Anda di halaman 1dari 361

Enhancing Our

Potential to Grow
Meningkatkan Potensi Kami untuk Tumbuh

2011

Annual Report
Laporan Tahunan

PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk.

Pencapaian 2011
2011 Achievement

Laba bersih
Net Income

Rp 1,02
triliun | trillion
Turun 3,6%
Decresed 3.6%

Pendapatan
bersih
Net Revenue

Rp 17,92
triliun | trillion
Naik 20%
Increased 20%

Produksi
baja kasar

Volume
penjualan baja

1,4

2,07

juta ton |
million tons

juta ton |
million tons

Naik 2,2%
Increased 2.2%

Naik 8,3%
Increased 8.3%

Crude Steel
production

Sales
volume

Perkembangan
Proyek Strategis
Progress of Strategic Projects
Proyek yang Selesai 2011:

Proyek yang Selesai 2012:

The project, completed in 2011:

The project, completed in 2012:

Revitalisasi Pabrik Baja Lembaran


Panas, kapasitas menjadi 2,4 juta
ton per tahun.

Revitalization of Hot Strip Mill


increase capacity to 2.4 million tons
per year.

Perluasan waduk PT Krakatau


Tirta Industri, kapasitas menjadi
5 juta m3.

Revitalisasi Pabrik Besi Spons


(Direct Reduction), kapasitas
menjadi 1,74 juta ton per tahun.
Revitalization of Sponge Iron Plant
increase capacity to 1.74 million tons
per year.

Revitalisasi Pabrik Slab Baja 1


(Slab Steel Plant 1), kapasitas
menjadi 2,1 juta ton per tahun.
Revitalization of Steel Slab Plant 1
increase capacity to 2.1 million tons
per year.

Expansion of the reservoir owned by


PT Krakatau Tirta Industri increase
capacity to 5 million m3.

Iron making project Kalimantan


Selatan, produksi besi spons
315.000 ton per tahun dan power
plant 2x14 MW.
Iron making project in South Kalimantan
would produce 315,000 tons of sponge
iron per year and 2x14 MW power plant.

Proyek yang Selesai 2013:

Proyek yang Selesai 2014:

The project, completed in 2013:

The project, completed in 2014:

JV Krakatau Posco, produksi


crude steel 3 juta ton per tahun
dengan produk slab dan plat.

JV Krakatau Posco will produce 3


million tons of crude steel per year with
a slab and plate products.

Pengembangan kapasitas pelabuhan


PT Krakatau Bandar Samudera.

Blast Furnace complex with a


production capacity of 1.2 million
tons of hot metal per year and
the modernization of Steel Slab
Plant 2 (Slab Steel Plant 2) with a
capacity of 1.0 million tons.

The development of port capacity of


PT Krakatau Bandar Samudera.

Peningkatan kapasitas pembangkit


listrik PT Krakatau Daya Listrik
menjadi 520 MW.
Increased power generation capacity of
PT Krakatau Daya Listrik to 520 MW.

JV Krakatau Posco Power Plant


(kerja sama PT Krakatau Daya
Listrik dengan Posco Power)
dengan kapasitas 2x100 MW.
JV Krakatau Posco Power Plant (PT Krakatau
Daya Listrik cooperation with Posco Power)
with a capacity of 2x100 MW.

JV pembangunan pabrik kapur


bakar (kerja sama PT Krakatau
Industrial Estate Cilegon dengan
Posco Chemtech) dengan kapasitas
270.000 ton per tahun.
JV lime calcining (PT Krakatau Industrial
Estate Cilegon cooperation with Posco
Chemtech) with a capacity of 270,000
tons per year.

Blast Furnace kompleks


dengan kapasitas produksi
hot metal 1,2 juta ton per
tahun dan modernisasi
Pabrik Slab Baja 2 (Slab Steel
Plant 2) dengan kapasitas
menjadi 1,0 juta ton.

Peningkatan kapasitas
Pabrik Baja Lembaran Panas
(Hot Strip Mill) menjadi
3,5 juta ton per tahun.
Increased capacity of the Hot Strip
Mill to 3.5 million tons per year.

Isu Utama
Key Issues

Pekerja mengambil sample baja di Billet Steel Plant.

Harga bijih besi naik


41,5% (year on year/
YoY), menyebabkan
kenaikan beban pokok
penjualan sebesar 28,8%
(YoY). Ketidakpastian
akibat harga bijih besi
terus menekan margin
Perseroan.

Iron ore prices increased 41.5%


Year-on-Year (YoY), resulting
in higher cost of revenues by
28.8% YoY. Uncertainties due
the pricing of iron ore have
continued to put pressure on
the companys margins.

Pembangunan pabrik
PT Krakatau Posco
telah mencapai 13,4%
pada Februari 2012
dan dijadwalkan selesai
pada Desember 2013.
The plant construction of
PT Krakatau Posco has reached
13.4% as of February 2012 and
is scheduled for completion in
December 2013.

Pendapatan bersih
Perseroan pada 2011
sebesar Rp17,92
triliun, naik 20% (YoY)
sebagai akibat dari
naiknya rata-rata harga
jual baja 8,9% (YoY)
dan volume penjualan
8% (YoY).

The companys net revenue


in 2011 was Rp17.92 trillion, up
20% YoY as average selling
price of HRC rose 8.9% YoY and
steel sales volume grew 8.0%
YoY, respectively.

Revitalisasi Hot Strip


Mill yang baru rampung
pada April 2011, dan
saat ini bekerja dalam
kapasitas penuh dengan
produksi 2,4 ton/tahun.
Selanjutnya, revitalisasi
Direct Reduction Plant
dan Slab Steel Plant
masing-masing telah
mencapai 96,7% dan
82,1%, pada Februari 2012.
Revitalization of the Hot Strip
Mill was completed in April
2011 and the Mill is currently at
full production capacity of 2.4
million tons/year. Furthermore,
the revitalization of the Direct
Reduction Plant and the Slab
Steel Plant has reached 96.7%
and 82.1%, respectively, as of
February 2012.

Daftar Isi
Content

Ikhtisar Keuangan dan Operasional


Financial and Operational Highlights

10

Informasi Pemegang Saham


Shareholder Information

12

Penghargaan 2011
2011 Awards

14

Profil Perusahaan
Company Profile

20

Sekilas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance

22

Tonggak Sejarah
Milestones

26

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board Commissioner

32

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

36

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

42

Profil Direksi
Board of Directors Profile

46

Struktur Organisasi
Organization Structure

48

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion
and Analysis

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

86

Tata KeIola Perusahaan


Corporate Governance

134

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Human Resources Development

144

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

158

Data Perusahaan
Corporate Data

164

Pernyataan Dewan Komisaris


dan Direksi
Board of Commissioners and
Directors Statement

168

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statements

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Ikhtisar Keuangan dan


Operasional
Financial and Operational Highlights
Penjualan (dalam Juta Rupiah)
Sales (in Rp Million)

2011

2010

2009

2008

2007

7.988.188

6.644.776

7.300.454

8.819.156

5.623.662

3.544.946

3.440.530

3.679.077

4.875.591

3.785.730

29.458

3.582

2.418

43.226

66.985

Batang Kawat Wire Rod

1.554.454

1.218.303

1.553.333

1.981.991

1.798.353

Baja Tulangan Steel Bar

1.202.504

1.061.211

862.091

1.258.348

746.333

Baja Profil Section Steel

778.623

662.524

340.049

549.986

647.028

1.070.495

1.465.900

1.021.435

Pipa Baja Steel Pipe

886.170

569.029

859.304

540.447

315.094

Lain-lain Others

251.130

120.185

35.239

101.861

16.235.474

13.720.141

15.702.460

19.534.645

14.106.481

253.415

192.459

121.751

133.548

117.912

749.464

467.812

669.867

592.237

273.860

Jasa Pengelolaan Pelabuhan Port Service


Provider

261.816

207.933

159.237

97.059

117.549

Jasa Lainnya Others services

415.213

351.920

260.220

273.942

220.217

Total Penjualan Non-Baja


Total Non-steel Sales

1.679.908

1.220.124

1.211.075

1.096.786

729.538

TOTAL PENJUALAN Total Sales

17.915.382

14.940.265

16.913.535

20.631.431

14.836.019

Baja Lembaran Panas Hot Rolled Coil


Baja Lembaran Dingin Cold Rolled Coil
Billet Baja Steel Billet

Tin Plate Tin Plate

Total Penjualan Baja Total Sales


Real Estate & Perhotelan Real Estate and Hotel
Rekayasa & Konstruksi Engineering &
Construction

Laba/(Rugi) Konsolidasian
(dalam Juta Rupiah)

Consolidated Profit/Loss

2011

2010

2009

2008

2007

(in Million Rupiah)

17.915.382

14.940.265

16.913.535

20.631.431

14.836.019

1.598.811

2.268.536

1.185.389

2.716.064

1.772.602

358.571

1.026.685

25.940

1.360.388

792.733

Laba/(Rugi) Sebelum beban (manfaat) Pajak


Profit Before Tax Expense (Benefit)

1.120.867

1.387.148

468.660

740.823

497.363

(Beban)/Manfaat Pajak Tax Expense (benefit)

(98.024)

(326.281)

27.545

(277.214)

(180.843)

1.022.843

1.060.867

496.205

463.609

316.520

Pendapatan komprehensif tahun berjalan


Comprehensive Income for the year

1.022.843

1.060.867

496.205

463.609

316.520

Laba yang diatribusikan kepada pemilik


entitas induk Total profit attributable to
owner of the parent entity

1.025.018

1.062.683

494.672

459.57 1

313.441

(2.175)

(1.816)

1.532

4.038

3.079

65

81

39

46

31

15.775

15.775

15.775

Pendapatan Bersih Net Revenues


Laba/(Rugi) Kotor Gross Profit
Laba/(Rugi) Operasi Operating Profit

Laba tahun berjalan Profit for the year


Pendapatan komprehensif lain
Other comprehensive income

Laba yang diatribusikan kepada kepentingan


non-pengendali Total profit attributable to
non-controlling interest
Laba Bersih/Saham Net Income/Share
Jumlah Saham beredar/juta Number of shares

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Ikhtisar Keuangan dan


Operasional

Financial and Operational


Highlights

Posisi Keuangan Konsolidasian


(dalam Juta Rupiah)

Consolidated Financial Position

2011

2010

2009

2008

2007

(in Rp Million)

Aset Lancar Current Assets

13.213.392

12.287.724

8.624.002

11.557.702

7.427.972

Penyertaan/investasi Investment

1.625.599

310.854

136.753

34.154

34.027

Aset Tidak Lancar Lainnya


Non-Current Assets Others

6.672.571

4.985.481

4.025.253

3.782.571

3.655.025

Total Aset Total Assets

21.511.562

17.584.059

12.786.008

15.374.427

11.117.024

Liabilitas Lancar Current Liabilities

9.204.702

6.930.713

6.129.883

8.592.324

4.451.868

1.951.867

1.227.801

818.660

1.304.999

1.576.173

Total Liabilitas Total Liabilitas

11.156.569

8.158.514

6.948.543

9.897.323

6.028.041

Kepentingan Non-Pengendali
Non Controling Interest

174.005

131.630

40.952

37.343

14.651

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada


Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to Owners of the Parent
Entity

10.180.988

9.293.915

5.796.513

5.439.761

5.074.332

Total Liabilitas & Ekuitas


Total Liabilities & Equity

21.511.562

17.584.059

12.786.008

15.374.427

11.117.024

4.008.690

5.357.011

2.494.119

2.965.378

2.976.104

2009

2008

2007

Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liabilities

Modal Kerja Bersih Net Working Capital

Rasio Keuangan Financial Ratio

2011

2010

Laba usaha terhadap Penjualan


Income from Operations to Sales

2,00

6,87

0,15

6,59

5,34

Laba usaha terhadap Ekuitas


Income from operations to Equity

3,46

10,89

0,44

24,84

15,58

Laba usaha terhadap Jumlah Aset


Income from operations to Assets

1,67

5,84

0,20

8,85

7,13

Laba bersih terhadap Ekuitas


Net Income to Equity

9,88

11,26

8,50

8,46

6,22

Laba bersih terhadap Aset


Net income to total Asset

4,75

6,03

3,88

3,02

2,85

Rasio Lancar Current Ratio

143,55

177,29

140,69

134,51

166,85

Liabilitas terhadap Ekuitas


Liabilities to Equity

107,74

86,56

119,03

180,70

118,45

51,86

46,40

54,34

64,38

54,22

8.066

8.023

8.010

8.673

8.571

10

10

10

11

10

Liabilitas terhadap Jumlah Aset


Liabilites to Assets
Jumlah karyawan (orang) Total Employees
Jumlah anak perusahaan (unit)
Total Subsidiaries

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Informasi Pemegang Saham


Shareholders Information
Daftar Pemegang Saham dan Prosentase Kepemilikannya
List of Shareholders and Percentage Ownership
Nama Pemegang Saham
Shareholders Name

Jabatan
Title

Jumlah Saham
Number of Shares

Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih


Shareholders who own 5% or more
Pemerintah Republik Indonesia
The Government of the Republic of Indonesia

12,620,000,000

80.00

254.000

0,002

Direktur dan Komisaris


Directors and Commissioners
Zacky Anwar

Komisaris Utama
President Commissioner

Ansari Bukhari

Komisaris
Commissioner

79.000

0,001

Wahyu Hidayat

Komisaris
Commissioner

500.000

0,003

Fazwar Bujang

Direktur Utama
President Director

485.000

0,003

Syahrir Syah Pohan

Direktur Produksi
Production Director

448.500

0,003

Sukandar

Direktur Keuangan
Finance Director

436.500

0,003

Irvan Kamal Hakim

Direktur Pemasaran
Marketing Director

436.500

0,003

Yerry

Direktur Logistik
Logistics Director

436.500

0,003

436.500

0,003

3.151.487.500

19,98

15.775.000.000

100,00

Dadang Danusiri

Direktur SDM dan Umum


Human Resources and
General Affairs Director

Masyarakat Public
Total Total

Kronologis Pencatatan Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Share Listing Chronology

10

29 Oktober 2010
29 October 2010

Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK


Effective date of BAPEPAM-LK registration statement.

10 Nopember 2010
10 November 2010

Pencatatan di Bursa Efek Indonesia


Shares Listing on Indonesian Stock Exchange

15.775.000.000 Lembar
15,775,000,000 Shares

Jumlah saham dicatatkan


Number of shares listed

3.155.000.000 Lembar
3,155,000,000 Shares

Jumlah saham ditawarkan


Number of shares offered

Rp850 / Saham
Rp850 / Share

Harga Penawaran Saham Perdana


Initial Public Offering Price

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Informasi Pemegang Saham

Shareholders Information

Volume dan Harga Saham KRAS Selama 2011


Volume and Price of KRAS Shares in 2011

1,200

1,170

5,744,557.6
1,040
Volume (Shares)
2,489,170.5
1,220,631,0

2010-TW
4

2011-TW
1

1,303,378.5

2011-TW
2

Price (Rupiah)

840

790

2011-TW
3

787,536,000

2011-TW
4

Harga Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) di BEI


Price of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) at IDX
Harga Nominal Rp500 Nominal Price Rp500

Harga Saham Share Price


Bulan Month

Tertinggi
Highest
(Rp)

Terendah
Lowest
(Rp)

Penutupan
Closing
(Rp)

Lembar
Volume

Nilai
Value
(Rp)

Frekuensi
Frequency
(x)

2010-TW 4
2010-Q 4

1.520

950

1.200

5.744.557.600

7.322.525.825.000

191.985

2011-TW 1
2011-Q 1

1.270

1.010

1.170

2.489.170.500

2.843.018.635.000

108.771

2011-TW 2
2011-Q 2

1.220

1.020

1.040

1.220.631.000

1.400.535.670.000

84.732

2011-TW 3
2011-Q 3

1.160

780

790

1.303.378.500

1.321.313.655.000

101.091

2011-TW 4
2011-Q 4

900

690

840

787.536.000

649.150.995.000

50.298

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

11

Penghargaan 2011
2011 Awards
No.
1.

2.

Penghargaan Awards

Institusi Institution

Waktu Time

Customer Brand Choice Award 2011

Markplus & Co.

Customer Brand Choice Award 2011

Markplus & Co.

8 Februari 2011
8 February 2011

The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in

AlphaSouth East Asia

15 Februari 2011

AlphaSouth East Asia

15 February 2011

Kementerian BUMN

18 Maret 2011

Role model for mentor in the event of State-Owned

Ministry of State-owned

18 March 2011

Enterprise Award 2011

Enterprise

Mempertahankan sertifikat ISO9001 ISO14001

Badan Sertifikasi Sucofindo-

OHSAS18001/SMK3

ICS

Maintain the ISO9001 ISO14001 OHSAS18001/

Sertification Board of

SMK3 certificates

Sucofindo-ICS

LKS Bipartit Peringkat Pertama Nasional dalam ajang

Kementerian Nakertrans

16 Agustus 2011

National First Rank of Bipartite Cooperation Forum

Ministry of Manpower and

16 August 2011

Award 2011

Transmigration

BUMN Industri Non keuangan dengan predikat sangat

Infobank

24 Oktober 2011

Infobank

24 October 2011

Economic Challenges kategori industri strategis

Metro TV

Economic Challenges for strategic industry category

Metro TV

21 November 2011
21 November 2011

Band Score Emerging Industry Leader (EIL) dan

IQA Foundation

23 November 2011

IQA Foundation

23 November 2011

BNSP Competency Award 2011 subkategori

Badan Nasional Sertifikasi

perusahaan

Profesi

17 Desember 2011
17 December 2011

Southeast Asia
The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in
Southeast Asia

3.

Pembina Teladan pada acara Penghargaan Gelar


Karya BUMN Award 2011

4.

5.

18 April 2011
18 April 2011

LKS Bipartit Award 2011

6.

bagus dalam acara Infobank BUMN Awards 2011


Non-financial industry State-owned Enterprise
with excellent predicate in Infobank State-Owned
Enterprise Awards 2011

7.

8.

Performance Excellence Growth Achievement


Award untuk kategori perusahaan besar dalam ajang
Indonesian Quality Award VII 2011
Band Score Emerging Industry Leader (EIL) and
Performance Excellence Growth Achievement
Award for large company category in Indonesian
Quality Award VII 2011

9.

BNSP Competency Award 2011 for business company


subcategory

10.

Perusahaan Sangat Terpercaya dalam ajang

The Indonesian Institute for

Corporate Governance Perception Index 2010

Corporate Governance dan

Awarding Ceremony

Majalah SWA

19 Desember 2011
19 December 2011

The Most Trusted Company in Corporate


Governance Perception Index 2010 Awarding
Ceremony

12

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Penghargaan 2011

2011 Annual Report

2011 Awards

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

13

Profil Perusahaan
Company Profile

Pemandangan Pabrik Besi Spons di kala senja.

14

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Merupakan Pabrik
Baja Terpadu yang
memproduksi baja
lembaran panas, baja
lembaran dingin dan
batang kawat sebagai
produk utama.
An integrated steel company
that produce hot rolled coil,
cold rolled coil, and wire rod
as main products.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

15

Visi
Vision

Perusahaan baja terpadu


dengan keunggulan
kompetitif untuk tumbuh
dan berkembang secara
berkesinambungan
menjadi perusahaan
terkemuka di dunia.
An integrated steel
company with competitive
edges to grow continuously
toward a leading global
enterprise.

16

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan
Tahunan 2011
2011
Laporan

Misi
Mission

Menyediakan produk baja


bermutu dan jasa terkait
bagi kemakmuran bangsa.
Providing the best quality
steel products and related
services for the prosperity
of the nation.

2011
2011 Annual
Annual Report
Report

Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

17

Nilai Perusahaan
Competence

Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri


serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, keahlian, dan sikap mental demi
peningkatan kinerja yang berkesinambungan.

Integrity

Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap


kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undangundang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam
memperjuangkan kepentingan perusahaan.

Reliable

Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap


dalam merespons komitmen dan janji, dengan
mensinergikan berbagai kemampuan untuk
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

Innovative

Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk


menciptakan gagasan baru dan implementasi yang
lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan
hasil kerja di atas standar.

18

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Corporate Values
Competence

Reflecting self-confidence and determination to


improve knowledge, skill, expertise and attitude for
sustainable performance.

Integrity

Reflecting compliance to rules, regulations and


commitment to agreement through professionalism
in achieving companys objectives.

Reliable

Reflecting readiness, swiftness and responsiveness


in implementing commitment by means of synergy
of all company resources for customer trust and
satisfaction.

Innovative

Reflecting determination and capacity in creating


new ideas along with better implementation in
improving process and output quality.

Falsafah Perusahaan
Partnership for Sustainable Growth.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

19

Sekilas PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance

20

Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno


mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk
meletakkan dasar industri nasional yang tangguh.
Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus
1970, berdirilah PT Krakatau Steel (Persero) yang
memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek
itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja
tulangan dan pabrik baja profil. Pada 1977, Presiden
Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen
baja terbesar di Indonesia itu.

In the era of 1960, President Soekarno launched Trikora


Iron Steel Project as a foundation of firm national
industries. Ten years ahead, on 31 August 1970, PT
Krakatau Steel (Persero) was established by utilising
materials of Trikora Iron Steel Project such as steel
wire mill, steel bar mill and steel section mill plants. In
1977, President Suharto initiated the first operation of
the largest steel producer in Indonesia.

Perkembangan Krakatau Steel sebagai perusahaan


yang bergerak di bidang industri baja berlangsung
cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh
tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas
produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja,
Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur
berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air,
pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi.
Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero)
menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di
Indonesia.

Krakatau Steel, the company engaging in the steel


industry, has shown its significant development. In less
than ten years, the company has added its production
facilities such as Sponge Iron Plant, Steel Billet Plant,
and Wire Rod Plant, as well as infrastructure facilities
of electricity power and Water Treatment Plant,
Cigading Special Port and telecommunication system.
This development leads PT Krakatau Steel to become
the only integrated steel company in Indonesia.

Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan


produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan,
seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin
dan batang kawat. Saat ini, Krakatau Steel memiliki
kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton
per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut.
Dan dengan sepuluh anak perusahaan Krakatau Steel
sanggup mendiversifikasi usahanya pada usaha-usaha
penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja
bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW,
baja tulangan, baja profil), menyediakan industri
utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur
(pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik
(konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta
menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produkproduk baja Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga
dipasarkan secara internasional.

Furthermore, the company proceeds to expand its


production of various steel products for numerous
consumptions, such as hot and cold rolled coils as
well as wire rods. At the moment, Krakatau Steel has
a current production capacity for crude steel of 2.45
million tons per year to support its steel production.
Together with its ten subsidiaries, Krakatau Steel has
diversified into supporting business which generate
various high-added-value steel production (such as
spiral and ERW pipes, steel bar and steel section),
provides utility industry (water and electricity),
infrastructure industry (port and industrial estate),
EPC (Engineering Procurement and Construction)
services, information technology and medical services
(hospital). All products are aimed at fulfilling national
steel needs and also marketing worldwide.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Profil Perusahaan

Company Profile

Kunjungan Presiden Suharto ke


kawasan industri pabrik baja
Krakatau Steel tahun 1977.

Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi sudah


diakui menurut standar internasional sejak dahulu
kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh
Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada
1977 memperoleh Sertifikat API 5L untuk produksi
pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diperoleh PT Krakatau
Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan
menjadi ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu,
SGS internasional memberikan Sertifikat ISO 14001
pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran
lingkungan dan keselamatan kerja.

Since early years, Krakatau Steels technical expertise has


acknowledged pursuant to international standards. In
fact, the company obtained the ASTM A252 and AWWA
C200 in 1973, as well as API 5L for the production of
spiral pipes in 1977. In 1993, PT Krakatau Steel (Persero)
was awarded the ISO 9001 certification which had been
upgraded to the ISO 9001:2000 in 2003. In 1997, SGS
International awarded another ISO certification (the ISO
14001) for companys commitment to environmental
awareness and safety occupation.

Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang


masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil
menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan
penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011,
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan
pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba
bersih Rp1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan
anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun
memiliki 8.023 orang karyawan.

On 10 November 2010, amidst volatile market


conditions, PT Krakatau Steel (Persero) succeeded
to become a Public Company by carrying out
Initial Public Offering (IPO) and listed its stock
on the Indonesia Stock Exchange. In 2011,
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. booked its net revenue
of Rp17.9 trillion and net income of Rp1.02 trillion. In
the same year, the Company and its Subsidiaries with
Rp21.5 trillion assets employed 8,023 people.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

21

Tonggak Sejarah
Milestones

1960

1962

Penandatanganan kontrak
pembangunan Cilegon
Steel Mills antara Republik
Indonesia dan Tjazpromex
Pert (All Union ExportImport Corporation) dari
Moskow.

1967

Peletakan batu pertama


Proyek Besi Baja Trikora.
Groundbreaking of
Trikora Iron Steel Project.

Perubahan status Proyek Besi


Baja Trikora menjadi Perseroan
Terbatas (PT) sesuai dengan
Keputusan Presiden (Inpres)
No. 17 tanggal 28 Desember 1967.
Status change from Trikora
Iron Steel Project to a
Limited Liability Company
(PT) pursuant to the
Presidential Decree No. 17
dated 28 December 1967.

Contract signing for


construction of Cilegon
Steel Mills between the
Republic of Indonesia and
Tjazpromex Pert
(All Union Export-Import
Corporation) of Moscow.

Peresmian Pabrik Slab Steel Plant (Electric Arc Furnace),


Pabrik Hot Strip Mill, dan Unit II Direct Reduction
PT Krakatau Steel oleh Presiden Suharto.
Official opening of PT Krakatau Steels Slab Steel Plant
(Electric Arc Furnace), Hot Strip Mill, and Direct Reduction
Plant Unit II of PT Krakatau Steel by President Suharto.

1983

1989
Pengelompokan PT Krakatau Steel
(Persero) dan sembilan Usaha
Strategis Milik Negara lainnya ke
dalam Badan Pengelola Industri
Strategis (BPIS).
The grouping of PT Krakatau Steel
(Persero) and nine other Strategic
State-owned Enterprises into the
Management Board for Strategic
Industries (BPIS).

22

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

1990
Peletakan batu pertama proyek ekspansi dan
modernisasi PT Krakatau Steel oleh Menteri
Muda Perindustrian Tunky Ariwibowo untuk:
Meningkatkan kapasitas produksi baja kasar
dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton/tahun.
Meningkatkan kualitas dan variasi produk baja
Perusahaan.
Meningkatkan efisiensi produk.
Groundbreaking of PT Krakatau Steels expansion
and modernization projects by Junior Minister of
Industries Tunky Ariwibowo for:
Increasing production capacity of crude steel
from 1.5 million tons to 2.5 million tons/year.
Improving quality and variety of the
Companys steel product.
Improving production efficiency

Laporan Tahunan 2011

Profil Perusahaan

1970

1975

Pengumuman resmi untuk mendirikan


PT Krakatau Steel (Persero)
berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 35 tanggal 31 Agustus 1970.
PT Krakatau Steel (Persero) diberikan
mandat yang luas untuk membangun
industri baja di Indonesia.
Official announcement to establish
PT Krakatau Steel (Persero) pursuant
to the Government Decree No. 35
dated 31 August 1970.
PT Krakatau Steel (Persero) was
awarded a broad mandate to build a
steel industry in Indonesia.

1977

Pembangunan PT Krakatau
Steel (Persero) Tahap I
dengan kapasitas produksi
500 ribu ton per tahun.
The construction of
PT Krakatau Steel
(Company) Phase I with
production capacity of 500
thousand tons per year.

Peresmian Pabrik Besi Spons PT Krakatau Steel


(Persero) yang memanfaatkan Teknologi Direct
reduction dari Hylsa, pabrik Billet Steel (Electric
Arc Furnace), Pabrik Wire Rod Mill, Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) 400 MW, dan Fasilitas
Pengolahan Air (2.000 liter/detik) serta PT KHI
Pipe oleh Presiden Suharto.

Company Profile

Peresmian pabrik
Reinforcing Bar, Section
Steel dan Pelabuhan
Khusus Cigading PT
Krakatau Steel (Persero)
oleh Presiden Suharto.
Official opening of
PT Krakatau Steels
Steel Bar Mill, Section
Steel Mill and Cigading
Special Port by
President Suharto.

Official opening of PT Krakatau Steels Sponge


Iron Plant (Persero) utilising Direct Reduction
Technology from Hylsa, Steel Billet Plant (Electric
Arc Furnace), Wire Rod Mill, 400 MW SteamGenerated Electricity Plant, and Water Treatment
Facilities (2.000 liter/seconds) as well as PT KHI
Pipe by President Suharto.

1979

1991

1992

Penggabungan PT Cold Rolling


Mill Indonesia Utama (CRMIU)
dan PT Krakatau Baja Permata
ke dalam PT Krakatau Steel
(Persero).

Pemisahan dari pabrikpabrik Reinforcing Bar,


Section Steel dan Wire
Rod menjadi
PT Krakatau Wajatama.

The merging of PT Cold


Rolling Mill Indonesia Utama
(CRMIU) and PT Krakatau Baja
Permata into PT Krakatau Steel
(Persero).

The spin off of


Reinforcing Bar, Section
Steel and Wire Rod
plants into PT Krakatau
Wajatama

2011 Annual Report

1993
Peresmian proyek perluasan PT Krakatau Steel
oleh Presiden Suharto, termasuk:
Modernisasi dan perluasan produksi HSM dari
1,2 juta ton menjadi 2,0 juta ton/tahun.
Peningkatan kualitas dan efisiensi HSM.
Perluasan pelabuhan bijih besi dari kapasitas
bongkar tahunan 3 juta ton menjadi 6 juta ton.
Official opening of PT Krakatau Steels expansion
project by President Suharto, including:
Modernization and production expansion of HSM
from 1.2 million tons to 2.0 million tons/year.
Improvement of quality and efficiency of HSM.
Expansion of port for iron ore pellet from an
annual unloading capacity of 3 million tons to 6
million tons.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

23

1995

1996

Penyelesaian proyek ekspansi dan modernisasi


PT Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian
Ir. Tunky Ariwibowo, termasuk:
Pabrik Direct Reduction Hyl III.
Pabrik Slab Steel Plant 2.
Sizing Press HSM.
Pusat Cross-connecting listrik III dan
Compensating Installation untuk PLTU 400 MW.
Production Control System II PPC.

Pemisahan dari unit pendukung otonom menjadi anak


perusahaan PT Krakatau Steel:
PLTU 400 MW menjadi PT Krakatau Daya Listrik.
Pusat Pengolahan Air di Krenceng menjadi PT
Krakatau Tirta Industri.
Pelabuhan Khusus Cigading menjadi PT Krakatau
Bandar Samudera.
Rumah Sakit Krakatau Steel menjadi PT Krakatau
Medika.

Completion of PT Krakatau Steels expansion


and modernization projects by Junior Minister of
Industries Ir. Tunky Ariwibowo, including:
Direct Reduction Plant Hyl III.
Slab Steel Plant 2.
Sizing Press HSM.
Electricity Cross-connecting center III and
Compensating Installation for PLTU 400 MW.
Production Control System II PPC.

Spin-of autonomous supporting units into


PT Krakatau Steel subsidiaries:
400 MW Steam-Generated Electricity Plant into
PT Krakatau Daya Listrik.
Water Treatment Center in Krenceng into PT
Krakatau Tirta Industri.
Cigading Special Port into PT Krakatau Bandar
Samudera.
Krakatau Steel Hospital into PT Krakatau Medika.

Dimulainya upaya perubahan haluan melalui


perbaikan terus-menerus dalam efisiensi proses
bisnis PT Krakatau Steel (Persero) secara
keseluruhan. Pada tahun 2007, Perseroan
membukukan laba bersih sebesar Rp313,81 miliar
setelah tahun sebelumnya rugi Rp135,4 miliar.

2007

2009
Di tengah krisis ekonomi global,
PT Krakatau Steel (Persero) berhasil
membukukan laba bersih sebesar
Rp494,7 miliar dari pendapatan bersih
sebesar Rp16,9 triliun.
Amidst the global economic crisis,
PT Krakatau Steel (Persero) was
successfully booked Net Income of
Rp494,7 billion from Net Revenues of
Rp16,9 trillion rupiah.

24

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

2010
The change of PT Krakatau Steel (Persero)
into PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. following
the success of Initial Public Offering on 10
November 2010.
Peletakan batu pertama dari fase I proyek
konstruksi PT Krakatau Steel Posco pada
tanggal 28 Oktober 2010. Proyek ini adalah
joint-venture antara PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dengan Posco dari Korea
untuk memproduksi 3 juta ton baja dalam
setahun.

Laporan Tahunan 2011

Profil Perusahaan

1998
Perubahan Status
PT Krakatau Steel (Persero)
menjadi anak perusahaan
PT Pakarya Industri (Persero)
berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 35
tanggal 10 Agustus 1998.
Status change of PT Krakatau
Steel (Persero) to become
a subsidiary of PT Pakarya
Industri (Persero) pursuant to
the Government Decree (PP)
No. 35 dated 10 August 1998.

Company Profile

1999

2002

Perubahan nama
PT Pakarya Industri
(Persero) menjadi PT
Bahana Pakarya Industri
Strategis (BPIS).
Name change of PT
Pakarya Industri (Persero)
to PT Bahana Pakarya
Industri Strategis (BPIS).

Pembubaran PT BPIS dan transfer aset


Badan Usaha Strategis Milik Negara
kepada Pemerintah (dengan Kantor
Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara sebagai penghubung Menteri
Keuangan) melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada
tanggal 28 Maret 2002 dan PP no. 52
Tahun 2002 tanggal 23 September 2002.
Dissolution of PT BPIS and asset transfer
of Strategic State-owned Enterprise to
the Government (with the Office of State
Minister of State-owned Enterprise as the
liaison of the Finance Minister) through
Special General Meeting of Shareholders
on 28 March 2002 and Government
Regulation no. 52 of 2002 dated 23
September 2002.

Commencement of turnaround efforts through


continuous improvements in PT Krakatau
Steels overall business process efficiency. In
2007, the Company booked a Net Income of
Rp313.81 billion after a previous years loss of
Rp135.4 billion.

2011
The change of PT Krakatau Steel
(Persero) into PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. following the success
of Initial Public Offering on 10
November 2010.
Groundbreaking of PT Krakatau
Steel Poscos phase I construction
project on 28 October 2010 a joint
venture company of PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. and Posco
(South Korea) to produce 3 million
tons of steel annually.

2011 Annual Report

Rapat Umum Pemegang


Saham PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. yang pertama
kali diselenggarakan (tanggal
6 Juni 2011) semenjak
menjadi perusahaan terbuka.
Penyelesaian revitalisasi
pabrik Hot Strip Mill yang
meningkatkan kapasitas
produksi menjadi 2,4 juta ton
dari sebelumnya sebesar 2
juta ton per tahun.

The first General Meeting of


Shareholders of PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. was held
on 6 June 2011 after becoming
public company.
Completion of Hot Strip Mill
Plant revitalization to increase
production capacity of 2 million
tons per year to 2.4 million tons
per year.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

25

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Tingkatkan Daya Saing dan


Optimalkan Seluruh
Keunggulan yang Dimiliki
Improve Competitiveness and
Optimize Advantages of the Company

26

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Valued Shareholders,

Kami,
Dewan
Komisaris,
ingin
menggunakan
kesempatan ini untuk menyampaikan ungkapan syukur
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan
Perseroan melewati tahun 2011 dengan cukup baik,
walaupun menghadapi berbagai tantangan.

We, the Board of Commissioners, would like to express


our gratitude to the Almighty God for His Blessings
that made it possible for the Company to pass 2011
successfully, despite many challenges faced.

Perekonomian domestik sepanjang tahun 2011 cukup


kondusif, dengan pertumbuhan GDP mencapai 6,5%.
Peringkat utang luar negeri Indonesia terus membaik
mendekati peringkat investasi menjadi Ba1 (Moodys)
dengan outlook positif. Lembaga pemeringkat
internasional, Moody`s Investor Service, bahkan
menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 menjadi
Baa3 dengan outlook stabil di awal tahun 2012 ini. Fitch
Ratings juga memberikan peringkat Investment Grade
kepada Indonesia sehingga posisi Indonesia layak
menjadi tujuan investasi dengan peringkat risiko utang
yang menurun yang membuat kurs rupiah membaik dan
cadangan devisa juga meningkat serta mendorong dana
segar masuk ke Indonesia dalam jumlah yang besar.

During 2011, domestic economic condition was quite


conducive; with GDP growth of 6.5%. Indonesian
grade of foreign debt was getting better, approaching
the investment grade Ba1 (Moodys) with a positive
outlook. Moodys Investor Service, a noted international
credit rating agency, upgraded Indonesias foreign
currency sovereign rating to Baa3 from Ba1 with stable
outlook in January 2012. Fitch Ratings also upgraded
Indonesias rating to investment grade, which makes
the country an attractive investment destination
enabling Indonesia feasible to be investment
destination with a decline in a loan risk that resulted
in the improvement of rupiah exchange rate and the
increasing of currency reserve actual also boost the
increasing of fresh money to Indonesia.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of


Commissioners

Di tengah kondisi usaha


yang semakin kompetitif
dan penuh tantangan,
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
mampu mencatat kinerja laba
sebesar Rp1,02 triliun, serta
peningkatan ekuitas hampir
10% menjadi Rp10,35 triliun dan
pendapatan 20% menjadi
Rp17,9 triliun dari tahun
sebelumnya. Masih perlu
langkah efisiensi yang lebih
komprehensif di masa depan.
Amidst increasingly tight competition
in steel industry, PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. managed to book net
profit of Rp1.02 trillion, a nearly 10%
increase in equity to Rp10.35 trillion,
and 20% growth in net revenues
to Rp17.9 trillion in 2011. More
comprehensive efficiency measures
are required in the future.

Zacky Anwar

Komisaris Utama
President Commissioner

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

27

28

Di tengah fluktuasi harga bahan baku dan produk baja


internasional di tahun 2011, kami menilai Perseroan
telah mampu mempertahankan kinerja produksi
melalui inisiatif strategis dengan menjalankan program
revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi
pabrik yang ada. Perseroan juga telah mampu
mempertahankan kinerja keuangan yang ditunjukkan
dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,02
triliun. Pencapaian kinerja keuangan ini diupayakan
melalui pengendalian biaya dengan program efisiensi
dan sinergi yang dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Ekuitas meningkat hampir 10% menjadi Rp10,4 triliun
dari sebelumnya Rp9,4 triliun. Pendapatan naik 20%
menjadi Rp18 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya
Rp15 triliun. Walau begitu beban pokok pendapatan
membesar, dan ini yang memerlukan langkah efisiensi
lebih komprehensif di masa depan.

Despite the fluctuations in raw material and steel


product prices in 2011, we believe that the Company
was able to maintain its production performance
through strategic initiatives by implementing a number
of revitalization programs to increase production
capacity of existing production facilities. The
Company was also able to book net profit of Rp1.02
trillion by implementing efficiency and synergy-based
cost management programs. Equity rose by nearly
10% to Rp10.35 trillion last year from Rp9.4 trillion
in the previous year. Revenue increased by 20% to
Rp17.9 trillion compared to Rp15 trillion in the previous
year. However, cost of goods sold also increased,
a condition which requires more comprehensive
efficiency measures in the future.

Sebagai industri strategis yang menjadi tulang


punggung industrialisasi Indonesia, Perseroan harus
mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
baru yang menggunakan teknologi baru yang tentu
saja lebih efisien.

As a strategic industry which serves as a backbone


for industrialization in Indonesia, the Company must
be able to improve its competitive edges in order
to compete with new companies that use new and
more efficient technology.

Selain dukungan Pemerintah Pusat, kami juga


merasa perlu menggalakkan sinergi dengan sesama
Badan Usaha Milik Negara dan bekerja sama dengan
pemerintah lokal sehingga Perseroan dapat tumbuh
dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat
di sekitar perusahaan.

Besides the needed support from the government,


we believe that we need to encourage synergy with
other State-Owned Enterprises and cooperation with
local government in order to enhance both corporate
growth and community development.

Kami juga menilai banyak kemajuan yang dicapai


Perseroan dalam merealisasikan pembangunan
proyek-proyek strategisnya. Antara lain, pembangunan
pabrik besi spons berkapasitas total 315 ribu ton
dengan unit pembangkit listriknya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan masyarakat atau industri lain
di lingkungan Batulicin, Kalimantan. Memperhatikan
perkembangan proyek strategis tersebut hingga akhir
tahun 2011 dan proyek strategis lainnya di tahun 2012
(seperti proyek revitalisasi Pabrik Besi Spons, Pabrik
Slab Baja, Pabrik Blast Furnace, ekspansi Pabrik
Baja Lembaran Panas, dan pembangunan pabrik
PT Krakatau Posco), serta munculnya peluang dari
peningkatan kondisi perekonomian nasional; Dewan
Komisaris mengamanatkan Direksi untuk memastikan
penyelesaian proyek tersebut tepat waktu. Sehingga
Perseroan akan dapat mengisi peluang meningkatkan
bahan baku besi spons dan meningkatkan kapasitas
produk baja untuk pasar domestik dan ekspor. Proyekproyek strategis seluruhnya tersebut adalah bagian

We also believe that the Company has made significant


progress in realizing its strategic projects, such as the
ironmaking project with total capacity of 315 thousand
tons per year (tpy) which includes the construction of
a power plant in Batulicin, Kalimantan. The Board of
Commissioners have instructed the Board of Directors
to ensure the completion of the ironmaking project in a
timely fashion, by taking into consideration the progress
other strategic projects in 2012 such as the revitalization
of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant,
the construction of blast furnace, the Hot Strip Mill
expansion, and the construction of PT Krakatau POSCO,
and also the expected improvement in Indonesias
economy. This would enable the Company to secure
supply of sponge iron for use in production and increase
supply of steel products to the domestic market. This
would enable the Company to get the opportunity to
improve sponge iron raw material and steel production
capacity for satisfying domestic and export market.
Those strategic projects are part of the Companys

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of


Commissioners

dari implementasi Rencana Jangka Panjang Perseroan


yang telah disusun sebelumnya.

long-term plans which have been carefully studied and


determined.

Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan


peluang
yang
muncul,
Dewan
Komisaris
mengamanatkan kepada Direksi untuk senantiasa
meningkatkan
daya
saing
Perseroan
dan
mengoptimalkan seluruh keunggulan yang dimiliki
yaitu lokasi pabrik yang dekat pelabuhan, kapasitas
produksi, jaringan distribusi, pemimpin pasar dan citra
merek, kemampuan keuangan, sumber daya manusia
serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

The Board of Commissioners have instructed the


Board of Directors to continuously improve the
Companys competitive edges and to optimize its
strengths, such as the strategic location of production
facilities near the Cigading port, production capacity,
distribution channel, position as market leader, strong
brand image, financial capabilities, human resources
and corporate social responsibility (CSR) in order to
cope with future challenges and opportunities.

Dewan Komisaris mengapresiasi selesainya proyek


revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada
pertengahan tahun 2011. Proyek ini akan meningkatkan
kapasitas pabrik baja lembaran panas dari 2,0 juta
ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Dengan
demikian Perseroan dapat menargetkan peningkatan
produksi baja lembaran panas pada tahun 2012
sebesar 15%.

The Board of Commissioners appreciate the


completion of the Hot Strip Mill revitalization project
in the middle of 2011. After the completion of the
project, the production capacity of the Hot Strip Mill
increases to 2.4 million tpy from 2.0 million tpy. The
Companys production of Hot Rolled Coil (HRC) is
expected to grow 15% in 2012 following the increase
in production capacity.

Beberapa proyek yang masih dalam tahap pengerjaan/


konstruksi yaitu proyek revitalisasi pabrik besi spons
dan revitalisasi pabrik slab baja baru akan memberikan
dampak peningkatan produksi tahun 2013. Proyeksi
strategis lainnya, seperti proyek ekspansi pabrik baja
lembaran panas dan proyek pembangunan pabrik
baja PT Krakatau Posco, akan berdampak pada
peningkatan produksi di tahun 2014 dan 2015.

The revitalization of the Direct Reduction Plant and the


Slab Steel Plant, which is still in progress, is expected
to increase the Companys production in 2013. Other
strategic projects such as the Hot Strip Mill expansion
and the construction of PT Krakatau POSCO are
expected to contribute to the Companys production
in 2014 and 2015, respectively.

Dewan Komisaris mengamanatkan peningkatan


produksi dari kapasitas produksi pabrik lainnya secara
maksimal dan memperluas keberadaan jaringan
distribusi di lokasi-lokasi pemasaran Perseroan
yang potensial. Jaringan distribusi tersebut meliputi
sebaran pasar baru dan/atau mekanisme jualan
yang baru (seperti konsinyasi) yang direncanakan
dengan seksama, sehingga memungkinkan Perseroan
mendapatkan ceruk pasar baru dan efisiensi distribusi
yang menjamin kemampuan dalam bersaing.

The Board of Commissioners have instructed the Board


of Directors to increase capacity of other production
facilities and to expand distribution channels to
potential marketing locations. The distribution
channels include new market distribution and/or new
marketing methods (such as consignment) which are
carefully studied and planned. These steps would
enable the Company to obtain new market segments
and to achieve efficiency in distribution which would
improve its competitiveness.

Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi mendirikan


beberapa perusahaan patungan dengan skema usaha
bersama (joint venture) untuk mendukung proyek
PT Krakatau Posco, diantaranya dalam bidang penyediaan
listrik, kapur bakar, dan jasa pendukung lainnya.

The Board of Commissioners appreciate the initiatives


taken by the Board of Directors to form a number of
joint ventures to secure supply of electricity, lime, and
other supporting services for PT Krakatau POSCO.

Aspek lain yang harus dilaksanakan untuk


menjamin pencapaian kinerja berkelanjutan adalah
membangun dan menjalankan pengawasan internal

Another aspect that should be done to ensure


sustainable performance achievement is developing
and implementing an effective internal control as well

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

29

30

yang efektif dan penilaian risiko Perseroan yang


aplikatif, sehingga Perseroan akan terhindar dari
dampak kurang baik yang mungkin timbul dari
terjadinya risiko yang tidak termitigasi.

as applicable Company risk assessment to prevent the


Company from unfavorable impact which may occur
due to unmitigated risks.

Dewan Komisaris akan mengawasi rencana investasi


dan memastikan agar seluruh rencana dilaksanakan
dengan berlandaskan pada asas kepatutan dan
mematuhi peraturan perundang-undangan serta
ketentuan yang berlaku.

The Board of Commissioners will monitor all investment


plans and ensure that they are implemented in
accordance with the due care principles and obeying
applicable laws and regulations.

Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan berkomitmen


untuk menetapkan prinsip Good Corporate Governance
(GCG) sebagai dasar pembuatan kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Hal
ini merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan
Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

As a publicly listed company, the Company is


committed to Good Corporate Governance (GCG)
principles as a foundation for policy making and
operational activities.

Seiring dengan hal tersebut, Dewan Komisaris


senantiasa memastikan bahwa kualitas tata kelola
Perseroan tetap dipertahankan dan ditingkatkan
dengan melengkapi seluruh Struktur Tata Kelola
dan Proses Tata Kelola untuk menjamin peningkatan
praktik terbaik tata kelola perusahaan.

The Board of Commissioners continuously ensure


that the Company maintain and improve corporate
governance standards by completing all corporate
governance structures and processes in order to
assure best practices in corporate governance.

Untuk
mendukung
Dewan
Komisaris
dalam
rangka menjalankan tugas-tugas pengawasan dan
penasihatan, Dewan Komisaris Perseroan membentuk
dua Komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi
dan Risiko Usaha. Masing-masing Komite diketuai oleh
Komisaris Independen dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris.

To support its monitoring and supervision task, Board


of commissioners established two committees namely
Audit Committee and Investment and Business
Risks Committee. Each of committee was chaired by
Independent Commissioner and responsible to Board
of Directors.

Berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial


perusahaan, kami senantiasa mengingatkan Direksi
untuk konsisten menerapkan prinsip harmonisasi antara
Profit (ekonomi), Planet (lingkungan) dan People
(masyarakat), sehingga dalam langkah operasionalnya
Perseroan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

With regard to the implementation of Corporate


Social Responsibility (CSR), we continuously remind
the Board of Directors to consistently apply principles
of harmonization between Profit (economy), Planet
(environment), and People (community) in order for
the Company to obtain support from the community
in conducting its operational activities.

Selain itu, kami juga mendorong Perseroan untuk


senantiasa berupaya menjaga pengelolaan lingkungan
dengan mempertahankan predikat Perseroan yang
peduli dengan lingkungan kemasyarakatan, termasuk
mendorong Perseroan berpartisipasi dalam upaya
pengurangan emisi CO2, yang dapat menurunkan
dampak pemanasan global dan mengurangi dampak
polusi debu pabrik bagi masyarakat sekitar.

We also encourage the Company to continuously


monitor environment management, by maintaining
corporations concern to social environment including
participation in CO2 emission reduction, which could
minimize global warming impact and decrease impact
of dust pollution to the surrounding communities.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of


Commissioners

Pada tanggal 6 Juni 2011 Perseroan telah


menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2010 dengan salah satu
agenda Perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan.
Melalui RUPST tersebut, Sdr. Alexander Rusli telah
diberhentikan secara terhormat dari jabatannya
sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan
surat Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Nomor
S-254/MBU/2011 tertanggal 12 Mei 2011. Kami dan
jajaran Direksi serta seluruh karyawan mengucapkan
rasa terima kasih yang tinggi dan memberikan
penghormatan atas segala sumbangsih, pemikiran dan
pengabdiannya selama menjalankan tugas sebagai
Komisaris Perseroan.

The Company held the Annual General Meeting of


Shareholders (AGMS) on 6 June 2011. The AGMS
approved the honorable discharge of Alexander
Rusli as member of the Board of Commissioners
based on based on Series A Dwiwarna Shareholder
No. S-254/MBU/2011 dated 12 May 2011. On behalf
of the management and employees, we would like
to express our appreciation and gratitude for his
valuable contribution, thoughts and devotion during
his term as member of the Board of Commissioners.

Pada RUPST tersebut pula telah diangkat Sdr. Wahyu


Hidayat untuk bergabung sebagai anggota Komisaris,
dan Sdr. Achmad Sofjan Ruky sebagai Komisaris
Independen Perseroan.

The AGMS approved the election of Wahyu Hidayat


as member of the Board of Commissioners and
Achmad Sofjan Ruky as Independent Commissioner,
respectively.

Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang


setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh
karyawan atas kerja sama, loyalitas, dan kerja kerasnya
dalam memaksimalkan peluang yang ada. Kami
mengucapkan terima kasih juga kepada seluruh
pemangku kepentingan lainnya atas segala dukungan
dan sumbang sarannya sehingga Perseroan tetap
mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2011.

Finally, we would like to express sincere gratitude


and appreciation to the Board of Directors and
employees for the cooperation, loyalty and hard
work to maximize every opportunity. We also would
like to thank all stakeholders for their continuous
support.

Atas nama Dewan Komisaris,


On behalf of Board of Commissioners,

Zacky Anwar
Komisaris Utama
President Commissioner

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

31

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

32

M. Imron Zubaidy

Ansari Bukhari

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Zacky Anwar

Wahyu Hidayat

Achmad S. Ruky

Laporan Tahunan 2011

Profil Dewan Komisaris

Zacky Anwar M
Komisaris Utama President Commissioner

Zacky Anwar lahir di Jakarta,


14 April 1948. Pernah menjabat
sebagai Kepala Badan Intelijen
Angkatan
Bersenjata
Republik
Indonesia (BIA) dan Ketua Crisis
Center
Indonesia.
Jaringannya
yang luas, pengalamannya dan
pemahamannya yang komprehensif
dan ekstensif mampu membawa
dan membimbing PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. menjadi
produsen baja kelas dunia.

Board of Commissioners Profile

Zacky Anwar, born in Jakarta on 14


April 1948, was previously Chief of the
Indonesian Military Intelligence Bureau
(BIA), and Chairman of the Countrys
Crisis Center. With a vast network
derived from extensive overseas
assignments, he has a comprehensive
and extensive understanding of the
Companys strategic position and the
abilities to guide PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. to become a worldclass steel producer.

Ansari Bukhari
Komisaris Commissioner

Ansari Bukhari lahir di Bukittingi,


12 Februari 1955. Karirnya banyak
dihabiskan
pada
Departemen
Perindustrian RI dengan posisi
terakhir sebagai Sekretaris Jenderal.
Di Kementerian ini pernah menjabat
pula sebagai Direktur Jenderal Industri
Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka
Industri (sejak 2005), dan Sekretaris
Direktur Jenderal Kerja Sama Industri
dan Perdagangan Internasional
(2002-2005). Jabatannya di birokrasi
pemerintahan
memungkinkannya
menggalang jaringan yang luas yang
bermanfaat bagi kemajuan Perseroan.

2011 Annual Report

Ansari Bukhari was born in


Bukittinggi on 12 February 1955. He
has dedicated his professional career
to the Ministry of Industry with his
last position as General Secretary.
He also has served as the Director
General of Metal, Machinery, Textile
and Various Industries at the Ministry
since 2005. His various positions
at the bureaucracy enabled him to
garner a vast network needed for
the progress of the Company.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

33

Wahyu Hidayat
Komisaris Commissioner

Wahyu Hidayat menjabat sebagai


Komisaris sejak 6 Juni 2011. Kelahiran
Madiun, 3 Juli 1954 ini juga sedang
menjabat sebagai Staf Ahli Menteri
Negara BUMN dan Komisaris Utama
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero). Pernah menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Jamsostek (20072008), Komisaris Utama PT Madani
Securities
(2002-2006),
Direktur
Utama PT Pelita Air Service (2005),
Direktur Utama PT Merpati Nusantara
Airlines (1999-2002), dan Direktur
Keuangan PT Sucofindo (Persero)
sejak 1995 sampai 1998, serta berkarir
di Departemen Keuangan RI sejak
1980 sampai 1989. Pendidikannya
diselesaikan dengan meraih gelar
Sarjana
Ekonomi
dari
Fakultas
Ekonomi, Universitas Gadjah Mada
(1979) dan Diploma in Development
Finance dari University of Birmingham,
UK (1984).

M. Imron Zubaidy
Komisaris Independen Independent Commissioner

Mohammad Imron Zubaidy lahir di


Bekasi, 20 Januari 1953. Selain menjadi
Komisaris Independen jabatannya di
Perseroan adalah Ketua Komite Audit
sejak 2009. Sampai sekarang juga
masih menjabat Senior Advisor di
PT Bukaka Teknik Utama Tbk. setelah
sebelumnya pernah menjabat di
perusahaan yang sama sebagai
Wakil Direktur Utama (2002-2005),
lalu pernah pula menjadi Direktur
Utama PT Niagamitra Tritama (sejak
2001) dan Direktur Utama PT Cidas
Supra Metalindo (sejak 1998).
Pendidikannya diselesaikan dengan
meraih gelar Sarjana Teknik di bidang
Fisika dari Institut Teknologi Bandung.

34

Wahyu Hidayat, born in Madiun on 3


July 1954, has been a Commissioner of
the Company since 6 June 2011. He is
currently Special Staff of the Ministry
of State-Owned Enterprises and
President Commissioner of PT Rajawali
Nusantara
Indonesia
(Persero).
Other positions previously held
include: President Commissioner of
PT Jamsostek (2007-2008), President
Commissioner of PT Madani Securities
(2002-2006),
President
Director
PT Pelita Air Service (2005), President
Director of PT Merpati Nusantara
Airlines (1999-2002), Finance Director
of PT Sucofindo (Persero) (1995
1998). He also had a career in the
Ministry of Finance from 1980 to 1989.
He acquired Bachelor Degree from
the Faculty of Economy, Universitas
Gadjah Mada (1979) and Diploma
in Development Finance from the
University of Birmingham, UK (1984).

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Mohammad Imron Zubaidy was born


in Jakarta, 20 January 1953. Aside from
being an Independent Commissioner
of the Company, he holds the position
of Head of the Audit Committee
since 2009. He currently also holds
the position of Senior Advisor at PT
Bukaka Teknik Utama Tbk, where
he was previously Vice President
Director (2002 2005). He has held
the position of Managing Director of
PT Cidas Supra Metalindo since 1998
and PT Niagamitra Trimata since
2001. He obtained Bachelor Degree
in Engineering Physics from Institut
Teknologi Bandung.

Laporan Tahunan 2011

Profil Dewan Komisaris

Board of Commissioners Profile

Achmad S. Ruky
Komisaris Independen Independent Commissioner

Achmad S. Ruky menjabat sebagai


Komisaris Independen sejak 6 Juni
2011. Kelahiran Rangkasbitung, 3
November 1940 ini sampai sekarang
juga menduduki jabatan sebagai
Management Advisor untuk PT Krakatau
Posco, Penasihat Ahli Kepala Kepolisian
RI untuk Program Reformasi Birokrasi,
Konsultan
untuk
Setneg/Setkab
RI
dan
Kementerian
Pendidikan
Nasional, dan Konsultan Manajemen
Modal Madani (SDM) untuk beberapa
BUMN dan perusahaan swasta. Posisi
jabatan sebelumnya adalah Direktur
Mercedes Benz Group Indonesia
(1994-1998), Direktur PT Semen
Cibinong dan Semen Nusantara (19891993), dan Direktur Indofood Interna
Corporation (1986-1989). Pendidikannya
diselesaikan dengan meraih gelar
Master of Business Administration
dari University of Melbourne, Australia
(1973), dan Doctor of Management
Science dari Technological University
of the Philippine (1999).

2011 Annual Report

Achmad
S.
Ruky,
born
in
Rangkasbitung on 3 November
1940, has been an Independent
Commissioner of the Company since
6 June 2011. He also currently holds the
positions of Management Advisor of
PT Krakatau POSCO, Senior Advisor
for Bureaucracy Reform Program at
the National Police, Consultant for
State Secretary/Cabinet Secretary
and Education Ministry for some
state-owned and private companies.
Previous positions were Director of
Mercedes-Benz Group of Indonesia
(1994-1998), Director of PT Semen
Cibinong and Semen Nusantara
(1989-1993), and Director of Indofood
Interna Corporation (1986-1989).
He obtained his Master of Business
Administration from the University
of Melbourne, Australia (1973), and
Doctor of Management Science
from Technological University of
the Philippine (1999).

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

35

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Kami optimistis dengan


selesainya berbagai proyek
maka kinerja Perseroan akan
tumbuh secara signifikan.
We are confident that the completion
of strategic projects will improve the
Companys performance significantly.

36

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nama


Direksi, saya sampaikan bahwa Perseroan telah dapat
melewati tahun 2011 yang penuh dengan tantangan.
Tahun 2011 merupakan tonggak perjalanan yang
penting bagi Perseroan, sebagai tahun pertama setelah
dilaksanakannya IPO dan dimulainya pembangunan
berbagai proyek strategis.

On behalf of the Board of Directors, I would like


to express my gratitude to Almighty God for His
blessings that made it possible for the Company to
stand up to the challenges in 2011. 2011 marked a key
milestone for the Company after the successful Initial
Public Offering (IPO) in 2010 which was followed by
the commencement of various strategic projects.

Kinerja Perseroan pada tahun 2011 ditandai dengan


perolehan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun, nilai ini
3,6% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perseroan
menghadapi kondisi yang berat di tengah situasi harga
baja dunia yang cenderung datar sepanjang tahun
sementara harga bahan baku berupa iron ore pellet
meningkat dengan tajam. Walaupun volume baja yang
dijual pada tahun ini meningkat 8,3%, demikian pula
nilai penjualan produk nonbaja dan jasa meningkat
37,7%, namun dari sisi operasi pencapaiannya tidak
begitu baik sebagaimana ditunjukkan dengan turunnya
laba operasi sebesar 65% menjadi hanya Rp358,6 miliar.
Selain disebabkan oleh kenaikan harga jual yang tidak
sepadan dengan kenaikan harga bahan baku, beberapa
kendala turut berkontribusi pada penurunan laba ini.

The Company posted a net profit of Rp1.02 trillion in


2011, 3.6% lower than the previous year. The Company
faced a difficult situation last year as global steel prices
were stagnant, while iron ore prices sharply increased.
Operating profit decreased significantly by 65% to
Rp358.6 billion during the same period, although the
Companys steel sales volume and revenues from non
steel business and other services rose 8.3% and 3.77%,
respectively. Apart from the higher raw material prices
which could not be offset by the increase in steel
prices, other problems also contributed to the weak
operating performance.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Direksi

Report from the Board of


Directors

Kinerja Perseroan
pada tahun 2011
ditandai dengan
perolehan laba bersih
sebesar Rp1,02 triliun.
The Companys performance
in 2011 is marked by a net
profit of Rp1.02 trillion.
Fazwar Bujang
Direktur Utama
President Director

2011 Annual Report

37

38

Pabrik baja lembaran panas tidak dapat beroperasi


secara maksimal sebagai akibat dari proses
pembelajaran (learning curve) yang panjang setelah
direvitalisasi untuk meningkatkan kapasitasnya. Pabrik
yang semula diharapkan dapat beroperasi penuh
pada awal tahun, baru dapat dioperasikan secara
maksimal pada bulan Mei 2011. Walaupun demikian,
jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya,
pada tahun 2011 produksi baja lembaran panas masih
mampu meningkat sebesar 17% menjadi 1,76 juta
ton. Demikian pula pabrik slab baja dan billet baja,
walaupun secara bersama-sama menghasilkan baja
kasar 2,2% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun
menghadapi kendala pasokan bahan baku sponge dari
pabrik hilirnya sebagai akibat dari kekurangan suplai
gas alam dan listrik.

The Hot Strip Mill was unable to run at full capacity


as the mill had a steep learning curve after the
completion of the revitalization program, which is
aimed at increasing its production capacity. The Hot
Strip Mill resumed production at full capacity five
months behind schedule in May 2011. Despite a few
months late, Hot Rolled Coil production increased
17% to 1.76 million tons. Meanwhile, crude steel output
from the Slab Steel Plant and the Billet Steel Plant rose
2.2%. However, sponge iron production decreased due
to limited supply of natural gas and electricity.

Kami menyadari bahwa permasalahan ini belum


dapat diatasi dalam jangka pendek, namun usaha
untuk mengatasi permasalahan ini tengah dilakukan
sehingga pada masa yang akan datang dapat
beroperasi secara maksimal.

We realize that these problems cannot be overcome


within a short period of time. However, corrective
measures are being taken in order to fully maximize
the performance of the Companys production
facilities in the future.

Dalam hal mengatasi kendala energi listrik, PT


Krakatau Daya Listrik (KDL) (anak perusahaan) sedang
meningkatkan kapasitasnya sebesar 120 MW dengan
membangun tambahan fasilitas baru (PLTGU) yang
terintegrasi dengan fasilitas yang sudah ada. Sampai
dengan 31 Desember 2011, progres penyelesaian proyek
ini mencapai 18% dan direncanakan beroperasi penuh
pada bulan Agustus 2013. Demikian pula untuk mengatasi
permasalahan suplai gas alam dan ketergantungan pada
bahan baku iron ore pellet yang mahal dan berkadar
Fe (besi) tinggi, Perseroan membangun pabrik baja
berbasis batu bara yaitu blast furnace, yang pada saat
ini kontrak pembangunannya telah ditandatangani.
Kontrak pembangunan Blast Furnace akan efektif
setelah ditandatanganinya perjanjian pembiayaan
dan diharapkan pembangunannya dapat diselesaikan
pada tahun 2013. Permasalahan ketergantungan pada
pasokan iron ore pellet impor sebagian diselesaikan
dengan pembangunan pabrik besi di Kalimantan yang
diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Mei 2012.

To overcome the electricity power problem, PT


Krakatau Daya Listrik (KDL) (subsidiary) is increasing
its capacity of 120 MW by building new additional
facility (PLTU) integrated to the existed facility. Up to
31 December 2011, the progress of project completion
is up to 18% and is planned to fully operate in August
2013. Likewise, to overcome the problem of natural
gas supply and dependency of the expensive iron ore
pellet raw material which also contains high Ferro,
the Company builds a based-coal steel plant namely
blast furnace, which project contract, has been signed
at preset. The contract project of blast furnace will
be effective after the fund agreement is signed and
is expected to be finished on 2013. The problem of
dependency of import iron ore pellet supply is partly
solved by building an iron plan in Kalimantan which
expected to operate in May 2012.

Demikian pula proyek revitalisasi Pabrik Direct


Reduction dan Slab Baja sudah dimulai pada awal tahun
2012 ini dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun
2012 juga. Sementara peningkatan kapasitas pelabuhan
dalam rangka mendukung beroperasinya blast furnace
dan peningkatan kapasitas hot strip mill menjadi 3,5 juta
ton (masih tahap kajian teknis) telah diselesaikan pada

Likewise, the revitalization project of Direct Reduction


and Steel Slab Plants has been started in the
beginning of 2012 and is expected to complete in
the year. Meanwhile, the increase of port capacity to
support blast furnace operation and the increase of
hot strip mill capacity into 3.5 billion tons (still under
technical study) has been completed in 2011. With

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Direksi

Report from the Board of


Directors

tahun 2011. Dengan selesainya proyek-proyek tersebut


diharapkan efisiensi dan keseimbangan produksi dapat
dicapai secara maksimal.

the completion of those projects, it is expected that


maximum production efficiency and balance can be
achieved.

Dalam kaitan pembangunan pabrik baja terintegrasi


baru melalui usaha bersama dengan Posco, Perseroan
telah menyerahkan lahan yang diperlukan dan
tengah menyelesaikan tahap akhir pematangannya.
Untuk mendukung beroperasinya pabrik baru ini, PT
Krakatau Tirta Industri telah menyelesaikan perluasan
waduk sehingga kapasitasnya telah meningkat dan
dapat memenuhi kebutuhan. Perusahaan pendukung
lainnya seperti PT Krakatau Posco Chemtech
Calcination yang memproduksi kapur industri dan
PT Krakatau Posco Power yang memproduksi listrik
telah didirikan dengan format usaha patungan dengan
anak-anak perusahaan PT Krakatau Steel. Di luar anakanak perusahaan diperkirakan masih akan ada sekitar
23 perusahaan yang berdiri dan ikut tumbuh dalam
rangka mendukung operasi di PT Krakatau Steel
maupun PT Krakatau Posco di Cilegon.

In relation too a new integrated plant project in


cooperation with Posco, the Company has handed
over the needed land and is in the final process
its development phase. To support this new plant
operation, PT Krakatau Tirta Industri has completed
the expansion of well reservoir in order to increase
its capacity and to fulfill its need. Other supporting
companies such as PT Krakatau Posco Chemtech
Calcination that produce lime and PT Krakatau
Posco Power that produce electricity have been
built by a joint-venture form with PT Krakatau Steels
subsidiaries. In addition to the subsidiaries, there are
approximately 23 companies that establish and grow
to support the operation at the Krakatau Steel and
PT Krakatau Posco in Cilegon.

Kami optimistis bahwa dengan selesainya proyekproyek tersebut kinerja Perseroan akan meningkat
secara signifikan. Optimisme ini didukung pula
dengan perkiraan kondisi usaha yang semakin
baik sebagaimana ditunjukkan dengan perbaikan
parameter ekonomi regional maupun nasional.

We are optimistic that by the completion of the


projects, the Companys performance will improve
significantly. This optimism is supported by the
prediction that the business situation is going to be
positive as shown by the improvement of regional and
national economic parameter.

Sebagaimana kita ketahui bahwa krisis di Eropa yang


masih berlangsung saat ini tidak berdampak signifikan
pada pasar baja di Asia. Permintaan baja di Indonesia
pada tahun 2011 masih kuat dan diperkirakan akan
tumbuh 10% per tahun. Pertumbuhan permintaan
ini dipicu oleh ekspansi di sektor yang sangat
membutuhkan baja yaitu sektor konstruksi dan industri
otomotif. Setelah mengalami periode penurunan pada
akhir tahun 2011, pada tahun ini perekonomian di Asia
diharapkan akan tumbuh secara signifikan. Produsen
baja di Asia akan tetap mengusahakan peningkatan
harga jual di tengah-tengah sentimen positif tersebut.
Demikian pula pemain kunci di industri baja Asia
diperkirakan
akan
meningkatkan
produksinya
menyesuaikan dengan peningkatan permintaannya.
Dengan adanya pengurangan produksi di Cina pada
akhir tahun 2011 lalu, diharapkan pada tahun ini tidak
terjadi kelebihan ekspor dari Cina ke wilayah ini.

As we understand that the on-going crisis in Europe


does not significantly impact to steel market in Asia.
In 2011, the steel demand in Indonesia was high and
expected to grow up to 10% per year. This growing
demand was triggered by the expansion of the need
base-steel sector such as construction and automotive
sectors. After the decreasing period at the end of 2011,
it is expected that the economy in Asia is growing
significantly in this year. Steel producer in Asia would
attempt to increase the sales price amidst that
positive sentiment. Likewise, the key player of Asias
steel industry is estimated to increase its production
to meet the increasing demand. With the production
reduction in China at the end of 2011, it is expected
that the excessive export of China to this region would
not happen.

Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia pada tahun


2011 diperkirakan mencapai 9,7 juta ton dengan
tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 6,8%.

In 2011, the steel consumption growth in Indonesia


was estimated at 9.7 tons with the yearly growth
(CAGR) of 6.8%. From consumption amount, 53% or

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

39

40

Dari jumlah tersebut sebesar 53%-nya atau sebesar


5,3 juta ton masih dipenuhi dari impor, sedang
sisanya diproduksi di dalam negeri (sumber: SEAISI).
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia terutama
dipicu oleh pertumbuhan pada sektor pertambangan,
konstruksi, dan industri otomotif. Pertumbuhan
konsumsi baja di Indonesia beberapa tahun ke
depan diperkirakan masih menguat sejalan dengan
pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut.

5.3 billion tons is obtained from importation, while the


remains produce domestically (source: SEAISI). The
steel consumption growth in Indonesia was mainly
triggered by the growth in mining, construction and
automotive sectors. The steel consumption growth in
Indonesia in the years ahead is estimated to be strong
along with the growth in those sectors.

Kondisi-kondisi tersebut di ataslah yang memberikan


optimisme akan prospek usaha ke depan. PT Krakatau
Steel sudah menyiapkan berbagai rencana dan strategi
bisnis untuk membawa Perseroan terus tumbuh dan
berkembang menjadi perusahaan terkemuka, menjadi
tulang punggung industri manufaktur nasional, serta
memberi kontribusi signifikan pada pembangunan
perekonomian, pertahanan dan kemakmuran bangsa.

The above-mentioned conditions give optimism for


the future business prospect. PT Krakatau Steel has
prepared various business plans and strategies to lead
the Company growing to be the outstanding company,
the backbone of national manufacture industry which
significantly contributes to the development of
economic, defense and welfare of the nation.

Sudah setahun berlalu PT Krakatau Steel menjadi


perusahaan terbuka. Dengan status ini seluruh
proses bisnis Perseroan harus lebih ditingkatkan
penyelenggaraannya dengan lebih memperhatikan
asas-asas tata kelola perusahaan yang baik. Tata
kelola perusahaan yang baik diselenggarakan bukan
hanya untuk kepentingan Perseroan sendiri tetapi juga
dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan para
pemangku kepentingan pada Perseroan, sehingga
Perseroan dapat lebih mudah dalam memperoleh akses
kepada sumber-sumber yang sangat diperlukan dalam
rangka mewujudkan rencana pengembangan ke depan.

It has been a year for PT Krakatau Steel to be a public


company. With this status, all the Companys business
process implementations have to be improved by
focusing on the good corporate governance. The good
corporate governance has been implemented not only
for the sake of the Company, but also to increase
the stakeholders trust to the Company, so that the
Company can simply access the important resources
needed to actualize the future development plans.

Hasil kerja keras segenap karyawan Krakatau Steel


diapresiasi oleh pihak lain dengan diraihnya berbagai
penghargaan. Semua itu tidak terlepas dari usaha untuk
menjadi perusahaan yang menegakkan prinsip-prinsip
transparansi, profesionalisme, akuntabilitas, dan
kewajaran. Keikutsertaan Perseroan dalam programprogram penilaian good corporate governance
(GCG) baik oleh internal maupun pihak eksternal
semata-mata dalam rangka melakukan perbaikan
yang berkelanjutan pada proses bisnis Perseroan.
Demikian pula keterlibatan Perseroan pada program
penilaian dengan menggunakan kriteria Malcolm
Baldrige dimaksudkan untuk dijadikan salah satu
kendaraan dalam mencapai perbaikan kinerja secara
berkesinambungan dalam menghadapi dunia bisnis
yang selalu berubah penuh tantangan dan persaingan.

The Krakatau Steels employee hard work is


appreciated by other party through some awards. It
is the result of efforts to be a Company that highly
valued transparency, professionalism, accountability,
and fairness. The Companys involvement in good
corporate governance (GCG) appraisal programs
internally and externally is solely to implement
continuous improvement in the Companys business
process. Likewise, the Companys involvement in
appraisal program by utilizing a Malcom Baldrige
criterion is aiming at achieving improved performance
continuously in facing unstable business world and
challenging competition.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Laporan Direksi

Report from the Board of


Directors

Kami juga memperhatikan kewajiban sebagai


perusahaan yang bertanggung jawab kepada
persoalan yang ada di masyarakat serta peduli
terhadap kelestarian lingkungan. PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. tetap berkomitmen dalam melaksanakan
program Corporate Social Responsibilities, baik
melalui pemberian bantuan dan pembinaan kepada
industri kecil maupun dengan kegiatan sosial lainnya.
Pembangunan bentang jembatan untuk membuka
daerah terisolasi di berbagai wilayah, penyelenggaraan
Puskesmas keliling, serta melakukan dan mendukung
proyek penghijauan nasional adalah sebagian kecil
bentuk kegiatan yang kami lakukan. Selama tahun 2011
Perseroan telah mencadangkan dana sebesar Rp42,5
miliar dan telah menyalurkan dana sebesar Rp33,9
miliar untuk Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
maupun Bina Lingkungan.

We also concerns with to our obligation as a


responsible Company to communitys problems
and to environment sustainability. PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. commits to conduct Corporate
Social Responsibility program by providing aids
and assistance to small industries development and
other social activities. Building hanging bridges to
unlock remote areas in various regions, providing
mobile Puskesmas, and implementing and supporting
national forestation project are some contribution
that we have done for the community. During 2011
the Company has allocated fund amounted to Rp42.5
million and distributed a fund of Rp33.9 million
for Small Industry Development, Cooperatives and
Environment Conservation.

Demikian laporan kami, dan atas nama Direksi, saya


mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham,
Dewan Komisaris, pelanggan, mitra usaha dan para
pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan
kerja sama yang diberikan sepanjang tahun 2011, serta
kepada para karyawan atas segala kerja keras dan
dedikasinya untuk kemajuan Perseroan. Kami semua
mengharapkan suatu masa depan yang cerah dan
penuh berkah.

On behalf of the Board of Directors, I would like to


thank all shareholders, Board of Commissioners,
customers, business partners and other stakeholders
for the support and cooperation given along 2011, as
well as to our employees for their cooperation and
dedication to the Companys improvement. We are
hoping for a bright and blessing future.

Atas nama Direksi,


On behalf of Board of Directors,

Fazwar Bujang
Direktur Utama
President Director

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

41

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Sukandar

42

Dadang Danusiri

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Fazwar Bujang

Syahrir Syah Pohan

Irvan Kamal Hakim

Yerry

Laporan Tahunan 2011

Profil Direksi

Fazwar Bujang
Direktur Utama President Director

Warga negara Indonesia, lahir di


Bukittinggi 19 Mei 1947. Sebelum diangkat
sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. pada bulan November,
2007, beliau pernah menjabat sebagai
Direktur Keuangan (2003-2007) dan
beliau juga pernah merangkap sebagai
Direktur Pemasaran (2006-2007). Beliau
memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia
dan Master dalam Business Administration
dari Institut Teknologi Bandung. Sejak
pertama bergabung dengan Perseroan
pada tahun 1975, beliau telah memegang
jabatan sebagai Direktur Perencanaan dan
Teknologi PT Krakatau Steel (1993-1998)
dan Direktur Utama pada PT Krakatau
Bandar Samudera, anak perusahaan
Krakatau Steel yang mengoperasikan
Pelabuhan Cigading. Jabatan organisatoris
lainnya adalah sebagai Ketua Asosiasi
Pelabuhan dan Bandar Industri Indonesia
dan sebagai ketua dari South East Iron &
Steel Institute.

Board of Directors Profile

Indonesian citizen, born in Bukittinggi,


19 May 1947. Before being appointed as
the President Director of PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. in November,
2007, Fazwar Bujang had been the
Companys Finance Director (20032007). He was also concurrently the
Marketing Director (2006-2007). He
obtained a Bachelor Technique degree
in Chemical Engineering and a Master
Business Administration degree from
the Bandung Institute of Technology.
Since joining the Company in 1975, he
has held the post of the Planning and
Technology Director of PT Krakatau
Bandar Samudera, PT Krakatau Steels
subsidiary that operates the Cigading
Port. He holds other organizational
posts as the Chairman of the Industrial
Port and Harbor Association of
Indonesia and the Chairman of the
South East Iron & Steel Institute.

Syahrir Syah Pohan

Direktur Produksi Production Director

Warga negara Indonesia, lahir di Lahat,


1 Juni 1949. Sebelum menjabat sebagai
Direktur Produksi PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. pada bulan November
2007, beliau pernah menjabat
sebagai Direktur SDM dan Umum
(2003-2007). Beliau memperoleh
gelar sarjana di bidang Teknik Mesin
dari Universitas Trisakti, Master of
Management dari Institut Teknologi
Bandung dan gelar Master dalam
Material Engineering dari Universitas
Wollongong, Australia. Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1975,
beliau pernah menjabat sebagai
General Manager Perencanaan dan
Pengendalian Logistik dan Kepala
Satuan Pengawasan Intern.

2011 Annual Report

Indonesian citizen, born in Lahat, 1


June 1949. Before his appoinment
as the Production Director of PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. in
November 2007, Syahrir Syah Pohan
held the post of the Companys
HR and General Affair Director
(2003-2007). He earned a Bachelor
degree in Mechanical Engineering
from Trisakti University, a Master
of Management degree in Material
Engineering from the University of
Wollongong, Australia. Joining the
Company since 1975, he had been
the General Manager of Logistic
Planning and Control and Head of
the Internal Audit.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

43

Dadang Danusiri

Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director

Warga negara Indonesia, lahir di


Kuningan, 19 Januari 1962. Diangkat
sebagai Direktur SDM dan Umum
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
sejak
November
2007,
beliau
pernah menjabat sebagai General
Manager
Perencanaan
Produksi
(2006-2007) dan General Manager
Sumber
Daya
Manusia
(20042006). Beliau memperoleh gelar
Sarjana Teknik Industri dari Institut
Teknologi Bandung dan gelar Master
di bidang Teknik Metalurgi dari
Universitas Wollongong, Australia.
Bergabung dengan Perseroan sejak
tahun 1987, beliau pernah menjabat
sebagai Manager Divisi Perencanaan
Organisasi & Sistem Manajemen
(2001-2004) dan Manager Divisi
Penanganan Hasil Produk (1996-2001).

Sukandar

Direktur Keuangan Finance Director

Warga negara Indonesia, lahir di


Gresik, 12 Agustus 1959. Sebelum
diangkat sebagai Direktur Keuangan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada
November 2007, beliau menjabat
berbagai posisi manajerial utama di
bidang keuangan, termasuk sebagai
VP dan Corporate Banking Head
di Citibank NA cabang Surabaya,
Managing
Director
PT
Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (Persero),
dan Direktur PT Humpuss. Beliau
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Mesin dari Institute Teknologi Sepuluh
November,
Surabaya.
Sebelum
berkarir di bidang keuangan, beliau
adalah seorang Petroleum Engineer
di PT Caltec Pacific Indonesia.

44

Indonesian citizen, born in Kuningan,


19 January 1962. Appointed as the
HR and general Affairs Director of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
since November 2007, he had
been the General Manager of
Production Planning (2006-2007)
and the General Manager of Human
Resources (2004-2006). He earned
a degree in Industrial Engineering
from the Bandung Institute of
Technology and a Master degree in
Metallurgical Engineering from the
University of Wollongong, Australia.
Joining the Company in 1987, he has
been the Manager of Organizational
Planning & Management System
Division (2001-2004) and the
Manager of Finished Products
Handling Division (1996-2001).

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Indonesian citizen, born in Gresik


12 August 1959. Before being
appointed, as the Finance Director
of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
in November 2007, he held various
key managerial positions in Finance
including VP and Corporate Banking
Head at Citibank NA Surabaya
Branch, Managing Director of PT
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
(Persero), and Director of PT
Humpuss. His obtained a Mechanical
Engineer Bachelor degree from
the Sepuluh November Institute
of Technology, Surabaya. Before
pursuing a professional career in
finance, he was a Petroleum Engineer
at PT Caltec Pacific Indonesia.

Laporan Tahunan 2011

Profil Direksi

Irvan Kamal Hakim

Direktur Pemasaran Marketing Director

Warga negara Indonesia, lahir di Surabaya,


28 Mei 1964. Menjabat sebagai Direktur
Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. sejak November 2007. Bergabung
dengan Perseroan sejak mendapatkan gelar
Sarjana Teknik Metalurgi dari Universitas
Indonesia, Jakarta dan MBA dari Maastricht
School of Management, Belanda. Memulai
karir profesionalnya sebagai Siswa
Madya pada 1988, beliau pernah
menduduki jabatan seperti Manager Divisi
Riset Pasar (1997-1998), Manager Divisi
Penjualan Domestik II (1998-2000), General
Manager Pemasaran (2000-2001), General
Manager Perencanaan Produksi (20012003), Staf Ahli (2003-2004), dan Asisten
Direktur Utama untuk Perusahaan (20042005). Sebelum diangkat sebagai Direktur
Pemasaran, beliau adalah pimpinan proyek
pengembangan untuk Proyek TSFRM
(Thin Slab Flat Rolling Mill) dan Proyek
Pengembangan Industri Besi Baja
Kalimantan Selatan (2005-2007). Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Co-Chairman
of IISIA (Indonesia Iron and Steel Asociation).

