Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Hasil Univariat
Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan data sebagai berikut:
a. Umur responden
Tabel 4.1 Umur Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja,
Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Umur

Frekuensi
(f)

Remaja awal
8
Dewasa awal
45
Dewasa akhir
58
Lansia
109
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
3.6
20.5
26.4
49.5
100.0

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden


adalah lansia yaitu sebanyak 109 KK dengan persentase 49.5%.
b. Jenis kelamin responden
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Jenis kelamin

Frekuensi
(f)

Persentase
(%)

Laki-laki

147

65.0

Perempuan

73

35.0

Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

100.0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan jenis kelamin responden


sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 147 orang
dengan persentase 65%.

c. Tingkat pendidikan responden


Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden di Desa Karangnanas,
Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Tingkat pendidikan

Frekuensi
(f)

Persentase
(%)

Rendah

173

78.6

Tinggi

47

21.4

Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

100.0

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat


pendidikan responden yaitu rendah sebanyak 173 dengan persentase
78.6%.
d. Pekerjaan responden
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Pekerjaan

Frekuensi
(f)

Pedagang
29
Buruh/Tani
110
PNS
11
TNI/POLRI
1
Pensiunan
3
Wiraswasta
22
IRT
44
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
13.2
50.0
5.0
.5
1.4
10.0
20.0
100.0

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian pekerjaan


responden yaitu Buruh/Tani sebanyak 110 KK dengan persentase 50%.
e. Pendapatan per-bulan responden
Tabel 4.5 Pendapatan Per-Bulan Responden di Desa Karangnanas,
Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015

Pendapatan per bulan

Frekuensi
(f)

Persentase
(%)

Rendah

143

65.0

Tinggi

77

35.0

Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

100.0

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar


pendapatan per-bulan responden yaitu rendah sebanyak 143 KK dengan
persentase 65%.
f. Pengetahuan responden
Tabel 4.6 Penegetahuan Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Pengetahuan

Frekuensi
(f)

Persentase
(%)

Buruk

68

30.9

Baik

152

69.1

Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

100.0

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar


pengetahuan responden yaitu baik sebanyak 152 KK dengan persentase
69.1%.

g. Sikap responden
Tabel 4.7 Sikap Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja,
Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Sikap

Frekuensi
(f)

Buruk
78
Baik
142
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
35.5
64.5
100.0

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar sikap


responden yaitu baik sebanyak 142 KK dengan persentase 64.5%.
h. Sarana dan prasarana responden
Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana Responden di Desa Karangnanas,
Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Sarana dan prasarana
Tidak mendukung

Frekuensi
(f)
90

Mendukung
130
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
40.9
59.1
100.0

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian sarana dan


prasarana responden yaitu mendukung sebanyak 130 KK dengan
persentase 59.1%.

i. Perilaku responden
Tabel 4.9 Perilaku Responden di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Perilaku

Frekuensi
(f)

Buruk
96
Baik
124
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
43.6
56.4
100.0

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian perilaku


responden yaitu baik sebanyak 124 KK dengan persentase 56.4%.
j. Peran Petugas Kesehatan
Tabel 4.10 Peran Petugas Kesehatan di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Peran petugas
kesehatan

Frekuensi
(f)

Buruk
185
Baik
35
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015)

Persentase
(%)
84.1
15.9
100.0

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebagian besar peran


petugas kesehatan yaitu buruk sebanyak 185 KK dengan persentase
84.1%.

k. Peran Tokoh Masyarakat


Tabel 4.11 Peran Tokoh Masyarakat di Desa Karangnanas, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas Tahun 2015
Peran Tokoh
Masyarakat

Frekuensi
(f)

Persentase
(%)

Buruk
148
Baik
72
Total
220
(Sumber : Data Primer, 2015

67.3
32.7
100.0

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebagian besar peran


tokoh masyarakat yaitu buruk sebanyak 148 KK dengan persentase
67.3%.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan jamban
Tabel 4.2.1 Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Perilaku
Penggunaan Jamban

