Anda di halaman 1dari 12

Manajemen Rantai Pasok

Penerapan Information System


pada PT. Sinar Sosro.

Oleh:
Achmad Faudzi Adam (3132302)
KP A

TAHUN AJARAN 2015-2016

Company Profile
Berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap
minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. SOSRO merupakan
pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO
diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.
Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi
di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan
merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di
daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan
melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara
memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut
dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang
telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di
pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam pancipanci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagilagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan
dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih
berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam
botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain
praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara
sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea)
dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik
teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.

Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK
SOSRODJOJO
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan
CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft
Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang
menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO
dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak
seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk
TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan
didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi
SOSRODJOJO. Namun, sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak
Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga.

PENGEMBANGAN AKTIVITAS
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol
beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling
merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah
diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Tehbotol Sosro dengan
inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
Kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 220ml
Kemasan kotak (Tetra Pak) dengan volume 1liter, 250ml, 200ml
Kemasan pouch dengan volume 230ml

Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar yang telah
diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume
500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml. Beberapa aktivitas yang telah dilakukan
oleh Tehbotol Sosro antara lain dengan aktivitas Promo ATL (Above The Line) dan Promo BTL
(Below The Line)

SUMBER DAYA MANUSIA


Tidak banyak produk indonesia yang begitu membanggakan dan mampu "menghajar"
kekuatan kapitalis internasional. Salah satu produk membanggakan adalah Teh Botol Sosro.
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari
aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum
umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum
meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang
ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang
perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek
produk tersebut di Indonesia.
Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun
menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia.
Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi
hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan
dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan
botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh
tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada
calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon
konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari
pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapi
cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan
belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan
botol limun agar mudah dibawa.
Berangkat dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif
yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen. Dari awal
produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan
pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya
minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama

perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh
dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan.
Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan
boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim). Tentu
saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal
peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap
aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang.
Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan
promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan
tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan "Apapun makannya, minumnya teh
botol sosro" di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga
produk minuman secara keseluruhan.
Sekelumit kisah sukses sosro itu memberi pelajaran pada kita betapa pemasaran tidak
hanya sekedar ilmu yang eksak. Faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil
pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat
memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang
dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Anda.
Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit
itu ternyata Anda lah salah satunya. (marketing)

SUMBER DAYA DATA


Ketersediaan data dan informasi terbaru sumberdaya perusahaan secara cepat dan
sistematis akan sangat memudahkan proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Diperlukan pilihan teknologi yang tepat sehingga efisiensi perusahaan bisa terpacu.
Anda perlu mempertimbangkan penerapan sistem perencanaan sumberdaya secara \
terintegrasi, yang dalam bahasa teknis disebut enterprise resource planning (ERP). Tidak perlu
menunggu sampai perusahaan menjadi sangat besar untuk menerapkan ERP. Usaha kecil dan
menengah pun perlu untuk mulai menerapkan sistem komputerisasi dengan pendekatan ini, kata
Yohannes Kristanto, seorang konsultan ERP.
Dengan dukungan ERP yang memadai, manajemen sebuah perusahaan bisa dengan cepat
melakukan berbagai keputusan bisnis berdasarkan data riil beberapa saat sebelum keputusan
diambil. Dengan dukungan sistem ini, manajemen produksi bisa dengan cepat mengambil
keputusan untuk memacu atau mengurangi produksi, menambah order bahan baku atau
menghentikan pasok bahan baku, karena di depannya tersedia data persediaan di gudang dan data
permintaan pasar. Dengan demikian volume produksi bisa benar-benar mengimbangi kebutuhan