Board of Directors Profile

Indonesia citizen, born in Surabaya, 28 May


1964. He has been appointed as the Marketing
Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
since November 2007. He joined the Company
since obtaining his Metallurgical Engineering
Bachelor degree from the University of
Indonesia, Jakrta and an MBA degreen
from Maastricht School of Management,
Holland. Starting his professional career
as Management Trainee in 1988, he has
held posts such as the Head of the Market
Research Division (1997-1998), the Head of
Domestic Sales II Division (1998-2000), the
General Manager of Marketing (2000-2001),
the General Manager of Production Planning
(2001-2003), Expert Staff (2003-2004), and
Corporate Assistant to the President Director
(2004-2005). Before being appointed as the
Marketing Director, he was the Expansion
Project Leader for the TSFRM (Thin Slab Flat
Rolling Mill) Project and the South Kalimantan
Steel Iron Industry Development Project
(2005-2007). Now he also appointing as
the Co-Chairman of IISIA (Indonesia Iron and
Steel and Steel Asociation).

Yerry

Direktur Logistik Logistic Director

Warga negara Indonesia, lahir di


Silungkang, Sawahlunto, 8 Agustus
1958. Menjabat sebagai Direktur
Logistik PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. sejak November 2007. Beliau
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya, dan gelar Master
of
Management
dari
Universitas
Indonesia, Jakarta. Bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1985, beliau
pernah menjabat sebagai Manager
Divisi Ekspor (1998-2003), General
Manager Pembelian (2003-2007) dan
Project Chairman untuk Implementasi
ERP/SAP (2007).

2011 Annual Report

Indonesian citizen, born in Silungkang,


Sawahlunto, 8 August 1958. He has
been appointed as the Logistics
Director of PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. since November 2007. He earned
a degree in Mechanical Engineering
from Sepuluh November Institute of
Technology, Surabaya, and a Master
of Management degree from the
University of Indonesia, Jakarta.
Joining the Company in 1985, he has
held the posts of the Manager of Export
Division (1998-2003), the Head of
General Manager of Purchasing (20032007), and the Project Chairman for
Implementation of ERP/SAP (2007).

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

45

Struktur Organisasi
Organization Structure

Kepala Satuan
Pengawas Intern

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Head of Internal Audit

Chief Operation Officer


General Manager Perencanaan
Produksi & SCM
General Manager of Production
Planning & SCM

Direktur Logistik

Direktur Produksi

Direktur Pemasaran

Logistics Director

Production Director

Marketing Director

General Manager
Perencanaan Logistik

General Manager
Penjamin Kualitas

General Manager
Penjualan I

General Manager of
Logistics Planning

General Manager of
Quality Assurance

General Manager of
Sales I

General Manager
Pembelian

General Manager Produksi


Pengolahan Besi & Baja

General Manager
Penjualan II

General Manager of
Procurement

General Manager of
Iron & Steel Making

General Manager of
Sales II

General Manager Produksi


Pengerolan Baja

General Manager
Pemasaran

General Manager of
Rolling Mill

General Manager of
Marketing

General Manager Pusat


Perawatan & Fasilitas
General Manager of Central
Maintenance & Facilities

Manager K3LH
Manager of Healthy, Safety
& Environment Control

46

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Struktur Organisasi

Organization Structure

Direktur Utama
President Director

Asisten Direktur Utama


Assistant to
President Director

Direktur Keuangan

Direktur SDM & Umum

Finance Director

HR & GA Director

Deputi Direktur
Proyek Strategis
Project Strategic
Deputy Director

General Manager
Akuntansi

GM Perencanaan &
Pengembangan SDM

General Manager
Riset & Teknologi

General Manager of
Accounting

General Manager of
HC Planning & Development

General Manager of
Research & Technology

General Manager
Perbendaharaan

GM Pemeliharaan &
Administrasi SDM

GM Perencanaan Korporasi
& Pengembangan Bisnis

General Manager of
Corporate Finance

General Manager of
HC Maintenance & Adm.

GM of Corporate Plan &


Business Development

GM Bisnis Anak Perusahaan


& Perusahaan Patungan

General Manager
Keamanan & Umum

GM Perencanaan &
Manajemen Proyek

General Manager of
Subsidiaries Company

General Manager of
Security & General Affair

General Manager of
Project Management Office

General Manager
Sistem Informasi

Manager Program Kemitraan


& Bina Lingkungan

General Manager of Business


Enabler & IT/IS Plan & Control

Manager Corporate Social


Responsibility

Kepala Hubungan Pesaham


Head of Investor Relations

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

47

Analisis dan Pembahasan


Manajemen
Management Discussion and Analysis

Pekerja melakukan inspeksi produk Cold Rolled Coil ssebelum dipasarkan.

48

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Nilai penjualan
Perseroan pada tahun
2011 mencapai Rp17,9
triliun atau meningkat
20% dibanding
realisasi tahun 2010
yang besarnya
Rp14,94 triliun.
The Company revenue
in 2011 reached Rp17.9
trillion with 20% increase
compared to 2010 which
was Rp14.94 trillion.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

49

Analisis dan Pembahasan


Manajemen
Management Discussion and Analysis

Suasana di Control Room di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas

50

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Total aset, demikian pula dengan liabilitas & ekuitas


Perseroan pada tahun buku yang berakhir 31
Desember 2011, meningkat sebesar 22,3% menjadi
Rp21,5 triliun. dibandingkan periode tahun 2010.
Total assets, as well as liabilities and equity of the Company in
the end financial year on December 31, 2011, increased by 22.3%
to Rp21.5 trillion compared to the year 2010.

Produksi

Production

Produksi baja kasar PT Krakatau Steel (Persero)


Tbk. tahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 2,2% dibanding tahun lalu menjadi
1.403.616 ton. Peningkatan terjadi pada
Pabrik Billet Baja sejalan dengan peningkatan
penjualan pada produk baja batangan berupa
batang kawat, baja tulangan dan baja profil.

Crude steel production of PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. increased 2.2% to 1,403,616 tons
in 2011. Production of billet steel increased in
line with higher sales volume of wire rod, steel
bars and steel sections.

Produksi slab baja mengalami sedikit


penurunan, dan kekurangannya digantikan
dengan melakukan pembelian impor slab baja
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di
pabrik baja lembaran panas.

Slab steel production slightly decreased and


the Company imported additional slabs to
meet raw material needs at the Hot Strip Mill.

Sementara itu, produksi pabrik baja lembaran


panas meningkat sebesar 17% sejalan dengan
telah selesainya proyek revitalisasi Pabrik Baja
Lembaran Panas, dalam rangka meningkatkan
produksi dari 2 juta ton menjadi 2,4 juta ton.
Hasil dari revitalisasi pabrik telah meningkatkan
penjualan produk baja lembaran panas sebesar
10% (domestik dan ekspor). Produksi pabrik
baja lembaran dingin relatif sama dengan tahun
sebelumnya, menyesuaikan dengan order
penjualan yang diperoleh.

Meanwhile, production of Hot Rolled Coil rose


17% as the production capacity of the Hot Strip
ill increased from 2.0 million tons per year to
2.4 million tons per year after the completion
of he revitalization program. As a result, the
Companys Hot Rolled Coil sales volume
(domestic and export) grew 10%. Production
of Cold Rolled Coil slightly changed to match
sales order.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

51

Peningkatan produksi juga terjadi pada pabrik batang


kawat, pabrik baja profil dan baja tulangan yang masing
masing naik sebesar 18,4%, 7,7% dan 5,9% sejalan dengan
meningkatnya penjualan produkproduk ini, yang masingmasing naik sebesar 13%, 2% dan 7%. Demikian pula untuk
produksi pipa baja mengalami peningkatan sebesar 34,1%
sejalan dengan meningkatnya volume penjualan pipa baja
sebesar 56,8%.

Production of wire rod, steel sections and steel bars


increased 18.4%, 7.7%, and 5.9%, respectively, while
sales volume of these steel products rose 13%, 2%, and
7%. Production and sales volume of steel pipes grew
34.1% and 56.8%, respectively.

Volume Produksi
Production Volume
Keterangan
Description

Satuan

2011

2010

2009

2008

2007

Baja Steel
Besi Spons Sponge Iron

Ton

1,228,312

1,273,906

1,119,336

1,205,067

1,320,944

Slab Baja Slab Steel

Ton

1,014,165

1,084,406

941,540

1,279,997

1,340,534

Baja Lembaran Panas


Hot Rolled Coil

Ton

1,760,851

1,503,898

1,602,295

1,596,389

1,731,016

Baja Lembaran Dingin


Cold Rolled Coil

Ton

414,157

415,096

475,990

520,888

613,639

Billet Baja Steel Billet

Ton

389,451

289,019

279,377

353,000

386,202

Batang Kawat Wire Rod

Ton

238,443

201,337

251,479

256,267

340,909

Baja Tulangan Steel Bar

Ton

120,690

113,913

79,307

94,377

103,734

Baja Profil Steel Section

Ton

81,447

75,634

Tin Plate Tin Plate

Ton

Pipa Baja Steel Pipe

Ton

46,551

71,372

87,085

72,263

112,533

99,748

75,325

56,165

51,100

45,814

20,307

655,822

794,124

882,437

1,330,310

1,360,777

34,811

35,088

31,560

32,350

33,704

NON BAJA NON STEEL


Listrik Electricity
Air Water

52

MWh
000m3

Penjualan

Revenue

Secara keseluruhan nilai penjualan Perseroan pada


tahun 2011 mencapai Rp17.915 miliar meningkat
sebesar 20% dibanding realisasi tahun 2010 sebesar
Rp14.940 miliar. Peningkatan nilai penjualan terjadi
pada penjualan produk baja, baik untuk pasar domestik
maupun ekspor, serta penjualan jasa, serta peningkatan
dari sisi volume maupun dari harga jualnya.

Overall, the Companys net revenues amounted to


Rp17,915 billion in 2011, an increase of 20% from
Rp14,940 billion in 2010. The increase in net revenues
was attributable to higher sales volume and selling
prices of steel products (domestic and export) and
services.

Peningkatan nilai penjualan dari sisi produk terjadi


pada baja lembaran panas (domestik maupun ekspor),
produk batang kawat dan produk pipa baja yang
masing-masing mengalami kenaikan sebesar 20,2%,
27,6% dan 55,7%. Total kontribusi atas peningkatan
penjualan baja terhadap total peningkatan nilai
penjualan Perseroan mencapai 85%, sedang 15%
sisanya disumbangkan oleh peningkatan pendapatan
dari produk nonbaja dan jasa.

Sales value of Hot Rolled Coil (domestic and export),


wire rod and steel pipes rose 20.2%, 27.6% and 55.7%,
espectively. The growth in steel sales contributed 85%
to the increase in the Companys net revenues, while
the remaining 15% came from the increase in sales of
non-steel products and services.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Dari sisi volume, penjualan produk baja secara


keseluruhan meningkat sebesar 8,3% menjadi 2,07 juta
ton dibanding realisasi tahun sebelumnya yang besarnya
1,9 juta ton. Seperti halnya dalam nilai penjualan,
kontribusi terbesar peningkatan volume penjualan juga
berasal dari produk baja lembaran panas, batang kawat
dan pipa baja yang masing-masing meningkat sebesar
10%, 13% dan 56,8%. Sedangkan produk lainnya seperti
baja tulangan dan baja profil meningkat tipis pada
kisaran 1% sampai dengan 6,8%. Khusus untuk produk
baja lembaran dingin pada tahun ini turun sebesar 3,8%
menjadi 405.435 ton.

Sales volume of steel products rose 8.3% to 2.07


million tons from 1.9 million tons in the previous year.
Similar to sales value, the largest contribution to the
increase in steel sales volume came from hot rolled
coil, wire rod and steel pipe which rose by 10%, 13%
and 56.8%. Meanwhile, the increase in sales volume of
steel bars and steel sections ranged from 1% to 6.8%.
Sales volume of cold rolled coil, on the other hand,
decreased 3.8% to 405,435 tons.

Dari sisi harga, rata-rata harga jual sebagian besar


produk baja meningkat dalam kisaran 6% sampai 16%,
kecuali harga jual billet dan pipa baja yang turun pada
kisaran 1% sampai 6%.

Average selling prices of most steel products rose by


6% to 16%. However, average selling prices of billet and
steel pipes in the range of 1% to 6%.

Sementara itu, penjualan produk nonbaja dan jasa juga


meningkat sekitar 37,7% dibanding tahun sebelumnya
menjadi Rp1.679,9 miliar. Peningkatan nilai penjualan
produk nonbaja dan jasa, terutama berasal dari
peningkatan penjualan listrik, lahan industri, jasa
rekayasa dan jasa pelabuhan.

Meanwhile, the sales of non-steel products and services


grew 37.7% to Rp1,679.9 billion. The higher sales value
was mainly attributable to the increase the increase in
sales of electricity, industrial estate, engineering and
port services.

Secara rinci realisasi volume penjualan baja dapat


dilihat dalam tabel berikut:

Details on the realized steel sales volume are as


follows:

Volume Penjualan Produk Baja


Sales Volume of Steel Products
Keterangan
Description

Satuan

2011

2010

2009

2008

2007

Baja Lembaran Panas


Hot Rolled Coil

Ton

1,053,784

957,725

1,005,935

1,021,840

944,702

Baja Lembaran Dingin


Cold Rolled Coil

Ton

405,435

421,508

460,031

533,314

622,567

Billet Baja
Steel Billet

Ton

4,744

543

498

6,868

12,898

Batang Kawat
Wire Rod

Ton

227,399

201,318

258,130

242,642

361,657

Baja Tulangan
Steel Bar

Ton

186,421

174,601

155,313

160,510

138,579

Baja Profil
Steel Section

Ton

100,008

98,360

49,711

59,341

106,881

Tin Plate
Tin Plate

Ton

80,830

111,411

98,669

Pipa Baja
Steel Pipe

Ton

94,531

60,304

66,757

44,048

38,342

Total Penjualan
Total Sales

Ton

2,072,322

1,914,360

2,077,204

2,179,974

2,324,295

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

53

54

Laba

Profit

Seperti diungkapkan sebelumnya, nilai penjualan


Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp17.915 miliar
atau meningkat 20% dibanding realisasi tahun 2010
yang besarnya Rp14.940 miliar. Namun, beban
pokok penjualan juga meningkat sebesar 28,9% dari
Rp12.671,7 miliar pada tahun lalu menjadi Rp16.316,6
miliar pada tahun 2011. Kenaikan beban pokok
penjualan terutama berasal dari biaya bahan baku
yang meningkat 33% dari tahun sebelumnya menjadi
Rp9.873 miliar. Kenaikan pada komponen biaya bahan
baku ini berkontribusi sebesar 66,6% terhadap total
kenaikan beban pokok penjualan. Meningkatnya biaya
bahan baku terutama disebabkan oleh meningkatnya
harga pengadaan iron ore pellet dan slab baja impor
yang masing-masing meningkat sebesar 41,5% dan
38% dibanding tahun sebelumnya.

As previously described, the Companys net revenues


in 2011 rose 20% to Rp17,915 billion from Rp14,940
billion in 2010. However, cost of revenues increased
28.9% to Rp16,316.6 billion in 2011 from Rp12,671.7
billion in the previous year, mainly due to an increase
of 33% in raw materials cost to Rp9,873 billion. The
surge in raw materials cost accounted for 66.6% of
the total increase in cost of revenues. The higher raw
materials cost was primarily due to the increase in
iron ore pellets and imported slab steel prices, which
increased 41.5% and 38%, respectively.

Meningkatnya beban pokok penjualan yang melebihi


peningkatan nilai penjualan berdampak pada turunnya
laba kotor perusahaan dari Rp2.234 miliar tahun 2010
menjadi Rp1.599 miliar atau turun sebesar 29,5%.
Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan
meningkat sebesar 6%, menjadi 91% pada tahun 2011
dari tahun sebelumnya sebesar 85%, yang berdampak
pada penurunan margin kotor perusahaan menjadi 9%
dari sebelumnya 15%.

The increase in cost of revenues which could not


be offset by the rise in net revenues resulted in a
decline of 29.5% in gross profit to Rp1,599 billion from
Rp2,234 billion in 2010. The ratio of cost of revenues
to net revenues rose 6% to 91% in 2011 from 85% in the
previous year. As a result, the Companys gross margin
decreased to 9% from 15% during the same period.

Kombinasi dari penurunan yang signifikan pada margin


kotor perusahaan dan relatif lebih rendahnya beban
usaha yang dicapai, menyebabkan laba operasi tahun
2011 hanya mencapai Rp358,6 miliar atau turun sebesar
65,1%. Walaupun demikian realisasi laba sebelum pajak
mencapai Rp1.120 miliar, terutama disumbangkan oleh
adanya pendapatan lain-lain, terutama berasal dari
peningkatan pendapatan bunga, laba pengalihan aset
dan adanya laba atas jasa pematangan tanah, yang
seluruhnya meningkat sebesar 74,3%.

Despite a slight decline in operating expenses, the


Companys operating income dropped 65.1% to
Rp358.6 billion in 2011 due to the sharp decrease in
gross margin. However, the Company However the
realization of pre-tax profit reached Rp1,120 billion,
mainly contributed by other income, primarily from
increased interest income, profit of asset transfer and
the return on the maturation of ground services, all of
which increased by 74.3%.

Sebagai konsekuensi dari turunnya laba Perseroan


sebelum pajak, pajak penghasilan perusahaan yang
terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan menjadi turun
dari Rp326,28 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp98 miliar
pada tahun 2011. Sehingga setelah memperhitungkan
pajak, maka realisasi laba bersih Perseroan tahun 2011
menjadi sebesar Rp1.022,8 miliar atau 3,6% lebih rendah
dari perolehan laba bersih tahun 2010. Laba bersih
per saham dasar turun dari Rp81 (angka penuh) per
lembar saham menjadi Rp65 (angka penuh) per lembar
saham. Rasio margin operasi perusahaan turun sebesar

As a consequence of the decline in the Companys


profit before tax, corporate income tax which
consists of current tax and deferred tax dropped
from Rp326.28 billion in 2010 to Rp98 billion in 2011.
Thus, after accounting for taxes, the Companys net
profit amounted to Rp1,022.8 billion in 2011 or 3.6%
lower than the net profit in 2010. Net earnings per
share were down from Rp81 (full amount) per share
to Rp65 (full amount) per share. The Companys
operating margin decreased 4.9% from 6.9% in 2010
to 2% in 2011. Return on Equity declined 1.38% from

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

4,9% dari angka 6,9% pada tahun 2010 menjadi 2%


pada tahun 2011. Rasio pengembalian terhadap ekuitas
turun sebesar 1,38% dari 11,26% pada tahun sebelumnya
menjadi 9,88% pada tahun 2011, sejalan dengan turunnya
laba bersih perusahaan.

11.26% in the previous year to 9.88% in 2011, in line


with the decrease in net income.

Aset dan Liabilitas

Assets and Liabilities

Total aset, demikian pula dengan liabilitas & ekuitas


Perseroan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember
2011, meningkat sebesar 22,3% menjadi Rp21,5 triliun
dibandingkan periode tahun 2010. Pada sisi aset,
kenaikan ini terutama terjadi pada pos-pos piutang
dagang, persediaan, penyertaan, dan aset tetap. Pada
sisi liabilitas & ekuitas, kenaikan terjadi pada pos
utang bank jangka pendek, utang usaha, uang muka
penjualan, utang lain-lain, pinjaman jangka panjang
dan saldo laba.

Total assets, as well as liabilities and equity of the


Company in the fiscal year ended December 31, 2011,
increased 22.3% to Rp21.5 trillion compared to the year
2010. The increase in assets was mainly attributable to
the rise in trade receivables, inventories, investments,
and fixed assets. Meanwhile, the increase in short-term
bank loans, trade payables, sales and other advances,
other payables, long-term loans, and retained earnings
contributed to the rise in liabilities and equity.

Piutang dagang meningkat sebesar 88,6% sejalan


dengan meningkatnya nilai penjualan Perusahaan yang
naik sebesar 19,9% pada tahun ini. Persediaan meningkat
sebesar 3,9% disebabkan oleh meningkatnya barang
jadi dan barang dalam perjalanan yang diadakan
dalam rangka mengantisipasi rencana produksi dan
penjualan pada tahun 2012. Penyertaan meningkat
sebesar 422,9% terutama untuk penyertaan pada
PT Krakatau Posco, PT Krakatau Posco Chemtech
Calcination dan PT Krakatau Posco Power. Tambahan
nilai penyertaan pada ketiga perusahaan tersebut
pada tahun 2011 masing-masing sebesar mencapai
Rp1.330,9 miliar, Rp14,9 miliar dan Rp1,7 miliar.

Trade receivables surged 88.6%, in line with a 19.9%


increase in net revenues this year. Inventories rose
3.9% due to the increase in finished goods and
goods in transit, in anticipation of production and
sales plan in 2012. Investments soared 422.9% as the
Company made additional investments of Rp1,330.9
billion, Rp14.9 billion, and Rp1.7 billion in PT Krakatau
Posco, PT Krakatau Posco Chemtech Calcination, and
PT Krakatau Posco Power, respectively.

Aset tetap meningkat sebesar 28,6% dari Rp4.389


miliar menjadi Rp5.644 miliar pada tahun 2011,
terutama pada pos aset dalam penyelesaian dan
aset tetap dalam bentuk mesin dan peralatan. Aset
dalam penyelesaian pada akhir tahun 2011 mencapai
Rp2.077,9 miliar meningkat sebesar 34% dari posisi
tahun lalu, sejalan dengan meningkatnya progres
penyelesaian proyek pembangunan pabrik besi
(PT MJIS, di Kalimantan), revitalisasi pabrik DR dan SSP
1, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan
gas (PT Krakatau Daya Listrik), Hotel Tower 5 lantai,
mesin horizontal boring dan milling serta pengeluaran
pembangunan lain yang bersifat rutin. Meningkatnya
aset tetap dalam bentuk mesin & peralatan terutama
terkait dengan selesainya revitalisasi pabrik baja
lembaran panas pada bulan Mei 2011.

Fixed assets rose by 28.6% from Rp4,389 billion to


Rp5,644 billion in 2011, especially in the post of the
settlement of assets and fixed assets in the form of
machinery and equipment. Construction in progress
at the end of 2011 reached Rp2,077.9 billion with an
increase of 34% from last year in line with the progress
of the steel plant project completion (PT MJIS, in
Kalimantan), the revitalization of DR and SSP 1 plant,
the constrictions of steam and gas power plant (PT
Krakatau Power), 5 floor Hotel Tower, horizontal
boring and milling horizontal machines as well as other
routine development expenditures. The increasing
fixed assets in the form of machinery and equipment
was primarily associated with the completion of the
revitalization of the hot rolled coil plant in May 2011.

Pada sisi liabilitas, utang bank jangka pendek


meningkat sebesar 13,1% dari Rp5.136 miliar menjadi

On the liabilities side, short-term bank debt went up


by 13.1% from Rp5,136 billion to Rp5,812 billion, mainly

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

55

56

Rp5.812 miliar, terutama pada pos utang L/C dan


kredit modal kerja yang digunakan untuk pembiayaan
pembelian bahan baku (pellet & scrap) dan semi
finished (slab baja, billet baja, bloom). Penarikan
pinjaman dan fasilitas di antaranya bersumber dari
Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank BNI 46, Bank
Danamon dan Bank HSBC.

in the post of debt L / C and working capital loans


used to finance the purchase of raw materials (pellets
and scrap) and semi-finished (steel slab, steel billet,
bloom). Withdrawal of loans and facilities of which
came from Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank BNI
46, Bank Danamon and Bank HSBC.

Kenaikan utang usaha sebesar 122,8% terkait dengan


pengadaan persediaan bahan baku dan semi finished
product yang masih dalam perjalanan, yang diadakan
untuk mengantisipasi rencana produksi pada tahun
2012, serta untuk mengantisipasi berkurangnya
produksi fasilitas hulu sehubungan dengan pelaksanaan
proyek revitalisasi di pabrik Direct Reduction dan Slab
Steel Plant.

The increase of accounts payable amounting to


122.8% was related to the procurement of supplies
of raw materials and semi finished product that were
still in transit, which was held in anticipation of a
production plan in 2012, and to anticipate reduced
production of the upstream facilities in connection
with the implementation of revitalization projects in
the direct reduction plant and steel slab plant.

Pos uang muka pelanggan dan lainnya naik sebesar


113,4% terutama terjadi pada komponen uang muka
konstruksi yang dibayarkan dalam rangka pengerjaan
proyek, sedang komponen uang muka pelanggan
hanya meningkat sebesar 6,3%.

The post of customers advance and others rose by


113.4% mainly took place in the construction down
payment paid for the purpose of the project execution,
while the component of customer advance itself only
increased by 6.3%.

Pinjaman jangka panjang perusahaan meningkat


sebesar 52,3% terutama pada pinjaman kredit investasi
dari Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank Rakyat Indonesia
dan penerusan pinjaman dari KfW (Kreditanstalt
fr Wiederaufbau) & UniCredit Bank AG. Penarikan
kredit pada Bank Rakyat Indonesia digunakan untuk
membiayai pembangunan pabrik besi spons PT MJIS
di Kalimantan dan Proyek Peningkatan Kapasitas
Waduk Krenceng & Jaringan Pipa (PT Krakatau Tirta
Industri). Sedangkan penarikan pinjaman KfW dan
UniCredit Bank AG digunakan untuk membiayai proyek
revitalisasi pabrik baja lembaran panas. Penarikan
kredit dari Bank Mandiri digunakan untuk membiayai
pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan gas
120 MW (PT Krakatau Daya Listrik), dan membiayai
pembelian 2 unit crane, hopper dan upgrading
dermaga (PT Krakatau Bandar Samudera).

The companys long-term loans increased by 52.3%


mainly on the investment loan from Bank Mandiri,
Bank BNI 46, Bank Rakyat Indonesia and forwarding
loan from KfW (Kreditanstalt fr Wiederaufbau) and
UniCredit Bank AG. Withdrawal of loans at Bank Rakyat
Indonesia was used to finance the construction of a
sponge iron plant in Kalimantan and PT MJIS Capacity
Building Project Krenceng Reservoir & Pipeline (PT
Krakatau Tirta Industri). Loan withdrawals from KfW
Bank AG and UniCredit were used to finance hot rolled
coil plant revitalization project. Credit withdrawal from
Bank Mandiri was utilized to finance the construction
of steam power plants and 120 MW gas (PT Krakatau
Power), and finance the purchase of 2 units of crane,
hopper and upgrading the pier (PT Krakatau Bandar
Samudera).

Pada sisi ekuitas, meningkatnya ekuitas terutama


disebabkan oleh diperolehnya laba bersih tahun 2011
sebesar Rp1.022,8 miliar.

Equity increased primarily due to net income earned


in 2011 amounting to Rp1,022.8 billion.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Meningkatnya ekuitas terutama disebabkan oleh


laba bersih tahun 2011 sebesar Rp1.022,8 miliar.
Equity increased primarily due to net income in 2011 amounting to
Rp1,022.8 billion.

Likuiditas

Liquidity

Saldo kas Perseroan mengalami penurunan sebesar


14,3% dibanding tahun 2010 menjadi Rp3,59 triliun.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya
surplus dari aktivitas operasi dan pendanaan, serta
meningkatnya pengeluaran untuk aktivitas investasi,
sehingga secara total terjadi penurunan bersih kas
setara kas sebesar Rp695 miliar.

The Companys cash balance decreased 14.3% to


Rp3.59 trillion compared to that of 2010. The decrease
was primarily due to a decline in the surplus from
operating and financing activities, as well as increasing
expenditures for investing activities. As a result, the
Company booked a net decrease of Rp695 billion in
cash and cash equivalents.

Kas bersih dari aktivitas operasi mengalami surplus


sebesar Rp245,6 miliar. Penerimaan operasi tahun
2011 mencapai Rp18.883 miliar atau naik sebesar
17,9% sejalan dengan peningkatan penjualan yang
dicapai, sedangkan pengeluaran operasi mencapai
Rp18.638 miliar atau naik sebesar 24,1%. Kontribusi
terbesar kenaikan pengeluaran operasi berasal
dari pembayaran kepada pemasok dalam rangka
pembelian bahan baku dan pembayaran beban usaha
dan lainnya masing-masing memberikan kontribusi
sebesar 74,8% dan 10,8%.

Net cash from operating activities was Rp245.6 billion.


Operating revenue in 2011 amounted to Rp18,883
billion, an increase of 17.9% in line with higher sales,
while operating expenses reached Rp18,638 billion,
an increase of 24.1%. The rise in operating expenses
was mainly attributable to the increase in payments to
suppliers for raw materials purchases and in payments
for operating expenses and others to purchase raw
materials and operating expenses and other payments.
Payments to suppliers and for operating expenses and
others contributed 74.8% and 10.8%, respectively, of
the total increase in operating expenses.

Kas bersih dari aktivitas investasi mengalami defisit


sebesar Rp1.641,6 miliar, atau terjadi peningkatan
defisit sebesar 59,6% dibanding tahun sebelumnya.
Meningkatnya defisit aktivitas investasi sejalan
dengan meningkatnya pengeluaran untuk pengadaan
aset tetap perusahaan sebesar 44% dan adanya
penempatan dana dalam investasi jangka pendek
sebesar Rp128 miliar. Meningkatnya pengeluaran
untuk aset tetap Perseroan sejalan dengan progres
pembangunan proyek revitalisasi pabrik besi spons,
slab baja, pembangunan pabrik besi spons PT MJIS,
dan proyek di anak perusahaan lainnya.

Net cash from investing activities had a deficit of


Rp1,641.6 billion, or an increase in deficit of 59.6%
over the previous year. Increased investment
activity in line with the deficit rising expenditure for
procurement of fixed assets of the Company by 44%
and the placement of funds in short-term investments
amounting to Rp128 billion. Increased spending on
fixed assets of the Company in line with the progress
of the revitalization project development of sponge
iron plant, slab steel, sponge iron plant PT MJIS, and
projects in other subsidiaries.

Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami surplus


sebesar Rp701 miliar, sejalan dengan penarikan
pinjaman yang dilakukan dalam rangka pembiayaan
proyek-proyek investasi yang tengah dilakukan
maupun untuk modal kerja Perseroan.

Cash flows from financing activities experienced a


surplus of Rp701 billion, in line with the withdrawal of
loans made in order to finance in progress investment
projects as well as for working capital of the Company.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

57

Kemampuan Membayar Utang

Ability to Pay Liabilities

Kemampuan perusahaan dalam membayar liabilitas


jangka pendek sedikit menurun sebagaimana
ditunjukkan dengan rasio cepat (quick ratio) dan rasio
lancar (current ratio) yang mengalami penurunan
dari 79% dan 177% pada tahun 2010 menjadi 67% dan
144% pada tahun 2011. Namun demikian, Perusahaan
yakin dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya
sebagaimana ditunjukkan dengan rasio lancar
perusahaan sebesar 1,44 kali liabilitas lancarnya. Dalam
jangka panjang kemampuan membayar kami juga baik,
sebagaimana digambarkan dengan rasio aset terhadap
total liabilitas yang hampir mencapai dua kalinya.

Companys ability to pay short-term liabilities


decreased slightly as indicated by the decreasing
quick ratio and the current ratio from 79% and 177% in
2010 to 67% and 144% in 2011. However, the company
is confident of its ability to meet its short-term
liabilities as shown by the current ratio of 1.44 times its
liabilities. In the long term, our ability to pay showed a
good trend, as illustrated by the ratio of assets to total
liabilities of nearly doubled.

Komposisi utang dagang Perseroan pada tahun ini


didominasi oleh pemasok bahan baku, dengan 37%
dari total utang dagang berupa utang pengadaan
bahan baku kepada tiga vendor/penyuplai bahan
baku dan barang setengah jadi yang diperlukan
perusahaan. Pembayaran kepada pemasok bahan
baku dijamin dengan letter of credit yang fasilitasnya
telah disediakan oleh bank.

Composition of the Companys trade payables in the


year was dominated by raw materials suppliers, with
37% of the total trade payables in the form of raw
material procurement to 3 (three) vendors/suppliers of
raw materials and semifinished goods required by the
company. Payments to the suppliers of raw materials
were secured with a letter of credit provided by the bank.

Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi akad


perjanjian (covenant) yang dipersyaratkan oleh
lenders tergambar dalam rasio-rasio di bawah ini:

The Companys ability to fulfill the contract agreement


(covenant) required by lenders is as reflected in the
ratios below:

No.

Rumus Perhitungan
Covenant Calculation

Standar
Standard

2010

2011

1.

Total Debt
Tangible Net Worth

2.33

0.68

0.72

2.

EBITDA
Interest Expenses

2.00

6.25

2.94

3.

Net Revenue Income


Total Debt Service Payments

1.30

3.28

3.35

4.

Current Asset
Current Liabilities

1.20

1.77

1.44

5.

Net Borrowings
EBITDA

4.50

1.19

3.63

*) Catatan: rasio Net Borrowings/EBITDA untuk:



- tahun 2010: 3, dan

- tahun 2011: 4,5

58

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Kolektibilitas Piutang

Receivables Collectability

Piutang usaha Perseroan pada akhir tahun 2011 sebesar


Rp2.234 miliar (net) atau naik sebesar 89% dari tahun
sebelumnya yang besarnya Rp1.183 miliar (net). Dalam
jumlah tersebut telah diperhitungkan cadangan atas
kemungkinan penurunan nilai karena tidak tertagihnya
piutang sebesar Rp51,9 miliar atau 2,3% dari total
piutang usaha. Jumlah ini cukup memadai untuk
menutup kemungkinan terjadinya kerugian akibat
piutang yang tak tertagih, karena jumlah ini melebihi
dari piutang yang telah lewat jatuh tempo 720 hari ke
atas, yang mencapai Rp33,5 miliar.

The Companys trade receivables at the end of 2011


amounted to Rp2,234 billion (net), an increase of
89% from Rp1,183 billion (net). The amount was net
of allowance for impairment losses of Rp51.9 billion
or 2.3% of total trade receivables. This amount was
adequate to cover possible losses from uncollectible
receivables, because it exceeded the amount of
receivables that had been due dated over 720 days,
which reached Rp33.5 billion.

Penyebaran piutang juga sangat baik, yakni hanya


ada satu pelanggan yang piutangnya mencapai 8%
dari total piutang Perusahaan, sisanya menyebar
pada beberapa pelanggan dengan masing-masing
berada jauh di bawah 4%. Komposisi yang demikian
menggambarkan ketidaktergantungan Perseroan
pada pelanggan besar tertentu saja, baik dalam
penjualannya maupun aliran kasnya.

The spread of accounts receivable was also shown


a good sign, that there was only one customer
who claimed to reach 8% of total receivables of the
Company, the rest was spread out on a few customers
with each one being well below 4%. Such a composition
was describing the Companys independence on
certain large customers, both in sales and cash flow.

Struktur Pendanaan Perusahaan

Capital Structure Policy

Perseroan perlu mencapai struktur modal yang


optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya
dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan
maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Company is required to achieve an optimal capital


structure to meet business objectives, including by
maintaining a healthy capital ratios and shareholder
value maximization.

Beberapa instrumen utang Perseroan memiliki rasio


keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum.
Perseroan telah memenuhi semua persyaratan modal
yang ditetapkan oleh pihak luar. Manajemen memantau
modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage
keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Target
rasio utang terhadap ekuitas pada tahun 2011 adalah
sebesar maksimum 2,33. Pada tanggal 31 Desember
2011, akun-akun yang membentuk rasio utang terhadap
ekuitas adalah sebagai berikut:

The Companys debt instruments have some financial


ratios that require maximum leverage ratio. The
Company has met all capital requirements set by
outsiders. Management monitors capital using some
measure of financial leverage as the ratio of equity to
debt. Target ratio of debt to equity in 2011 amounted
to a maximum of 2.33. On December 31, 2011, the
accounts that made up the ratio of debt to equity
were as follows:

Keterangan Description
Total liabilitas jangka pendek Total current liabilities
Total liabilitas jangka panjang Total non-current liabilities
Total liabilitas Total liabilities
Total ekuitas Total equity
Rasio utang terhadap ekuitas Debt-to-equity ratio

2011 Annual Report

2011
9.204.702
1.951.867
11.156.569
10.354.993
1,08

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

59

60

Ikatan Material Terkait Investasi


Barang Modal

Material Commitments Related to


Capital Expenditure

Pabrik Besi di Kalimantan

Iron Steel in Kalimantan

PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) adalah anak


perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang
tengah membangun pabrik pembuatan besi spons
di Batulicin, Kalimantan Selatan. Fasilitas tersebut
akan menggunakan bijih besi lokal dengan teknologi
berbasis batu bara untuk mendukung upaya Perseroan
dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor
bijih besi. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki
kapasitas produksi sebesar 315.000 ton besi spons
per tahun.

PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) is a PT Krakatau


Steel (Persero) Tbk. subsidiary that is building a direct
reduced iron plant in Batulicin, South Kalimantan. This
facility will utilize local iron ore with coal-technology
based to support the Company in decreasing
dependency of importing iron ore. This facility will
have 315,000 tons direct reduced iron production
capacity per year.

Pembangunan
fasilitas
ini
dilaksanakan
oleh
PT Krakatau Engineering, dan pendanaannya diperoleh
dari PT Bank Rakyat Indonesia. Perjanjian yang
berkaitan dengan hal ini antara lain adalah perjanjian
kredit PT MJIS, tanggal 6 Juli 2009, yang memperoleh
fasilitas Kredit Investasi 1 dalam rupiah dengan jumlah
maksimum sebesar Rp501.347 juta. Pinjaman akan
jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar
dalam 16 kali angsuran setiap kuartalan yang dimulai
pada tahun keempat triwulan pertama sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit.

This facility is built by PT Krakatau Engineering, and


funded by PT Bank Rakyat Indonesia. The contract
for this project includes a loan contract for PT MJIS
which obtained a rupiah investment loan facility 1 for
the maximum amount of Rp501,347 billion on 6 July
2009. The loan will be due on 6 July 2016 and will be
recompensed for a 16 quarterly installment started on
the first quarter of the fourth year after the signing of
the loan agreement.

Perjanjian lainnya adalah perjanjian kredit PT MJIS,


tanggal 30 Mei 2011, yang memperoleh fasilitas Kredit
Investasi 2 dalam rupiah dengan jumlah maksimum
sebesar Rp275.236 juta. Pinjaman ini digunakan
untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik
di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman dibayar
dalam 16 kali angsuran kuartalan yang dimulai
pada tahun ketiga triwulan pertama sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit, dan akan jatuh
tempo pada tanggal 30 Mei 2017.

Another contract is the PT MJISs loan contract on 30


May 2011 that obtained investment loan facility 2 with
maximum in rupiah currency with maximum amount of
Rp275.236 billion. This loan will be utilized for funding
the electricity generator project in Batulicin, South
Kalimantan. The loan will be due on 30 May 2017 and
will be recompensed for a 16 quarterly installment
started on the third year of the first quarter since the
loan contract is signed.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan


memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini
ditinjau dari aspek keuangan sebesar 96,84% untuk
pabrik pembuatan besi spons dan 74,07% untuk
pembangkit listrik. Pada bulan Mei 2012 pabrik
diperkirakan sudah mulai beroperasi.

On 31 December 2011, the Company estimated that


of financial aspect, the percentage of the project
completion is 96.84% for direct reduced iron plant
project and 74.07% for electricity generator. On May
2012, the plants will operate.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Revitalisasi Pabrik DR

Revitalization of Direct Reduction Plant

Proyek revitalisasi Pabrik Direct Reduction meliputi


modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan
peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak
diaudit) besi spons (direct reduced iron) menjadi 1,74
juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun.

The revitalization project of direct reduction (DR) plant


includes modification of HYL III technology to Zero
Reformer and escalation of production capacity from 1.5
billion tons (unaudited) direct reduced iron to 1.74 billion
tons (non-audited) direct reduced iron per year.

Berkaitan dengan proyek revitalisasi ini, pada tanggal


9 Juni 2004, Perseroan menandatangani perjanjian
lisensi dan bantuan teknis dengan Hylsa, S.A. de
C.V. untuk menggunakan teknologi Zero Reformer
di pabrik DR HYL III milik Perseroan. Berdasarkan
perjanjian tersebut, Hylsa setuju untuk memberikan
lisensi bebas royalti kepada Perseroan yang bersifat
non-eksklusif, non-transferable dan irrevocable selama
12 tahun sejak penandatanganan perjanjian. Tahap
pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi HYL
III menjadi Zero Reformer dan tahap kedua pekerjaan
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari
1,5 juta ton besi spons per tahun menjadi 1,74 juta ton
(tidak diaudit) per tahun.

In accordance with this project revitalization, on 9


June 2004, the Company signed license and technical
support agreements with Hylsa, S.A. de C.V. to utilize
Reformer Zero technology at the Companys DR HYL
III plant. Based on the agreement, Hylsa agreed to
provide royalty-free license in which its non-exclusive,
non-transferable and irrevocable to the Company for
12 years counted since the signing of agreement. The
first phase of work includes technology modification
of HYL III into Zero Reformer and second phase of
work aims to increase production capacity of 1.5 billion
tons sponge steel per year into 1.74 billion tons (nonaudited) per year.

Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik


DR, pada tanggal 22 April 2010, Perseroan juga
menandatangani
kontrak
pekerjaan
Migration
Automation System of HYL III dengan PT Honeywell
Indonesia dengan nilai kontrak sebesar USD1.252.000
dan Rp5.100 juta. Proyek revitalisasi ini direncanakan
selesai pada bulan Januari 2012. Pada tanggal 14
November 2011, PT Honeywell Indonesia dan Perseroan
telah menandatangani amandemen kontrak untuk
menjadwal ulang penyelesaian proyek revitalisasi
hingga bulan Mei 2012.

As a part of DR plant revitalization project, on 22 April


2010, the Company also signed a work agreement
contract named Migration Automation System of
HYL III with PT Honeywell Indonesia valued for
USD1,252,000 and Rp5,100 billion. This revitalization
project is planned to be completed on January 2012.
On November 2010, PT Honeywell Indonesia and the
Company signed a contract amendment to reschedule
the revitalization project completion until May 2012.

Sementara ini proyek masih didanai dari kas internal


perusahaan, dan rencananya sebagian akan dibiayai
dengan kredit. Pengajuan kredit kepada KfW sudah
disampaikan dan masih dalam proses persetujuan dari
pihak kreditor.

Meanwhile, this project is still funded by the Companys


internal account, and is planned to be funded partly by
a credit loan. The credit proposal is submitted to KfW
and is in process of creditors approval.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan


memperkirakan persentase penyelesaian revitalisasi
pabrik DR ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
54,64%. Berdasarkan amandemen kontrak tanggal
21 April 2011, Perseroan dan Hylsa, S.A. de C.V. telah
sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian proyek
tersebut hingga bulan Juni 2012.

On 31 December 2011, the Company estimated


that of financial aspect, the percentage of DR plant
revitalization completion was 54.64%. Based on the
contract amendment on 21 April 2011, the Company
and Hylsa, S.A. de C.V. agreed to reschedule the
revitalization project completion until June 2012.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

61

62

Revitalisasi pabrik SSP 1

Revitalization of Slab Steel Plant 1 Plant

Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (Slab


Steel Plant/SSP) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan
pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru
yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan
kapasitas produksi slab dari 1,0 juta ton menjadi 1,3
juta ton per tahun. Proyek ini meliputi penggantian
electronic arc furnaces, continuous casting machine,
dedusting dan water treatment & utility.

The Slab Steel Plant (SSP) 1 revitalization project aims


to substitute obsolete plant tool with new
moderntechnological
tools
to
intensify
slab
production capacity of 1.0 billion tons into 1.3 billion
tons per year. This project involves the replacement
of electronic arc furnace, continuous casting machine,
dedusting and water treatment & utility.

Berkaitan dengan ini, pada tanggal 20 April 2010,


Perseroan
menandatangani
kontrak
pekerjaan
revitalisasi pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal
Technologies GmbH dan PT Siemens Indonesia dengan
nilai kontrak sebesar 40.000.000 dan Rp250.000
juta. Proyek pekerjaan meliputi penggantian electric
arc furnace, continuous casting machine, dedusting
dan water treatment & utility untuk meningkatkan
kapasitas produksi dari 1,0 juta ton slab menjadi 1,3 juta
ton slab per tahun. Proyek revitalisasi ini direncanakan
selesai pada bulan Desember 2012. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2011, Perseroan telah membayar
kepada kontraktor sebesar 11.816.374 (setara dengan
Rp138.292 juta) dan Rp54.777 juta.

In line with this project, on 20 April 2010, the Company


signed a work agreement of SSP 1 plant revitalization
with Siemens VAI Metal Technologies GmbH and
PT Siemens Indonesia valued for 40,000,000 and
Rp250,000 million. This project involves replacement
of electric arc furnace, continuous casting machine,
dedusting and water treatment and utility to increase
production capacity from 1.0 million tons slab to 1.3
million tons slab per year. This revitalization project
is planned to be completed on December 2012. Until
31 December 2011, the Company has paid 11, 816,374
(equal to Rp138,292 million) and Rp54,777 million to
the contractors.

Sementara ini proyek masih didanai dari kas


internal perusahaan, dan rencananya sebagian akan
dibiayai dengan kredit. Pengajuan kredit kepada
KfW, UniCredit Bank dan HSBC masih dalam tahap
finalisasi. Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen
Perseroan memperkirakan persentase penyelesaian
revitalisasi pabrik SSP 1 ditinjau dari aspek keuangan
adalah sebesar 36,11%. Proyek direncanakan selesai
pada bulan Desember 2012.

Meanwhile, this project is still funded by the Companys


internal account, and is planned to be funded partly by
a credit loan. The credit proposal submission to KfW,
UniCredit Bank and HSBC is in the finalization process.
On 31 December 2011, the Companys management
estimated that of financial aspect, the percentage of
SSP 1 plant revitalization completion was 36.11%. This
project is planned to be completed on December 2012.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja (Slab


Steel Plant/SSP) 1 bertujuan untuk mengganti peralatan
pabrik yang sudah berumur tua dengan peralatan baru
yang memiliki teknologi modern untuk meningkatkan
kapasitas produksi slab dari 1,0 juta ton menjadi 1,3 juta
ton per tahun.
The Slab Steel Plant (SSP) 1 revitalization project aims
to substitute obsolete plant tool with new moderntechnological
tools to increase slab production capacity from 1.0 million tons
per year to 1.3 million tons per year.

Pabrik Blast Furnace

Blast Furnace Plant

Pada tanggal 15 November 2011, Perseroan


menandatangani kontrak pembangunan pabrik blast
furnace dengan konsorsium Capital Engineering and
Research Incorporation Limited (MCC-CERI) dengan
nilai kontrak sebesar USD321.900.000 dan Rp1.800.900
juta (untuk PT Krakatau Engineering). Proyek ini
bertujuan untuk membangun kompleks pabrik blast
furnace baru yang terdiri dari blast furnace, sintering
plant, coke oven plant, pig iron caster, stockyard
dan material/hot metal handling yang memproduksi
1.200.000 metrik ton hot metal dan pig iron per tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perseroan
memperkirakan persentase penyelesaian pabrik blast
furnace ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
0,10%. Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 35
bulan setelah pekerjaan efektif dimulai.

On 15 November 2011, the Company signed a contract


of blast furnace plant project with a consortium of
Capital Engineering and Research Incorporation
Limited (MCC-CERI) valued for USD321,900,000 and
Rp1,800,900 million (for PT Krakatau Engineering).
This project aims to build a new blast furnace planting
complex which consists of blast furnace, sintering
plant, coke oven plant, pig iron caster, stockyard
and material/hot metal handling. These plants
produce 1,200,000 metric tons of hot metal and pig
iron per year. On 31 December 2011, the Companys
management estimated that of financial aspect, the
percentage of the blast furnace plant completion was
0.10%. This project is planned to be completed in 35
months after the effective date start.

Pabrik Kapur II

Lime Calcining II Plant

Pada tanggal 13 Juni 2011, Perseroan menandatangani


kontrak pekerjaan proyek lime calcining plant II dengan
konsorsium PT Truba Jaya Engineering dan Maerz
Ofenbau AG dengan nilai kontrak sebesar USD3.281.350
dan Rp21.521 juta. Proyek ini bertujuan untuk membangun
pabrik kapur baru yang berkapasitas 150 ton per hari
untuk kebutuhan pabrik pembuatan baja milik Perseroan.

On 13 June 2011, the Company signed a contract of


lime calcining plant II project with a consortium of PT
Truba Jaya Engineering and Maerz Ofenbau AG valued
for USD3,281,350 and Rp21,521 million. This project
aims to build a new lime calcining plant which has a
150 tons capacity per day to meet steel plants needs
of the Company.

Berkaitan dengan ini Perusahaan memperoleh


fasilitas kredit investasi dalam rupiah dari Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan jumlah
maksimum sebesar Rp40.000 juta untuk pembiayaan
pembangunan Pabrik Kapur II. Jangka waktu kredit
adalah 60 bulan sejak penandatanganan perjanjian
dan akan dibayar dalam 16 kali angsuran triwulanan
yang dimulai sejak kuartal keempat tahun 2012 sampai
kuartal ketiga tahun 2016.

Related this project, the Company obtains facility of


investment loan in rupiah currency from Indonesia
Export Funding Institution (LPEI) for maximum
amount of Rp40,000 million to fund the lime calcining
II project. The credit period is 60 months since the
contract signed and will be recompensed in a 16
quarterly installment which start by the fourth quarter
2012 up to the third quarter 2016.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

63

64

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan


memperkirakan persentase penyelesaian pembangunan
proyek tersebut ditinjau dari aspek keuangan adalah
sebesar 19,67% (tidak diaudit). Proyek ini direncanakan
selesai pada bulan Oktober 2012.

On 31 December 2011, the Company estimated that of


financial aspect, the percentage of project completion
was 19.67% (non-audited). This project is planned to
be completed on October 2012

Mesin Horizontal Boring and Milling

Horizontal Boring and Milling Machine

Pada
tanggal
6
Agustus
2010,
Perseroan
menandatangani kontrak pekerjaan proyek Horizontal
Boring and Milling Machine pada pabrik CRM dengan
konsorsium STROJIMPORT Joint-Stock dan PT PIMSF
Pulo Gadung dengan nilai kontrak sebesar 960.000
dan Rp750 juta. Proyek ini bertujuan menambah
peralatan baru ke fasilitas yang telah ada untuk
meningkatkan plant availability dari pabrik CRM. Pada
tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memperkirakan
persentase penyelesaian proyek tersebut ditinjau
dari aspek keuangan adalah sebesar 63,36% (tidak
diaudit). Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 23
Desember 2011, Perseroan dan STROJIMPORT JointStock sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian
proyek tersebut hingga bulan Mei 2012.

On 6 August 2010, the Company signed a contract


of Horizontal Boring and Milling Machine project with
a consortium of STROJIMPORT Joint-Stock and PT
PIMSF Pulo Gadung, at CRM plant, valued for 960,000
and Rp750 billion. This project aims to augment new
tools into existed facility to increase plant availability
from CRM plant. On 31 December 2011, the Company
estimated that of financial aspect, the percentage of
project completion was 63.36% (unaudited). Based
on a contract amendment on 23 December 2011, the
Company and STROKIMPORT Joint-Stock agreed to
reschedule the project completion until May 2012.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap

Steam and Gas Power Plants

Pada tanggal 11 April 2011, PT Krakatau Daya Listrik


(KDL), anak perusahaan, menandatangani kontrak
pembangunan pembangkit listrik baru dengan
konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
dan PT Imeco Inter Sarana. Nilai kontrak tersebut sebesar
USD90.850.000 dan Rp60.099 juta. Fasilitas tersebut
direncanakan memiliki kapasitas sebesar 120 megawatt.

On 11 April 2011, a subsidiary named PT Krakatau Daya


Listrik (KDL) signed a contract of new electricity
plant project with a consortium of PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk. and PT Imeco Inter Sarana.
The contract values for USD90,850,000 and Rp60,099
million. This facility will have a 120 megawatt capacity.

Berkaitan dengan ini, pada tanggal 28 Juli 2011,


PT KDL menandatangani perjanjian kredit dengan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan memperoleh
fasilitas Kredit Investasi dalam rupiah dengan
jumlah maksimum sebesar Rp821.721 juta. Pinjaman
ini digunakan untuk membiayai pembangunan
pembangkit listrik tenaga gas dan uap 120 MW.
Pinjaman ini dibayar dalam 24 kali triwulan dimulai
sejak triwulan kedua tahun 2014 dan akan jatuh tempo
pada 27 April 2020.

In line with this project, on 28 July 2011, PT KDL signed


a contract loan with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
and obtained a rupiah investment loan facility with
maximum amount of Rp821,721 million. This loan will
be utilized to fund the 120 MW steam and gas power
plants project. This loan will be recompensed for a 24
quarterly installment begins in second quarter 2014
and will be due on 27 April 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan


memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini
ditinjau dari aspek keuangan sebesar 18% dan akan
beroperasi pada bulan Agustus 2013.

On 31 December 2011, the Company estimated that of


financial aspect, the percentage of project completion
was 18% and will operate on August 2013.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Hotel Tower Lima Lantai

Five Floor Tower Hotel

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), anak


perusahaan, tengah membangun Hotel Tower 5 lantai
di Cilegon untuk memenuhi permintaan kamar hotel
yang terus meningkat. Hotel tersebut direncanakan
memiliki kapasitas 66 kamar. Pengerjaan proyek ini
dilakukan oleh PT Krakatau Engineering.

A subsidiary namely PT Krakatau Industrial Estate


Cilegon (KIEC) is building a five floor Tower Hotel in
Cilegon to provide the increasing need of hotel room.
This hotel will have a 66 room capacity. The project is
executed by PT Krakatau Engineering.

Berkaitan dengan ini PT KIEC memperoleh fasilitas


kredit investasi dari BNI dengan jumlah maksimum
sebesar Rp32.745 juta. Fasilitas kredit ini digunakan
untuk pembiayaan pembangunan Hotel Tower lima
lantai di Cilegon dengan jangka waktu pinjaman
adalah 72 bulan. Fasilitas kredit ini dijamin dengan
aset dalam penyelesaian Hotel Tower lima lantai dan
tanah seluas 6,4 Ha dengan nilai pengikatan sebesar
Rp40.931 juta.

In relation to this, PT KIEC obtains an investment loan


facility from BNI with maximum amount of Rp32,745
million. This loan facility is utilized for funding the
fivefloor Tower Hotel in Cilegon with a 72 month
period loan. This loan facility warranty is the on-going
processed of five floor Tower Hotel asset and a 6.4 Ha
land valued for Rp40,931.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian


proyek ini ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
86,34% yang diperkirakan akan selesai pada bulan
Februari 2012 dan beroperasi pada bulan April 2012.

On 31 December 2011, the financial aspect of the


project completion percentage was 86.34% estimated
will finish on February 2012 and operates on April 2012.

Terkait dengan perjanjian lainnya, baik atas proyek


yang telah selesai maupun sedang berjalan disajikan
secara lengkap pada catatan atas laporan keuangan
No. 13, 21 dan 34.

Others contracts in relation with either on-going


or complete projects are presented thoroughly in
financial statements notes No. 13, 21 and 34.

Informasi Material Setelah Tanggal


Laporan Akuntan

Material Information After


Accountant Report Date

Penyerahan Hasil Pematangan Tanah kepada


PT Krakatau Posco

Land Development Result Provision to PT


Krakatau Posco (PTKP)

Sebagai
kelanjutan
dari
pelaksanaan
kontrak
pematangan tanah dengan PT Krakatau Posco, pada
tanggal 31 Maret 2012, Perseroan kembali menyerahkan
hasil pematangan tanah senilai Rp30.331,8 juta dengan
membukukan keuntungan sebesar Rp5.812 juta.

As a continuation of land development contract


implementation with PT Krakatau Posco, on 31 March
2012, the Company provided land development result
valued for Rp30,331.8 million by reporting a net profit
of Rp5.812 million.

Pembayaran setoran modal kepada


PT Krakatau Posco

Payment of capital deposit to PT Krakatau


Posco

Pada tanggal 9 Maret 2012, Perseroan kembali


melakukan konversi piutang atas pematang lahan
kepada PT Krakatau Posco menjadi setoran modal
Perseroan dalam perusahaan ini dengan nilai sebesar
Rp105.699,12 juta.

On 9 March 2012, the Company made an account


receivable conversion for land development into the
Companys capital deposit to PT Krakatau Posco
valued for Rp105,699.12 million.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

65

66

Penerbitan Sponsor Guarantee untuk PTKP

Sponsor Guarantee Issuance for PtKP

Berdasarkan Senior Facilities Agreement antara


PT Krakatau Posco (PTKP) dengan The ExportImport Bank of Korea, Australia and New Zealand
Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch,
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD, Jakarta
Branch, Credit Suisse AG, HSBC BANK PLC, Mizuho
Corporate Bank LTD, Seoul Branch, PT Bank Mizuho
Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard
Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui
Banking Corporation dan Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (bersama-sama disebut sebagai Pemberi
Pinjaman) yang telah ditandatangani pada tanggal
14 Februari 2012 disetujui bahwa untuk memenuhi
persyaratan penarikan pinjaman yang diperlukan
dalam pembiayaan pembangunan pabrik baja terpadu
di Cilegon oleh PTKP dan dalam rangka menjamin
kepastian pembayaran kembali kewajiban PTKP
kepada Pemberi Pinjaman; Perseroan diwajibkan
untuk turut memberikan jaminan berupa jaminan
perusahaan (sponsor guarantee) sebesar 30% (sesuai
porsi kepemilikan Perseroan pada PTKP) dari total
kewajiban PTKP kepada Pemberi Pinjaman.

Based on Senior Facilities Agreement between PT


Krakatau Posco (PTKP) and The Export-Import Bank
of Korean, Australia, New Zealand Banking Group
Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD Jakarta Branch, Credit Suisse
AG, HSBS BANK PLC, Mizuho Corporate Bank LTD,
Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard
Chartered Bank, Standard Chartered Bank Korea
Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and
Bank Simutomo Mitsui Indonesia (together named as
creditors) signed on 14 February 2012, it is agreed that
to fulfill loan withdrawal requirement needed to fund
the integrated steel plant project in Cilegon by PTKP
and to ensure PTKPs obligation payment to creditors;
the Company is obliged to guarantee by providing
30% sponsor guarantee (accord to the Companys
portion of 30% in PTKP) from the total obligation
PTKP to creditors.

Terkait dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Maret


2012, Perseroan telah menandatangani perjanjian
untuk memberikan jaminan kepada Pemberi Pinjaman
PTKP sebesar 30% dari nilai pinjaman PTKP atau
senilai USD518.700.000. Jumlah ini setara dengan
45,4% ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember
2011 yang mencapai Rp10.354.993 juta.

In relation to this guarantee, on 20 March 2012, the


Company signed a contract guarantee of 30% from
PTKPs total loan or valued for USD518,700,000 to
creditors. This amount equivalence to 45.4% the
Companys equity that reached Rp10,354,993 million
on 31 December 2011.

Perjanjian dengan PT Bank of Tokyo


Mitsubishi UFJ

Agreement with PT Bank of


Tokyo-Mitsubishi UFJ

Pada
tanggal
14
Maret
2012,
Perseroan
menandatangani perjanjian pemberian fasilitas
perbankan dengan PT Bank of TokyoMitsubishi UFJ
dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD40
juta yang dapat digunakan untuk fasilitas LC sight,
LC usance dan trust receipt. Fasilitas kredit tersebut
juga dapat digunakan sebagai short term loan facility
dalam bentuk fasilitas cash loan dengan jumlah
maksimum USD25 juta. Fasilitas kredit ini akan
berakhir pada tanggal 14 Maret 2013.

On 14 March 2012, the Company signed a banking


facility agreement with PT Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ with maximum amounted to USD40 million that
can be utilized for facilitation of LC sight, LC usance
and trust receipt. This loan facility can also be utilized
as a short term loan facility in form of cash loan with
maximum amount of USD25 million. This loan facility
will end on 14 March 2013.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Pembayaran setoran modal kepada


PT Indojapan Steel Centre

Capital payment to PT Indojapan Steel


Centre

Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan melakukan


pembayaran kepada PT Indojapan Steel Centre
sebesar Rp10 miliar, sebagai setoran modal Perseroan
pada perusahaan yang didirikan pada tanggal
2 November 2011.

On 30 March 2012, the Company paid Rp10 billion to PT


Indojapan Steel Centre, as the Companys capital deposit
to the company established on 2 November 2011.

Gugatan yang diajukan oleh Sulaiman Bin


H. Umar

Lawsuit of Sulaiman Bin H. Umar

Perseroan merupakan Tergugat I dalam gugatan yang


diajukan oleh Sulaiman Bin H. Umar melalui Pengadilan
Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 09/
PDT.G/2012/PN.Srg tanggal 16 Februari 2012 mengenai
Perbuatan Melawan Hukum atas Penguasaan
Tanah yang masuk dalam Hak Pengelolaan No. 1
seluas 95.030 m2 yang terletak di Desa Warnasari,
Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Banten,
yang sesuai dengan Girik C 1000 Persil 22/D 4 IV dan
menuntut ganti rugi immateriil sebesar Rp1.000 juta.
Sidang pertama telah berlangsung tanggal 28 Maret
2012, dilanjutkan dengan mediasi yang dijadwalkan
pada tanggal 4 April 2012.

The Company is the Defendant I in Sulaiman Bin H.


Umars lawsuit at the Serang District Court of No. 09/
PDT.G/2012/PN.Srg on February 2012. The suit is about
Tort of Land Tenure which is included in Management
Right No.1 for 95,030 metric meters at Warnasari
Village, Pulo Merak Subdistrict, Serang District,
Banten, suited to Girik C 1000 Persil 22/D 4 IV and
sue for immaterial compensation of Rp1,000 million.
The first session was on 28 March 2012, followed by
mediation planned on 4 April 2012.

Informasi Keuangan yang Sifatnya


Jarang Terjadi

Non Recurring Financial Information

Pada tahun 2011, Perseroan melakukan setoran modal


tambahan kepada PT Krakatau Posco dalam bentuk
tanah seluas 302,7 Ha dengan nilai penyertaan sebesar
Rp1.192,9 miliar. Atas penyertaan modal dalam bentuk
tanah tersebut Perusahaan mengakui laba sebesar
Rp745,4 miliar. Laba diakui atas perbedaan nilai tanah
yang diserahkan dengan nilai buku tanah.

In 2011, the Company executes additional capital


deposit to PT Krakatau Posco in the form of 302.7 Ha
land with investment valued at Rp1,192.9 billion. The
Company admitted a Rp745.4 billion profit of this
capital deposit. Profit is from value difference between
land and a land book value.

Pada tahun yang sama Perusahaan melaksanakan


kontrak pematangan tanah dan telah menyerahkan
pekerjaan pematangan tanah seluas 2.350.963 m2.
Atas penyerahan pekerjaan tersebut, Perusahaan
mengakui laba sebesar Rp77.701 juta.

In the same year, the Company executed the


land improvement contract and submitted land
development work for 2,350,963 square meter. The
Company admits a Rp77,701 million profit of this work.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

67

Prospek Usaha

Company Outlook

Krisis di Eropa yang masih berlangsung saat ini tidak


berdampak signifikan pada pasar baja di Asia, walaupun
akhirnya menekan harga di pasar internasional.
Permintaan baja di Indonesia pada tahun 2011 masih
tetap kuat dan diperkirakan akan tumbuh 10% pada
tahun 2012 ini. Pertumbuhan permintaan ini dipicu oleh
ekspansi di sektor-sektor usaha yang membutuhkan
baja, yaitu sektor konstruksi dan industri otomotif.
Harga baja domestik telah mulai meningkat pada
kuartal pertama tahun 2012 ini dan diharapkan akan
tetap kuat sejalan dengan pergerakan harga di pasar
regional. Setelah mengalami periode penurunan pada
akhir tahun 2011, pada tahun ini perekonomian di Asia
diharapkan akan tumbuh secara signifikan. Produsen
baja di Asia akan tetap mengusahakan peningkatan
harga jual di tengah-tengah sentimen positif tersebut.

The on-going crisis in Europe does not give


significantly impact on Asias steel market, although
it suppresses the international price. Steel demand in
Indonesia in 2011 is still high and estimated to grow
continuously to 10% in 2012. The demand growth is
triggered by expansion of businesses that need steel
such as construction sector and automotive industry.
Steel domestic price starts to increase on the first
quarter of 2012 and is expected to be constant along
with the regional market price movement. After
decreasing period at the end of 2011, the economy
in Asia is expected to grow significantly this year.
Steel producer in Asia will remain to force for price
increasing amidst that positive sentiment.

Pemandangan kawasan industri Krakatau Steel dari ketinggian.

68

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Pemain kunci di industri baja Asia diperkirakan


akan meningkatkan produksinya menyesuaikan
dengan peningkatan permintaannya. Dengan adanya
pengurangan produksi di Cina pada akhir tahun 2011
lalu, diharapkan pada tahun ini tidak terjadi kelebihan
ekspor dari Cina ke wilayah ini.

The key player of Asias steel industry is estimated to


increase their production along with the increasing
demand. With the reduced production in China at the
end of 2011, it is expected that there is no excessive
export from China to this region this year.

Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia pada tahun


2011 diperkirakan mencapai 9,7 juta ton dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 10%. Dari jumlah tersebut
sebesar 53%-nya atau sebesar 5,3 juta ton masih
dipenuhi dari impor, sedangkan sisanya diproduksi
di dalam negeri. Pertumbuhan konsumsi baja di
Indonesia terutama dipicu oleh pertumbuhan sektor
pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif.
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia beberapa
tahun ke depan masih menguat sejalan dengan
pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut.

Indonesia steel consumption growth in 2011 reached


9.7 tons with 10% growth level. From the consumption
growth number, 53% or as many as 5.3 million tons are
imported, while the rest is produced domestically. The
growth was triggered mainly by the growth on mining,
construction and automotive industries sectors. This
growth will be intensified in the years ahead, parallel
to the growth in those sectors.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, pada tahun 2012,


Perseroan memprioritaskan usaha merealisasikan
proyek-proyek pertumbuhan dan memperkuat bisnis
inti. Beberapa proyek akan selesai pada tahun 2012
dan sebagian merupakan proyek multiyear. Proyek
yang telah selesai pada tahun 2011, dan berdampak
pada peningkatan produksi perseroan pada tahun
2012, yaitu proyek revitalisasi pabrik baja lembaran
panas yang telah selesai pada pertengahan tahun 2011.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pabrik baja
lembaran panas dari 2,0 juta ton per tahun menjadi
2,4 juta ton per tahun. Perseroan menargetkan
peningkatan produksi baja lembaran panas pada
tahun 2012 sebesar 15%.

Facing such situations, in 2012, The Company will


focus on project growth realization and strengthen
its main business. Some projects which are majority
in multiyear project will be completed in 2012. Project
completed in the middle of 2011 and gave significant
impact to companys production improvement in
2012 was revitalization of hot rolled coil plant. It
increased hot rolled coil plant capacity from 2.0
million tons per year to 2.4 million tons per year. The
Company targeted 15% increase of hot rolled coil
plant production by 2012.

Pertumbuhan konsumsi baja di


Indonesia terutama dipicu oleh
pertumbuhan sektor pertambangan,
konstruksi, dan industri otomotif.
The growth was triggered mainly by
the growth on mining, construction and
automotive industries sectors.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

69

70

Untuk melancarakan distribusi produk baja lembaran


panas telah dilakukan kerja sama dengan PT Kereta
Api Indonesia yang menyediakan dua lokomotif dan
36 gerbong khusus untuk angkutan produk PTKS ke
Surabaya, dan akan mulai beroperasi pada kuartal 1
tahun 2012. Untuk meningkatkan volume penjualan
produk jadi PTKS dan grup dibuat forum integrasi
marketing dan operasional bisnis antara induk &
anak perusahaan yang memproduksi baja dan anak
perusahaan yang bergerak di jasa konstruksi dan
perdagangan baja.

To accelerate distribution of hot rolled coil product,


the company made cooperation with PT. Kereta Api
Indonesia which provides two locomotive engines with
36 compartments designed specially to deliver PTKS
production to Surabaya, starting in the first quarter
of 2012. Integrated marketing and business operation
forum consist of PTKS holding and subsidiaries, which
produce steel and or in construction and steel trading
sector, is established to intensify volume of PTKS end
product sales.

Proyek yang akan selesai pada pertengahan tahun


2012 yaitu proyek pembangunan pabrik besi spons
PT Meratus Jaya Iron Steel. Kapasitas produksi pabrik
besi spons PT MJIS sebesar 315.000 ton per tahun dan
seluruh produksi akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku di pabrik slab baja dan billet
baja di induk perusahaan (PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk.). Selain mengurangi ketergantungan perusahaan
terhadap bahan baku pellet yang diimpor dari negara
lain, pemanfaatan besi spons PT MJIS yang diolah dari
bijih besi lokal diharapkan akan membantu perusahaan
dalam efisiensi biaya bahan baku. Selain memproduksi
besi spons, PT MJIS memproduksi listrik dengan
kapasitas 2x15 MW yang kelebihan produksinya akan
dijual kepada industri di sekitarnya.

One project which will be completed in the middle of


2012 is sponge steel plant PT. Meratus Jaya Iron Steel.
PT. MJIS production capacity is 315,000 tons per year.
The whole production will used to meet raw material
needs in steel slab plant and billet steel of the holding
company (PT Karakat Steel (Persero) Tbk.). This
strategy is taken to reduce Companys dependency
on imported pellet. The use of sponge steel of PT MJIS
processed from local iron ore is expected to support
the company in the cost efficiency on raw material.
Besides sponge steel, PT MJIS produces electricity
with capacity of 2x15 MW. Exceeding production will
be sold to its surrounding industries.

Beberapa proyek yang masih dalam tahap pengerjaan/


konstruksi yaitu proyek revitalisasi pabrik besi spons,
revitalisasi pabrik slab baja, pabrik blast furnace,
ekspansi pabrik baja lembaran panas dan proyek
pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco. Proyek
revitalisasi pabrik besi spons dan slab baja baru
akan memberikan dampak peningkatan produksi
pada tahun 2013. Sedangkan proyek Krakatau Posco
dan proyek ekspansi kapasitas pabrik baja lembaran
panas, akan berdampak pada peningkatan produksi
pada tahun 2014 dan 2015. Untuk mendukung proyek
Krakatau Posco, Perseroan mendirikan beberapa
perusahaan, dengan skema joint venture, di antaranya
dalam bidang penyediaan listrik, kapur bakar, dan jasa
pendukung lainnya.

The other projects with on-going construction are


sponge steel plant revitalization, slab steel plant
revitalization, blass furnace plant, expansion of
hot rolled coil plant and steel plant construction of
PT. Krakatau Posco. Revitalization of sponge steel
plant and slab steel will start to give an increasing
impact in 2013. While, Krakatau Posco project and
expansion hot rolled coil plant capacity expansion
project will give impact in the increased production
in 2014 and 2015. To support Krakatau Posco
project, Company establishes some subsidiaries
with joint venture scheme in electricity, burned
lime supplier, etc.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Grafik Konsumsi Baja 2001 - 2011


Steel Consumption Chart 2001 - 2011
(juta ton)
(million ton)

CAGR

.8
01-11: 6

9.7
9.0

8.8
7.2
5.7

5.0

4.9

4.7

2001

2002

2003

2004

7.4

7.2
6.2

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011E

Strategi Perusahaan dan Pangsa


Pasar

Company Strategy and Market Share

Tahun lalu, Perseroan melakukan upaya peningkatan


penjualan langsung kepada pengguna akhir, termasuk
pabrikan, galangan kapal, dan proyek konstruksi.
Perseroan juga berupaya membangun akses yang lebih
kuat ke dalam industri otomotif dengan mendirikan
perusahaan steel center patungan PT IndoJapan
Steel Center dengan mitra asing dan domestik yang
kelak akan menjadi pemasok baja lembaran untuk
industri otomotif. Upaya mendekatkan hubungan
antara Perseroan dengan pengguna akhir akan terus
dilakukan dengan mengembangkan saluran distribusi
yang kuat.

Last year, The Company conduct an effort to increase


direct selling to the end users, includes manufacture,
shipyard and construction project. The Company
also manages to build stronger access to automotive
industries by establishing steel center joint venture of
PT. IndoJapan Steel Center and foreign and domestic
partners, which will become coil rolled supplier for
automotive industries. A measure to build closer
relation between the Company and end users will
be carried out continuously by developing a robust
distribution channel.

Selain telah membuka perwakilan di Batam dan


Surabaya, Perusahaan juga berencana memperluas
cakupan wilayah pasarnya dengan membuka
perwakilan di Banjarmasin, Balikpapan dan Makassar
untuk memperkuat keberadaan perusahaan di segmen
galangan kapal dan konstruksi. Perseroan juga
memiliki rencana untuk mendirikan steel center dan
warehousing milik sendiri. Pengembangan pemasaran
produk terus dilakukan melalui integrasi pemasaran
produk dan jasa konstruksi induk dan anak-anak
perusahaan termasuk pengembangan Trading and
Service Center PT Cipta Damas Karya.

Besides opening representative offices in Batam


and Surabaya, The Company also plans to expand
marketing scope by opening representative offices in
Banjarmasin, Balikpapan and Makasar to strengthened
company existence in shipyard and construction
segments. The Company also has a program to
establish its own steel center and warehousing. While
marketing strategies is continuously implemented
through integrated product and construction service
marketing of holding company and the subsidiaries
including Trading and Service Center of PT. Cipta
Damas Karya development.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

71

Penetrasi pasar dan pelayanan pelanggan diharapkan


akan lebih efektif dan efisien dengan menggunakan
cabang dan perwakilan. Steel Center dan gudang
di daerah sangat penting untuk pengendalian
ketersediaan produk di wilayah cakupannya.

Branches and representative offices are expected


enhancing efficiency and effectivity of market
penetration and customer services. Steel centers and
warehouses in local areas are important for production
availability in each area.

Pada tahun 2011, Perseroan masih menjadi pemimpin


di pasar dalam negeri khususnya untuk produk baja
lembaran panas dan baja lembaran dingin. Perseroan
menguasai pangsa pasar masing-masing produk itu
sebesar 41% dan 24%, sementara untuk produk batang
kawat berada pada posisi ke dua dengan penguasaan
pangsa pasar sebesar 25%.

In 2011, The Company was still becoming the domestic


market leader, in particular for hot and cold rolled
coil product. It dominated market share as 41% and
24% for hot and cold rolled coil respectively. While
wire rods product is on second position with 25% of
market share.

Hot Rolled Coil/Plate

Cold Rolled Coil/Sheet

Wire Rod

25%

24%
41%
Others
59%

72

Others
75%

Others
76%

Total permintaan: 3,6 juta ton

Total permintaan: 1,7 juta ton

Total permintaan: 0,9 juta ton

Total demand: 3.6 million tons

Total demand: 1.7 million tons

Total demand: 0.9 million tons

Kebijakan Dividen

Dividend Policy

Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang


saham ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham. Untuk dua tahun terakhir pembayaran dividen
tunai kepada pemegang saham masing-masing adalah
sebesar Rp148.401.676.000 pada tahun 2010 dan
Rp94.650.000.000 pada tahun 2011. Pembayaran dividen
tahun 2010 adalah atas laba tahun 2009 dan dibayarkan
pada tanggal 14 Juli 2010. Sedang pembayaran dividen
tahun 2011 adalah atas laba tahun 2010 yang telah
dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2011, dan telah diumumkan
sebelumnya pada harian Bisnis Indonesia dan harian
Investor Daily pada tanggal 8 Juni 2011.

Amount of dividend paid to shareholders is determined


in the annual general meeting of shareholder. For
the last two years, dividend has been paid in cash to
the shareholders amounted to Rp148,401,676,000 in
2010 and Rp94,650,000,000 in 2011. 2010 dividend
payment was based on 2009 profit and paid 14 on July
2011. Meanwhile, 2011 dividend payment was based on
2010 profit, and paid on 15 July 2011. Dividend payment
was announced a day before on Bisnis Indonesia and
Investor Daily newspapers on 8 June 2011.

Perseroan berusaha untuk mempertahankan dividend


payout ratio maksimal sebesar 30% untuk tahun-tahun
mendatang.

The Company manages to sustain dividend maximum


payout ratio at about 30% for the years ahead.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Penggunaan Dana Hasil Ipo

Use of IPOs Proceeds

Dana bersih yang diperoleh dari penjualan saham pada


Penawaran Umum Saham Perdana yang dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Nopember 2010
adalah sebesar Rp2.593.014 juta. Dari jumlah tersebut,
sampai dengan 31 Desember 2011 sudah terpakai sebesar
Rp1.175.792 juta, dengan perincian sebagai berikut:

The net proceeds from sale of shares in the Initial


Public Offering which was listed on the Indonesia
Stock Exchange on November 10, 2010 is amounted to
Rp2,593,014 million. Of this amount, up to December
31, 2011 has been used Rp1,175,792 million, with the
details as follows:

(dalam juta rupiah) (in million rupiah)

Keterangan Description

Rencana
Planned

Realisasi
Actual

Sisa Dana
Remaining
Balance

Modernisasi dan Ekspansi Hot Strip Mill


Modernization and expansion of Hot Strip Mill

928,299

928,299

Peningkatan Modal Kerja


Working Capital Addition

627,509

627,509

Pematangan Lahan untuk JV KS - Posco


Land Preparation for JV of PTKS - Posco

648,253

423,282

224,971

Peningkatan Penyertaan Modal


Additional Investment in Subsidiaries Co

388,952

125,000

263,952

2,593,014

1,175,792

1,417,222

Total

Sisa dana sebesar Rp1.417.222 juta sementara


ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada
berbagai bank, baik dalam mata uang dolar Amerika
Serikat maupun rupiah. Tingkat bunga untuk deposito
dalam USD adalah pada kisaran 1,75% sampai dengan
3%, sedang dalam mata uang rupiah antara 6,5%
sampai dengan 8,5%.

Remaining balance of Rp1,417,222 million in temporary


saved in deposit account in some banks in USD and
Rupiah currencies. Deposit rate interest in USD ranges
between 1.75% - 3%, while in Rupiah ranges between
6.5% - 8.5%.

Informasi Material Atas Transaksi


dengan Pihak Afiliasi

Material Information on Affiliation


Transaction

Penyertaan Saham pada Pt Krakatau Posco

Investment on PT Krakatau Posco

Pada tanggal 26 Agustus 2010, Perseroan dan Pohang


Iron and Steel Corporation, Korea (Posco) mendirikan
PTKP dengan persentase kepemilikan adalah 30% untuk
Perseroan dan 70% untuk Posco. Perseroan memiliki
hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PTKP
tersebut sampai dengan 45%. PTKP akan membangun
dan mengoperasikan pabrik baja terpadu di Cilegon,
Banten. Pembangunan proyek ini akan dilaksanakan
dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta
ton baja per tahun dan jumlah investasi sebesar USD6
miliar. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas

On August 26, 2010, The Company and Pohang Iron


and Steel Corporation, Korea (Posco) established
PTKP, with ownership percentage of 30% owned by
PTKS and 70% by Posco. The Company has a right to
increase maximum 45% of PTKP ownership. PTKP will
develop and operate integrated steel plant in Cilegon,
Banten. Project construction will be implemented
in two stages with 6 million tons steel production
capacity per year, and investment values at USD6
billion. Construction Phase I with 3 million tons steel
production capacity per year is expected to be

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

73

74

3 juta ton baja per tahun diharapkan akan selesai pada


tahun 2013 dan mulai berproduksi pada tahun 2014.

completed in 2012 and started to be operated in 2014.

Berdasarkan perjanjian perusahaan patungan dengan


Posco, struktur kontribusi modal Perseroan ke PTKP
berupa kas, penyertaan modal dalam bentuk tanah dan
penyertaan modal dalam bentuk pekerjaan pematangan
lahan. Nilai penyertaan dalam bentuk kontribusi tanah
ke PTKP disepakati sebesar USD44 per meter persegi.
Nilai penyerahan atas tanah yang telah dimatangkan
disepakati sebesar USD30 per m2 (termasuk Pajak
Pertambahan Nilai dan pajak terkait lainnya).

According to joint ventures agreement with Posco,


capital contribution structure of The Company in
PTKP is in form of cash, land, and capital in the form of
land development work. The agreed capital addition
value in the form of land to PTKP is USD 44 per
meter square. While capital addition in the form land
preparation was agreed on USD 30 per meter square
(including tax on additional value and other taxes).

Pada tahun 2010, Perseroan telah melakukan setoran


modal kas sebesar Rp5.372 juta dan penyertaan modal
dalam bentuk tanah seluas 40 hektar yang berlokasi
di Semangraya, Cilegon dengan nilai penyertaan
sebesar Rp159.174 juta. Atas penyertaan modal dalam
bentuk tanah tersebut, Perseroan mengakui laba
sebesar Rp147.888 juta (setelah dikurangi pajak final
yang terkait) yang disajikan sebagai Laba Pengalihan
Aset Tetap pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun 2010.

In 2010, the Company deposit capital in the form of


cash amounted to Rp5,372 million and contributed
about 40 acres of land located in Semangraya, Cilegon,
which worth Rp159,174 million. On the The paid in
capital, The Company admitted profit amounted to
Rp147,888 million (net) which was recognized as
Gain on transfer of Fixed Assets in comprehensive
Consolidated Income Statements of 2010.

Pada tahun 2011, Perseroan melakukan setoran modal


tambahan dalam bentuk tanah seluas 302,7 Ha yang
berlokasi di Kubangsari, Cilegon dengan nilai penyertaan
sebesar Rp1.192.922 juta. Atas penyertaan modal
dalam bentuk tanah tersebut, Perseroan mengakui
laba sebesar Rp745.425 juta (setelah eliminasi dan
dikurangi pajak final yang terkait) yang disajikan sebagai
Laba Pengalihan Aset Tetap pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2011.

Further, in 2011, the Company paid in capital in the


form of land of 302.7 acres, located in Kubangsari,
Cilegon, which worthed Rp1,192,922 million. As the
result of capital addition, The Company recorded
Rp745,425 million (net) profit which recognized as
Gain on transfer of Fixed Assets in comprehensive
Consolidated Income Statement of 2011.

