbukanya kesempatan
Ada sikap, karakter, atau
lain merasakan dorongan
yang membolehkan
melakukan kecurangan.
tidak jujur.
Contoh faktor dalam resiko
Meremehkan perlunya
pribadi menekan
memantau atau
mengurangi resiko
penyalahgunaan aktiva.
lain untuk
sedang diminati.
menyalahgunakanaktiva
Meremehkan
pengendalian
tersebut.
internaldengan
mengabaikan
pemeriksaan
atau tidak
independen.
mengoreksidefisiensi
Penyaringan pelamar
pengendalian internal.
manajemen dan
pemberhentian
sementara pegawai. .
akses ke aktiva.
promosi, kompensasi,
sesuai harapan.
akses ke aktiva.
SAS 1:
dalam
melaksanakan
skeptisisme
profesional,
auditor
tidak
mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur tetapi juga tidak mengasumsikan kejujuran
absolut.
Untuk mempertahankan skeptisime profesional tersebut, ada dua hal yang harus
diingat:
a. Pikiran yang selalu mempertanyakan.Auditor harus selalu mempertimbangkan
kerentanan klien terhadap kecurangan, tanpa memperhitungkan kemungkinan
kejujuran atau integritasmanajemen.
b. Evaluasi kritis atas bukti audit.Setiap indikasi atau temuan harus dievaluasi dan
dipelajari secara mendalam.
2. Sumber Informasi untuk Menilai ResikoKecurangan
Sumber informasi yangdigunakan untuk menilai resiko kecurangan ada lima, yaitu:
a. Komunikasi di antara tim audit.
Diskusi dilakukan menyangkut hal-hal sebagai berikut:
Bagaimana dan di mana kemungkinan letak salah saji yang material akibat
kecurangan.Pertimbangan yangdiperlukan adalah ketiga faktor yang telah
dibahas
sebelumnya,
yakni:
insentif/tekanan,
kesempatan,
dan
sikap/rasionalisasi.
d. Prosedur analitis.
jawab
internal
auditor
dalam
pencegahan,
pendeteksian
dan
Dalam Standar Internal Auditing (SIAS) No.3, tanggung jawab internal auditor
dalam mendeteksi kecurangan yang mencakup :
1. Internal auditor harus memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai
atas kecurangan agar dapat mengidentifikasi kondisi yang menunjukkan tandatanda fraud yang mungkin terjadi.
2. Internal auditor harus mempelajari dan menilai struktur pengendalian perusahaan
untuk mengidentifikasi timbulnya kesempatan terjadinya kecurangan, seperti
kurangnya perhatian dan efektivitas terhadap sistem pengendalian intern yang
ada.
Berkaitan dengan pendeteksian kecurangan yang efektif, internal auditor harus
mampu melakukan, antara lain :
Mengkaji sistem pengendalian intern untuk menilai kekuatan dan kelemahannya,
Mengidentifikasi potensi kecurangan berdasarkan kelemahan yang ada pada
sistem pengendalian intern,
Mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan tanda tanya dan transaksi-transaksi
diluar kewajaran (non prosedural),
Membedakan faktor kelemahan dan kelalaian manusia dari kesalahan yang
bersifat fraud,
Berhati-hati terhadap prosedur, praktik dan kebijakan manajemen,
Dapat menetapkan besarnya kerugian dan membuat laporan atas kerugian karena
kecurangan, untuk yujuan penuntutan pengadilan (litigasi), penyelesaian secara
perdata, dan penjatuhan sanksi internal (skorsing hingga pemutusan hubungan
kerja),
Mampu melakukan penelusuran dan mengurai arus dokumen yang mendukung
transaksi kecurangan,
Mencari dokumen pendukung untuk transaksi yang dipertanyakan (dispute),
Mereview dokumen yang sifatnya aneh/mencurigakan,
Menguji jalannya implementasi motivasi dan etika organisasi di bidang
pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
Tanggung jawab internal auditor berkaitan dengan investigasi kecurangan adalah :
Menetapkan apakah pengendalian yang ada telah cukup memadai dan efektif
untuk mengungkap terjadinya kecurangan
Merancang suatu prosedur audit untuk mengungkap dan mencegah terulangnya
kembali terjadinya kecurangan atau penyimpangan
Mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk menginvestigasi kecurangan yang
sering terjadi.
AREA RESIKO KECURANGAN SPESIFIK
Resiko Kecurangan Pendapatan dan Piutang
Pendapatan dan piutang terkait serta akun kas secara khusus rentan manipulasi dan
pencurian.Hal ini disebabkan karena penjualan sering kali secara kas atau mudah
dikonversi ke kas, yang sangat rentan dicuri.
Tiga tipe manipulasi pendapatan adalah:
1. Pendapatan fiktif.
seringkali
mempercepatwaktu
pengakuan
pendapatan
untuk
Salah satu yang kecurangan paling sulit dideteksi adalah ketika penjualan tidak dicatat
dan kas dari penjualan dicuri.
Hal ini mudah ditemukan setelah membandingkan kas diterima dengan catatan
penjualan. Namun bisa saja pelaku melakukan hal:
1.Mencatat retur penjualan atau alokasi penjualan.
2.Menghapus data pelanggan.
3.Lapping, mencatat pembayaran pelanggan satu ke akun pelanggan lainnya.
faktayang
berguna.Auditor
harus
mempunyai
kemampuan
terjadinya
kecurangan
dapat
dilakukan
misalnya
dengan