Pendidikan

Rendah
Tinggi
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
7
0 31.8
70 31.8
2
6 11.8
54 24.5
9
6 43.6 124 56.4

Total
(%)

140

63.6

80

36.4

220

100

0.020

Berdasarkan tabel 4.2.1 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 140 KK (63.6%) memiliki tingkat
pendidikan rendah dan sebanyak 80 KK (36.4%) memiliki tingkat
pendidikan tinggi. KK dengan tingkat pendidikan rendah yang memiliki
perilaku penggunaan jamban buruk sebanyak 70 KK (31.8%),
sedangkan yang memiliki perilaku penggunaan jamban buruk dengan
tingkat pendidikan tinggi sebanyak 26 KK (11.8%). Hasil analisis uji

Chi Square menunjukkan nilai p = 0.020, berarti nilai p < 0.05 yang
artinya Ho ditolak. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara pendidikan dengan perilaku penggunaan jamban.
b. Hubungan pekerjaan dengan perilaku penggunaan jamban
Tabel 4.2.2 Hubungan Tingkat Pekerjaan Responden dengan Perilaku
Penggunaan Jamban

Pekerjaan
Pedagang
Buruh/tani
PNS
TNI/POLR
I
Pensiunan
Wiraswasta
IRT
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
9 4.1
20 9.1
63 28.6
47 21.4
4 1.8
7 3.2

Total

(%)
29 13.2
110
50
11
5

0
1
7
12
96

1
3
22
44
220

0.0
0.5
3.2
5.5
43.6

1
2
15
32
124

0.5
0.9
6.8
14.5
56.4

P
0.008

0.5
1.4
10.0
20.0
56.4

Berdasarkan tabel 4.2.2 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebagian bekerja sebagai buruh/tani yaitu sebanyak
110 KK (50%), 29 KK (13.2%) bekerja sebagai pedagang, 11 KK (5%)
bekerja sebagai PNS, 1 KK (0.5%) bekerja sebagai TNI/POLRI, 3 KK
(1.4%) sebagai pensiunan, 22 KK (10%) bekerja sebagai wiraswasta,
dan 44 KK (20%) bekerja sebagai IRT. Sebanyak 9 KK (4.1%) yang
bekerja sebagai pedagang memiliki perilaku penggunaan jamban buruk,
63 KK (28.6%) yang bekerja sebagai buruh/tani memiliki perilaku
penggunaan jamban buruk, 4 KK (1.8%) yang bekerja sebagai PNS
memiliki perilaku penggunaan jamban buruk, 1 KK (0.5) sebagai
pensiunan memiliki perilaku penggunaan jamban buruk, 7 KK (3.2%)
yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki perilaku penggunaan jamban
buruk, dan 12 KK (5.5%) sebagai IRT memiliki perilaku penggunaan

jamban buruk. Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan nilai p =


0.008, berarti nilai p < 0.05 yang artinya Ho ditolak. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku
penggunaan jamban.
c. Hubungan pendapatan dengan perilaku penggunaan jamban
Tabel 4.2.3 Hubungan Tingkat Pendapatan Responden dengan Perilaku
Penggunaan Jamban

Pendapatan
Rendah
Tinggi
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
73 33.2
70 31.8
23 10.5
54 24.5
12
96 43.6
4 56.4

Total

(%)
143 65.0
77 35.0

P
0.004

220 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.3 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 143 KK (65%) memiliki pendapatan
rendah dan sebanyak 77 KK (35%) memiliki pendapatan tinggi. KK
dengan pendapatan rendah yang memiliki perilaku penggunaan jamban
buruk sebanyak 73 KK (33.2%), sedangkan yang memiliki perilaku
penggunaan jamban buruk dengan pendapatan tinggi sebanyak 23 KK
(10.5%). Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan nilai p = 0.004,
berarti nilai p < 0.05 yang artinya Ho ditolak. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendapatan dengan perilaku
penggunaan jamban.

d. Hubungan pengetahuan dengan perilaku penggunaan jamban


Tabel 4.2.4 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Perilaku
Penggunaan Jamban