Pada tahun 2011, Perseroan mulai melaksanakan


pekerjaan pematangan tanah tersebut dan telah
menyelesaikan pematangan tanah seluas 2.350.963
m2. Atas penyerahan tanah yang telah diselesaikan
tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar Rp77.701
juta (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait)
yang disajikan pada Laba pematangan tanah pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
Piutang yang timbul dari penyerahan tanah yang telah
dimatangkan adalah sebesar Rp634.481 juta. Dari nilai
itu sebesar Rp534.664 juta dikonversi menjadi setoran
modal Perseroan ke PTKP. Saldo piutang yang belum
dikonversikan ke modal disajikan pada akun Piutang
Lain-lain - Pihak-pihak Berelasi pada laporan posisi
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.

In the same year, the Company started carrying on land


development work and completed 2,350,963 square
meter of the land development. Base on completed
land transfer, the Company recorded Rp77,701 million
profit (net) which recognized as Gain on site
preparation work in its 2011 Comprehensive
Consolidated Income Statement. Account receivable
after land preparation transfer valued at Rp634,481
million. Of the amount, Rp534,664 million was
converted into the Company capital addition to PTKP.
Remaining balance of account receivable which had
not been converted to capital addition recognized
as Other Receivable Related Parties account on
comprehensive Consolidated Income Statement dated
31 December 31 2011

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Penyertaan pada PT Krakatau Posco


Chemtech Calcination

Investment on PT. Krakatau Posco Chemtech


Calcination

Pada tanggal 10 November 2011, PT KIEC (anak


perusahaan) dan Posco Chemtech (PC) mendirikan
PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (PT KPCC)
dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk
PT KIEC dan 80% untuk PC. PT KIEC memiliki hak
untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPCC
sampai dengan 45%. PT KPCC akan membangun
dan mengoperasikan pabrik kapur yang berlokasi
di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon.
Pembangunan akan dilaksanakan dalam dua tahap
dengan kapasitas produksi 620.500 ton per tahun.

On 10 November 2011, PT. KIEC (subsidiary) and Posco


Chemtech (PC) built PT. Krakatau Posco Chemtech
Calcination (PT KPCC) with ownerships percentages
of 20% for PT. KIEC and 80% for PC. PT KIEC has a
right to increase PTKP ownership at maximum 45%.
PT. KPCC will build and operate lime plant located in
Krakatau Steel Industrial Area, Cilegon. Development
will be implemented in two stages with a production
capacity of 620,500 tons per year.

Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas


produksi sebesar 328.500 ton per tahun diharapkan
akan selesai pada bulan November 2013. Pada tanggal
30 Desember 2011, PT KIEC telah melakukan setoran
modal kas pada PT KPCC sebesar Rp14,949 juta.

Development Phase-I with a production capacity of


328,500 tons production capacity per year is expected
to be finished by November 2013. On 30 December 2011,
PT KIEC made a deposit of capital in the form of cash
amounted to Rp14.949 million for PT KPCC.

Penyertaan pada PT Krakatau Posco Power


(PT KPP)

Investment on PT. Krakatau Posco Power


(PT KPP)

PT KDL, anak perusahaan, bekerja sama dengan Posco


Power Corporation (PPC) mendirikan PT KPC pada
tanggal 13 Juli 2011 dengan persentase kepemilikan
adalah 10% untuk PT KDL dan 90% untuk PPC. PT KDL
memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya
dalam PT KPP sampai dengan 45%. PT KPP akan
membangun dan mengoperasikan pembangkit
tenaga listrik dengan kapasitas 400 megawatt yang
berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon.
Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 200
megawatt diharapkan akan selesai pada tahun 2013.

PT KDL (subsidiary) in cooperation with Posco Power


Corporation (PPC) built PT. KPC on 13 July 2011 with
percentages ownership of 10% for PT KDL and 90% for
PPC. PT. KDL has a right to increase PT KPP ownership
for 45% at the maximum. PT. KPP will build and
operate power plant with 400 MW capacity located
in Krakatau Steel Industrial Territory, Cilegon. Initial
development with 200 MW capacities is expected to
be completed by 2013.

Pada tanggal 8 Agustus 2011, PT KDL telah melakukan


setoran modal kas pada PT KPP sebesar Rp1.702 juta.

On 28 August 2011, PT. KDL made a capital deposit to


PT KPP as much as Rp1.702 million.

Penyertaan pada PT IndoJapan Steel Centre

Investment on PT IndoJapan Steel Center

Pada tanggal 2 November 2011, Perseroan bersama


PT Adyawinsa Dinamika, PT Dwijaya Sentosa Abadi, dan
Nippon Steel Trading Co. menandatangani perjanjian
pendirian perusahaan patungan PT IndoJapan Steel
Centre yang bertempat di Karawang, Indonesia.
Perseroan baru ini rencananya akan menghasilkan baja
sebesar 120.000 ton/tahun dan Perseroan memiliki
10% saham di dalamnya. Sampai dengan tanggal 31
Desember 2011, Perseroan belum melakukan kontribusi
modal ke dalam usaha patungan ini.

On 2 November 2 2011, The Company signed an


agreement with PT Adyawinsa Dinamika, PT Dwijaya
Sentosa Abadi and Nippon Steel Co. signed to form
a joint venture company namely PT. IndoJapan Steel
Center, located in Karawang, Indonesia. The new
company is planned to produce 120,000 tons steel per
year. The Company has 10% share in the joint venture
company. By the end of December 2011, The Company
has not contributed any additional capital.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

75

Proses Roughing Mill di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.

76

Perubahan Peraturan dan


Perundang-Undangan

Changes in Law and Regulations

Selama tahun 2011 tidak terdapat perubahan


peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
dan berdampak signifikan pada laporan keuangan
Perusahaan.

During 2011, there was no regulations and laws change


that influenced and took significant impact to the
Company balance sheet.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Changes in Accounting Policy

Kebijakan
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK
yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1
Januari 2011 sebagai berikut:

The accounting policies adopted in the preparation of


the consolidated financial statements are consistent
with those made in the preparation of the Companys
consolidated financial statements for the year ended
December 31, 2010, except for the adoption of
several amended SAKs which were effective starting
January1, 2011 as follows:

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi
2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut
yang diterapkan secara prospektif sesuai dengan
ketentuan transisi atas PSAK yang direvisi tersebut:
(i) rugi anak perusahaan yang menyebabkan saldo
defisit bagi kepentingan nonpengendali (KNP); (ii)
kehilangan pengendalian pada anak perusahaan; (iii)
perubahan kepemilikan pada anak perusahaan yang
tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv)
hak suara potensial dalam menentukan keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasi atas anak perusahaan
yang memiliki pembatasan jangka panjang.

Effective January 1, 2011, the Group retrospectively


adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), Consolidated
and Separate Financial Statements, except for the
following items that were applied prospectively in
accordance with the transitional provision of the said
revised PSAK: (i) losses of a subsidiary that result in
a deficit balance to non-controlling interests (NCI);
(ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in
the ownership interest in a subsidiary that does not
result in a loss of control; (iv) potential voting rights in
determining the existence of control; (v)consolidation
of a subsidiary that is subject to long-term restriction

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan


dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian
suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi
pada anak perusahaan, pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri
disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan
PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap posisi
keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha dan
hanya berdampak pada penyesuaian atas kebijakan
akuntansi dan penyajian kepentingan nonpengendali
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation


and presentation of consolidated financial statements
for a group of entities under the control of a parent,
and the accounting for investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associated entities
when separate financial statements are presented
as additional information. The adoption of the PSAK
No. 4 (Revised 2009) did not have any impact on the
financial position or performance of the Group and
only resulting to alignment of accounting policy and
changes in the presentation of non-controlling interest
in the consolidated statements of financial position.

Perseroan menyajikan laporan keuangan tersendiri


sebagai informasi tambahan. Lebih lanjut, Perseroan
menyajikan Kepentingan Nonpengendali (dahulu
Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak) sebagai
bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi
tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan pada
Catatan ini, Perseroan menyajikan laporan posisi
keuangan konsolidasian periode awal komparatif yaitu
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

The Company presents separate financial statements


as additional information. Further, the Company
presents Non-controlling Interests (previously known
as Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries) as
part of equity in the consolidated statement of financial
position. In relation to such reclassification and other
reclassification disclosed in this Note, the Company
presented the consolidated statement of financial
position at the beginning of the earliest comparative
period, which is January 1 , 2010/December 31, 2009.

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan


konsolidasian meliputi akun-akun Kelompok Usaha,
yang dimiliki secara langsung dengan persentase
kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada
Catatan 1.c. Seluruh saldo akun dan transaksi yang
signifikan antarperusahaan telah dieliminasi.

Since January 1, 2011 The consolidated financial


statements include the accounts of Group, which are
directly owned with ownership percentage of more
than 50%, as described in Note 1.c. All balance account
and significant transaction between companies had
been eliminated.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

77

78

Anak perusahaan dikonsolidasi secara penuh sejak


tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk
kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap
ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau
tidak langsung melalui Anak perusahaan, lebih dari
setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of


acquisitions, being the date on which the Company
obtained control, and continue to be consolidated until
the date such control ceases. Control is presumed to
exist if the Company owns, directly or indirectly through
Subsidiaries, more than half of the voting power of an
entity.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki


setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas
jika terdapat:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lain;
kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan
operasional entitas berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian;
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti
sebagian besar direksi atau organ pengatur setara
dan mengendalikan entitas melalui direksi atau
organ tersebut; atau
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas
pada rapat dewan direksi atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui direksi
atau organ tersebut

Control also exists when the parent owns half or less


of the voting power of an entity when there is:

Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara


penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed


to the NCI even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak


perusahaan, maka Kelompok Usaha:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap
goodwill) dan liabilitas anak perusahaan;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap
KNP;
menghentikan
pengakuan
akumulasi
selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

power over more than half of the voting rights by


virtue of an agreement with other investors;
power to govern the financial and operating policies
of the entity under a statute or an agreement;
p
ower to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or equivalent
governing body and control of the entity is by that
board or body; or
power to cast the majority of votes at meetings
of the board of directors or equivalent governing
body and control of the entity is by that board or
body.

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan


sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan
laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen
yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba

derecognizes the assets (including goodwill) and


liabilities of the subsidiary;
derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes
the
cummulative
translation
differences, recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the consideration
received;
recognizes the fair value of any investment
retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or loss;
and
reclassifies the parents share of components
previously recognized in other comprehensive
income to profit or loss or retained earnings, as
appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan


aset neto dari anak perusahaan yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung

NCI represents the portion of the profit or loss and net


assets of the Subsidiaries not attributable, directly or
indirectly, to the Company, which are presented in the

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

kepada Perseroan, yang masing-masing disajikan


dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

consolidated statements of comprehensive income


and under the equity section of the consolidated
statements of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion attributable
to the equity holders of the parent entity.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi. PSAK revisi ini mengubah definisi
pihak berelasi. Perubahan ini juga memperkenalkan
pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan
pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas
berelasi dengan pemerintah).

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK


No.7 (Revised 2010), Related Party Disclosures. The
revised PSAK change the definitions of a related party.
The amendment also introduces an exemption from
the general related party disclosure requirements
for transactions with government and entities that
are controlled, jointly controlled or significantly
influenced by the same Government as the reporting
entity (government-related entities).

Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) memberikan


pengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
pihak berelasi, terutama yang berkaitan dengan
pengungkapan entitas berelasi dengan pemerintah.
Kelompok Usaha memilih untuk mengungkapkan
transaksi dengan entitas berelasi dengan pemerintah
dengan menggunakan pengecualian dari persyaratan
pengungkapan pihak berelasi.

The adoption of the amendment has significant impact


on the disclosure of related parties, in particular
those related to the disclosure of government-related
entities. The Group elected to disclose the transaction
with government-related entitites using the exemption
from general related party disclosure requirements.

Perseroan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi


dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan
pada revisi PSAK No. 7.

The Company and Subsidiaries have transactions with


related parties, as defined in the revised PSAK No. 7.

Saldo dan transaksi yang material antara Kelompok


Usaha dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia
dan entitas berelasi dengan Pemerintah diungkapkan
pada catatan atas akun-akun terkait.

Significant transactions and balances of the Group


with the Government of the Republic of Indonesia
and government-related entities are disclosed in the
relevant notes of the respective account.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi
pada Entitas Asosiasi. PSAK revisi ini diterapkan
secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi
dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh
signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan,
penurunan nilai investasi dan laporan keuangan
tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No.


15 (Revised 2009), Investments in Associates. The
revised PSAK is applied retrospectively and prescribes
the accounting for investments in associated
companies as to determination of significant influence,
accounting method to be applied, impairment in value
of investments and separate financial statements.
The adoption of the said revised PSAK has significant
impact on the consolidated financial statements.

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi


diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas
asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha
mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan
metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui

The Groups investment in its associate is accounted


for using the equity method. An associate is an entity
in which the Group has significant influence. Under
the equity method, the investment in the associate
is carried in the consolidated statements of financial

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

79

80

sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan


konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan
dengan perubahan pascaperolehan dalam bagian
Kelompok Usaha atas aset neto dari entitas asosiasi
tersebut.

position at cost and adjusted thereafter for the post


acquisition changes in the Groups share of net assets
of the associate.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian


mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas
asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui
langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok
Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut
dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai,
dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan
entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive


income reflect the share of the results of operations
of the associate. Where there has been a change
recognized directly in the equity of the associate, the
Group recognizes its share of any such changes and
discloses this, when applicable, in the consolidated
statements of changes in equity. Unrealized gains and
losses resulting from transactions between the Group
and the associate are eliminated to the extent of the
Groups interest in the associate.

Kontribusi aset non-moneter kepada entitas asosiasi


yang dipertukarkan dengan kepentingan dalam
entitas asosiasi diperlakukan sebagai transaksi antara
Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi sehingga
laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari
transaksi ini dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Group dalam entitas asosiasi.

The contribution of a non-monetary asset to an


associate in exchange for an equity interest in the
associate are accounted as transaction between the
Group and the associate and therefore unrealized
gains and losses resulting from such transactions are
eliminated to the extent of the Groups interest in the
associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas


periode pelaporan yang sama dengan Kelompok
Usaha.

The financial statements of the associate are prepared


for the same reporting period of the Group.

Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan


untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal
pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang
mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan
nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan
atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai
tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to


recognize an additional impairment loss on the Groups
investment in its associate. The Group determines at
each reporting date whether there is any objective
evidence that the investment in the associate is
impaired. If this is the case, the Group calculates the
amount of impairment as the difference between the
recoverable amount of the investment in associate and
its carrying value, and recognizes the amount in the
consolidated statements of comprehensive income.

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan


secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009),
Penurunan Nilai Aset.

Effective January 1, 2011, the Group prospectively


adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of
Assets.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset
dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures


to be employed by an entity to ensure that its assets
are carried at no more than the recoverable amount.
An asset is carried at more than its recoverable

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui


penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian,
aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan
ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan
nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan
entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan
pengungkapan yang diperlukan.

amount if its carrying amount exceeds the amount


to be recovered through use or sale of the asset. If
this is the case, the asset is described as impaired
and this revised PSAK requires the entity to recognize
an impairment loss. This revised PSAK also specifies
when an entity should reverse an impairment loss and
prescribes disclosures.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak


memberikan dampak yang signifikan terhadap posisi
keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha.

The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no


significant impact on the financial position and results
of operations of the Group.

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha


menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau
pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan,
maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting year


whether there is an indication that an asset may be
impaired. If any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required, the Group
makes an estimate of the assets recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual


adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset
atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut
tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai
tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya,
maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai rugi
penurunan nilai.

An assets recoverable amount is the higher of an


assets or Cash Generating Unit (CGUs) fair value
less costs to sell and its value in use, and is determined
for an individual asset, unless the asset does not
generate cash inflows that are largely independent of
those from other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its recoverable
amount, the asset is considered impaired and is
written down to its recoverable amount. Impairment
losses of continuing operations are recognized in the
consolidated statements of comprehensive income as
impairment losses.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas


masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan
harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika
tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha
menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan
ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator
nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future


cash flows are discounted to their present value using
a pre-tax discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and the risks
specific to the asset. In determining fair value less
costs to sell, recent market transactions are taken
into account, if available. If no such transactions
can be identified, an appropriate valuation model is
used to determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation multiples
or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang


berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori
biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any,


are recognized in the consolidated statements of
comprehensive income under expense categories
that are consistent with the functions of the impaired
assets.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

81

Proses Finishing Mill di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.

82

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan


tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk
aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,
maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan
aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, bersih setelah
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan
nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting


period as to whether there is any indication that
previously recognized impairment losses recognized
for an asset other than goodwill may no longer exist
or may have decreased. If such indication exists,
the recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other than
goodwill is reversed only if there has been a change
in the assumptions used to determine the assets
recoverable amount since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying amount of
the asset is increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount of the
assets does not exceed its recoverable amount, nor
exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.
After such a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to allocate the
assets revised carrying amount, less any residual value,
on a systematic basis over its remaining useful life.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan.
PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria
pengakuan
pendapatan,
sehingga
pendapatan
dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi
atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK


No. 23 (Revised 2010), Revenue. This revised PSAK
identifies the circumstances in which the criteria on
revenue recognition will be met and, therefore, revenue
may be recognized, and prescribes the accounting
treatment of revenue arising from certain types of

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis


dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan
pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

transactions and events, and also provides practical


guidance on the application of the criteria on revenue
recognition. The adoption of this revised PSAK has
no significant impact on the Groups consolidated
financial statements.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat


ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan
diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima,
tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable


that the economic benefits will flow to the Group and
the revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration received,
excluding discounts, rebates and Value Added Taxes
(VAT). The following specific recognition criteria
must also be met before revenue is recognized:

Penjualan Barang
Penjualan barang diakui pada saat terjadinya
perpindahan kepemilikan atas barang kepada
pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang,
atau dalam hal barang disimpan di gudang
Perseroan dan Anak perusahaan atas permintaan
pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

Sale of Goods
Revenues from sale of goods are recognized when
the title of ownership of the goods has been passed
on to the customer, either upon delivery, or in the
case of finished products held in the Companys
and Subsidiaries warehouse at the request of the
customer, upon invoicing.

Pendapatan Jasa
Pendapatan dari jasa rekayasa dan konstruksi dan
jasa instalasi komputer diakui berdasarkan metode
persentase penyelesaian pekerjaan. Kemungkinan
kerugian diakui pada saat kerugian tersebut dapat
ditentukan. Pendapatan dari penjualan real estat
diakui dengan menggunakan metode akrual penuh
(full accrual method), sesuai dengan PSAK No. 44,
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.

Revenue from Services


Revenues from engineering and construction
services and computer installation services are
recognized based on the percentage of completion
method. Losses are recognized as soon as they
become apparent. Revenues from sale of real estates
are recognized using the full accrual method in
accordance with PSAKNo.44, Accounting for Real
Estate Development Activities. Revenues from

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

83

84

Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir, fasilitas


pergudangan, hotel dan sarana olahraga, serta jasa
lingkungan diakui pada saat jasa telah diberikan.
Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa
telah dilaksanakan.

room rental, parking facilities, warehouse facilities,


hotel and sports facilities, and environmental
services are recognized when the services have
been rendered.

Pendapatan/Beban Bunga
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan
atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan
metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa yang
akan datang selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode
yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Interest Income/Expense
For all financial instruments measured at amortized
cost, interest income or expense is recorded using
the Effective Interest Rate (EIR), which is the rate
that exactly discounts the estimated future cash
payments or receipts over the expected life of the
financial instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.

Pengakuan Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.
Beban pokok penjualan tanah ditentukan
berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah
pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

Expense Recognition
Expenses are recognized when incurred.
The cost of land sold is determined based on the
acquisition cost of land and other disbursement
relating to the land development.

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan


PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. PSAK revisi
ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan
pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi,
liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat,
waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK


No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent
Liabilities, and Contingent Assets. The revised
PSAK is to be applied propectively and provides that
appropriate recognition criteria and measurement
bases are applied to provisions, contingent liabilities
and contingent assets, and to ensure that sufficient
information is disclosed in the notes of the financial
statements to enable users to understand the nature,
timing and amount related to the information. The
adoption of this revised PSAK has no significant
impact on the consolidated financial statements.

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban


kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
dan estimasi yang handal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a


present obligation (legal and constructive) where, as
a result of a past event, it is probable that an outflow
of resources embodying economic benefits will be
required to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan


disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik
yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak
terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and


adjusted to reflect the current best estimate. If it
is no longer probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to
settle the obligation, the provision is reversed.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Management Discussion
and Analysis

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan


PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. PSAK
revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan
dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5


(Revised 2009), Operating Segments. The revised PSAK
requires disclosures that will enable users of financial
statements to evaluate the nature and financial effects of
the business activities in which the entity engages and
economic environments in which it operates.

Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan


dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian. Kelompok Usaha menentukan bahwa
segmen operasi tidak mengalami perubahan dari
segmen usaha yang telah ditentukan sebelumnya.

The adoption of the said revised PSAK has no


significant impact on the consolidated financial
statements. The Group concluded that the operating
segments remain the same as the business segments
previously identified.

Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi


menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk
dan jasa yang dikelola secara independen oleh
masing-masing pengelola segmen yang bertanggung
jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para
pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada
manajemen Perseroan yang secara teratur mengkaji
hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan
sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk
menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan
pada masing-masing segmen terdapat dalam
Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar
pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group is organised


into five operating segments based on their products
and services which are independently managed by
the respective segment managers responsible for the
performance of the respective segments under their
charge. The segment managers report directly to
the management who regularly review the segment
results in order to allocate resources to the segments
and to assess the segment performance. Additional
disclosures on each of these segments are shown
in Note 37, including the factors used to identify the
reportable segments and the measurement basis of
segment information.

Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi


antarkelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari
proses konsolidasi.

Segments are determined before intra-group balances


and intra-group transactions are eliminated.

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan


sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan
standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011
yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan
konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak
terhadap laporan keuangan konsolidasian:
i. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas.
ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan.
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

Other than the revised accounting standards


previously mentioned, the Group also adopted the
following revised accounting standards on January1,
2011, which are considered relevant to the consolidated
financial statements but did not have impact to the
consolidated financial statements:
i. PSAK No. 2 (Revised 2009), Statements of Cash
Flows.
ii. PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after The
Reporting Period.
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

85

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Public Expose Perseroan, 8 Desember 2011

86

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Salah satu kebanggaan


PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. adalah
kompetensi Perseroan
mengelola perusahaan
dengan tata kelola
yang baik.
One of PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. credits is
the competence in good
governance.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

87

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Control Room di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas.

Induction Course Dewan Komisaris Perseroan

Sebagai The Most Trusted Company


Perusahaan Sangat Terpercaya dari
Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) dalam program
Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang diraih tahun 2010 menjadi
indikasi Perseroan telah melaksanakan
prinsip-prinsip GCG secara konsisten.
The most trusted Company award, which was
received by the Company from the Indonesian Institute
for Corporate Governance in the 2010 Corporate
Governance Perception Index (CGPI), is an indication of
the Companys commitment to consistently implement
Good Corporate Governance (GCG) principles.

88

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Salah satu kebanggaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


adalah kompetensi Perseroan mengelola perusahaan
dengan tata kelola yang baik. Sudah menjadi
komitmen Perseroan secara konsisten melaksanakan
tata kelola Krakatau Steel yang baik sebagai landasan
pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, serta
landasan dalam menjalin hubungan yang harmonis
dengan para pemangku kepentingan.

One of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. credits


is the competence in good governance. It is our
commitment to apply good corporate governance
as the basis of companys growth in long-term
and good relations with relevant stakeholders.

Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) diperlukan


untuk memastikan semua proses bisnis yang
dilaksanakan Perseroan sudah sesuai dengan aturan
serta nilai-nilai yang berlaku. Dalam menjabarkan
kebijakan pokok GCG, Perseroan telah menerapkan
pengendalian internal, manajemen risiko, dan
manajemen pengamanan yang efektif untuk
mengamankan investasi dan aset perusahaan,
menjamin kontinuitas, profitabilitas, dan pertumbuhan
perusahaan selaras dengan visi dan misi perusahaan.

Good Corporate Governance (GCG) is necessary


to ensure that all business processes implemented
by the company in compliance with the applicable
regulations and values. In order to outline the main
policy of GCG, PT Krakatau Steel has applied its
internal control, risk management, and effective
security management for securing the companys
investment and assets as well as ensuring the
continuity, profitability, and growth of the company
in line with the companys vision and mission.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

89

90

Kebijakan dan Implementasi

Policy and Its Implementation

Membangun Kesadaran

Building Awareness

Implementasi GCG di PT Krakatau Steel (Persero)


Tbk. dimulai dengan tahap membangun kesadaran.
Tujuannya agar setiap anggota manajemen, karyawan
dan seluruh pemangku kepentingan memperoleh
pemahaman yang sama mengenai pengertian, tujuan
dan manfaat penerapan GCG di perusahaan.

Implementation of GCG at PT Krakatau Steel (Persero)


Tbk. began with the awareness building. The goal is
that every member of management, employees and
all stakeholders gain a common understanding of
meaning, purpose and benefits of good corporate
governance in the Company.

GCG di Perseroan mulai diperkenalkan pada tahun


2000 yang ditandai dengan pelaksanaan audit
GCG oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC) dan
pembentukan Tim GCG. Tim ini kemudian berubah
menjadi Komite GCG, pada 2002, dan mulai menyusun
Etika Perusahaan. Untuk membangun kesadaran dan
komitmen di dalam diri seluruh karyawan, Tim ini
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan prinsipprinsip corporate governance dan Etika Perusahaan
dan menjadikannya sebuah sistem dan landasan
operasional Perseroan.

GCG in the Company was firstly introduced in 2000


following GCG audit by PricewaterhouseCoopers
(PwC)) and establishment of GCG team. The
team, in 2002, was transformed into a committee
and started to formulate the Corporate Ethics. It
communicated and socialized the principles of
Corporate Governance and Corporate Ethics and
made it as the Companys operational basis to build
employees awareness and commitment.

Membangun Komitmen

Developing Commitment

Menyadari pentingnya GCG, maka manajemen dan


seluruh karyawan serta para pemangku kepentingan
lainnya berkomitmen melaksanakannya sebagaimana
mestinya dan menjadikannya sebagai sebuah sistem
dan landasan operasional Perseroan.

Recognizing its importance, the management, all


employees and other stakeholders have committed to
implement the good corporate governance properly
and make it as a system and operational basis for the
Company.

Sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan


praktik GCG, yang sejak 2004 berada di bawah sebuah
Divisi, Perseroan telah memiliki berbagai pedoman
dan panduan, antara lain Code of Conduct GCG dan
Code of Conduct Top Management, serta melakukan
implementasi manajemen risiko, perumusan dan
penetapan pedoman Good Krakatau Steel Governance,
evaluasi pengawasan internal berbasis COSO
Framework, serta evaluasi dan penyempurnaan Sistem
Manajemen Krakatau Steel (SMKS). Board Manual
yang berbasis Kepmen BUMN No. 117 Tahun 2002
(COSO Framework) adalah panduan bagi Direksi dan
Dewan Komisaris dalam mengelola dan mengawasi
bisnis Perseroan. Sedangkan SMKS merupakan
perpaduan dari beberapa sistem yang telah ada
sebelumnya, seperti sistem Manajemen Mutu Terpadu
(MMT), Sertifikasi Sistem Manajemen (ISO 9000:2001,
ISO 14000:2004, SMK3, ISO 17025:2005), Sertifikasi
Produk (SNI untuk berbagai komoditas, Lloyds
Register, Biro Klasifikasi Indonesia-BKI, Germanischer
Lloyds, JIS untuk berbagai komoditas), Total

As a commitment in implementing good corporate


governance practices, which have been managed under a
Division since 2004, the Company has various guidelines
and guides, including Code of Conduct GCG and Code
of Top Management and has implemented the risk
management, the formulation and stipulation of Good
Krakatau Steel Governance Guidelines, evaluation of
COSO Framework-based internal control, as well as the
evaluation and refinement of Krakatau Steel Management
System (Sistem Manajemen Krakatau Steel/SMKS). Board
Manual, based on State-Owned Enterprise Minister Decree
No. 117 of 2002 (COSO Framework), is a guideline for the
Board of Directors and Commissioners to manage and
control the companys business. While, SMKS constitutes
a guidelines from the existing systems, such as Integrated
Quality Management system (Manajemen Mutu Terpadu/
MMT), Management System Certification (ISO 9000:2001,
ISO 14000:2004, SMK3, ISO 17025:2005), Product
Certification (SNI for various commodities, Lloyds Register,
Indonesian Clarification Bureau (Biro Klasifikasi Indonesia/
BKI), Germanisher Lloyds, JIS for various commodities),

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Preventive Maintenance (TPM), Sistem Manajemen


Material (SMM), Sistem Manajemen Energi (SME), dan
Sistem Manajemen Keuangan (SMK).

Total Preventive Maintenance (TPM), Material Management


System (Sistem Manajemen Material/SMM), Energy
Management System (Sistem Manajemen Energi/SME),
and Finance Management System (Sistem Manajemen
Keuangan/SMK).

Perseroan juga sudah menyusun Buku Panduan Etika &


Disiplin sebagai panduan pimpinan dalam menerapkan
perilaku etis dan penegakan disiplin di ingkungan PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk., yang disahkan Direksi
pada tahun 2012.

The Company has also made the Guidebook of


Ethics and Disciplines as the guidelines for leaders in
applying ethical attitudes and enforcing disciplines in
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, which will be signed
by Board of Directors in 2012.

Untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang baik,


Dewan Komisaris memiliki beberapa Komite yang
menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah
Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha.
Sedangkan divisi atau satuan kerja yang ada di
bawah pengawasan Direksi dalam struktur tata kelola
Krakatau Steel adalah Divisi GCG dan Manajemen
Risiko, serta Unit Internal Audit.

To support good implementation of corporate


governance, the Board of Commissioners has some
committees supporting the exercise of tasks of the
Board of Commissioners. The committees under the
Board of Commissioners are Audit Committee and
Investment and Business Risk Committee. While,
divisions or work units under Directors supervision in
the structure of Krakatau Steels Corporate Governance
are GCG Division and Internal Audit Unit.

Gambar 1. Proses Implementasi GCG


Image 1. GCG Implementation Process

INTERNALISASI GCG GKSG


REGULASI
(UU PT, UU BUMN,
PP 45, Permen 01,
Regulasi lainnya)

Komitmen terhadap GKSG


Komunikasi, Sosialisasi dan
Publikasi
Dewan Komisaris





Code of Conduct
Board Manual
Tata Cara Rapat BOC
Tata Cara Rapat BOC-BOD
Penyelenggaraan RUPS
Charter Komite Audit

Anggaran Dasar
Direksi




Coorective Action



Monitoring
Evaluasi
Pengembangan
Penyempurnaan

Prinsip
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Responsibilitas

4. Independensi
5. Kewajaran

Code of Conduct
Board Manual
Tata Cara Rapat BOD
Tata Cara Rapat BOD-BOC
Penyelenggaraan RUPS
IMPLEMENTASI SMKS

Reporting

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

91

Penilaian Implementasi Good Krakatau Steel


Governance

The Appraisal of Good Krakatau Steel


Governance Implementation

Untuk mengetahui dan memahami kelemahan,


hambatan dan solusi implementasi GKSG, maka mulai
2006 Perseroan mengikuti survei dan pemeringkatan
implementasi GCG yang diselenggarakan oleh The
Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG)
bekerja sama dengan majalah SWA.

In order to know and understand the weaknesses,


obstacles, and solutions of GKSG implementation,
starting 2006 the company has participated in the
survey and ranking of GCG implementation held by
The Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG) cooperated with SWA magazine.

Predikat yang dicapai adalah Perusahaan Cukup


Terpercaya pada 2006, Perusahaan Terpercaya dan
The Best BUMN Bidang PISET Kementerian BUMN
pada 2007, mempertahankan predikat Perusahaan
Terpercaya serta BUMN terbaik dan berada di atas
beberapa perusahaan publik pada 2008. Skor yang
diperoleh sebesar 80,70 melampaui target yang telah
ditetapkan sebesar 80,00 (100,88%). Pada tahun 2009,
Perseroan berhasil mempertahankan kembali predikat
Perusahaan Terpercaya. Dan selanjutnya dalam
keikutsertaan yang ke-6 pada riset dan pemeringkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada
2010, untuk pertama kalinya Krakatau Steel meraih
predikat The Most Trusted Company (Perusahaan
Sangat Terpercaya) dengan meraih skor 85,19.

The company obtained some achievements such as


The Fairly Trusted Company in 2006, The Trusted
Company, and The State-Owned Enterprise in Mining,
Strategic Industry, Energy and Telecommunication
Division of State-Owned Enterprise Ministry in 2007,
and maintained its position as The Trusted Company
and The Best BUMN and being above some public
companies in 2008. The company also managed to
achieve the score of 80.70 exceeding the targeted
score of 80.00 (100.88%). In 2009, Krakatau Steel was
successfully maintained its position as The Trusted
Company. In its 6th participation in the survey and
ranking of Corporate Governance Perception Index
(CGPI) in 2010, Krakatau Steel obtained The Most
Trusted Company for the first time with score of 85.19.

Pada tahun ini pula Krakatau Steel dapat


mengikutsertakan 4 anak perusahaan dalam program
pemeringkatan Corporate Governance Perception
Index (CGPI). Ini adalah suatu pembuktian komitmen
jajaran Direksi dalam rangka mendorong implementasi
GCG mulai dari induk hingga anak-anak perusahaan.

In the same year, the company involved its four


subsidiaries into the ranking program of Corporate
Governance Perception Index (CGPI). It was a
manifest of the Board Commissioners commitment
in encouraging GCG implementation from the parent
company to subsidiaries.

Hasil penilaian penerapan GKSG yang dilakukan oleh


The IICG, ditunjukkan pada Gambar 3.

The appraisal results of GKSG application held by The


IICG is shown in Chart 3.

Gambar 3. Skor Perolehan Krakatau Steel dan Standar Minimal Penilaian The IICG
Image 3. Scores of Krakatau Steel Achievements and Minimal Standards of the IICG

82.98

85.00

80.50
77.35

85.19

80.75
80.00

80.00

81.00

82.00

70.00
Score KS

70.00
55.00

Standar Min Sgt Terpercaya

55.06
55.00

Standar Min Terpercaya


Standar Min Cukup Terpercaya

2005

92

2006

2007

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

2008

2009

2010

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan


atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberikan nasihat
kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan
Perseroan. Kebijakan Dewan Komisaris diambil secara
transparan, objektif, adil dan konsisten, serta dilandasi
oleh iktikad baik, penuh kehati-hatian dan rasa tanggung
jawab yang ditujukan demi kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

The Board of Commissioners is responsible to supervise


management policies, both for the Company and The
Companys Business as well as to provide advice to the
Directors to implement the Companys management.
The policies of the Board of Commissioners are taken in a
transparent, objective, fair and consistent way, and based
on the good faith, consideration and responsibility that
are aimed at the companys interest and in accordance
with the goal and objectives of the company.

Dewan Komisaris dipilih melalui Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan setiap
tahun. Susunan lengkap Dewan Komisaris PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. per 1 Januari hingga 6 Juni 2011
adalah sebagai berikut:

The Board of Commissioners is appointed through


the General Meeting of Shareholders (RUPS) which is
done annually. The complete structure of the Board of
Commissioners of PT Krakatau Steel (Persero) per 1
January to 6 June 2011 is as follow:

Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris

President Commissioner
: Zacky Anwar
Independent Commissioner : M. Imron Zubaidy
Independent Commissioner : Alexander Rusli
Commissioner
: Ansari Bukhari

:
:
:
:

Zacky Anwar
M. Imron Zubaidy
Alexander Rusli
Ansari Bukhari

Kemudian, pada RUPS Tahunan PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. Tahun Buku 2011, tanggal 6 Juni
2011, para pemegang saham menyetujui perubahan
Susunan Kepengurusan Perseroan, sehingga susunan
Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

:
:
:
:
:

Zacky Anwar
Ansari Bukhari
Wahyu Hidayat
M. Imron Zubaidy
Achmad Sofjan Ruky

Komposisi Dewan Komisaris pada akhir 2011 terdiri


dari satu orang Komisaris Utama, dua orang
Komisaris dan dua orang Komisaris Independen.
Jumlah Komisaris Independen mencapai 40% dari
susunan Dewan Komisaris sehingga telah memenuhi
peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris
Independen tidak pernah memiliki hubungan usaha
maupun hubungan afiliasi dan keluarga dengan
Perseroan. Perseroan memilih Komisaris Independen
yang memiliki pengalaman luas di bidang teknologi,
perdagangan, modal insani, dan bidang ekonomi.
Sehingga komposisi Komite Independen tersebut
menjamin kompetensi pengawasan bidang industri,
perdagangan, teknologi, sumber daya manusia
maupun keuangan, dan mampu memberikan masukan
dan pengawasan yang kredibel dan independen.

2011 Annual Report

Later, in the Annual General Meeting of Shareholders


of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in the Financial
Year of 2010, on 6 June 2011, the shareholders
agreed to make some changes in the Structure of
Companys Management that resulted a new Board of
Commissioners, as follow:
President Commissioner
: Zacky Anwar
Commissioner
: Ansari Bukhari
Commissioner
: Wahyu Hidayat
Independent Commissioner : M. Imron Zubaidy
Independent Commissioner : Achmad Sofjan Ruky
The composition of Board of Commissioners, at the
end of 2011, consists of 1 (one) President Commissioner,
2 (two) Commissioners, and 2 (two) Independent
Commissioners. The number of Independent
Commissioners is 40% of the Board of Commissioners
structure so that it meets the prevailing legislation.
Independent Commissioners have no business or
affiliation or family relationship with the company. The
company chooses the Independent Commissioners
who have broad experience of technology, trade,
human capital, and economic. Therefore, the
composition
of
Independent
Commissioners
guarantees the competence of supervision in the
fields of industry, trade, technology, human resources
and finance, and is able to provide inputs as well as
credible and independent supervision.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

93

94

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

The Implementation of the Tasks of Board of


Commissioners

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris


dibantu oleh Komite-komite penunjang sebagai
pelaksana fungsi pengawasan dan penasihatan. Setiap
Komite mempunyai mitra kerjanya masing-masing
yang berada di jajaran manajemen baik sebagai divisi
tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen
yang terdiri dari beberapa satuan kerja divisi. Dewan
Komisaris memiliki dua Komite, yaitu Komite Audit
dan Komite Investasi dan Risiko Usaha.

In performing their tasks, the Board of Commissioners


is assisted by supporting committees as the
executors of supervision and advisory functions. Each
committee has its own partners in the management
either as separate division or management work unit
that consists of some work unit divisions. The Board
Commissioners has 2 (two) committees, which are
Audit Committee and Investment and Business Risk
Committee.

Dalam proses pengawasan terhadap kegiatan


operasional Perseroan, Dewan Komisaris melakukan
rapat-rapat atau evaluasi laporan operasional
bulanan dan diskusi dengan Komite-komite yang
terkait, sesuai dengan masalah yang perlu mendapat
perhatian. Dewan Komisaris mengadakan rapat
paling sedikit setiap bulan sekali, membahas kinerja
Perseroan bulan sebelumnya, rencana kerja Direksi
bulan mendatang untuk meraih peluang yang ada,
serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris.

In the process of supervision over the companys


operational activities, the Board of Commissioners
conducts meetings or monthly operational report
evaluation and discussions with the relevant committees,
corresponding with the problems that the company
needs to concern. The Board of Commissioners holds
meeting at least every month, discussing about the
companys performance in the previous month, the
work plan of Directors for next month to get the
existing opportunities, and strategic issues that need
approval from Board of Commissioners.

Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi dalam


rapat tersebut, selain dapat pula melakukan koordinasi
dengan Direksi secara informal. Pertemuan dengan
Direksi terutama dalam rangka pembahasan Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), strategi maupun
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAP),
memastikan pemenuhan dan ketaatan atas peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan
serta menghindari segala bentuk benturan kepentingan,
pembahasan dan penetapan struktur organisasi sampai
satu tingkat di bawah Direksi yang dapat mendukung
tercapainya visi, misi dan nilai perusahaan melalui
strategi yang telah ditetapkan bersama.

The Board of Commissioners may invite Directors


in the meeting or make coordination with Directors
informally. The meeting with Directors, particularly
to discuss the Companys Long Term Plan (Rencana
Jangka Panjang Perusahaan /RJPP), Strategy and
Work Plan and Annual Budget (Strategi maupun
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan /RKAP),
ensuring the compliance with the companys legislation
and articles of association to avoid of any forms of
interest conflicts, and discussion and determination
of organization structure up to one level below the
Board of Directors that will support the achievement
of vision, mission and values of the company through
the strategy set out together.

Sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31


Desember 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan
rapat sebanyak 25 kali dengan tingkat rata-rata
kehadiran sebesar 90%.

From 1 January 2011 to 31 December 2011, the Board


of Commissioner had held 25 meetings with the 90%
average attendance.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Rapat Dewan Komisaris


Board of Commissioners Meeting
Dewan Komisaris
Board Of Commissioners

Periode: 1 Jan 6 Jun 2011 Periode:


Jan 1st Jun 6th 2011

Jumlah Rapat
Number Of
Meeting

Zacky Anwar

89%

Ansari Bukhari

67%

Alexander Rusli

75%

100%

Mohammad Imron Zubaidy


Rata-Rata Kehadiran
Average of Attendance

Dewan Komisaris
Board Of Commissioners

84%

Periode: 7 Jun 31 Des 2011


Periode: Jun 7th Dec 31st 2011

Zacky Anwar
Ansari Bukhari
Mohammad Imron Zubaidy

Jumlah Rapat
Number Of
Meeting

100%

16

16

75%

12

16

100%

16

16

Achmad Sofjan Ruky

88%

14

16

Wahyu Hidayat

88%

14

16

Rata-Rata Kehadiran
Average of Attendance

90%

Direksi

Board Of Directors

Direksi bertanggung jawab dalam memimpin dan


mengelola Perseroan sesuai dengan strategi dan
tujuan Perseroan. Komposisi Direksi PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. pada akhir tahun 2011 terdiri dari
satu orang Direktur Utama, dibantu oleh lima orang
Direktur yang terdiri dari Direktur Logistik, Direktur
Produksi, Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan dan
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum.

Board of directors is responsible to lead and manage


the company in accordance with the strategy and
objectives of the company. The Board of Directors
of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in the end of
2011 consisted of 1 (one) President Commissioner,
assisted by 5 (five) Directors namely Logistic Director,
Production Director, Marketing Director and Human
Resources and General Affair Director.

Direktur Utama

President Director

Tugas pokok Direktur Utama adalah mengelola dan


merumuskan kebijakan Perseroan secara menyeluruh
dan terintegrasi sesuai kebijakan umum yang digariskan
Pemerintah c.q. Menteri Negara Pendayagunaan
BUMN dan Pemegang Saham agar tercapainya misi
dan tujuan perusahaan sehingga memperoleh laba
dalam arti yang luas. Direktur Utama juga bertugas
menetapkan kebijakan Perseroan dan RJPP, RKAP,
serta mengoordinasikan dan mengintegrasikan fungsi
masing-masing Direktur, Deputi Direktur Strategic,
Corporate Secretary, Head of Internal Control. (SK No.
78/C/DU-KS/Kpts/2011, Tgl. 30 September 2011)

The main task of President Director is managing and


formulating the Companys policies in a comprehensive
and integrated way in accordance with general policy
determined by the government cq. the Minister of
Empowerment of Public Companies and the shareholders
in achieving the mission and objectives of the Company
as of obtaining profit in a larger extent. The President
Director has a task to set the policy of the Company and
RJPP, RKAP as well as coordinate and integrate each
function of Director, Director Strategic Deputi, Corporate
Secretary, Head of Internal Control. (SK No. 78/C/DU-KS/
pts/2011, dated 30 September 2011)

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

95

96

Direktur Logistik

Logistic Director

Tugas pokok Direktur Logistik adalah merencanakan,


merumuskan, mengendalikan dan mengembangkan
kebijakan-kebijakan
dan
strategi
pengelolaan
logistik perusahaan. Tugas ini meliputi perencanaan
pengadaan bahan baku dan material atau barangbarang penunjang lainnya sehingga pengadaan
barang dan jasa untuk menunjang terselenggaranya
operasional bisnis perusahaan berjalan efektif dan
efisien.

The main tasks of Logistic Director are planning,


formulating, controlling and developing the policy and
logistic management strategy of the company. This
task involves the planning of raw material or other
supporting items so that the procurement of goods
and services to support the companys business
operations runs effectively and efficiently.

Direktur Produksi

Production Director

Tugas pokok Direktur Produksi adalah memastikan


perusahaan menyediakan produk baja bermutu
sesuai kebutuhan konsumen maupun pasar, tepat
waktu dengan harga yang kompetitif melalui proses
pengendalian keandalan fasilitas produksi, efisiensi
proses produksi, ketepatan penjaminan kualitas dan
ketepatan kegiatan riset dan pengembangan proses
maupun produk.

The main task of Production Director is ensuring


the company to provide the qualified steel products
to meet the consumers and markets needs timely
with the competitive price through the processes of
Production Facilities Reliability Control, Production
Efficiency, Accurate Guarantee of Quality and Proper
Research and Development both for the process of
production and products.

Direktur Pemasaran

Marketing Director

Tugas pokok Direktur Pemasaran adalah memastikan


perusahaan
memiliki
strategi,
kebijakan
dan
manajemen yang handal dan adaptif terhadap
tuntutan perkembangan pasar dan konsumen maupun
kelancaran operasional bisnis melalui pengelolaan
kebijakan strategi pemasaran produk Krakatau Steel
di pasar dalam negeri maupun luar negeri sesuai
policy penjualan yang ditetapkan perusahaan guna
meningkatkan nilai penjualan produk.

The main task of Marketing Director is ensuring that the


company has reliable strategy and management and is
adaptive to the requirements of market development
and consumers as well as continuity of business
operations through the management of domestic and
international product marketing strategy policy of
Krakatau Steel in accordance with selling policy set by
the company to improve product selling value.

Direktur Keuangan

Finance Director

Tugas pokok Direktur Keuangan adalah memastikan


perusahaan
memiliki
strategi,
kebijakan
dan
manajemen keuangan yang handal dan adaptif
terhadap tuntutan perkembangan maupun kelancaran
kegiatan operasional bisnis melalui pengelolaan sistem
akuntansi, sistem perbendaharaan dan sistem informasi
yang tepat, efektif dan efisien. Selain itu Direktur
Keuangan juga perlu memastikan bahwa investasi
perusahaan di anak perusahaan dan perusahaan
patungan (Grup KS) dapat memberikan dividen yang
menguntungkan bagi perusahaan, dan pengelolaan
Bapelkes PTKS berjalan selaras dengan kepentingan
perusahaan dan anggota. Untuk memenuhi peraturan
PT Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ/07-2004,
Pemegang Saham menetapkan Direktur Keuangan
Perseroan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi.

The main task of Finance Director is ensuring


the company has financial strategy, policies and
management that are reliable and adaptive to
thedevelopment requirements and the continuity of
business operations through appropriate, effective
and efficient accounting management, treasury and
information systems. Moreover, the Finance Director
also has to ensure that the companys investment in
subsidiaries and joint ventures (KS Group) are able to
give profitable dividend to the company, and that the
management of Bapelkes PTKS runs aligned with the
interests of company and members. In order to meet
Indonesia Stock Exchange regulation No.Kep305/
BEJ/07-2004, the shareholders determine the
Companys Finance Director as In-affiliated Director.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Direktur Sumber Daya Manusia & Umum

Human Resources and General Affair Director

Tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia & Umum


adalah memastikan perusahaan memiliki modal insani
yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang tepat,
setiap saat, pada semua tingkatan dari organisasi,
yang dapat didayagunakan untuk menciptakan nilai
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku, serta memastikan bahwa program
kemitraan & bina lingkungan, pengelolaan keamanan
perusahaan, pengelolaan aset perusahaan berjalan
secara efektif dan efisien.

The main task of Human Resources and General Affair


Director is ensuring that the company has the right
number of high quality human capital at any time, at
any levels of organization, who can be empowered to
create values in accordance with applicable legislation,
as well as making sure that the programs of partnership
and environment building, companys security and
assets management run effectively and efficiently.

Selama tahun 2011 rapat formal Direksi dilakukan


sebanyak 34 kali dengan tingkat kehadiran rata-rata
90%. Sesuai dengan materi pembahasan, apabila
diperlukan, rapat formal Direksi juga mengundang dan
dihadiri oleh anggota Komisaris terkait. Sedangkan
rapat antara Direksi dengan Dewan Komisaris
dilakukan sebanyak 25 kali dengan tingkat kehadiran
Direksi, yang kehadirannya disesuaikan dengan
kebutuhan agenda rapat Dewan Komisaris.

During 2011, as many as 34 formal meetings of Board


of Directors were held with 90% average attendance.
According to discussion agenda, when appropriate,
the formal meeting of the Board of Directors may also
invite and is attended by the relevant Commissioners
members. Meanwhile, the meetings between Board of
Directors and Board of Commissioners were conducted
25 times with the attendance of Board Directors based
on the Board of Commissioners agenda requirement,

Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Direksi
Board of Directors

Fazwar Bujang

Persentase
Kehadiran
Attendance
Percentage

Jumlah
Kehadiran
Total
Attendance

Jumlah
Rapat
Number
of
Meeting

Rapat Komisaris - Direksi


Board of Commissioners - Directors
Meeting
Persentase
Kehadiran
Attendance
Percentage

Jumlah
Kehadiran
Total
Attendance

Jumlah
Rapat
Number of
Meeting

91%

31

34

44%

11

25

100%

34

34

44%

11

25

Sukandar

74%

25

34

56%

14

25

Irvan Kamal Hakim

91%

31

34

40%

10

25

Yerry

94%

32

34

52%

13

25

Dadang Danusiri

97%

33

34

60%

15

25

Rata-rata Kehadiran
Average of Attendance

91%

Syahrir Syah Pohan

49%

*Kehadiran Direksi disesuaikan dengan kebutuhan agenda rapat Komisaris


*Board of Directors attendance based on Board of Commissioners agenda

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

97

98

Remunerasi

Remuneration

Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja
perusahaan. Remunerasi untuk Dewan Komisaris
ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan
yang ditetapkan oleh RUPS. Remunerasi untuk Direksi
ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan usulan
Dewan Komisaris. Untuk kepentingan Perseroan,
honorarium, tantiem dan fasilitas lainnya ditetapkan
berdasarkan keputusan RUPS.

The remuneration system of the Board of


Commissioners is determined on the basis of the
companys equity and performance. The remuneration
for Board of Commissioners is based on the company
remuneration level stipulated by the Annual General
Meeting of Shareholders (RUPS). The remuneration
for Board of Directors is determined by the Annual
General Meeting of Shareholder (RUPS) by considering
the Board of Commissioners proposal. The interest of
the company, honorarium, tantiem and other facilities
are determined by RUPS decision.

RUPS yang diselenggarakan pada 6 Juni 2011, memutuskan


untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk penetapan besaran tantiem
tahun buku 2010 dan gaji/honorarium serta fasilitas dan
tunjangan untuk tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

The Annual General Meeting of Shareholders (RUPS)


held on 6 June 2011 came to a decision of delegating
Board of Commissioners authority to determine the
scale of bonuses in the financial year of 2010 and salary/
honorarium as well as facilities and allowances for the
year of 2011 for Directors and Board of Commissioners
of the company after obtaining an approval from Type
A Dwiwarna Shareholders.

Keputusan Rups Kinerja 2010

The Resolution of GMS 2011

Agenda Pertama

Resolution of the 1st Agenda:

Rapat menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang


pokok-pokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai
keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2010,
termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tahun Buku 2010, dengan memuat catatan tertentu
dari Kementerian BUMN kepada Direksi sebagaimana
tertuang dalam Akta Berita Acara RUPS Tahunan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. No. 19 tanggal 6 Juni 2011.

Approved the Annual Report 2010 and ratified the


Supervisory Report conducted by the Board of
Commissioners and the Annual Report on the Partnership
and Community Development Program (Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan) for the financial year ended 2010, with
special notes on the Board of Directors from the Ministry of
State Owned Enterprises as stipulated in Deed of Minute of
the Annual General Meeting of Shareholders No. 19 of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., dated 6 June 2011.

Agenda Kedua

Resolution of the 2nd Agenda:

1) Rapat mengesahkan:
a. Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian)
Tahun Buku 2010 yang telah diaudit Kantor
Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman
dan Surja (a member firm of Ernst & Young)
sesuai laporannya No. RPC-730/PSS/2011
tanggal 18 Maret 2011 dengan pendapat:
laporan keuangan konsolidasi PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. dan anak perusahaan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dan anak perusahaan tanggal
31 Desember 2010 dan 2009, serta hasil usaha
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada

1) Approved:
a. the Financial Statement for the financial year
2010 audited by the Public Accountant Office
Purwantono, Suherman and Surja (a member
firm of Ernst & Young), according to the Report
No. RPC-730/PSS/2011 dated 18 March 2011 with
the Accountants opinion: the consolidated
financial statements of PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. and subsidiaries present fairly, in
all material respects, the financial position of PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. and Subsidiaries
as of December 31, 2010 and 2009, and the
results of their operations and their cash flows
for the years then ended, in conformity with

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip


akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Laporan Tahunan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2010
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja sesuai
laporannya No. 010/LA/NNS/II/2010 tanggal 28
Februari 2011 dengan pendapat: Laporan posisi
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan Unit Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2010
dan 2009, serta laporan aktivitas dan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut sesuai dengan basis akuntansi PKBL
yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri
Negara BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007
tanggal 27 Juli 2007.

generally accepted accounting principles in


Indonesia.
b. the Partnership and Community Development
Program Report for the financial year 2010 audited
by the Public Accountant Office Noor Salim,
Nursehan & Sinarahardja, according to the Report
No. 010/LA/NNS/II/2010 dated 28 February 2011
with Accountants opinion: financial statements
present fairly, in all material respects, the financial
position of the Partnership and Community
Development Program Unit of PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. as of December 31, 2010 and
2009, and the results of its activities and its cash
flows for the years then ended, in conformity
with accounting principles for the Partnership
and Community Development Program based
on Circular Letter of Minister of SOE No. SE-04/
MBU.S/2007 dated 27 July 2007.

2) Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan


Perseroan Tahun Buku 2010 serta disahkannya Laporan
Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 dan Laporan
Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Perseroan Tahun Buku 2010, maka Rapat memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para
anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan
dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan Perseroan, serta terhadap pengurusan
dan pengawasan atas Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku
2010, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2010 serta Laporan Tahunan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun
Buku 2010 tersebut dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.

2) Gave, upon approval of the Annual Report


2010 of the Company and the ratification of the
Financial Statements and the Annual Report on the
Partnership and Community Development Program
of the Company for the financial year ended 2010,
full release and discharge (volledig acquit et
decharge) to the Board of Directors and the Board
of Commissioners for their management and
supervision on the Company and the Partnership
and Community Development Program during
the financial year ended 2010 provided that the
action is reflected in the Annual Report and the
Annual Report on the Partnership and Community
Development Program for the financial year ended
2010 and is not categorized as a criminal action.

Agenda Ketiga

Resolution of the 3rd Agenda:

Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan


Tahun Buku 2010 sebesar Rp1.062.683.370.000
sebagai berikut:
1) Sebesar Rp1.051.143.260.000 atau 98,91% dari laba
bersih tahun buku 2010 ditetapkan sebagai dividen,
dimana pembagiannya dilaksanakan sebagai berikut:
a. Telah dibagikan sebagai dividen saham sebesar
Rp956.493.260.000 yang pendistribusiannya
dilaksanakan dalam bentuk kapitalisasi laba
tahun berjalan berdasarkan Risalah RUPS Luar
Biasa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tanggal
16 Agustus 2010.

Determined the use of net profit of the Company


amounted Rp1,062,683,370,000 for financial year of
2010 as follows:
1) 98.91% or Rp1,051,143,260,000 of net profit for
financial year of 2010 is distributed as dividend
based on the following procedure:
a. Rp956,493,260,000 has been paid in the form
of share dividend as capitalization of net profit
based on the Resolutions of the Extraordinary
General Meeting of Shareholders of PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. dated 16 August 2010.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

99

b. Sebesar Rp94.650.000.000 atau Rp6 per


saham akan dibagikan sebagai dividen tunai,
dengan ketentuan:
yang berhak menerima Dividen Tunai adalah
para pemegang saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan per tanggal 1 Juli 2011.
Dividen Tunai akan dibayarkan secara
sekaligus pada tanggal 15 Juli 2011.
Direksi diberikan kuasa dan wewenang
untuk mengatur tata cara pembayaran
dividen tunai dimaksud sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

b) Rp 94,650,000,000 or Rp6 per share is distributed


as cash dividend basd on the following schedule
and procedure:
Dividend shall be paid to all shareholders
recorded in the Companys Register of
Shareholders on 1 July 2011.

2) Sebesar Rp500.000.000 atau 0,05% dari laba bersih


tahun buku 2010 ditetapkan sebagai Cadangan
Wajib untuk memenuhi ketentuan pasal 70 Undang
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, yang penggunaannya sesuai dengan
ketentuan Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.

2) 0.05% or Rp500,000,000 of net profit for financial


year of 2010 shall be used for the Companys
Mandatory Reserves as fulfillment of the requirements
as regulated in Article 70 of Law No. 40 of 2007
concerning Limited Liability Companies, whose use
is conducted in accordance with Article 23 of the
Article of Association of the Company.
3) 0.04% or Rp413,276,000 of net profit for financial
year of 2010 shall be used for the Compays
Specified Reserves.

3) Sebesar Rp413.276.000 atau 0,04% dari laba bersih


tahun buku 2010 ditetapkan sebagai Cadangan
Lainnya.

100

Dividend shall be paid in whole on 15 July 2011.


The Board of Directors is granted authority
to determine the schedule and procedure of
cash dividend payment in accordance with
prevailing laws and regulations.

4) Approval of the allocation of net profit for the


Partnership
and
Community
Development
Program with the following details:
a. 2% of net profit for financial year of 2010 for the
Partnership Program which is comprised of:
1% or Rp10,626,834,000 of the Companys
net profit for financial year of 2010;

1% or Rp10,626,834,000 of the Companys
net profit for financial year of 2010 or carried
forward as cost for financial year of 2011.

4)
Menyetujui penetapan besaran alokasi Dana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan
rincian sebagai berikut:
a. Dana Program Kemitraan sebesar 2% dari laba
bersih tahun buku 2010 dengan ketentuan:
Sebesar 1% dari laba bersih tahun buku 2010
atau Rp10.626.834.000 diambilkan dari
pembagian laba Perseroan tahun buku 2010;
Sebesar 1% dari laba bersih tahun buku
2010 atau Rp10.626.834.000 dibebankan
sebagai biaya pada tahun buku 2011.
b. Dana Program Bina Lingkungan sebesar 2%
dari laba bersih tahun buku 2010 atau sebesar
Rp21.253.668.000 dibebankan sebagai biaya
pada tahun buku 2011.
c. Pelaksanaan program PKBL dimaksud dapat
dikerjasamakan dengan BUMN lain dan
berkoordinasi dengan Pemegang Saham seri A
Dwiwarna.

b. 2% or Rp21,253,668,000 of net profit for financial


year of 2010 for the Community Development
Program which is carried forward as cost for
financial year of 2011.
c. The above mentioned Partnership and Community
Development Program may be conducted in
cooperation with other State-Owned Enterprises and in
coordination with the Serie A Dwiwarna Shareholders.

Agenda Keempat

Resolution of the 4th Agenda:

Rapat melimpahkan kewenangan kepada Dewan


Komisaris Perseroan untuk penetapan besaran tantiem
tahun buku 2010 dan gaji/honorarium serta fasilitas
dan tunjangan untuk tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan

Delegate, by the meeting, authority for the Board of


Commissioners to determine the amount of tantiem for
the financial year 2010 and salary/honorarium and
allowances as well as facilities for the year 2011 for

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat


persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

Directors and Board of Commissioners after the prior


approval of Shareholders of Type A Dwiwarna.

Agenda Kelima

Resolution of the 5th Agenda:

1) Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono,


Suherman dan Surja (a member firm of Ernst & Young)
untuk melaksanakan Integrated Audit Tahun Buku 2011
yang mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan dan Audit Pengendalian Internal atas
Pelaporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011.

1) Appoint Public Accountant Office Purwantono,


Suherman and Surja (a member firm of Ernst
& Young) to perform integrated audit on the
Consolidated Financial Statements and Internal
Audit on Financial Reporting for financial year
of 2011.

2) Menunjuk Kantor Akuntan Publik Syarif Basir


& Rekan untuk mengaudit penggunaan Dana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun
Buku 2011.

2) Appoint Public Accountant Office Syarif Basir


& Partner to perform audit on the use of the
Partnership and Community Development fund for
financial year of 2011.

3)
Melimpahkan
kewenangan
kepada
Dewan
Komisaris untuk menetapkan besaran imbalan
jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya
terhadap KAP butir 1 dan 2, dengan memperhatikan
kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit.

3) Grant authority to the Board of Commissioners to


determine the fees of the Accountant and other
requirements for the appointment of the Accountants
as stipulated in points 1 and 2 above, by taking into
consideration principles of fairness and scope of work
of the audit.
4) Grant authority to the Board of Commissioners to
appoint a replacement Public Accountant Office
and to determine terms and conditions of the
appointment, should the appointed Accountants
as stipulated in points 1 and 2 be unable to perform
or to carry on with their duties for any reasons,
including disagreement on fees for the audit.

4)
Melimpahkan
kewenangan
kepada
Dewan
Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan
Publik Pengganti dan menetapkan kondisi dan
persyaratan penunjukannya, jika Akuntan Publik
yang telah ditunjuk tersebut pada butir 1 dan 2 tidak
dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya
karena sebab apapun, termasuk tidak tercapainya
kata sepakat mengenai besaran imbalan jasa audit.

Agenda Keenam

Resolution of the 6th Agenda:

Rapat melimpahkan kewenangan kepada Dewan


Komisaris Perseroan untuk melaksanakan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan berupa peningkatan modal
ditempatkan dan disetor Perseroan, dalam rangka
pelaksanaan Program Management and Employee
Stock Option Plan (MESOP).

Delegate, by the meeting, authority for the Board of


Commissioners to manage the amendments to the
Article of association by increasing the issued and paid
up capital of the Company, for the implementation of
the Management and Employee Stock Option Plan
(MESOP) Program.

Agenda Ketujuh

Resolution of the 7th Agenda:

1) Menyetujui pembangunan Blast Furnace dengan


kapasitas 1,2 juta Ton per tahun termasuk Sintering
Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling
System dan Hot Metal Handling System.

1) The Approval for The Blast Furnace Plant


Construction with the annual capacity of 1.2 million
tons per year including the Sintering Plant, Coke
Oven Plant, Iron Ore Material Handling System.

2) Menyetujui perolehan Pinjaman Jangka Panjang


dalam rangka pembangunan Blast Furnace
sebesarbesarnya ekuivalen Rp4,18 triliun serta
penjaminan aktiva dalam rangka penarikan
pinjaman jangka panjang dimaksud.

2) The Approval for The Long-Term Loan incurrence


in amount of up to equivalent Rp4.18 trillion and
the pledge or the creation of the security interest
over the Companys assets in order to obtain the
financing for the project.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

101

Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2010,


6 Juni 2011 di Ritz Carlton Hotel.

102

Agenda Kedelapan

Resolution of the 8th Agenda:

Rapat menyetujui penerapan Peraturan Menteri


Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa BUMN, sebagai acuan bagi Direksi dalam
menetapkan ketentuan pengadaan barang dan jasa
Perseroan.

Approve the implementation of Minister of SOE Decree


No. PER-05/MBU/2008 concerning General Guidelines
for the Procurement of Goods and Services by StateOwned Enterprises as a guideline for the Board of
Directors to determine rules and procedures for the
procurement of goods and services by the Company.

Agenda Kesembilan

Resolution of the 9th Agenda:

Rapat menyetujui Perubahan Anggaran Dasar


Perseroan Pasal 14 ayat 2 (c), Pasal 17 ayat 25, Pasal
20 ayat 1 huruf (e), dan Penambahan ketentuan huruf
(n) pada Pasal 15 ayat 8 serta melakukan pernyesuaian
penomoran pasal 23,24 dan 25.

Amendments of the Article of association are as follow: Article


14 paragraph (2) point c, The addition of point n in the provision
of Article 15 paragraph (8), Article 17 paragraph (25), Article 20
paragraph (1) point e, Article 23 of the Utilization of Reserve
Fund to be Article 22, Article 24 of the Residence(Domicile) to
be Article 23, Article 25 of Closing provision to be Article 24.

Agenda Kesepuluh

Resolution of the 10th Agenda:

Rapat menerima dan menyetujui laporan Direksi


mengenai Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Saham Perdana.

Approve and accept the Board of Directors report on


the Use of Proceeds from the Initial Public Offering.

Agenda Kesebelas

Resolution of the 11th Agenda:

Melakukan perubahan susunan keanggotaan Dewan


Komisaris Perseroan, sebagai berikut:
1) Memberhentikan dengan hormat Sdr. Alexander Rusli
sebagai Komisaris Independen Perseroan, dengan
ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama
menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Approve the change in the composition of the Board


of Commissioners as follows:
1) Honorably discharge Mr. Alexander Rusli as
Independent Commissioner, with gratitude for
his dedication during his term as Independent
Commissioner of the Company.

2) Mengangkat Sdr. Wahyu Hidayat sebagai Komisaris


Perseroan dan Sdr. Achmad S. Ruky sebagai
Komisaris Independen Perseroan.

2) Appoint Mr. Wahyu Hidayat as Commissioner and


Mr. Achmad S. Ruky as Independent Commissioner
of the Company.

3)
Pemberhentian dan pengangkatan anggotaanggota Dewan Komisaris tersebut berlaku sejak
ditutupnya Rapat ini, dengan tidak mengurangi
hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) The discharge and appointment of the above


mentioned members of the Board of Commissioners
shall be effective commencing from the closing of the
Meeting by reserving rights of shareholders to discharge
members of the Board of Commissioners at any time in
accordance with prevailing laws and regulations.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

4)
Dengan demikian, setelah ditutupnya Rapat
ini, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan
selengkapnya menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama
: Zacky Anwar
Komisaris
: Ansari Bukhari
Komisaris
: Wahyu Hidayat
Komisaris Independen : Mochammad Imron Zubaidy
Komisaris Independen : Achmad S. Ruky

4) With due regard to the above resolutions, the


composition of the Board of Commissioners as of
the closing of the Meeting shall be as follows:
President Commissioner : Zacky Anwar
Commissioner
: Ansari Bukhari
Commissioner
: Wahyu Hidayat
Independent Commisioner: Mochammad Imron Zubaidy
Independent Commissioner : Achmad S. Ruky

5) Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan


hak subtitusi untuk menyatakan keputusan Rapat ini
di hadapan Notaris dan melakukan segala hal yang
dianggap perlu sehubungan dengan perubahan data
Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, termasuk mengurus
perizinan dari instansi yang berwenang sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5) Grant authority with the right of substitution to


the Board of Directors to declare all resolutions
of the Meeting in a separate notarial deed and
to register the changes in the Companys data to
the Ministry of Law and Human Rights, including
to obtain permits from authorized institutions in
accordance with prevailing laws and regulations.

Keputusan Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa 2011

The Resolution of Extraordinary


General Meeting of Shareholders 2011

1.
RUPS menyetujui usulan Perseroan selaku
pemegang saham pada PT Krakatau Industrial
Estate Cilegon, PT Krakatau Bandar Samudera dan
PT Krakatau Daya Listrik, dan untuk melepaskan
aset berupa lahan seluas 45 Ha berlokasi di
Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil (dahulu
termasuk Kecamatan Ciwandan) dan Kelurahan
Samangraya, Kecamatan Citangkil Kota Cilegon,
(sebagaimana Peta Teknis Lahan 45 Ha terlampir
dalam Berita Acara Rapat) baik yang dimiliki oleh
Perseroan maupun anak-anak perusahaan tersebut
untuk kepentingan Perseroan kepada Pemerintah
Kota Cilegon melalui cara transaksional berupa:
a.
Pelepasan
penguasaan/penggarapan
oleh
Pemerintah Kota Cilegon sejak tahun 2002 atas
tanah seluas 66,5 Ha di Kubangsari;
b.
Pemberian izin-izin dari Pemerintah Kota
Cilegon yang berkaitan dengan proyek KSPosco; dan
c. Pengurangan dan keringanan kewajiban retribusi
Perseroan dan Group serta PT Krakatau Posco
kepada Pemkot Cilegon yang akan disepakati
kemudian antara Perseroan dengan Pemkot Cilegon.

1. Approve, by the shareholders, the proposal of


the Company as the shareholder of PT Krakatau
Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Bandar
Samudera and PT Krakatau Daya Listrik, to release
the asset of 45 Ha land located in the Village
Warnasari, District Citangkil (formerly including
the District Ciwandan) and Village Samangraya,
District of Citangkil Cilegon, (as shown in technical
map of the 45 Ha land attached to the Minutes
of Meeting) both owned by the Company and its
subsidiaries for the interest of the Company to the
Government Cilegon by transactional:

2. Menyetujui penyerahan uang pengganti investasi


yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota
Cilegon untuk proyek Pelabuhan di atas lahan di
Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota
Cilegon seluas 66,5 Ha sesuai dengan hasil audit
BPKP yang saat ini sedang berlangsung. Adapun

2.
Agree on the submission of investment
compensation that has been issued by the
municipality for the Cilegon Port project on the
land of 66.5 Ha in Kubangsari Village, Ciwandan
District, Cilegon in accordance with the results of in
progress BPKP audit. As for the payment, it is 50%

2011 Annual Report

a.
Disengagement
of
acquisition/cultivation
of the land of 66.5 Ha in Kubangsari by the
Cilegon Municipality since 2002;
b. The license granted by the Cilegon Municipality
regarding with KS-Posco project; and
c. Reduction and facilitation of retribution
obligation of the Company and Group and
PT Krakatau Posco to Cilegon Municipality
which will be agreed later between the
Company and the Cilegon Municipality.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

103

104

cara pembayarannya dilakukan sebesar 50% dari


nilai yang diklaim oleh Pemerintah Kota Cilegon
atau sebanyak-banyaknya Rp52,5 miliar yang akan
dituangkan dalam perjanjian tersendiri antara
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan Pemerintah
Kota Cilegon sebelum keluarnya audit BPKP. Perihal
kekurangan atau kelebihan pembayaran akan
disesuaikan berdasarkan hasil audit final BPKP.

of the value claimed by the Cilegon Municipality or


as much as Rp52.5 billion that will be outlined in
a separate agreement between PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. with the Municipality prior to the
release of Cilegon BPKP audit. In terms of under
or overpayments, it will be adjusted based on the
BPKP final audit results.

Komite Audit

Audit Committee

Komite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan


hukum dan perundang-undangan di Indonesia
untuk perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dalam mendukung penerapan
praktik GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite
Audit melakukan pengawasan (oversight) terhadap
proses pelaporan keuangan termasuk melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap independensi dari
auditor independen. Laporan keuangan konsolidasi
sepenuhnya adalah tanggung jawab Direksi.

Audit Committee is formed to meet the provisions of


law and legislation of Indonesian for public companies
and State-Owned Enterprise in supporting the GCG
implementation, in particular the accountability
principles. Audit Committee conducts oversight to the
process of finance report including monitoring and
evaluating the independency of independent auditor.
Consolidated finance report is a full responsibility of
the Board of Directors.

Tanggung jawab pengawasan dari Komite Audit


diatur dalam Piagam (charter) Komite Audit yang
diterapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
yang dievaluasi untuk meyakinkan kesesuaian
dengan peraturan Bapepam-LK dan peraturan yang
berlaku lainnya.

The oversight responsibility of Audit Committee is


regulated in Audit Committee Charter that is applied
based on the decision of the Board of Commissioners
and evaluated to ensure its compliance with the Capital
Market Supervisory Board (Badan Pengawas Pasar
Modeal/Bapepam)LK and other applicable regulations.

Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung


jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas Komite
audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk
dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-tugas
tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari Komite
Audit terpenuhi.

The members of Audit Committee are collectively


responsible for the effectiveness of the execution of
Audit Committees tasks. This allows every member
to be able to focus his/her attention on certain tasks,
and make sure that the mandate of Audit Committee
is fulfilled.

Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-02/


KOM-KS/I/2010 tertanggal 4 Januari 2010 mengenai
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite
Audit serta Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor
KEP-03/KOM-KS/I/2010 tertanggal 4 Januari 2010
mengenai Perpanjangan Masa Tugas Komite Audit.
Periode jabatan Anggota Komite Audit adalah 2 (dua)
tahun sejak 4 Januari 2010 sampai 31 Desember 2011.
Dengan adanya dua Surat Keputusan Dewan Komisaris
tersebut, maka susunan Komite Audit Tahun Buku 2011
menjadi sebagai berikut:
Ketua Komite : M. Imron Zubaidy
Anggota
: Natsir Jafar
Anggota
: Darto Yudhi

The Decision Letter of Board of Commissioners


Number KEP-02/KOM-KS/I/2010 dated 4 January
2010 is on the Discontinuation and Appointment of
Audit Committee Members and the Decision Letter of
Board Commissioners Number KEP-03/KOMKS/I/2010
dated 6 January 2010 is on the Extension of Audit
Committee Service Period. The working period of Audit
Committee is 2 (two) years starting from 4 January
2010 to 31 December 2011. With those 2 (two) Board
Commissioners Decision Letter, the structure of Audit
Committee in the year of 2011 was as follow:
Committee Chief : M. Imron Zubaidy
Member
: Natsir Jafar
Member
: Darto Yudhi

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Profil Komite Audit

Audit Committee Profile

M. Imron Zubaidy
(Lihat bagian Profil Dewan Komisaris, halaman 34)

M. Imron Zubaidy
(Look at the Board of Commissioners part, page 34)

Natsir Jafar
Anggota Komite Audit sejak Maret 2009 ini lahir di
Makassar, 15 Agustus 1956. Selain di PT KS, jabatan
lainnya adalah Financial & Business Advisor pada PLTA
Poso, PLTM Soluanua, PLTM Ussumalili, dan PLTM
Mappung sejak Januari 2001. Sebelum itu, jabatannya
antara lain sebagai Deputy Finance Director pada
PT Bukaka SingTel International (manajemen
telekomunikasi untuk Regional VII PT Telkom Tbk.
(Juni 2001-Desember 2004); Chief Finance Officer dan
Direktur Keuangan pada PT Bakrie Land Development
(Agustus 1993-November 1999); Chief Finance Officer
dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Ika Muda
(Februari 1991-Juni 1993; Manajer Financial Analysis,
Accounting Manager, dan Chief Finance Officer
PT Bakrie and Brothers (September 1987-Januari 1991);
Accounting Manager Maratahon Oil Co. (September
1985-Agustus 1987); dan Manajer Audit pada KAP
SGV Utomo-Arthur Anderson (Juli 1979-Maret
1985). Pendidikan yang diselesaikannya adalah S1
bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia (1983), dan S2 bidang Manajemen Keuangan
dan Bisnis dari Institut Manajemen Indonesia (1992).

Natsir Jafar
The member of the Audit Committee since 2009 was
born in Makassar on 15 October 1956. Besides from
joining in PT KS, he has held position as Financial
and Business Advisor at PLTA Poso, PLTM Soluanua,
PLTM Ussumalili, and PLTM Mappung since 2001.
Previously he held some other positions such as
Deputy Finance Director at PT Bukaka SingTel
International
(telecommunication
management
Regional VII PT Telkom Tbk. (June 2001-December
2004); Chief Finance Officer and Finance Director at
PT Bakrie Land Development (August 1993-November
1999); Chief Finance Officer and Director of Business
Development at PT Ika Muda (February 1991-June
1993); Manager of Financial Analysis, Accounting
Manager, and Chief Finance Officer at PT Bakrie and
Brothers (September1987-January 1991); Accounting
Manager at Maratahon Oil Co. (September 1985-August
1987); dan Manager of Audit at KAP SGV UtomoArthur Anderson (July 1979-March 1985). He finished
his Bachelor majoring in Accounting from Faculty of
Economics, University of Indonesia (1983), and Master
Degree majoring in Finance and Business Management
from Management Institute of Indonesia (1992).

Darto Yudhi
Anggota Komite Audit ini lahir di Cilacap, 3 Mei 1957.
Selain di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., jabatannya
adalah Kepala Divisi Satuan Pengawas Intern pada PT
Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sejak September
2009. Sebelum itu, pernah menjabat juga sebagai
Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia
(April 2008-Agustus 2009); Kepala Bagian Keuangan
dan Akuntansi pada PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) (Mei 2004-April 2008); bertugas di Badan
Penyehatan Perbankan Nasional sebagai Ketua
Tim Akuntansi (Juli 2001-Juni 2002) dan Kepala
Grup Akuntansi (Juli 2002-Februari 2004); Manajer
Keuangan dan Akuntansi PT Bumimas Adi Persada
(Mei 1995-Juni 2000); jabatan terakhir sebagai Kepala
Seksi Perencanaan dan Anggaran PT Bank Bumi
Daya (Juli 1980-Jun 1995); dan Kepala Administrasi
Daerah PT Asuransi Jiwa Jaminan (Januari 19791980). Pendidikan yang diselesaikannya adalah S1
bidang Manajemen dari Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia (1986), dan S2 bidang Keuangan dari Institut
Pendidikan Wiraswasta Indonesia (1999).

Darto Yudhi
This Audit Committee member was born in Cilacap
on 3 May 1957. Aside from his position in PT KS, he
is also the Division Head of Internal Control Unit at
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) since
September 2009. Beforehand he has held some posts
such as Finance Director of PT PT Tugu Reasuransi
Indonesia (April 2008 August 2009); Head of Finance
and Accounting Unit at PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) (May 2004- April 2008); Accounting Team
Leader of Restructuring National Banking Agency
(July 2001 June 2002) and Head of Accounting
Group (July 2002 February 2004); Finance and
Accounting Manager of PT Bumimas Adi Persada (May
1995 June 2000); and the last positions were Head
of Planning and Bugdeting Section at PT Bank Bumi
Daya (July 1980 June 1995) and Head of Regional
Administration of PT Asuransi Jiwa Jaminan (Januari
1979 1980). He earned his Bachelor in Management
from Faculty of Economy, University of Indonesia
(1986), and his Master in Finance from Entrepreneurs
Education Institute of Indonesia (1999).

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

105

106

Pelaksanaan Tugas Komite Audit

Implementation of Audit Committee Tasks

Tugas-tugas Komite Audit yang dilaksanakan pada


tahun 2011 meliputi berbagai hal sesuai dengan fungsi
dan tugas yang tercantum dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris mengenai pembentukan Komite
Audit adalah sebagai berikut:
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilakukan oleh Unit Internal Audit maupun Eksternal
Auditor sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan
pelaporan yang tidak memenuhi ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku;
Memberikan
rekomendasi
terhadap
penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
perusahaan serta pelaksanaannya;
Memberikan rekomendasi atas penunjukkan
calon Eksternal Auditor yang mengaudit laporan
keuangan PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. Tahun
Buku 2011;
Memastikan bahwa telah terdapat prosedur
review yang memuaskan terhadap informasi yang
dikeluarkan perusahaan, laporan berkala, dan lainlain informasi yang disampaikan kepada pemegang
saham atau pihak lain yang terkait;
Memberikan masukan dan mengusulkan persetujuan
Dewan Komisaris atas penghapusbukuan dan
pelepasan aset nonproduktif yang kewenangan
pemegang saham dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris sesuai amanat RUPS;
Penelaahan atas Laporan Tahunan Unit PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Tahun
Buku 2011;
Tanggapan atas Laporan Keuangan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. bulanan tahun 2011 dan
Laporan Manajemen triwulanan tahun 2011;
Evaluasi kinerja Unit Internal Audit;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris sepanjang masih dalam ruang
lingkup tugas Dewan Komisaris dan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

The tasks of Audit Committee conducted in 2011


involve all matters in accordance with the functions
and tasks described in the Decision Letter of Board
of Commissioners on Audit Committee Establishment
which are as follow:
Assessing the activity implementation and audit
results done by either Internal Audit Unit or
External Auditor to prevent implementation and
reporting violating the applicable provisions and
legislation;
Providing recommendations for the companys
management control system refinement and its
implementation;
Providing recommendation for the appointment
of External Auditor candidates who will audit the
financial report of PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.
for the financial year of 2011;
Ensuring the availability of the satisfying review
procedures for the information issued by the
company, periodic report, and other information
delivered to the shareholders and other relevant
parties;
Providing inputs and proposing approval of Board
of Commissioners on financial closing and selling of
nonproductive assets which shareholder authority
is given to the Board of Directors in accordance
with the decision of Annual General Meeting of
Shareholders (RUPS);
Reviewing Annual Report of PBKL Unit (Partnership
and Environment Building Program) for the
financial year of 2011;
Giving responses on Monthly Financial Report
PT KS and Quarterly Management Report in the
year of 2011;
Evaluating the performance of Internal Audit Unit;
Exercising other tasks given by Board of
Commissioners provided that they are still in the
scope of Board of Commissioners tasks and based
on the provision of applicable legislation.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit telah


mengadakan rapat yang melibatkan seluruh Anggota
dan Ketua Komite Audit dan dapat melibatkan
personil lain dari perusahaan, yang terkait dengan
pembahasan di dalam rapat. Kegiatan Komite Audit
cukup padat sepanjang tahun 2011, yang berlangsung
sebanyak 52 kali, terdiri dari 12 kali rapat eksternal
dengan SPI/manajemen dan 40 kali rapat informal
(internal) anggota Komite Audit.

In performing its functions, Audit Committee


conducted meetings involving all members and Chief
of Audit Committee as well as other personnel from
other companies, related with the discussion in the
meeting. The activities of Audit Committee were
adequately tight along 2011, that were held for 52 times,
consisting of 12 external meetings with Internal Audit/
management and 40 informal meetings (internal) with
Audit Committees members.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Rapat Komite Audit bersama SPI dan manajemen


terkait dilakukan untuk membahas temuan-temuan
SPI. Selain itu, untuk pendalaman hasil temuan juga
melakukan studi kasus agar temuan yang sama tidak
terjadi lagi di masa mendatang. Dari hasil pendalaman
temuan SPI tersebut, Komite Audit melalui Dewan
Komisaris memberikan arahan pada direksi untuk
mengambil tindakan yang diperlukan.