pasar, dan pengiriman barang bisa dilakukan tepat pada saat barang dibutuhkan, tanpa perlu
melalui masa penggudangan yang terlalu lama, kata Kristanto lagi.
Apa yang dikatakan oleh Kristanto bukanlah isapan jempol. Kami sungguh merasakan
berbagai bentuk efisiensi setelah melakukan komputerisasi dengan pendekatan ERP, kata Hugo
Winanto, Manajer Teknologi Informasi PT Sinar Sosro, yang kita kenal dengan produk Teh Botol
Sosro. Winanto mengaku perusahaan itu sudah merancang untuk mengintegrasikan sistem
komputernya sejak tahun 1999. Semula, menurut dia, ada dua jaringan komputer terpisah, yakni
jaringan komputer unit produksi, dan jaringan komputer unit distribusi. Dua jaringan tersebut
terpisah karena pada mulanya keduanya adalah unit bisnis yang memang terpisah. IT kedua unit
itu sudah dimerger sejak sebelum kedua unit usaha tersebut dimerger, kata Winanto.
Saat ini PT Sinar Sosro, sedang menangani proses integrasi jaringan komputer seluruh
unit kerja perusahaan itu. Kami mempunyai delapan pabrik, sembilan kantor cabang besar dan
lebih dari seratus stockist, sehingga kami perlu mengintegrasikan komputer yang tersebar di
sekitar 140 tempat yang berbeda, kata Winanto. Dalam waktu dekat, menurut dia, seluruh 140
unit kerja itu sudah akan tergabung dalam satu sistem yang terintegrasi menggunakan database
dan aplikasi yang disediakan oleh Oracle.
Walaupun proses integrasi antara unit produksi dengan unit distribusi belum sepenuhnya
tuntas, Winanto mengaku manajemen sudah mendapatkan banyak sekali manfaat dari sistem
online yang sudah berhasil dicapai di masing-masing jalur. Dulu misalnya, perlu waktu yang
sangat lama untuk mendapatkan berbagai data terbaru perusahaan, misalnya data produksi, data
stock barang atau data penjualan. Kelambatan itu terjadi karena seluruh proses pengumpulan
data dilakukan secara manual. Di pabrik dilakukan data entry, kemudian data direkap dan
dikirim melalui fax, dan di kantor pusat dilakukan konsolidasi setelah dilakukan data entry lagi,
kata Winanto. Tetapi dengan sistem online semuanya berubah. Hari ini kantor pusat sudah bisa
mendapatkan data penjualan, data produksi, sampai dengan stock barang per kemarin. Hal itu
bisa terjadi karena hanya diperlukan satu kali proses input data, dan seluruh proses konsolidasi
dilakukan oleh komputer.
Integrasi ini, menurut Winanto, telah mendongkrak efisiensi perusahaan secara
signifikan. Kesalahan manusia (human error) dalam proses konsolidasi data kini bisa diabaikan.
Jumlah tenaga kerja sudah bisa dikurangi, dan kini sejumlah staf sudah dialihkan untuk bidang
kerja yang lain. Dan yang pasti, walaupun belum bisa paperless, tetapi pasti sudah less paper
dalam manajemen perusahaan.
Karena penyebaran unit kerja PT Sinar Sosro yang sedemikian luas, diperlukan satu
sistem jaringan yang sangat luas (wide area network, WAN), dan untuk itu diperlukan layanan
pihak ketiga untuk menyediakan layanan komunikasi data untuk tujuan tersebut. Untuk layanan
tersebut PT Sinar Sosro mempercayakan pada PT Lintasarta Aplikanusa, perusahaan yang sudah
puluhan tahun berkecimpung dalam bisnis layanan komunikasi data. Saat ini Sinar Sosro

menggunakan layanan Frame Relay untuk mengintegrasikan sistem komputernya, tetapi


perusahaan itu tengah mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi jaringan virtual privat
berbasis Internet (VPN IP) yang juga ditawarkan oleh Lintasarta. VPN IP adalah teknologi baru
yang lebih murah tetapi bisa diandalkan, sehingga kami berencana untuk migrasi ke sana, kata
Winanto.
Ketika ditanya mengenai kualitas layanan Lintasarta, Winanto mengatakan bahwa
pihaknya cukup puas. Kami sudah menggunakan layanan Lintasarta sejak sebelum 1999, dan
bukannya memuji kami cukup puas. Karena itu setiap kali mau memperluas jaringan, kami selalu
bertanya apakah Lintasarta siap menyediakan jaringan untuk kami, kata Winanto lagi.
PT Sinar Sosro sendiri hanyalah salah satu dari puluhan perusahaan sektor manufaktur
yang menggunakan layanan komunikasi data PT Lintasarta Aplikanusa. Kendati sudah banyak
perusahaan sektor manufaktur yang mendapat layanan jasa Lintasarta, manajemen perusahaan itu
mengakui bahwa selama ini banyak anggota masyarakat yang mengira bahwa Lintasarta hanya
melayani sektor keuangan dan sektor perbankan. Kami memang memulai bisnis komunikasi
data untuk melayani sektor perbankan. Tetapi kini bukan hanya sektor perbankan yang
membutuhkan layanan kami. Permintaan layanan komunikasi data dari sektor manufaktur
termasuk yang cukup tinggi, kata Widhy N. Soeranto, general manager penjualan Lintasarta.