Pengetahua
n
Buruk
Baik
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
3
6 16.4
32 14.5
6
0 27.3
92 41.8
9
6 43.6 124 56.4

Total

(%)
68

43.6

152

56.4

220

100.
0

0.086

Berdasarkan tabel 4.2.4 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangananas sebanyak 68 KK (43.6%) memiliki tingkat
pengetahuan buruk dan sebanyak 152 KK (56.4%) memiliki tingkat
pengetahuan baik. KK dengan tingkat pengetahuan buruk yang memiliki
perilaku penggunaan jamban buruk sebanyak 36 KK (16.4%),
sedangkan yang memiliki perilaku penggunaan jamban buruk dengan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 60 KK (27.3%). Hasil analisis uji
Chi Square menunjukkan nilai p = 0.086, berarti nilai p > 0.05 yang
artinya Ho diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan jamban.

e. Hubungan sikap dengan perilaku penggunaan jamban


Tabel 4.2.5 Hubungan Sikap Responden dengan Perilaku Penggunaan
Jamban

Buruk

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
41 18.6
37 16.8

Baik

55 25.0

87 39.5

Total

96 43.6

124 64.5

Sikap

Total

(%)
78 35.5
14
2 64.5
22
0 100

P
0.066

Berdasarkan tabel 4.2.5 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 78 KK (35.5%) memiliki sikap buruk dan
sebanyak 142 KK (64.5%) memiliki sikap baik. KK dengan sikap buruk
yang memiliki perilaku penggunaan jamban buruk sebanyak 41 KK
(18.6%), sedangkan yang memiliki perilaku penggunaan jamban buruk
dengan sikap baik sebanyak 55 KK (25%). Hasil analisis uji Chi Square
menunjukkan nilai p = 0.066, berarti nilai p > 0.066 yang artinya Ho
diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara sikap dengan perilaku penggunaan jamban.
f. Hubungan sarana dan prasarana dengan perilaku penggunaan jamban
Tabel 4.2.6 Hubungan Sarana dan Prasarana Responden dengan Perilaku
Penggunaan Jamban
Sarana dan
prasarana
Tidak Mendukung
Mendukung
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
buruk
Baik
(%)

(%)
65 29.5
25 11.4
31 14.1
99 45.0
96 43.6 124 56.4

Total

(%)
96 43.6
124 56.4
220 100

P
0.000

Berdasarkan tabel 4.2.6 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 96 KK (43.6%) memiliki sarana dan
prasarana tidak mendukung dan sebanyak 124 KK (56.4%) memiliki

sarana dan prasarana mendukung. KK dengan sarana dan prasarana


tidak mendukung yang memiliki perilaku penggunaan jamban tidak
mendukung sebanyak 65 KK (29.5%), sedangkan yang memiliki
perilaku penggunaan jamban buruk dengan sarana dan prasarana
mendukung sebanyak 31 KK (14.1%). Hasil analisis uji Chi Square
menunjukkan nilai p = 0.000, berarti nilai p < 0.05 yang artinya Ho
ditolak. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
sarana dan prasarana dengan perilaku penggunaan jamban.
g. Hubungan peran tokoh masyarakat dengan perilaku penggunaan jamban
Tabel 4.2.7 Hubungan Peran Tokoh Masyarakat dengan Perilaku
Penggunaan Jamban
Peran tokoh
masyarakat
Buruk
Baik
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
6
9 31.4
79 35.9
2
7 12.3
45 20.5
9
12
6 43.6
4 56.4

Total

(%)
14
8 67.3
72

0.256

32.7

22
0 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.7 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 148 KK (67.3%) mempunyai persepsi
buruk terhadap peran tokoh masyarakat dan sebanyak 72 KK (32.7%)
mempunyai persepsi baik terhadap peran tokoh masyarakat. 69 KK
(31.4%) memiliki perilaku penggunaan jamban buruk dan mempunyai
persepsi buruk terhadap peran tokoh masyarakat, sedangkan sebanyak
27 KK (12.3%) memiliki perilaku penggunaan jamban buruk dan
mempunyai persepsi baik terhadap peran tokoh masyarakat. Hasil
analisis uji Chi Square menunjukkan nilai p = 0.256, berarti nilai p >
0.05 yang artinya Ho diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan antara peran tokoh masyarakat dengan perilaku


penggunaan jamban.