Audit Committee meetings with Internal Audit and


relevant management were conducted to discuss SPIs
findings. Apart from comprehending the findings, a
case study was also made to prevent same problems
happen in the future. From the understanding of
Internal Audits findings, Audit Committee through
the Board of Commissioners provided directions to
the Board of Directors to take necessary actions.

Selama tahun buku 2011, Komite Audit melakukan


kunjungan/peninjauan atas aset yang diusulkan untuk
dihapusbukukan sebanyak tiga kali.

During the financial year 0f 2011, the Audit Committee


made three visits/observations on the assets proposed
to be written off.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, 7 November 2011 di Gran Melia Hotel.

Komite Investasi dan Risiko Usaha

Investment and Business Risk


Committee

Komite Investasi & Risiko Usaha mempunyai tugas


dan tanggung jawab memberikan hasil analisis dan
rekomendasi secara profesional kepada Dewan
Komisaris berkaitan dengan rencana investasi
Perseroan yang disampaikan Direksi. Tanggung jawab
lainnya adalah berkaitan dengan investasi PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. yang tugasnya diberikan oleh
Dewan Komisaris.

The Investment and Business Risk Committee has


tasks and responsibilities to provide analysis results
and professional recommendation to the Board of
Commissioners in regard with the investment plan
of the company presented by the Board of Directors.
Another responsibility of the committee is related to
the investment of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
which tasks are given by the Board of Commissioners.

Komite Investasi dan Risiko Usaha memiliki wewenang


untuk memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi
investasi dan risiko usaha atas seluruh rencana
investasi perusahaan induk yang telah dicantumkan
dalam RKAP, terutama untuk nilai investasi di atas
Rp50 miliar atau investasi yang bernilai strategis
bagi perusahaan; dan seluruh rencana investasi anak
perusahaan yang telah dicantumkan dalam RKAP
masing-masing dan memiliki nilai investasi lebih
dari 10% dari nilai penjualan perusahaan itu tahun
sebelumnya, atau 20% modal sendiri.

The Investment and Business Risk Committee has


an authority to examine, analyze and evaluate the
investment and business risk of all investment plans of
parent company mentioned in RKAP, particularly for
the investment over Rp. 50 billion or an investment
that has strategic value for the company; and all
investment plans of subsidiaries mentioned in each
and every RKAP, which investment value at over 10%
compare to the companys sales value in the previous
year, or 20% of one self capital.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

107

108

Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari


dua orang, keduanya adalah para profesional yang telah
bergerak di bidangnya masing-masing hingga minimal
lima tahun. Para profesional ini tidak pernah memiliki
hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan
kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi
lainnya. Latar belakang para anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha beragam yakni teknik, manajemen
strategis, pengelolaan kinerja, manajemen risiko,
perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman
latar belakang tersebut adalah demi menjaga
kompetensi dan independensi pendapatan maupun
rekomendasi yang diajukan oleh anggota Komite.

The members of Investment and Business Risk


Committee consist of 2 (two) persons, who are both
professionals in their own fields for minimal 5 (five)
years. These professionals have no relationship with the
company or family relationship with Commissioners and
other Directors. The background of the Investment and
Business Risk Committee members varies considerably
in many fields such as technical, strategic management,
performance management, risk management, banking/
finance and accounting. This various backgrounds
are aiming at maintaining the competition and
independency of earning or recommendation proposed
by the Committee members.

Susunan Keanggotaan Komite Investasi dan Risiko


Usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Tahun Buku
2011 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Nomor: KEP-01/KOM-KS/I/2011 tanggal 3 Januari 2011
tentang Perpanjangan Masa Tugas Komite Investasi
dan Risiko Usaha dan SK NOMOR: KEP-02/KOMKS/I/2011 tentang Penambahan Jumlah Anggota
Komite Investasi dan Risiko Usaha, maka susunan
anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha menjadi
sebagai berikut:
Ketua Komite : Alexander Rusli
Anggota
: Muhamad Assegaf
Anggota
: Amirudin Asep

The structure of the Investment and Business Risk


Committee members of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
for the financial year 2011 was based on the Decision
Letter of Board of Commissioners Number KEP-01/
KOM-KS/I/2011 dated 3 January 2011 on the Extension
of Job Period of the Investment and Business Risks
Committee Number KEP-02/KOM-KS/I/2011 on
the Replenishment of the number of Investment
and Business Risks Committee members. Thus, the
structure of the committee was as follow:
Chief Committee
: Alexander Rusli
Member
: Muhamad Assegaf
Member

: Amirudin Asep

Berdasarkan RUPS Tahunan PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. Tahun Buku 2010 tanggal 6 Juni 2011
terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris. Maka
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Nomor: KEP-35/KOM-KS/VI/2011 tanggal 13 Juni 2011
tentang Perubahan Anggota Komite Investasi dan
Risiko Usaha, menyebabkan susunan keanggotaan
Komite Investasi dan Risiko Usaha menjadi sebagai
berikut:
Ketua Komite : Wahyu Hidayat
Wakil Ketua
: M. Imron Zubaidy
Anggota
: Muhamad Assegaf
Anggota
: Amirudin Asep

Based on the Annual General Meeting of Shareholders


of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. for the financial year
2010, there were some changes in the structure of Board
of Commissioners. Therefore, in accordance with the
Decree of Board Commissioners Number KEP-35/KOMKS/VI/2011 dated on 13 June 2011 on the Transformation
of the Investment and Business Risk Committee members,
the structure of the members of the Investment and
Business Risk Committee was as follow:
Chief Committee
: Wahyu Hidayat
Deputy Chief

: M. Imron Zubaidy
Member

: Muhammad Assegaf
Member

: Amirudin Asep

Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha

Profile of the Investment and Business Risk


Committee

Wahyu Hidayat dan Alexander Rusli


(Lihat bagian Profil Dewan Komisaris)

Wahyu Hidayat and Alexander Rusli


(Look at the Board of Commissioners Profile)

M Imron Zubaidy
(Lihat bagian Profil Dewan Komisaris)

M Imron Zubaidy
(Look at the Board of Commissioners Profile)

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Muhamad Assegaf
Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha ini juga
memegang berbagai jabatan sebagai Direktur pada
PT Bersaudara Investco Energi sejak 2008, Presiden
Direktur pada PT Asripower sejak 2008, Project Director
pada PT Bagus Karya sejak 2006, dan Engineering
Director pada PT Dalle Energy sejak 2006. Sebelum itu
juga pernah berkarir sebagai Direktur PT Sinergy Mitra
Permata (2005-2006); Direktur PT Versaco Inti Persada
(2003-2006); Anggota Dewan PT Atamora Pratama
(2001-2006); bekerja di PT Bukaka Teknik Utama
dan menduduki beberapa jabatan sebagai General
Manager Power Plant Division (1998-2001), Project
Manager (1996-1998), Assistant of Factory Director dan
Project Control Coordinator (1994-1996), Production
Control Coordinator (1992-1994); Production Planning
& Control Coordinator (1992-1993), dan Engineering
Staff (1991-1992). Pendidikannya diselesaikan dengan
meraih gelar Sarjana di bidang Mekanisasi dari Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (1990), dan
Magister Manajemen bidang Manajemen Internasional
dari Universitas Indonesia, cum laude (1996).

Muhammad Assegaf
This member of Investment and Business Risk
Committee has also held various positions such as
Director at PT Bersaudara Investco Energy since
2008, President Director at PT Asripower since 2008,
Project Director at PT Bagus Karya since 2006, and
Engineering Director at PT Dale Energy since 2006.
Previously, he became Director of PT Synergy Mitra
Permata (2005-2006); Director of PT Versaco Inti
Persada (2003-2006); Board Member of PT Atamora
Pratama (2001-2006); joined PT Bukaka Teknik Utama
and held some posts such as General Manager Power
Plant Division (1998-2001), Project Manager (19961998), Assistant of Factory Director and Project
Coordinator (1994-1996), Control Coordinator (19921994); Production Planning & Control Coordinator
(1992-1993), dan Engineering Staff (1991-1992). He
obtained a Bachelor degree in Mechanics from Faculty
of Technology, Gadjah Mada University (1990), and a
Management Magister in International Management
from University of Indonesia with cum laude (1996).

Amirudin Asep
Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha ini lahir
di Jakarta, 25 Agustus 1955. Pernah berkarir dan
menduduki berbagai jabatan di Bank Mandiri sebagai
Department Head Relationship Department VII
(2009), Department Head Relationship Department
V (2007), Department Head Relationship Department
VII-Corporate Banking 2 (2005), Department Head
Relationship Department 1 (2003), Department Head
Unit Performance, Policies & Procedures (2001), dan
Kepala Divisi Relationship Management Regional I
Medan (1999). Sebelumnya pernah berkarir juga dan
memegang berbagai jabatan di Bank Bapindo sebagai
Kepala Urusan Kredit Kecil dan Menengah (UKM) dan
Perkebunan (1998), Wakil Kepala Urusan Kredit Kecil
dan Menengah (UKM) dan Perkebunan (1997), Kepala
Cabang Madya Pontianak (1995), Wakil Kepala Cabang
Madya Denpasar (1994), Kepala Cabang Pertama
Lhokseumawe (1991), Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat (1989), Kepala Bidang Penyelenggaraan
Kredit Cabang Pontianak (1983), dan Wira Dasar
Bidang Penyelenggaraan Kredit Cabang Jakarta
Raya (1982). Pendidikan yang diselesaikannya adalah
Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (1982).

Amirudin Asep
This member of the Investment and Business Risk
Committee was born in Jakarta, 25 August 1955. He
has had some careers in Bank Mandiri as Department
Head Relationship Department VII (2009), Department
Head Relationship Department V (2007), Department
Head Relationship Department VII-Corporate Banking
2 (2005), Department Head Relationship Department
1 (2003), Department Head Unit Performance, Policies
& Procedures (2001), and Kepala Divisi Relationship
Management Regional I Medan (1999). Beforehand, he
also held some posts in Bank Bapindo as Head of Small
and Middle Business Loans (UKM) and Plantation Unit
(1998), Deputy Head of Small and Middle Business
Loans (UKM) and Plantation Unit (1997), Head of
Medium Branch in Pontianak (1995), Deputy Head of
Medium Branch in Bali (1994), Head of First Branch in
Lhokseumawe (1991), Head of Public Relation (1989),
Head of Loan Management Pontianak Branch (1983),
and Basic Entrepreneurial of Loan Management
Jakarta Branch (1982). He earned his Law Bachelor
from University of Indonesia (1982).

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

109

110

Pelaksanaan Tugas Komite Investasi dan


Risiko Usaha

Implementation of Investment and Business


Risk Committee Tasks

Program kerja Komite Investasi dan Risiko Usaha pada


tahun 2011 difokuskan pada proyek-proyek investasi
strategis Perseroan yang memerlukan perhatian
khusus, antara lain: proyek SAP, revitalisasi pabrik,
pengembangan infrastruktur Perseroan termasuk
investasi di anak perusahaan.

The work program of Investment and Business Risk


Committee in 2011 focused on the company strategic
investment projects that required special attention,
such as: SAP project, plant revitalization, companys
infrastructure development including investment in
the subsidiaries.

Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah rapat


yang melibatkan seluruh anggota dan ketua Komite
Investasi dan Risiko Usaha dan dapat melibatkan
personil lain dari perusahaan, yang terkait dengan
pembahasan di dalam rapat. Kegiatan Komite Investasi
dan Risiko Usaha cukup padat sepanjang tahun 2011,
dan telah mengadakan rapat sebanyak 15 kali yang
dihadiri 100% oleh seluruh Anggota Komite, juga
dihadiri oleh Direktur Keuangan PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dan unit kerja terkait Investasi.

The meeting of Investment and Business Risk


Committee is a meeting involving all members and
the Chief of the committee and may also involve
other personnel from other companies, related to the
discussion in the meeting. The committees activities
were adequately tight during 2011. There were 15
Committee Meetings during 2011 attended by 100%
of the Committee members, and were participated by
Finance Director of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
and Investment-related work units.

Unit Internal Audit

Internal Audit Unit

Sesuai Surat Keputusan Direksi PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. Nomor: 116/C/DU-KS/Kpts/2011,
tanggal 5 Desember 2011, Perseroan mengganti nama
Satuan Pengawasan Intern (SPI) menjadi Unit Internal
Audit yang dipimpin oleh Head of Internal Audit yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Unit Internal Audit Perseroan menjalankan fungsi
memberi keyakinan dan memberikan konsultasi secara
objektif dan independen atas pelaksanaan kegiatan
usaha Perseroan dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai dan memperbaiki operasional perseroan melalui
pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Based on the Decree of the Board of PT Krakatau


Steel (Persero) Tbk. Number: 116/C/DU-KS/Kpts/2011,
dated 5 December 2011, the Company changed
the Internal Control Unit (Internal Audit) into the
Internal Audit Unit, led by the Head of Internal Audit
who is responsible to the Director. Internal Audit
Unit performs its functions of giving assurance and
providing an objective and independent consultation
for the implementation of the Companys business
activities in order to enhance corporate values and
improve operations through a systematic approach
by evaluating and improving the effectiveness of risk
management, control and governance processes.

Dalam melaksanakan fungsinya, mengacu pada


Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor KEP-496/
BL/2008 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.1.7.,
Unit Internal Audit Perseroan telah memiliki Piagam
Unit Internal Audit Nomor 209/DU-KS/2009 yang
telah disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris
Utama pada tanggal 27 Juli 2009. Piagam Unit
Internal Audit ini secara garis besar memuat visi, misi,
struktur organisasi, wewenang, tugas dan tanggung
jawab, persyaratan dan profesionalisme auditor, tata
cara pelaksanaan audit, serta kode etik Audit Internal.

In carrying out its functions and referring to the Decree


of the Capital Market and Financial Supervisory
Agency (Bapepam-LK) Number KEP-496/BL/2008
and Bapepam-LK No. IX.1.7, Internal Audit Unit has
had a Charter of Internal Audit Unit Number 209/DUKS/2009 that was approved by the Director and the
Commissioner on July 27, 2009. The outline of Audit
Charter contains vision, mission, organization structure,
authority, tasks and responsibilities, requirements
and professionalism of auditor, procedure of audit
implementation, and code of conduct of Internal Audit.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Penandatangan Kontrak Manajemen oleh Direksi untuk Sasaran Rencana Kerja tahun 2012

Pelaksanaan audit internal di Perseroan, dilakukan


berdasarkan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT)
yang sebelumnya telah disetujui oleh Direktur Utama.
Program kerja audit tahunan meliputi audit operasional
terhadak objek audit yang diprogramkan maupun
terhadap objek audit nonprogram yang ditujukan
untuk mengantisipasi adanya kondisi khusus dan
penting yang dapat segera diaudit secara cepat dan
tepat sasaran. Kegiatan audit Internal ini difokuskan
pada kegiatan di unit organisasi Produksi, Pemasaran,
Logistik, SDM & Umum dan Keuangan.

The implementation of internal audit in the Company


is based on the Annual Audit Work Program (PKAT)
previously approved by the Director. The annual audit
work program includes operational audit of either
programmed or non-programmed audit objects to
anticipate the distinctive and important conditions to
be audited immediately and on target. Internal audit
activities are focused on activities in the Production,
Marketing, Logistics, Human Resources & General and
Finance units in the organization.

Pelaksanaan audit dilakukan oleh Tim Audit berdasarkan


program audit berbasis risiko (risk based audit) dengan
tujuan memastikan bahwa pelaksanaan program
kerja setiap unit telah mempertimbangkan risiko yang
melekat dalam setiap kegiatan serta langkah-langkah
mitigasi yang dilakukan untuk mengurangi atau
mencegah potensi kerugian yang dapat muncul.

The audit is conducted by the Audit Team under the


risk-based audit program (risk based audit) with an
objective to ensure that the work program of each
unit has considered the entailed risk in every activity
as well as mitigation measures conducted to reduce or
prevent potential loss that may occur.

Mengacu pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang


Badan Usaha Milik Negara Pasal 69 dan Undang-Undang
No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 20, seluruh
tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi Internal Audit
dan Eksternal Audit, dimonitor secara khusus dan secara
periodik oleh Unit Internal Audit yang bekerja sama
dengan Koordinator Tindak Lanjut yang telah dibentuk di
setiap Direktorat (audited).

Referring to the Law No. 19 of 2003 on State-Owned


Enterprises in Article 69 of Law No. 15 of 2004 on State
Finance in Article 20, all follow-ups to the Internal and
External Auditors findings and recommendations
performed by auditee are periodically monitored by
Internal Audit Unit in cooperation with the Follow-Up
Coordinator having established in the organization.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

111

112

Profil Organisasi Internal Audit

Profile of Internal Audit Organizations

Sesuai Surat Keputusan Direksi PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. Nomor: 116/C/DU-KS/Kpts/2011, tanggal
05 Desember 2011, tugas pokok Head of Internal
Audit adalah merencanakan, mengendalikan dan
mengoordinasi perumusan rencana strategis internal
audit, pelaksanaan audit pada seluruh unit bisnis,
dan konsultasi internal bagi manajemen perusahaan.
Kepala Internal Audit menghasilkan laporan yang
membuat rekomendasi atau alternatif solusi mengenai
keandalan sistem kontrol dan kecukupan pelaksanaan
manajemen risiko guna peningkatan efisiensi,
efektivitas dan kinerja perusahaan.

In accordance with the Decree of the Board of PT


Krakatau Steel (Persero) Tbk. Number: 116/C/DUKS/Kpts/2011, dated 5 December 2011, the main
tasks of the Head of Internal Audit is to plan, control
and coordinate the formulation of strategic plans of
internal audit, the audit on the entire business units,
and internal consultation for corporate management.
Head of Internal Audit produces a report making
recommendations or alternative solutions regarding
the reliability of control systems and the adequacy of
the implementation of risk management in order to
improve efficiency, effectiveness and performance of
the company.

Dalam pelaksanaannya Unit Internal Audit Perseroan


didukung oleh sumber daya manusia yang berjumlah 27
orang termasuk Head of Internal Audit, dengan komposisi
sumber daya manusia yang terdiri dari dua orang Manager,
dengan masing-masing Manager mengoordinasi Tim
Audit dengan total auditor terdiri dari 8 orang Senior
Auditor dan 11 orang Auditor. Head of Internal Audit juga
membawahi posisi setingkat Manager berjumlah satu
orang, Senior Litbang satu orang, Specialist Litbang satu
orang, Supervisor Administrasi Pemeriksaan satu orang
dan Sekretaris satu orang, yang melakukan aktivitas
penelitian dan pengembangan sistem audit internal serta
memonitor tindak lanjut temuan.

In its implementation, the Internal Audit Unit is


supported by human resources of 27 people including
the Head of Internal Audit, with the composition of
human resources: 2 (two) Managers, each of them
coordinating with a total of 8 people senior auditors and
11 auditors. Head of Internal Audit Manager supervises
a position at the same level of Manager 1 (one) person,
1 (one) Senior Research and Development, 1 (one)
R & D Specialist, 1 (one) Supervisor of Inspection
Administration and 1 (one) Secretary, who all of them
conduct research and development activities of
internal audit system and monitor follow-up findings.

Guna memenuhi standar kompetensi auditor, tuntutan


perkembangan bisnis dan perubahan sistem yang
dapat mempengaruhi jalannya operasional Perseroan,
dilakukan peningkatan kompetensi auditor secara
berkelanjutan dengan berpedoman kepada standar
Gap Kompetensi yang ada. Selain itu, Perseroan telah
melakukan peningkatan kualifikasi auditor melalui
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), dengan
komposisi sekarang adalah delapan orang telah
memiliki sertifikat Qualified Internal Audit (QIA), enam
orang sedang dalam proses Tingkat Manajerial, empat
orang sedang dalam proses tingkat lanjutan II, tiga orang
sedang dalam proses tingkat dasar II dan lima orang
sedang dalam proses tingkat dasar I.

In order to meet the standards of auditors competency,


the demands of business development and system
changes that could affect the Companys operations,
a sustainable auditor competence improvement is
conducted based on the prevailing existing standards
of competency gap. In addition, the Company has
increased its auditor qualification through Internal
Audit Education Foundation (YPIA), with the current
composition 8 (eight) persons having certification
of Qualified Internal Audit (QIA), 6 (six) persons in
the process of Managerial Level, 4 (four) are in the
Advanced Level II, 3 (three) are in the process of the
Basic Level II and 5 (five) are in the process of Basic
Level I.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Abdul Haris Suhadak

Abdul Haris Suhadak, lahir di Probolinggo, 4 April


1968, ditugaskan sebagai Head of Internal Audit
Perseroan sejak 2012 berdasarkan Surat Keputusan
Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Nomor:
02/C/DU-KS/Kpts/2012 tanggal 17 Januari 2012.
Memulai karirnya di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
sejak 1992 sampai 1993, sebagai Kepala Seksi Harga
Pokok Material. Sebelum itu dia pernah bekerja
sebagai Junior Accountant di PT Cold Rolling Mill
Indonesia Utama tahun 1991 sampai 1992. Sepanjang
karirnya di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pernah
menduduki berbagai posisi yakni sebagai Kepala
Dinas Akuntansi Pabrik Pengolahan Baja (1993-1999),
Asisten Manajer di Divisi Akuntansi Pabrik (19992001), Kepala Divisi Akuntansi Keuangan (20012004), Kepala Divisi Bapelkes (2004-2007), Manajer
Pajak, Asuransi & Faktur (2007-2008), Manajer
Vendor Manajemen & Proses Logistik (2008-2009),
General Manager Perencanaan Logisitik (20092011), dan Asisten Direktur Utama (2011-2012).
Pendidikannya adalah Sarjana Ekonomi Akuntansi
dari Universitas Brawijaya Malang lulus tahun 1991
dan saat ini sedang dalam proses meraih Sertifikasi
Qualified Internal Audit (QIA). Kegiatan organisasi
lainnya antara lain menjadi Ketua Pengawas Forum
Komunikasi Satuan Pengawasan Intern Wilayah
Jabar-Banten sejak 2012 serta sebagai Ketua III
Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel sejak
tahun 2007 sampai dengan saat ini.

Abdul Haris Suhadak was born in Probolinggo, 4 April


1968. He has been assigned as Head of Internal Audit
of the Company since 2012 based on the Decree of
the Board of Directors of PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. Number: 02/C/DU-KS/Kpts/2012 dated January
17, 2012. He started his career at PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk., as Section Head of Cost of Materials
from 1992 to 1993. Previously he worked as a Junior
Accountant at PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama
from 1991 to 1992. Throughout his career at PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk., he has held various
positions as Head of the Accounting Process Plant
of Steel (1993-1999), Assistant Plant Manager in
the Accounting Division (1999-2001), Head of
Accounting Division of Finance (2001-2004), Head
of Division Bapelkes (2004-2007), Tax, Insurance &
Invoice Manager(2007-2008), Manager of Vendor
Management & Logistic Process (2008-2009),
General Manager of Logistic Planning (2009-2011),
and Assistant Director (2011-2012). His education
is a Bachelor of Economics and Accounting from
Brawijaya University Malang graduating in 1991 and
currently in the process of Qualified Internal Audit
Certification (QIA). He has also held some positions
in some organizations such as the Supervisory Head
of the Communication Forum of Internal Control Unit
for Jabar-Banten region since 2012 and The Third
Chairman of the Education Foundation of Krakatau
Steel Community since 2007 up to now.

Akuntan Publik

Public Accountant

Audit tahun buku 2011 dilaksanakan oleh Kantor


Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surjaanggota dari Ernst & Young Global, yang merupakan
salah satu KAP The Big Four.

The Audit of the financial year 2011 was held by Public


Accountant Office Purwantono, Suherman & Surja - a
member of Ernst & Young Global, that is One of the
Best Four Public Accountant Offices.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

113

114

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam


menyelenggarakan hubungan yang baik antara
Perseroan sebagai emiten dengan regulator dan
lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan
investor, masyarakat luas, dan pemangku kepentingan
lainnya, serta mengelola informasi yang terkait dengan
aktivitas bisnis Perseroan.

Corporate Secretary assists Board of Directors to


maintain their relations between Companies as
issuers and the regulator and supportive agencies of
capital market, investors, society and stakeholders,
and manages information related to the Companys
business activities.

Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi dan


tanggung jawab dalam penyusunan kebijakan,
perencanaan dan pengendalian komunikasi Perseroan,
dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris Perusahaan
antara lain memastikan ketersediaan dan kelancaran
komunikasi antara perusahaan dan pemangku
kepentingan, serta pengelolaan media komunikasinya;
memutakhirkan informasi tentang peraturan atau
regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan
berikut pengadministrasiannya; membina identitas
dan citra Perseroan untuk menunjang peningkatan
nilai perusahaan serta melaksanakan kegiatan
keprotokoleran, menyiapkan dan mengelola agenda
kegiatan Perseroan.

The Corporate Secretary has functions and


responsibilities in making policy, planning and
controlling Companys communication and investors
relations. The Secretary of the Corporate, among
others, ensures availability and good communication
between company and stakeholders, as well as
management of its communication media; updates
the information on the rules or regulations which must
be complied by the company and its administration;
establishes the identity and image of the Company to
support the promotion of corporate values as well as
conducts protocol activities, prepares and manages
the Companys agenda of activities.

Tugas Sekretaris Perusahaan di antaranya:


1.
Membangun
citra
Perseroan
dengan
mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi
baik internal maupun eksternal dan mengelola
kegiatan-kegiatan korporat,
2. Bertindak selaku wakil Perseroan dan pejabat
penghubung antara Perseroan dengan seluruh
stakeholders dalam mengkomunikasikan kegiatan
Perseroan secara akurat dan tepat waktu,
3. Mengendalikan penyampaian informasi kinerja
Perseroan dan kegiatan korporasi kepada otoritas
pasar modal, otoritas bursa, investor, analis, dan
para pelaku pasar lainnya,
4. Menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan dan
Laporan Keuangan berkala kepada otoritas pasar
modal dan otoritas bursa,
5. Mengoordinasikan penyelenggaraan Rapat Direksi,
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan Rapat
Umum Pemegang Saham.

Corporate Secretary duties are to:


1. Build the Companys image by controlling
the management of internal and external
communication strategy , and managing corporate
activities,
2. Act as representative of the Company and the
official liaison between the Company and all
stakeholders
in
communicating
Companys
activities accurately and timely,
3. Control information dissemination of Companys
performance and corporate activities to the
capital market authority, the authority of the stock
exchanges, investors, analysts and other market
participants,
4. Deliver the Companys Annual Report and Financial
Report periodically to the capital market and stock
exchanges authorities,
5. Coordinate the implementation of the Board of
Directors and the Board of Directors Meetings as
well as General Meeting of Shareholders.

Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris


Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Kegiatan yang telah dijalankan selama
ini meliputi pengelolaan hubungan dengan publik dan
hubungan internal, menangani data dan kegiatan-

In the organizational structure of the Company,


the Corporate Secretary is responsible directly to
the Director. Activities that have been done so far
include managing relations with the public and
internal relations, handling of data and internal

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

kegiatan internal, serta memberikan masukan kepada


Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UndangUndang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya,
termasuk pelaksanaan tata kelola di Perseroan. Sejak
1 Oktober 2009, Perseroan telah menetapkan Andi
Firdaus sebagai Sekretaris Perusahaan.

activities, and advising the Board of Directors to


comply with the provisions of the Capital Market
Law and its implementing regulations, including the
implementation of governance in the Company. Since
1 October 2009, the Company has set Andi Paradise as
Corporate Secretary.

Selanjutnya sebagai penghubung Perseroan dengan


komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang
berkepentingan, Unit Sekretaris Perusahaan bersama
Unit Investor Relation memiliki tanggung jawab untuk
memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai
salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal,
membina hubungan dengan para investor saham, para
analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat,
regulator, serta komunitas keuangan terkait lainnya.

Furthermore, as liaison for the Company to the capital


market community and other interested external
parties, the Corporate Secretary together with Investor
Relations Unit are responsible to ensure the compliance
of openness aspect as one of the principles of Good
Corporate Governance to the capital market community,
to foster relationships with equity investors, analysts,
journalists, trustees, rating agencies, regulators, and
other related financial communities.

Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan


komunikasi yang efektif, Perseroan mengadakan acara
public expose dan analyst meeting, serta distribusi
siaran pers untuk mengkomunikasikan perkembangan
operasional dan kondisi keuangan terkini. Perseroan
juga menyampaikan informasi ke seluruh pegawai
melalui media komunikasi internal. Hal ini dilaksanakan
untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran
informasi kepada seluruh pemangku kepentingan.

In order to comply with regulations and enhance the


effective communication, the Company holds a public
expose and analyst meetings, and distribution of press
release to communicate the development of current
operations and financial condition. The Company also
provides information to all employees via internal
communication media. This is done to ensure equality
in the dissemination of information to all stakeholders.

Sepanjang
tahun
2011,
Perseroan
telah
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
sebanyak satu kali; melaporkan dan mengumumkan
berbagai informasi terkait operasional perusahaan
dalam rangka pemenuhan peraturan perundangan
yang berlaku kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek
Indonesia. Menerbitkan laporan tahunan dan informasi
lainnya yang dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan
di kantor pusat atau perwakilan Perseroan.

Throughout 2011, the Company had organized one


Annual General Meeting of Shareholders and the
Extraordinary General Meeting of Shareholders;
reporting and announcing a variety of information
related to the corporate operations in order to fulfill
existing regulations to Bapepam-LK and the Indonesian
Stock Exchange. In addition, the Company also
published the annual reports and other information
that were available at the head office of Corporate
Secretariat or the Companys representative office.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

115

Profil Sekretaris Perusahaan


Corporate Secretary Profile

Andi Firdaus

Andi
Firdaus
menjabat
sebagai
Sekretaris
Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sejak
1 Oktober 2009 melalui SK Direksi PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. No. 76/C/DU-KS/Kpts/2009.
Kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 13
April 1959, ini memulai karirnya di PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. sejak 1987 sebagai Engineer Teknik
Industri. Pernah menduduki jabatan Manajer Teknik
Industri pada 2006, lalu dipercaya menjadi Manajer
Operasional Pusdiklat pada 2008, sebelum akhirnya
menjadi Sekretaris Perusahaan sejak Oktober 2009.
Alumni Magister Managemen STIE Jakarta ini selama
dua tahun mewakili PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
sebagai counterpart di Perhimpunan Manajemen
Mutu Indonesia dan 11 kali sebagai Dewan Penilai
Konvensi Mutu Nasional serta anggota Penilai
International Convention on QCC.

116

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Andi Firdaus has served as Corporate Secretary of


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. since 1 October
2009 based on The Decision Letter of Directors of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. No. 76/C/DU-KS/
Kpts/2009. He was born in Bone, South Sulawesi, 13
April 1959, and started his career at PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. in 1987 as an Engineer in Industrial
Engineering. Previously, he held Manager position
in Industrial Engineering in 2006, and became the
Operations Manager at R&D Centre in 2008, before
being the Secretary of Corporate in October 2009.
This Master of Management Alumni of STIE Jakarta
represented PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. for
two years as a counterpart in Indonesia Quality
Management Association and for 11 times has sit in the
Board of Assessors of National Quality Convention and
a member of the International Convention on QCC.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Akses Informasi

Information Access

Sebagai BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


membuka seluas-luasnya akses informasi, baik
bagi pemegang saham (Pemerintah) maupun
pemangku kepentingan lainnya. Penyampaian
informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu
dan mudah diharapkan akan meningkatkan citra
Perseroan.

As a state-owned business enterprise, PT Krakatau


Steel (Persero) Tbk. opens as wide as possible
access to information, both for its shareholder (the
Government) and other stakeholders. Submission
of updated, complete, rapid, timely and obtainable
information is expected to improve the image of
the Company.

Pemegang saham dan masyarakat umum dapat


mengakses informasi tentang Perseroan melalui situs
internet www.krakatausteel.com yang diperbaharui
secara berkala. Perseroan juga menerbitkan berbagai
buletin, termasuk Buletin Krakatau Steel Group
(bulanan), Steel On (dwibulanan), Media Purna Karya
(triwulanan), dan KS Review (dwibulanan) yang
diedarkan secara luas.

The shareholders and the public can access


information about the Company through the
website at www.krakatausteel.com which is
regularly updated. The Company also publishes
various newsletters, including Krakatau Steel
Group Bulletin (monthly), Steel On (bimonthly),
Media Full paper (quarterly), and KS Review (every
two month), which are circulated widely.

Untuk kebutuhan informasi pimpinan puncak,


secara berkala Perseroan menerbitkan Executive
Information System (EIS) yang menyajikan
perkembangan bisnis perusahaan untuk kalangan
yang lebih luas.

For top management information needs, the


Company regularly publishes Executive Information
System (EIS) that provides business development
of the company to other parties.

Untuk membangun komunikasi yang lebih produktif,


secara berkala diselenggarakan pertemuan dengan
kalangan media massa, investor, dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.

To build a more productive communication,


meetings are regularly held with the mass media,
investors and other parties concerned.

Manajemen Risiko

Risk Management

Untuk
meningkatkan
kemampuan
Perseroan
mengatasi permasalahan legal dan bisnis potensial
yang semakin kompleks, pada tahun 2008 Perseroan
mulai menerapkan konsep manajemen risiko.
Melalui penerapan manajemen risiko, Perseroan
berharap dapat secara proaktif mengidentifikasi
potensi masalah yang ada serta melakukan langkahlangkah mitigasi yang dinilai paling optimal. Untuk
menjalankan fungsi tersebut, Perseroan membentuk
Divisi Manajemen Risiko.

To increase the Companys ability to overcome


potential legal problems and increasingly complex
business, the Company began applying the concept of
risk management in 2008. Through the application of
risk management, the Company expects to proactively
identify the potential problems and carry out most
optimal mitigation measures. In order to perform
these functions, the Company has established the Risk
Management Division.

Sebagai landasan penerapan manajemen risiko,


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah menetapkan
manual implementasi manajemen risiko yang disusun
sesuai dengan kaidah dan standar Committee of
Sponsoring Organization of The Tradeway Commission
(COSO). Tahap sosialisasi telah dilakukan terhadap
karyawan level manajerial melalui pelatihan in house,
seminar internal, mentoring implementasi,

As the cornerstone of risk management, PT


Krakatau Steel (Persero) Tbk. has determined that
the implementation of risk management manual is
prepared in accordance with the rules and standards
of the Committee of Sponsoring Organizations
of the Tradeway Commission (COSO). Stages of
socialization have been carried out to the managerial
level employees through in-house training, internal

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

117

118

sosialisasi melalui media intranet, dll. Untuk lebih


memudahkan penerapannya di lapangan, telah
disusun buku saku penerapan manajemen risiko yang
didistribusikan kepada jajaran pimpinan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.

seminars, mentoring implementation, socialization


through the intranet media, etc. To further facilitate its
application in the field, a risk management handbook
has been developed and distributed to the leadership
ranks of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Risiko bisnis adalah suatu potensi kejadian yang


berpengaruh negatif terhadap pencapaian visi, misi,
sasaran dan target Perseroan maupun unit organisasi.
Manajemen risiko adalah upaya untuk meminimalkan
pengaruh negatif berbagai sumber risiko yang dihadapi
dalam kegiatan bisnis agar tujuan perusahaan dapat
tercapai secara optimal. Divisi Manajemen Risiko yang
dimiliki Perseroan bertanggung jawab menyiapkan
infrastruktur implementasi, sosialisasi, bimbingan
implementasi dan pengeloaan risiko perusahaan.

Business risk is a potential event that adversely


affects the achievement of the vision, mission, goals
and targets of the Corporate or organizational unit.
Risk management is an attempt to minimize the
negative influence of various sources of risk faced by
the companys business activities so that the goals
can be achieved successfully. Risk Management
Division is responsible of preparing infrastructure
implementation,
socialization,
implementation
guidance and management of enterprise risk.

Sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 741


risiko yang tersebar hampir di seluruh unit kerja yang
dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu:
risiko strategis, risiko finansial, risiko operasional dan
risiko lingkungan. Seluruh risiko yang teridentifikasi
tersebut dicatat dalam database risiko yang ada
dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMARIS)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

To date there have been 741 identified risks spread to


almost all work units that are grouped into four types
of risk, namely: strategic risk, financial risk, operational
risk and environmental risk. All risks identified are
recorded in the database in the Risk Management
Information System (Sistem Informasi Manajemen
Risiko/SIMARIS) of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Pada tahun 2009, Perseroan menggabungkan fungsi


GCG dan Risk Management ke dalam satu divisi
struktural, yaitu Divisi GCG & Risk Management.
Penggabungan kedua fungsi tersebut semakin
mengintegrasikan penerapan manajemen risiko
sebagai salah satu pilar penting praktik Good
Corporate Governance Perseroan.

In 2009, the Company combined the functions of


Good Corporate Governance and Risk Management
into a single structural division, namely Corporate
Governance & Risk Management Division. Merging
these two functions was increasingly integrating risk
management as an important pillar of Good Corporate
Governance practices of the Company.

Penerapan manajemen risiko di Perseroan antara lain


melalui kegiatan:
Sosialisasi pedoman manajemen risiko secara
terpadu di Perseroan, termasuk anak perusahaan
Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk lebih
mengakselerasi penerapan manajemen risiko di
lingkungan Grup PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. Secara berkala dilakukan pertemuan bulanan
forum Risk Management Grup PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.
Analisis risiko unit kerja dan risiko korporat,
termasuk analisis risiko untuk melengkapi materi
RKAP tahunan.
Mentoring penyusunan analisis risiko dengan
prioritas pada kegiatan utama Perseroan.
Pembuatan database risiko Perseroan (Sistem
Informasi Manajemen Risiko PTKS SIMARIS).
Analisis risiko pada proyek-proyek strategis
perusahaan
(proyek
blast
furnace,
SAP,
Revitalisasi, dll.).
Analisis risiko spot terkait dengan kondisi aktual
yang dihadapi perusahaan.
Analisis risiko mengenai aspek lingkungan,
kesehatan dan kesehatan kerja.
Menerapkan Integrated Management System
(IMS) dengan cara melengkapi Key Performance
Indikator (KPI) Sasaran Kerja Unit dengan Key
Risk Indicator (KRI) dalam rangka memitigasi
pencapaian kinerja.

Risk management in the Company, among others, is


implemented through:
Socialization of integrated risk management
guidelines in the Company, including subsidiaries
of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. group to
further accelerate the implementation of risk
management within PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. Group. Monthly meeting of Risk Management
Forum PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Group is
periodically held.
Risk analysis unit and corporate risk, including risk
analysis to complete the annual RKAP material.

Risiko bisnis yang dihadapi PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. sebagai perusahaan baja terpadu
dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu:
1. Risiko Strategis, yaitu risiko-risiko yang bersifat
strategis bagi pengembangan perusahaan, seperti:
pengembangan teknologi, kebijakan pemerintah,
rencana investasi, pengembangan produk baru, dll.
2. Risiko Operasional, yaitu risiko yang terjadi
akibat kegagalan atau tidak memadainya proses
pengendalian mutu proses bisnis.

Business risks faced by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


as an integrated steel company are categorized into
four types of risk, namely:
1. Strategic risk that is strategic for the development
of the company, such as technology development,
government policies, investment plans, new
product development, etc.
2. Operational risk that results from failure or
inadequacy of business process quality control.

2011 Annual Report

Mentoring of the development of risk analysis with


a priority on the main activities of the Company.
Establishment of the Companys risk database
(Risk Management Information Systems PTKS SIMARIS).
Risk analysis on the companys strategic projects
(blast furnace project, SAP, Revitalization, etc.).
Spot risk analysis associated with the actual
condition faced by the company.
Risk analysis regarding environmental aspects,
Occupational safety and health.
Integrated
Management
System
(IMS)
implementation
by
completing
the
Key
Performance Indicator (KPI) of target work of
the unit using Key Risk Indicator (KRI) in order to
mitigate the achievement of the performance.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

119

120

3. Risiko Finansial, yaitu risiko yang secara langsung


maupun tidak langsung menimbulkan kerugian
dalam bidang keuangan.
4. Risiko Lingkungan, yaitu risiko yang berdampak
pada
kerusakan
lingkungan,
pencemaran
lingkungan, gangguan sosial kemasyarakatan,
reputasi perusahaan, dll.

3. Financial risk that directly or indirectly results


losses in the financial sector.

Berdasarkan sumbernya, risiko dapat berasal dari


luar (eksternal) maupun dalam (internal) perusahaan.
Secara ringkas, risiko tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the source, the risk may come from outside


(external) or inside (internal) the company. In summary,
the risk is as follows:

Risiko Eksternal

External Risk

Risiko Ekonomi
Industri baja adalah industri penghasil bahan baku
untuk memenuhi kebutuhan baja dasar industri
hilir, terutama infrastruktur, property, otomotif,
aneka mesin dan peralatan. Karena itu, kinerja
bisnis PT Krakatau Steel sangat dipengaruhi
oleh pertumbuhan ekonomi secara umum. Untuk
mengantisipasi gejolak perekonomian seperti yang
terjadi pada Tahun 1997, Perseroan telah mengambil
langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi
berbagai skenario kejadian yang dapat berdampak
negatif terhadap kelangsungan bisnis Perseroan.

Economic Risk
Steel industry is an industry producing raw
materials to meet the needs of basic steel
downstream industries, especially infrastructure,
property, automotive, machinery and miscellaneous
equipment. Therefore, the performance of
PT Krakatau Steels business is affected by general
economic growth. In anticipation of such economic
turmoil that occurred in 1997, the Company took
strategic steps to anticipate the various incidents
that can negatively impact the Companys business
continuity.

Pada Tahun 2008 dan Tahun 2009, PT Krakatau


Steel berhasil mengatasi dampak krisis ekonomi dan
finansial global sehingga masih dapat membukukan
laba bersih yang cukup membanggakan.

In 2008 and 2009, PT Krakatau Steel managed


to overcome the impact of global financial and
economic crisis and was still able to reach quite
encouraging.

Risiko Kelangkaan Bahan Baku


Sebagian besar bahan baku utama PT Krakatau Steel,
yaitu bijih besi dan scrap, masih berasal dari impor
sehingga terdapat risiko kelangkaan bahan baku
produksi. Upaya-upaya yang dilakukan Perseroan
untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko
kelangkaan bahan baku tersebut, antara lain:
-- Bersinergi dengan BUMN lain, membangun pabrik
pengolahan bahan baku lokal di Kalimantan
Selatan (PT Meratus Jaya Iron & Steel).
-- Mendorong berdirinya scrap processor lokal
untuk menunjang pemenuhan kebutuhan
bahan baku scrap.
-- Bekerja sama dengan lembaga riset universitas
dan pihak swasta dalam penelitian untuk
memaksimalkan pemanfaatan potensi bahan
baku lokal.
-- Melakukan Long Term Supply Agreement (LSA)
dengan pemasok bahan baku di dunia.

Risk of Raw Materials Scarcity


Most of the main raw materials of PT Krakatau Steel,
iron ore and scrap, are still imported that allows a
risk of raw materials shortage for the production
process. The efforts carried out by the Company to
minimize the negative impact from the risk of raw
materials shortage, among others, are:
-- Synergize with other state-owned enterprises,
build local raw materials processing plant in
South Kalimantan (PT Meratus Jaya Iron & Steel).
-- Encourage the establishment of a local scrap
processor to support the fulfillment of the basic
materials for scrap.
-- Collaborate with research institutes and private
agencies in research to maximize the utilization
of local raw materials.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4. Environmental risk that impacts on environmental


degradation and pollution, social disruption, the
companys reputation, etc.

-- Perform Long Term Supply Agreement (LSA)


with raw material suppliers in the world.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

-- Memperluas jaringan pemasok untuk menyuplai


kebutuhan bahan baku secara jangka panjang.
-- Perbaikan database dan mengevaluasi kinerja
pemasok.
-- Membangun sistem insentif bagi pemasok
yang terbukti loyal mendukung kegiatan bisnis
Perseroan.

-- Expand the network of suppliers to provide the


necessary raw materials in the long run.
-- Improve database and evaluate supplier
performance.
-- Establish incentives system for the supplier
who is proven having loyal support to the
Companys business activities.

Risiko Kelangkaan Energi (Gas dan Listrik)


Energi merupakan input utama industri baja setelah
bahan baku. Guna meminimalkan dampak negatif
dari risiko kelangkaan energi, Perseroan melakukan
upaya sebagai berikut:
-- Persiapan, penjajakan dan pendekatan yang
intensif dengan Pertamina dan PT PGN (sebagai
pemasok minyak dan gas) serta PT PLN
(sebagai pemasok listrik) untuk mendapatkan
LTA/MOU sebesar kebutuhan Perseroan.
-- Menggalakkan program internal untuk efisiensi
energi melalui program efisiensi di segala bidang.
-- Mengkaji kemungkinan penggunaan teknologi
alternatif yang tidak berbasis gas (non oil
gas-based).

Risk of Shortage of Energy (Gas and Electric)


Energy is a major input after the steel industry raw
materials. In order to minimize the negative impact
of the risk of energy shortages, the Company made
the following efforts:
-- Do preparation, assessment and intensive
approach to PT Pertamina and PGN (as a
supplier of oil and gas) and PT PLN (as a
supplier of electricity) to get the LTA / MOU for
the needs of the Company.
-- Promote internal program for energy efficiency
through efficiency program in all areas.
-- Assess the possible use of alternative
technologies that are not gas-based (non oilbased gas).

Risiko Kerusakan dan Kehilangan Aset


Untuk mengendalikan risiko kerusakan dan
kehilangan aset, Perseroan melakukan upayaupaya sebagai berikut:
-- Mengembangkan
Sistem
Manajemen
Pengamanan Perusahaan (SMP-KS) sebagai
upaya preventif dan protektif terhadap kerusakan
maupun kehilangan aset milik Perseroan.
-- Mengasuransikan seluruh aset dan properti
perusahaan yang memiliki risiko kerugian
yang disebabkan oleh kerusakan, kebakaran,
kehilangan
dan
penyebab
lain
yang
dimungkinkan
dijamin
oleh
perusahaan
asuransi.
-- Mengasuransikan seluruh barang (kargo) yang
berada dalam perjalanan (pengangkutan)
dengan memperhatikan term of delivery yang
disepakati dengan pihak penjual atau pembeli.
-- Mengasuransikan seluruh proyek konstruksi dan
erection yang dikerjakan oleh pihak kontraktor
dengan memperhatikan kontrak yang berlaku.
-- Mengasuransikan seluruh kemungkinan risiko
kerugian yang akan terjadi terhadap diri dan
aset pihak ketiga yang berada di lokasi kantor
dan areal pabrik milik Perseroan.

Risk of Loss and Damage to Property


To control the risk of damage and loss of assets,
the Company has made the following efforts:

2011 Annual Report

-- Develop a Company Safety Management System


(Sistem Manajemen Pengaman Perusahaan/
SMP-KS) as a preventive and protective action
against damage or loss of assets.
-- Insure all assets and property of the company
that have a risk of loss caused by damage,
fire, loss and other causes that are possibly
guaranteed by the insurance company.

-- I nsure all goods (cargo) that are in transit


(transportation) by considering the term of
delivery agreed upon by the seller or buyer.
-- I nsure all construction projects and erection
undertaken by the contractor with respect to
the applicable contract.
-- Insure all possible losses that would occur to
the third party themselves and their assets
which are in office location and area of the
Companys factory.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

121

122

Risiko Fluktuasi Kurs


Sistem nilai tukar mengambang yang diperlakukan
pemerintah sejak Agustus 1997 membuat pergerakan
kurs rupiah terhadap mata uang asing, termasuk dolar
Amerika Serikat, sulit diperkirakan. Kemungkinan
rupiah terdepresiasi terhadap dolar atau valuta
asing keras lainnya sangat terbuka. Bagi Perseroan,
depresiasi rupiah akan sangat mempengaruhi
struktur biaya, mengingat ketergantungan yang
cukup besar pada bahan baku impor.

Currency Fluctuation Risk


Floating exchange rate system that has been applied
by the government since August 1997 has made the
movement of Rupiah against foreign currencies,
including U.S. dollars, difficult to estimate. The
possibility of Dollar or Rupiah depreciated to other
foreign currencies is likely to happen. For the
Company, the depression of Rupiah will greatly
affect the cost structure, given the substantial
dependence on imported raw materials.

Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan


melakukan upaya berikut:
-- Menetapkan kebijakan lindung nilai, khususnya
untuk transaksi perdagangan.
-- Menetapkan harga jual disesuaikan dengan
perubahan kurs.

To control this risk, the Company has made the


following efforts:
-- Define a hedge policy, particularly for trade
transactions.
-- Setting the selling price adjusted by exchange
rate changes.

Risiko Persaingan Usaha


Industri baja Indonesia relatif terbuka. Permintaan
tak melakukan pembatasan yang signifikan terhadap
impor produk baja sehingga pasar baja nasional
sangat terbuka bagi pasok baja internasional.

Business Competition Risk


Indonesia steel industry is relatively opened. The
demand does not significantly limit imported steel
production, so national steel market is very much
opened for international steel supplier.

Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan


melakukan upaya:
-- Meningkatkan cost competitiveness di segala
bidang.
-- Memastikan ketepatan dan kecepatan dalam
menangani klaim konsumen.
-- Memenuhi on time delivery dan kualitas yang
sesuai dengan permintaan.
-- Membentuk jaringan distributor.
-- Melakukan
customer
gathering
yang
dilaksanakan setiap tahun untuk mempererat
hubungan perusahaan dengan para konsumen,
sekaligus
meningkatkan
loyalitas
para
konsumen terhadap Perseroan.
-- Melakukan survei kepuasan konsumen yang
dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui
tingkat kepuasan konsumen terhadap produk
Perseroan, sekaligus untuk mengetahui aspekaspek yang perlu ditingkatkan secara terusmenerus.

In order to control the risk, the Company takes


following methods:
-- increasing cost competitiveness on every fields;

Risiko Peraturan Internasional


Pasang surut globalisasi, yang antara lain ditandai
oleh peningkatan peran World Trade Organization
(WTO), melahirkan berbagai peraturan (baru)
yang membuat persaingan bisnis terhadap seluruh
rantai produksi, dari pengadaan bahan baku sampai

Risk Of International Regulation


Globalization marking by escalation of WTO (World
Trade Organization) role, produces various new
regulation which sets a tighter business competition
to all production chains, from raw material provision,
distribution and production sales. To minimize bad

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

-- ensuring speed and proper response to handle


customer claim;
-- fulfilling on time delivery and match the quality
requirement;
-- building distribution network;
-- conducting customer gathering annually to tie
the Company and customer; relationship, as
well as increasing loyalty;

-- deploying customer satisfaction survey annually


to gain information about customer satisfaction
level regarding the Company productions. At
once, also identify any continuously improvable
aspects.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

distribusi dan penjualan produk menjadi semakin


ketat. Untuk meminimalkan dampak buruk dari
liberalisasi pasar ini, Perseroan melakukan upaya
sebagai berikut:
-- Secara reguler melakukan kajian dampak
peraturan internasional terhadap Perseroan.
-- Mengusulkan solusi kepada Kementerian BUMN
maupun departemen teknis terkait untuk
melindungi kepentingan industri baja nasional.

impact from market liberalization, the Company


takes the following methods:

Risiko Kebijakan Pemerintah


Tren liberalisasi perdagangan dunia, bersama
kondisi
makro
sosial
ekonomi
domestik,
mempengaruhi kebijakan pemerintah, misalnya
terhadap privatisasi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Sebagai langkah antisipasi terhadap
dampak negatif yang mungkin timbul, Perseroan
melakukan berbagai upaya antara lain:
-- Melakukan kajian dampak kebijakan pemerintah
terhadap Perseroan dan menindaklanjutinya.
-- Mengusulkan solusi kepada Kementerian
BUMN dan Departemen Teknis terkait untuk
melindungi kepentingan industri bagi nasional.

Risk Of Government Regulation


Liberalization trend of world trade and macro
condition of domestic social economy influence
governments policy, such as the privatization
of State-owned Enterprises (BUMN). As an
anticipation to prevent negative impact, the
Company carries out several efforts as follow:
-- conduct a study of government policy impact
to the Company and follow up the result of the
study;
-- propose solution to the Ministry of State-owned
Enterprise and other technical department
related to protect the industry interest for
national.

Risiko Internal

Internal Risk

Risiko Operasi Pabrik


Untuk
mengendalikan
risiko
kemungkinan
gangguan operasi pabrik, Perseroan melakukan
upaya berikut:
-- Melaksanakan program predictive maupun
preventive maintenance secara konsisten.
-- Melakukan kajian harian, mingguan dan bulanan
terhadap kinerja operasi fasilitas produksi.
-- Mengkaji
dan
melaksanakan
program
revitalisasi untuk menjamin keandalan operasi
fasilitas produksi.

Plant Operation Risk


In order to control possibility of disturbance in plant
operation, the Company takes the following efforts:

Risiko Kekaryawanan
Risiko yang terkait personel sangat luas, antara
lain meliputi kecelakaan kerja, kesehatan, program
pensiun, jaminan hari tua, pemutusan hubungan
kerja, dan lainnya. Guna meminimalkan risiko
tersebut, Perseroan menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:
-- Mengikutsertakan seluruh karyawan dalam
program
jaminan
Sosial
Tenaga
Kerja
(Jamsostek) yang meliputi jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JK) dan
Jaminan Hari Tua (JHT) melalui Badan Usaha
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial

Human Resources Risk


There are many risks regarding to human resources,
such as working accident, health care, pension
program, employment termination, and et cetera.
To minimize those risks, the Company takes these
following efforts:

2011 Annual Report

-- analyzing the impact of international regulation


to the Company regularly;
-- proposing solutions to the Ministry of StateOwn Enterprises and other relevant technical
departments to protect the interest of national
steel industries.

-- conduct predictive and preventive maintenance


program consistently;
-- conduct daily, weekly and monthly study to
production facility performances;
--
study and implement program revitalization
to ensure reliability operation of production
facilities

-- involve all employees in workers social security


program (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), which
covers accident insurance (Jaminan Kecelakaan
Kerja), life insurance (Jaminan Kematian) and
pension (Jaminan Hari Tua). The program is
adopted through Institution of Workers Social

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

123

Tenaga Kerja sesuai dengan perundang


undangan yang berlaku.
-- Menyediakan fasilitas kesehatan kepada para
karyawan beserta keluarganya.
-- Menyelenggarakan Program Pensiun dan
Program Jaminan Hari Tua.
-- Menyediakan dan memberikan hak-hak sesuai
dengan perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara
Perseroan dengan Serikat Karyawan.

Security Program (Badan Usaha Penyelenggaraan


Progam Jaminan Sosial Tenaga Kerja) in
accordance with applicable law and regulation;
-- provide health facilities for all employees and
their family;
-- conduct pension program and retirement
program;
-- provide and give employees rights in
accordance with Mutual Working Agreement
between the Company and Workers Union.

Risiko Dampak Lingkungan


Pencemaran lingkungan, dengan alasan apapun, dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
kerja, kesehatan karyawan, keselamatan alat kerja
serta tuntutan hukum. Sebagai bukti komitmen
Perseroan terhadap perlindungan lingkungan kerja,
Perseroan telah menugaskan unit kerja yang secara
khusus bertugas mengelola Keselamatan, Kesehatan
kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Perseroan secara
konsisten dan sungguh-sungguh juga melaksanakan
peraturan dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) maupun
sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
(SMK3). Perseroan selalu mendorong diterapkannya
Perusahaan Hijau dengan mengambil motto Go
Green antara lain dengan kegiatan One Man One
Tree, penghijauan pantai dengan penanaman
bakau melibatkan murid-murid sekolah, masyarakat,
pengurus dan jamaah masjid dalam program
penanaman pohon penghijauan di lingkungan sekitar
perusahaan.

Risk Of Environmental Impact


Environmental pollution with any reason can
cause negative impact on working environment,
employee health, working facility security and
lawsuits. As a proof of Companys commitment to
working environment protection, it has assigned
a special working unit to manage Occupational
safety, health and environment. The Company
consistently implements regulations and provisions
which are stipulated in Environmental Management
System (ISO 14000) and Occupational Safety and
Health Management System (Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja SMK3). It has also
supported Green Company implementation, and
adopt Go Green as its motto, by implementing it
in One Man One Tree activities, such as activity of
mangrove conservation in coastal areas involving
students, communities, mosques boards, and
activity planting trees at companys vicinity area.

Pekerja mengoperasikan Skin Pass


Machine di Pabrik Pengerolan Baja
Lembaran Dingin.

124

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Perkara Penting yang Dihadapi


Perusahaan

Perkara Penting yang Dihadapi


Perusahaan

Sepanjang 2011, Perseroan menghadapi beberapa perkara


hukum, antara lain berkaitan dengan gugatan ganti rugi,
gugatan hak milik atas tanah, pencemaran nama baik,
dan sebagainya. Beberapa perkara sudah mencapai
penyelesaian, beberapa lainnya masih akan menjalani
proses persidangan. Atas perkara-perkara ini, manajemen
dan konsultan hukum Perseroan berkeyakinan bahwa
kasus-kasus tersebut secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama tidak akan mempunyai pengaruh yang
material terhadap kondisi keuangan Perseroan dan hasil
operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan
dapat memenangkan perkara ini.

The Company faced a number of litigation cases


throughout 2011, particularly in relation to claims for
compensation, land ownership, defamation charges,
etc. Some of the cases have been solved, while the
others are still under litigation process. On these
matters, the Companys management and its legal
counsel believe that the above mentioned cases
individually or in the aggregate will not have any
material adverse effects on the Companys financial
position or results of operations. The management
believes that the Company can win these cases.

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara


Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)
No. 24-VIII-1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat
HGB No. 2/Kubangsari milik Perusahaan seluas
66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam
tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata
Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum
tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi
tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan
permohonan Penetapan kepada Pengadilan
Negeri Serang dan pada tanggal 20 April 2009
mengeluarkan
putusan
yang
menetapkan
Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan
untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas
Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan
(PT DSP) mengajukan gugatan ganti rugi terhadap
Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343/
Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009.

a. Based on the Decision Letter of the State Ministry


of Land Affairs/Head of National Land Board (BPN)
No. 24-VIII-1999 dated July 21, 1999, the Companys
HGB certificate No. 2/Kubangsari for 66.5 Ha out
of 252 Ha was revoked from the Company. In the
civil court and the State Administrative Court level
which have permanent legal basis, it was declared
that the land belong to the State. The Company
then requested a Decree to the District Court of
Serang and on April 20, 2009 the District Court of
Serang issued a Decree stating that the Company
has the priority to obtain the right on the land.
Upon this decision, PT Duta Sari Prambanan
(PT DSP) filed a suit against the Company for
the compensation to the District Court of South
Jakarta which was registered under Case No. 1343/
Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel dated July 17, 2009.

Berdasarkan
perjanjian
penyelesaian
yang
dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal 27
Juli 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti
dari Notaris Soetjipto, S.H., M.Kn., Perusahaan dan
PT DSP sepakat menyelesaikan sengketa tersebut.
Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada
PT DSP sebesar Rp34.000 juta setelah surat
keputusan pemulihan hak dan sertifikat HGB atas
nama Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat
dan telah diterima Perusahaan. Pada tanggal 27
September 2010, BPN Pusat telah menerbitkan
surat keputusan pemulihan hak tersebut dan
Perusahaan telah membayar kepada PT DSP
sebesar Rp17.000 juta.

Based on the settlement agreement which was


ratified on Notarial Deed No. 208 dated July 27,
2010 of Aulia Taufani, S.H., the substitute notary
of Soetjipto, S.H., M.Kn., the Company and PT
DSP agreed to settle the dispute. The Company
will give indemnification to PT DSP amounting to
Rp34,000 million provided that the decree on the
recovery of right and HGB certificate in the name
of the Company have been issued by the Central
BPN and have been received by the Company.
On September 27, 2010, the Central BPN issued
the decree on the recovery of the right and the
Company paid Rp17,000 million to PT DSP.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

125

126

Pada tanggal 17 Februari 2011, Kantor Pertanahan


Cilegon telah melakukan pemulihan hak dengan
pencatatan kembali tanah tersebut baik dalam
sertifikat HGB No. 2/Kubangsari maupun dalam
buku tanah sertifikat tersebut atas nama Perusahaan.
Perusahaan telah membayar sisa sebesar Rp17.000
juta kepada PT DSP dan kasus tersebut telah selesai
pada tanggal 31 Desember 2011.

On February 17, 2011, the Cilegon Land Office has


reinstalled the Companys right by relisting the
land in both the certificate HGB No. 2/Kubangsari
and the land book certificate on behalf of the
Company. The Company paid the remaining
amount of Rp17,000 million to PT DSP and the case
had been settled as of December 31, 2011.

b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,47 Ha,


dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin
Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 7/1972.
Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk
mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan
Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk
tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik.

b. The Companys land in Kubangsari with area of


4.47 Ha out of 252 Ha, was claimed by Djamaluddin
Malik based on Right of Ownership certificate
No. 7/1972. The District Court of Serang decided
to recognize both party certificates, whereas the
High Court of Bandung decided not to accept
Djamaluddin Maliks lawsuit.

Pada
tingkat
kasasi,
Mahkamah
Agung
menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang.
Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan
mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah
Agung. Pada tanggal 16 September 2009, Majelis
Hakim PK mengeluarkan keputusan yang menolak
permohonan peninjauan kembali tersebut.

At the cassation level, the Supreme Court enforced


the decision of the District Court of Serang. On
November 19, 2008, the Company filed for a Judicial
Review to the Supreme Court. On September 16,
2009, the Supreme Court Judge made a verdict
that rejected the Companys Judicial Review.

Djamaludin Malik kemudian mengajukan sita


eksekusi yang ditindaklanjuti dengan surat
panggilan dari Pengadilan Negeri Serang
tanggal 24 Februari 2011. Berdasarkan Perjanjian
Perdamaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris
No. 67 tanggal 26 Juli 2011 dari Indrajati Tandjung,
S.H., Perusahaan dan Djamaludin Malik sepakat
menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan akan
memberikan ganti rugi kepada Djamaluddin Malik
sebesar Rp11.622 juta yang akan dibayar dalam dua
tahap. Perusahaan telah melakukan pembayaran
tahap pertama sebesar Rp5.811 juta pada tanggal
19 Agustus 2011.

Djamaludin Malik has filed a foreclosure executions


followed up with a letter of invitation from the
District Court of Serang dated February 24, 2011.
Based on the settlement agreement which was
ratified on Notarial Deed No. 67 dated July 26,
2011 of Indrajati Tandjung, S.H., the Company and
Djamaluddin Malik agreed to settle the dispute. The
Company will give indemnification to Djamaluddin
Malik amounting to Rp11,622 million which will be
paid in two phases. The Company paid the first
phase of Rp5,811 on August 19, 2011.

c. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan klaim


terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.,
yang telah menahan pembayaran piutang sebesar
Rp38.000 juta. Penahanan piutang tersebut diklaim
oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi
kerugian yang dialami akibat keterlambatan
pasokan pipa dari PT KHIP. PT KHIP bermaksud
menyelesaikan klaim tersebut melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Berdasarkan
Surat tanggal 30 Mei 2011, PT KHIP mengajukan
permohonan ke Perusahaan untuk tidak melanjutkan
proses klaim tersebut ke BANI.

c. PT KHIP is in the process of submitting a claim to


PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., who
retained the payment of its receivables amounting
to Rp38,000 million. The retained receivables are
claimed by such customer as compensation for
losses due to the delay of pipe supply from PT KHIP.
PT KHIP has intention to settle the claim through
the Indonesian National Board of Arbitration
(BANI). Based on its Letter to the Company dated
May 30, 2011, PT KHIP proposed not to continue
the claim through BANI.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Pada tanggal 31 Desember 2011, telah dilakukan


pencadangan penuh terhadap piutang dari
pelanggan tersebut.

As of December 31, 2011, a full provision on


receivable from the customer has already been
made.

d. Perusahaan merupakan Tergugat dalam gugatan


yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto, selaku
Direktur PT Nusantara Buana Cemerlang (PT NBC),
melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar
dalam perkara No. 35/PDT.G/2010/PN.SRG tanggal
23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan gugatan
kepada Perusahaan atas tuduhan perbuatan
melawan hukum dengan memutuskan hubungan
kerja dengan PT NBC secara sepihak dan menuntut
pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar
Rp59.105 juta.

d. The Company is a party to the claim filed by H.


Utok Hariyanto, as the Director of PT Nusantara
Buana Cemerlang (PT NBC), before the District
Court of Serang, which was registered under the
Case No. 35/PDT.G/ 2010/PN.SRG dated August
23, 2010. The Claimant claimed that the Company
allegedly conducted an unlawful termination of
the contract work with PT NBC and claimed for
payment settlement from the Company amounting
to Rp59,105 million.

Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi


Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk
mewakili Perusahaan dalam perkara ini. Berdasarkan
Perjanjian Perdamaian tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan
dan PT NBC sepakat menyelesaikan sengketa
tersebut. Perusahaan akan memberikan ganti rugi
kepada PT NBC sebesar Rp8.053 juta yang telah
dibayar Perusahaan pada tanggal 28 Juli 2011.

Against such claim, the Company has appointed


the District Attorney of Banten as the State
Attorney to represent the Company on this case.
Based on the settlement agreement dated June 1,
2011, the Company and PT NBC agreed to settle
the dispute. The Company paid indemnification to
PT NBC amounting to Rp8,053 million which was
paid by the Company on July 28, 2011.

e.
Perusahaan merupakan Tergugat II dalam
gugatan yang diajukan oleh PT Tobu Indonesia
Steel (Penggugat) melalui Pengadilan Negeri
Tangerang yang terdaftar dalam perkara No. 464/
PDT.G/2010/PN.TNG tanggal 19 Oktober 2010.
Penggugat meminta agar Surat Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 11
Oktober 2010 perihal Pembatalan Pendaftaran
Merek KS-TI ditunda pemberlakuannya dan
menuntut pembayaran ganti rugi sebesar
Rp100.000 juta.

e. The Company is the second defendant to a lawsuit


filed by PT Tobu Indonesia Steel (Claimant)
before the District Court of Tangerang which was
registered under the Case No. 464/PDT.G/2010/
PN.TNG dated October 19, 2010. The Claimant
demanded to suspend the application of the Letter
of the Directorate General of Intellectual Property
Rights of the Ministry of Laws and Human Rights
of the Republic of Indonesia dated October 11,
2010 regarding the cancellation of Trademark
Registration of KS-TI and claimed for payment
settlement of Rp100,000 million.

Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah


melakukan pembelaan juga mengajukan gugatan
balik dan menuntut Penggugat untuk membayar
ganti rugi sebesar Rp300.000 juta. Pada tanggal
31 Maret 2011, Pengadilan Negeri Tangerang
mengabulkan eksepsi Perusahaan dan terhadap
putusan ini Penggugat mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi Banten. Pada tanggal 25 Juli 2011,
Pengadilan Tinggi Banten menjatuhkan putusan yang
membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang
serta menghukum Perusahaan dan Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual membayar
ganti rugi sebesar Rp1.000 juta secara tanggung

Against such claim, the Company, aside from


submitting legal defense, also submitted counter
claim and demand the Claimant to indemnify the
Company for the amount of Rp300,000 million.
On March 31, 2011, the District Court of Tangerang
granted the demurrer of the Company and against
such verdict, the Claimant appealed to the High
Court of Banten. On July 25, 2011, the High Court
of Banten issued the verdict that cancelled the
District Court of Tangerangs verdict and imposed
the Company and the Directorate General of
Intellectual Property Rights to pay in cash jointly
and severally, for the sum of Rp1,000. On August 8,

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

127

128

renteng. Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaan


mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai
dengan Desember 2011, perkara ini masih dalam
proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.

2011, the Company filed cassation to the Supreme


Court. Up to December, 2011, this case is still on the
examination process in the Supreme Court.

f. Perusahaan merupakan Tergugat II dalam gugatan


Citizen Lawsuit di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
yang terdaftar dalam perkara No. 500/Pdt.G/2010/
PN.Jkt.Pst tanggal 30 November 2010. Penggugat
mengajukan
gugatan
kepada
Perusahaan
dengan tuduhan perbuatan melawan hukum atas
penjualan saham Perusahaan melalui IPO dan
menuntut pembatalan penjualan saham tersebut.
Pada tanggal 13 Oktober 2011, Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan yang
menerima eksepsi para Tergugat dan menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Sampai
dengan batas waktu periode banding, tidak ada
pihak yang mengajukan banding atas keputusan
tersebut dan oleh karenanya, keputusan tersebut
bersifat final dan mengikat.

f. The Company is the second defendant to the


Citizen Lawsuit case filed in the District Court
of Central Jakarta, which was registered under
the Case No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst dated
November 30, 2010. The Plaintiffs claimed that
the Company allegedly conducted an unlawful
sale of the Companys shares through the IPO
and demanded to annul such IPO. On October 13,
2011, the District Court of Central Jakarta issued a
verdict that accept the demurrer of the defendants
and declare the Plaintiffs lawsuit as not acceptable.
Up to the expiry date of the appeal period, no party
filed an appeal against the verdict and, therefore,
the verdict is already final and binding.

g. Tanah Perusahaan seluas 66,5 Ha di Kubangsari


berdasarkan sertifikat HGB No. 2/ Kubangsari
digugat oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Januardi
Djajadi) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang terdaftar dalam perkara No. 686/Pdt.G/2010/
PN.JKT.Sel. tanggal 20 Desember 2010. Penggugat
menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli warisnya
tidak pernah memperjualbelikan atau mengalihkan
hak atas tanah tersebut dan menuntut ganti rugi
sebesar Rp1.039.417 juta kepada Perusahaan,
PT DSP dan Kepala BPN. Sampai dengan Desember
2011, perkara tersebut masih dalam proses
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

g. The Companys land in Kubangsari with area of 66.5


Ha under the HGB certificate No. 2/ Kubangsari
was claimed by the Heirs Lim Tiang Bie (Januardi
Djajadi) before the District Court of South Jakarta,
which was registered under the Case No. 686/
Pdt.G/2010/PN. JKT.Sel. dated December 20,
2010. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and
his heirs never sold or transferred the land rights
and claimed for payment settlement from the
Company, PT DSP and the Head of BPN amounting
to Rp1,039,417 million. Up to December, 2011, this
case is still on trial process at the District Court of
South Jakarta.

h. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan


yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie
(Hendra Widjaya) melalui Pengadilan Negeri
Serang yang terdaftar dalam perkara No. 40/
Pdt.G/2011/PN.Serang tanggal 7 Juni 2011 atas
tanah Perusahaan seluas 151,6 Ha di Kubangsari.
Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan
ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan
atau mengalihkan hak atas tanah tersebut dan
menuntut ganti rugi sebesar Rp620.148 juta kepada
Perusahaan, PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub
Sugiarto Sutrisno, Hindra Sunarli dan Pemerintah
Kota Cilegon. Sampai dengan Desember 2011,
perkara tersebut masih dalam proses persidangan
di Pengadilan Negeri Serang.

h. The Company is the first defendant to a lawsuit


filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hendra Widjaya)
before the District Court of Serang, which was
registered under the Case No. 40/PDT.G/2011/
PN.Serang dated June 7, 2011 on the Companys
land in Kubangsari with area of 151.6 Ha. The Plaintiff
stated that Lim Tiang Bie and his heirs never sold
or transferred the land rights and claimed for
payment settlement from the Company, PT DSP, PT
Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno, Hindra
Sunarli and the Local Government of Cilegon,
amounting to Rp620,148 million. Up to December,
2011, this case is still on trial process at the District
Court of Serang.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

i. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan


yang diajukan oleh ahli waris Lim Tiang Bie (Hindra
Sunarli) melalui Pengadilan Negeri Serang yang
terdaftar dalam perkara No. 47/PDT.G/2011/
PN.Serang tanggal 18 Agustus 2011 atas tanah
Perusahaan seluas 50,8 Ha di Kubangsari.
Penggugat menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan
ahli warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau
mengalihkan hak atas tanah tersebut dan menuntut
ganti rugi sebesar Rp289.596 juta kepada
Perusahaan. Sampai dengan Desember 2011,
perkara tersebut masih dalam proses persidangan
di Pengadilan Negeri Serang.

i. The Company is the first defendant to a lawsuit


filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hindra Sunarli)
before the District Court of Serang, which was
registered under the Case No. 47/PDT.G/2011/
PN.Serang dated August 18, 2011 on the
Companys land in Kubangsari with area of 50.8
Ha. The Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and
his heirs never sold or transferred the land rights
and claimed for payment settlement from the
Company, amounting to Rp289,596 million. Up to
December, 2011, this case is still on trial process at
the District Court of Serang.

j. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam gugatan


yang diajukan oleh Reinhard Marulitua Nainggolan
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
terdaftar dalam perkara No. 465/Pdt.G/2011/
PN.Jkt.Sel tanggal 24 Agustus 2011. Penggugat
mengklaim bahwa Perusahaan dan para tergugat
lain telah mencemarkan nama baik Penggugat dan
menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan
dan para tergugat lain sebesar Rp15.331 juta.
Sampai dengan Desember 2011, perkara tersebut
masih dalam proses persidangan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.

j. The Company is the first defendant to a


lawsuit filed by Reinhard Marulitua Nainggolan
before the District Court of South Jakarta,
which was registered under the Case No. 465/
Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. dated August 24, 2011.
The Plaintiff claimed that the Company together
with other defendants allegedly conducted
defamation against the Plaintiff and claimed for
indemnification from the Company and other
defendants amounting to Rp15,331 million. Up to
December, 2011, this case is still on trial process at
the District Court of South Jakarta.

k. Perusahaan merupakan Turut Tergugat dalam


gugatan yang diajukan oleh Saprudin melalui
Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam
perkara No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG tanggal 13
September 2011. Penggugat mengajukan gugatan
kepada Djamaludin Malik (Tergugat) atas tuduhan
wanprestasi atas perjanjian kontrak yang dibuat
kedua belah pihak dan menuntut Perusahaan untuk
mengalihkan pembayaran tahap kedua sebesar
Rp5.261 juta kepada Penggugat. Perselisihan
diselesaikan berdasarkan perjanjian perdamaian
tanggal 8 Desember 2011.

k. The Company is the co-defendant to a lawsuit


filed by Saprudin before the District Court of
Serang, which was registered under the Case
No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG dated September 13,
2011. The Plaintiff claimed that Djamaludin Malik
(the Defendant) allegedly conducted a breach of
contract agreement made between both parties
and claimed the Company to transfer the second
phase payment of Rp5,261 million to the Plaintiff.
Dispute settled by the settlement agreement dated
December 8, 2011.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

129

130

Pokok-Pokok Kode Etik

Principles Of Ethic Code

Prinsip-prinsip Good Krakatau Steel Governance


menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha
untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Prinsipprinsip tersebut diterjemahkan ke dalam Etika Bisnis
dan Etika Kerja.

The principles of Good Krakatau Steel Governance


are inseparable part from the effort to achieve the
Companys vision and mission. The principles are
translated into Business Ethics and Work Ethics.

Etika Bisnis yaitu bagaimana perusahaan dan karyawan


bersikap dan bertindak dalam berhubungan dengan
pihak-pihak di luar perusahaan yaitu kepada:
1. Penyelenggara Negara
2. Karyawan
3. Pemasok
4. Konsumen
5. Prinsipal
6. Pesaing
7. Media Masa
8. Investor
9. Mitra Kerja
10. Masyarakat
11. Organisasi Profesi.

Business Ethics is how the Company and employee


behave and perform certain attitude in building
relationship with the following external stakeholders:
1. Government
2. Employee
3. Supplier
4. Customer
5. Principal
6. Competitor
7. Mass media
8. Investor
9. Business partner
10. Community
11. Professional Organization

Sedangkan Etika Kerja, yaitu bagaimana seharusnya


seorang pimpinan dan karyawan bersikap, berperilaku
dan berhubungan dengan pihak-pihak di internal
perusahaan, meliputi:
1. Etika kerja sesama pelaku etis
2. Etika kerja sebagai seorang pimpinan
3. Etika dalam melakukan komunikasi
4. Etika menjaga kerahasiaan data dan informasi
perusahaan
5. Etika menjaga aset perusahaan
6. Etika menjaga keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan hidup
7. Etika menghindari benturan kepentingan dan
penyalahgunaan jabatan
8. Etika menerima hadiah, gratifikasi dan
entertainment
9. Etika memberi hadiah/gratifikasi dan
entertainment
10. Etika dalam aktivitas politik.

Meanwhile Work Ethics is how a leaders and employees


should behave and perform certain attitude in building
relationship with internal stakeholders, includes:

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

1. Work ethics with the same ethic fellow.


2. Work ethics as a leader.
3. Ethics in communication.
4. Ethics to maintain the Companys data and
information confidentiality.
5. Ethics to maintain the Companys asset.
6. Ethics to preserve occupational safety, health and
environment.
7. Ethics to avoid conflict of interest and misuse of
power
8. Ethics to accept gift, gratification and entertainment
9. Ethics to give gift, gratification and entertainment
10. Ethics in political activity

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Nilai Budaya Perusahaan

Corporate Values

Perseroan telah berkomitmen untuk melaksanakan


etika usaha yang baik sesuai prinsip-prinsip GCG
dengan landasan budaya perusahaan yang kokoh,
yaitu CIRI (Competence, Integrity, Reliable, Innovative).
Hal tersebut dilakukan untuk membangun citra positif
perusahaan dan meraih kepercayaan dari investor,
kreditor, komunitas bisnis dan pemangku kepentingan
lainnya. Hanya dengan cara demikian Perseroan dapat
menyongsong masa depan yang lebih cerah secara
bermartabat.

The Company has commited to conduct good


business ethics based on the GCGs principles with
strong organization culture foundation that are CIRI
(Competence, Integrity, Reliable, and Innovative). The
aims of this commitment are to build positive image
of the Company and to obtain trust from investor,
creditor, business community and other stakeholders.
This is the best mean for the Company to welcome a
brighter future with a great esteem.

Nilai-nilai budaya yang harus dijunjung tinggi setiap


karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., yaitu:
Competence, Integrity, Reliable, Innovative, memiliki
makna seperti dijelaskan sebagai berikut:

The highly-culture values of the PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk.s employees are: Competence, Integrity,
Reliable, and Innovative, explained as follow:

Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values


Competence

Competence

Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri


serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, keahlian, dan sikap mental demi
peningkatan kinerja yang berkesinambungan.

Reflecting self-confidence in capacity and spirit to


improve knowledge, skill, expertise and attitude for
sustainable performance.

Integrity

Integrity

Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap


kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undangundang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam
memperjuangkan kepentingan perusahaan.

Reflecting commitment to agreement, rules,


and prevailing law and regulations through
professionalism in achieving the companys objective.

Reliable

Reliable

Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap


dalam merespons komitmen dan janji, dengan
menyinergikan
berbagai
kemampuan
untuk
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

Reflecting readiness, swiftness and responsiveness in


delivering commitment and promises by synergizing
all abilities and resources for customer trust and
satisfaction.

Innovative

Innovative

Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk


menciptakan gagasan baru dan implementasi yang
lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan
hasil kerja di atas standar.

Reflecting determination and capacity to create new


ideas along with better implementation in improving
process and output quality.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

131

132

Berlandaskan pada nilai-nilai budaya di atas, Perseroan


secara terus-menerus mendorong perilaku etis pada
setiap kegiatan yang dilakukan oleh semua jajaran
pimpinan perusahaan, antara lain melalui:
1. Sosialisasi program anti gratifikasi melalui
media cetak nasional dan lokal, forum GCG dan
manajemen risiko di lingkungan perusahaan dan
grup, seminar-seminar internal, sosialisasi melalui
buletin perusahaan, pemasangan spanduk, leaflet
dan poster-poster promosi, penandatanganan
Pakta Integritas oleh seluruh jajaran pimpinan
perusahaan, dll.

Based on the above-mentioned culture values, the


Company continuously supports ethical behavior in
every activity conducted by all the Companys leaders,
through:
1. Socialization of anti-gratification program through
national and local printed mass media, GCG
forum and risk management in the Company and
group, internal seminars, socialization through the
Company bulletin, hook up banner, leaflet, and
promotion posters, Pact of Integrity signed by all
the Companys leader, etc.

2. Pengembangan Sistem Informasi Kepatuhan


Atas Peraturan Perundangan (SIKAPP) yang
dapat diakses setiap saat oleh jajaran pimpinan
perusahaan. Melalui sistem ini setiap jajaran
pimpinan perusahaan diharapkan dapat melakukan
evaluasi diri (self evaluation) dalam menjalankan
kegiatan operasional unit kerjanya sehari-hari.

2. Developing of The Information Compliance System


with Legislation (Sistem Informasi KepatuhanAtas
Peraturan Perundangan / SIKAPP) that can be
accessed by the Companys leaders every time.
By this system, it is expected that the Companys
leaders can conduct self evaluation while
performing their daily unit operational activities.

3.
Implementasi
nilai-nilai
budaya
perusahaan
serta peraturan perundangan secara konsisten
dan taat azas; melakukan pengukuran hasilhasil implementasinya secara berkala dan
melaporkannya
kepada
para
pemangku
kepentingan maupun pemegang saham.

3. Implementing organization culture values as well as


legislation consistently and principally; conducting
an implementation organization culture values
results measurement periodically and report it to
the stakeholders and the shareholders.

4. Penyediaan saluran informasi dan pengaduan


atas perilaku tidak etis, antara lain jaringan
intranet yang disediakan perusahaan, melalui
surat tertulis kepada Satuan Pengawasan Intern
(SPI), pengaduan kepada lembaga Bipartit yang
dibentuk perusahaan bersama Serikat Karyawan,
serta komunikasi langsung dengan pimpinan
puncak perusahaan.

4. Providing information and complaint channel


for unethical behavior, such as intranet network
provided by the Company, by formal letter to the
Intern Surveillance Unit (Internal Audit), complain
to Bipartit Forum formed by the Company and the
Labor Union, as well as direct communication to
the top company management.

5. Pembuatan laporan kondisi perusahaan secara


berkala kepada publik, lembaga pengelola pasar
modal maupun pemegang saham mayoritas
melalui berbagai media yang tersedia.

5. Reporting the Companys condition periodically


to public, stock exchange board and also to the
majority shareholders through various mass media.