BOX (Jaringan Non-Teresterial yang Andal)


Sebagai perusahaan yang menyediakan solusi komunikasi data, Lintasarta menyediakan
berbagai macam pilihan solusi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Lintasarta menyediakan
sejumlah pilihan mengingat kebutuhan dan anggaran belanja setiap pelanggan bersifat unik,
berbeda dengan pelanggan yang lain. Tentu saja perpindahan dari satu solusi ke solusi yang lain
dimungkinkan, mengingat kebutuhan pelanggan juga bisa berubah-ubah dalam waktu singkat.
Berikut adalah salah satu solusi yang ditawarkan Lintasarta:
VSAT IP
VSAT IP adalah layanan komunikasi data yang menggunakan akses satelit dengan
teknologi Time Division Multiplex (TDM)/Time Division Multiple Access (TDMA). Dengan
teknologi ini, pengguna layanan tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan jaringan teresterial,
sehingga ada peluang untuk membangun jaringan Wide Aria Network sampai daerah terpencil
sekalipun.

Teknologi ini juga mendukung berbagai jenis kebutuhan komunikasi data, mulai dari
yang bersifat transaksional seperti Online antarcabang, Automated Teller Machine (ATM) atau
ticketing; aplikasi terminal jarak jauh seperti data entry atau payment point; sampai dengan
applikasi internet seperti berselancar di dunia maya, surat elektronik, pengiriman pesan instan
sampai dengan pengiriman file (FTP).
Manajemen Lintasarta menjanjikan bahwa layanan ini saat ini sudah di seluruh Indonesia,
dengan dukungan teknis tersebar di 32 kota besar Nusantara. Layanan ini mempunyai
keunggulan dalam hal keamanan, karena menggunakan jaringan yang bersifat privat.

SUMBER DAYA HARDWARE


Keyword: PT. SINAR SOSRO Sistem Informasi Geografis (SIG), Roadshow, Rute Saluran
Distribusi, Daya Dukung Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware (THIO), hardware,
software, Global Positioning System (GPS)
Pada saat ini pertempuran yang sangat sengit terjadi di pasar minuman ringan kemasan
botol Sosro (teh) yang merupakan produksi lokal yang mempunyai image sangat kuat, dan
melalui iklan-iklan yang kreatif menjadi cukup mengakar di masyarakat. Disamping itu
persaingan tersebut juga dibarengi oleh strategi pemasaran yang kuat terutama pada segi saluran
distribusi (delivery channel) dan distribusi fisik (physical distribution). Untuk itu diperlukan
suatu strategi pendistribusian produk minuman ini agar lebih mudah dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat tersebut
Saluran distribusi telah memasuki babak baru dalam arena persaingan bisnis. Saluran
bukan hanya digunakan untuk menjamin ketersediaan produk, tapi juga untuk kepentingan lain,
sebagai media membangun merk. Semakin strategisnya peran saluran membuat banyak
perusahaan kini serius menangani saluran distribusinya. Perusahaan perusahaan bahkan berusaha
agar saluran distribusi miliknya bisa berkembang menjadi keunggulan bersaing menghadapi para
pesaing.
Seiring dengan kemajuan Teknologi Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG
berbasis teknologi digital, banyak hal bisa dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Berkaitan
dengan SIG yang didukung oleh kemajuan di dalam sistem pemetaan yang dulunya kita kenal
berupa peta kertas atau peta gambar hasil proses scaning (raster map) berkembang menjadi peta
digital (digital map) yang di dalamnya bisa ditambahkan informasi lain yang terkait dengan
geografi seperti informasi demografi, pendapatan perkapita, jaringan infra struktur jalan sebagai
akses distribusi, dan lain-lain. Informasi informasi ini disimpan terintegrasi dengan peta digital
untuk bahan simulasi/manipulasi dalam perancangan operasi distribusi, dan dapat ditampilkan
setiap saat sesuai keinginan.