h. Hubungan peran petugas kesehatan dengan perilaku penggunaan jamban


Tabel 4.2.8 Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Perilaku
Penggunaan Jamban
Peran petugas
kesehatan
Buruk
Baik
Total

Perilaku Penggunaan
Jamban
Buruk
Baik
(%)

(%)
10
85 38.6
0 45.5
11 5.0
24 10.9
12
96 43.6
4 56.4

Total

(%)
185
35

84.1
15.9

P
0.161

220 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.8 dapat diketahui bahwa dari 220 KK warga


Desa Karangnanas sebanyak 185 KK (84.1%) mempunyai persepsi
buruk terhadap peran petugas kesehatan dan sebanyak 35 KK (15.9%)
mempunyai persepsi baik peran petugas kesehatan. 85 KK (38.6%)
memiliki perilaku penggunaan jamban buruk yang mempunyai persepsi
buruk terhadap peran petugas kesehatan, sedangkan sebanyak 11 KK
(5%) memiliki perilaku penggunaan jamban buruk mempunyai persepsi
baik terhadap peran petugas kesehatan. Hasil analisis uji Chi Square
menunjukkan nilai p = 0.161, berarti nilai p > 0.05 yang artinya Ho
diterima. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak hubungan antara
peran petugas kesehatan dengan perilaku penggunaan jamban.
B. PEMBAHASAN
1. Hasil Univariat
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.2 Persentase jumlah responden 220 sebanyak
109 orang (49,5%) umur

responden pada kriteria kasus berada di

rentang umur >50 tahun. Pada ditribusi berdasarkan umur dominan

umur > 50 tahun

memiliki

didukung

pendapat Nursalam

dengan

pengalaman

yang

lebih banyak

(2008),

yang

ini

menyatakan

bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih


matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang
yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari
pengalaman

dan kematangan

jiwa. Berdasarkan

pendapat Hurlock

(1980), mengindikasikan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang


maka kematangan
termotivasi

dalam

berpikir

semakin

baik sehingga

dalam memanfaatkan/menggunakan

akan

jamban demikian

sebaliknya semakin muda umurnya semakin tidak mengerti tentang


pentingnya BAB

dijamban

sebagai

salah

satu

upaya mencegah

terjadinya penyakit yang disebabkan oleh BAB sembarang tempat.


Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin

pada kelompok kasus menunjukkan laki-laki lebih banyak,

yaitu 147 orang (65 %). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Seramat (2003) yang menyatakan bahwa gambaran karakteristik
kepala keluarga dengan kepemilikan jamban keluarga di wilayah
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal (survei cepat pada bulan
JuniAgustus 2003). Hasil penelitian ini menunjukkan umur dan jenis
kelamin

tidak ada

kecendurungan

hubungan

dengan kepemilikan

jamban keluarga dengan nilai p value = 0,052.

2. Hasil Bivariat
a. Hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan jamban
Berdasarkan hasil penelitian perilaku penggunaan jamban di Desa
Karangnanas, menunjukkan bahwa proporsi tingkat pendidikan rendah
sebanyak 140 KK dengan persentase 63.6% dan proporsi tingkat
pendidikan tinggi sebanyak 80 KK dengan persentase 36.4%. Hasil uji

statistik diperoleh nilai p value < 0,05 yaitu Ho ditolak. Uji statistik
dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan ada hubungan antara
tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan jamban.
Faktor yang menyebabkan adanya hubungan antara tingkat
pendidikan dengan perilaku penggunaan jamban adalah tingkat
pendidikan yang masih rendah di Desa Karangnanas 63.6%
3. Hasil Multivariat

Anda mungkin juga menyukai