6.
Pengembangan
Nilai
Budaya
Perusahaan
melalui contoh perilaku positif pimpinan, dengan
menetapkan setiap jajaran pimpinan secara
otomatis berperan sebagai agen perubahan.

6. Developing Company Culture Values through


examples of the leaders positive behavior, by
assigning every Companys leader automatically
that plays a role as an agent of change.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Pengembangan nilai budaya perusahaan dilakukan


mengikuti tahapan proses berikut:
1. Awareness, yaitu membangun kesadaran seluruh
jajaran perusahaan tentang perlunya budaya
perusahaan yang sejalan dengan tantangan usaha
yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang.

The Company culture value development is


implemented by following phases mentioned below:
1. Awareness; builds awareness to all companys
members on the importance of company culture
that can cope with the current and future business
challenges.

2. Understanding,
yaitu
mulai
menanamkan
pemahaman akan nilai-nilai budaya perusahaan
serta implementasinya dalam pelaksanaan tugas
rutin sehari-hari.

2. Understanding; start to embed company culture


values as well as its implementation in daily
activities.

3. Buy In, yaitu mengintegrasikan nilai-nilai budaya


perusahaan ke dalam sistem manajemen yang
dianut agar menjadi bagian dari proses tata kelola
perusahaan sehari-hari.

3. Buy In; integrate company culture value into the


management system valued so that it becomes a
part of daily good corporate governance process.

4. Ownership, yaitu proses internalisasi nilai-nilai


budaya perusahaan melandasi sikap dan perilaku
seluruh jajaran perusahaan, tanpa kecuali.

4. Ownership; the process of company culture values


internalization underpins the attitudes and behavior
of all companys members, without exception.

Penyelarasan antara prinsip-prinsip GCG dan Nilai


Budaya Perusahaan, selain akan saling melengkapi
satu sama lain, juga akan saling mengakselerasi
penerapannya di lapangan. Sistem Manajemen Krakatau
Steel (SMKS) merupakan media internalisasi budaya
perusahaan maupun implementasi prinsip-prinsip
GCG. Keduanya diharapkan dapat menjadi landasan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

Alignment between GCG principles and The Company


Culture Value will accelerate its field implementation
will not only complement to each other, but also
accelerate implementation in the field. The Krakatau
Steel Management System is a media of company
culture internalization and also of GCG principles
implementation. Both are expected to become
a foundation of the good corporate governance
implementation.

Sebagai landasan etika dan perilaku seluruh insan


perusahaan, Good Krakatau Steel Governance
(GKSG) tidak hanya berwujud peraturan tertulis atau
prosedur baku yang harus dipatuhi secara normatif
dan kaku. Upaya-upaya internalisasi prinsip-prinsip
GCG ke dalam Nilai Budaya Perusahaan harus terus
dilakukan, sehingga menjadi kompetensi yang tersirat
(tacit competency) dan tercermin dalam perilaku
Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Lebih
jauh lagi, internalisasi diharapkan dapat menjangkau
pula seluruh pemangku kepentingan yang terkait
dengan bisnis perusahaan. Hal ini menjadi penting
dan tidak dapat dihindari karena sebagai entitas
usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan selalu
berinteraksi, bertransaksi dan bersosialisasi dengan
berbagai pihak yang berkepentingan dengan bisnis
perusahaan. Interaksi tersebut menuntut adanya etika
usaha yang baik termasuk disiplin terhadap peraturan
perundangan yang berlaku.

As ethical and behavioral foundations for all company


members, Good Krakatau Steel Governance (GKSG)
is not formed as written rules, but also standard
procedure which must be obeyed normatively and
strictly. The efforts of GCG principles internalization
into the Company Culture Value must be continuously
implemented allowing GKSG become tacit competency
shown in behavior and attitude of Board of Directors,
Board of Commissioners, and all employees in
executing their daily activity. Moreover, internalization
is expected to be able to reach all stakeholders related
to companys business. This is critical and unavoidable
since as a business entity, PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. will always interact, transact and
socialize with various interest group of the Companys
business. This interaction demands a good business
ethics includes the compliance to the existing
legislation.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

133

Program Kepemilikan Saham Oleh


Karyawan

Employee Stock Ownership Program

Program kepemilikan saham oleh karyawan atau


Program MESOP (Management And Employee Stock
Option Plan) adalah program Perseroan kepada
peserta berupa pemberian opsi kepemilikan saham
perusahaan yang dilakukan dalam 3 tahap yang
dikonversikan pada periode pelaksanaan dengan
harga pelaksanaan.

Employee stock ownership program or MESOP


Program (Management and Employee Stock Option
Plan) is the Companys program for the participant in
the form of company stock ownership option provision
which is implemented in 3 phases conversed into the
implementation period and the implementation price.

Yand dimaksud dengan Peserta adalah:


a. Tahap I adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali
Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat
di dalam data perusahaan per tanggal 10 November
2010 dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data
perusahaan per tanggal 27 Oktober 2010.

Definition of Participanst is:


a. Phase I refers to Directors, Board of Commissioners
(except
Independent
Commissioner)
and
employees recorded in the Companys data per
10 November 2010 and permanent employees
recorded in the Companys data as per 27 October
2010.
b. Phase II refers to Directors, Board of Commissioners
(except
Independent
Commissioner)
and
employees recorded in the Companys data per
10 November 2011 and permanent employees
recorded in the Companys data as per 27 October
2011.
c. Phase III refers to Directors, Board of Commissioners
(except Independent Commissioner) and employees
recorded in the Companys data per 10 November
2013 and permanent employee recorded in the
Companys data as per 27 October 2013.

b. Tahap II adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali


Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat
di dalam data perusahaan per tanggal 10 November
2011dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data
perusahaan per tanggal 27 Oktober 2011.
c. Tahap III adalah Direksi, Dewan Komisaris (kecuali
Komisaris Independen) dan karyawan yang tercatat
di dalam data perusahaan per tanggal 10 November
2013dan Karyawan tetap yang tercatat dalam data
perusahaan per tanggal 27 Oktober 2013.

134

Jumlah hak opsi dalam program MESOP adalah


sebesar 315.500.000 lembar saham dibagi menjadi 3
tahap yaitu:
a. Tahap Pertama sebesar 157.750.000 lembar saham
b. Tahap Kedua sebesar 78.875.000 lembar saham
c. Tahap Ketiga sebesar 78.875.000 lembar saham

The amount of option right in MESOP program is


315.500.000 shares divided into 3 phases, as follow:

Penetapan harga MESOP tahap pertama adalah


sebesar Rp764,28 per lembar saham. Penetapan harga
ini sudah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia dan telah
mendapat persetujuan dari Bursa sesuai surat Nomor:
S-02257/BEI.PPR/03-2012, tanggal 27 Maret 2012.

The MESOP price quote of first phase is Rp764.28


per shares. This price quote is reported to Indonesian
Stock Exchange (IDS) and has obtained an approval
from the IDS according to letter Number: S-02257/BEI.
PPR/03-2012, dated 27 March 2012.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

a. First Phase is 157,750,000 shares


b. Second Phase is 78,875,000 shares
c. Third Phase is 78,875,000 shares

Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Mekanisme Whistleblower

Whistleblower Mechanism

Whistleblower System adalah mekanisme bagi siapa


saja, baik itu karyawan, mantan karyawan, anggota
dari suatu institusi atau organisasi, atau masyarakat
umum yang ingin melaporkan suatu tindakan yang
dianggap melanggar ketentuan atau etika berkaitan
langsung atau tidak langsung dengan kepentingan
Perseroan.

Whistleblower System is a mechanism for each and


every one, including employee, former employee,
member of an institution or organization, or
community who wants to report any action against
the rules or ethics which is directly or indirectly related
to the Companys interest.

Mekanisme Whistleblower mencakup hal-hal yang


berkaitan dengan cara penyampaian laporan, ke
mana pelaporan ditujukan, bentuk perlindungan
bagi pelapor, serta pihak-pihak yang menangani
pengaduan.

The Whistleblower Mechanism includes issues on


how and where to submit the report, and protection
to whistleblower, as well as party handling complaint
report.

Mekanisme Penyampaian Pelaporan

Mechanism of Report Submission

Mekanisme
bagi
pelapor
atau
pengungkap
penyimpangan di Perseroan dapat dilakukan melalui
berbagai media, seperti email, SMS, telepon, faksimili,
website, dan kotak surat.

Mechanism for whistleblower in the Company can


be done through various media, such as email, SMS,
telephone, facsimile, website and letter.

Perlindungan Bagi Pelapor

Protection for Whistleblower

Bagi pelapor terdapat mekanisme perlindungan yang


diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama 2010-2012 Pasal
91, yang berisi:
1. Perusahaan wajib merahasiakan dan memberikan
perlindungan yang layak kepada karyawan dan
keluarganya yang melaporkan dan/atau menjadi
saksi atas pelanggaran Disiplin dan Tata Tertib
Kerja serta tindak pidana yang terjadi di dalam
perusahaan.
2. Perusahaan wajib memberikan pelayanan hukum
berupa pendampingan, konsultasi dan pembelaan
bagi karyawan yang dipanggil oleh pihak
berwajib dengan status saksi yang terkait dengan
pekerjaannya.

There is a mechanism of whistleblower protection


governed in Contract Agreement 2010-2012 article 91
stating that:
1. The Company is obliged to keep confidentiality and
provide appropriate protection to the employee
and their family who report and/or become the
witness of Work Discipline and Rules violation and
crime happen in the Company.

Penanganan Pengaduan

Handling Complaint Report

Pelapor membuat laporan pengaduan yang ditujukan


kepada Internal Audit, HCIA dan Security (sesuai dengan
jenis pengaduannya). Selanjutnya apabila data laporan
sudah lengkap, maka unit pengelola menindaklanjuti
data tersebut dengan mengoordinasikannya kepada
pimpinan unit kerja terkait.

The whistleblower files a complaint report to the


Internal Audit, HCIA and Security (based on the
complaint types). Further, if the complaint report is
complete, the management unit will follow up the data
by making coordination with the chief of unit involved.

Pihak Yang Mengelola Pengaduan

The Party Handling Report

Internal Audit, HCIA dan Security

Internal Audit, HCIA and Security

2011 Annual Report

2. The Company is obliged to provide law service,


such as assistance, consultation and advocacy for
employees who called by police authority to be a
witness related to his/her work.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

135

Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Human Resources Development

136

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Development

Dengan komitmen yang tiada henti, Perseroan


telah bersungguh-sungguh mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan karyawan agar dapat
memberikan kontribusi yang maksimal bagi kinerja
perusahaan. Wujud dari komitmen itu pada tahun
2011 adalah melanjutkan program Pengelolaan Modal
Insani (Human Capital Management) oleh PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.

With continuous commitments, the Company has


developed and improved employees capacity to
give their maximum contribution for the company
performance. The commitment in 2011 is the
continuation of Human Capital Management program
by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Pendekatan utama dari Pengelolaan Modal Insani


Perseroan adalah menempatkan karyawan sebagai
modal penting bagi perusahaan yang dapat
menciptakan nilai (create value), bukan hanya
sekadar menghasilkan nilai tambah (added value).
Tujuan Pengelolaan Modal Insani adalah mendukung
pencapaian Visi Perusahaan, dengan penciptaan nilai
(create value) melalui: perancangan kemampuan
untuk kebutuhan masa depan (design capability for
the future); mendorong dan mempercepat penerapan
strategi bisnis perusahaan (drive & accelerate business
strategy); memanfaatkan keuntungan dan peluang
(take the benefit & opportunity); dan memberikan
solusi yang terbaik (give the best solution).

The main approach of the Companys Human Capital


Management is positioning its employees as the
key capitals that not merely give added value, but
create value, instead. The objective of Human Capital
Management is to support the achievement of the
Companys Vision, with value creation of: designing
capability for the future; driving & accelerating business
strategy; utilizing the benefit and opportunity; and
giving the best solution.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

137

Dalam rangka menciptakan insan-insan yang


mempunyai kemampuan unggul, maka PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. menggunakan pendekatan
pengelolaan modal insani yang didukung oleh pilarpilar sebagai berikut ini:
Human Capital Strategy.
Human Capital Development.
Human Capital Learning and Knowledge
Management.
Human Capital Performance and Reward
Management.
Human Capital Integration.

In order to create the high-qualified human resources,


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. utilizes human capital
management approach supported by the following
pillars:

Pilar-pilar ini dituangkan dalam prosedur Pengelolaan


Modal Insani yang merupakan bagian dari Sistem
Manajemen Krakatau Steel (SMKS).

These pillars are translated in the Human Capital


Management procedure which is part of the Krakatau
Steels Management System (Sistem Manajemen
Krakatau Steel/SMKS).

Human Capital Strategy.


Human Capital Development.
Human Capital Learning and Knowledge
Management.
Human Capital Performance and Reward
Management.
Human Capital Integration.

Gambar 1. Struktur Pengelolaan Modal Insani dengan Enam Pilar


Figure 1. Structure of Human Capital Management in Six Pillars

BUSINESS RESULT
Visi, Misi, Strategy (RJPP & RKAP)

KEY PERFORMANCE DRIVERS


Productivity

Quality

Innovation

Customers

HUMAN CAPITAL CAPABILITY


Talent
Management

HC
Efficiency

HC INFRASTRUCTURE

Ability to
Change

HC INTEGRATION

REWARD MGMT

Workforce
Adaptability

HC PERFORMANCE &

HC LEARNING & KM

Employee
Engagement

HC DEVELOPMENT

Worforce
Performance

HC STRATEGY

Leadership
Capability

CORPORATE VALUES (COMPETENCE - INTEGRITY - RELIABLE _ INNOVATIVE)

138

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Development

Budaya Perusahaan

Organization Culture

Budaya Perusahaan merupakan dasar yang penting


dalam membangun kualitas modal insani di PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. Budaya Perusahaan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. terdiri dari tiga unsur tingkatan
yang saling terkait dan mendukung, membentuk
satu kesatuan utuh. Tiga unsur itu adalah: Falsafah
(keyakinan dasar yang dimiliki karyawan), Corporate
Values (tata nilai yang dijunjung tinggi dalam
Perusahaan), dan Artefak (simbol-simbol untuk
mengaktualisasikan keyakinan dan tata nilai).

Organization Culture is an essential basis to build the


human capital quality in PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
The organization culture of PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. is comprised of three connected and
supporting elements, unifying one complete element.
The three elements are: Philosophy (employees
beliefs), Corporate Values (highly-esteemed value
in the company) and artifact (symbols to actualize
beliefs and principle values).

Gambar 2. Unsur Pembentuk Budaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


Figure 2. Culture-Forming Elements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

ARTEFAK
VALUES
Competence, Integrity,
Reliable, Innovation

FALSAFAH
Partnership For Sustainable Growth

Human Capital Strategy

Human Capital Strategy

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki visi


Pengelolaan Modal Insani, yaitu: Menciptakan
keunggulan
kompetitif
Perusahaan
yang
berkesinambungan melalui modal insani dan
kapabilitas organisasi yang unggul.

The vision of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. of


Human Capital Management is creating sustained
competitive advantage through excellence in human
capital and organizational capabilities.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

139

140

Kapabilitas Organisasi untuk


Mencapai Kinerja Unggul
Organizational Capabilities to
Achieve Excellence Performance

Kapabilitas Modal Insani yang Diperlukan untuk


Mewujudkan Kapabilitas Organisasi
Human Capital Capabilities to Achieve Oraganizational
Capabilities

Leadership

Leadership Capability

Speed

Ability To Change, HC Efficiency, Workforce Adaptability

Customer Responsiveness

Workforce Performance, Workforce Adaptability

Productivity Improvement

HC Efficiency, Workforce Performance

Efficiency

HC Efficiency, Workforce Performance

Accountability

Workforce Performance

Talent Management

Talent Management, Employee Engagement

Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan kebijakan


yang fokus pada pengelolaan modal insani, yakni pada
peningkatan kinerja di area-area yang memegang
peran kunci bagi kesuksesan Perusahaan. Seperti
tertuang dalam strategi Pengelolaan Modal Insani,
pemegang peran kunci Perusahaan yaitu:
1. Tim Eksekutif yang efektif.
2. Pimpinan Tim yang berkinerja tinggi atau
kepemimpinan yang berkinerja unggul
3. Posisi kunci yang unggul.
4.
Sruktur, sistem dan budaya inovasi untuk
membangun karyawan yang berdedikasi dan
berkinerja tinggi.
5. Pelaksanaan, keselarasan dan integrasi seluruh
program modal insani di setiap lini organisasi, yang
berfokus pada pencapaian bisnis perusahaan).

Policies that focus on human capital management


which improving performance in areas that play a
key role for the success of the Company are set to
achieve the vision. As stipulated in the Human Capital
Management strategy, the key role holder or the
Company are:
1. Effective executive team.
2.
High
performance
team
leaders/excellence
leadership performance.
3. Key position excellence.
4. Structure, system, and innovation culture to build
high performance and high engaged workforce.

Pada tahun 2011, Perseroan melakukan pemetaan


kembali Leadership Capabilities dari Pimpinan Unit,
sebagai bagian dari strategi Pengelolaan Modal
Insani untuk meningkatkan dan merevitalisasi peran
manajerial dalam mendukung pencapaian sasaran
Perusahaan. Pemetaan dilaksanakan terutama di area
rantai suplai (supply chain). Selanjutnya Perseroan
melakukan program Individual Development Planning
(IDP) kepada para Pimpinan Unit tersebut dalam
rangka meningkatkan kapabilitasnya.

In 2011, the Company re-mapped the Leadership


Capabilities of Unit Leaders, as part of the Human
Capital Management strategy to improve and
revitalize the managerial role in achieving the
Companys goal. The mapping was done, particularly,
in supply chain area. Further, the Company held the
Individual Development Planning (IDP) program to
those Unit Leaders for improving their capabilities.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

5. Execution, alignment and integration all HC


programs in all level organizations, focus on
business results achievement).

Laporan Tahunan 2011

Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Development

Human Capital Development

Human Capital Development

Dalam mengembangkan modal insani, PT Krakatau


Steel (Persero) Tbk. mengembangkan model Human
Capital Development yang di dalamnya tersusun
dari elemen-elemen terkait, meliputi Competency
Management, Recruitment, Succession Planning dan
Career Development.

In developing human capital, PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. has developed a Human capital
Development model that includes related elements
covering Competency Management, Recruitment,
Succession Planning and Career Development.

Pengertian competency management yang digunakan


di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah proses
menetapkan persyaratan untuk memenuhi tujuan/
sasaran organisasi, dan menetapkan apa yang dimiliki
organisasi, serta strategi pengembangan untuk
rekrutmen atau pengembangan internal berdasarkan
persyaratan level kompetensi.

The definition of competency management used in


the Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk. is determining
process of requirements to meet the objectives/goals
of the organization, and defining potential owned by
the organization, as well as developing strategies for
recruitment or internal development based on the
competency level requirement.

Dengan katalog maupun model kompetensi (soft and


hard competency) yang telah dimiliki perusahaan
dan ditunjang oleh sistem informasi yang terintegrasi
(SAP),
penyusunan
persyaratan
(requirement)
kompetensi yang diperlukan oleh suatu jabatan dapat
dilakukan dengan mudah.

Using either a catalog or a competence model models


(soft and hard competency) owned by the company
and supported by an Integrated Information System
(SAP), requirements formation for competencies
needed by an office or post can easily be done.

Demikian juga dengan pengukuran tingkat kompetensi


karyawan khususnya kompetensi manajerial telah
dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat
Assessment Center yang dimiliki Perseroan.

Measuring the level of competence of employees,


particularly managerial competence, can be done by
using the tools of the Assessment Center available in
the Company.

Melalui pemetaan kompetensi akan diketahui


tingkat dan celah kompetensinya untuk setiap
karyawan terhadap jabatan yang sedang diduduki
maupun yang berdasarkan program Succession
Planning dan Career Development yang dimiliki
perusahaan. Program pengembangan baik melalui
pendidikan, pelatihan, penugasan, rotasi, mutasi
maupun program pengembangan lainnya disusun
dan diimplementasikan bagi setiap karyawan
sesuai kebutuhan perusahaan maupun kebutuhan
karyawan yang bersangkutan dalam memenuhi celah
kompetensi maupun program pengembangan karir
karyawan.

Through the mapping of competencies or Succession


Planning and Career Development program owned
by the company, the level and competency gaps for
each employee for the position currently occupied will
be identified. Development program either through
education, training, assignment, rotation, transfer
or other development programs are developed and
implemented for each employee according to the
needs of the Company and of the employees in
meeting the competency gaps and employee career
development programs.

Dalam menyiapkan kebutuhan untuk mengisi


jabatan pimpinan saat ini dan masa depan,
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menerapkan Program
Talent Management. Salah satunya adalah Program
Mentoring Individual Development Plan (IDP) yang
dilakukan dalam rangka penyiapan dan kaderisasi
karyawan di level Executive Team dan Team Leader.

In preparing the needs to fill the current and future


leader positions, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
implements Management Talent Programs. One
of program is Individual Development Plan (IDP)
Mentoring Program conducted within the framework
of the preparation and regeneration of employees at
the Executive Team and Team Leader Levels.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

141

142

Human Capital Learning and Knowledge


Management

Human Capital Learning and Knowledge


Management

Organisasi yang sukses dan mampu tumbuh secara


berkesinambungan adalah organisasi dengan karyawan
yang mampu belajar untuk menghadapi tantangan
bisnis saat ini yang semakin bergejolak dan tantangan
masa depan. Untuk itu PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk.
secara
berkesinambungan
meningkatkan
kemampuan karyawannya melalui pendidikan dan
pelatihan, baik secara internal (pengajar berasal dari
karyawan Perusahaan), maupun eksternal (pengajar
berasal dari eksternal Perusahaan). Guna menunjang
kegiatan tersebut, Perusahaan telah memiliki tempat
pelatihan yang terpusat yaitu di Gedung Human
Capital Development Centre, yang dilengkapi fasilitas
kelas, laboratorium computer, laboratorium bahasa,
dan workshop.

A successful and continuously growing organization


is the organization which employees are able to learn
to face the challenge of volatile business nowadays
and future. Therefore, PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. continuously improves its employees capacities
through education and training, either conducted
internally (educators and trainers are the companys
employees), or externally (educators and trainers are
from external company). To support those activities,
the Company has a training center, namely Human
Capital Development Centre Building, where class
rooms, computer and language laboratories and
workshops are available.

Selain pendidikan dan pelatihan, Perusahaan juga


mendorong karyawannya untuk melakukan proses
pembelajaran melalui kegiatan knowledge sharing.
Proses tersebut difasilitasi melalui Web Knowledge
Management, yang berfungsi sebagai repository
knowledge management yang dapat diakses oleh
seluruh karyawan, dan KnowledgeCafe, yang
digunakan sebagai sarana untuk melakukan knowledge
sharing antar karyawan.

Besides providing education and training, the


Company also encourages the employees to perform
learning process by knowledge sharing activity. This
process is facilitated through Management Web
Knowledge which functions as knowledge repository
management which is accessible for all employees,
and Knowledge Caf as a mean of knowledge sharing
among employees.

Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB)
menyelenggarakan program pendidikan MBA (Master
of Business Administration), dengan peserta karyawan
level manajerial sebanyak 40 orang. Pendidikan ini
merupakan bagian dari Management Talent dan
Succession Planning dalam rangka mempersiapkan
pemimpin masa depan.

In 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. in


cooperation with Bandung Technology Institute
(ITB) administered an MBA program for 40 people
at the managerial level. This program was part
of Management Talent and Succession Planning
conducted to prepare future leaders.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Development

Human Capital Performance and Reward


Management

Human Capital Performance and Reward


Management

Sistem Manajemen Kinerja Perusahaan dibangun


dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan untuk
mencapai kinerja yang unggul (excellence). Pengukuran
kinerja dan pemberian penghargaan kepada karyawan
dilakukan berdasarkan kinerja pencapaian KPI/Sasaran
Kerja Karyawan (SKK), yang diturunkan dari penjabaran
strategi perusahaan (LTDP, RJPP dan RKAP). Penilaian
kinerja karyawan dilakukan melalui dua aspek, yaitu
aspek kinerja berdasarkan pencapaian SKK dan aspek
perilaku yang dinilai berdasarkan penerapan butirbutir perilaku yang merupakan refleksi dari penerapan
Budaya Perusahaan.

The Companys Performance Management System


is established to improve employee motivation
for achieving excellent performance. The basis of
performance measurement and reward for employee
is KPI achievement performance/ Employee Target
(SKK) prepared based on the translation of corporate
strategy (LTDP, RJPP and RKAP). Employee
performance appraisal is based on two aspects,
namely, performance aspect (SKK achievement) and
behavior aspect (implementation of behavior code
of conduct which reflects the implementation of
Organization Culture).

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

143

144

Sistem penilaian kinerja untuk level Manajerial


juga sudah dilakukan secara 2700, dalam rangka
mendapatkan hasil dan masukan penilaian yang lebih
objektif.

The performance appraisal system at the managerial


level has been 2700 implemented in order to obtain a
more objective result and inputs.

Penghargaan lain yang diberikan kepada karyawan


adalah berdasarkan keberhasilan mereka dalam
kegiatan penyempurnaan dan inovasi, penghargaan
pengabdian
berdasarkan
masa
kerja,
serta
penghargaan Karyawan dan Unit Kerja Teladan.

Other awards granted to the employees are based on


their success in improvement and innovation activities,
years of service award, as well as Best Employee and
Division Units award.

Human Capital Integration

Human Capital Integration

Guna menjaga kondusifitas kerja di dalam perusahaan


maka dibangun pola hubungan industrial yang baik
antara perusahaan dan serikat pekerja (Serikat
Karyawan Krakatau Steel/SKKS). Perjanjian Kerja
Bersama yang dibuat oleh Perusahaan dan Karyawan
yang diwakili SKKS, merupakan kesepakatan bersama
untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang
harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Lembaga Kerja
Sama Bipartit dibentuk sebagai forum komunikasi,
konsultasi, dan musyawarah antara Perusahaan
dan SKKS tentang masalah ketenagakerjaan di
Perusahaan. LKS Bipartit berguna untuk meningkatkan
produktivitas kerja dan kesejahteraan Karyawan yang
menjamin kelangsungan usaha dan menciptakan
ketenangan kerja.

In order to maintain efficient and effective work in


the Company, a structure for good industrial relations
between the Company and unions (Krakatau Steel
Employee Union/SKKS) has been established.
Work Contract as a mutual agreement to personify
harmonious, dynamic and fair Industrial Relation
has been made by the Company and Krakatau Steel
Union as the repetitive of the employee. Bipartite
Cooperation Forum (LKS Bipartit) as a forum of
communication, consultation and discussion on
manpower problem between company and the union
has been formed . LKS Bipartit functions to improve
work productivity and employee welfare as a warranty
for business sustainability and to create conducive
work environment.

Human Capital Infrastructure

Human Capital Infrastructure

Sebagai
infrastruktur
pendukung
operasional
Pengelolaan Modal Insani, PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. membangun Human Resources
Information System (HRIS) dengan menerapkan SAP
HR meliputi submodul Personnel Administration,
Travel & Expenses, Benefit Administration, Time
Management,
Incentive
Management,
Payroll,
Organizational Management, Personnel Development,
Training & Event Management; dan diintegrasikan
dengan ERP Corporate.

As an operational supportive infrastructure of Human


Capital Management, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
establishes Human Resources Information System
(HRIS). This system applies SAP HR which consists
of Personnel Administration, Travel & Expenses,
Benefit Administration, Time Management, Incentive
Management, Payroll, Organizational Management,
Personnel Development, Training & Event Management
sub-modules; and is integrated with ERP Corporate.

Pada tahun 2011, Perseroan telah melakukan


penyempurnaan proses bisnis Pengelolaan Modal
Insani dengan menurunkan siklus waktu (cycle time)
proses. Dan menurut rencana pada tahun 2012,
Perseroan akan membangun Employee Information
System untuk meningkatkan pelayanan kepada
karyawan.

In 2011, the Company refined Human Capital


Management business process by reducing the cycle
time process. For 2012 planning, the Company will
develop Employee Information System to improve
services to the employees.

Semua infrastruktur ini akan terus disempurnakan


untuk mendukung operasional dan rencana strategi
Pengelolaan Modal Insani.

All these infrastructures will be continuously improved


to support the Human Capital Management operational
and planning strategies.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Human Resources
Development

Profil Modal Insani

Human Capital Profile

Pada akhir tahun 2011, Perseroan mempunyai


profil modal insani yang berstatus karyawan tetap
berjumlah 8.244 orang, dengan latar belakang
pendidikan paling banyak SMA, diikuti pendidikan
tinggi setingkat diploma, dan sisanya S1 hingga S3.
Jumlah karyawan dengan status karyawan tetap
berjumlah 8.244 orang, dengan komposisi sebanyak
5.397 orang berada di induk perusahaan dan 2.847
orang dipekerjakan di sepuluh anak perusahaan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

At the end of 2011, the Companys human capital


profile showed that there were 8,244 permanent
employees with the majority of education background
of Senior High School graduates, followed by diploma,
bachelor up to doctoral degrees. 5,397 employees
were in parent company and 2,847 employees worked
in ten of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. subsidiaries.

Pendidikan
Education Level

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

Anak Perusahaan
Subsidiaries

SLTA
Senior High School

74,93%

48,02%

Diploma
Diploma

15,60%

24,03%

7,41%

25,15%

2,06%

2,81%

S1
Bachelor Degree
S2/S3
Master/Doctoral Degree

Dengan dimulainya pelaksanaan proyek-proyek


strategis, Perseroan telah melakukan rekrutmen
karyawan dalam rangka memenuhi kebutuhan proyek
strategis tersebut, selain untuk regenerasi karyawan.
Selama 2011, Perseroan telah merekrut 673 orang,
yang terdiri dari 292 orang untuk kebutuhan induk
perusahaan dan 381 orang untuk anak perusahaan.

2011 Annual Report

With the commencing of strategic projects, the


Company has recruited employees to meet the
strategic projects needs, as well as employee
regeneration. During 2011, the Company recruited 673
people, specifically 292 people for parent company
and 381 people for subsidiaries.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

145

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan
Corporate Social Responsibility

146

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Komitmen Perseroan
dalam melaksanakan
program tanggung jawab
sosialnya, didasarkan
pada 4 pilar PKBL
yaitu Pro Poor, Pro Job,
Pro Growth serta Pro
Environment.
The Companys commitment
to the implementation
of corporate social
responsibility principles
through 4 pillars: Pro poor,
Pro Job, Pro Growth and
Pro Environment.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

147

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan
Corporate Social Responsibility

Jembatan gantung konstruksi Baja sepanjang 50 meter, bantuan dari Krakatau Steel di atas
Sungai Cihara, Desa Cikate, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten.

148

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Secara keseluruhan total dana penyaluran


PKBL tahun 2011 ini mengalami kenaikan
sebesar 114% daripada penyaluran dana di
tahun 2010 yang besarnya Rp15.45 miliar.
The total of PKBL fund in 2011 increased by 114%
compared to of 2011 which amounted to Rp15,45 billion.

Pengembangan dan Pemberdayaan


Masyarakat

Community Development and


Empowerment

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan


(CSR) sudah menjadi prioritas PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. sejak lama. Sebagai perusahaan yang
bernaung di bawah Kementerian BUMN, keberadaan
Perseroan terikat pula dengan UU No. 19 Tahun 2003
yang mengharuskan pembinaan terhadap usaha
kecil, koperasi dan masyarakat, selain mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Corporate social responsibility (CSR) activities had


become a priority of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
since a long time ago. As a company under StateOwned Enterprise Ministry, it is bound to Law No. 19
of 2003 that gives an obligation to the company to
assist micro businesses, cooperative and community,
besides running its main activity for gaining profit to
increase the companys values.

Kewajiban ini juga sejalan dengan visi dan misi, serta


falsafah Perseroan Kemitraan untuk Pertumbuhan
Berkelanjutan (Partnership for Sustainable Growth).
Falsafah yang mengandung makna semangat,
keinginan dan janji untuk tumbuh dan berkembang
secara berkesinambungan antara PT Krakatau Steel
dengan seluruh pemangku kepentingan secara
bersama-sama.

This obligation is in line with the Companys vision,


mission and philosophy Partnership for Sustainable
Growth. The philosophy implies spirit, interest and
promise of sustainable growth and development
between the company and all relevant stakeholders.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

149

150

Dengan semangat ini Perseroan melaksanakan


pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,
terutama yang berada di sekitar lokasi perusahaan,
sebagai wujud dari tanggung jawab sosial
perusahaan. Seperti diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007
tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL), maka program ini dijalankan melalui satu
unit kerja khusus setingkat Divisi yang berada
langsung di bawah Direktur SDM & Umum.

Inspired by the spirit, the Company conducts


community development and empowerment. It main
targets are the surrounding communities. Base on
the mandate in the State-Owned Enterprise Minister
Regulation No. Per-05/MBU/2007 on Partnership
and Community Development Program (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan / PKBL), the
program is implemented through a special work unit
at Division level under Human Resources & General
Affair Director.

Pelaksanaan kegiatan PKBL di PT Krakatau Steel


(Persero) Tbk. didasarkan pada empat pilar PKBL,
yaitu: Pro Poor, Pro Job, Pro Growth dan Pro
Environment.

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. PKBL activities is


based on four PKBL pillars: Pro Poor, Pro Job, Pro
Growth and Pro Environment.

Pada tahun 2011, Perseroan telah menyalurkan


dana kegiatan PKBL sebesar Rp33,1 miliar, yang
terbagi untuk hibah pemberdayaan sosial ekonomi
masyarakat dan Bina Lingkungan sebesar Rp12,19
miliar, serta untuk Program Kemitraan sebesar
Rp20,9 miliar. Secara keseluruhan total dana
penyaluran PKBL tahun 2011 ini mengalami kenaikan
sebesar 114% daripada penyaluran dana di tahun
2010 yang besarnya Rp15,45 miliar.

In 2011, the Company distributed a fund for PKBL


activities as much as Rp33.1 billions which was
divided into some grant allocations; Rp12.9 billion
for community social-economy empowerment and
environment development, and Rp20.9 billion for
Partnership program. The total of PKBL fund in
2011 increased by 114% compared to of 2011 which
amounted to Rp15.45 billion.

Kegiatan Program Kemitraan difokuskan pada


pelaksanaan tanggung jawab di bidang ekonomi
(sebagai pilar dari Pro Growth dan Pro Job),
sedang kegiatan Bina Lingkungan difokuskan
pada pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial
dan lingkungan (pilar Pro Poor, Pro Job, Pro
Environment).

Partnership Program has been focused on the


implementation of responsibility in economic sector
(representation of Pro Growth and Pro Job pillars).
While Environment Development has been targeted
for implementation of responsibility in social and
environment sectors (representation of Pro Poor,
Pro Job and Pro Environment pillars).

Program Kemitraan

Partnership Program

Fokus kegiatan Program Kemitraan adalah pada


pengembangan usaha mikro dan kecil berupa
pinjaman dan hibah melalui pola pendampingan,
pembinaan
manajerial
dan
keuangan
yang
berkelanjutan, diikuti oleh kegiatan promosi mitra
binaan berupa pameran. Beberapa kegiatan ekonomi
masyarakat yang telah terbentuk antara lain adalah
cluster jamur tiram, cluster industri kasur dan
bantal, pengembangan budi daya ikan, pertanian,
dan kegiatan ekonomi skala kecil lainnya yang terus
tumbuh dan berkembang.

The Companys focus of the partnership program


was on the development of micro and small business
through continuous managerial and financial
assistance, which is followed by promotional
activities in the form of exhibitions. Communities
economic activity which has been developed are
cluster of mushroom (Pleurotus ostreatus), cluster of
bed and pillow industry, fishery culture, agriculture
and others small scale economic activities which
continuously grow and develop.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Selain pembentukan cluster, Perseroan juga


menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan
kewirausahaan dan laporan keuangan sederhana,
workshop temu usaha, studi banding, dan pelatihanpelatihan lain yang bertujuan mengembangkan
kompetensi mitra binaan.

Apart from establishing the clusters, the Company


also has provided education and training in
entrepreneurship and simple financial report,
business practitioner workshop, benchmarking and
others training aiming at improving competence of
community as its partner.

Ada berbagai strategi yang Perseroan gunakan


untuk menyalurkan dana kemitraan. Strategi
yang dilakukan adalah dengan cara penyaluran
langsung oleh Divisi PKBL, kerja sama penyaluran
dengan Pemerintah Kota Cilegon melalui UPT-PEM
(Unit Pelaksana Teknis-Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat), kerja sama dengan Lembaga Keuangan
Mikro.

There have been some alternatives strategies used


by the company to distribute the partnership fund.
The implemented distribution strategies have been
through direct distribution done by PKBL Division,
cooperation with Cilegon Municipality Administration
through Community Economy Emprowerment
Technical Implementation Unit (Unit Pelaksana
Teknis-Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat/UPTPEM), cooperation with Micro Financial Institution.

Pembuatan kerajinan tangan berbahan kain di Cilegon.


Pembuatan golok di wilayah Baros, Banten

Kegiatan Vocational Training

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

151

Upaya pemberdayaan potensi usaha masyarakat ini


membawa dampak yang cukup signifikan. Hal ini
tampak dari peningkatan jumlah mitra binaan tahun
2011 menjadi 1.253 unit atau naik 220% dari jumlah
tahun 2010 sebanyak 570 unit. Total penyaluran dana
ke mitra binaan pada tahun 2011 sebesar Rp20,90
miliar, naik sebesar 105% dari total penyaluran di
tahun 2010. Berdasarkan tujuan penggunaannya
maka dana kemitraan tersebut digunakan untuk
pemberdayaan potensi usaha masyarakat berupa
pinjaman lunak sebesar Rp19,48 miliar dan hibah
pelatihan, pengembangan SDM, promosi dan
pameran bagi mitra binaan sebesar Rp1,43 miliar.

The community potential business empowerment efforts


have brought a significant impact in the community.
This can be seen from the increased number of assisted
partners in 2011 which became 1,253 units or increased
by 220% compare to the number in 2010 which was only
570 units. The total of fund distribution to target partners
in 2011 amounted to Rp20.90 billion, increased by 105%
compare to the total fund distribution in 2010. Based on
the use purpose, partnership fund was used for community
business potential empowerment in the form of soft-loans
amounted to Rp19.48 billions, and training grant, human
resources development, promotion and exhibition for
assisted partners amounted to Rp1.43 billions.

Program Bina Lingkungan

Environment Development Program

Kegiatan Perseroan di bidang sosial meliputi bantuan


korban bencana alam/tanggap darurat bencana,
pendidikan dan pelatihan seni budaya, peningkatan
kesehatan, penyediaan sarana/prasarana umum,
kegiatan keagamaan, dan pelestarian alam.

The Company activities in social sectors have


included
aids
for
disaster
casualty/disaster
preparedness, art and sports education and training,
health improvement, public facilities provision, belief
practices and environment conservation.

Masjid Agung Nurul Ikhlas,Cilegon

Penanaman pohon di Gunung Kroeng, Cilegon

Sunatan masal di Cilegon.

Program penyuluhan dan pencabutan gigi di sekolah dasar.

152

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Bantuan Korban Bencana Alam/Tanggap


Darurat Bencana

Natural Disaster Calamity Aid / Disaster


Preparedness

Kegiatan bantuan untuk korban bencana telah


disalurkan kepada para korban gempa bumi di
Sumatera Barat, serta korban gempa bumi di Lebak.
Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011 sebesar
Rp139,8 juta.

As much as Rp139.8 million grant of disaster calamity


aid was distributed to earthquake victims in West
Sumatera and Kampung Lebak in 2011.

Pengembangan Kualitas SDM Masyarakat


Sekitar

Human Resource Quality Development

Perseroan sangat peduli dalam pengembangan


kualitas SDM masyarakat sekitar. Hal ini diwujudkan
dalam berbagai kegiatan, antara lain: Vocational
Training bagi lulusan SLTA, pemberian beasiswa mulai
sekolah dasar hingga perguruan tinggi, pemeberian
buku paket gratis unuk smk dan smu, bantuan
kegiatan kemahasiswaan, pelatihan dan perintisan
usaha, santunan anak yatim dan duafa, serta bantuan
sosial kemasyarakatan, yang meliputi kegiatan sosial
budaya, kepemudaan serta peringatan Hari Besar
Islam. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011
sebesar Rp5,983 miliar.

The Company has a big over its surrounding human


resource quality development. It shows from
various implemented activities such as vocational
training for high school graduates, scholarship
provision for elementary until university students,
students activities grants, business training and
entrepreneurship, fund for the orphan, and social
aids including socio-culture activities, youth
organization, and Islamic holiday celebration. Total
granted fund allocated for this program in 2011 was
as much as Rp5.983 billion.

Peningkatan Kesehatan

Health Improvement

Bantuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat


meliputi berbagai kegiatan antara lain: pelayanan
kesehatan keliling (Yankesling), pengobatan gratis
(operasi katarak dan bibir sumbing), penyuluhan
dan pencabutan gigi, khitanan massal, pemberian
makanan tambahan untuk penderita TB paru,
Posbindu dan Posyandu. Total biaya yang dikeluarkan
untuk mendukung program ini selama tahun 2011
sebesar Rp613,88 juta.

The public health improvement aids provided


includes
mobile
health
service
(Pelayanan
Kesehatan KelilingYankesling), free of charge
medical treatment (cataract and hare-lip operation),
dental health care, mass circumcision, supplement
for tuberculosis patient, Posbindu and Posyandu
(integrated health service post). Fund to support
those programs in 2011 amounted to Rp613.88
million in total.

Pengembangan Sarana/Prasarana Umum

Development of Public Facilities

Salah satu cara untuk meningkatkan hubungan


dengan komunitas sekitar terus dilakukan oleh
Perseroan. Kegiatan-keigatan untuk mendukung
tujuan ini meliputi pembangunan dan renovasi fisik
madrasah dan pondok pesantren, pembangunan
jembatan gantung, bantuan pembangunan panti
asuhan, pembangunan Posyandu, dan jamban
keluarga. Dana yang telah dihibahkan pada tahun
2011 sebesar Rp2,63 miliar.

Developing relation with the surrounding community


has been done continuously by the company.
Activities to support this objective includes physical
construction and renovation of madrasah, pondok
pesantren, hanging bridge, orphanage, Posyandu
and familys latrine. The total granted fund in 2011
was Rp2.63 million.

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

153

154

Pengembangan Sarana Ibadah

Development of Religious Facilities

Perseroan berkontribusi dalam pembangunan


moral dan karakter masyarakat melalui kegiatan
pemberian bantuan pembangunan dan renovasi
sarana ibadah. Selain itu ada pula kegiatan Tarawih
Berkunjung (Tarjung) dan Jumat Keliling (Jumling),
serta pemberian bantuan perlengkapan sarana
ibadah. Dana yang telah dihibahkan pada tahun 2011
sebesar Rp985,42 juta.

The company has contributed to communities


moral and character development through religion
facility construction and renovation. Moreover, there
have been some religious activities such as Tarawih
Berkunjung (Tarjung), Jumat Keliling (Jumling) and
supports on religion ritual facilities and equipment.
The total granted fund allocated for this program in
2011 was as much as Rp985.42 million.

Pelestarian Alam

Environment Conservation

Perseroan tetap konsisten dalam perannya menjaga


kelestarian alam dan meminimalisasi pemanasan
global. Beberapa kegiatan yang dilakukan Perseroan
adalah melaksanakan kegiatan penghijauan berupa
menanam pohon produktif dan nonproduktif di
wilayah Cilegon dan wilayah Banten lainnya, serta
pemberian bibit pohon kepada masyarakat dan
komunitas lain. Total pohon yang ditanam dan
disebarkan kepada masyarakat sebanyak 206.900
batang pohon, dan biaya yang dikeluarkan Perseroan
selama 2011 sebesar Rp1,74 miliar.

The
Company
has
consistently
conserved
environment and minimized global warming. Some
activities conducted were reforestation by planting
productive and non-productive plantation in Cilegon
and other areas of Banten, providing plant as many
as 206,900 plant seeds to the communities. Total
fund for this activity in 2011 was Rp1.74 billions.

Kegiatan CSR/PKBL yang telah disampaikan di


atas akan terus dilakukan dan ditingkatkan sebagai
bentuk kepedulian Perseroan terhadap masyarakat
sekitar dan para pemangku kepentingan lainnya.
Pada akhirnya dengan seluruh aktivitas ini maka
Perseroan dapat mencapai visi yaitu terus tumbuh
dan berkembang secara berkesinambungan menjadi
perusahaan baja terkemuka di dunia.

The above-mentioned corporate social responsibility


activities will always be continued and improved as
a form of Companys concern to the communities
and others stakeholders. In the end, whole activities
made enable the Company to reach its vision that
is grow continuously to become a global leading
company.

Keselamatan, Kesehatan Kerja &


Lingkungan

Occupation Safety And Health &


Environment

Kebijakan
Perseroan
dalam
memastikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seluruh
karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah
dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja, memenuhi
peraturan dan perundangan yang berlaku, serta
melakukan perbaikan berkelanjutan.

Our policy to ensure the occupational safety, health


and environment of all employees is by implementing
the occupational safety, health and environment
management system, fulfilling applicable laws and
regulations, and conducting sustained improvement.

Dalam pengelolaan lingkungan, Perseroan menyadari


dalam proses produksinya telah menghasilkan
limbah yang berpotensi menimbulkan dampak pada
lingkungan. Karena itu Pereroan telah melakukan
berbagai kebijakan pengelolaan limbah, emisi dan

In environment management, the Company has


implemented various waste management, emission
and resources policy to prevent negative impact on
environment. Company also has created a healthy
and safe working environment by implementing

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Peserta Vocational Training

Laboratorium K3LH milik Perseroan

sumber daya untuk menekan serendah mungkin


dampak negatif terhadap lingkungan. Perseroan
juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
aman dengan mengupayakan metode pencegahan
terhadap kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja.

occupational accident
prevention methods.

Perseroan menyadari pelaksanaan keselamatan,


kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan
membutuhkan pemahaman dan sosialisasi yang
terus-menerus kepada seluruh karyawan Perseroan.
Karena itu Perseroan terus berupaya meningkatkan
kepedulian,
pengetahuan
dan
kemampuan
karyawan dalam bidang lingkungan, keselamatan
dan kesehatan kerja, antara lain melalui publikasi,
sosialisasi dan pelatihan.

The Company realizes that implementation of


occupational safety, health and environment requires
understanding and continuous socializations to the
employees. Therefore, the Company takes some
efforts to improve employees awareness, knowledge
and competence in occupational environment,
safety and health, through publications, information
disseminations and trainings.

2011 Annual Report

and

health

problems

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

155

Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. selain bertujuan
untuk melindungi para pekerja dan orang lain di tempat
kerja, juga akan menjamin setiap sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien, serta menjamin
proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

The aims of occupational safety and health


management in PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. are
not only to protect its employees and other people
in working area, but also to guarantee the smooth
process of production.

Dalam pengelolaan K3, Perseroan menerapkan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) sesuai dengan Permenaker No. 5
Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007.

Company adopts Occupational Safety, Health


and Environment Management System (Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja /
SMK3) in accordance with the Minister of Manpower
Regulation No.5 of 1996 and OHSAS 18001:2007.

Program K3 meliputi pelayanan kesehatan kerja,


program pengelolaan biaya kesehatan, program
asuransi Jamsostek, program identifikasi dan
penilaian risiko, program pengukuran/pemantauan
lingkungan kerja, dan program pencegahan
kecelakaan kerja.

Occupational Safety and Health includes occupational


health services, health cost management program,
Jamsostek insurance program, risk identification
and risk assessment program, working environment
evaluation and monitoring program and working
accident prevention program

Program
pelayanan
kesehatan
kerja
yang
dilaksanakan cakupannya cukup luas tidak hanya
soal pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja,
berkala (setahun sekali) dan khusus. Perseroan
juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan
penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk
terhadap karyawan dengan kelainan tertentu,
pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan
sanitasi, pencegahan terhadap penyakit umum dan
penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada
kecelakaan, kegiatan promotif dan preventif dalam
bentuk pendidikan dan pelatihan kesehatan bagi
karyawan, pembinaan dan pengawasan gizi kerja,
serta rehabilitasi medis dan okupasional.

Implemented occupational health services consist


of prior to work, periodic (once a year) and special
health monitoring. The Company also conducts
assistance and monitoring working adjustment of
employee, particularly those with special needs,
environment and sanitation improvement and
monitoring, general and occupational disease
prevention, first aid, preventive measure activities
in the form employee health education and training,
nutrient consumption assistance and monitoring,
and medical rehabilitation and occupational.

LTI PT KS

LT IFR PT KS
0.45
0.45

0.4

1.8

1.843

1.6

0.35
0.27

0.3

0.294

0.27

1.4

0.23

1.2

0.25

0.94
0.809

0.2
0.8

0.15

0.584

0.6

0.1

0.4

0.05

0.2

0
2007

2008

2009

2010

Data Kecelakaan Kerja

156

0.674

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

2011

0
2007

2008

2009

2010

2011

LTI: Total accident

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Program pencegahan kecelakaan kerja yang


dilaksanakan adalah:
1. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak
aman
2. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Investigasi kecelakaan/kebakaran
4. Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3
5. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran
(APAR, hydrant, mobil PMD, sprinkler)
6. Melakukan simulasi tanggap darurat
7. Melakukan pelatihan K3 terhadap semua
karyawan
8. Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba cepat tepat,
lomba TTD, lomba sanitasi toilet & kantin &
seminar K3
9.
Pembinaan
dan
pengawasan
penyesuaian
pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap
karyawan dengan kelainan tertentu

Implemented working accident prevention are:

Dalam
bidang
lingkungan,
Perseroan
telah
menetapkan visi dalam program jangka panjang,
yaitu To be a Leading Green and Environmental
Friendly Industry.

In environment field, the Company has set a longterm vision that is To be a Leading Green and
Environmental Friendly Industry

Untuk mewujudkan kebijakan dan visi tersebut,


Perseroan sudah memasukkan semuanya ke dalam
sistem prosedur operasi (SOP), Quality Objective,
Program Produksi Bersih (di PTKS 5R), panduan/
manual dan tata tertib kerja. Semua alat/sarana
tersebut terkoordinasi ke dalam sistem manajemen
lingkungan ISO14001 dan sistem manajemen K3
(SMK3 & OHSAS 18001) yang telah diterapkan secara
terintegrasi dan konsisten di PTKS sejak tahun 1997.

For the realization of those policies and vision, the


Company has included all to the standard operating
procedure (SOP), Quality Objective, Clean Production
Program (at PTKS 5R), guidelines/manual and work
rules. Those tools/means are coordinated into the
environment management system ISO14001 and K3
management system (SMK3 & OHSAS 18001) which
has been implemented integrally and consistently at
PTKS since 1997.

Kegiatan Perseroan dalam rangka pengelolaan


lingkungan meliputi Program Kelola Lingkungan,
yang terdiri dari pengendalian pencemaran udara, air,
pengelolaan limbah B-3 dan Non B-3, penghijauan,
konservasi laut, dan konsep zero waste; Program
Pantau Lingkungan memonitor secara rutin emisi
udara cerobong pabrik, kualitas udara ambient
tingkat kebisingan lingkungan, konsentrasi debu
area pabrik, iklim kerja, kualitas air buangan, air
badan air (stream) dan air laut. Pemantauan sesuai
baku mutu lingkungan dilakukan secara berkala oleh
internal maupun badan independen.

The
Companys
activities
in
environmental
management includes Environmental Management
Program, which consists of air and water pollution
control, B-3 and Non B-3 waste management,
reforestation, sea conservation, zero waste concept;
Environmental Monitoring Program monitors the air
emission of factorys chimney, ambient air quality,
environmental noise level, the dust concentration
in factory area, working climate, water waste
quality, water stream and sea. Monitoring based on
the environmental standard quality is conducted
periodically by internal and independent body.

2011 Annual Report

1. Monitoring of unsafe action and condition


2. Personal protective equipment provision
3. Accident or fire investigation
4.
Provision and maintenance of occupational
health and safety signs.
5. Fire extinguisher (APAR, hydrant, fire truck,
sponkler) check.
6. Emergency response simulation
7. Occupational safety, health & environment training
for all.
8. Occupational safety and health day every three
months, through competitions: quick right race,
puzzle competition, toilet and canteen sanitation;
occupational safety and health seminar.
9. Assistance and monitoring of employee working
adjustment, particularly those with special needs.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

157

158

Perseroan juga memiliki program konservasi sumber


daya berupa upaya efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam dan energi untuk menjaga kelangsungan
dan ketersediaannya. Langkah konservasi sumber
daya meliputi substitusi bahan dan pemanfaatan
gas buang/emisi, pemanfaatan limbah sisa panas,
pemanfaatan limbah CO2 menjadi gas industri.

The Company also has resources conservation


program includes the utilization efficiency of natural
resources and energy to prevent their sustainability
and availability. This resources conservation consists
of substitution of material and emission utilization,
hot-waste utilization, CO2 waste utilization to
become industrial gas.

Komitmen Perseroan dalam pengelolaan lingkungan


telah
memberikan
dampak
terhadap
kinerja
perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal dampak yang dirasakan akibat
Program Pengelolaan Lingkungan adalah:
peningkatan efisiensi sumber daya, bahan baku
dan bahan penunjang karena limbah dapat
dimanfaatkan kembali atau dijadikan sebagai
alternatif raw material,
efisiensi energi dan energi alternatif dengan hasil
pencapaiannya cukup baik dan konsisten,
peningkatan status pencapaian pengolahan limbah
(padat, cair, dan gas) menjadi lebih baik,
peningkatan minimalisasi limbah dan daur ulang
limbah.

The Companys commitment in environmental


management has impacted on the Companys
performance both internally and externally. Internally,
the impacts of the Environmental Management
Program are:
the increase of resources efficiency, raw and
support materials because the waste can be
utilized or become raw material alternative,
efficiency of energy and alternative energy with
good and consistent results,
the increase of waste-management (solid, liquid,
gas) achievement status into better grade,
the increase of waste minimization and waste
recycles.

Sedangkan secara eksternal dampak yang didapatkan


Perseroan karena pengelolaan lingkungan adalah:
pencapaian sertifikat ISO 14001 pada tahun 1997
dan terus bertahan hingga saat ini,
dapat dipertahankannya pencapaian PROPER
BIRU pada tahun 2011 ini yang merupakan
penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan
dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan
citra perusahaan yang lebih baik atas pencapaianpencapaian tersebut.
terbaik ke-3 dalam Penghargaan Penganugerahan
Industri Hijau dan Berwawasan Lingkungan dari
Menteri Perindustrian kategori Perusahaan BUMN
pada Maret 2010.

Meanwhile, externally, the impacts obtain be the Company


because of its environmental management are:
the ISO 14001 certificate awarded in 1997 and is
still maintained,
maintaining the PROPER BIRU achievement in
2011 which was the performance measurement
for the Company in environmental field from the
Ministry of the Environment, and the Companys
image is performed well for those achievements,

Tanggung Jawab Produk


dan Perlindungan Konsumen

Product Responsibility and


Consumer Protection

Sebagai produsen baja terkemuka di Indonesia, PT


Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki tanggung
jawab terhadap semua produk yang dibuatnya
dan telah memenuhi standar industri. Perseroan
memastikan hampir semua produk Perseroan telah
memiliki Sertifikasi Nasional (Sertifikasi Nasional
Indonesia/SNI, Biro Klasifikasi Indonesia untuk KI-A,
KI-B, HANKAM), maupun Sertifikasi Internasional (JIS,
NKK, BV, DNV, Llyods Register, Germanischer Lloyds,
Cor-ten Steel License Agreement dan sebagainya).

As a leading steel company, PT. Krakatau Steel


(Persero) has responsibility for ensuring the
compliance of its products with industry standard.
The Company guarantees that almost all products
obtain National Certifications (SNI, Indonesias
Classification Bureau for KI-A, KI-B, HANKAM) and
International Certifications (JIS, NKK, BV, DNV,
Llyods Register, Germanischer Lloyds, Cor-ten
Steel License Agreement ect).

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

awarded as the third best in Green and


Environmental Insight Industry for State-owned
Enterprise category from the Minister of Industry
on March 2010.

Laporan Tahunan 2011

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

Corporate Social
Responsibility

Selain standar tersebut Perseroan juga menerima


spesifikasi khusus sesuai standar konsumen. Hal ini
diterapkan mulai dari pembelian bahan baku utama
maupun bahan pembantu produksi, serta selama
proses sampai bahan jadi yang siap kirim. Prosedur
ini tertuang dalam kebijakan mutu yang diperbaharui
secara periodik. Setiap produk memiliki identitas
yang jelas serta standar pengepakan yang berlaku.
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi produk yang
dikirim sekaligus melindungi konsumen, sehingga ada
kesesuaian dengan order yang diterima.

In addition to the standard, the Company also


receives
special
specification
according
to
customers standard. It is implemented starting
from main raw and supporting production material
procurement and processing to-ready-to-use end
product. The procedure stated in the quality policy
which is improved periodically. Every product has a
clear identity and applicable packaging standard.
This is aiming at protection of dispatched product
and customer to meet the compliance with the
received order.

Sebagai informasi kepada konsumen tentang produk


serta sarana produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.,
Perseroan telah menerbitkan sebuah buku Product
Spec terbaru yang diterbitkan Desember 2009.
Konsumen dan calon konsumen atau mitra kerja lainnya
dapat memperoleh informasi ini dengan mengunjungi
situs Perseroan di www.krakatausteel.com.

As information on product and production facilities of


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. to the customers, the
Company published the newest book titled Product
Spec in 2009. Customers and prospective customers
or other partners are able to get the information by
visiting our web at www.krakatausteel.com

Jumlah penanganan dan penanggulangan pengaduan


konsumen dari produk yang dikirim dari bulan Januari
sampai Desember 2011, adalah sebagai berikut:

Sum of customer complaint handling and


countermeasures regarding to product dispatch
from January to December 2011 were:

Hot Rolled Coil/Plate


Hot Rolled Pickle & Oil
Cold Rolled Coil/Sheet
Wire Rod

Hot Rolled Coil/Plate


Hot Rolled Pickle & Oil
Cold Rolled Coil/Sheet
Wire Rod

:
:
:
:

rata
rata
rata
rata

rata
rata
rata
rata

1.76%/bulan
3.53%/bulan
1.72%/bulan
0.43%/bulan

Untuk penanggulangan atas klaim, maka dilakukan


melalui tiga cara yakni: Moment Klaim Review,
Management Review, dan Penerbitan CAR setiap
ada klaim. Klaim dari konsumen ini ditangani oleh
Costumer Technical Services Division.

2011 Annual Report

: approximately 1.76%/month
: approximately 3.54%/month
: approximately 1.72%/month
: approximately 0.43%/month

Claim is handled with three alternatives methods:


Moment Claim Review, Management Review and
CAR Issuance at every claim. Customer claim is
handled by Customer Technical Service Division.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

159

Data Perusahaan
Corporate Data

Fasilitas pembangkit listrik Perseroan, PT Krakatau Daya Listrik

160

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

161

Data Perusahaan
Corporate Data

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Kegiatan Usaha Business Activity
Industri baja Integrated steel industry
Kantor Pusat Head Office
Jl. Industri No. 5 P.O Box 14 Cilegon
Banten 42435
Indonesia
Tel. +62-254 392159, 392003 (Hunting)
Fax. +62-254 395178
E-mail: corsec@krakatausteel.com
Website: www.krakatausteel.com
Kantor Jakarta Jakarta Office
Gedung Krakatau Steel, 4th Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54
Jakarta Selatan 12950
Indonesia
Tel. +62-21 5221255 (Hunting)
Fax. +62-21 5200876, 5204208, 5200793
Pabrik Plant
Cilegon Cigading Plant Site
Banten 42435
Perwakilan Surabaya
Surabaya Representatives Office
Jl. KH. Mas Mansyur No. 229
Surabaya 60162
Tel. (031) 3534057
Fax. (031) 3534058
Perwakilan Batam
Batam Representatives Office
Gedung Graha Pena, 1st Floor, Suit 109.
Jl. Raya Batam Centre
Batam 29461
Prov. Kepulauan Riau
Tel. 0778-460791

162

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Lembaga Dan Profesi Penunjang Pasar


modal
Institution and Capital Market Support
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Gedung Bursa Efek Indonesia
Jalan Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, 5th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Akuntan Perusahaan Company Accountant
KAP Purwantono, Suherman & Surja
Indonesian Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl.Jend.Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. +62 21 5289 5000
Fax. +62 21 5289 4100
KJPP Antonius Setiady dan Rekan
Professional Appraisers & Property Consultans
Wisma Ujatek Baru
Jl. Yusuf Adiwinata SH No. 41 Menteng,
Jakarta 10350
Tel. +6221 3193 6600, 3193 6611, 319 2425
Fax. +6221 315 5555, 310 1959
E-mail: ujatekb@indosat.net.id
Website: http://www.ujatek.com
Formerly known as PT. Ujatek Baru
PT BSR Indonesia
Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas
Blok E1 No.10-11,
Jl. KH Hasyim Ashari, Jakarta 10150
Tel. +6221 631 7828
Fax. +6221 631 7827
Email: bsr@bhakti-investama.com

Laporan Tahunan 2011

Data Perusahaan

Corporate Data

Anak Perusahaan Subsidiaries


No. Perusahaan
Company

Bidang Usaha
Industry

Kepemilikan
Ownership

Aset 2011
2011 Assets

Alamat
Address

Rp894 miliar
Rp894 billion

Gedung Krakatau Steel Lt. 7,


Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54,
Jakarta 12950
Tel: (62) (021) 5254140, 5212761
Fax: (62) (021) 5204002

INDUSTRI MANUFAKTUR MANUFACTURE INDUSTRY


1

PT KHI Pipe
Industries

Industri pipa baja


dan coating
Steel pipe and
coating industry

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

98,48%

Kawasan Industri KS, Cilegon Jl.


Amerika I, Cilegon Banten 42435.
Tel: (62) (0254) 392438, 391020,
391971
Fax: (62) (0254) 392083
Website: http://www.khi.co.id
2

PT Krakatau
Wajatama

Produsen baja
tulangan dan
profil
Bars and
sections steel
producer

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp1.021 miliar
Rp1,021 billion

Gedung Krakatau Steel Lt. 7, Jl.


Jend. Gatot Subroto Kav. 54,
Jakarta 12950
Tel: (62) (021) 5221248, 5221267,
5200676
Fax: (62) (021) 5221268
Jl. Industri PO Box 127 Cilegon
42435
Tel: (62) (0254) 391485, 391137,
385224, 372080, 372085
Fax: (62) (0254) 392183
Email: info@krakatauwajatama.
co.id

PT Meratus
Jaya Iron Steel
(Perusahaan
dalam tahap
pengembangan)
(The company is in
development stage)

Pengolahan bijih
besi
Iron ore
processing

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

66%

PT Aneka Tambang
(Persero) Tbk.

34%

Rp1.112 miliar
Rp1,112 billion

Gedung Krakatau Steel Lt. 2,


Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54,
Jakarta
Tel: (021) 5210062
Fax: (021) 2521660
Kapet Batu Licin, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan

PT Krakatau Daya
Listrik

Pembangkit
tenaga listrik,
jasa kelistrikan,
niaga migas
Power plant,
electrical
services, oil and
gas distribution

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp1.023 miliar
Rp1,023 billion

Kawasan Industri KS, Jl. Amerika I


PO Box 156, Cilegon, 42443
Tel: (62) (0254) 315001, 371330
Fax: (62) (0254) 315006, 395826
Email: info@kdl.co.id
Website: http://www.kdl.co.id

PT Krakatau Tirta
Industri

Industri air bersih


Clean water
industry

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp323,6 miliar
Rp323,6 billion

Jl. Ir. Sutami, Kebonsari, Citangkil,


Cilegon, Banten 42442
Tel: (62) (0254) 311206, 310344,
372370
Fax: (62) (0254) 311207, 310824
Gedung Krakatau Steel Lt. 8, Jl.
Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta
Selatan
Tel & Fax: (62) (021) 5221249

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

163

INDUSTRI JASA Service INDUSTRY


6

PT Krakatau
Bandar Samudera

Jasa pengelolaan
pelabuhan
Port services
provider

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp362,38 miliar
Rp362.38 billion

Kantor Cilegon:
Jl. May Jend. S. Parman Km. 13
Cigading, Cilegon, Banten
Kantor Jakarta:
Gedung Krakatau Steel Lt. 8,
Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta
Selatan

PT Krakatau
Industrial Estate
Cilegon

Industri real
estate
Real estate
industry

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp614 miliar
Rp614 billion

Kantor Cilegon:
Wisma Karakatau Lt. 1,
Jl. KH Yasin Beji No. 6, Cilegon,
Banten
Kantor Jakarta:
Gedung Krakatau Steel Lt. 8,
Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta
Selatan

164

PT Krakatau
Engineering

Jasa rekayasa
dan rancang
bangun
Engineering and
construction
services

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

100%

Rp1.444 miliar
Rp1,444 billion

Kantor Cilegon:
Gedung KE Jl. Asia Raya Kav.
O.3, Kawasan Industri Krakatau
Cilegon
Kantor Jakarta:
Gedung Krakatau Steel Lt. 7,
Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta
Selatan

PT Krakatau
Information
Technology

Jasa pemasok
teknologi
komputer
Information
technology
services provider

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

17,18%

Rp67,47 miliar
Rp67.47 billion

Kantor Cilegon:
Jl. Raya Anyer Km. 13, Cilegon,
Banten
Kantor Jakarta:
Gedung Krakatau Steel Lt. 7,
Jl. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta
Selatan

10

PT Krakatau
Medika

Jasa pelayanan
kesehatan
Health care
services

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

28,17%

Rp108,3 miliar
Rp108.3 billion

Jl. Semang Raya, Cilegon, Banten

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

Data Perusahaan

Corporate Data

Perusahaan Asosiasi Associate Company


No. Perusahaan
Company
1

PT Krakatau Posco
(Perusahaan dalam
tahap pengembangan)
(The company is in
development stage)

2.

PT Pelat Timah
Nusantara Tbk.

Bidang Usaha
Industry

Kepemilikan
Ownership

Alamat
Address

Manufaktur besi
dan baja
Iron and steel
manufacture

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

30%

Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri Krakatau


Cilegon Banten 42443
Tel: (62) (0254) 369700
Fax: (62) (0254) 369899
Email: websupport@krakatauposco.co.id
Website: www.krakatauposco.co.id

Manufaktur baja
berlapis timah
Tin-plated steel
manufacture

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

20,1%

Gedung Krakatau Steel Lt.3 Jl. Gatot Subroto


Kav. 54 Jakarta Selatan
Tel: (62)(021) 5209883
Fax: (62)(021) 5210079-5210081
Krakatau Industrial Estate Cilegon Kav. D
Banten - Indonesia, PO Box 134 Cilegon
Tel: (62) (0254) 392353 393570
Fax: (62) (0254) 393569

3.

PT Kerismas
Witikco Makmur

Manufaktur seng
Zinc Manufacture

PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.

9,77%

Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta, 14130


Tel: (62)(021) 44 01358

4.

PT Krakatau Prima
Dharma Sentana

Pengecoran
alumunium logam
Aluminum
Manufacture

PT Krakatau
Industrial Estate
Cilegon

25%

Jl. Eropa I Blok 12 Kawasan KIEC,


Cilegon-Banten
Tel: (62)(0254) 391191

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

165

Pernyataan Dewan Komisaris


dan Direksi
Board of Commissioners and
Directors Statement

Laminar Cooling di Pabrik Pengerolan Baja Panas

166

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

167

Pernyataan Dewan Komisaris


dan Direksi
Board of Commissioners and Directors Statement

Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan
Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik,
dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2011.
Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Zacky Anwar

Komisaris Utama
President Commissioner

Ansari Bukhari
Komisaris
Commissioner

M. Imron Zubaidy

Komisaris Independen
Independent Commissioner

168

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Wahyu Hidayat
Komisaris
Commissioner

Achmad S. Ruky

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Laporan Tahunan 2011

Pernyataan Dewan Komisaris


dan Direksi

Board of Commissioners and


Directors Statement

In accordance with Law No.40 of 2007 on Limited Liability Article 67 and Bapepam Regulation No. XK6
on Requirement to Submit Annual Report to the Public Company, we hereby, the Board of Commissioners
and Directors of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, stated that we have approved and are fully responsible
for the content of the Annual Report for fiscal year 2011.
Companys Annual Report also contains the Consolidated Financial Statements of the Company for the
year ended December 31, 2011 and 2010.

Direksi Board of Directors

Fazwar Bujang

Direktur Utama
President Director

Dadang Danusiri

Direktur SDM & Umum


HR & General Affair Director

Irvan Kamal Hakim


Direktur Pemasaran
Marketing Director

2011 Annual Report

Syahrir Syah Pohan


Direktur Produksi
Production Director

Sukandar

Direktur Keuangan
Finance Director

Yerry

Direktur Logistik
Logistic Director

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

169

Laporan Keuangan
Konsolidasi
Consolidated Financial Statement

Conveyor Belt yang berfungsi membawa iron ore pellet dari dermaga PT Krakatau Bandar Samudera ke Pabrik Besi Spons.

170

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

171

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk


dan entitas anak/and subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian
beserta laporan auditor independen
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010/
Consolidated financial statements
with independent auditors report
December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009
and for the years ended December 31, 2011 and 2010

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009
DAN TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009
AND FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Halaman/
Page

Daftar Isi

Table of Contents
Independent Auditors Report

Laporan Auditor Independen


Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian ......

1-3

Consolidated Statements of Financial


.... Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Konsolidasian ..

4-5

Consolidated Statements of Comprehensive


..... Income

Laporan Perubahan Ekuitas


Konsolidasian ..

Consolidated Statements of Changes


.. in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian

. Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan


Konsolidasian ..

8 - 172

Notes to the Consolidated Financial


...... Statements

Laporan Keuangan Tersendiri .

173 - 182

..The Separate Financial Statements

*********************

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

2011 Annual Report

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009 *)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp51.995 pada tanggal
31 Desember 2011, Rp43.963
pada tanggal 31 Desember 2010
dan Rp38.122 pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp5.759 pada tanggal
31 Desember 2011, Rp6.912
pada tanggal 31 Desember 2010
dan Rp6.685 pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan, neto
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka

ASSETS
3.593.515

4.193.598

1.759.964

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents

161.891

142.550

Short-term investments

27.000

1.639.770
593.965

987.675
196.663

1.266.849
375.363

40.370
101.961
6.804.242
277.678
-

73.584
8.489
6.549.776
135.865
115.074

47.698
2.658
4.871.981
141.823
15.116

Restricted time deposits


Trade receivables, net of
allowance for impairment
losses of Rp51,995 as of
December 31, 2011, Rp43,963
as of December 31, 2010 and
Rp38,122 as of January 1, 2010/
December 31, 2009
Third parties
Related parties
Other receivables, net of
allowance for impairment
losses of Rp5,759 as of
December 31, 2011, Rp6,912
as of December 31, 2010 and
Rp6,685 as of January 1, 2010/
December 31, 2009
Third parties
Related parties
Inventories, net
Advances and prepaid expenses
Prepaid taxes

13.213.392

12.287.724

8.624.002

Total Current Assets

505.950
1.625.599
29.661

303.136
310.854
26.644

186.791
136.753
202.468

5.644.107

4.389.320

3.378.928

2g,14,32
2l

1.290
83.406

3.522
74.437

78.121
52.246

NON-CURRENT ASSETS
Estimated claims for tax refund
Investments in shares of stock, net
Deferred tax assets, net
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of Rp4,808,706
as of December 31, 2011,
Rp4,399,575 as of December 31,
2010 and Rp4,144,163
as of January 1, 2010/
December 31, 2009
Other assets
Long-term receivables, net
Real estate assets

2k,13
2e,2f,2g
21,32,36

32.381

31.177

31.144

Assets not used in operations

79.058

94.906

21.180

12,34
2e,2g,2k
32,36

205.498

Restricted cash and time deposits


Deferred charges of site
preparation work

91.220

62.339

74.375

Others

8.298.170

5.296.335

4.162.006

Total Non-Current Assets

21.511.562

17.584.059

12.786.008

TOTAL ASSETS

2d,2e,2f,2g,
4,9,32,36
2d,2e,2g,
5,9,32,36
2d,2f,2g
6,9,15,32
2e,2g,3,7
15,21,32
36,38

2d,9,38
2e,2g,8
17,32,36

2d,9,12
2h,3,10,15,21
2e,2i,11,36
2r,18

Total Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Estimasi tagihan pajak
Penyertaan saham, neto
Aset pajak tangguhan, neto
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp4.808.706
pada tanggal 31 Desember 2011,
Rp4.399.575 pada tanggal
31 Desember 2010 dan Rp4.144.163
pada tanggal 1 Januari 2010/
31 Desember 2009
Aset lain-lain
Piutang jangka panjang, neto
Aset real estat
Aset yang tidak digunakan
dalam operasi
Kas dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Beban ditangguhkan jasa
pematangan tanah
Lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET

2r,18
2g,2j,12,32
2r,3,18
2k,3,
13,15,21

*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal


PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After transition adjustment on the initial implementation of


PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

1
2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009 *)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK

2d,2e,2g,6,7,9,
Pinjaman bank jangka pendek
10,13,15,32,36
Utang usaha
2e,2g,
Pihak ketiga
16,32,36
Pihak berelasi
2d,9,38
Utang lain-lain
2e,2g
Pihak ketiga
17,32,36
Pihak berelasi
2d,9
Utang pajak
2r,3,18
Biaya yang masih harus dibayar
2e,2g,19,32,36
Uang muka penjualan dan lainnya
2e,20,36
Bagian pinjaman jangka panjang yang
2d,2e,2g,7,9,
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 10,13,21,32,36
Bagian liabilitas jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
2e,2g,22,
waktu satu tahun
32,36

5.811.908

5.136.629

4.209.254

1.720.604
288.632

718.088
183.782

611.187
127.632

344.802
26
126.299
254.930
466.497

81.956
1.824
85.653
266.459
218.622

72.668
246.541
101.031
271.879
264.411

186.582

233.543

222.390

Short-term bank loans


Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Related parties
Taxes payable
Accrued expenses
Sales and other advances
Current maturities of long-term
loans

4.422

4.157

2.890

Current maturities of long-term


liabilities

9.204.702

6.930.713

6.129.883

Total Current Liabilities

2r,3,18

47.026

64.639

5.768

2e,20,36

227.039

NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities, net
Advance for construction,
long-term portion

1.313.189

862.063

568.640

Long-term loans, net of current


maturities

2e,2g,22
32,36

54.734

46.865

20.617

2q,3,23

309.879

254.234

223.635

Long-term liabilities, net of current


maturities
Estimated liabilities for employee
benefits

1.951.867

1.227.801

818.660

Total Non-Current Liabilities

11.156.569

8.158.514

6.948.543

TOTAL LIABILITIES

Total Liabilitas Jangka Pendek


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan, neto
Uang muka konstruksi, bagian
jangka panjang
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Liabilitas jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Liabilitas kesejahteraan
karyawan

CURRENT LIABILITIES

2d,2e,2g,7,9,
10,13,21,32,36

Total Liabilitas Jangka Panjang


TOTAL LIABILITAS

*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal


PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After transition adjustment on the initial implementation of


PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009 *)

EKUITAS

EQUITY

EKUITAS YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
Modal saham
Nilai nominal Rp500 (angka penuh) per
saham pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010,
Rp1.000.000 (angka penuh) per
saham pada tanggal 1 Januari 2010/
31 Desember 2009
Modal dasar - 40.000.000.000 saham
yang terdiri dari 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 39.999.999.999
saham Seri B pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010,
8.000.000 saham pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 15.775.000.000 saham
yang terdiri dari 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 15.774.999.999
saham Seri B pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010,
2.000.000 saham pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Tambahan modal disetor, neto
Modal disetor lainnya

25
1b,2n
25

Selisih transaksi perubahan


ekuitas Entitas Anak
Komponen ekuitas lainnya

2u,26
2j,12

1.343.401
(970.968)

EQUITY ATTRIBUTABLE TO
OWNERS OF THE PARENT
ENTITY
Share capital
Par value Rp500 (full amount) per
share as of December 31,
2011 and 2010,
Rp1,000,000 (full amount) per
share as of January 1, 2010/
December 31, 2009
Authorized capital - 40,000,000,000
shares which consist of 1 Series A
Dwiwarna share and 39,999,999,999
Series B shares as of
December 31, 2011 and 2010,
8,000,000 shares as of January 1,
2010/December 31, 2009
Issued and fully paid 15,775,000,000 shares which
consist of 1 Series A Dwiwarna
share and 15,774,999,999
Series B shares as of
December 31, 2011 and 2010,
2,000,000 shares as of January 1,
2.000.000
2010/December 31, 2009
Additional paid-in capital, net
1.303.465
Other paid-in capital
Difference arising from transactions
resulting in changes in the
18.468
equity of a Subsidiary
Other equity components
Retained earnings (accumulated
losses)
3.066.959
Appropriated
(592.379)
Unappropriated

10.180.988

9.293.915

5.796.513

Total Equity Attributable to


Owners of the Parent Entity

174.005

131.630

40.952

Non-controlling Interests

EKUITAS, NETO

10.354.993

9.425.545

5.837.465

EQUITY, NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

21.511.562

17.584.059

12.786.008

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Saldo laba (akumulasi kerugian)


Dicadangkan
Tidak dicadangkan

7.887.500
1.015.514
-

18.468
(32.668)

18.468
-

1.344.314
(52.140)

Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan


Kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali

7.887.500
1.015.514
-

2c,24

*) Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan awal


PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

*) After transition adjustment on the initial implementation of


PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

2011
PENDAPATAN NETO

17.915.382

BEBAN POKOK PENDAPATAN

16.316.571

LABA BRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Total Beban Usaha
LABA OPERASI
Laba pengalihan aset tetap
Pendapatan keuangan
Laba pematangan tanah
Laba selisih kurs, neto
Penjualan limbah produksi
Beban keuangan
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain
LABA SEBELUM BEBAN
(MANFAAT) PAJAK
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan, neto
Beban Pajak, Neto
LABA TAHUN BERJALAN

2d,2o,9,
28,37,38
2d,2k,2o,9,
29,37,38

NET REVENUES

12.671.729

COST OF REVENUES

2.268.536

GROSS PROFIT

264.414
977.437

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

1.240.240

1.241.851

Total Operating Expenses

358.571

1.026.685

OPERATING PROFIT

1.598.811

280.198
960.042

745.425
129.356
77.701
53.757
32.950
(304.902)
95.468
(67.459)

2d,2i,2k,
2o,2q,9,30

2j,2k,12,13
4,5
2o,8,12
2e,2g,17
15,21
2g,2o,12
13,18

147.888
81.463
114.875
40.428
(255.558)
266.197
(34.830)

Gain on transfer of fixed assets


Finance income
Gain on site preparation work
Gain on foreign exchange, net
Sales of waste products
Finance expense
Other income
Other expenses

1.387.148

PROFIT BEFORE TAX


EXPENSE (BENEFIT)

91.586
234.695

TAX EXPENSE (BENEFIT)


Current tax
Deferred tax, net

98.024

326.281

Tax Expense, Net

1.022.843

1.060.867

PROFIT FOR THE YEAR

OTHER COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEAR

1.022.843

1.060.867

TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR

1.120.867

118.654
(20.630)

TOTAL LABA YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

1.025.018
(2.175)

TOTAL

1.022.843

2r,18

2c,24

1.062.683
(1.816)
1.060.867

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

2010
14.940.265

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN


TAHUN BERJALAN
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

TOTAL PROFIT
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent entity
Non-controlling interests
TOTAL

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

2011
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

1.025.018
(2.175)

TOTAL

1.022.843

LABA PER SAHAM DASAR


DAN DILUSIAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
(dalam Rupiah penuh)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

65

2c,24

2s,31

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2011 Annual Report

2010

1.062.683
(1.816)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent entity
Non-controlling interests

1.060.867

TOTAL

81

BASIC AND DILUTIVE EARNINGS


PER SHARE ATTRIBUTABLE TO
OWNERS OF THE PARENT
ENTITY
(in full Rupiah amount)

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

1.303.465
1.577.500
-

25

25

27
27
27

24

24
7.887.500

27
27
27
12

7.887.500

3.006.535

25

2.000.000

Modal Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/Issued
and Fully Paid
Share Capital

1.015.514

1.015.514

1.104.250
(88.736)
-

Tambahan
Modal
Disetor, neto
Additional
Paid-in
Capital, net

(1.303.465)

1.303.465

18.468

18.468

18.468

(32.668)

(32.668)

Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Entitas Anak/
Difference Arising
Komponen
from Transactions
Ekuitas
Modal Disetor
Resulting in
Lainnya/
Lainnya/
Changes in
Other
Other
the Equity of
Equity
Paid-in Capital
a Subsidiary
Components

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Saldo pada tanggal 31 Desember 2011

Total pendapatan komprehensif tahun berjalan


Dividen tunai
Alokasi dana untuk program kemitraan
Pembentukan cadangan umum
Komponen ekuitas lainnya
Setoran modal dari kepentingan
nonpengendali

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010

Total pendapatan komprehensif tahun berjalan


Kapitalisasi saldo laba ke modal ditempatkan
dan disetor penuh
Kapitalisasi modal disetor lainnya ke modal
ditempatkan dan disetor penuh
Penerbitan saham baru melalui penawaran
umum saham perdana
Biaya emisi efek ekuitas
Dividen tunai
Alokasi dana untuk program kemitraan
Pembentukan cadangan umum
Setoran modal dari kepentingan
nonpengendali

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/


31 Desember 2009

Catatan/
Notes

(52.140)

1.025.018
(94.650)
(10.627)
(913)
-

(970.968)

(148.402)
(9.893)
(326.484)

(956.493)

1.062.683

(592.379)

Tidak
Dicadangkan/
Unappropriated

10.180.988

1.025.018
(94.650)
(10.627)
(32.668)

9.293.915

2.681.750
(88.736)
(148.402)
(9.893)
-

1.062.683

5.796.513

174.005

44.550

(2.175)
-

131.630

92.494

(1.816)

40.952

Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interests

10.354.993

44.550

1.022.843
(94.650)
(10.627)
(32.668)

9.425.545

92.494

2.681.750
(88.736)
(148.402)
(9.893)
-

1.060.867

5.837.465

Ekuitas, Neto/
Equity, Net

Balance as of December 31, 2011

Total comprehensive income for the year


Cash dividends
Allocation of funds for partnership program
Appropriation for general reserve
Other equity components
Capital contribution from non-controlling
interests

Balance as of December 31, 2010

Total comprehensive income for the year


Capitalization of retained earnings to
issued and fully paid capital
Capitalization of other paid-in capital to
issued and fully paid capital
Issuance of new shares through initial
public offering
Stock issuance costs
Cash dividends
Allocation of funds for partnership program
Appropriation for general reserve
Capital contribution from non-controlling
interests

Balance as of January 1, 2010/


December 31, 2009

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.