Pembahasan:

Penerapan Enterprise Resource Planning di Perusahaan

Enterprise Resource Planning System atau biasa disingkat dengan ERP merupakan sebuah
sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa
dalam mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis perusahaan tersebut. Macam-macam
proses bisnis perusahaan ialah seperti aspek produksi, operasional serta distribusi.
Dengan sistem ini, sehingga diharapkansebuah perusahaan dapat dengan mudah
memonitor proses bisnis tadi karena kesemuanya itu sudah menjadi satu kesatuan. ERP sendiri
merupakan sebuah proses evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang kemudian
berkembang menjadi Manufacturing Resource Planning (MRP II). Sehingga sistem ERP
biasanya menangani proses mulai dari logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,
invoice sampai acounting perusahaan.

Hal ini berarti sistem tersebut akan mempermudah sebuah perusahaan dalam mengontrol
aktivitas bisnisnya. ERP sendiri terbagi-bagi menjadi beberapa modul antara lain operasi sebagai
modul utamanya serta finansial/akunting dan sumber daya manusia sebagai modul
pendukungnya. Keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan bila menggunakan sebuah
sistem ERP, antara lain adalah penurunan inventori, penurunan tenaga kerja, peningkatan service
level, peningkatan kontrol keuangan serta penurunan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sebuah informasi. Tetapi selain keuntungan tadi sebuah perusahaan harus berani mengambil
resiko yang mahal apabila sistem ERP yang digunakan tidak sesuai dengan perusahaan
penggunanya.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan solusi aplikasi yang mampu
mengintegrasikan berbagai divisi atau unit di dalam perusahaan berdasarkan proses bisnis yang
dikehendaki. Tujuan penerapan ERP di perusahaan adalah terciptanya optimalisasi dalam
pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan, misalnya dalam hal informasi, biaya, tenaga
kerja, material, bahan baku, mesin-mesin produksi, produk jadi, dan lain sebagainya. Sedangkan
proses bisnis yang dimaksud di sini, antara lain, proses pengadaan, penyimpanan, distribusi,
pemasaran, penjualan, perencanaan, dan sebagainya. Dalam berbagai skala dan jenis industri,
pengelolaan dan strategi yang baik terhadap penerapan solusi aplikasi ERP akan mendatangkan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Implementasi ERP secara efektif akan membuat proses bisnis di dalam perusahaan
menjadi lebih cepat, efisien, dan murah. Namun agar perusahaan mampu menerapkan ERP
secara efektif, dituntut kemauan dan upaya sungguh-sungguh dari jajaran manajemen dan
karyawan perusahaan dalam penerapannya termasuk dalam menyiapkan sikap dan perubahan
budaya kerja setelah implementasi ERP dilakukan.

Dampak Pemanfaatan / keuntungan dari ERP

Perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara


menyeluruh, kemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan
rantai ketersediaan, engadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan
keputusan, dan engintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, marketing,
manufacturing, operations, logistics, purchasing, finance, new product development, dan human
resources; sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas
yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e-commerce
yang efektif.
Selain faktor efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, penerapan ERP juga dapat dijadikan sebagai
sarana belajar bagi para karyawan untuk meninggalkan budaya kerja lama. Budaya kerja lama
yang dimaksud salah satunya adalah kebiasaan karyawan melempar tanggung jawab bila terjadi
suatu kesalahan dalam proses kerja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah mencari solusi

untuk memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi. Kontribusi ERP dalam hal ini adalah
membantu pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi internal antar karyawan.
Dengan adanya pendokumentasian ini, kita dapat memantau dan mengendalikan kinerja
setiap proses. Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang
seharusnya dilakukan. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat
membantu perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat mencapai
kepuasan pelanggan.
Dari perusahaan PT. SOSRO ini dapat diambil beberapa poin keuntungan dari sistem ERP
diantaranya:

Single Entry, maksudnya dalam ERP, Anda hanya cukup satu kali memasukkan data
untuk mendapatkan beberapa laporan.
Melalui ERP status barang/order dapat dipantau setiap saat.
Data base marketing Anda dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.
Dengan menggunakan teknologi komputer, Anda tidak lagi memerlukan banyak
paperwork, cukup menyimpan soft-copynya dan data /laporan dapat diprint/cetak kapan
saja diperlukan.
Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat, karena semuanya telah didokumentasi dan
dikordinasi dengan baik oleh pusat data yang telah terbentuk dalam sistem ERP.
Mengurangi Lead Time, maksudnya penyebaran informasi dilakukan secara serempak
dan bersamaan ke tiap departemen, sehingga proses di tiap departemen terkait dapat
dilaksanakan segera dan secepatnya tanpa harus saling menunggu sampainya informasi

Anda mungkin juga menyukai