1.344.314

913
-

1.343.401

326.484

(2.050.042)

3.066.959

Dicadangkan/
Appropriated

Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/


Retained Earnings
(Accumulated Losses)
Total/
Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/
Notes

2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari tagihan pajak
Penerimaan dari pendapatan bunga
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran beban usaha
dan lainnya
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran untuk pajak
Pembayaran untuk beban bunga
dan beban bank
Kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi

18.533.380
232.048
118.363
(13.956.776)

15.801.149
152.329
61.942
(11.249.618)

(2.008.335)
(1.504.542)
(1.008.690)

(1.298.371)
(1.615.466)
(756.326)

(159.797)

(97.390)

245.651

998.249

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
Penarikan (penempatan) investasi
jangka pendek
Penarikan (penempatan) kas dan deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya
Penerimaan dividen kas
Penambahan penyertaan pada saham
Penambahan aset tetap
Hasil dari penjualan aset tetap

14.645
11.793
(16.651)
(1.529.769)
6.735

Kas neto yang digunakan untuk


aktivitas investasi

(1.641.599)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) pinjaman
bank jangka pendek, neto
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran untuk beban bunga
Setoran modal dari kepentingan
nonpengendali
Pembayaran dividen kas
Pembayaran untuk program
kemitraan dan bina lingkungan
Hasil dari penawaran umum saham
perdana, neto
Kas neto yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS
DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL
TAHUN
Dampak perubahan selisih kurs
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
TAHUN

2010

(128.352)

Net cash provided by operating


activities

(122.203)
13.270
(5.372)
(1.061.880)
5.236

CASH FLOWS FROM INVESTING


ACTIVITIES
Withdrawal (placement) of short-term
investments
Withdrawal (placement) of restricted
cash and time deposits
Receipts of cash dividends
Additional investments in shares of stock
Purchase of fixed assets
Proceeds from sale of fixed assets

(1.028.399)

Net cash used in investing


activities

142.550

12

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES
Receipts from customers
Receipts from claims for tax refund
Receipts from interest income
Payments to suppliers
Payments for operating expenses
and others
Payments to employees
Payments for taxes
Payments for interest and bank
charges

2.593.014

CASH FLOWS FROM FINANCING


ACTIVITIES
Proceeds from (payments of)
short-term loans, net
Proceeds from long-term loans
Repayments of long-term loans
Payments for interest
Capital contribution from
non-controlling interests
Payments of cash dividends
Payments for partnership and
community development program
Proceeds from initial public offering
of shares, net

700.916

2.513.612

Net cash provided by financing


activities

(695.032)

2.483.462

NET INCREASE (DECREASE) IN


CASH AND CASH EQUIVALENTS

1.759.964

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT BEGINNING OF YEAR

606.421
630.613
(218.222)
(214.078)
44.550
(94.650)

(185.539)
545.929
(213.307)
(149.820)
24
27

(53.718)

(20.367)

4.193.598
94.949
3.593.515

92.104
(148.402)

(49.828)
4

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4.193.598

Effect of foreign exchange rate changes


CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.

7
2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM

1.

a. Pendirian Perusahaan

GENERAL
a. The Companys Establishment

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Perusahaan)


didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
27 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris
No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie, S.H.,
Perusahaan didirikan untuk mengambil alih
proyek pabrik baja Trikora. Akta pendirian
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya
No. J.A.5/224/4 tanggal 31 Desember 1971 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 44 tanggal 8 Februari
1972, Tambahan No. 19.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (the


Company) was established in the Republic of
Indonesia based on the Notarial Deed No. 34 of
Tan Thong Kie, S.H., dated October 27, 1971 to
take over the Trikora steel plant project. The
deed of establishment was approved by the
Ministry of Justice of the Republic of Indonesia
in its Decision Letter No. J.A.5/224/4 dated
December 31, 1971 and was published in the
State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 44 dated February 8, 1972, Supplement
No. 19.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami


beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
Akta Notaris No. 20 tanggal 6 Juni 2011 dari
Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari
Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., yang mengatur,
antara lain, perubahan Susunan Dewan
Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah
dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Penerimaan No. AHU-AH.01.1024917 tanggal 2 Agustus 2011.

The Companys Articles of Association have


been amended several times, most recently by
Notarial Deed No. 20 dated June 6, 2011 of
Aulia Taufani, S.H., the substitute notary of
Sutjipto, S.H., M.Kn., concerning, among others,
the change in the Companys Board of
Commissioners.
The
amendments
were
reported to and accepted by the Ministry of
Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Acknowledgement Letter
No. AHU-AH.01.10-24917
dated
August 2,
2011.

Tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan


menunjang
kebijaksanaan
dan
program
Pemerintah di bidang ekonomi, khususnya
dalam industri baja.

The Companys objective is to implement and


support the various policies and programs of the
Government for economic development,
especially with respect to the steel industry.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar


Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan terutama meliputi bidang produksi,
perdagangan dan pemberian jasa.

In accordance with Article 3 of the Companys


Articles of Association, the scope of its activities
mainly comprises production, trading and
rendering of services.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini


meliputi, antara lain:

Currently, the Company is engaged in, among


others:

(i)

(i)

Industri baja terpadu, yang memproduksi


besi spons, slab baja, billet baja, baja
lembaran panas, baja lembaran dingin, dan
batang kawat.
(ii) Perdagangan, yang meliputi kegiatan
pemasaran, distribusi dan keagenan, baik
dalam maupun luar negeri.
(iii) Pemberian jasa seperti jasa desain dan
rekayasa dan konstruksi, pemeliharaan
mesin,
konsultasi
teknis
maupun
penyediaan sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan usaha Perusahaan.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Integrated steel industry, which produces


sponge iron, slabs, billets, hot rolled coils,
cold rolled coils, and wire rods.

Trading activities, comprising marketing,


distribution and agency work, both in the
domestic and international markets.
(iii) Services, such as
designing and
construction,
machine
maintenance,
technical consultancy and provision of
infrastructure to support the activities of the
Company.
(ii)

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)

GENERAL (continued)
a. The Companys Establishment (continued)

(iv) Kegiatan
usaha
penunjang
seperti
pergudangan,
perbengkelan,
properti,
pelabuhan, pendidikan dan pelatihan,
limbah produk dan limbah industri
pembangkit listrik, pengelolaan air dan jasa
teknologi informasi.

(iv) Supporting activites such as warehousing,


workshop,
property,
port
services,
education and training, waste and
industrial product, power plant, water
treatment and information technology
services.

Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Cilegon,


memulai
operasi
Banten.
Perusahaan
komersialnya pada tahun 1971. Sebelum tahun
2011, Perusahaan memiliki fasilitas produksi
dengan kapasitas produksi baja kasar (crude
steel) sebesar 2,45 juta ton (tidak diaudit) per
tahun dan kapasitas produksi baja jadi (finished
steel products) sebesar 2,45 juta ton (tidak
diaudit) per tahun. Kapasitas produksi baja jadi
meningkat menjadi 2,85 juta ton (tidak diaudit)
per tahun dengan selesainya program
revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada
tahun 2011 (Catatan 13).

The Company and its production facilities are


located in Cilegon, Banten. The Company
started its commercial operations in 1971. Prior
to 2011, the Companys production facilities
have a production capacity of 2.45 million metric
tons (unaudited) of crude steel per year and
2.45 million metric tons (unaudited) of finished
steel products per year. The production capacity
of finished steel products increases to 2.85
million metric tons (unaudited) per year upon
completion of hot strip mill revitalization in 2011
(Note 13).

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di


Jalan lndustri No. 5, Cilegon.

The Companys head office is located at Jalan


Industri No. 5, Cilegon.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

b. The Companys Public Offering


On October 29, 2010, the Company obtained
the effective statement from the Capital Market
and Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) to conduct public offering of its
3,155,000,000 new shares with nominal value of
Rp500 (full amount) per share at a price of
Rp850 (full amount) per share. The Companys
shares were listed on the Indonesia Stock
Exchange on November 10, 2010 (Note 25).

Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan
penawaran umum saham kepada masyarakat
sebanyak 3.155.000.000 saham baru dengan
nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham
dengan harga Rp850 (angka penuh) per saham.
Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2010
(Catatan 25).
c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

c. The Subsidiaries and Associates Structure


As of December 31, 2011 and 2010, and
January 1, 2010/December 31, 2009, the
percentage of ownership of the Company, either
directly or indirectly, and total assets of the
Subsidiaries are as follows:

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan


2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009,
persentase kepemilikan Perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dan
total aset Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi


(lanjutan)

Entitas Anak
dan Kegiatan Usaha/
Subsidiaries and
Business Activities

Kedudukan dan
Tahun Usaha
Komersial Dimulai/
Domicile and Year
of Commercial
Operations Started

GENERAL (continued)
c. The Subsidiaries and Associates Structure
(continued)

Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
2011

2010

2009

Cilegon, 1992

100,00

100,00

100,00

Cilegon, 1996

100,00

100,00

Cilegon, 1973

98,48

Cilegon, 1982

Total Aset Sebelum Eliminasi/


Total Assets Before Elimination
2011

2010

2009

1.020.881

838.458

818.876

100,00

1.024.969

682.747

617.848

98,48

98,48

894.336

616.316

596.944

100,00

100,00

100,00

614.047

453.531

333.646

Cilegon, 1988

100,00

100,00

100,00

1.446.238

567.408

575.755

Cilegon, 1996

100,00

100,00

100,00

362.794

309.656

229.541

Cilegon, 1996

100,00

100,00

100,00

323.637

219.889

177.909

Cilegon, 1996

97,55

97,55

97,55

108.811

99.457

86.007

Cilegon, 1993

100,00

100,00

100,00

64.877

88.128

43.307

Jakarta, -

66,00

66,00

66,00

1.112.163

823.415

259.328

6.972.753

4.699.005

3.739.161

PT Krakatau Wajatama (PT KWT)


Manufaktur baja profil dan tulangan/
Reinforcing bars and steel wires
production
PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL)
Distributor dan penghasil listrik/
Generation and distribution of electricity
PT KHI Pipe Industries (PT KHIP)
Manufaktur pipa baja
Steel pipe production
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
(PT KIEC) dan Entitas Anak/and
Subsidiary (PT Laksana Maju Jaya)
Industri real estat dan perhotelan/
Real estate and hotels industry
PT Krakatau Engineering (PT KE)
Rekayasa dan konstruksi/
Construction and engineering
PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS)
Jasa pengelolaan pelabuhan/
Port services provider
PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI)
dan Entitas Anak/and Subsidiary
(PT Krakatau Daya Tirta)
Distributor dan pengolahan air/
Water treatment and distribution
PT Krakatau Medika (PT KM)

1)

Jasa pelayanan kesehatan/


Medical services provider
PT Krakatau Information Technology
(PT KITech)
Pemasok teknologi komputer/
Computer technology provider
PT Meratus Jaya Iron & Steel (PT MJIS)
Manufaktur besi dan baja/
Iron and steel production
Total/Total
1)

3,07% dimiliki oleh PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)


dan PT Latinusa dimiliki oleh Perusahaan sebesar 20,10%

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

1)

10

3.07% is owned by PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)


and PT Latinusa is 20.10% owned by the Company

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi


(lanjutan)

c. The Subsidiaries and Associates Structure


(continued)

PT KIEC memiliki saham pada PT Laksana


Maju Jaya (PT LMJ) dengan persentase
kepemilikan sebesar 99,99%. PT LMJ bergerak
dalam bidang real estat dan memulai operasi
komersialnya pada tahun 2001.

PT KIEC owns shares of PT Laksana Maju Jaya


(PT LMJ) with the percentage of ownership of
99.99%. PT LMJ is engaged in the business of
real estate and commenced its commercial
operations in 2001.

Pada tanggal 16 Agustus 2006, PT Krakatau


Daya Tirta (PT KDT) didirikan sebagai Entitas
Anak PT KDL dengan komposisi kepemilikan
sebesar 55% dimiliki oleh PT KDL dan 45%
dimiliki oleh PT KTI. PT KDT didirikan dengan
tujuan untuk mengambil alih kegiatan usaha air
minum merek Quelle yang sebelumnya
merupakan unit usaha PT KDL. Berdasarkan
Perjanjian
Jual
Beli
Saham
tanggal
9 September 2009, PT KDL menjual 25%
saham PT KDT yang dimilikinya kepada PT KTI
sehingga persentase kepemilikan PT KDL turun
menjadi 30% dan persentase kepemilikan
PT KTI pada PT KDT naik menjadi 70%.

On August 16, 2006, PT Krakatau Daya Tirta


(PT KDT) was established as a subsidiary of
PT KDL with share composition of 55% owned
by PT KDL and 45% owned by PT KTI. PT KDT
was established with the objective to take over
Quelle mineral water business which was
previously a business unit of PT KDL. Based on
the Share Sale and Purchase Agreement dated
September 9, 2009, PT KDL sold its 25%
ownership in PT KDT to PT KTI resulting in the
reduction of PT KDLs percentage of ownership
to 30% and increase of PT KTIs percentage of
ownership in PT KDT to 70%.

Perusahaan bekerjasama dengan PT Aneka


Tambang (Persero) Tbk (PT Antam)
mendirikan PT MJIS pada tanggal 9 Juni 2008
dengan persentase kepemilikan adalah 66%
oleh Perusahaan dan 34% oleh PT Antam.
PT MJIS bergerak dalam bidang produksi besi
dan baja, perdagangan dan jasa yang berkaitan
dengan besi dan baja dan berkedudukan di
Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2011, PT MJIS belum memulai operasi
komersialnya.

The Company together with PT Aneka


Tbk
(PT Antam)
Tambang
(Persero)
established PT MJIS on June 9, 2008 with the
percentage of ownership of 66% for the
Company and 34% for PT Antam. PT MJIS is
engaged in iron and steel production, trading
and services relating to iron and steel products
and is located in Jakarta. Up to December 31,
2011, PT MJIS has not yet commenced its
commercial operations.

Informasi mengenai Entitas Asosiasi yang


dimiliki oleh Kelompok Usaha pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah
sebagai berikut:

Information about Associates owned by the


Group as of December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009 are as
follows:

Entitas Asosiasi/
Associates

Kedudukan dan
Tahun Usaha
Komersial Dimulai/
Domicile and Year
of Commercial
Operations Started

PT Krakatau Posco (PT KP)

Cilegon, -

Kegiatan Usaha/
Business Activities

Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
2011

2010

2009

Manufaktur besi dan baja/


Iron and steel production

30,00

30,00

PT Pelat Timah Nusantara (PT Latinusa)

Cilegon, 1986

Manufaktur baja berlapis timah/


Tin plate steel production

20,10

20,10

20,10

PT Kerismas Witikco Makmur


(PT Kerismas)

Jakarta, 1980

Manufaktur seng/
Zinc production

29,31

29,31

29,31

PT Krakatau Prima Dharma Sentana


(PT KPDS)

Cilegon, 1987

Manufaktur alumunium/
Aluminium production

30,00

30,00

30,00

2011 Annual Report

11

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

d. Boards of Commissioners, Directors and


Employees
The Boards of Commissioners and Directors of
the Company as of December 31, 2011 are as
follows:

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi


Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Zacky Anwar
Ansari Bukhari
Wahyu Hidayat
Mochammad Imron Zubaidy
Achmad S. Ruky

Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Logistik
Direktur Keuangan tidak terafiliasi
Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum
Direktur Pemasaran

Dadang Danusiri
Irvan Kamal Hakim

The Boards of Commissioners and Directors of


the Company as of December 31, 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009 are as
follows:

Zacky Anwar
Ansari Bukhari
Mochammad Imron Zubaidy
Alexander Rusli

Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Logistik
Direktur Keuangan tidak terafiliasi
Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum
Direktur Pemasaran

Dadang Danusiri
Irvan Kamal Hakim

The members of the


Committee are as follows:

31 Desember 2011 dan


31 Desember 2010/
December 31, 2011 and
December 31, 2010

1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

Mochammad Imron Zubaidy


Natsir Jafar
Darto Yudhi Priyatno

Mochammad Imron Zubaidy


Natsir Jafar
Muhammad Assegaf

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Production Director
Logistics Director
Unaffiliated Finance Director
Human Resources and General
Affairs Director
Marketing Director

Fazwar Bujang
Syahrir Syah Pohan
Yerry
Sukandar

Susunan Komite Audit Perusahaan adalah


sebagai berikut:

Ketua
Anggota
Anggota

Board of Directors
President Director
Production Director
Logistics Director
Unaffiliated Finance Director
Human Resources and General
Affairs Director
Marketing Director

Fazwar Bujang
Syahrir Syah Pohan
Yerry
Sukandar

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi


Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner

12

Companys

Audit

Chairman
Member
Member

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan


(lanjutan)

d. Boards of Commissioners, Directors and


Employees (continued)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan


2010, Perusahaan dan Entitas Anak (secara
bersama-sama disebut sebagai Kelompok
Usaha) memiliki karyawan tetap masing-masing
sebanyak 8.066 orang dan 8.023 orang (tidak
diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the


Company and Subsidiaries (collectively referred
to as the Group) have 8,066 and 8,023
permanent employees (unaudited), respectively.

e. Penyelesaian
Konsolidasian

2.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

Keuangan

e. Completion of the Consolidated Financial


Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah


diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh
Direksi Perusahaan pada tanggal 5 Maret 2012.

The accompanying consolidated financial


statements were completed and authorized for
issue by the Companys Directors on March 5,
2012.

IKHTISAR
PENTING

Laporan

KEBIJAKAN

a. Dasar
penyusunan
konsolidasian

AKUNTANSI

2.

SUMMARY
POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

keuangan

a. Basis of preparation of the consolidated


financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan
dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK) dan Peraturan-peraturan
serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh
BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam
catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa
standar akuntansi yang telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari
2011,
baik
secara
prospektif
maupun
retrospektif.

The consolidated financial statements have


been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK), which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Financial Accounting Standards
Board of the Indonesian Institute of Accountants
(DSAK) and the Regulations and the
Guidelines on Financial Statement Presentation
and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As
disclosed further in the relevant succeeding
notes, several amended and published
accounting standards were adopted effective
January 1,
2011,
prospectively
and
retrospectively.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
Penyajian Laporan Keuangan yang diterapkan
sejak tanggal 1 Januari 2011.

The consolidated financial statements are


prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1
(Revised 2009), Presentation of Financial
Statements which was adopted since
January 1, 2011.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian


laporan keuangan, yaitu antara lain, pemisahan
antara ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali pada bagian ekuitas. PSAK revisi ini
juga memperkenalkan pengungkapan baru,
antara lain, laporan laba rugi komprehensif,
sumber
estimasi
ketidakpastian
dan
pertimbangan,
pengelolaan
permodalan,
penyimpangan dari standar akuntansi keuangan
dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the


presentation of financial statements as to,
among others, separation of owner and nonowner changes in equity. The revision also
introduces new disclosures such as, among
others, statement of comprehensive income,
key estimations and judgments, capital
management, other comprehensive income,
departures from accounting standards and
statement of compliance.

2011 Annual Report

laporan

YANG

13

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

a. Dasar
penyusunan
laporan
konsolidasian (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

keuangan

a. Basis of preparation of the consolidated


financial statements (continued)

Kelompok Usaha memilih menyajikan laporan


laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan
menyajikan tambahan pengungkapan sumber
estimasi ketidakpastian dan pertimbangan pada
Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada
Catatan
33.
Lebih
lanjut,
Perusahaan
menyajikan
Kepentingan
Nonpengendali
(dahulu Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas
Anak") yang sebelumnya disajikan di antara
liabilitas dan ekuitas sekarang disajikan sebagai
bagian dari ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan
reklasifikasi tersebut dan reklasifikasi lain yang
diungkapkan pada Catatan ini, Perusahaan
menyajikan
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian periode awal komparatif yaitu
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

The Group elected to present one single


statement of comprehensive income and
disclosed key estimations and judgments in
Note 3 and capital management in Note 33.
Further, the Company presents Non-controlling
Interests (previously known as Minority
Interests in Net Assets of Subsidiaries) which
was previously presented in between liability
and equity now presented as part of equity in
the consolidated statement of financial position.
In relation to such reclassification and other
reclassification disclosed in this Note, the
Company presented the consolidated statement
of financial position at the beginning of the
earliest
comparative
period,
which
is
January 1, 2010/December 31, 2009.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


berdasarkan
konsep
akrual
dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang diukur
berdasarkan
pengukuran
sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.

The consolidated financial statements have


been prepared on the accrual basis using the
historical cost concept of accounting, except for
certain accounts which are measured on the
bases described in the related accounting
policies of each account.

Laporan arus kas konsolidasian yang disusun


dengan menggunakan metode langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows,


which have been prepared using the direct
method, present cash receipts and payments
classified into operating, investing and financing
activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Rupiah.

The reporting currency used in the preparation


of the consolidated financial statements is
Indonesian Rupiah.

b. Perubahan
kebijakan
pengungkapan

akuntansi

dan

b. Changes
in
disclosures

policy

and

The accounting policies adopted in the


preparation of the consolidated financial
statements are consistent with those made in
the preparation of the Companys consolidated
financial statements for the year ended
December 31, 2010, except for the adoption of
several amended SAKs which were effective
starting January 1, 2011 as disclosed in this
Note.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian
konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan
dalam
penyusunan
laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK
yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak
tanggal
1 Januari
2011
seperti
yang
diungkapkan pada Catatan ini.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

accounting

14

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

c. Prinsip-prinsip konsolidasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

c. Principles of consolidation

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4
(Revisi
2009),
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
dan
Laporan
Keuangan
Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut yang
diterapkan secara prospektif sesuai dengan
ketentuan transisi atas PSAK yang direvisi
tersebut:
(i)
rugi
entitas
anak
yang
menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan
nonpengendali
(KNP);
(ii) kehilangan
pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan
kepemilikan pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak
suara potensial dalam menentukan keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas
anak yang memiliki pembatasan jangka
panjang.

Effective January 1, 2011, the Group


retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised
2009), Consolidated and Separate Financial
Statements, except for the following items that
were applied prospectively in accordance with
the transitional provision of the said revised
PSAK: (i) losses of a subsidiary that result in a
deficit balance to non-controlling interests
(NCI); (ii) loss of control over a subsidiary;
(iii) change in the ownership interest in a
subsidiary that does not result in a loss of
control; (iv) potential voting rights in determining
the existence of control; (v) consolidation of a
subsidiary that is subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur


penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk sekelompok entitas yang
berada dalam pengendalian suatu entitas induk,
dan akuntansi untuk investasi pada entitas
anak, pengendalian bersama entitas dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri
disajikan
sebagai
informasi
tambahan.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut
memberikan pengaruh yang tidak signifikan
terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari
Kelompok Usaha dan hanya berdampak pada
penyesuaian atas kebijakan akuntansi dan
penyajian kepentingan nonpengendali dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the


preparation and presentation of consolidated
financial statements for a group of entities under
the control of a parent, and the accounting for
investments in subsidiaries, jointly controlled
entities and associated entities when separate
financial statements are presented as additional
information. The adoption of the PSAK No. 4
(Revised 2009) did not have any impact on the
financial position or performance of the Group
and only resulting to alignment of accounting
policy and changes in the presentation of noncontrolling interest in the consolidated
statements of financial position.

Perusahaan menyajikan laporan keuangan


tersendiri sebagai informasi tambahan. Lebih
lanjut, Perusahaan menyajikan Kepentingan
Nonpengendali (dahulu Hak Minoritas Atas
Aset Neto Entitas Anak") sebagai bagian dari
ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi
tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan
pada Catatan ini, Perusahaan menyajikan
laporan posisi keuangan konsolidasian periode
yaitu
1
Januari
awal
komparatif
2010/31 Desember 2009.

The Company presents separate financial


statements as additional information. Further,
the Company presents Non-controlling Interests
(previously known as Minority Interests in Net
Assets of Subsidiaries) as part of equity in the
consolidated statement of financial position. In
relation to such reclassification and other
reclassification disclosed in this Note, the
Company presented the consolidated statement
of financial position at the beginning of the
earliest comparative period, which is January 1 ,
2010/December 31, 2009.

Sejak Tanggal 1 Januari 2011

Since January 1, 2011

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akunakun Kelompok Usaha, yang dimiliki secara
langsung dengan persentase kepemilikan lebih
dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

The consolidated financial statements include


the accounts of Group, which are directly owned
with ownership percentage of more than 50%,
as described in Note 1.c.

2011 Annual Report

15

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

c. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

c. Principles of consolidation (continued)

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Since January 1, 2011 (continued)

Seluruh saldo akun dan transaksi yang


signifikan antar perusahaan telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts


transactions have been eliminated.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak


tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan
tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah
kekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date


of acquisitions, being the date on which the
Company obtained control, and continue to be
consolidated until the date such control ceases.
Control is presumed to exist if the Company
owns, directly or indirectly through Subsidiaries,
more than half of the voting power of an entity.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk


memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara
suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the parent owns half or


less of the voting power of an entity when there
is:

a.

kekuasaan yang melebihi setengah hak


suara sesuai perjanjian dengan investor
lain;

a.

power over more than half of the voting


rights by virtue of an agreement with other
investors;

b.

kekuasaan yang mengatur kebijakan


keuangan
dan
operasional
entitas
berdasarkan
anggaran
dasar
atau
perjanjian;

b.

power to govern the financial and operating


policies of the entity under a statute or an
agreement;

c.

kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti


sebagian besar direksi atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui
direksi atau organ tersebut; atau

c.

power to appoint or remove the majority of


the members of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity is by that board or body; or

d.

kekuasaan untuk memberikan suara


mayoritas pada rapat dewan direksi atau
organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut.

d.

power to cast the majority of votes at


meetings of the board of directors or
equivalent governing body and control of
the entity is by that board or body.

and

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara


penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal
ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo
defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are


attributed to the NCI even if that results in a
deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas


anak, maka Kelompok Usaha:

In case of loss of control over a subsidiary, the


Group:

menghentikan pengakuan aset (termasuk


setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

16

derecognizes the assets (including goodwill)


and liabilities of the subsidiary;
derecognizes the carrying amount of any
NCI;
derecognizes the cummulative translation
differences, recorded in equity, if any;

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

c. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

ACCOUNTING

c. Principles of consolidation (continued)

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

Since January 1, 2011 (continued)

mengakui nilai wajar pembayaran yang


diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen
yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

recognizes
the
fair
value
of
the
consideration received;
recognizes the fair value of any investment
retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or
loss; and
reclassifies
the
parents
share
of
components previously recognized in other
comprehensive income to profit or loss or
retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi


dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak
langsung kepada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss


and net assets of the Subsidiaries not
attributable, directly or indirectly, to the
Company, which are presented in the
consolidated statements of comprehensive
income and under the equity section of the
consolidated statements of financial position,
respectively, separately from the corresponding
portion attributable to the equity holders of the
parent entity.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011

Prior to January 1, 2011

Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada


entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki
secara penuh yang sudah melebihi bagiannya
dalam modal disetor entitas-entitas anak
tersebut
dibebankan
sementara
kepada
pemegang saham pengendali, kecuali terdapat
kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi
kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak
tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu
akan dialokasikan kepada pemegang saham
pengendali sampai seluruh bagian kerugian
KNP yang sebelumnya dibebankan kepada
pemegang saham pengendali dapat ditutup
secara penuh.

Losses attributable to the NCI in certain nonwholly owned subsidiaries that have exceeded
the NCIs portion in the equity of the said
subsidiaries were temporarily charged against
the controlling shareholder unless the NCI has a
binding obligation to cover such losses.
Subsequent profits of the said subsidiaries shall
be allocated to the controlling shareholder until
the NCI's share of losses previously absorbed
by the controlling shareholder are fully
recovered.

Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan


metode ekstensi induk-entitas anak, dimana
perbedaan antara biaya perolehan investasi dan
jumlah tercatat aset bersih entitas anak yang
diakuisisi diakui sebagai goodwill untuk selisih
positif dan ke laporan laba rugi untuk selisih
negatif.

Acquisitions of NCI were accounted for using


the parent-entity extension method, whereby
the difference between the consideration given
and the carrying amount of the underlying net
assets acquired is recognized as goodwill for
positive excess, and to profit and loss for
negative excess.

2011 Annual Report

17

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

d. Transaksi dengan pihak berelasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

d. Transaction with related parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK
revisi ini mengubah definisi pihak berelasi.
Perubahan
ini
juga
memperkenalkan
pengecualian
dari
persyaratan
umum
pengungkapan pihak berelasi atas transaksi
dengan
pemerintah
dan
entitas
yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah
(entitas berelasi dengan pemerintah).

Effective January 1, 2011, the Group applied


PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party
Disclosures. The revised PSAK change the
definitions of a related party. The amendment
also introduces an exemption from the general
related party disclosure requirements for
transactions with government and entities that
are controlled, jointly controlled or significantly
influenced by the same Government as the
reporting entity (government-related entities).

Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010)


memberikan pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan pihak berelasi, terutama yang
berkaitan dengan pengungkapan entitas
berelasi dengan pemerintah. Kelompok Usaha
memilih untuk mengungkapkan transaksi
dengan entitas berelasi dengan pemerintah
dengan menggunakan pengecualian dari
persyaratan pengungkapan pihak berelasi.

The adoption of the amendment has significant


impact on the disclosure of related parties, in
particular those related to the disclosure of
government-related entities. The Group elected
to disclose the transaction with governmentrelated entitites using the exemption from
general related party disclosure requirements.

Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai


transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi
yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7.

The
Company
and
Subsidiaries
have
transactions with related parties, as defined in
the revised PSAK No. 7.

Saldo dan transaksi yang material antara


Kelompok Usaha dengan Pemerintah Negara
Republik Indonesia dan entitas berelasi dengan
Pemerintah diungkapkan pada catatan atas
akun-akun terkait.

Significant transactions and balances of the


Group with the Government of the Republic of
Indonesia and government-related entities are
disclosed in the relevant notes of the respective
account.

e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

e. Foreign currency transactions and balances

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing


dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada setiap tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah tanggal
transaksi
perbankan
terakhir
yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Transactions in foreign currencies are recorded


at the exchange rates prevailing at the time of
the transactions. At each reporting date,
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are translated to Rupiah
using the middle exchange rates at the last
bank transaction date as published by Bank
Indonesia.

Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs


yang timbul dari transaksi dalam mata uang
asing dan penjabaran aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui pada
usaha tahun berjalan.

Exchange rate gains or losses arising from the


foreign currency transactions and from the
translation of foreign currency denominated
monetary assets and liabilities are recognized in
the current year operations.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

18

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing


(lanjutan)

e. Foreign currency transactions and balances


(continued)

Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan


untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

The exchange rates (in full amount) used to


translate the monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are as
follows:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
EURO (EUR) 1/Rupiah
Dolar Amerika Serikat (US$) 1/Rupiah
Dolar Singapura (SG$) 1/Rupiah
Dolar Australia (AU$) 1/Rupiah
Yen Jepang (JP) 1/Rupiah

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

11.739
9.068
6.974
9.203
117

11.956
8.991
6.981
9.143
110

f. Setara kas

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
13.510
9.400
6.698
8.432
102

EURO (EUR) 1/Rupiah


United States Dollar (US$) 1/Rupiah
Singapore Dollar (SG$) 1/Rupiah
Australian Dollar (AU$) 1/Rupiah
Japanese Yen (JP) 1/Rupiah

f. Cash equivalents

Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid,


berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat
dijadikan kas.

Cash and cash equivalents are defined as


short-term, highly liquid investments and readily
convertible to known amounts of cash.

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga


bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan
tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai setara
kas. Deposito berjangka yang dijaminkan atau
telah
ditentukan
penggunaannya
untuk
pinjaman jangka pendek disajikan sebagai
Berjangka
Yang
Dibatasi
Deposito
Penggunaannya sebagai bagian dari aset
lancar
pada
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.

Time deposits with maturity periods of three


months or less at the time of placement and not
pledged as collateral are classified as cash
equivalents. Time deposits which are pledged
as collateral or their use is restricted for shortterm loans are presented as Restricted Time
Deposits as part of current assets in the
consolidated statements of financial position.

Kas dan deposito berjangka yang dijaminkan


atau telah ditentukan penggunaannya untuk
pinjaman jangka panjang dan pekerjaan proyek
dicatat sebagai Kas dan Deposito Berjangka
yang Dibatasi Penggunaannya dan disajikan
sebagai bagian akun Aset Lain-Lain pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.

Cash in banks and time deposits which are


pledged as collateral or their use is restricted for
long-term loans and project work are classified
as Restricted Cash and Time Deposits and
presented as a part of Other Assets account in
the consolidated statements of financial
position.

g. Aset dan liabilitas keuangan

g. Financial assets and liabilities


Effective January 1, 2010, the Group adopted
PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial
Instruments: Presentation and Disclosures and
PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial
Instruments: Recognition and Measurement
which supersede PSAK No. 50, Accounting for
Investments in Certain Securities and
PSAK No. 55 (Revised 1999), Accounting for
Derivative Instruments and Hedging Activities.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006),
"Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi
2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50,
"Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan
PSAK No. 55
(Revisi
1999),
"Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".

2011 Annual Report

19

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Efek kumulatif bersih dari penerapan secara


prospektif PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut
sebesar Rp9.325 dicatat pada saldo laba pada
tanggal 1 Januari 2010.

The net cumulative effect of the prospective


adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006)
amounting to Rp9,325 was reflected in the
balance of retained earnings as of January 1,
2010.

Aset keuangan

Financial assets

Pengakuan dan Pengukuran awal

Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55


(Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
aset keuangan tersedia untuk dijual, atau
sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif.

Financial assets within the scope of


PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as
financial assets at fair value through profit or
loss, loans and receivables, held-to-maturity
investments, available-for-sale financial assets,
or as derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai


wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair


value plus, in the case of financial assets not at
fair value through profit or loss, directly
attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang


mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau
kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian
yang lazim/regular) diakui pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau
Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that


require delivery of assets within a time frame
established by regulation or convention in the
market place (regular way trades) are
recognized on the trade date, i.e., the date that
the Company or its Subsidiaries commit to
purchase or sell the assets.

Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas


dan setara kas, investasi jangka pendek, kas
dan
deposito
berjangka
yang
dibatasi
penggunaannya, piutang usaha dan piutang
lain-lain, pinjaman karyawan dan penyertaan
saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.

The Groups financial assets include cash and


cash equivalents, short-term investments,
restricted cash and time deposits, trade and
other receivables, employee receivables and
unquoted investments in shares of stock.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan


awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:

The subsequent measurement of financial


assets depends on their classification as
follows:

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

20

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi

Financial assets at fair value through profit


or loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi termasuk aset
keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

Financial assets at fair value through profit


or loss include financial assets held for
trading and financial assets designated upon
initial recognition at fair value through profit
or loss.

Aset derivatif diklasifikasikan sebagai


kelompok diperdagangkan kecuali mereka
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Derivative assets are classified as held for


trading unless they are designated as
effective hedging instruments. Financial
assets at fair value through profit or loss are
carried in the consolidated statements of
financial position at fair value with gains or
losses recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.

Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan,
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan


tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan keuntungan dan
kerugian terkait diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, demikian juga melalui
proses amortisasi.

After initial measurement, such financial


assets are carried at amortized cost using
the effective interest rate method, and gains
and losses are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.

Kelompok Usaha memiliki kas dan setara


kas, investasi jangka pendek, kas dan
deposito
berjangka
yang
dibatasi
penggunaannya, piutang usaha, dan piutang
lain-lain dalam kategori ini.

The Group has cash and cash equivalents,


short-term investments, restricted cash and
time deposits, trade receivables and other
receivables in this category.

2011 Annual Report

21

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Aset keuangan tersedia


[Available-For-Sale (AFS)]

Available-For-Sale (AFS) financial assets

untuk

dijual

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan


non derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan
dalam
dua
kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset
keuangan AFS diukur dengan nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi diakui dalam ekuitas
sampai
investasi
tersebut
dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke
laporan laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative


financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in any
of the two preceding categories. After initial
measurement, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized gains
or losses recognized in the equity until the
investment is derecognized. At that time, the
previously
cumulative gain or loss
recognized in the equity is reclassified to
profit or loss as a reclassification
adjustment.

Kelompok Usaha memiliki penyertaan


saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
dengan pemilikan modal kurang dari 20%.
Penyertaan ini dinyatakan sebesar biaya
perolehan.

The Group has investments in shares of


stock that do not have readily determinable
fair value in which the ownership of equity
interest is less than 20%. These investments
are carried at cost.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Derecognition of financial assets

Aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan


untuk bagian dari aset keuangan atau bagian
dari kelompok aset keuangan serupa,
dihentikan pengakuan pada saat:

A financial asset, or where applicable, a part of


a financial asset or part of a group of similar
financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal


dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
ii. Kelompok Usaha mentransfer hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut atau menanggung
liabilitas untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, atau (b) secara substansial tidak
mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
telah
mentransfer
tersebut,
namun
pengendalian atas aset keuangan tersebut.

i.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

the contractual rights to receive cash flows


from the asset have expired; or
ii. the Group has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or has
assumed an obligation to pay the received
cash flows in full without material delay to a
third
party
under
a
pass-through
arrangement; and either (a) substantially
transferred all the risks and rewards of the
asset, or (b) neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the
asset.

22

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

pengakuan

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)


Penghentian
(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

Financial assets (continued)


aset

Derecognition of financial assets (continued)

keuangan

Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk


menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau mengadakan kesepakatan
penyerahan dan tidak mentransfer maupun
tidak memiliki secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan
juga tidak mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan
baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar
keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset
keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to


receive cash flows from an asset or has entered
into a pass-through arrangement, and has
neither transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is
recognized to the extent of the Group continuing
involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk


pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset
yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran
yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a


guarantee over the transferred asset, is
measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum amount
of consideration that Group could be required to
repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset


keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari
(i) pembayaran yang diterima, termasuk aset
baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas
baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau
kerugian kumulatif yang telah diakui secara
langsung dalam ekuitas, harus diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its


entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new assets obtained
less any new liabilities assumed, and (ii) any
cumulative gain or loss which had been
recognized in the equity, is recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Penurunan nilai aset keuangan

Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,


Kelompok
Usaha
mengevaluasi
apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai
atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya
jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa
yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau kelompok
aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.

At each statement of financial position date, the


Group assesses whether there is any objective
evidence that a financial asset or a group of
financial assets is impaired. A financial asset or
a group of financial assets is deemed to be
impaired if, and only if, there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that has occurred after the initial
recognition of the asset (an incurred loss
event) and that loss event has an impact on the
estimated future cash flows of the financial
asset or the group of financial assets that can
be reliably estimated.

2011 Annual Report

23

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi


pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam
mengalami kesulitan keuangan signifikan,
wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga
atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam
akan
dinyatakan
pailit
atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan
pada saat data yang dapat diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang dapat
diukur atas estimasi arus kas masa datang,
seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications


that the debtors or a group of debtors is
experiencing significant financial difficulty,
default or delinquency in interest or principal
payments, the probability that they will enter
bankruptcy or other financial reorganization and
where observable data indicate that there is a
measurable decrease in the estimated future
cash flows, such as changes in arrears or
economic conditions that correlate with defaults.

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi

Financial assets carried at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang


yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual.

For loans and receivables carried at


amortized cost, the Group first assesses
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak


terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.

If the Group determines that no objective


evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset,
whether significant or not, the asset is
included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively assessed them for impairment.
Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be recognized, are
not included in a collective assessment of
impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian


penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi
kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi).

If there is objective evidence that an


impairment loss has occurred, the amount of
the loss is measured as the difference
between the assets carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

24

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan


diamortisasi (lanjutan)

Financial assets carried at amortized cost


(continued)

Nilai kini estimasi arus kas masa datang


didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan dan piutang
memiliki suku bunga variabel, tingkat
diskonto yang dipakai untuk mengukur
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif yang berlaku.

The present value of the estimated future


cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a
loan and receivable has a variable interest
rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective
interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui


penggunaan akun cadangan dan jumlah
kerugian tersebut diakui secara langsung
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Pendapatan bunga tetap
diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah
dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif
atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan dan piutang, bersama-sama
dengan cadangan terkait, akan dihapuskan
pada saat tidak terdapat kemungkinan yang
realistis atas pemulihan di masa mendatang
dan seluruh agunan, jika ada, telah
direalisasi atau telah dialihkan kepada
Kelompok Usaha.

The carrying amount of the asset is reduced


through the use of an allowance account
and the amount of the loss is recognized in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income. Interest income
continues to be accrued on the reduced
carrying amount based on the original
effective interest rate of the asset. Loans
and receivable, together with the associated
allowance, are written off when there is no
realistic prospect of future recovery and all
collateral, if any, has been realized or has
been transferred to the Group.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi


kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui ditambah atau
dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan
akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak
boleh mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan
melebihi
biaya
perolehan
diamortisasi
yang
seharusnya
jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian.
Jika
penghapusan kemudian dipulihkan, maka
pemulihan tersebut diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.

If in a subsequent year, the amount of the


estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced (reversed) by
adjusting the allowance account. The
recovery should not lead to the carrying
amount of the asset exceeds its amortized
cost that would have been determined had
no impairment loss been recognized for the
asset at the reversal date. The amount of
reversal is recognized in the consolidated
statements of comprehensive income. If a
future write-off is later recovered, the
recovery is recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.

2011 Annual Report

25

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Aset keuangan (lanjutan)

Financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Aset keuangan yang dicatat pada biaya


perolehan

Financial assets carried at cost


If there is objective evidence that an
impairment has occurred over equity
instruments that do not have the quotation
and is not carried at fair value because fair
value can not be measured reliably, then the
amount of any impairment loss is measured
as the difference between the carrying value
of financial assets and the present value of
estimated future cash flows discounted at
the prevailing rate of return on the market for
a similar financial asset. Impairment losses
were not recoverable in the next year.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian


penurunan nilai telah terjadi atas instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak
dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara handal, maka
jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dan nilai kini estimasi arus kas
masa mendatang yang didiskontokan pada
tingkat pengembalian yang berlaku di pasar
untuk aset keuangan serupa. Kerugian
penurunan nilai tersebut tidak dapat
dipulihkan pada tahun berikutnya.
Liabilitas keuangan

Financial liabilities

Pengakuan awal

Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55


(Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Kelompok Usaha menentukan klasifikasi
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of


PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as
financial liabilities at fair value through profit or
loss, loans and borrowings, or as derivatives
designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The Group
determines the classification of its financial
liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada


nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang,
ditambah
biaya
transaksi
yang
dapat
diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair


value and, in the case of loans and borrowings,
inclusive of directly attributable transaction
costs.

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi


utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih
harus dibayar, pinjaman bank, pinjaman jangka
panjang, liabilitas jangka panjang dan instrumen
keuangan derivatif.

The Groups financial liabilities include trade


payables, other payables, accrued expenses,
bank loans, long-term loans, long-term liabilities
and derivative financial instruments.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

26

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Liabilitas keuangan (lanjutan)

Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada


klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends


on their classification as follows:

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi

Financial liabilities at fair value through profit


or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi termasuk
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
dan liabilitas keuangan yang ditetapkan
pada saat pengakuan awal untuk diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities at fair value through profit


or loss include financial liabilities held for
trading and financial liabilities designated
upon initial recognition at fair value through
profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai


kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Liabilitas
derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali mereka
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif.

Financial liabilities are classified as held for


trading if they are acquired for the purpose
of selling or repurchasing in the near term.
Derivative liabilities are also classified as
held for trading unless they are designated
as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas


yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading


are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.
Loans and borrowings

Pinjaman dan utang

After initial recognition, interest-bearing


loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method. At statement
of financial position date, the accrued
interest is recorded separately from the
respective principal loans as part of current
liabilities. Gains and losses are recognized
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the
amortization process using the effective
interest rate method.

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan


utang yang dikenakan bunga selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, biaya bunga yang masih harus
dibayar dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian liabilitas
jangka pendek. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika liabilitas dihentikan
serta
melalui
proses
pengakuannya
amortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.

2011 Annual Report

27

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Liabilitas keuangan (lanjutan)

Financial liabilities (continued)

Penghentian pengakuan

Derecognition of financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya


pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the


obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada


ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan
yang secara substansial berbeda, atau bila
persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut
secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau
modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai
penghentian pengakuan liabilitas keuangan
awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru,
dan selisih antara nilai tercatat masing-masing
liabilitas keuangan tersebut diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by


another from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing
liability are substantially modified, such an
exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference
in the respective carrying amounts is recognized
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income.

Instrumen keuangan derivatif

Derivative financial instruments

Kelompok Usaha menandatangani kontrak


swap valuta asing yang diperbolehkan, jika
dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing yang
berasal dari utang Kelompok Usaha dalam mata
uang asing. Instrumen keuangan derivatif
tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan
lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying
hedge relationship) dan pada awalnya diakui
pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif
ditandatangani dan kemudian diukur kembali
pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai
aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif
dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki
nilai wajar negatif.

The Group enters into and engage in permitted


foreign currency swap contracts, if considered
necessary, for the purpose of managing the
foreign exchange exposures emanating from
the Groups loans in foreign currencies. These
derivative financial instruments are not
designated in a qualifying hedge relationship
and are initially recognized at fair value on the
date on which a derivative contract is entered
into and are subsequently re-measured at fair
value. Derivatives are carried as financial assets
when the fair value is positive and as financial
liabilities when the fair value is negative.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari


perubahan nilai wajar derivatif selama tahun
berjalan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung
pada laporan laba rugi.

Any gains or losses arising from changes in fair


value of derivatives during the year that do not
qualify for hedge accounting are taken directly
to profit or loss.

Aset dan liabilitas derivatif disajikan masingmasing sebagai aset dan liabilitas jangka
pendek. Derivatif melekat disajikan bersama
dengan kontrak utamanya pada laporan posisi
keuangan konsolidasian yang mencerminkan
penyajian yang tepat atas seluruh arus kas
pada masa datang dari instrumen tersebut
secara keseluruhan.

Derivative assets and liabilities are presented


under current assets and current liabilities,
respectively. Embedded derivative is presented
with the host contract in the consolidated
statements
of
financial position
which
represents an appropriate presentation of
overall future cash flows for the instrument
taken as a whole.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

28

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

g. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g. Financial assets and liabilities (continued)

Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)

Derivative financial instruments (continued)

Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif


dan penyelesaian dari instrumen derivatif
dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun
berjalan yang disajikan sebagai bagian dari
akun Laba (Rugi) Selisih Kurs pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.

Net changes in fair value of derivative


instruments and settlement of derivative
instruments are charged or credited to current
year operations and presented as part of "Gains
(Loss) on Foreign Exchange" in the
consolidated statements of comprehensive
income.

Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen


keuangan

Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan


menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan cadangan atas penurunan
nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto
pada saat perolehan dan termasuk biaya
transaksi dan fee yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective


interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or
reduction. The calculation takes into account
any premium or discount on acquisition and
includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.

Saling hapus dari instrumen keuangan

Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling


hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan
hanya jika, saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are


offset and the net amount reported in the
consolidated statements of financial position if,
and only if, there is a currently enforceable legal
right to offset the recognized amounts and there
is an intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.

Nilai wajar instrumen keuangan

Fair value of financial instruments

Nilai
wajar
instrumen
keuangan
yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada akhir
tanggal pelaporan keuangan. Untuk instrumen
keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai
wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55
(Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada
transaksi
wajar
(arms
length
market
transactions); mengacu pada nilai wajar
instrumen lain yang serupa; analisa arus kas
yang didiskontokan; atau model penilaian lain.

The fair value of financial instruments traded in


active markets is determined based on quoted
market prices at the end of the reporting period.
For financial instruments where there is no
active market, fair value is determined using
valuation techniques permitted by PSAK No. 55
(Revised 2006), such techniques may include
using recent arms length market transactions;
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same;
discounted cash flow analysis; or other
valuation models.

2011 Annual Report

29

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

h. Persediaan

i.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih


rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang kecuali
biaya perolehan persediaan Entitas Anak
tertentu yang ditentukan dengan metode
identifikasi khusus.

Inventories are stated at the lower of cost or net


realizable value. The cost of inventories is
measured using the weighted-average method
except for the cost of inventories of a Subsidiary
which is measured using the specific
identification method.

Penyisihan persediaan usang ditetapkan


berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik
persediaan pada akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence is


provided based on a review of the physical
condition of the inventories at the end of year.

Biaya dibayar di muka

i.

Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line method.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama


masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus.
j.

ACCOUNTING

Penyertaan saham

j.

Investments in shares of stock

Investasi saham pada entitas dimana Kelompok


Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan
dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi
2006).

Investments in shares of stock of entities


wherein the Group does not have significant
influence are accounted for in accordance with
PSAK No. 55 (Revised 2006).

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),
Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK revisi
ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur
akuntansi investasi dalam entitas asosiasi
dalam hal penentuan pengaruh signifikan,
metode akuntansi yang harus diterapkan,
penurunan nilai investasi dan laporan keuangan
tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi
tersebut memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group applied


PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in
Associates. The revised PSAK is applied
retrospectively and prescribes the accounting for
investments in associated companies as to
determination of significant influence, accounting
method to be applied, impairment in value of
investments and separate financial statements.
The adoption of the said revised PSAK has
significant impact on the consolidated financial
statements.

Investasi Kelompok Usaha pada entitas


asosiasi diukur dengan menggunakan metode
ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di
mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh
signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas,
investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar
biaya perolehan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian dan yang selanjutnya disesuaikan
dengan perubahan pasca perolehan dalam
bagian Kelompok Usaha atas aset neto dari
entitas asosiasi tersebut.

The Groups investment in its associate is


accounted for using the equity method. An
associate is an entity in which the Group has
significant influence. Under the equity method,
the investment in the associate is carried in the
consolidated statements of financial position at
cost and adjusted thereafter for the post
acquisition changes in the Groups share of net
assets of the associate.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

30

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
j.

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Penyertaan saham (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.

ACCOUNTING

Investments in shares of stock (continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian


mencerminkan bagian atas hasil operasi dari
entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang
diakui langsung pada ekuitas dari entitas
asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya
atas perubahan tersebut dan mengungkapkan
hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasion. Laba atau
rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah
sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha
dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive


income reflect the share of the results of
operations of the associate. Where there has
been a change recognized directly in the equity
of the associate, the Group recognizes its share
of any such changes and discloses this, when
applicable, in the consolidated statements of
changes in equity. Unrealized gains and losses
resulting from transactions between the Group
and the associate are eliminated to the extent of
the Groups interest in the associate.

Kontribusi aset non-moneter kepada entitas


asosiasi
yang
dipertukarkan
dengan
kepentingan
dalam
entitas
asosiasi
diperlakukan
sebagai
transaksi
antara
Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi
sehingga laba atau rugi yang belum direalisasi
yang timbul dari transaksi ini dieliminasi pada
jumlah sesuai dengan kepentingan Group
dalam entitas asosiasi.

The contribution of a non-monetary asset to an


associate in exchange for an equity interest in
the associate are accounted as transaction
between the Group and the associate and
therefore unrealized gains and losses resulting
from such transactions are eliminated to the
extent of the Groups interest in the associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas


periode pelaporan yang sama dengan
Kelompok Usaha.

The financial statements of the associate are


prepared for the same reporting period of the
Group.

Kelompok
Usaha
menentukan
apakah
diperlukan untuk mengakui tambahan rugi
penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha
dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha
menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang
mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal
ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah
penurunan nilai berdasarkan selisih antara
jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas
asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to


recognize an additional impairment loss on the
Groups investment in its associate. The Group
determines at each reporting date whether there
is any objective evidence that the investment in
the associate is impaired. If this is the case, the
Group calculates the amount of impairment as
the difference between the recoverable amount
of the investment in associate and its carrying
value, and recognizes the amount in the
consolidated statements of comprehensive
income.

2011 Annual Report

31

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

k. Aset tetap

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

k. Fixed assets

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar


harga
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga
perolehan termasuk biaya penggantian bagian
aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan,
biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian
pada
saat
terjadinya.

Fixed assets, except land, are stated at cost


less accumulated depreciation and impairment
losses. Such cost includes the cost of replacing
part of fixed assets when that cost is incurred, if
the recognition criteria are met. Likewise, when
a major inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of fixed
assets as a replacement if the recognition
criteria are satisfied. All repairs and
maintenance costs that do not meet the
recognition criteria are recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan


metode garis lurus selama umur manfaat aset
tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line


method over the estimated useful lives of the
assets as follows:

Umur manfaat (Tahun)/


Useful lives (Years)
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan rumah dan kantor

20 - 50
5 - 40
2 - 20
3 - 30
3-6

An item of fixed assets is derecognized upon


disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal. Any gain
or loss arising on derecognition of the asset
(calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of
the asset) is included the consolidated
statements of comprehensive income in the
period the asset is derecognized.

Jumlah
tercatat
aset
tetap
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transportation equipment
Office and housing equipment

32

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

k. Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

k. Fixed assets (continued)

Pada setiap akhir tahun/periode buku, nilai


residu, umur manfaat dan metode penyusutan
dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.

The assets residual values, useful lives and


methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at each
financial year/period end.

Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi


Tanah, perolehan tanah setelah tanggal
1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya
perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya
tertentu sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan
hak
kepemilikan
tanah
ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian
akun Aset Lain-lain pada laporan posisi
keuangan konsolidasian serta diamortisasi
sepanjang periode hak atas tanah atau umur
ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.

In accordance with PSAK No. 47, Accounting


for Land, land acquired after January 1, 1999,
is stated at acquisition cost and not amortized.
Specific costs associated with the acquisition or
renewal of land titles are deferred and
presented as a part of Other Assets account in
the consolidated statements of financial position
and amortized over the legal term or the
economic life of the land, whichever is shorter.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam Aset


Tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam
penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat
aset tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is presented under


Fixed Assets and stated at cost. The
accumulated cost of the asset constructed is
transferred to the appropriate fixed assets
account when the construction is completed and
the asset is ready for its intended use.

Bunga, biaya komitmen dan biaya pinjaman


lainnya yang dapat diatribusikan langsung
dengan
perolehan,
pengembangan
dan
konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai
bagian dari biaya perolehan aset dalam
penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan
dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan
aset siap untuk digunakan sesuai dengan
tujuannya.

Interests, commitment fees and other borrowing


costs which directly attributable to the
acquisition, development and construction of
projects are capitalized as part of the cost of the
asset under construction. Capitalization of
borrowing costs ceases when the construction
is completed and the asset is ready for its
intended use.

Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam


kegiatan usaha disajikan pada nilai terendah
antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dan disajikan sebagai bagian
akun Aset Lain-lain pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.

Fixed assets not used in operations are stated


at the lower of cost or their recoverable amount
and presented as a part of Other Assets
account in the consolidated statements of
financial position.

2011 Annual Report

33

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Aset real estat

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.

ACCOUNTING

Real estate assets

Tanah yang dimiliki Entitas Anak tertentu untuk


dijual dinyatakan berdasarkan nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode
rata-rata tertimbang dan disesuaikan dengan
biaya pengembangan tanah yang dibebankan
secara proporsional untuk masing-masing
klasifikasi tanah.

Land held by certain Subsidiaries for resale is


valued at the lower of cost or net realizable
value. Cost is determined based on the
weighted-average method and adjusted by land
development costs charged proportionally to
each classification of land.

Biaya
perolehan
tanah
yang
sedang
dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah
yang belum dikembangkan ditambah dengan
biaya pengembangan langsung dan tidak
langsung yang dapat diatribusikan pada
kegiatan pengembangan real estat serta biaya
pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan
akan dipindahkan ke tanah yang siap dijual
(atau persediaan) bila tanah tersebut siap dijual
atau selesai dikembangkan.

The acquisition cost of land under development


consists of the cost of land acquired but not yet
developed, plus direct and indirect cost of the
development attributable to the activities of the
real estate development, including interest cost.
Land for development will be transferred to land
available for sale (or inventory) when the land is
ready for sale or is already developed.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah


yang digunakan sebagai jalan dan prasarana
atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan
ke proyek berdasarkan luas area yang dapat
dijual.

The cost of land development, including land


used for road and public utilities or other area
unavailable for sale, is allocated to the project
based on area available for sale.

Aset real estat disajikan sebagai bagian akun


Aset Lain-lain pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.

Real estate assets are presented as part of


Other Assets account in the consolidated
statements of financial position.

m. Penurunan nilai aset non-keuangan

m. Impairment of non-financial assets

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan secara prospektif PSAK No. 48
(Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset.

Effective January 1, 2011, the Group


prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised
2009), Impairment of Assets.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan


prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar
aset
dicatat
tidak
melebihi
jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi
jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut
melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus
demikian, aset mengalami penurunan nilai dan
pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui
rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga
menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
penurunan nilai dan pengungkapan yang
diperlukan.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the


procedures to be employed by an entity to
ensure that its assets are carried at no more
than the recoverable amount. An asset is
carried at more than its recoverable amount if
its carrying amount exceeds the amount to be
recovered through use or sale of the asset. If
this is the case, the asset is described as
impaired and this revised PSAK requires the
entity to recognize an impairment loss. This
revised PSAK also specifies when an entity
should reverse an impairment loss and
prescribes disclosures.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

34

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
m. Penurunan
(lanjutan)

nilai

AKUNTANSI
aset

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

non-keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Impairment
(continued)

of

ACCOUNTING

non-financial

assets

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak


memberikan dampak yang signifikan terhadap
posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok
Usaha.

The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009)


has no significant impact on the financial
position and results of operations of the Group.

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok


Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian
penurunan nilai aset diperlukan, maka
Kelompok Usaha membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting


year whether there is an indication that an asset
may be impaired. If any such indication exists,
or when annual impairment testing for an asset
is required, the Group makes an estimate of the
assets recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset


individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK)
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya,
kecuali
aset
tersebut
tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok aset
lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada
jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai
dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
sebagai rugi penurunan nilai.

An assets recoverable amount is the higher of


an assets or Cash Generating Unit (CGUs)
fair value less costs to sell and its value in use,
and is determined for an individual asset, unless
the asset does not generate cash inflows that
are largely independent of those from other
assets or groups of assets. Where the carrying
amount of an asset exceeds its recoverable
amount, the asset is considered impaired and is
written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations are
recognized in the consolidated statements of
comprehensive income as impairment losses.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas


masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum
pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini
dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas
aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual, digunakan harga
penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika
tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok
Usaha menggunakan model penilaian yang
sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar
yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net


future cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset. In
determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be
identified, an appropriate valuation model is
used to determine the fair value of the assets.
These calculations are corroborated by
valuation multiples or other available fair value
indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang


berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi
dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if


any, are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income under
expense categories that are consistent with the
functions of the impaired assets.

2011 Annual Report

35

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
m. Penurunan
(lanjutan)

nilai

AKUNTANSI
aset

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

non-keuangan

m. Impairment
(continued)

of

ACCOUNTING

non-financial

assets

An assessment is made at each annual


reporting period as to whether there is any
indication that previously recognized impairment
losses recognized for an asset other than
goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the
recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other
than goodwill is reversed only if there has been
a change in the assumptions used to determine
the assets recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount of
the assets does not exceed its recoverable
amount, nor exceed the carrying amount that
would have been determined, net of
depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years. Reversal
of an impairment loss is recognized in the
consolidated statements of comprehensive
income. After such a reversal, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in future
periods to allocate the assets revised carrying
amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode


pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat
aset
dinaikkan
ke
jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat,
bersih setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk
aset tersebut pada tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar
yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
n. Biaya penerbitan emisi efek ekuitas

n. Stock issuance costs


Stock issuance costs are presented as
deduction from Additional Paid-in Capital in
the equity section in the consolidated
statements of financial position.

Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai


pengurang Tambahan Modal Disetor sebagai
bagian dari ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

36

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

o. Pengakuan pendapatan dan beban

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

o. Revenue and expense recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),
Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan
yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu,
serta memberikan panduan praktis dalam
penerapan kriteria mengenai pengakuan
pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi
tersebut tidak memberikan dampak yang
keuangan
signifikan
terhadap
laporan
konsolidasian Kelompok Usaha.

Effective January 1, 2011, the Group adopted


PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue. This
revised PSAK identifies the circumstances in
which the criteria on revenue recognition will be
met and, therefore, revenue may be recognized,
and prescribes the accounting treatment of
revenue arising from certain types of
transactions and events, and also provides
practical guidance on the application of the
criteria on revenue recognition. The adoption of
this revised PSAK has no significant impact on
the Groups consolidated financial statements.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan


manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok
Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara
handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk
diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is


probable that the economic benefits will flow to
the Group and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received, excluding
discounts, rebates and Value Added Taxes
(VAT). The following specific recognition
criteria must also be met before revenue is
recognized:

Penjualan Barang

Sale of Goods

Penjualan barang diakui pada saat terjadinya


perpindahan kepemilikan atas barang kepada
pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang,
atau dalam hal barang disimpan di gudang
Perusahaan dan Entitas Anak atas permintaan
pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

Revenues from sale of goods are recognized


when the title of ownership of the goods has
been passed on to the customer, either upon
delivery, or in the case of finished products held
in the Companys and Subsidiaries warehouse
at the request of the customer, upon invoicing.

Pendapatan Jasa

Revenue from Services

Pendapatan dari jasa rekayasa dan konstruksi


dan jasa instalasi komputer diakui berdasarkan
metode persentase penyelesaian pekerjaan.
Kemungkinan kerugian diakui pada saat
kerugian tersebut dapat ditentukan. Pendapatan
dari penjualan real estat diakui dengan
menggunakan metode akrual penuh (full accrual
method), sesuai dengan PSAK No. 44,
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real
Estat.

Revenues from engineering and construction


services and computer installation services are
recognized based on the percentage of
completion method. Losses are recognized as
soon as they become apparent. Revenues from
sale of real estates are recognized using the full
accrual
method
in
accordance
with
PSAK No. 44, Accounting for Real Estate
Development Activities.

Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir,


fasilitas pergudangan, hotel dan sarana olah
raga, serta jasa lingkungan diakui pada saat
jasa telah diberikan.

Revenues from room rental, parking facilities,


warehouse facilities, hotel and sports facilities,
and environmental services are recognized
when the services have been rendered.

2011 Annual Report

37

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

o. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o. Revenue
and
(continued)

expense

ACCOUNTING
recognition

Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat


jasa telah dilaksanakan.

Revenues from other services are recognized


when the services have been rendered.

Pendapatan/Beban Bunga

Interest Income/Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur


pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan
atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan
metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di
masa yang akan datang selama perkiraan umur
dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
selama periode yang lebih singkat, untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.

For all financial instruments measured at


amortized cost, interest income or expense is
recorded using the Effective Interest Rate
(EIR), which is the rate that exactly discounts
the estimated future cash payments or receipts
over the expected life of the financial instrument
or a shorter period, where appropriate, to the
net carrying amount of the financial asset or
liability.

Pengakuan Beban

Expense Recognition

Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses are recognized when incurred.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan


berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah
pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

The cost of land sold is determined based on


the acquisition cost of land and other
disbursement relating to the land development.

p. Provisi

p. Provisions

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi. PSAK revisi ini diterapkan secara
prospektif dan menetapkan pengakuan dan
pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas
kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan
informasi
memadai
telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan untuk memungkinkan para pengguna
memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait
dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK
yang direvisi tersebut tidak memberikan
dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2011, the Group adopted


PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets.
The revised PSAK is to be applied propectively
and provides that appropriate recognition
criteria and measurement bases are applied to
provisions, contingent liabilities and contingent
assets, and to ensure that sufficient information
is disclosed in the notes of the financial
statements to enable users to understand the
nature, timing and amount related to the
information. The adoption of this revised PSAK
has no significant impact on the consolidated
financial statements.

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki


kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi dan estimasi yang handal mengenai
jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has


a present obligation (legal and constructive)
where, as a result of a past event, it is probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

38

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

p. Provisi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

p. Provisions (continued)
Provisions are reviewed at each reporting date
and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the obligation,
the provision is reversed.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan


dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber
daya
untuk
menyelesaikan
kewajiban
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi
dibatalkan.
q. Imbalan kerja

q. Employee benefits

Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung


berdasarkan
Perjanjian
Kerja
Bersama
ditentukan dengan metode Projected Unit
Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial
diakui sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial
neto yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang
lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset
program pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian ini diakui dengan metode garis
lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja
karyawan.

The cost of providing employee benefits under


the Collective Labor Agreement is determined
using the Projected Unit Credit method.
Actuarial gains or losses are recognized as
income or expenses when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses for each
individual plan at the end of the previous
reporting year exceed the greater of 10% of the
present value of the defined benefit obligation
and 10% of the fair value of any plan assets at
that date. These gains or losses are recognized
on a straight-line method over the expected
average remaining working lives of the
employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan


program manfaat pasti atau perubahan utang
imbalan dari program yang ada diamortisasi
dengan metode garis lurus sepanjang tahun
sampai imbalan tersebut menjadi hak atau
vested.

Furthermore, past service costs arising from the


introduction of a defined benefit plan or changes
in the benefit payable of an existing plan are
required to be amortized using the straight-line
method over the year until the benefits
concerned become vested.

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau


penyelesaian suatu program imbalan pasti
diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian
terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement


of a defined benefit plan are recognized when
the curtailment or settlement occurs.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi


berikut terpenuhi:

A curtailment occurs when an entity either:

i.

i.

Menunjukkan
komitmennya
untuk
mengurangi secara signifikan jumlah pekerja
yang ditanggung oleh program; atau

ii. Amends the terms of a defined benefit plan


so that a significant element of future service
by current employees will no longer qualify
for benefits, or will qualify only for reduced
benefits.

ii. Mengubah ketentuan dalam program


imbalan pasti yang menyebabkan bagian
yang material dari jasa masa depan pekerja
tidak lagi memberikan imbalan atau
memberikan imbalan yang lebih rendah.

2011 Annual Report

Is demonstrably committed to make a


significant reduction in the number of
employees covered by a plan; or

39

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

q. Imbalan kerja (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

q. Employee benefits (continued)

Penyelesaian
program
terjadi
ketika
Perusahaan
melakukan
transaksi
yang
menghapuskan semua kewajiban hukum atau
konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan
dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when an entity enters into a


transaction that eliminates all further legal or
constructive obligation for part or all of the
benefits provided under a defined benefit plan.

Imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha


meliputi:

Long-term employee benefits of the Group


comprise of:

Dana Pensiun

Pension Plan

Perusahaan
menyelenggarakan
program
pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk
semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
Entitas Anak menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap
yang memenuhi syarat.

The Company has defined benefit and defined


contribution pension plan for all of its eligible
permanent employees. The Subsidiaries have
defined contribution pension plan for all of their
eligible permanent employees.

Untuk tujuan pelaporan keuangan, imbalan


pensiun manfaat pasti dihitung dengan
menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan
metode Projected Unit Credit seperti yang
diharuskan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004).
Untuk tujuan pendanaannya, metode aktuaria
yang digunakan adalah Projected Benefit Cost
Method, attained age normal.

For financial reporting purposes, the defined


benefit pension plan is calculated using the
actuarial assumptions based on the Projected
Unit Credit method as required by PSAK No. 24
(Revised 2004). For funding purposes, the
actuarial method used is Projected Benefit Cost
Method, attained age normal.

Jika terdapat surplus pendanaan, aset diakui


pada laporan keuangan konsolidasian apabila
pemulihan surplus tersebut dapat dilakukan baik
melalui pembayaran kembali atau pengurangan
iuran masa datang.

Where the funding


asset is recognized
statements if that
through refunds
contributions.

Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi


yang terutang diakui sebagai beban pada usaha
tahun berjalan.

For the defined contribution pension plan,


contributions payable are charged to current
year operations.

Imbalan kerja jangka panjang

Long-term employee benefits

Kelompok Usaha juga memberikan imbalan


kerja jangka panjang selain pensiun yang
meliputi cuti berimbalan jangka panjang,
imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja dan
imbalan jangka panjang lain yang tidak didanai.
Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung
dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi
2004).

The Group also provide long-term employment


benefits other than pension which include longterm compensation leave, post-retirement
healthcare benefits and other long-term
employee benefits which are unfunded. These
long-term employee benefits are calculated
using the Projected Unit Credit method in
accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

40

status shows a surplus, an


in the consolidated financial
surplus can be recovered
or reductions in future

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

r. Pajak penghasilan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

r. Income tax

Pajak penghasilan tidak final

Non-final income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba


kena pajak tahun berjalan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the


taxable income for the year computed using the
prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas


konsekuensi pajak pada masa mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada
setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal,
sepanjang besar kemungkinan perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan
akumulasi
rugi
fiskal
tersebut
dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa mendatang.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the carrying
amounts of existing assets and liabilities in the
financial statements and their respective tax
bases at each reporting date. Deferred tax
liabilities are recognized for all taxable
temporary differences and deferred tax assets
are recognized for deductible temporary
differences and accumulated fiscal losses to the
extent that it is probable that taxable income will
be available in future years against which the
deductible
temporary
differences
and
accumulated fiscal losses can be utilized.

Pajak
tangguhan
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan. Perubahan nilai
tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali
untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya
telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that


have been enacted or substantively enacted at
the statement of financial position date.
Changes in the carrying amount of deferred tax
assets and liabilities due to a change in tax
rates are charged to current year operations,
except to the extent that they relate to items
previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan


secara saling hapus dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang
berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan
liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in


the consolidated statements of financial
position, except if they are for different legal
entities, consistent with the presentation of
current tax assets and liabilities.

Pajak penghasilan final

Final income tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51


Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah
diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal
4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi
dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku
efektif 1 Agustus 2008.

Based on Government Regulation No. 51 Year


2008 dated July 20, 2008 which was amended
by No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009,
income derived from construction services is
subject to final income tax. This regulation is
effective on August 1, 2008.

2011 Annual Report

41

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

r. Pajak penghasilan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

r. Income tax (continued)

Pajak penghasilan final (lanjutan)

Final income tax (continued)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/2008


tanggal 4 November 2008, penghasilan dari
penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan
untuk pengembang real estat dikenakan pajak
final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Januari
2009.

Based on Government Regulation No. 71/2008


dated November 4, 2008, income derived from
sale or transfer of land and building for
developer is subject to final tax. This regulation
is effective on January 1, 2009.

Beban pajak kini sehubungan dengan


penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan
final diakui proposional dengan jumlah
pendapatan menurut akuntansi yang diakui
pada tahun berjalan. Selisih antara pajak
penghasilan final yang telah dibayar dengan
beban pajak penghasilan final pada tahun
berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka
atau utang pajak.

Current tax expense related to income subject


to final income tax is recognized in proportion to
total income recognized during the current year
for accounting purposes. The difference
between the final income tax paid and the final
income tax expense for the current year is
recognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang


berhubungan dengan pajak penghasilan final
dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui
sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The differences between the carrying amounts


of existing assets or liabilities related to the final
income tax and their respective tax bases are
not recognized as deferred tax assets or
liabilities.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui


pada saat surat ketetapan pajak diterima atau,
jika diajukan keberatan, pada saat keputusan
atas keberatan ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded


when a tax assessment letter is received or, if
appealed against, when the result of the appeal
is determined.

s. Laba per saham dasar

s. Basic earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi total laba yang dapat diatribusikan
kepada pemegang saham induk dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by


dividing the total income attributable to owners
of the parent entity by the weighted-average
number of ordinary shares outstanding during
the year.

Laba bersih per saham dilusian memiliki jumlah


yang sama dengan laba bersih per saham dasar
dikarenakan tidak adanya efek yang berpotensi
dilutif (Catatan 25).

Diluted earnings per share has the same


amount with basic earnings per share since
there is no potential dilutive effects (Note 25).

t. Informasi segmen

t. Segment information
Effective January 1, 2011, the Group applied
PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating
Segments. The revised PSAK requires
disclosures that will enable users of financial
statements to evaluate the nature and financial
effects of the business activities in which the
entity engages and economic environments in
which it operates.

Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha


menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
Segmen
Operasi.
PSAK
revisi
ini
memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan
dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat
dan lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

42

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

t. Informasi segmen (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

t. Segment information (continued)

Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak


memberikan dampak yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian. Kelompok
Usaha menentukan bahwa segmen operasi
tidak mengalami perubahan dari segmen usaha
yang telah ditentukan sebelumnya.

The adoption of the said revised PSAK has no


significant impact on the consolidated financial
statements. The Group concluded that the
operating segments remain the same as the
business segments previously identified.

Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha


dibagi
menjadi
lima
segmen
operasi
berdasarkan produk dan jasa yang dikelola
secara
independen
oleh masing-masing
pengelola segmen yang bertanggung jawab
atas kinerja dari masing-masing segmen. Para
pengelola segmen melaporkan secara langsung
kepada manajemen Perusahaan yang secara
teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar
untuk mengalokasikan sumber daya ke masingmasing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada
masing-masing
segmen
terdapat
dalam
Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan
untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan
dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group is


organised into five operating segments based
on their products and services which are
independently managed by the respective
segment managers responsible for the
performance of the respective segments under
their charge. The segment managers report
directly to the management who regularly
review the segment results in order to allocate
resources to the segments and to assess the
segment performance. Additional disclosures
on each of these segments are shown in
Note 37, including the factors used to identify
the reportable segments and the measurement
basis of segment information.

Segmen ditentukan sebelum saldo dan


transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segments are determined before intra-group


balances and intra-group transactions are
eliminated.

u. Selisih
perubahan
ekuitas
perusahaan/perusahaan asosiasi

anak

u. Changes
in
associates

of

subsidiaries/

Prior to January 1, 2011, in accordance with


PSAK No. 40, Accounting for Changes in
Equity of Subsidiaries/Associates, if the
Companys share in the equity of a Subsidiary
change subsequent to a transaction (wherein
such transaction is defined to be other
transaction not conducted between the
Company and a Subsidiary but resulting in a
change in the equity of a Subsidiary), the
difference or the change is recognized as
Difference Arising from Transactions Resulting
in Changes in the Equity of Subsidiaries
account as part of the Equity section in the
consolidated statements of financial position.
PSAK No. 40 was withdrawn by the issuance of
PSAK No. 15 (Revised 2009).

Sebelum 1 Januari 2011, sesuai dengan


PSAK No. 40, Akuntansi Perubahan Ekuitas
Anak
Perusahaan/Perusahaan
Asosiasi,
apabila nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi
bagian
Perusahaan
sesudah
transaksi
perubahan ekuitas Entitas Anak berbeda
dengan nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi
bagian
Perusahaan
sebelum
transaksi
perubahan ekuitas Entitas Anak, yang bukan
berasal dari transaksi antara Perusahaan dan
Entitas Anak yang terkait, maka perbedaan
tersebut oleh Perusahaan diakui sebagai akun
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas
Anak yang disajikan sebagai bagian dari
Ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian. PSAK No. 40 ditarik dengan
penerbitan PSAK No. 15 (Revisi 2009).

2011 Annual Report

equity

43

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

u. Selisih
perubahan
ekuitas
anak
perusahaan/perusahaan asosiasi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
u. Changes
in
equity
associates (continued)

ACCOUNTING

of

subsidiaries/

In accordance with the transition provision of


PSAK No. 4 (Revised 2009), accounting for the
deemed
disposal
applies
prospectively.
from
Therefore,
the
balance
resulting
transaction prior to the withdrawal of
PSAK No. 40 remains in the equity of the
Group.

Berdasarkan ketentuan transisi PSAK No. 4


(Revisi 2009), akuntansi atas dilusi karena
pelepasan tidak langsung diterapkan secara
prospektif. Karenanya, saldo yang berasal dari
transaksi sebelum penarikan PSAK No. 40 tetap
dicatat dalam ekuitas Kelompok Usaha.
v. Penerapan standar akuntansi revisi lain

v. Adoption of
standards

other

revised

accounting

Selain standar akuntansi revisi yang telah


disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga
telah menerapkan standar akuntansi berikut
pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap
relevan
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian namun tidak menimbulkan
dampak
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian:

Other than the revised accounting standards


previously mentioned, the Group also adopted
the following revised accounting standards on
January 1, 2011, which are considered relevant
to the consolidated financial statements but did
not have impact to the consolidated financial
statements:

i.

PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus


Kas.
ii. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa
Setelah Periode Pelaporan.
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan.

i.

Berikut ini adalah standar akuntansi yang


direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku
efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang
dipandang
relevan
terhadap
pelaporan
keuangan Kelompok Usaha:

The amended and published accounting


standards that are considered relevant to the
financial reporting of the Group but not yet
effective as of January 1, 2011 are as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal


1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

PSAK No. 10
(Revisi
2010)
Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing, menjelaskan
bagaimana memasukkan transaksi-transaksi
dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar
negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas
dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan
ke dalam suatu mata uang pelaporan.

PSAK No. 10 (Revised 2010) The Effect of


Changes in Foreign Exchange Rates,
prescribes how to include foreign currency
transactions and foreign operations in the
financial statements of an entity and how to
translate
financial
statements
into
a
presentation currency.

PSAK No. 18 (Revisi 2010) Akuntansi dan


Pelaporan Program Manfaat Purnakarya,
mengatur akuntansi dan pelaporan program
manfaat purnakarya untuk semua peserta
sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini
melengkapi
PSAK No. 24
(Revisi
2010),
Imbalan Kerja.

PSAK No. 18 (Revised 2010) Accounting and


Reporting by Retirement Benefit Plans,
establish the accounting and reporting by the
plan to all participants as a group. This
Standard complements PSAK No. 24 (Revised
2010), Employee Benefits.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PSAK No. 2 (Revised 2009), Statements of


Cash Flows.
ii. PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after
The Reporting Period.
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors.

44

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

v. Penerapan standar akuntansi revisi lain


(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

v. Adoption of other revised


standards (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal


1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on
(continued):

PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja,


mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja.

PSAK No. 24 (Revised 2010) Employee


Benefits, establish the accounting and
disclosures for employee benefits.

PSAK No. 34 (Revisi 2010) Akuntansi Kontrak


Konstruksi, mengatur perlakuan akuntansi
pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan kontrak konstruksi.

PSAK No. 34 (Revised 2010) Accounting for


Construction
Contracts,
prescribes
the
accounting treatment of revenue and costs
associated with construction contracts.

PSAK No. 46 (Revisi 2010) Akuntansi Pajak


Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset
(liabilitas) di masa depan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada
periode kini yang diakui pada laporan
keuangan.

PSAK No. 46 (Revised 2010) Accounting for


Income Taxes, prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying
amount of assets (liabilities) that are recognized
in the statements of financial position; and
transactions and other events of the current
period that are recognized in the financial
statements.

(Revisi
2010)
Instrumen
PSAK No. 50
Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas
atau ekuitas dan saling hapus aset dan liabilitas
keuangan.

(Revised
2010)
Financial
PSAK No. 50
Instruments: Presentation, establish the
principles for presenting financial instruments as
liabilities or equity and for offsetting financial
assets and financial liabilities.

PSAK No. 53 (Revisi 2010) Pembayaran


Berbasis
Saham,
mengatur
pelaporan
keuangan entitas yang melakukan transaksi
pembayaran berbasis saham.

PSAK No. 53 (Revised 2010) Share-based


Payment, specify the financial reporting by an
entity when it undertakes a share-based
payment transaction.

PSAK No. 56 (Revisi 2011) Laba per Saham,


menetapkan prinsip penentuan dan penyajian
laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antar entitas berbeda pada
periode pelaporan sama dan antar periode
pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

PSAK No. 56 (Revised 2011) Earnings per


Share,
prescribes
principles
for
the
determination and presentation of earnings per
share, so as to improve performance
comparisons between differen entities in the
same period and between different reporting
periods for the same entity.

PSAK No. 60
Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan
dalam laporan keuangan yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang
timbul dari instrumen keuangan yang mana
entitas terekspos selama periode dan pada
akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas
mengelola risiko-risiko tersebut.

Financial
Instruments:
PSAK No. 60
Disclosures, requires disclosures in financial
statements that enable users to evaluate the
significance of financial instruments for financial
position and performance; and the nature and
extent of risks arising from financial instruments
to which the entity is exposed during the period
and at the end of the reporting period, and how
the entity manages those risks.

2011 Annual Report

45

or

after

January

accounting
1,

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

2012

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

v. Penerapan standar akuntansi revisi lain


(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

v. Adoption of other revised


standards (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal


1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on
(continued):

PSAK No. 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan


Pengungkapan
Bantuan
Pemerintah,
diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan,
atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas
bentuk lain bantuan pemerintah.

PSAK No. 61 Accounting for Government


Grants and Disclosures of Government
Assistance, applies in the accounting for, and
in the disclosures of, government grants and in
the disclosures of other forms of government
assistance.

ISAK No. 13 Lindung Nilai Investasi Neto


Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, diterapkan
terhadap entitas yang melakukan lindung nilai
atas risiko mata uang asing yang timbul dari
investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar
negeri dan berharap dapat memenuhi
persyaratan akuntasi lindung nilai sesuai
PSAK No. 55 (Revisi 2006), mengacu pada
suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan
keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha
luar negeri dimasukkan sebagai laporan
keuangan konsolidasian.

ISAK No. 13 Hedges of Net Investment in


Foreign Operation, applies to an entity that
hedges the foreign currency risk arising from its
net investments in foreign operations and
wishes to qualify for hedge accounting in
accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006),
refers to such an entity as a parent entity and to
the financial statements in which the net assets
of foreign operations are included as
consolidated financial statements.

ISAK No. 15 PSAK No. 24 - Batas Aset


Imbalan
Pasti,
Persyaratan
Pendanaan
Minimum dan Interaksinya, memberikan
pedoman bagaimana menilai pembatasan
jumlah surplus dalam program imbalan pasti
yang dapat diakui sebagai aset dalam
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.

ISAK No. 15 PSAK No. 24 - The Limit on a


Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction, provides
guidance on how to assess the limit on the
amount of surplus in a defined scheme that can
be recognized as an asset under PSAK No. 24
(Revised 2010), Employee Benefits.

ISAK No. 18 Bantuan Pemerintah - Tidak Ada


Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas
yang memenuhi definisi hibah pemerintah
dalam
PSAK No. 61,
Akuntansi
Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah, bahkan jika tidak ada persyaratan
yang secara spesifik terkait dengan aktivitas
operasi entitas selain persyaratan untuk
beroperasi pada daerah atau sektor industri
tertentu.

ISAK No. 18 Government Assistance - No


Specific Relation to Operating Activities,
prescribes government grants to entities that
meet the definition of government grants in
PSAK No. 61, Accounting for Government
Grants and Disclosures of Government
Assistance, even if there are no conditions
specifically relating to the operating activities of
the entity other than the requirement to operate
in certain regions or industry sectors.

ISAK No. 20 Pajak penghasilan - Perubahan


Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham, membahas bagaimana
suatu entitas memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak tangguhan karena
perubahan dalam status pajaknya atau
pemegang sahamnya.

ISAK No. 20 Income Taxes-Changes in the Tax


Status of an Entity or its Shareholders,
prescribes how an entity should account for the
current and deferred tax consequences of a
change in tax status of entities or its
shareholders.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

46

or

after

January

accounting
1,

2012

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

v. Penerapan standar akuntansi revisi lain


(lanjutan)

3.

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

v. Adoption of other revised


standards (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal


1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on
(continued):

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan


belum menentukan dampak dari Standar dan
Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not


yet determined the effects of these revised and
new Standards and Interpretations on its
consolidated financial statements.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

3.

or

after

January

accounting
1,

2012

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan

Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian


Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada
aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan
berikutnya.

The preparation of the Groups consolidated


financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the
asset and liability affected in future years.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen


dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management


in the process of applying the Groups accounting
policies that have the most significant effects on the
amounts recognized in the consolidated financial
statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset


dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
terpenuhinya definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
(Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
diungkapkan pada Catatan 2.g.

The Group determines the classifications of certain


assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006).
Accordingly, the financial assets and financial
liabilities are accounted for in accordance with the
Groups accounting policies disclosed in Note 2.g.

2011 Annual Report

47

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Pertimbangan (lanjutan)

Judgments (continued)

Penyisihan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang


Usaha

Allowance for
Receivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika


terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam
hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan kerugian untuk piutang ragu-ragu. Nilai
tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum
penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp2.285.730 (31 Desember 2010: Rp1.228.301;
1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp1.680.334).
Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam
Catatan 7.

The Group evaluates specific accounts where it has


information that certain customers are unable to
meet their financial obligations. In these cases, the
Group uses judgment, based on the best available
facts and circumstances, including but not limited
to, the length of its relationship with the customer
and the customers current credit status, to record
specific provisions for customers against amounts
due to reduce its receivable amounts that the
Group expects to collect. These specific provisions
are re-evaluated and adjusted as additional
information received affects the amounts of
allowance for impairment losses on trade
receivables. The carrying amount of the Groups
trade receivables before allowance for impairment
losses as of December 31, 2011 was Rp2,285,730
(December 31, 2010: Rp1,228,301; January 1,
2010/December 31, 2009: Rp1,680,334). Further
details are disclosed in Note 7.

Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama


estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.

The key assumptions concerning the future and


other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial
period/year are disclosed below. The Group based
its assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances
and assumptions about future developments may
change due to market changes or circumstances
arising beyond the control of the Group. Such
changes are reflected in the assumptions when
they occur.

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang


Usaha-Evaluasi Kolektif

Allowance for Impairment Losses


Receivables-Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak


terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang
nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha
dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya
dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan
nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi
estimasi arus kas masa depan atas kelompok
piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi
bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah
terhutang.

If the Group determines that no objective evidence


of impairment exists for an individually assessed
trade receivables, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment. The
characteristics chosen are relevant to the
estimation of future cash flows for groups of such
trade receivables by being indicative of the
customers ability to pay all amounts due.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

48

Impairment

Losses

on

on

Trade

Trade

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang


Usaha-Evaluasi Kolektif (lanjutan)

Allowance for Impairment Losses on Trade


Receivables-Collective Assessment (continued)

Arus kas masa depan pada kelompok piutang


usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk
penurunan
nilai
diestimasi
berdasarkan
pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa
dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables


that are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience
for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group.

Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan


Persediaan

Allowance for Decline in Market Values and


Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai realisasi neto dan


keusangan persediaan diestimasi berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun
tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai
tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum
penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai
persediaan pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp6.877.264 (31 Desember 2010:
Rp6.606.380; 1 Januari 2010/31 Desember 2009:
Rp4.939.846). Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 10.

Allowance for decline in net realizable value and


obsolescence of inventories is estimated based on
the best available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories own
physical conditions, their market selling prices,
estimated costs of completion and estimated costs
to be incurred for their sales. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information
received affects the amount estimated. The
carrying amount of the Groups inventories before
allowance for obsolescence and decline in value of
inventory as of December 31, 2011 is Rp6,877,264
(December 31, 2010: Rp6,606,380; January 1,
2010/December 31, 2009: Rp4,939,846). Further
details are disclosed in Note 10.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Estimating Useful Lives of Fixed Assets

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat


ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset
yang diharapkan dan didukung dengan rencana
dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari
masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan
penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek
industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman
untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat
ditelaah minimum setiap akhir tahun pelaporan dan
diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi
dan
sebelumnya
dikarenakan
pemakaian
kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau
komersial dan hukum atau pembatasan lain atas
penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,
hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi
secara material oleh perubahan-perubahan dalam
estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas.

The Group estimates the useful lives of its fixed


assets based on expected asset utilization as
anchored on business plans and strategies that
also consider expected market behavior. The
estimation of the useful lives of fixed assets is
based on the Groups assessment of industry
practice, internal technical evaluation and
experience with similar assets. The estimated
useful lives are reviewed at least each financial
year-end and are updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or
other limitations on the use of the assets. It is
possible, however, that future results of operations
could be materially affected by changes in the
estimates brought about by changes in the factors
mentioned above.

2011 Annual Report

49

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan)

Estimating Useful Lives of Fixed Assets (continued)

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat


ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 50
tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan
bisnisnya.
Perubahan
tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset
tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp5.644.107 (31 Desember
2010: Rp4.389.320; 1 Januari 2010/31 Desember
2009: Rp3.378.928). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 13.

The Group estimates the useful lives of these fixed


assets to be within 2 to 50 years. These are
common life expectancies applied in the industries
where the Group conducts its businesses. Changes
in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets, and
therefore future depreciation charges could be
revised. The net carrying amount of the Groups
fixed assets as of December 31, 2011 was
Rp5,644,107 (December 31, 2010: Rp4,389,320;
January
1,
2010/December
31,
2009:
Rp3,378,928). Further details are disclosed in
Note 13.

Pensiun dan Imbalan Kerja

Pension and Employees Benefits

Biaya program pensiun manfaat pasti dan imbalan


jangka panjang lainnya serta nilai kini kewajiban
imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan
penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan
penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan
tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan,
tingkat mortalitas, tingkat pengunduran diri
karyawan, tingkat kecacatan dan tingkat hasil yang
diharapkan dari aset program. Karena kerumitan
penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka
panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat
sensitif
terhadap
perubahan
asumsi-asumsi
tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir
tahun pelaporan.

The cost of defined benefit pension plans and other


long-term employee benefits and the present value
of the defined benefit obligation are determined
using actuarial valuations. An actuarial valuation
involves making various assumptions, which
includes the determination of the discount rate,
future salary increases, mortality rates, employee
turn-over rate, disability rate, and the expected rate
of return on plan assets. Due to the complexity of
the valuation, the underlying assumptions and its
long term nature, a defined benefit obligation is
highly sensitive to changes in these assumptions.
All assumptions are reviewed at financial year-end.

Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai,


manajemen memperhitungkan tingkat bunga (pada
akhir tahun pelaporan) dari obligasi pemerintah
dalam Rupiah. Kelompok Usaha menggunakan
tingkat diskonto tunggal untuk masing-masing
dalam
Kelompok
Usaha
yang
entitas
mencerminkan
rata-rata
perkiraan
jadwal
pembayaran imbalan dan mata uang yang
digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat
mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang
tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa
depan didasarkan pada rencana kerja jangka
panjang Kelompok Usaha yang juga dipengaruhi
oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan di
Negara Indonesia.

In determining the appropriate discount rate,


management considers the market yields (at year
end) on Indonesian Rupiah government bonds. The
Group uses a single discount rate for each entity
within the Group that reflects the estimated average
timing of benefit payments and the currency in
which the benefits are to be paid. The mortality rate
is based on publicly available mortality tables.
Future salary increases is based on the Group
long-term business plan which is also influenced by
expected future inflation rates for the country.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

50

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)

Pension and Employees Benefits (continued)

Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa


asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan
Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara
material liabilitas diestimasi atas pensiun dan
imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai
tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp309.879 (31 Desember 2010:
Rp254.234; 1 Januari 2010/31 Desember 2009:
Rp223.635).

While the Group believes that its assumptions are


reasonable and appropriate, significant differences
in the Groups actual experiences or significant
changes in the Groups assumptions may materially
affect its estimated liabilities for pension and
employees benefits and net employee benefits
expense. The carrying amount of the Groups
estimated liabilities for employee benefits as of
December
31,
2011
was
Rp309,879
(December 31, 2010: Rp254,234; January 1,
2010/December 31, 2009: Rp223,635).

Penjelasan lebih rinci mengenai asumsi-asumsi


yang digunakan diungkapkan pada Catatan 23.

Further details about the assumptions used are


given in Note 23.

Instrumen Keuangan

Financial Instruments

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas


keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang
aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian termasuk model
discounted cash flow. Masukan untuk model
tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat
diobservasi,
tetapi
apabila
hal
ini
tidak
dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan
disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan
masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan
volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai
wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial


liabilities recorded in the consolidated statements of
financial position cannot be derived from active
markets, their fair value is determined using
valuation techniques including the discounted cash
flow model. The inputs to these models are taken
from observable markets where possible, but where
this is not feasible, a degree of judgment is required
in establishing fair values. The judgments include
considerations of inputs such as liquidity risk, credit
risk and volatility. Changes in assumptions about
these factors could affect the reported fair value of
financial instruments.

Nilai tercatat dari aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp69 (31 Desember 2010: nihil;
1 Januari
2010/31 Desember
2009:
nihil),
sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan
konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp15.862 (31 Desember 2010: Rp3.781; 1 Januari
2010/31 Desember 2009: nihil) (Catatan 17 dan
32).

The carrying amount of financial assets carried at


fair values in the consolidated statements of
financial position as of December 31, 2011 was
Rp69 (December 31, 2010: nil; January 1,
2010/December 31, 2009: nil), while the carrying
amount of financial liabilities carried in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2011 was Rp Rp15,862
(December 31,
2010:
Rp3,781;
January 1,
2010/December 31, 2009: nil) (Notes 17 and 32).

2011 Annual Report

51

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

SUMBER
(lanjutan)

ESTIMASI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF
(continued)

ESTIMATION

UNCERTAINTY

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan

Uncertain tax exposure

Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan
maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi
dari peraturan perpajakan yang kompleks dan
jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di
masa depan. Dalam menentukan jumlah yang
harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang
tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka
gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang
harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.
Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua
posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak
yang belum diakui harus diakui.

Significant judgment is involved in determining the


provision for corporate income tax and other taxes
on certain transactions. Uncertainties exist with
respect to the interpretation of complex tax
regulations and the amount and timing of future
taxable income. In determining the amount to be
recognized in respect of an uncertain tax liability,
the Group applies similar considerations as it would
use in determining the amount of a provision to be
recognized in accordance with PSAK No. 57,
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Asset. The Group makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a
tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized.

Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak


penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan
badan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp7.330 (31 Desember 2010: Rp8.813;
1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp24.148).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 18.

The Group recognizes liabilities for expected


corporate income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will be
due. The net carrying amount of corporate income
tax payable as of December 31, 2011 was
Rp7,330
(December 31,
2010:
Rp8,813;
January 1, 2010/December 31, 2009: Rp24,148).
Further details are disclosed in Note 18.

Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan

Realizability of Deferred Income Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal


yang
belum
digunakan
sepanjang
besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak
dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused


tax losses to the extent that it is probable that
taxable profit will be available against which the
losses can be utilized. Significant management
estimates are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future taxable
profits together with future tax planning strategies.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha


memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi
sebesar Rp37.887 (2010: Rp76.433). Rugi fiskal
tersebut terkait kepada Entitas-entitas Anak yang
masih mengalami kerugian, belum daluwarsa dan
tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan
dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam
Kelompok Usaha.

As of December 31, 2011, the Group has tax loss


carry forwards amounting to Rp37,887 (2010:
Rp76,433). These tax losses relate to Subsidiaries
which still incurred loss, has not yet expired and
may not be used to offset taxable profits elsewhere
in the Group.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

52

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Kas
Bank
Rekening Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1.000)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1.000)
Rekening Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.
(US$227.828 pada tahun 2011,
US$102.064 pada tahun 2010 dan
US$97.979 pada tahun 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$114.973 pada tahun 2011,
US$124.220 pada tahun 2010 dan
US$3.203.730 pada tahun 2009)
PT Bank Permata Tbk
(US$105.391 pada tahun 2011,
US$331.495 pada tahun 2010 dan
US$25.063 pada tahun 2009)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$90.974 pada tahun 2011,
US$47.555 pada tahun 2010 dan
US$285.944 pada tahun 2009)
Standard Chartered Bank
(US$66.141 pada tahun 2011,
US$1.583.030 pada tahun 2010 dan
US$97.423 pada tahun 2009)
PT Bank Central Asia Tbk
(US$5.008 pada tahun 2011,
US$5.059 pada tahun 2010 dan
US$5.095 pada tahun 2009)
Lain-lain
(US$77.257 pada tahun 2011,
US$27.324 pada tahun 2010 dan
US$28.404 pada tahun 2009)

2011 Annual Report

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

2.040

1.554

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
1.147

Cash
Bank
Rupiah accounts
Third parties
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.

25.017
7.652
6.394
3.448
1.288
1.168

10.214
2.000
842
2.632

128
2.302
1.498
122.803

1.111

32

4.223

1.127

2.502

1.509

102.713

5.743

27.856

65.299

25.780

405.729

29.551
9.549

29.321
8.484

775
5.722

2.408

5.129

3.398

214

55

439

2.066

918

921

1.042

1.118

30.115

956

2.980

236

825

428

2.688

600

14.233

916

45

45

47

700

246

267

53

Others (each below Rp1,000)


Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Others (each below Rp1,000)
United States Dollar accounts
Third parties
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.
(US$227,828 in 2011,
US$102,064 in 2010 and
US$97,979 in 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$114,973 in 2011,
US$124,220 in 2010 and
US$3,203,730 in 2009)
PT Bank Permata Tbk
(US$105,391 in 2011,
US$331,495 in 2010 and
US$25,063 in 2009)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$90,974 in 2011,
US$47,555 in 2010 and
US$285,944 in 2009)
Standard Chartered Bank
(US$66,141 in 2011,
US$1,583,030 in 2010 and
US$97,423 in 2009)
PT Bank Central Asia Tbk
(US$5,008 in 2011,
US$5,059 in 2010 and
US$5,095 in 2009)
Others
(US$77,257 in 2011,
US$27,324 in 2010 and
US$28,404 in 2009)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Bank (lanjutan)
Rekening Dolar Amerika Serikat (lanjutan)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$38.564.248 pada tahun 2011,
US$33.614.836 pada tahun 2010 dan
US$16.721.822 pada tahun 2009)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$1.912.260 pada tahun 2011,
US$5.564.976 pada tahun 2010 dan
US$5.476.423 pada tahun 2009)
PT Bank Syariah Mandiri
(US$327.189 pada tahun 2011,
US$732.942 pada tahun 2010 dan
US$212.553 pada tahun 2009)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(US$106.610 pada tahun 2011,
US$3.079.997 pada tahun 2010 dan
US$170.009 pada tahun 2009)
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
(US$39.910 pada tahun 2011,
US$35.411 pada tahun 2010 dan
US$25.106 pada tahun 2009)
Rekening EURO
Pihak ketiga
Lain-lain
(EUR2.089 pada tahun 2011,
EUR12.485 pada tahun 2010 dan
EUR12.953 pada tahun 2009)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(EUR2.300.945 pada tahun 2011,
EUR8.471.955 pada tahun 2010 dan
EUR1.158.661 pada tahun 2009)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR403.322 pada tahun 2011,
EUR96.854 pada tahun 2010 dan
EUR7.935 pada tahun 2009)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR30.384 pada tahun 2011,
EUR2.068 pada tahun 2010 dan
EUR1.110 pada tahun 2009)
Rekening Yen Jepang
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(828 pada tahun 2011,
51 pada tahun 2010 dan
161.950 pada tahun 2009)
Rekening Dolar Singapura
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(SG$24 pada tahun 2011,
SG$100 pada tahun 2010 dan
SG$66 pada tahun 2009)
Sub-total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

349.700

302.231

157.185

17.341

50.035

51.478

2.967

6.590

1.998

967

27.692

1.598

362

318

236

24

148

175

Bank (continued)
United States Dollar accounts (continued)
Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$38,564,248 in 2011,
US$33,614,836 in 2010 and
US$16,721,822 in 2009)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$1,912,260 in 2011,
US$5,564,976 in 2010 and
US$5,476,423 in 2009)
PT Bank Syariah Mandiri
(US$327,189 in 2011,
US$732,942 in 2010 and
US$212,553 in 2009)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(US$106,610 in 2011,
US$3,079,997 in 2010 and
US$170,009 in 2009)
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
(US$39,910 in 2011,
US$35,411 in 2010 and
US$25,106 in 2009)
Euro accounts
Third parties
Others
(EUR2,089 in 2011,
EUR12,485 in 2010 and
EUR12,953 in 2009)

27.011

101.290

15.653

4.735

1.158

108

357

25

15

Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(EUR2,300,945 in 2011,
EUR8,471,955 in 2010 and
EUR1,158,661 in 2009)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR403,322 in 2011,
EUR96,854 in 2010 and
EUR7,935 in 2009)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR30,384 in 2011,
EUR2,068 in 2010 and
EUR1,110 in 2009)

17

Japanese Yen accounts


Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(828 in 2011,
51 in 2010 and
161,950 in 2009)
Singapore Dollar accounts
Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(SG$24 in 2011,
(SG$100 in 2010 and
SG$66 in 2009)

666.637

602.189

840.035

54

Sub-total

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

4.

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Deposito berjangka
Dalam Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk

Time deposits
Rupiah
103.300
79.550
2.000

260.000
150.750
32.000

149.200
4.000

1.000

6.700
-

11.200
10.000
-

729.822

1.778.566

236.081

161.000

107.484

6.677

106.200

114.000

12.004

30.000
5.000

150.000
133.513

20.000
15.000

10.000

Dalam Dolar Amerika Serikat


Pihak ketiga
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$29.000.000 pada tahun 2011)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$28.000.000 pada tahun 2011 dan
US$10.000.000 pada tahun 2010)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$89.490.602 pada tahun 2011,
US$85.000.000 pada tahun 2010 dan
US$16.500.000 pada tahun 2009)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$41.450.000 pada tahun 2011
dan US$30.800.000 pada tahun 2009)
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
(US$300.000 pada tahun 2011
dan 2010)

Third parties
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
United States Dollar

262.972

253.904

89.910

811.501

764.235

155.100

375.869

289.520

Third parties
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$29,000,000 in 2011)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$28,000,000 in 2011 and
US$10,000,000 in 2010)
Government-related entities
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(US$89,490,602 in 2011,
US$85,000,000 in 2010 and
US$16,500,000 in 2009)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$41,450,000 in 2011 and
US$30,800,000 in 2009)
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
(US$300,000 in 2011 and
in 2010)

2.720

2.697

Sub-total

2.924.838

3.589.855

918.782

Sub-total

Total

3.593.515

4.193.598

1.759.964

Total

2,5% - 13,0%
0,3% - 3,0%

Interest rates per annum for


time deposits
In Rupiah
In US Dollar

7,0%
5,7%

Interest rates per annum for


on call cash pooling (Note 15)
In Rupiah
In US Dollar

Tingkat bunga per tahun untuk


deposito berjangka
Dalam Rupiah
Dalam Dolar Amerika Serikat
Tingkat bunga per tahun untuk
on call cash pooling (Catatan 15)
Dalam Rupiah
Dalam Dolar Amerika Serikat

2011 Annual Report

2,5% - 9,3%
0,2% - 3,0%

4,5% - 9,5%
2,0% - 3,0%

7,0%
3,3%

7,4%
4,0%

55

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
5.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

INVESTASI JANGKA PENDEK

5.

SHORT-TERM INVESTMENTS
This account represents time deposits with maturity
periods of more than three months at the time of
placement and not pledged as collateral. The
balances of time deposits are as follows:

Akun ini merupakan deposito berjangka dengan


jangka waktu lebih dari tiga bulan pada saat
ditempatkan
dan
tidak
dijaminkan.
Saldo
penempatan deposito berjangka adalah sebagai
berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak ketiga
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$10.000.000)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$7.686.836 dan Rp1.507 pada
tahun 2011, Rp1.550 pada tahun 2009
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(US$15.000.000)
Total
Tingkat bunga per tahun untuk
deposito berjangka
Deposito dalam Rupiah
Deposito dalam Dolar Amerika Serikat

6.

DEPOSITO BERJANGKA
PENGGUNAANNYA

YANG

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

90.680

71.211

1.550

Third parties
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$10,000,000)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(US$7,686,836 and Rp1,507
in 2011, Rp1,550 in 2009)

141.000

Government-related entities
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(US$15,000,000)

161.891

142.550

Total

4,5% - 8,0%
3,0%

Interest rates per annum for


time deposits
Deposits in Rupiah
Deposits in US Dollar

7,3%
1,8% - 3,0%

DIBATASI

6.

RESTRICTED TIME DEPOSITS


As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, time deposits placed in
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to nil,
Rp27,000 and nil are pledged as collateral for
opening import Letter of Credit (L/C) through Bank
Mandiri which was due on November 24, 2011.
The annual interest rates for the time deposits is
7.3% in 2011 and 6.8% in 2010.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010


dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, deposito
berjangka masing-masing sebesar nihil, Rp27.000
dan nihil yang ditempatkan di PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dijaminkan untuk pembukaan Letter
of Credit (L/C) impor melalui Bank Mandiri yang
jatuh tempo pada tanggal 24 November 2011.
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka tersebut
sebesar 7,3% pada tahun 2011 dan 6,8% pada
tahun 2010.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

56

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PIUTANG USAHA

7.

This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak ketiga
PT Nusa Tambang Pratama
PT Blue Scope Steel Indonesia
PT Intisumber Bajasakti
PT Hamasa Steel Centre
PT Tumbakmas Inti Mulia
PT Peni Jaya Haribaja
PT Chevron Pacific Indonesia
PT Indosino International
PT Spirit Niaga Jayamahe
PT Cigading International Bulk Terminal
PT Indal Steel Pipe
PT Pandawa Jaya Steel
PT Essar Indonesia
PT Steel Pipe Industry Indonesia
Horizon Extreme Mining Sdn. Bhd
PT Bukaka Teknik Utama
McConnell Dowell
PT Bilah Baja Makmur Abadi
PT Sunrise Steel
PT Kalimantan Steel
PT Indonesia Steel Tube Works
PT Citramas Jaya Teknik Mandiri
PT Semarang Makmur
PT Sermani Steel Corp.
PT Persada Nusantara Steel
PT Lion Mesh Prima Tbk
PT Dunia Metal Works
PT Palisco Baja
PT Bakrie Pipe Industries
PT Artas Energi Petrogas
PT Karya Yasantara Cakti
PT Roda Mas Baja Intan
PT Sarana Central Bajatama
Croft Steel Pty. Ltd.
PT Surya Calvary
PT Mitra Logam Pratama
PT Seragam Serasi Perkasa
PT Baja Makmur Perkasa
PT Papajaya Agung
PT Bangun Era Sejahtera
PT Bumi Kaya Steel
PT Indomulti Jaya Steel
PT Karya Mandiri Semesta
PT Harapan Sukses Jaya
PT Sarana Steel
PT Albatani Cipta Niaga
PT Pundi Kencana
Mobil Cepu Ltd.
Performance Pipe Sdn. Bhd
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)

TRADE RECEIVABLES

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

190.492
95.358
77.838
64.722
61.819
51.298
49.793
44.147
43.153
41.463
36.551
33.861
33.154
32.472
31.990
31.969
30.242
24.029
21.598
20.120
19.775
19.726
18.483
17.899
15.767
15.741
15.148
14.184
13.491
10.738
10.710
10.681
10.359
10.192
10.144
9.135
8.131
7.986
7.502
6.585
6.164
6.045
5.479
4.784
427
427
11
-

55.815
69.527
68.307
1.321
42.247
11.037
37.634
9.440
37.595
8.196
3.998
38.959
7.579
236
35.332
11.943
10.134
11.612
11.701
9.630
9
7.037
7.394
13.060
10.483
25.461
14.159
15.285
10.656
11.840
231
10.285
3.324
1.425
452
35.775
1.308
21.040

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
97.733
105.172
47.138
30.777
43.806
3.786
63.225
17.883
58.086
37.668
832
17
21.823
39.135
4.685
6.116
12.147
14.052
16.302
14.040
19.278
41.359
3.427
5.714
12.909
17.278
12.936
2.150
3.995
18.911
18.980
27.012
34.018
17.156
4.070
52.387
-

Third parties
PT Nusa Tambang Pratama
PT Blue Scope Steel Indonesia
PT Intisumber Bajasakti
PT Hamasa Steel Centre
PT Tumbakmas Inti Mulia
PT Peni Jaya Haribaja
PT Chevron Pacific Indonesia
PT Indosino International
PT Spirit Niaga Jayamahe
PT Cigading International Bulk Terminal
PT Indal Steel Pipe
PT Pandawa Jaya Steel
PT Essar Indonesia
PT Steel Pipe Industry Indonesia
Horizon Extreme Minging Sdn. Bhd.
PT Bukaka Teknik Utama
McConnell Dowell
PT Bilah Baja Makmur Abadi
PT Sunrise Steel
PT Kalimantan Steel
PT Indonesia Steel Tube Works
PT Citramas Jaya Teknik Mandiri
PT Semarang Makmur
PT Sermani Steel Corp.
PT Persada Nusantara Steel
PT Lion Mesh Prima Tbk
PT Dunia Metal Works
PT Palisco Baja
PT Bakrie Pipe Industries
PT Artas Energi Petrogas
PT Karya Yasantara Cakti
PT Roda Mas Baja Intan
PT Sarana Central Bajatama
Croft Steel Pty. Ltd.
PT Surya Calvary
PT Mitra Logam Pratama
PT Seragam Serasi Perkasa
PT Baja Makmur Perkasa
PT Papajaya Agung
PT Bangun Era Sejahtera
PT Bumi Kaya Steel
PT Indomulti Jaya Steel
PT Karya Mandiri Semesta
PT Harapan Sukses Jaya
PT Sarana Steel
PT Albatani Cipta Niaga
PT Pundi Kencana
Mobil Cepu Ltd.
Performance Pipe Sdn. Bhd.

399.982

360.171

378.968

Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai

1.691.765
(51.995)

1.031.638
(43.963)

1.304.971
(38.122)

Pihak ketiga, neto

1.639.770

987.675

1.266.849

Third parties, net

Others (each below Rp10,000)


Sub-total
Allowance for impairment losses

Pihak berelasi (Catatan 9)


Entitas berelasi dengan
pemerintah (Catatan 9)

312.398

13.416

69.487

Related parties (Note 9)

281.567

183.247

305.876

Government-related entities (Note 9)

Sub-total

593.965

196.663

375.363

Sub-total

2.233.735

1.184.338

1.642.212

Net

Neto

2011 Annual Report

57

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PIUTANG USAHA (lanjutan)

7.

TRADE RECEIVABLES (continued)

Piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak


tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas
pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15
dan 21).

Trade receivables of the Company and certain


Subsidiaries are pledged as collateral to the loan
facilities obtained from creditors (Notes 15 and 21).

Rincian piutang usaha berdasarkan segmen usaha


adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on business


segments are as follows:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Produk baja
Rekayasa dan konstruksi
Real estat dan perhotelan
Jasa pengelolaan pelabuhan
Jasa lainnya

1.538.866
511.769
66.468
49.584
67.048

910.068
119.633
67.397
35.087
52.153

1.314.969
253.532
10.022
24.054
39.635

Steel products
Engineering and construction
Real estate and hotels
Port services provider
Other services

Total

2.233.735

1.184.338

1.642.212

Total

The details of aging of trade receivables based on


invoice dates are as follows:

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal


faktur adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Lancar - belum jatuh tempo


Jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 720 hari
Lebih dari 720 hari

1.779.514

900.578

1.256.678

308.516
51.496
18.567
94.101
33.536

191.430
38.620
8.465
50.038
39.170

308.349
26.528
14.875
37.638
36.266

Total
Cadangan kerugian penurunan nilai

2.285.730
(51.995)

1.228.301
(43.963)

1.680.334
(38.122)

Neto

2.233.735

1.184.338

1.642.212

Net

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Saldo awal
Penambahan cadangan
Pemulihan cadangan
Efek pelepasan Entitas Anak (Catatan 12)

43.963
11.401
(3.369)
-

38.122
7.916
(2.075)
-

46.368
1.953
(9.806)
(393)

Saldo akhir

51.995

43.963

38.122

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Total
Allowance for impairment losses

The changes in the allowance for impairment


losses are as follows:

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai


adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

Current - not due


Past due:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 720 days
More than 720 days

58

Beginning balance
Additional provision
Recovery of allowance
Effect on disposal of Subsidiary (Note 12)
Ending balance

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.

PIUTANG USAHA (lanjutan)

7.

TRADE RECEIVABLES (continued)

Manajemen
berpendapat
bahwa
cadangan
kerugian penurunan nilai piutang adalah cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.

The management believes that the allowance for


impairment losses on receivables is adequate to
cover possible losses that may arise from
uncollectible trade receivables.

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang


adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables


currencies are as follows:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

8.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

based

on

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$94.377.666 pada tahun 2011,
US$18.233.197 pada tahun 2010 dan
US$22.822.153 pada tahun 2009)
Mata uang asing lainnya
(EUR2.272.761 pada tahun 2011 dan
EUR13.724 pada tahun 2009)

1.351.238

1.020.403

1.427.499

855.817

163.935

214.528

26.680

185

Rupiah
United States Dollar
(US$94,377,666 in 2011,
US$18,233,197 in 2010 and
US$22,822,153 in 2009)
Other foreign currencies
(EUR2,272,761 in 2011 and
EUR13,724 in 2009)

Total

2.233.735

1.184.338

1.642.212

Total

PIUTANG LAIN-LAIN

8.

This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai

OTHER RECEIVABLES

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

46.129
(5.759)

80.496
(6.912)

54.383
(6.685)

Third parties
Allowance for impairment losses

Pihak berelasi (Catatan 9)

40.370
101.961

73.584
8.489

47.698
2.658

Related parties (Note 9)

Neto

142.331

82.073

50.356

Net

The changes in the allowance for impairment


losses are as follows:

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai


adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Saldo awal
Penambahan cadangan
Pemulihan cadangan
Saldo akhir

2011 Annual Report

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

6.912
475
(1.628)

6.685
371
(144)

7.915
(1.230)

5.759

6.912

6.685

59

Beginning balance
Additional provision
Recovery of allowance
Ending balance

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

8.

OTHER RECEIVABLES (continued)


The details of other receivables
currencies are as follows:

Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang


adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$15.373.158 pada tahun 2011,
US$3.535.554 pada tahun 2010 dan
US$3.434.686 pada tahun 2009)
Euro
(EUR905 pada tahun 2009)
Total

based

on

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

2.927

50.285

18.058

139.404

31.788

32.286

12

Rupiah
United States Dollar
(US$15,373,158 in 2011,
US$3,535,554 in 2010 and
US$3,434,686 in 2009)
Euro
(EUR905 in 2009)

142.331

82.073

50.356

Total

Piutang lain-lain pada pihak ketiga mencakup


piutang yang timbul karena pembayaran kepada
CV Fajar Indah atas pembelian besi tua (scrap)
oleh PT KBS senilai Rp4.000 pada tahun 2006,
yang telah menjadi kasus hukum. Berdasarkan
Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara
No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 8 Oktober
2007, gugatan PT KBS terhadap CV Fajar Indah
tidak diterima. Atas keputusan tersebut, pada
tanggal 22 Oktober 2007, PT KBS mengajukan
banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Berdasarkan Putusan Banding No. 503/PDT/2008/
PT.DKI tanggal 16 Desember 2008, yang
dinyatakan dalam Salinan Putusan tertanggal
12 Maret 2009, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
mengabulkan gugatan PT KBS dan menghukum
CV Fajar Indah untuk mengembalikan pembayaran
sebesar Rp4.000 tersebut.

Other receivables from third parties include the


receivable arising from the payment to CV Fajar
Indah for purchase of scrap by PT KBS for
Rp4,000 in 2006, which became a legal case.
Based on a decision of the District Court of North
Jakarta
No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut
dated
October 8, 2007, PT KBS claim against CV Fajar
Indah was rejected. Upon this decision,
on October 22, 2007, PT KBS filed an appeal to the
High Court of DKI Jakarta. Based on the Appeal
Decision
No. 503/PDT/2008/PT.DKI
dated
December 16, 2008, which is stated in the Decision
Circular dated March 12, 2009, the High Court of
DKI Jakarta approved PT KBS claim and
instructed CV Fajar Indah to return the payment of
Rp4,000.

Pada bulan Oktober 2009, CV Fajar Indah


mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Berdasarkan
Keputusan
No. 1922 K/Pdt/2009
tanggal 11 Maret 2010, Mahkamah Agung menolak
permohonan kasasi tersebut. Pada tanggal
4 Januari 2011, PT KBS telah mengajukan
Permohonan Teguran (Aanmaning) kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Utara agar CV Fajar
Indah memenuhi kewajiban hukumnya kepada
PT KBS. PT KBS sedang mempersiapkan langkah
hukum selanjutnya dan sampai dengan tanggal
5 Maret 2012, persiapan tersebut masih dalam
proses. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009,
PT KBS telah menetapkan cadangan kerugian
penurunan nilai atas seluruh piutang tersebut.

In October 2009, CV Fajar Indah filed cassation to


the Supreme Court. Based on the Decision
No. 1922 K/Pdt/2009 dated March 11, 2010, the
Supreme Court rejected the cassation. On
January 4, 2011, PT KBS filed Aanmaning to the
District Court of North Jakarta to reprove CV Fajar
Indah to settle its legal obligations to PT KBS.
PT KBS is in the process of preparing the next
legal action and up to March 5, 2012, the
preparation is still in process. As of December 31,
2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31,
2009, PT KBS has provided full allowance for
impairment losses on such receivable.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

60

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

8.

The management believes that the allowance for


impairment losses on other receivables is adequate
to cover possible losses that may arise from
uncollectible other receivables.

Manajemen
berpendapat
bahwa
cadangan
kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang lain-lain.
9.

OTHERS RECEIVABLES (continued)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha


melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan
pihak-pihak berelasi. Entitas yang bersangkutan
diakui sebagai pihak berelasi dari Kelompok Usaha
berkaitan dengan persamaan kepemilikan dan
manajemen. Harga jual atau beli antara pihak-pihak
berelasi ditentukan berdasarkan harga yang
disepakati dengan menggunakan dasar yang sama
dengan pihak ketiga.

In the normal course of business, the Group


entered into trade and financial transactions with
related parties. The concerned entities are
considered related parties of the Group in view of
their common ownership and management. Sales
or purchase price among related parties is
determined based on agreed prices using the same
basis as for third parties.

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang


signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:

The details of nature of relationship and types of


significant transactions with related parties are as
follows:

Pihak-pihak berelasi/
Related parties

Sifat hubungan/
Nature of relationship

Jenis transaksi/
Nature of transactions

PT Bank Pembangunan Daerah


Jawa Barat dan Banten Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Daerah/Controlled by the District
Government

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit modal kerja/
Placement of current accounts, placement
of deposits, working capital loans facility

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic
of Indonesia

Penempatan giro, penempatan deposito/


Placement of current accounts, placement
of deposits

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic
of Indonesia

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit impor, fasilitas kredit modal
kerja, bank garansi, fasilitas foreign
exchange, fasilitas kredit investasi/
Placement of current accounts, placement
of deposits, import credit facility, working
capital loans facility, bank guarantee,
foreign exchange facility, investment
credit facility

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic
of Indonesia

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit line, fasilitas
kredit modal kerja, fasilitas
foreign exchange, bank garansi/
Placement of current accounts,
placement of deposits, credit line facility,
working capital loans facility, foreign
exchange facility, bank guarantee

PT Bank Syariah Mandiri

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic
of Indonesia

Penempatan giro, penempatan deposito/


Placement of current accounts, placement
of deposits

2011 Annual Report

61

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak-pihak berelasi/
Related parties

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat hubungan/
Nature of relationship

Jenis transaksi/
Nature of transactions

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the
Republic of Indonesia

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit modal kerja, fasilitas
kredit investasi/
Placement of current accounts, placements
deposito, working capital loan facility,
investment credit facility

PT Danareksa (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Fasilitas foreign exchange/


Foreign exchange facility

PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

PT Pertamina (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

PT Perkebunan Nusantara III

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Jasa konstruksi/
Construction services

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Jasa konstruksi, jasa kesehatan,


jasa pergudangan, jasa listrik/
Construction services, medical services,
warehouse services, electricity services

PT Petrokimia Gresik

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Jasa konstruksi, jasa pelabuhan/


Construction services, port services

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

62

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak-pihak berelasi/
Related parties

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat hubungan/
Nature of relationship

Jenis transaksi/
Nature of transactions

PT Dok dan Perkapalan Kodja


Bahari (Persero)

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Hutama Karya

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Barata Indonesia

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Rekayasa Industri

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Perusahaan Gas Negara


(Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia

Penjualan baja, pembelian gas/


Sales of steel, gas purchases

PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Dikendalikan oleh Pemerintah


Pusat Republik Indonesia/
Controlled by the Central
Government of the Republic of
Indonesia
Entitas asosiasi/
Associated company

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Pelat Timah Nusantara Tbk

Entitas asosiasi/
Associated company

Penjualan baja/
Sales of steel

PT Krakatau Posco

Entitas asosiasi/
Associated company

Penjualan baja, jasa konstruksi/


Sales of steel, construction services

PT Krakatau Prima Dharma Sentana

Entitas asosiasi/
Associated company

Jasa tolling aluminium/


Aluminium tolling services

PT Cipta Damas Karya

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Distributor produk Perusahaan/


Distributor of the Companys products

PT Purna Sentana Baja

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Jasa sewa kendaraan/


Vehicle rental services

PT Purna Baja Heckett

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Penyedia dan pengelolaan scrap/


Provider and management of scrap

PT Multi Sentana Baja

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Jasa bongkar muat barang kapal/


Vessel stevedoring services

PT Wahana Sentana Baja

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Jasa penanganan dan angkutan produk/


Product handling and transportation
services

PT Sigma Mitra Sejati

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Penyedia refractories/
Provider of refractories

PT Sankyu Indonesia Internasional

Dikendalikan oleh DPKS/


Controlled by DPKS

Jasa alat-alat berat/


Heavy equipment services

PT Kerismas Witikco Makmur

2011 Annual Report

63

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Pihak-pihak berelasi/
Related parties

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat hubungan/
Nature of relationship

Jenis transaksi/
Nature of transactions

Yayasan Dana Pensiun Krakatau


Steel (DPKS)

Dikendalikan oleh Perusahaan/


Controlled by the Company

Pengelola dana pensiun/


Management of pension fund

Yayasan Badan Pengelola


Kesejahteraan Krakatau Steel

Yayasan perawatan kesehatan/


Healthcare benefits foundation

Pengelola dana perawatan kesehatan/


Management of healthcare benefits fund

Primer Koperasi Karyawan Krakatau


Steel

Koperasi karyawan Perusahaan/


The Companys employee
cooperation

Kebutuhan pokok karyawan Perusahaan/


The Companys employee prime
necessity

Koperasi Wredatama Krakatau Steel

Koperasi pensiunan Perusahaan/


The Companys retired
employee cooperation

Kebutuhan pokok karyawan pensiun


Perusahaan/The Companys retired
employee prime necessity

Significant transactions with related parties are as


follows:

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak


berelasi adalah sebagai berikut:
2011

Pendapatan neto
Pihak berelasi
PT Krakatau Posco
PT Cipta Damas Karya
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Purna Baja Heckett
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Sub-total
Entitas berelasi dengan pemerintah
Total
Persentase dari total pendapatan
neto konsolidasian
Pembelian
Pihak berelasi
PT Purna Baja Heckett
PT Purna Sentana Baja
PT Sigma Mitra Sejati
PT Sankyu Indonesia International
PT Wahana Sentana Baja
PT Multi Sentana Baja
Primer Koperasi Karyawan
Krakatau Steel
PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Koperasi Wredatama Krakatau Steel
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)

2010

Net revenues
Related parties
PT Krakatau Posco
PT Cipta Damas Karya
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Purna Baja Heckett

742.311
291.231
136.100
29.203
627

143.716
219.500
31.472
2.835

2.987

2.852

1.202.459

400.375

Sub-total

483.559

561.126

Goverment-related entities

1.686.018

961.501

Total

9,41%

6,44%

Percentage from total consolidated


net revenues

Others (each below Rp1,000)

Purchases
Related parties
PT Purna Baja Heckett
PT Purna Sentana Baja
PT Sigma Mitra Sejati
PT Sankyu Indonesia International
PT Wahana Sentana Baja
PT Multi Sentana Baja
Primer Koperasi Karyawan
Krakatau Steel
PT Krakatau Prima Dharma Sentana
Koperasi Wredatama Krakatau Steel

80.533
66.577
42.199
40.746
33.994
30.038

14.438
33.915
29.876
7.757
25.580
5.255

8.649
7.003
1.322

14.412
48.239
2.631

24.691

19.295

Sub-total

335.752

201.398

Sub-total

Entitas berelasi dengan pemerintah

927.685

567.387

Goverment-related entities

1.263.437

768.785

Total

7,74%

6,07%

Percentage from total consolidated


cost of revenues

Total
Persentase dari total beban pokok
pendapatan konsolidasian

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

64

Others (each below Rp1,000)

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi


adalah sebagai berikut:

Significant balances with related parties are as


follows:

Kas dan setara kas (Catatan 4)

Cash and cash equivalents (Note 4)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo kas dan
setara kas yang ditempatkan pada entitas yang
berelasi dengan Pemerintah masing-masing
sebesar 13,18%, 20,55% dan 11,08% dari total
aset konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of cash
and cash equivalents placed in government-related
entities amounted to 13.18%, 20.55% and 11.08%,
respectively, from the total consolidated assets.

Investasi jangka pendek (Catatan 5)

Short-term investments (Note 5)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo investasi
jangka pendek yang ditempatkan pada entitas yang
berelasi dengan Pemerintah masing-masing
sebesar nihil, nihil dan 1,10% dari total aset
konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of shortterm investments placed in government-related
entities amounted to nil, nil and 1.10%,
respectively, from the total consolidated assets.

Deposito
yang
(Catatan 6)

Restricted time deposits (Note 6)

dibatasi

penggunaannya

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo deposito
yang dibatasi pengunaannya yang ditempatkan
pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah
masing-masing sebesar nihil, 0,15% dan nihil dari
total aset konsolidasian.

As of December 31, 2011 dan 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of
restricted time deposits placed in governmentrelated entities amounted to nil, 0.15% and nil,
respectively, from the total consolidated assets.

Piutang usaha (Catatan 7)

Trade receivables (Note 7)


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

Pihak berelasi
PT Krakatau Posco
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Cipta Damas Karya
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Purna Sentana Baja
PT Purna Baja Heckett
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Sub-total

2011 Annual Report

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

163.562
84.771
57.811
2.379
1.656
194

2.831
1.955
2.594
1.108
2.269

27.501
32.994
6.379
-

2.025

2.659

2.613

312.398

13.416

69.487

65

Related parties
PT Krakatau Posco
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Cipta Damas Karya
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Purna Sentana Baja
PT Purna Baja Heckett
Others (each below Rp1,000)
Sub total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

9.

Piutang usaha (Catatan 7) (lanjutan)

Trade receivables (Note 7) (continued)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Pertamina (Persero)
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Perkebunan Nusantara III
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Petrokimia Gresik (Persero)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Dok dan Perkapalan Kodja
Bahari (Persero)
PT Hutama Karya
PT Barata Indonesia
PT Rekayasa Industri
PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Sub-total
Total
Persentase dari total aset
konsolidasian

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

39.292

48.150
46.968
22.649
22.596
16.972
14.495
11.317

38.253
53.024
3.774
1.248
4.704

13.768
120.676
4.947
17.114
45.726

11.283
8.733
4.371
1.671

8.325
6.040
10.705
16.043

4.485
11.140
626
6.617

10.894

37.746

13.744

30.237

3.739

281.567

183.247

305.876

Sub-total

593.965

196.663

375.363

Total

2,76%

1,12%

2,94%

Percentage from total consolidated


assets

Piutang lain-lain (Catatan 8)

Total
Persentase dari total aset
konsolidasian

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

100.483

Related parties
PT Krakatau Posco

1.478

8.489

2.658

101.961

8.489

2.658

Total

0,47%

0,05%

0,02%

Percentage from total consolidated


assets

Others (each below Rp1,000)

Other receivables from PT Krakatau Posco of


Rp99,817 represent receivables from the site
preparation work transactions (Note 12).

Piutang lain-lain dari PT Krakatau Posco sebesar


Rp99.817 merupakan piutang dari transaksi
pekerjaan pematangan lahan (Catatan 12).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Others (each below Rp10,000)

Other receivables (Note 8)


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

Pihak berelasi
PT Krakatau Posco
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)

Government-related entities
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Pertamina (Persero)
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Perkebunan Nusantara III
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Petrokimia Gresik (Persero)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Dok dan Perkapalan Kodja
Bahari (Persero)
PT Hutama Karya
PT Barata Indonesia
PT Rekayasa Industri
PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk

58.618

66

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

9.

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

Pinjaman bank jangka pendek (Catatan 15)

Short-term bank loans (Note 15)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo pinjaman
bank jangka pendek yang diperoleh dari entitas
yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing
sebesar 45,98%, 52,10% dan 50,20% dari total
liabilitas konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of shortterm bank loans obtained from government-related
entities amounted to 45.98%, 52.10% and 50.20%,
respectively, from the total consolidated liabilities.

Utang usaha (Catatan 16)

Trade payables (Note 16)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak berelasi
PT Purna Baja Heckett
Primer Koperasi Karyawan
Krakatau Steel
Yayasan Dana Pensiun
Krakatau Steel
PT Sankyu Indonesia Internasional
PT Wahana Sentana Baja
PT Sigma Mitra Sejati
PT Multi Sentana Baja
PT Purna Sentana Baja
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
Related parties
PT Purna Baja Heckett
Primer Koperasi Karyawan
Krakatau Steel
Yayasan Dana Pensiun
Krakatau Steel
PT Sankyu Indonesia Internasional
PT Wahana Sentana Baja
PT Sigma Mitra Sejati
PT Multi Sentana Baja
PT Purna Sentana Baja

17.436

11.522

8.242

10.325

10.937

1.404

3.930
3.750
3.725
2.446
2.441
1.818

8.496
2.605
318
1.174
2.840

3.115
2.984
2.460
6.255
6.702
5.504

4.537

1.127

2.278

50.408

39.019

38.944

97.820
91.309
47.276

73.905
17.924
45.607

Government-related entities
PT Perusahaan Gas Negara
64.450
(Persero)Tbk
20.148 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
2.478
PT Pertamina (Persero)

1.819

7.327

1.612

Sub-total

238.224

144.763

88.688

Total

288.632

183.782

127.632

Total

2,59%

2,25%

1,84%

Percentage from total consolidated


liabilities

Sub-total
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Pertamina (Persero)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)

Persentase dari total liabilitas


konsolidasian

Others (each below Rp1,000)


Sub-total

Others (each below Rp10,000)


Sub-total

Utang forward (Catatan 17)

Forward payables (Note 17)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo utang
forward pada entitas yang berelasi dengan
Pemerintah masing-masing sebesar 0,02%, 0,01%
dan nihil dari total liabilitas konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of forward
payables in government-related entities amounted
to 0.02%, 0.01% and nil, respectively, from the total
consolidated liabilities.

2011 Annual Report

67

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN


PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS


WITH RELATED PARTIES (continued)

9.

Utang lain-lain

Other payables
31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Pihak berelasi
Yayasan Badan Pengelola
Kesejahteraan Krakatau Steel
(Catatan 23)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)

243.197

26

1.824

3.344

Total

26

1.824

246.541

Total

0,00%

0,02%

3,55%

Percentage from total consolidated


liabilities

Persentase dari total liabilitas


konsolidasian

Related parties
Yayasan Badan Pengelola
Kesejahteraan Krakatau Steel
(Note 23)
Others (each below Rp1,000)

Pinjaman bank jangka panjang (Catatan 21)

Long-term bank loans (Note 21)

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo pinjaman
bank jangka panjang yang diperoleh dari entitas
yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing
sebesar 7,84%, 7,13% dan 6,52% dari total
liabilitas konsolidasian.

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the balances of longterm bank loans obtained from government-related
entities amounted to 7.84%, 7.13% and 6.52%,
respectively, from the total consolidated liabilities.

Kompensasi dan imbalan lain

The compensation and other benefits

Kompensasi dan imbalan lain yang diberikan


kepada Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok
Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:

The compensation and other benefits provided to


the Boards of Commissioners and Directors of the
Group for the years ended December 31, 2011 and
2010 are as follows:

2011

2010

Imbalan jangka pendek


Imbalan berbasis saham

49.729
-

52.999
6.835

Short-term employee benefits


Shared-based compensation

Total

49.729

59.834

Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

68

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

10. PERSEDIAAN

10. INVENTORIES
This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Produk baja
Barang jadi
Bahan baku
Bahan pembantu dan suku cadang
Barang dalam perjalanan
Lain-lain
Produk non-baja
Lain-lain
Sub-total

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

3.489.714
1.136.563
610.175
1.257.219
315.088

3.330.214
2.135.821
648.714
152.026
274.485

2.113.858
990.196
457.640
1.033.180
222.840

Steel products
Finished goods
Raw materials
Supplies and spare parts
Goods in transit
Others

68.505

65.120

122.132

Non-steel products
Others

6.877.264

6.606.380

4.939.846

Sub-total

Penyisihan penurunan nilai persediaan


Penyisihan persediaan usang

(18.939)
(54.083)

(10.681)
(45.923)

(23.254)
(44.611)

Allowance for decline in value of


inventory
Allowance of inventory obsolescence

Sub-total

(73.022)

(56.604)

(67.865)

Sub-total

Neto

6.804.242

6.549.776

Net

The changes in the allowance for decline in value


of inventory and inventory obsolescence are as
follows:

Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan


dan persediaan usang adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

4.871.981

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Saldo awal
Penambahan penyisihan
Pemulihan penyisihan
Efek pelepasan Entitas Anak

56.604
20.333
(3.915)
-

67.865
6.324
(17.585)
-

782.023
281.922
(995.812)
(268)

Saldo akhir

73.022

56.604

67.865

Beginning balance
Additional provision
Recovery of allowance
Effect on disposal of Subsidiary
Ending balance

Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan


Entitas Anak melakukan tambahan penyisihan
penurunan nilai persediaan bahan baku dan barang
jadi masing-masing sebesar Rp12.173 dan
Rp1.945 karena nilai tercatat persediaan tersebut
lebih tinggi dibandingkan nilai realisasi neto. Pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009, saldo
penyisihan penurunan nilai persediaan masingmasing sebesar Rp18.939, Rp10.681 dan
Rp23.254.

In 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries


made additional provision for decline in value of
inventory for raw materials and finished goods
amounting to Rp12,173 and Rp1,945 , respectively,
since the carrying value of such inventories were
higher than the net realizable value. As of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, the balance of
allowance for decline in value of inventory
amounted to Rp18,939, Rp10,681 and Rp23,254,
respectively.

Persediaan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu


digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman
yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 21).

The inventories of the Company and certain


Subsidiaries are pledged as collateral to the loan
facilities obtained from creditors (Notes 15 and 21).

2011 Annual Report

69

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

10. PERSEDIAAN (lanjutan)

10. INVENTORIES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi


neto persediaan dan keadaan fisik persediaan
pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan
Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan atas
penurunan nilai persediaan dan persediaan usang
adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian yang timbul dari kondisi-kondisi tersebut.

Based on the review of the net realizable value of


inventories and physical condition of inventories at
the end of year, the management of the Company
and Subsidiaries is of the opinion that the
allowances for decline in value of inventory and
inventory obsolescence are adequate to cover
possible losses arising from such conditions.

Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan


Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali steel scrap,
steel billets dan steel slabs, diasuransikan terhadap
risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
suatu paket polis tertentu bersama-sama dengan
aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak
(Catatan 13). Manajemen Perusahaan dan Entitas
Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang
timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2011, the Companys and


Subsidiaries inventories, except for steel scrap,
steel billets and steel slabs, are covered by
insurance against fire and other risks under certain
blanket policies together with the Companys and
Subsidiaries fixed assets (Note 13). The
management of the Company and Subsidiaries is
of the opinion that the sums insured are adequate
to cover possible losses that may arise from such
risks.

11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

11. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Biaya dibayar di muka - pekerjaan


dalam penyelesaian
Uang muka
Asuransi
Lain-lain

165.250
88.926
16.260
7.242

74.492
40.283
16.941
4.149

91.477
31.589
9.125
9.632

Prepaid expenses - work in progress


Advance payments
Insurance
Others

Total

277.678

135.865

141.823

Total

Biaya dibayar di muka - pekerjaan dalam


penyelesaian merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh PT KE, Entitas Anak yang bergerak di bidang
rekayasa dan konstruksi, yang akan dibebankan ke
beban pokok pendapatan sesuai dengan
persentase penyelesaian kontrak konstruksi.

Prepaid expenses - work in progress represent


costs incurred by PT KE, a Subsidiary engaged in
the construction and engineering, which will be
charged to cost of revenues based on percentage
of completion of the construction contract.

Uang muka terutama terdiri dari uang muka proyek


yang dibayar oleh PT KE kepada subkontraktor dan
pimpinan proyek sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan proyek.

Advance payments mainly represent project


advances paid by PT KE to sub-contractors and
project leaders in relation to the performance of
project work.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

70

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM

12. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Desember 2011/December 31, 2011


Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Metode ekuitas/Equity
method
PT Krakatau Posco
Eliminasi/Elimination

PT Pelat Timah Nusantara Tbk


PT Kerismas Witikco Makmur
PT Krakatau Prima Dharma Sentana
PT Krakatau Posco Chemtech
Calcination

Nilai tercatat
1 Jan. 2011/
Carrying amount
Jan. 1, 2011

30,00%

Penambahan/
Additions

Bagian laba
(rugi)/
Share in
profit (loss)

164.546
-

1.727.586
(396.639)

(32.668)
(32.668)

Nilai tercatat
31 Des. 2011/
Carrying amount
Dec. 31, 2011

Dividen kas/
Cash
dividends

(5.662)
-

1.853.802
(396.639)

1.457.163

164.546

1.330.947

98.319
46.523
309

20,00%

14.949

309.697

1.345.896

50.000
10.470
5.850
675
482
212
-

1.702

50.000
10.470
5.850
675
482
212
1.702

67.689

1.702

69.391

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%
10,00%

Total metode biaya perolehan/


Total cost method
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/
Allowance for decline in
value of investments

(66.532)

Neto/Net

310.854

1.347.598

(5.662)

20,10%
29,31%
25,00%

Total metode ekuitas/


Total equity method
Metode biaya perolehan/
Cost method
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories
PT Krakatau Posco Power

Komponen
ekuitas
lainnya/
Other equity
components

(4.544)
22.128
(1)

(4.310)
(7.796)
-

(32.668)

11.921

14.949

(12.106)

(32.668)

89.465
60.855
308

1.622.740

11.921

(66.532)

(12.106)

1.625.599

31 Desember 2010/December 31, 2010


Persentase
Nilai tercatat
kepemilikan/
1 Jan. 2010/
Percentage Carrying amount Penambahan/
of ownership
Jan. 1, 2010
Additions
Metode ekuitas/Equity method
PT Krakatau Posco
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Krakatau Prima Dharma Sentana

30,00%
20,10%
29,31%
25,00%

Bagian laba/
Share in
profit

Nilai tercatat
Dividen kas/
31 Des. 2010/
Cash
Carrying amount
dividends
Dec. 31, 2010

85.916
49.423
257

164.546
-

14.989
9.410
52

(2.586)
(12.310)
-

164.546
98.319
46.523
309

135.596

164.546

24.451

(14.896)

309.697

50.000
10.470
5.850
675
482
212

50.000
10.470
5.850
675
482
212

67.689

67.689

Penyisihan penurunan nilai penyertaan/


Allowance for decline in value of investment

(66.532)

(66.532)

Neto/Net

136.753

164.546

24.451

Total metode ekuitas/Total equity method


Metode biaya perolehan/Cost method
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories
Total metode biaya perolehan/
Total cost method

2011 Annual Report

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%

71

(14.896)

310.854

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

12. INVESTMENTS
(continued)

IN

SHARES

OF

STOCK

1 Januari 2010/31 Desember 2009/


January 1, 2010/December 31, 2009
Efek
pelepasan
entitas anak/
Effect on
disposal
of subsidiary

Bagian laba/
Share in
profit

32.775
222

84.665
-

1.251
25.440
35

(8.792)
-

85.916
49.423
257

32.997

84.665

26.726

(8.792)

135.596

50.000
10.470
5.850
675
482
212

50.000
10.470
5.850
675
482
212

67.689

67.689

(66.532)

(66.532)

84.665

26.726

Persentase
Nilai tercatat
kepemilikan/
1 Jan. 2009/
Percentage Carrying amount
of ownership
Jan. 1, 2009
Metode ekuitas/Equity method
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Krakatau Prima Dharma Sentana

20,10%
29,31%
25,00%

Total metode ekuitas/Total equity method


Metode biaya perolehan/Cost method
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%

Total metode biaya perolehan/


Total cost method
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/
Allowance for decline in value of investment
Neto/Net

34.154

Nilai tercatat
1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Dividen kas/ Carrying amount
Cash
Jan. 1, 2010/
dividends
Dec. 31, 2009

(8.792)

136.753

The following table illustrates summarized financial


information of the Groups investment in
associates.

Tabel berikut menyajikan informasi keuangan atas


investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi.

31 Desember 2011/December 31, 2011


Bagian atas laporan posisi keuangan
Entitas Asosiasi/
Share of the Associates revenues
and profit (loss)

Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/


Share of the Associates statement of financial position
Aset lancar/
Current
assets

Aset
tidak lancar/
Non-current
assets

Liabilitas
jangka pendek/
Current
liabilities

Liabilitas
jangka panjang/
Non-current
liabilities

PT Krakatau Posco
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Krakatau Prima Dharma
Sentana
PT Krakatau Posco
Chemtech Calcination

491.532
130.814
197.600

1.460.541
53.480
37.919

105.806
86.577
135.625

215
9.126
13.753

401

214

179

14.949

Total/Total

835.296

1.552.154

328.187

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

72

Pendapatan
neto/
Net
revenues

Ekuitas/
Equity

Laba
(rugi)/
Profit (loss)

1.846.052
88.591
86.141

254.378
502.056

(5.662)
(4.544)
22.128

128

308

1.781

(1)

14.949

23.222

2.036.041

758.215

11.921

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

12. INVESTMENTS
(continued)

IN

SHARES

OF

STOCK

31 Desember 2010/December 31, 2010


Bagian atas laporan posisi keuangan
Entitas Asosiasi/
Share of the Associates revenues
and profit (loss)

Bagian atas pendapatan dan laba (rugi) Entitas Asosiasi/


Share of the Associates statement of financial position
Aset lancar/
Current
assets

Aset
tidak lancar/
Non-current
assets

Liabilitas
jangka pendek/
Current
liabilities

163.958
23.394
36.614

2.420
78.523
137.744

Liabilitas
jangka panjang/
Non-Current
liabilities

7.955
12.127

Pendapatan
neto/
Net
revenues

Ekuitas/
Equity

164.546
97.972
69.425

273.741
436.803

Laba
(rugi)/
Profit (loss)

PT Krakatau Posco
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
PT Kerismas Witikco Makmur
PT Krakatau Prima Dharma
Sentana

3.008
161.056
182.682

14.989
9.410

292

214

69

128

309

1.227

52

Total/Total

347.038

224.180

218.756

20.210

332.252

711.771

24.451

PT Krakatau Posco (PT KP)

PT Krakatau Posco (PT KP)

Pada tanggal 26 Agustus 2010, Perusahaan dan


Pohang Iron and Steel Corporation, Korea
(Posco) mendirikan PT KP dengan persentase
kepemilikan adalah 30% untuk Perusahaan dan
70% untuk Posco. Perusahaan memiliki hak untuk
meningkatkan kepemilikannya dalam PT KP
tersebut sampai dengan 45%. PT KP akan
membangun dan mengoperasikan pabrik baja
terpadu
(Proyek)
di
Cilegon,
Banten.
Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam
dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta ton
(tidak diaudit) baja per tahun dan jumlah investasi
sebesar US$6.000.000.000. Pembangunan tahap
pertama dengan kapasitas 3 juta ton (tidak diaudit)
baja per tahun diharapkan akan selesai pada tahun
2013 dan mulai berproduksi pada tahun 2014.

On August 26, 2010, the Company and Pohang


Iron and Steel Corporation Korea (Posco)
established PT KP with the percentage of
ownership of 30% for the Company and 70% for
Posco. The Company has the right to increase its
ownership interest in PT KP up to 45%. PT KP will
construct and operate an integrated steel mill (the
Project) in Cilegon, Banten. The Project will be
constructed in two phases with production capacity
of 6 million metric tons (unaudited) steel slab per
year and total investment of US$6,000,000,000.
The first phase with production capacity of 3 million
metric tons (unaudited) of steel per year is
expected to be completed in 2013 and production
to commence in 2014.

Berdasarkan perjanjian perusahaan patungan


dengan
Posco,
struktur
kontribusi
modal
Perusahaan ke PT KP berupa kas, penyertaan
modal dalam bentuk tanah dan penyertaan modal
dalam bentuk pekerjaan pematangan lahan. Nilai
penyertaan dalam bentuk kontribusi tanah ke
PT KP disepakati sebesar US$44 per meter
persegi (m2). Nilai penyerahan atas tanah yang
telah dimatangkan disepakati sebesar US$30 per
m2 (termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan pajak
terkait lainnya).

Under the joint venture agreement with Posco, the


capital contribution scheme of the Company to
PT KP is cash, contribution in the form of land and
contribution in the form of site preparation work.
The Companys contribution in the form of land to
PT KP was agreed to be valued at US$44 per
square meter (m2). The value of site preparation
work performed by the Company is agreed at
US$30 per m2 (including Value-Added Tax and
other related taxes).

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan


setoran modal kas sebesar Rp5.372 dan
penyertaan modal dalam bentuk tanah seluas
40 hektar (Ha) yang berlokasi di Semangraya,
Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar
Rp159.174. Atas penyertaan modal dalam bentuk
tanah tersebut, Perusahaan mengakui laba
sebesar Rp147.888 (setelah dikurangi pajak final
yang terkait) yang disajikan sebagai Laba
Pengalihan Aset Tetap pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2010.

In 2010, the Company paid capital contribution in


cash amounting to Rp5,372 and capital contribution
in the form of land of 40 hectares (Ha) located in
Semangraya, Cilegon with the value amounted to
Rp159,174. Upon such capital contribution in the
form of land, the Company recognized a gain
amounting to Rp147,888 (net of related final tax)
which is presented as Gain on Transfer of Fixed
Assets in the 2010 consolidated statement of
comprehensive income.

2011 Annual Report

73

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

12. INVESTMENTS
(continued)

IN

SHARES

OF

STOCK

PT Krakatau Posco (PT KP) (lanjutan)

PT Krakatau Posco (PT KP) (continued)

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan setoran


modal tambahan dalam bentuk tanah seluas 302,7
Ha yang berlokasi di Kubangsari, Cilegon dengan
nilai penyertaan sebesar Rp1.192.922. Atas
penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut,
Perusahaan mengakui laba sebesar Rp745.425
(setelah eliminasi dan dikurangi pajak final yang
terkait) yang disajikan sebagai Laba Pengalihan
Aset Tetap pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun 2011.

In 2011, the Company made an additional capital


contribution in the form of land of 302.7 Ha located
in Kubangsari, Cilegon with the value amounted to
Rp1,192,922. Upon such capital contribution in the
form of land, the Company recognized a gain
amounting to Rp745,425 (net of elimination and the
related final tax) which is presented as Gain on
Transfer of Fixed Assets in the 2011 consolidated
statement of comprehensive income.

Pada
tahun
2011,
Perusahaan
mulai
melaksanakan pekerjaan pematangan tanah
tersebut dan telah menyelesaikan pematangan
tanah seluas 2.350.963 m2. Atas penyerahan
tanah
yang
telah
diselesaikan
tersebut,
Perusahaan mengakui laba sebesar Rp77.701
(setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait)
yang disajikan pada Laba pematangan tanah
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun 2011. Piutang yang timbul dari penyerahan
tanah yang telah dimatangkan adalah sebesar
Rp634.481 dimana sebesar Rp534.664 dikonversi
menjadi setoran modal Perusahaan ke PT KP.
Saldo piutang yang belum dikonversikan ke modal
disajikan pada akun Piutang Lain-lain - Pihakpihak Berelasi pada laporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.

In 2011, the Company has begun the site


preparation work and has completed an area of
2,350,963 m2. Upon transfer of the completed
area, the Company recognized a gain amounting to
Rp77,701 (net of elimination and the related final
tax) which is presented as Gain on site
preparation work in the 2011 consolidated
statement of comprehensive income. Receivables
arising from the completed site preparation work
amounted to Rp634,481 of which amounting to
Rp534,664 was converted as the Companys
capital contribution to PT KP. The remaining
balance of receivable is presented as Other
Receivables - Related Parties in the consolidated
statement of financial position as of December 31,
2011.

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)

Pada tanggal 4 Desember 2009, PT Latinusa


memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan penawaran umum saham kepada
masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru
dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per
saham dengan harga Rp325 (angka penuh) per
saham. Saham PT Latinusa telah dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember
2009.

On December 4, 2009, PT Latinusa obtained the


effective statement from Bapepam-LK to conduct
public offering of its 504,670,000 new shares with
nominal value of Rp100 (full amount) per share at a
price of Rp325 (full amount) per share.
PT Latinusas shares were listed on the Indonesia
Stock Exchange on December 14, 2009.

Berdasarkan
Perjanjian Jual
Beli
tanggal
11 November
2009,
Perusahaan
menjual
1.387.842.500 saham PT Latinusa (55% dari total
saham PT Latinusa) kepada Nippon Steel
Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui
& Co., Ltd. dan Metal One Corporation yang
berlaku efektif setelah Penawaran Perdana saham
PT Latinusa. Pelaksanaan penjualan (divestasi)
saham PT Latinusa yang dimiliki oleh Perusahaan
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan
Usaha Milik Negara pada tanggal 19 Oktober 2009.

Based on Sale and Purchase Agreement dated


November 11, 2009, the Company sold its
1,387,842,500 shares in PT Latinusa (55% of
PT Latinusas total shares) to Nippon Steel
Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui
& Co., Ltd. and Metal One Corporation which was
effective after PT Latinusas Initial Public Offering.
The sale (divestment) of PT Latinusas shares
owned by the Company has been approved by the
Ministry
of
State-Owned
Enterprises
on
October 19, 2009.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

74

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

12. INVESTMENTS
(continued)

IN

SHARES

OF

STOCK

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)


(lanjutan)

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa)


(continued)

Saham tersebut dijual dengan harga US$0,0432


per saham atau berjumlah Rp565.674 dan
menghasilkan laba penjualan investasi sebesar
Rp374.648 (setelah dikurangi biaya-biaya yang
berkaitan dengan penjualan saham) yang telah
dicatat Perusahaan pada tahun 2009 sebagai
Laba Penjualan Investasi. Atas penjualan saham
PT Latinusa tersebut telah dikenakan pajak final.

The shares were sold at US$0.0432 per share or


totaling Rp565,674 and resulted in a gain on sale
of investment of Rp374,648 (net of other expenses
related to the sale of shares) which was recorded
by the Company in 2009 as Gain on Sale of
Investment. The sale of PT Latinusas shares was
subjected to final tax.

Dengan efektifnya penjualan tersebut maka


kepemilikan Perusahaan di PT Latinusa turun
menjadi 20,10%. Oleh karena itu, PT Latinusa tidak
lagi dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009
dan selanjutnya disajikan sebagai investasi dengan
metode ekuitas.

Upon the completion of the transaction, the


Companys ownership interest in PT Latinusa
decreased to 20.10%. As a result, PT Latinusa was
deconsolidated as of December 31, 2009 and
going forward is presented as an investment under
the equity method.

Ringkasan di bawah ini adalah data keuangan


tahun 2009 dari PT Latinusa, yang tidak
dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2009
(sebelum eliminasi):

Summarized below is the 2009 financial data of


PT Latinusa which was no longer consolidated as
of December 31, 2009 (before elimination):
2009 *

Total aset
Total liabilitas
Laba neto
*)

466.677
198.510
35.774

Pada/sampai dengan tanggal efektif divestasi

*)

Total assets
Total liabilities
Net profit
As at/up to effective date of divestment

PT Kerismas Witikco Makmur (PT Kerismas)

PT Kerismas Witikco Makmur (PT Kerismas)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham


PT Kerismas, para pemegang saham sepakat
untuk membagikan dividen kas masing-masing
sebesar Rp28.000, Rp42.000 dan Rp30.000 pada
tahun 2011, 2010 dan 2009. Perusahaan
memperoleh bagian atas dividen masing-masing
sebesar Rp7.796, Rp12.310 dan Rp8.792 yang
dicatat
sebagai
pengurang
nilai
tercatat
penyertaan.

Based on the general meeting of shareholders of


PT Kerismas, the shareholders agreed to pay cash
dividends amounting to Rp28,000, Rp42,000 and
Rp30,000 in 2011, 2010 and 2009, respectively.
The Company received its share of the dividends
amounting to Rp7,796, Rp12,310 and Rp8,792
which were recorded as deduction to the carrying
amount of investment.

PT Krakatau
(PT KPCC)

PT Krakatau
(PT KPCC)

Posco

Chemtech

Calcination

Chemtech

Calcination

On November 10, 2011, PT KIEC and Posco


Chemtech (PC) established PT Krakatau Posco
Chemtech Calcination (PT KPCC) with the
percentage of ownership of 20% for PT KIEC and
80% for PC. PT KIEC has the right to increase its
ownership interest in PT KPCC up to 45%.
PT KPCC will construct and operate a lime
calcining plant (the Project) located in Krakatau
Steel Industrial Estate, Cilegon. The Project will be
constructed in two phases with production capacity
of 620,500 metric tons (unaudited) per year.

Pada tanggal 10 November 2011, PT KIEC dan


Posco Chemtech (PC) mendirikan PT Krakatau
Posco Chemtech Calcination (PT KPCC) dengan
persentase kepemilikan adalah 20% untuk
PT KIEC dan 80% untuk PC. PT KIEC memiliki hak
untuk
meningkatkan
kepemilikannya
dalam
PT KPCC sampai dengan 45%. PT KPCC akan
membangun dan mengoperasikan pabrik kapur
(Proyek) yang berlokasi di Kawasan Industri
Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan Proyek
akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan
kapasitas produksi 620.500 ton (tidak diaudit) per
tahun.
2011 Annual Report

Posco

75

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

12. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)


PT Krakatau Posco
(PT KPCC) (lanjutan)

Chemtech

12. INVESTMENTS
(continued)

IN

SHARES

PT Krakatau Posco
(PT KPCC) (continued)

Calcination

OF

Chemtech

STOCK

Calcination

Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas


produksi sebesar 328.500 ton (tidak diaudit) per
tahun diharapkan akan selesai pada bulan
November 2013.

The first phase with production capacity of 328,500


metric tons (unaudited) per year is expected to be
completed in November 2013.

Pada tanggal 30 Desember 2011, PT KIEC telah


melakukan setoran modal kas pada PT KPCC
sebesar Rp14.949.

On December 30, 2011, PT KIEC paid capital


contribution in cash to PT KPCC amounting to
Rp14,949.

PT Krakatau Posco Power (PT KPC)

PT Krakatau Posco Power (PT KPC)

PT KDL bekerjasama dengan Posco Power


Corporation (PPC) mendirikan PT KPC pada
tanggal 13 Juli 2011 dengan persentase
kepemilikan adalah 10% untuk PT KDL dan 90%
untuk PPC. PT KDL memiliki hak untuk
meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPC
sampai dengan 45%. PT KPC akan membangun
dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik
dengan kapasitas 400 megawatt (tidak diaudit)
yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel,
Cilegon. Pembangunan tahap pertama dengan
kapasitas 200 megawatt (tidak diaudit) diharapkan
akan selesai pada tahun 2013.

PT KDL together with Posco Power Corporation


(PPC) established PT KPC on July 13, 2011 with
the percentage of ownership of 10% for PT KDL
and 90% for PPC. PT KDL has the right to increase
its ownership interest in PT KPC up to 45%.
PT KPC will build and operate a power plant with
capacity of 400 megawatt (unaudited) located in
Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The first
phase with capacity of 200 megawatt (unaudited) is
expected to be completed in 2013.

Pada tanggal 8 Agustus 2011, PT KDL telah


melakukan setoran modal kas pada PT KPC
sebesar Rp1.702.

On August 8, 2011, PT KDL paid capital


contribution in cash to PT KPC amounting to
Rp1,702.

Penyisihan penurunan nilai penyertaan dibentuk


atas
penyertaan
pada
PT Maleo
Emtiga
(Rp50.000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
(Rp10.470), South Australian Steel and Energy
(Rp5.850) dan PT Indonesia Asri Refractories
(Rp212). Manajemen Perusahaan berpendapat
bahwa penyisihan penurunan nilai penyertaan
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang
timbul.

Allowance for decline in value of investment is


provided for investments in PT Maleo Emtiga
(Rp50,000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
(Rp10,470), South Australian Steel and Energy
(Rp5,850) and PT Indonesia Asri Refractories
(Rp212). The Companys management is of the
opinion that the allowance for decline in value of
investment is adequate to cover possible losses.

Sebagai tindak lanjut atas penyertaan Perusahaan


pada PT Maleo Emtiga, Perusahaan bermaksud
melakukan pembubaran dan likuidasi atas
PT Maleo Emtiga. Rencana tersebut telah disetujui
oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
pada tanggal 2 Agustus 2010. Sampai dengan
tanggal 5 Maret 2012, pelaksanaan pembubaran
dan likuidasi tersebut masih dalam proses.
Perusahaan berkeyakinan bahwa hasil akhir dari
proses likuidasi tersebut tidak akan berdampak
material atas hasil operasi, posisi atau likuiditas
keuangan Perusahaan dan oleh karena itu
Perusahaan
tidak
melakukan
penyisihan
sehubungan dengan proses likuidasi tersebut
dalam laporan keuangan konsolidasian.

As a follow-up for the Companys investment in


PT Maleo Emtiga, the Company intended to
dissolve and liquidate PT Maleo Emtiga. The plan
has been approved by the Ministry of State-Owned
Enterprises on August 2, 2010. As of March 5,
2012, the execution of the dissolution and
liquidation is still in process. The Company
believes that the ultimate resolution of the
liquidation process is unlikely to have a material
effect on the Companys results of operations,
financial position or liquidity and, therefore, the
Company did not set up a provision in relation to
liquidation process in the consolidated financial
statements.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

76

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP

13. FIXED ASSETS


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Desember 2011/December 31, 2011


Saldo Awal/
Beginning
Balances

Penambahan/ Pengurangan/
Additions
Deductions

Reklasifikasi/
Reclassifications

Saldo Akhir/
Ending
Balances

Kepemilikan langsung

Direct ownership

Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah
Aset dalam penyelesaian

190.535
1.133.517
5.204.160
38.575
27.160
643.902
1.551.046

21.208
41.658
163.118
5.387
1.158
29.104
1.471.222

39.654
28.642
103
538
-

Total harga perolehan

8.788.895

1.732.855

68.937

Akumulasi penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah

739.211
3.161.160
43.016
9.677
446.511

42.235
347.581
2.659
4.066
39.433

Total akumulasi penyusutan

4.399.575

Total nilai tercatat

4.389.320

172.089
1.288.944
6.143.183
43.962
28.215
698.545
2.077.875

Acquisition cost
Land
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment
Construction in progress

10.452.813

Total acquisition cost

26.740
103
-

781.446
3.482.001
45.675
13.640
485.944

Accumulated depreciation
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment

435.974

26.843

4.808.706

Total accumulated depreciation

1.296.881

42.094

5.644.107

Total carrying amount

Reklasifikasi/
Reclassifications

Saldo Akhir/
Ending
Balances

113.769
804.547
26.077
(944.393)

31 Desember 2010/December 31, 2010


Saldo Awal/
Beginning
Balances

Penambahan/ Pengurangan/
Additions
Deductions

Kepemilikan langsung

Direct ownership

Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah
Aset dalam penyelesaian

170.597
1.080.822
4.992.619
34.220
11.760
532.981
700.092

24.354
12.696
50.330
2.714
15.717
41.753
1.217.343

4.416
1.843
92.038
317
489
-

Total harga perolehan

7.523.091

1.364.907

99.103

Akumulasi penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah

699.455
2.976.831
32.420
9.180
426.277

41.044
273.613
10.596
815
20.270

Total akumulasi penyusutan

4.144.163

Total nilai tercatat

3.378.928

2011 Annual Report

190.535
1.133.517
5.204.160
38.575
27.160
643.902
1.551.046

Acquisition cost
Land
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment
Construction in progress

8.788.895

Total acquisition cost

1.288
89.284
318
36

739.211
3.161.160
43.016
9.677
446.511

Accumulated depreciation
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment

346.338

90.926

4.399.575

Total accumulated depreciation

1.018.569

8.177

4.389.320

Total carrying amount

77

41.842
253.249
1.641
69.657
(366.389)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)


1 Januari 2010/31 Desember 2009/
January 1, 2010/December 31, 2009
Saldo Awal/
Beginning
Balances

Penambahan/ Pengurangan/
Additions
Deductions

Reklasifikasi/
Reclassifications

Saldo Akhir/
Ending
Balances

Kepemilikan langsung

Direct ownership

Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah
Aset dalam penyelesaian

172.045
1.054.368
5.045.531
34.622
12.321
463.131
313.563

183
24.360
48.221
1.659
1.061
16.617
534.927

1.631
25.627
156.168
2.061
1.622
12.409
-

Total harga perolehan

7.095.581

627.028

199.518

Akumulasi penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik dan proyek
Alat pengangkutan
Peralatan kantor dan rumah

672.383
2.811.349
25.808
9.872
413.896

46.974
277.986
7.748
794
22.581

Total akumulasi penyusutan

3.933.308

Total nilai tercatat

3.162.273

170.597
1.080.822
4.992.619
34.220
11.760
532.981
700.092

Acquisition cost
Land
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment
Construction in progress

7.523.091

Total acquisition cost

19.902
112.504
1.136
1.486
10.200

699.455
2.976.831
32.420
9.180
426.277

Accumulated depreciation
Buildings
Machineries and equipment
Plant and project equipment
Transport equipment
Office and housing equipment

356.083

145.228

4.144.163

Total accumulated depreciation

270.945

54.290

3.378.928

Total carrying amount

27.721
55.035
65.642
(148.398)

The allocation of depreciation expense is as


follows:

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:


2011

2010

Beban pokok pendapatan


Beban usaha

396.081
39.893

317.877
28.461

Cost of revenues
Operating expenses

Total

435.974

346.338

Total

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam


penyelesaian masing-masing sebesar Rp49.119
dan Rp26.125 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Borrowing costs capitalized to construction in


progress amounted to Rp49,119 and Rp26,125 for
the years ended December 31, 2011 and 2010,
respectively.

Hak atas tanah seluas 27,1 Ha masih dalam proses


pengalihan hak menjadi nama Perusahaan. Masa
hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tahun
yang berbeda mulai tahun 2012 sampai 2035.
Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut
dapat diperpanjang.

The titles of landrights covering total area of


27.1 Ha are in the process of transfer to the
Companys name. The landrights will expire in
various years, ranging from 2012 to 2035. The
management is of the opinion that the landrights
are extendable.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

78

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Pengurangan aset tetap pada tahun 2009 termasuk


divestasi PT Latinusa dan pabrik SSP 1 yang
terbakar. Nilai perolehan aset PT Latinusa yang
didivestasi adalah sebesar Rp118.715 dengan
akumulasi penyusutan sebesar Rp91.569. Nilai
perolehan aset pabrik SSP 1 yang terbakar adalah
sebesar Rp70.037 dengan akumulasi penyusutan
sebesar Rp45.277. Pada tahun 2009 dan 2010,
Perusahaan telah menerima pembayaran klaim
asuransi atas aset yang terbakar tersebut dari
PT Asuransi Jasa Indonesia masing-masing
sebesar US$2.320.000 (setara dengan Rp22.640)
dan US$7.008.518 (setara dengan Rp63.123).

Deductions of fixed assets in 2009 included the


divestment of PT Latinusa and assets of SSP 1
plant that were damaged due to a fire incident. The
acquisition cost of PT Latinusas divested assets
amounted to Rp118,715 with accumulated
depreciation of Rp91,569. The acquisition cost of
the burned assets of SSP 1 plant amounted to
Rp70,037 with accumulated depreciation of
Rp45,277. In 2009 and 2010, the Company
received insurance claim payment of the burned
assets from PT Asuransi Jasa Indonesia
amounting to US$2,320,000 (equivalent to
Rp22,640) and US$7,008,518 (equivalent to
Rp63,123).

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal


31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Details of construction in progress as of


December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009 are as follows:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pembangunan pabrik besi
Revitalisasi pabrik DR
Revitalisasi pabrik SSP 1
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
Hotel Tower 5 lantai
Pabrik Kapur II
Mesin Horizontal Boring dan Milling
Pabrik Blast Furnace
Revitalisasi pabrik HSM
ERP SAP
Konversi bahan bakar pabrik CRM
Lain-lain
Total

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

899.243
455.876
296.110
281.806
37.817
10.229
8.508
5.632
82.654

658.519
99.256
74.640
610.574
108.057

244.017
55.673
12.291
282.700
37.211
12.214
55.986

Construction of ironmaking plant


DR plant revitalization
SSP 1 plant revitalization
Combine Cycle Power Plant
5 stories Tower Hotel
Lime Calcining Plant II
Horizontal Boring and Milling Machine
Blast Furnace plant
HSM plant revitalization
ERP SAP
Fuel conversion of CRM plant
Others

2.077.875

1.551.046

700.092

Total

Pembangunan pabrik besi

Ironmaking plant

PT MJIS, Entitas Anak, tengah membangun pabrik


pembuatan besi spons di Batulicin, Kalimantan
Selatan. Fasilitas tersebut akan menggunakan bijih
besi lokal dengan teknologi berbasis batubara
untuk mendukung upaya Perusahaan dalam
mengurangi ketergantungan terhadap impor bijih
besi. Fasilitas tersebut direncanakan memiliki
kapasitas produksi sebesar 315.000 ton (tidak
diaudit) besi spons per tahun. Pada tanggal
31 Desember
2011,
manajemen
PT MJIS
memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
96,84% (tidak diaudit) untuk pabrik pembuatan besi
spons dan 74,07% (tidak diaudit) untuk pembangkit
listrik yang diperkirakan akan beroperasi pada
bulan Mei 2012.

PT MJIS, a Subsidiary, is constructing an


ironmaking facility in Batulicin, South Kalimantan.
The facility will utilize local iron ore with coal-based
technology to support the Companys effort to
reduce its dependency on imported iron ore. The
facility is planned to have a production capacity of
315,000 metric tons (unaudited) of sponge iron per
year. As of December 31, 2011, the management
of PT MJIS estimates that the percentage of
completion of this project in financial terms is
96.84% (unaudited) for iron making plant and
74.07% (unaudited) for power plant, which is
expected to operate in May 2012.

2011 Annual Report

79

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Revitalisasi pabrik DR

DR plant revitalization

Pabrik pembuatan besi spons (Direct Reduction,


DR) Perusahaan terdiri dari fasilitas reduksi
langsung berbasis gas alam. Proyek revitalisasi
pabrik DR meliputi modifikasi teknologi HYL III
menjadi Zero Reformer dan peningkatan kapasitas
produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons
(direct reduced iron) menjadi 1,74 juta ton (tidak
diaudit) besi spons per tahun. Berkaitan dengan
proyek revitalisasi ini, Perusahaan menandatangani
perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan
HYLSA, S.A de C.V dan kontrak pekerjaan
Migration Automation System of HYL III dengan
PT Honeywell Indonesia (Catatan 34.h). Pada
tanggal
31
Desember 2011,
Perusahaan
memperkirakan
persentase
penyelesaian
revitalisasi pabrik DR ditinjau dari aspek keuangan
adalah
sebesar
54,64%
(tidak
diaudit).
Berdasarkan amandemen kontrak tanggal 21 April
2011, Perusahaan dan HYLSA, S.A de C.V telah
sepakat menjadwalkan kembali penyelesaian
proyek tersebut hingga bulan Juni 2012.

The Companys sponge iron manufacturing ("Direct


Reduction, DR") facility consists of natural gasbased direct reduction plant. DR plant revitalization
project includes the modification of HYL III
technology to Zero Reformer and the expansion of
production capacity from 1.5 million metric tons
(unaudited) of sponge iron (direct reduced iron) to
1.74 million metric tons (unaudited) of sponge iron
per year. In relation to this revitalization project, the
Company has signed a license agreement and
technical assistance with HYLSA, S.A de C.V and
a work contract of Migration Automation System of
HYL III with PT Honeywell Indonesia (Note 34.h).
As of December 31, 2011, the Company's
management estimates that the percentage of
completion of DR plant revitalization in financial
terms is 54.64% (unaudited). Based on the
amended agreement dated April 21, 2011, the
Company and HYLSA, S.A de C.V agreed to
reschedule the completion of the project until June
2012.

Revitalisasi pabrik SSP 1

SSP 1 plant revitalization

Proyek revitalisasi pabrik pembuatan slab baja


(Slab Steel Plant, SSP) 1 bertujuan untuk
mengganti peralatan pabrik yang sudah berumur
tua dengan peralatan baru yang memiliki teknologi
modern untuk meningkatkan kapasitas produksi
slab dari 1,0 juta ton (tidak diaudit) menjadi 1,3 juta
ton (tidak diaudit) per tahun. Proyek ini meliputi
penggantian Electronic Arc Furnaces, Continuous
Casting Machine, Dedusting dan Water Treatment
and Utility. Perusahaan telah menunjuk Siemens
VAI Metal Technologies GmbH, Siemens AG dan
PT Siemens Indonesia untuk melaksanakan proyek
tersebut (Catatan 34.i). Pada tanggal 31 Desember
2011, manajemen Perusahaan memperkirakan
persentase penyelesaian revitalisasi pabrik SSP 1
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
36,11% (tidak diaudit). Proyek direncanakan
selesai pada bulan Desember 2012.

Slab Steel Plant (SSP) 1 revitalization project was


aimed to replace old equipment with new
equipment that has modern technology to increase
production capacity from 1.0 million metric tons
(unaudited) of slab to 1.3 million metric tons
(unaudited) of slab per year. This project involves
the replacement of Electronic Arc Furnaces,
Continuous Casting Machine, Dedusting and Water
Treatment and Utility. The Company has appointed
Siemens VAI Metal Technologies GmbH, Siemens
AG and PT Siemens Indonesia to carry out the
project (Note 34.i). As of December 31, 2011, the
Company's management estimates that the
percentage of completion of SSP 1 revitalization in
financial terms is 36.11% (unaudited). The project
is expected to be completed in December 2012.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

80

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Pabrik Blast Furnace

Blast Furnace plant

Pada tanggal 15 November 2011, Perusahaan


menandatangani kontrak pembangunan pabrik
Blast Furnace dengan konsorsium Capital
Engineering and Research Incorporation Limited
(MCC-CERI) dengan nilai kontrak sebesar
US$321.900.000 dan Rp1.800.900 (untuk PT KE).
Proyek ini bertujuan untuk membangun komplek
pabrik Blast Furnace baru yang terdiri dari Blast
Furnace, Sintering Plant, Coke Oven Plant, Pig Iron
Caster, Stockyard dan Material/Hot Metal Handling
yang memproduksi 1.200.000 metrik ton (tidak
diaudit) hot metal dan pig iron per tahun. Pada
tanggal
31
Desember
2011,
manajemen
Perusahaan
memperkirakan
persentase
penyelesaian pabrik Blast Furnace ditinjau dari
aspek keuangan adalah sebesar 0,10% (tidak
diaudit). Proyek ini direncanakan selesai dalam
waktu 35 bulan setelah pekerjaan dimulai.

On November 15, 2011, the Company signed a


construction contract for Blast Furnace plant with
the consortium of Capital Engineering and
Research Incorporation Limited (MCC-CERI) with
a contract value of US$321,900,000 and
Rp1,800,900 (for PT KE). The objective of this
project is to construct a new Blast Furnace
complex which consists of Blast Furnace, Sintering
Plant, Coke Oven Plant, Pig Iron Caster, Stockyard
and Material/Hot Metal Handling to produce
1,200,000 metric tons (unaudited) per year of hot
metal and pig iron. As of December 31, 2011, the
Company's management estimates that the
percentage of completion of Blast Furnace plant in
financial terms is 0.10% (unaudited). This project is
expected to be completed in 35 months after the
work being executed.

Pabrik Kapur II

Lime Calcining Plant II

Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan


menandatangani kontrak pekerjaan proyek Lime
Calcining Plant II dengan konsorsium PT Truba
Jaya Engineering dan Maerz Ofenbau AG dengan
nilai kontrak sebesar US$3.281.350 dan Rp21.521.
Proyek ini bertujuan untuk membangun pabrik
kapur baru yang berkapasitas 150 ton (tidak
diaudit) per hari untuk kebutuhan pabrik pembuatan
baja milik Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember
2011, Perusahaan memperkirakan persentase
penyelesaian pembangunan proyek tersebut
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
19,67% (tidak diaudit). Proyek ini direncanakan
selesai pada bulan Oktober 2012.

On June 13, 2011, the Company signed a work


contract for Lime Calcining Plant II project with the
consortium of PT Truba Jaya Engineering and
Maerz Ofenbau AG with a contract value of
US$3,281,350 and Rp21,521. The aim of the
project is to built a new lime calcining plant with
capacity of 150 ton (unaudited) per day to support
the need of lime for steel making product of the
Company. As of December 31, 2011, the
Company's management estimates that the
percentage of completion of Lime Calcining Plant II
in financial terms is 19.67% (unaudited). This
project is expected to be completed in October
2012.

Mesin Horizontal Boring and Milling

Horizontal Boring and Milling Machine

Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan


menandatangani
kontrak
pekerjaan
proyek
Horizontal Boring and Milling Machine pada pabrik
CRM dengan konsorsium STROJIMPORT JointStock dan PT PIMSF Pulo Gadung dengan nilai
kontrak sebesar EUR960.000 dan Rp750. Proyek
ini bertujuan menambah peralatan baru ke fasilitas
yang telah ada untuk meningkatkan plant
availability dari pabrik CRM. Pada tanggal
31 Desember 2011, Perusahaan memperkirakan
persentase penyelesaian proyek tersebut ditinjau
dari aspek keuangan adalah sebesar 63,36% (tidak
diaudit). Berdasarkan amandemen kontrak tanggal
23
Desember
2011,
Perusahaan
dan
STROJIMPORT
Joint-Stock
sepakat
untuk
menjadwalkan kembali penyelesaian proyek
tersebut hingga bulan Mei 2012.

On August 6, 2010, the Company signed a work


contract for Horizontal Boring and Milling Machine
Project in CRM plant with the consortium of
STROJIMPORT Joint-Stock and PT PIMSF Pulo
Gadung with a contract value of EUR960,000 and
Rp750. The aim of the project is to add new
equipment to the existing facility in order to
increase the plant availability of CRM plant. As of
December 31, 2011, the Company's management
estimates that the percentage of completion of the
project in financial terms is 63.36% (unaudited).
Based on the amendment of agreement dated
December 23, 2011, the Company and
STROJIMPORT Joint-Stock agreed to reschedule
the completion of the project until May 2012.

2011 Annual Report

81

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Pembangkit listrik tenaga gas dan uap

Combine Cycle Power Plant

Pada tanggal 11 April 2011, PT KDL, Entitas Anak,


menandatangani
kontrak
pembangunan
pembangkit listrik baru dengan konsorsium
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan
PT Imeco Inter Sarana. Nilai kontrak tersebut
sebesar US$90.850.000 dan Rp60.099. Fasilitas
tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar
120 megawatt (tidak diaudit). Pada tanggal
31 Desember 2011, manajemen PT KDL
memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 18%
(tidak diaudit) dan diperkirakan akan beroperasi
pada bulan Agustus 2013.

On April 11, 2011, PT KDL, a Subsidiary, signed a


contract to build a new power plant with the
consortium of PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk and PT Imeco Inter Sarana. The
contract value is US$90,850,000 and Rp60,099.
The facility is planned to have a capacity of 120
megawatt (unaudited). As of December 31, 2011,
the management of PT KDL estimates that the
percentage of completion of this project in financial
terms is 18% (unaudited), which is expected to
operate in August 2013.

Hotel Tower 5 Lantai

5 Stories Tower Hotel

PT KIEC, Entitas Anak, tengah membangun Hotel


Tower 5 lantai di Cilegon untuk memenuhi
permintaan kamar hotel yang terus meningkat.
Hotel tersebut direncanakan memiliki kapasitas
66 kamar
(tidak
diaudit).
Pada
tanggal
31 Desember 2011, manajemen PT KIEC
memperkirakan persentase penyelesaian proyek ini
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
86,34% (tidak diaudit) yang diperkirakan akan
selesai pada bulan Februari 2012 dan beroperasi
pada bulan April 2012.

PT KIEC, a Subsidiary, is constructing a 5 stories


hotel tower in Cilegon to meet the increasing
demands for hotel rooms. The hotel is planned to
have a capacity of 66 rooms (unaudited). As of
December 31 2011, the management of PT KIEC
estimates that the percentage of completion of this
project in financial terms is 86.34% (unaudited),
which is expected to be completed in
February 2012 and operate in April 2012.

Revitalisasi pabrik HSM

HSM plant revitalization

Proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas


(Hot Strip Mill, HSM) bertujuan untuk mengganti
peralatan pabrik yang sudah berumur tua dengan
peralatan baru yang memiliki teknologi modern
untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 2 juta
ton (tidak diaudit) HRC per tahun menjadi 2,4 juta
ton (tidak diaudit) HRC per tahun. Perusahaan
telah menunjuk SMS Demag AG, Siemens AG,
PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri dan
Tenova-LOI
S.p.A.
(Konsorsium)
untuk
melaksanakan proyek tersebut. Nilai kontrak yang
disepakati adalah sebesar EUR46.050.000 dengan
masa konstruksi diperkirakan selama dua tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2011, proyek
revitalisasi pabrik HSM ini telah selesai dan
dipindahkan ke akun aset tetap.

Hot Strip Mill (HSM) plant revitalization project


was aimed to replace old equipment with new
equipment that has modern technology to increase
production capacity from 2 million metric tons
(unaudited) of HRC per year to 2.4 million metric
tons (unaudited) of HRC per year. The Company
has appointed SMS Demag AG, Siemens AG,
PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri and
Tenova-LOI S.p.A. (Consortium) to carry out the
project. The agreed contract value amounted to
EUR46,050,000 with the estimated construction
period for two years. As of December 31, 2011, this
HSM plant revitalization project was completed and
transferred to fixed asset account.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

82

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

ERP SAP

ERP SAP

Untuk meningkatkan dan mengintegrasikan proses


bisnis
dan
sistem
informasi,
Perusahaan
mengadakan proyek ERP (Enterprise Resources
Planning) dengan menggunakan perangkat lunak
SAP. Proyek ini meliputi pembuatan jaringan,
pengadaan perangkat keras, online software
support dan SAP Early Watch Service yang dibagi
dalam beberapa modul. Perusahaan telah
menunjuk
PT KITech
sebagai
konsultan
implementasi yang sebelumnya ditangani oleh
PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore,
Pte. Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2010, proyek
ERP SAP ini telah selesai dan dipindahkan ke akun
aset tetap.

To improve and integrate business processes and


information system, the Company entered into an
ERP ("Enterprise Resources Planning) project by
using SAP software. This project involves creating
a network, procurement of hardware, online
software support and SAP Early Watch Service
which are divided into several modules. The
Company has appointed PT KITech as the
implementation consultant which was previously
handled by PT Soltius Indonesia and IDS Scheer
Singapore, Pte. Ltd. As of December 31, 2010, this
ERP SAP project was completed and transferred to
fixed assets account.

Konversi bahan bakar pabrik CRM

Fuel conversion of CRM plant

Proyek konversi energi pada pabrik baja lembaran


dingin (Cold Rolling Mill, CRM) bertujuan untuk
mengurangi biaya energi dengan mengganti bahan
bakar minyak yang harganya lebih mahal dengan
gas alam yang lebih murah, termasuk mengubah
sistem
pembakarannya.
Perusahaan
telah
menunjuk konsorsium LOI Thermprocess GmbH
dan PT Grand Kartech dan konsorsium Key
Technologies
Industriebau
GmbH
untuk
melaksanakan proyek tersebut. Pada tanggal
31 Desember 2010, proyek ini telah selesai dan
dipindahkan ke akun aset tetap.

The energy conversion project in Cold Rolling Mill


(CRM) plant was aimed to reduce energy cost by
replacing the use of more expensive fuel with more
cheaper natural gas, including changing the
combustion system. The Company has appointed a
consortium of LOI Thermprocess GmbH and
PT Grand Kartech and a consortium of Key
Technologies Industriebau GmbH to implement the
project. As of December 31, 2010, this project was
completed and transferred to fixed assets account.

Aset tidak digunakan dalam operasi, yang disajikan


pada laporan posisi keuangan konsolidasian
sebagai Aset Lain-lain, terdiri dari:

Assets not used in operations, which is presented


as Other Assets in the consolidated statements of
financial position consist of:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Tanah
Suku cadang utama
Bangunan
Mesin

21.019
7.511
2.635
1.216

22.686
3.348
3.352
1.791

21.135
4.952
4.751
306

Land
Main spare parts
Buildings
Machineries

Total

32.381

31.177

31.144

Total

Tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik


tertentu milik Perusahaan dan Entitas Anak tertentu
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman
yang diperoleh dari kreditur (Catatan 15 dan 21).

Land,
buildings,
machineries
and
certain
manufacturing equipment of the Company and
certain Subsidiaries are pledged as collateral for
loans obtained from creditors (Notes 15 and 21).

Aset tetap dan persediaan Perusahaan dan Entitas


Anak tertentu, kecuali persediaan slab, scrap, billet,
tanah,
kendaraan,
peralatan
kantor
dan
laboratorium, telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu yang tergabung dalam polis
Kelompok Usaha Krakatau Steel dengan nilai
pertanggungan maksimal sebesar US$500.000.000
per kejadian.

Fixed assets and inventories of the Company and


certain Subsidiaries, except steel slab, steel scrap,
steel billet, land, vehicles, office and laboratory
equipment, have been insured against risk of fire
and other risks under blanket policies of Krakatau
Steel Group with a maximum sum insured of
US$500,000,000 per incident.

2011 Annual Report

83

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Untuk risiko kerusakan mesin dan bangunan pabrik


nilai pertanggungan maksimal adalah sebesar
US$20.000.000 per kejadian dan untuk risiko
kerugian aset di sekitarnya nilai pertanggungan
maksimal adalah sebesar US$2.500.000 per
kejadian.

For machinery breakdown and damage plant risk


the maximum sum insured amounted to
US$20,000,000 per incident and for the
surrounding asset loss risk the maximum sum
insured amounted to US$2,500,000 per incident.

Aset tetap PT KHIP telah diasuransikan terhadap


risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai
pertanggungan maksimal sebesar Rp34.600 per
kejadian, terhadap risiko kerusakan mesin dan
perlengkapannya dengan nilai pertanggungan
maksimal sebesar Rp5.000 per kejadian dan
terhadap risiko kerugian aset disekitarnya dengan
nilai
pertanggungan
maksimal
sebesar
US$8.800.000 per kejadian.

PT KHIPs fixed assets have been insured against


risk of fire and other risks with a maximum sum
insured of Rp34,600 per incident, against the risk
of damage to machinery and equipment with a
maximum sum insured of Rp5,000 per incident and
against the surrounding asset loss risk with a
maximum sum insured of US$8,800,000 per
incident.

Aset tetap PT MJIS telah diasuransikan terhadap


Erection All Risk, Construction All Risk dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp456.981
dan
US$17.754.804
serta
Rp52.685
dan
US$22.678.000 untuk Rotary Kiln dan Rp226.817
untuk Power Plant.

PT MJIS fixed assets have been insured against


Erection All Risk, Construction All Risk and other
risks under blanket policies with a sum insured of
Rp456,981 and US$17,754,804 and Rp52,685 and
US$22,678,000 for Rotary Kiln and Rp226,817 for
Power Plant.

Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari
risiko-risiko tersebut.

The management believes that the insurance


coverage is adequate to cover possible losses that
may arise from such risks.

Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan


dan Entitas Anak, tidak ada kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

Based on the assessment of the management of


the Company and Subsidiaries, there are no events
or changes in circumstances that indicate any
impairment in the value of fixed assets as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

14. PIUTANG JANGKA PANJANG

14. LONG-TERM RECEIVABLES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

PT Boma Bisma Indra


Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1.000)

72.093

72.093

72.093

PT Boma Bisma Indra

1.290

3.522

38.028

Others (each below Rp1,000)

Total
Cadangan kerugian penurunan nilai

73.383
(72.093)

75.615
(72.093)

110.121
(32.000)

1.290

3.522

78.121

Neto

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

84

Total
Allowance for impairment losses
Net

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

14. PIUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)

14. LONG-TERM RECEIVABLES (continued)

Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha Milik


Negara No. S-58/M-BUMN/2003 tanggal 7 Mei
2003, Perusahaan memberikan pinjaman untuk
program penyehatan PT Boma Bisma Indra (BBI)
sejumlah Rp80.000. Sesuai dengan perjanjian
pinjam meminjam uang No. 29/CU-DUKS/KONTR/
2003 dan addendum No. 08/CU-DUKS/KONTR/
2005, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 8,0%
per tahun dan akan diangsur setiap bulan Maret
mulai tahun 2006 hingga 2015. Perusahaan tidak
mencatat piutang bunga atas pinjaman tersebut
karena manajemen Perusahaan berpendapat
bahwa piutang bunga tersebut tidak dapat tertagih.
Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, BBI belum
memenuhi liabilitas pembayaran sebagaimana
diatur dalam perjanjian di atas. Perusahaan masih
dalam proses pembicaraan dengan BBI untuk
penyelesaian piutang tersebut. Perusahaan telah
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai
atas piutang tersebut sebesar Rp72.093.

Based on a letter from the Ministry of State-Owned


Enterprises No. S-58/M-BUMN/2003 dated May 7,
2003, the Company granted loans amounting to
Rp80,000 for restructuring program of PT Boma
Bisma Indra (BBI). Based on the Lending and
Borrowing Agreement No. 29/CU-DUKS/KONTR/
2003 and its Amendment No. 08/CU-DUKS/
KONTR/2005, this loan bears interest rate at 8.0%
per annum and will be repaid at each March,
starting 2006 to 2015. The Company did not
recognize interest receivable on this loan since the
Companys management believes that the interest
receivable is not collectible. Up to March 5, 2012,
BBI has not yet fulfilled its obligation to pay as
stipulated under the above agreements. The
Company is still in the process of discussion with
BBI for the settlement of such receivables. The
Company determined the allowance for impairment
losses on this receivable amounting to Rp72,093.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa


cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

The Companys management is of the opinion that


the allowance for impairment losses is adequate to
cover possible losses that may arise from
uncollectible receivables.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK

15. SHORT-TERM BANK LOANS


The Company and Subsidiaries have obtained loan
facilities from several banks, as follows:

Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh fasilitas


kredit dari beberapa bank, sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Perusahaan
Pihak ketiga
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Letter of Credit Impor
(US$30.865.045 pada tahun 2011)
Kredit Modal Kerja
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
Kredit Modal Kerja
(US$28.908.332 pada tahun 2011,
(US$57.940.906 pada tahun 2010,
US$250.560 dan Rp404.675
pada tahun 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Letter of Credit Impor
(US$30.796.789 pada tahun 2010)
Deutsche Bank AG
Letter of Credit Impor
(EUR166.064 pada tahun 2010 dan
Rp45.305 pada tahun 2009)

2011 Annual Report

The Company

279.883
-

100.000

262.141

520.946

407.030

276.894

1.985

45.305

85

Third parties
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Letter of Credit Import
(US$30,865,045 in 2011)
Working Capital Loan
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
Working Capital Loan
(US$28,908,332 in 2011,
(US$57,940,906 in 2010,
US$250,560 and Rp404,675
in 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Letter of Credit Import
(US$30,796,789 in 2010)
Deutsche Bank AG
Letter of Credit Import
(EUR166,064 in 2010 and
Rp45,305 in 2009)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)


1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Perusahaan (lanjutan)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Modal Kerja untuk Impor
(US$217.160.298 pada tahun 2011,
US$177.980.821 pada tahun 2010,
US$134.879.715 dan EUR343.630
pada tahun 2009)
Kredit Modal Kerja dalam Rupiah
Kredit Modal Kerja dalam Dolar
Amerika Serikat
(US$10.000.000 pada tahun 2009)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kredit Modal Kerja dalam Rupiah
Kredit Modal Kerja untuk Impor
(US$114.618.398 pada tahun 2011,
US$82.868.242 pada tahun 2010,
US$113.237.001 dan Rp627.065
pada tahun 2009)

The Company (continued)

1.969.210
830.000

1.600.226
830.000

1.272.512
270.000

94.000

1.000.000

1.000.000

1.039.360

745.068

1.691.493

Entitas Anak

The Subsidiaries

PT Krakatau Wajatama
Pihak ketiga
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$15.481.146 pada tahun 2011
dan US$8.866.983 pada tahun 2009)
PT Bank Permata Tbk
(US$9.579.366 pada tahun 2010,
US$7.013.639 dan Rp19.732
pada tahun 2009)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Letter of Credit Impor
(US$32.083.279 pada tahun 2011,
US$7.049.780 pada tahun 2010,
US$11.505.230 dan Rp10.000
pada tahun 2009)

PT Krakatau Wajatama

140.383

83.350

86.128

85.661

290.931

63.385

PT Krakatau Engineering

10.000

1.997

Government-related entities
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
20.000
Working Capital Credit in Rupiah
Letter of Credit Import
(US$17,500 and Rp1,839
in 2010)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
6.754
Barat dan Banten Tbk

PT KHI Pipe Industries


Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Third parties
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$15,481,146 in 2011 and
US$8,866,983 in 2009)
PT Bank Permata Tbk
(US$9,579,366 in 2010,
US$7,013,639 and Rp19,732
in 2009)

Government-related entities
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Letter of Credit Import
(US$32,083,279 in 2011,
US$7,049,780 in 2010,
US$11,505,230 and Rp10,000
118.149
in 2009)

PT Krakatau Engineering
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kredit Modal Kerja dalam Rupiah
Letter of Credit Impor
(US$17.500 dan Rp1.839
pada tahun 2010)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk

Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Working Capital Loan for Import
(US$217,160,298 in 2011,
US$177,980,821 in 2010,
US$134,879,715 and
EUR343,630 in 2009)
Working Capital Loan in Rupiah
Working Capital Loan in
United States Dollar
(US$10,000,000 in 2009)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Working Capital Loan in Rupiah
Working Capital Loan for Import
(US$114,618,398 in 2011,
US$82,868,242 in 2010,
US$113,237,001 and
Rp627,065 in 2009)

PT KHI Pipe Industries


-

15.000

Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

5.811.908

5.136.629

4.209.254

Total

86

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan

The Company

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal


kerja dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah
maksimum sebesar US$55.000.000 yang dapat
digunakan sebagai fasilitas Letter of Credit (L/C)
Impor. Perusahaan dengan persetujuan bank dapat
menarik pinjaman tersebut dalam mata uang
Rupiah.

The Company obtained a working capital loan


facility from Bank CIMB Niaga with a maximum
amount of US$55,000,000, which can be used as
Letter of Credit (L/C) Import facility. The Company,
with the approval from the bank, is allowed to
withdraw the loan in Rupiah.

Fasilitas kredit modal kerja dikenakan bunga


tahunan masing-masing sebesar 10,0% untuk
Rupiah dan 6,0% untuk Dolar AS pada tahun 2011,
2010 dan 2009. Saldo terutang atas fasilitas kredit
modal kerja masing-masing sebesar nihil, nihil dan
Rp100.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember
2009. Sedangkan saldo terhutang atas fasilitas L/C
Import masing-masing sebesar Rp279.883, nihil
dan nihil pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
19 Februari 2013.

The working capital loan facility bears annual


interest at 10.0% for Rupiah and 6.0% for US
Dollar in 2011, 2010 and 2009, respectively. The
outstanding payables related to working capital
facility amounted to nil, nil and Rp100,000 as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively. While the
outstanding payables related to L/C Import facility
amounted to Rp279,883, nil and nil as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009. The facility will expire on
February 19, 2013.

Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak


tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna
Bangunan (HGB) No. 876 milik Perusahaan
seluas 315.380 m2 yang terletak di Kecamatan
Pulo Merak, Cilegon dengan nilai penjaminan
sebesar US$18.750.000 (Catatan 13).

This facility is secured by the Companys buildings


and land under the Rights to Build certificate
(HGB) No. 876 located in Kecamatan Pulo Merak,
Cilegon covering an area of 315,380 m2 with a
guarantee value of US$18,750,000 (Note 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara


lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank,
Perusahaan tidak diperkenankan mengubah
kegiatan usahanya.

The loan agreement includes restrictions, among


others, without prior written notice from the bank,
the Company is not permitted to change its scope
of activities.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation


Ltd. (HSBC)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation


Ltd. (HSBC)

Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line dari


HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing
sebesar US$75.000.000, US$75.000.000 dan
US$60.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
Fasilitas kredit ini dapat digunakan sebagai fasilitas
kredit impor dan fasilitas pembiayaan murabaha
yang akan berakhir pada tanggal 25 Maret 2012.
Fasilitas kredit impor dikenakan bunga tahunan
masing-masing sebesar 10,70%, 10,60% dan
10,87% pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo
terutang atas fasilitas kredit impor masing-masing
sebesar Rp262.141, Rp222.966 dan Rp407.030
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

The Company obtained Credit Line facilities from


HSBC with a maximum amount of US$75,000,000,
US$75,000,000 and US$60,000,000 in 2011, 2010
and 2009, respectively. This facility can be used as
import credit facility and murabaha financing
facility, which will expire on March 25, 2012. The
import credit facility bears annual interest at
10.70%, 10.60% and 10.87% in 2011, 2010 and
2009, respectively. The outstanding payables
related to import credit facility amounted to
Rp262,141, Rp222,966 and Rp407,030 as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

Fasilitas kredit murabaha memutuskan margin


keuntungan sebesar 5,0% di bawah Best Lending
Rate Bank per tahun.

The murabaha credit facility agreed the profit


margin at 5.0% under the Banks Best Lending
Rate per annum.

2011 Annual Report

87

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation


Ltd. (HSBC) (lanjutan)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation


Ltd. (HSBC) (continued)

Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing


sebesar nihil, Rp297.980 dan nihil pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009.

The outstanding payables related to this facility


amounted to nil, Rp297,980 and nil as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara


lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada
HSBC sebelum melakukan pembayaran dividen,
menjaminkan aset, memperoleh pinjaman dari
pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha
dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.

The loan agreement requires, among others, that


prior notice be given to the HSBC before
distributing dividends, pledging of assets, obtaining
borrowings from other parties except in the
ordinary course of business, and providing
borrowings to other parties.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal


kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank
Danamon dengan jumlah maksimum masingmasing sebesar US$60.000.000, US$60.000.000
dan US$40.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan
2009, yang terdiri dari:

The Company obtained working capital loan


facilities (Omnibus Trade Finance Facility) from
Bank Danamon with a maximum amount of
US$60,000,000,
US$60,000,000
and
US$40,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively, which consist of:

a. Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight


dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at
Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga
tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk
pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75%
untuk pinjaman dalam Dolar AS.

a. Import L/C facility for Sight and/or Usance


and/or Usance Payable at Sight (UPAS)
financing. This facility bears annual interest at
BDI CoF+2.0% for loan in Rupiah and BDI
CoF+1.75% for loan in US Dollar.

b. Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk


pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas
ini dikenakan bunga tahunan sebesar BDI
CoF+2,0% untuk pinjaman dalam Rupiah dan
BDI CoF+1,75% untuk pinjaman dalam Dolar
AS. Saldo terutang atas fasilitas ini masingmasing sebesar nihil, Rp276.894 dan nihil pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

b. Trust Receipt and L/C Negotiation facilities for


Sight and/or Usance financing. This facility
bears annual interest at BDI CoF+2.0% for loan
in Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US
Dollar. The outstanding payables related to this
facility amounted to nil, Rp276,894 and nil as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

c. Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1 yang


digunakan untuk membiayai tagihan atau
liabilitas Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan
bunga tahunan sebesar BDI CoF+2,0% untuk
pinjaman dalam Rupiah dan BDI CoF+1,75%
untuk pinjaman dalam Dolar AS.

c. Open Account Financing (OAF) 1 facility, which


was used to finance the Companys
receivables or liabilities. This facility bears
annual interest at BDI CoF+2.0% for loan in
Rupiah and BDI CoF+1.75% for loan in US
Dollar.

Fasilitas-fasilitas tersebut akan berakhir pada


tanggal 7 Maret 2012 dan dijamin dengan piutang
usaha
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
US$62.500.000 (Catatan 7).

These facilities will expire on March 7, 2012 and


are secured by the Companys trade receivables
with a guarantee value of US$62,500,000 (Note 7).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis


dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan
menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau
akuisisi.

The loan agreement includes restrictions, among


others, that the Company is not permitted to
provide guarantee to third party and conduct
merger or acquisition without prior written notice
from the bank.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

88

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

Deutsche Bank AG (Deutsche Bank)

Deutsche Bank AG (Deutsche Bank)

Perusahaan memperoleh kredit modal kerja dari


Deutsche Bank dengan jumlah maksimum sebesar
EUR9.000.000. Fasilitas kredit ini dapat digunakan
sebagai fasilitas L/C, bank garansi, Trust Receipt,
export bill purchase dan standby L/C. Fasilitas
kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober
2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis
selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi
tertentu terpenuhi. Saldo terutang atas fasilitas ini
masing-masing sebesar nihil, Rp1.985 dan
Rp45.305 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

The Company obtained a working capital credit


facility from Deutsche Bank with a maximum
amount of EUR9,000,000. This credit facility can be
used as L/C, bank guarantee, Trust Receipt, export
bill purchase and standby L/C facilities. The credit
facility will expire on October 31, 2012 and can be
automatically extended for another 12 months upon
fulfillment of certain conditions. The outstanding
payables related to this facility amounted to nil,
Rp1,985 and Rp45,305 as of December 31, 2011
and 2010 and January 1, 2010/December 31,
2009, respectively.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal


kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai
berikut:

The Company obtained working capital loan


facilities from Bank Mandiri as described below:

a. Fasilitas kredit impor dalam Dolar AS dengan


jumlah maksimum sebesar US$425.000.000
pada tahun 2011 dan US$275.000.000 pada
tahun 2010 dan 2009 dengan sub-limit untuk
fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar
US$250.000.000,
US$250.000.000
dan
Rp2.300.000. Saldo terutang atas fasilitas ini
masing-masing
sebesar
Rp1.969.210,
Rp1.600.226 dan Rp1.272.512 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

a. Import credit facility in US Dollar for a


maximum amount of US$425,000,000 in 2011
and US$275,000,000 in 2010 and 2009 with
sub-limit for Trust Receipt facility of
US$250,000,000,
US$250,000,000
and
Rp2,300,000, respectively. The outstanding
payables related to this facility amounted to
Rp1,969,210, Rp1,600,226 and Rp1,272,512
as of December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively.

b. Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I


dengan jumlah maksimum sebesar Rp270.000
dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah
maksimum sebesar Rp560.000. Pinjaman ini
dikenakan bunga tahunan masing-masing
sebesar 8,5%, 8,5% dan 10,5% pada tahun
2011, 2010 dan 2009. Saldo terutang atas
fasilitas ini masing-masing sebesar Rp830.000,
Rp830.000 dan Rp270.000 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

b. Working capital credit facility in Rupiah I with a


maximum amount of Rp270,000 and working
capital credit facility II with a maximum amount
of Rp560,000. This loan bears annual interest
at 8.5%, 8.5% and 10.5% in 2011, 2010 and
2009, respectively. The outstanding payables
related to this facility amounted to Rp830,000,
Rp830,000 and Rp270,000 as of December 31,
2011
and
2010
and
January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

c. Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar AS


dengan
jumlah
maksimum
sebesar
US$10.000.000
dengan bunga tahunan
masing-masing sebesar 6,0%, 7,0% dan 8,5%
pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Saldo
terutang atas fasilitas ini masing-masing
sebesar nihil, nihil dan Rp94.000 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

c. Working capital credit facility in US Dollar with


a maximum amount of US$10,000,000 and
annual interest at 6.0%, 7.0% and 8.5% in
2011, 2010 and 2009, respectively. The
outstanding payables related to this facility
amounted to nil, nil and Rp94,000 as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

2011 Annual Report

89

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(continued)

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan berakhir


pada tanggal 27 Juni 2012. Fasilitas-fasilitas
tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 1.210.477
m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.107.988,
mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp3.598.634, persediaan dan piutang
usaha
dengan
nilai
penjaminan
sebesar
Rp3.502.000 (Catatan 7, 10 dan 13).

These facilities will expire on June 27, 2012. These


facilities are secured by land covering area of
1,210,477 m2
with guarantee value of
Rp1,107,988, machineries and equipment with
guarantee value of Rp3,598,634, inventories and
trade receivables with guarantee value of
Rp3,502,000 (Notes 7, 10 and 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan tertentu, antara lain, menjadi penjamin


pinjaman atau menjaminkan aset kepada pihak
lain. Perusahaan juga diminta untuk memelihara
rasio lancar lebih dari 120%, rasio pinjaman
terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio
kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest)
lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas
untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt
Service Coverage Ratio) lebih dari 1,1 kali.

The loan agreements include certain restrictions,


among others, providing guarantee or pledging of
assets to another party. The Company is also
required to maintain current ratio of more than
120%, debt to equity ratio of less than 250%,
EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio
of more than 1.7 times, and debt service coverage
ratio of more than 1.1 times.

Pada tanggal 7 Maret 2007, Kelompok Usaha


mengadakan perjanjian dengan Bank Mandiri
mengenai jasa pelayanan cash pooling. Perjanjian
ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan
tanggal 4 Maret 2013. Berdasarkan perjanjian ini,
semua pihak sepakat untuk mengatur penggunaan
dana dan perhitungan bunga di rekening cash
pooling serta pemberian fasilitas overdraft
berdasarkan saldo konsolidasi pooling. Pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009, tidak ada saldo terhutang
atas fasilitas ini.

On March 7, 2007, the Group entered into an


agreement with Bank Mandiri regarding cash
pooling services. This agreement has been
extended and valid up to March 4, 2013. Under the
agreement, all the parties agreed to arrange the
use of fund and interest calculation in cash pooling
accounts and also provide overdraft facilities based
on the pooling consolidated balance. As of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, there is no outstanding
balance related to this facility.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line


dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000 dan
US$75.000.000 serta fasilitas Kredit Modal Kerja
yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi
jumlah maksimum Rp3.000.000 yang dapat
digunakan untuk fasilitas Non Cash Loan dengan
jumlah maksimum Rp1.650.000 dan fasilitas Cash
Loan dengan jumlah maksimum Rp1.350.000 yang
bersifat switchable menjadi fasilitas Non Cash
Loan. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan
masing-masing sebesar 8,5%, 8,5% dan 10,5%
pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas kredit
ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Saldo
terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar
Rp2.039.360, Rp1.745.068 dan Rp1.691.493 pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009.

The Company obtained Credit Line facilities with a


maximum
amount
of
Rp750,000
and
US$75,000,000 and Working Capital Credit facility
which in total cannot exceed a maximum amount
of Rp3,000,000, which can be used for Non Cash
Loan facility with a maximum amount of
Rp1,650,000 and Cash Loan facility with a
maximum amount of Rp1,350,000 switchable to
become Non Cash Loan facility. This loan facility
bears annual interest at 8.5%, 8.5% and 10.5% in
2011, 2010 and 2009, respectively. This loan
facility will expire on May 2, 2012. The outstanding
payables related to this facilities amounted to
Rp2,039,360, Rp1,745,068 and Rp1,691,493 as
of December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

90

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(continued)

Pada bulan Juni 2011, Perusahaan memperoleh


tambahan fasilitas Kredit Line dengan jumlah
maksimum sebesar US$150.000.000 yang dapat
digunakan untuk fasilitas Non Cash Loan dengan
jumlah maksimum sebesar US$75.000.000 dan
fasilitas Cash Loan dengan jumlah maksimum
sebesar US$75.000.000 yang bersifat switchable
menjadi fasilitas Non Cash Loan. Fasilitas kredit ini
dikenakan bunga tahunan sebesar 6,0% pada
tahun 2011 dan akan berakhir tanggal 2 Mei 2012.

On June 2011, the Company obtained additional


Credit Line facilities with a maximum amount of
US$150,000,000, which can be used for Non Cash
Loan facility with a maximum amount of
US$75,000,000 and Cash Loan facility with a
maximum amount of US$75,000,000 switchable to
become Non Cash Loan facility. This loan facility
bears annual interest at 6.0% in 2011 and will
expire on May 2, 2012.

Fasilitas-fasilitas
tersebut
dijamin
dengan
persediaan Perusahaan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp1.875.000 dan tanah seluas 3.357.280
m2 dan bangunan seluas 81.617 m2 dengan nilai
penjaminan sebesar Rp610.515 untuk menjamin
pinjaman Perusahaan, Rp551.230 untuk menjamin
pinjaman PT KWT dan Rp300.000 untuk menjamin
pinjaman PT KE (Catatan 10, 13 dan 21).

The loan facilities are secured by inventories with a


guarantee value of Rp1,875,000 and land covering
area of 3,357,280 m2 and building covering area of
81,617 m2 with a guarantee value of Rp610,515 to
guarantee the Companys debt, Rp551,230 to
guarantee PT KWTs debt and Rp300,000 to
guarantee PT KEs debt (Notes 10, 13 and 21).

Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio


lancar minimal 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas
maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas
untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt
Service Coverage Ratio) minimum 100%.

The Company is also required to maintain current


ratio at a minimum of 1 time, debt to equity ratio at
a maximum of 2.5 times, and debt service
coverage ratio at a minimum of 100%.

Entitas Anak - PT KWT

The Subsidiary - PT KWT

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

PT KWT memperoleh fasilitas kredit modal kerja


(Omnibus Trade Finance Facility) yang dapat
dipergunakan dalam bentuk fasilitas L/C, T/R,
negosiasi L/C, OAF, bank garansi dan Standby L/C
dengan jumlah maksimum secara keseluruhan
sebesar US$20.000.000. Fasilitas-fasilitas ini akan
berakhir pada tanggal 7 Maret 2012. Pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009, saldo terutang atas
fasilitas
tersebut
masing-masing
sebesar
Rp140.383, nihil dan Rp83.350. Fasilitas OAF
tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau
liabilitas PT KWT dengan pembiayaan maksimum
sebesar 80% dari nilai faktur yang disertakan dalam
transaksi OAF dengan jangka waktu 180 hari dari
tanggal penarikan. Fasilitas OAF dikenakan bunga
tahunan
sebesar
SIBOR+1,75%
dan/atau
SBI+2,0% dan dijamin dengan piutang usaha
dengan coverage ratio sebesar 125% dari jumlah
fasilitas OAF yang digunakan.

PT KWT obtained working capital facilities


(Omnibus Trade Finance Facility) which can be
used in the form of L/C, T/R, Negotiation L/C, OAF,
Bank Guarantee and Standby L/C facilities, with
the
aggregate
maximum
amount
of
US$20,000,000. These facilities will expire on
March 7, 2012. As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009, the
outstanding payable related to such facilities
amounted to Rp140,383, nil and Rp83,350,
respectively. The OAF facility is used to finance
PT KWTs receivables or liabilities with the
maximum financing of 80% from the value of
invoices taken part in the OAF transactions and
valid 180 days since the date of drawdown. The
OAF facility bears annual interest at SIBOR+1.75%
and/or SBI+2.0% and secured by trade receivables
with the coverage ratio of 125% from the usage of
OAF facility.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara


lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, PT KWT
tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan
melakukan merger atau akuisisi.

The loan agreement includes restrictions, among


others, without prior written notice from the bank,
PT KWT cannot provide guarantee to third party
and conduct merger or acquisition.

2011 Annual Report

91

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)

The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PT KWT memperoleh fasilitas L/C, Post Import


Loan, Bill of Purchase Line, Bank Garansi dan
Invoice Financing (atau secara keseluruhan
disebut fasilitas trade) dari Bank Permata dengan
jumlah
maksimum
masing-masing
sebesar
US$35.000.000,
US$35.000.000
dan
US$15.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal
16 September
2012.
Pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009, saldo terutang atas
fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp86.128
dan Rp85.661.

PT KWT obtained L/C, Post Import Loan, Bill of


Purchase Line, Bank Guarantee and Invoice
Financing facilities (or in overall is referred to trade
facilities) from Bank Permata with a maximum
amount of US$35,000,000, US$35,000,000 and
US$15,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively. The credit facility will expire on
September 16, 2012. The outstanding payable
related to this facility amounted to nil, Rp86,128
and Rp85,661 as of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively.

Fasilitas Invoice Financing tersebut digunakan


untuk membiayai tagihan atau liabilitas PT KWT
dengan maksimum pembiayaan sebesar 100% dari
nilai faktur yang disertakan dalam transaksi Invoice
Financing dengan jangka waktu 30 hari dari tanggal
penarikan. Fasilitas Invoice Financing dikenakan
bunga tahunan masing-masing sebesar 11,5%,
11,5% dan 10,5% pada tahun 2011, 2010 dan
2009.

The Invoice Financing facility is used to finance


PT KWTs receivables or liabilities with the
maximum financing of 100% from the value of
invoices taken part in the Invoice Financing
transactions and valid 30 days since the date of
drawdown. The Invoice Financing facility bears
annual interest at 11.5%, 11.5% and 10.5% in
2011, 2010 and 2009, respectively.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan


tertulis kepada bank, PT KWT tidak diperkenankan
untuk melakukan merger, mengubah anggaran
dasar, susunan dewan komisaris dan direksi,
membayar utang kepada pemegang saham,
membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak
lain kecuali berkaitan dengan usaha dan
menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT
juga harus mempertahankan rasio lancar minimum
1 kali dan rasio pinjaman terhadap ekuitas
maksimum sebesar 3 kali.

The loan agreements include restrictions, among


others, that without prior written notification to the
bank, PT KWT is not permitted to enter into
merger, change the articles of association,
members of the boards of commissioners and
directors, make repayment to shareholder,
distribute dividends, obtain loans from other parties
except in the ordinary course of business, and
pledge assets as guarantee to other parties.
PT KWT also shall maintain current ratio at a
minimum of 1 time and debt to equity ratio at a
maximum of 3 times.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum


sebesar US$40.000.000, yang digunakan untuk
pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan
suku cadang. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada
tanggal 2 Mei 2012. Fasilitas ini dijamin dengan
jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang
yang diperoleh PT KWT dari BNI (Catatan 21).
Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing
sebesar Rp290.931, Rp63.385 dan Rp108.149
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

Opening L/C facility with a maximum amount of


US$40,000,000, which was used for the
importation of raw materials, supporting materials
and spare parts. The credit facility will expire on
May 2, 2012. This facility is secured by the same
collateral pledged for the long-term loans obtained
by PT KWT from BNI (Note 21). The outstanding
payables related to this facility amounted to
Rp290,931, Rp63,385 and Rp108,149 as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

92

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)

The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(continued)

PT KWT juga memperoleh fasilitas kredit modal


kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.
Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei
2012 dan dikenakan bunga tahunan masingmasing sebesar 9,0%, 10,5% dan 13,25% pada
tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini dijamin
dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka
panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang
sama (Catatan 21). Saldo terutang atas fasilitas ini
masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp10.000
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

PT KWT also obtained working capital credit facility


with a maximum amount of Rp10,000. The credit
facility will expire on May 2, 2012 and bears annual
interest at 9.0%, 10.5% and 13.25% in 2011, 2010
and 2009, respectively. This facility is secured by
the same collateral pledged for the long-term loans
obtained by PT KWT from the same bank
(Note 21). The outstanding payables related to this
facility amounted to nil, nil and Rp10,000 as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009, respectively.

Entitas Anak - PT KE

The Subsidiary - PT KE

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari


BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000
pada tahun 2011 dan Rp50.000 pada tahun 2010
dan 2009. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk
pembiayaan modal kerja proyek yang berasal dari
pemerintah maupun swasta. Fasilitas kredit
tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012
dengan bunga tahunan masing-masing sebesar
9,0%, 13,25% dan 13,0% pada tahun 2011, 2010
dan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap
PT KE dan tanah milik Perusahaan yang
dikuasakan kepada PT KE (Catatan 13). Saldo
terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar
nihil, Rp10.000 dan Rp20.000 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/
31 Desember 2009.

PT KE obtained working capital credit facility from


BNI with a maximum amount of Rp200,000 in 2011
and Rp50,000 in 2010 and 2009. This loan facility
is used to finance working capital for the projects
owned by the government and private entities. The
credit facility will expire on May 2, 2012 with annual
interest of 9.0%, 13.25% and 13.0% in 2011, 2010
and 2009, respectively. This loan is secured by
fixed assets of PT KE and land owned by the
Company which has been authorized to PT KE to
be pledged as collateral (Note 13). The outstanding
payable of this facility amounted to nil, Rp10,000
and Rp20,000 as of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively.

PT KE juga memperoleh fasilitas bank garansi dan


L/C dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000
pada tahun 2011 dan Rp250.000 pada tahun 2010
dan 2009. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir
pada tanggal 2 Mei 2012. Saldo terutang atas
fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp1.997
dan nihil pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

PT KE also obtained bank guarantee and L/C


facilities with a maximum amount of Rp750,000 in
2011 and Rp250,000 in 2010 and 2009. The credit
facility will expire on May 2, 2012. The outstanding
payable of this facility amounted to nil, Rp1,997
and nil as of December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009.

PT KE diminta untuk memelihara rasio lancar


minimal 1 kali, rasio kecukupan arus kas untuk
pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt Service
Coverage Ratio) minimum 100% serta rasio
kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest)
tidak kurang dari 100%.

PT KE shall maintain current ratio at a minimum of


1 time, debt service coverage ratio at a minimum of
100% and EBITDA to interest expense
(EBITDA/Interest) ratio not less than 100%.

2011 Annual Report

93

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KE (lanjutan)

The Subsidiary - PT KE (continued)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan


Banten Tbk (Bank Jabar Banten)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan


Banten Tbk (Bank Jabar Banten)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari


Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum
sebesar Rp50.000 pada tahun 2011 dan Rp20.000
pada tahun 2010 dan 2009. Fasilitas pinjaman ini
digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan
proyek-proyek PT KE. Fasilitas pinjaman tersebut
akan berakhir pada tanggal 9 September 2012 dan
dikenakan bunga tahunan sebesar 11,0% pada
tahun 2011 dan 14,0% pada tahun 2010 dan 2009.

PT KE obtained working capital credit facility from


Bank Jabar Banten with a maximum amount of
Rp50,000 in 2011 and Rp20,000 in 2010 and 2009.
This loan facility was used as working capital to
finance PT KEs projects.. The loan facility will
expire on September 9, 2012, and bears annual
interest rate of 11.0% in 2011 and 14.0% in 2010
and 2009.

Saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing


sebesar nihil, nihil dan Rp6.754 pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009.

The outstanding payable of this facility amounted to


nil, nil and Rp6,754 as of December 31, 2011 and
2010 and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia


atas piutang usaha dengan nilai pengikatan
sebesar Rp50.000 (Catatan 7).

The loan facility is secured by PT KEs trades


receivable, on a fiduciary basis with a committed
value of Rp50,000 (Note 7).

Entitas Anak - PT KHIP

The Subsidiary - PT KHIP

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT KHIP memperoleh fasilitas kredit modal kerja


dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar
Rp151.000 dan US$16.000.000 (setara dengan
Rp149.000) pada tahun 2010 dan Rp300.000 pada
tahun 2009. Fasilitas kredit ini digunakan untuk
tambahan modal kerja proyek-proyek PT KHIP dan
telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan yang
berkisar antara 7,75% sampai dengan 12,0% pada
tahun 2010 dan 12,5% pada tahun 2009. PT KHIP
telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada
bulan Desember 2010. Saldo terutang atas fasilitas
ini masing-masing sebesar nihil, nihil dan Rp15.000
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

PT KHIP obtained a working capital loan facility


from BRI with maximum amounts of Rp151,000
and US$16,000,000 (equivalent to Rp149,000) in
2010 and Rp300,000 in 2009. This facility was
used as additional working capital to finance
PT KHIPs projects and has expired on
December 31, 2010. The credit facility bears
annual interest ranging from 7.75% to 12.0% in
2010 and at 12.5% in 2009. PT KHIP has fully paid
the loan in December 2010. The outstanding
payables related to this facility amounted to nil, nil
and Rp15,000 as of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively.

Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini


adalah sama dengan pembatasan dan jaminan
atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang
diperoleh PT KHIP dari BRI (Catatan 21).

The covenants as well as the collateral of the credit


facility are the same with those pledged for longterm loan facilities obtained by PT KHIP from BRI
(Note 21).

Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha


telah memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of December 31, 2011, the Group has complied


with all financial ratios required to be maintained
under the loan agreements.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

94

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

16. UTANG USAHA

16. TRADE PAYABLES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak ketiga
Samarco Mineracao S.A.
Novexco (Cyprus) Ltd.
East Metal A.G.
Hyundai Merchant Marine Co. Ltd.
PT Delco Prima Pacific
PT Bumi Kaya Steel Indonesia
PT Steel Pipe Industries Indonesia
PT Grand Kartech
PT Bakrie Pipe Industries
PT Siemens Indonesia
Power Cam (S.E.A) Pte. Ltd.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Air Liquide Indonesia
PT Tamara Steel
Gulf Industrial Investment Co.
Compania Minera Del Pasifico S.A.
Marubeni Cement and Construction Co.
PT Hibaindo Armada Motor
PT Patra Niaga
PT Terang Sakti Semesta
Compania Minera Huasco S.A.
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Sub-total

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

284.607
241.952
220.363
68.416
51.457
30.219
26.485
24.378
18.258
17.253
14.985
14.268
14.128
12.215
-

3.044
16.913
297
2.298
18.898
12.943
116.853
26.605
19.474
12.906
10.841
1.340
-

6.345
10.679
5.914
15.758
9.496
29
12.728
59.824

681.620

475.676

490.414

1.720.604

Third parties
Samarco Mineracao S.A.
Novexco (Cyprus) Ltd.
East Metal A.G.
Hyundai Merchant Marine Co. Ltd.
PT Delco Prima Pacific
PT Bumi Kaya Steel Indonesia
PT Steel Pipe Industries Indonesia
PT Grand Kartech
PT Bakrie Pipe Industries
PT Siemens Indonesia
Power Cam (S.E.A) Pte. Ltd.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Air Liquide Indonesia
PT Tamara Steel
Gulf Industrial Investment Co.
Compania Minera Del Pasifico S.A.
Marubeni Cement and Construction Co.
PT Hibaindo Armada Motor
PT Patra Niaga
PT Terang Sakti Semesta
Compania Minera Huasco S.A.
Others (each below Rp10,000)

718.088

611.187

Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 9)


Entitas berelasi dengan
pemerintah (Catatan 9)

50.408

39.019

38.944

Related parties (Note 9)

238.224

144.763

88.688

Government-related entities (Note 9)

Sub-total

288.632

183.782

127.632

Sub-total

2.009.236

901.870

738.819

Total

Total

Details of aging of trade payables based on invoice


dates are as follows:

Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal


faktur adalah sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Lancar - belum jatuh tempo


Jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 720 hari
Lebih dari 720 hari

1.722.298

785.333

701.544

223.930
42.189
8.136
10.185
2.498

105.686
3.351
2.633
4.044
823

24.804
1.490
1.771
8.041
1.169

Current - not due


Past due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 720 days
More than 720 days

Total

2.009.236

901.870

738.819

Total

2011 Annual Report

95

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan)

16. TRADE PAYABLES (continued)


Details of trade payables based on currency:

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$120.373.044 pada tahun 2011,
US$31.977.990 pada tahun 2010 dan
US$30.619.309 pada tahun 2009)
Euro
(EUR3.929.988 pada tahun 2011,
EUR5.355.524 pada tahun 2010 dan
EUR2.071.627 pada tahun 2009)
Yen Jepang
(27.064.023 pada tahun 2011,
14.128.640 pada tahun 2010 dan
16.826.690 pada tahun 2009)
Dolar Singapura
(SG$185.458 pada tahun 2011,
SG$281.241 pada tahun 2010
dan SG$320.711 pada tahun 2009)
Dolar Australia
(AU$10.978 pada tahun 2010)
Total

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

867.105

546.705

419.146

1.091.543

287.514

287.822

46.134

64.030

27.987

3.161

1.558

1.716

1.293

1.963

2.148

100

Rupiah
United States Dollar
(US$120,373,044 in 2011,
US$31,977,990 in 2010 and
US$30,619,309 in 2009)
Euro
(EUR3,929,988 in 2011,
EUR5,355,524 in 2010 and
EUR2,071,627 in 2009)
Japanese Yen
(27,064,023 in 2011,
(14,128,640 in 2010 and
16,826,690 in 2009)
Singapore Dollar
(SG$185,458 in 2011,
SG$281,241 in 2010 and
SG$320,711 in 2009)
Australian Dollar
(AU$10,978 in 2010)

2.009.236

901.870

738.819

Total

The Groups trade payables mainly represent


payables arising from purchases of raw materials.

Utang
usaha
Kelompok
Usaha
terutama
merupakan utang usaha yang timbul dari
pembelian bahan baku.
17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Utang forward

Forward payables

Perusahaan
Pihak ketiga
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank N.A. Indonesia
Deutsche Bank AG

5.181
4.020

527

1.317
1.247
1.127
224
-

457
851
420
355
-

Entitas berelasi dengan pemerintah


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Danareksa (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

1.879
398
354

898
237
36

Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Danareksa (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

110
5

Subsidiary - PT Krakatau Wajatama


Third parties
PT Bank Permata Tbk
PT ANZ Panin Bank

15.862

3.781

Total

Entitas Anak - PT Krakatau Wajatama


Pihak ketiga
PT Bank Permata Tbk
PT ANZ Panin Bank
Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

96

The Company
Third parties
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank N.A. Indonesia
Deutsche Bank AG

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

17. DERIVATIVE
(continued)

FINANCIAL

INSTRUMENTS

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Piutang forward
Perusahaan
Pihak ketiga
PT Bank CIMB Niaga Tbk

69

Forward receivables
The Company
Third party
PT Bank CIMB Niaga Tbk

Total

69

Total

Saldo piutang dan utang derivatif disajikan sebagai


bagian dari akun Piutang Lain-lain dan Utang
Lain-lain
pada
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian dan perubahan nilai wajar selama
tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari akun
Laba (Rugi) Selisih Kurs pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Outstanding derivative receivables and payables


are presented as part of "Other Receivables and
Other Payables" in the consolidated statements of
financial position and changes in fair value during
the current year are presented as part of Gain
(Loss) on Foreign Exchange" in the consolidated
statements of comprehensive income.

Perusahaan
dan
PT KWT
menandatangani
beberapa kontrak forward valuta asing. Di bawah
ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak
dan nilai wajarnya:

The Company and PT KWT entered into foreign


exchange forward contracts. Below is information
relating to the contracts and their fair values:

Perusahaan

The Company

a. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi


foreign exchange dari Standard Chartered
Bank, Jakarta, dimana Standard Chartered
Bank setuju untuk memberikan fasilitas
transaksi spot dan/atau forward, currency swap,
interest rate options dan transaksi derivatif
lainnya. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
31 Juli 2012 dan dapat diperpanjang secara
otomatis selama 12 bulan ke depan kecuali jika
ditentukan lain oleh bank.

a. The Company obtained a foreign exchange


transaction facility from Standard Chartered
Bank, Jakarta, whereby Standard Chartered
Bank agreed to provide spot transactions
and/or forward, currency swap, interest rate
options and other derivative transactions. This
facility will expire on July 31, 2012 and it can be
automatically extended for another 12 months
unless otherwise determined by the bank.

Sehubungan
Perusahaan
berikut:

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

21 Nov. 2011 - 22 Des. 2011/


Nov. 21, 2011 - Dec. 22, 2011

4 Jan. 2012 - 27 Feb. 2012/


Jan. 4, 2012 - Feb. 27, 2012

US30.000.000

Rp275.506

31 Maret 2011 - 24 Nov. 2011/


March 31, 2011 - Nov. 24, 2011

25 April 2011 - 12 Jan. 2012/


April 25, 2011 - Jan. 12, 2012

US69.000.000

Rp601.652

26 Juli 2011 - 22 Agt. 2011/


July 26, 2011 - Aug. 22, 2011

5 Okt. 2011 - 28 Okt. 2011/


Oct. 5, 2011 - Oct. 28, 2011

US11.000.000

Rp94.381

31 Maret 2011 - 27 Juli 2011/


March 31, 2011 - July 27, 2011

25 April 2011 - 19 Sept. 2011/


April 25, 2011 - Sept. 19, 2011

US41.000.000

Rp353.704

18 Juni 2010 - 30 Juni 2010/


June 18, 2010 - June 30, 2010

15 Juli 2010 - 10 Agt. 2010/


July 15, 2010 - Aug. 10, 2010

US$9.000.000

Rp82.262

4 Jan. 2010 - 6 April 2010/


Jan. 4, 2010 - April 6, 2010

4 Feb. 2010 - 10 Mei 2010/


Feb. 4, 2010 - May 10, 2010

US$11.000.000

Rp101.610

9 Sept. 2009 - 13 Nov. 2009/


Sept. 9, 2009 - Nov. 13, 2009

2 Nov. 2009 - 23 Des. 2009/


Nov. 2, 2009 - Dec. 23, 2009

US$7.000.000

Rp68.235

2011 Annual Report

97

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

b. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi spot


dan forward dari PT Bank Permata Tbk dengan
jumlah risiko kredit maksimum masing-masing
sebesar US$5.000.000, US$2.500.000 dan
US$10.000.000 pada tahun 2011, 2010 dan
2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
16 September 2012.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

b. The Company obtained a spot and forward


transaction facility from PT Bank Permata Tbk
with a maximum credit risk amount amounting
to
US$5,000,000,
US$2,500,000
and
US$10,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This facility will expire on
September 16, 2012.
In connection with the above facility, the
Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

9 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/


Nov. 9, 2011 - Dec. 28, 2011

4 Jan. 2012 - 5 Maret 2012/


Jan. 4, 2012 - March 5, 2012

US$25.000.000

Rp229.776

8 Feb. 2011 - 29 Nov. 2011/


Feb. 8, 2011 - Nov. 29, 2011

8 April 2011 - 19 Jan. 2012/


April 8, 2011 - Jan. 19, 2012

US$128.000.000

Rp1.125.478

2 Agt. 2011 - 23 Nov. 2011/


Aug. 2, 2011 - Nov. 23, 2011

3 Okt. 2011 - 10 Nov. 2011/


Oct. 3, 2011 - Nov. 10, 2011

US$32.000.000

Rp282.241

8 Feb. 2011 - 25 Agt. 2011/


Feb. 8, 2011 - Aug. 25, 2011

8 April 2011 - 9 Sept. 2011/


April 8, 2011 - Sept. 9, 2011

US$69.000.000

Rp599.236

16 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/


Nov. 16, 2010 - Nov. 30, 2010

4 Jan. 2011 - 28 Jan. 2011/


Jan. 4, 2011 - Jan. 28 , 2011

US$12.000.000

Rp108.418

6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/


Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010

16 Nov. 2010 - 17 Des. 2010/


Nov. 16, 2010 - Dec. 17, 2010

US$14.800.000

Rp132.986

7 Sept. 2010 - 30 Sept. 2010/


Sept. 7, 2010 - Sept. 30, 2010

5 Okt. 2010 - 6 Des. 2010/


Oct. 5, 2010 - Dec. 6, 2010

US$12.350.000

Rp111.426

30 Juni 2010/
June 30, 2010

2 Agustus 2010/
August 2, 2010

US$3.000.000

Rp27.339

4 Jan. 2010 -11 Jan. 2010/


Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010

4 Feb. 2010 -15 Maret 2010/


Feb. 4, 2010 - March 15, 2010

US$9.000.000

Rp83.833

26 Juni 2009 - 13 Nov. 2009/


June 26, 2009 - Nov. 13, 2009

21 Agt. 2009 - 17 Des. 2009/


Aug. 21, 2009 - Dec. 17, 2009

US$18.000.000

Rp178.415

c. Perusahaan mengadakan perjanjian foreign


exchange netting dengan The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC),
Jakarta,
dimana
HSBC
setuju
untuk
menyediakan fasilitas transaksi spot dan/atau
forward mata uang dan/atau opsi mata uang
dan/atau transaksi yang merupakan kombinasi
dari fasilitas-fasilitas tersebut dengan jumlah
maksimum paparan terhadap risiko masingmasing sebesar US$5.000.000, US$5.000.000
dan US$28.000.000 pada tahun 2011, 2010
dan 2009. Fasilitas ini akan berakhir pada
tanggal 25 Maret 2012.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

c. The Company entered into foreign exchange


netting agreement with The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC),
Jakarta whereby HSBC agreed to provide spot
transactions and/or currency forward and/or
currency options and/or combine transaction
facilities with maximum exposure to the risk
amounting to US$5,000,000, US$5,000,000
and US$28,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This facility will expire on
March 25, 2012.

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

98

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

24 Nov. 2011 - 21 Des. 2011/


Nov. 24, 2011 - Dec. 21, 2011

4 Jan. 2012 - 24 Feb. 2012/


Jan. 4, 2012 - Feb. 24, 2012

US$33.000.000

Rp303.159

7 Jan. 2011 - 28 Nov. 2011/


Jan. 7, 2011 - Nov. 28, 2011

18 Feb. 2011 - 13 Jan. 2012/


Feb. 18, 2011 - Jan. 13, 2012

US$93.000.000

Rp817.921

26 Juli 2011 - 16 Agt. 2011/


July 26, 2011 - Aug. 16, 2011

3 Okt. 2011 - 25 Okt. 2011/


Oct. 3, 2011 - Oct. 25, 2011

US$10.000.000

Rp85.851

7 Jan. 2011 - 22 Agt. 2011/


Jan. 7, 2011 - Aug. 22, 2011

18 Feb. 2011 - 7 Sept. 2011/


Feb. 18, 2011 - Sept. 7, 2011

US$69.000.000

Rp606.407

30 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/


Nov. 30, 2010 - Dec. 29, 2010

6 Jan. 2011 - 18 Feb. 2011/


Jan. 6, 2011 - Feb. 18, 2011

US$5.000.000

Rp45.412

19 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/


Oct. 19, 2010 - Oct. 26, 2010

26 Nov. 2010 - 14 Des. 2010/


Nov. 26, 2010 - Dec. 14, 2010

US$8.000.000

Rp71.860

8 Sept. 2010 - 29 Sept. 2010/


Sept. 8, 2010 - Sept. 29, 2010

14 Okt. 2010 - 21 Okt. 2010/


Oct. 14, 2010 - Oct. 21, 2010

US$5.000.000

Rp45.087

14 Juni 2010 - 30 Juni 2010/


June 14, 2010 - June 30, 2010

6 Juli 2010 - 20 Agt. 2010/


July 6, 2010 - Aug. 20, 2010

US$13.000.000

Rp119.319

4 Jan. 2010 -11 Jan. 2010/


Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010

8 Feb. 2010 - 4 Maret. 2010/


Feb. 8, 2010 - March 4, 2010

US$3.000.000

Rp27.874

13 November 2009/
November 13, 2009

14 Desember 2009/
December 14, 2009

US$2.000.000

Rp18.770

d. The Company obtained a forward transaction


facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a
maximum amount of US$76,572,973 in 2011,
US$45,000,000 in 2010 and 2009, respectively.
The facility will expire on February 16, 2013.

d. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi


forward dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan
jumlah maksimum masing-masing sebesar
pada tahun US$76.572.973 pada tahun 2011,
US$45.000.000 pada tahun 2010 dan 2009.
Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
16 Februari 2013.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

21 Nov. 2011 - 1 Des. 2011/


Nov. 21, 2011 - Dec. 1, 2011

3 Jan. 2012 - 20 Jan. 2012/


Jan. 3, 2012 - Jan. 20, 2012

US$10.000.000

Rp.92.270

17 Jan. 2011 - 29 Nov. 2011/


Jan. 17, 2011 - Nov. 29, 2011

22 Feb. 2011 - 17 Jan. 2012/


Feb. 22, 2011 - Jan. 17, 2012

US$131.000.000

Rp1.160.225

3 Agt. 2011 - 29 Nov. 2011/


Aug. 3, 2011 - Nov. 29, 2011

3 Okt. 2011 - 22 Nov. 2011/


Oct. 3, 2011 - Nov. 22, 2011

US$22.000.000

Rp194.581

17 Jan. 2011 - 22 Agt. 2011/


Jan. 17, 2011 - Aug. 22, 2011

22 Feb. 2011 - 6 Sept. 2011/


Feb. 22, 2011 - Sept. 6, 2011

US$86.000.000

Rp757.192

30 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/


Nov. 30, 2010 - Dec. 29, 2010

13 Jan. 2011 - 17 Feb. 2011/


Jan. 13, 2011 - Feb. 17, 2011

US$8.000.000

Rp72.779

6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/


Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010

15 Nov. 2010 - 20 Des. 2010/


Nov. 15, 2010 - Dec. 20, 2010

US$15.700.000

Rp141.034

7 Sept. 2010 - 30 Sept. 2010/


Sept. 7, 2010 - Sept. 30, 2010

5 Okt. 2010 - 22 Nov. 2010/


Oct. 5, 2010 - Nov. 22, 2010

US$10.000.000

Rp90.197

16 Juni. 2010 - 30 Juni 2010/


June 16, 2010 - June 30, 2010

19 Juli. 2010 - 8 Agt. 2010/


July 19, 2010 - Aug. 8, 2010

US$12.000.000

Rp109.891

2011 Annual Report

99

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

e. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi


foreign exchange dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum
masing-masing sebesar US$5.000.000 pada
tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan
berakhir pada tanggal 7 Maret 2012.

e. The Company obtained a foreign exchange


transaction facility from PT Bank Danamon
Indonesia Tbk with a maximum amount of
US$5,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This facility will expire on March 7,
2012.

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

Sehubungan
Perusahaan
berikut:

f.

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

14 Nov. 2011 - 23 Des. 2011/


Nov. 14, 2011 - Dec. 23, 2011

6 Jan. 2012 - 1 Maret 2012/


Jan. 6, 2012 - March 1, 2012

US$28.000.000

Rp257.017

17 Jan. 2011 - 29 Nov. 2011/


Jan. 17, 2011 - Nov. 29, 2011

25 Feb. 2011 - 18 Jan. 2012/


Feb. 25, 2011 - Jan. 18, 2012

US$70.000.000

Rp619.841

3 Agt. 2011 - 28 Sept. 2011/


Aug. 3, 2011 - Sept. 28, 2011

4 Okt. 2011 - 21 Nov. 2011/


Oct. 4, 2011 - Nov. 21, 2011

US$17.000.000

Rp149.685

17 Jan. 2011 - 26 Juli 2011/


Jan. 17, 2011 - July 26, 2011

25 Feb. 2011 - 27 Sept. 2011/


Feb. 25, 2011 - Sept. 27, 2011

US$36.000.000

Rp314.723

6 Des. 2010 - 29 Des. 2010/


Dec. 6, 2010 - Dec. 29, 2010

10 Feb. 2011 - 18 Feb. 2011/


Feb. 10, 2011 - Feb. 18, 2011

US$4.000.000

Rp36.384

18 Juni 2010/
June 18, 2010

22 Juli 2010/
July 22, 2010

US$3.000.000

Rp27.477

4 Jan. 2010 - 11 Jan. 2010/


Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010

4 Feb. 2010 - 4 Maret. 2010/


Feb. 4, 2010 - March 4, 2010

US$5.000.000

Rp46.751

26 Juni 2009 - 17 Sept. 2009/


June 26, 2009 - Sept. 17, 2009

21 Agt. 2009 - 24 Nov. 2009/


Aug. 21, 2009 - Nov. 24, 2009

US$10.650.000

Rp107.501

Perusahaan memperoleh fasilitas foreign


exchange dari Citibank N.A. Indonesia
(Citibank) dimana Citibank setuju memberikan
fasilitas transaksi spot, forward dan option
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
US$350.000.000. Fasilitas ini akan berakhir
berdasarkan analisa Citibank terhadap risiko
kredit yang berlaku di pasar.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

f.

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The Company obtained a foreign exchange


facility from Citibank N.A. Indonesia (Citibank)
whereby Citibank agreed to provide transaction
facilities of spot, forward and option with a
maximum amount of US$350,000,000. This
facility will expire based on Citibanks credit risk
analysis of the prevailing market.

100

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

9 Nov. 2011 - 15 Des. 2011/


Nov. 9, 2011 - Dec. 15, 2011

4 Jan. 2012 - 8 Feb. 2012/


Jan. 4, 2012 - Feb. 8, 2012

US$8.000.000

Rp.73.169

17 Jan. 2011 - 9 Nov. 2011/


Jan. 17, 2011 - Nov. 9, 2011

25 Feb. 2011 - 3 Jan. 2012/


Feb. 25, 2011 - Jan. 3, 2012

US$54.000.000

Rp477.665

3 Agt. 2011 - 29 Sept. 2011/


Aug. 3, 2011 - Sept. 29, 2011

4 Okt. 2011 - 29 Nov. 2011/


Oct. 4, 2011 - Nov. 29, 2011

US$10.000.000

Rp88.656

17 Jan. 2011 - 2 Agt. 2011/


Jan. 17, 2011 - Aug. 2, 2011

25 Feb. 2011 - 28 Sept. 2011/


Feb. 25, 2011 - Sept. 28, 2011

US$36.000.000

Rp317.562

11 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/


Nov. 11, 2010 - Nov. 30, 2010

5 Jan. 2011 - 24 Jan. 2011/


Jan. 5, 2011 - Jan. 24, 2011

US$9.000.000

Rp81.274

7 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/


Oct. 7, 2010 - Oct. 26, 2010

12 Nov. 2010 - 15 Des. 2010/


Nov. 12, 2010 - Dec. 15, 2010

US$8.000.000

Rp71.856

8 Sept. 2010 - 23 Sept. 2010/


Sept. 8, 2010 - Sept. 23, 2010

20 Okt. 2010 - 24 Nov. 2010/


Oct. 20, 2010 - Nov. 24, 2010

US$14.000.000

Rp127.134

18 Juni 2010 - 21 Juni 2010/


June 18, 2010 - June 21, 2010

22 Juli 2010 - 2 Agt. 2010/


July 22, 2010 - Aug. 2, 2010

US$6.000.000

Rp54.714

4 Jan. 2010 - 11 Jan. 2010/


Jan. 4, 2010 - Jan. 11, 2010

8 Feb. 2010 - 10 Maret 2010/


Feb. 8, 2010 - March 10, 2010

US$11.000.000

Rp101.980

g. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign


exchange dari Deutsche Bank AG dengan
jumlah risiko kredit maksimum sebesar
EUR1.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2012 namun dapat
diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan
ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu
terpenuhi.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

g. The Company obtained a foreign exchange


facility from Deutsche Bank AG, with a
maximum credit risk amount of EUR1,000,000.
This facility will expire on October 31, 2012 but
can be automatically extended for 12 months
upon fulfillment of certain conditions.

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

11 Januari 2010/
January 11, 2010

4 Maret 2010/
March 4, 2010

US$3.000.000

Rp27.645

28 September 2009/
September 28, 2009

1 Desember 2009/
December 1, 2009

US$2.000.000

Rp19.460

2011 Annual Report

101

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

h. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign


exchange line dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, dimana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
setuju memberikan fasilitas transaksi forward
dan mata uang lainnya dengan jumlah
maksimum sebesar US$50.000.000 pada tahun
2011 dan US$15.000.000 pada tahun 2010 dan
2009. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
27 Juni 2012.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

i.

h. The Company obtained a foreign exchange line


facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
whereby PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed
to provide forward and other currency
transaction facilities with a maximum amount of
US$50,000,000 in 2011 and US$15,000,000 in
2010 and 2009, respectively. This facility will
expire on June 27, 2012.
In connection with the above facility, the
Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

7 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/


Nov. 7, 2011 - Dec. 28, 2011

3 Jan. 2012 - 6 Maret 2012/


Jan. 3, 2012 - March 6, 2012

US$45.000.000

Rp279.189

18 Jan. 2011 - 23 Nov. 2011/


Jan. 18, 2011 - Nov. 23, 2011

2 Maret. 2011 - 9 Jan. 2012/


March 2, 2011 - Jan. 9, 2012

US$145.000.000

Rp1.271.048

26 Juli 2011 - 29 Sept. 2011/


July 26, 2011 - Sept. 29, 2011

3 Okt. 2011 - 21 Nov. 2011/


Oct. 3, 2011 - Nov. 21, 2011

US$30.000.000

Rp261.947

18 Jan. 2011 - 16 Agt. 2011/


Jan. 18, 2011 - Aug. 16, 2011

2 Mar. 2011 - 22 Sept. 2011/


Mar. 2, 2011 - Sept. 22, 2011

US$84.000.000

Rp729.912

16 Nov. 2010 - 29 Des. 2010/


Nov. 16, 2010 - Dec. 29, 2010

5 Jan. 2011 - 18 Feb. 2011/


Jan. 5, 2011 - Feb. 18, 2011

US$13.980.000

Rp126.592

6 Okt. 2010 - 28 Okt. 2010/


Oct. 6, 2010 - Oct. 28, 2010

4 Nov. 2010 - 20 Des. 2010/


Nov. 4, 2010 - Dec. 20, 2010

US$16.760.000

Rp150.384

7 Sept. 2010 - 28 Sept. 2010/


Sept. 7, 2010 - Sept. 28, 2010

6 Okt. 2010 - 8 Des. 2010/


Oct. 6, 2010 - Dec. 8, 2010

US$26.850.000

Rp243.275

14 Juni 2010 - 29 Juni 2010/


June 14, 2010 - June 29, 2010

2 Juli 2010 - 30 Juli 2010/


July 2, 2010 - July 30, 2010

US$16.000.000

Rp146.704

4 Jan. 2010 - 6 Apr. 2010/


Jan. 4, 2010 - Apr. 6, 2010

8 Feb. 2010 - 3 Mei 2010/


Feb. 8, 2010 - May 3, 2010

US$30.000.000

Rp277.591

16 Juni 2009 - 16 Nov. 2009/


June 16, 2009 - Nov. 16, 2009

14 Agt. 2009 - 23 Des. 2009/


Aug. 14, 2009 - Dec. 23, 2009

US$49.400.000

Rp468.393

Perusahaan memperoleh fasilitas foreign


exchange
dari
PT Danareksa
(Persero)
(Danareksa) dimana Danareksa setuju untuk
memberikan fasilitas transaksi spot, forward,
swap dan option dengan jumlah maksimum
masing-masing
sebesar
US$20.000.000.
Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal
18 Agustus 2012.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

i.

In connection with the above facility, the


Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The Company obtained a foreign exchange


facility
from
PT Danareksa
(Persero)
(Danareksa) whereby Danareksa agreed to
provide transaction facilities of spot, forward
and option with a maximum amount of
US$20,000,000. This facility will expire on
August 18, 2012.

102

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

j.

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

24 Nov. 2011 - 28 Des. 2011/


Nov. 24, 2011 - Dec. 28, 2011

11 Jan. 2012 - 5 Maret 2012/


Jan. 11, 2012 - March 5, 2012

US$11.000.000

Rp101.573

18 Jan. 2011 - 28 Nov. 2011/


Jan. 18, 2011 - Nov. 28, 2011

1 Maret 2011 - 18 Jan. 2012/


March 1, 2011 - Jan. 18, 2012

US$48.000.000

Rp425.565

15 Agt. 2011 - 16 Agt. 2011/


Aug. 15, 2011 - Aug. 16, 2011

24 Okt. 2011 - 25 Okt. 2011/


Oct. 24, 2011 - Oct. 25, 2011

US$2.000.000

Rp17.193

18 Jan. 2011 - 1 Agt. 2011/


Jan. 18, 2011 - Aug. 1, 2011

1 Maret 2011 - 28 Sept. 2011/


March 1, 2011 - Sept. 28, 2011

US$39.000.000

Rp343.985

3 Nov. 2010 - 30 Nov. 2010/


Nov. 3, 2010 - Nov. 30, 2010

22 Des. 2010 - 21 Jan. 2011/


Dec. 22, 2010 - Jan. 21, 2011

US$10.000.000

Rp90.200

7 Okt. 2010 - 26 Okt. 2010/


Oct. 7, 2010 - Oct. 26, 2010

15 Nov. 2010 - 14 Des. 2010/


Nov. 15, 2010 - Dec. 14, 2010

US$6.000.000

Rp53.862

Perusahaan memperoleh fasilitas foreign


exchange dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dengan jumlah maksimum
masing-masing
sebesar
US$50.000.000,
US$15.000.000 dan US$15.000.000 pada
tahun 2011, 2010 dan 2009. Fasilitas ini akan
berakhir pada tanggal 2 Mei 2012.
Sehubungan
Perusahaan
berikut:

j.

The Company obtained a foreign exchange


facility from PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk for a maximum facility of
US$50,000,000,
US$15,000,000
and
US$15,000,000 in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This facility will expire on May 2,
2012.
In connection with the above facility, the
Company made the following transactions:

dengan
fasilitas
di
atas,
melakukan transaksi-transaksi

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

Perusahaan menerima/
The Company receives

Perusahaan membayar/
The Company pays

23 Nov. 2011 28 Des. 2011/


Nov. 23, 2011 - Dec. 28, 2011

9 Jan. 2012 6 Maret 2012/


Jan. 9, 2012 - March 6, 2012

US$7.000.000

Rp.64.472

22 Sept. 2011 - 23 Nov. 2011/


Sept. 22, 2011 - Nov. 23, 2011

7 Nov. 2011 - 9 Jan. 2012/


Nov. 7, 2011 - Jan. 9, 2012

US$12.000.000

Rp108.805

22 Sept. 2011 - 29 Sept. 2011/


Sept. 22, 2011 - Sept. 29, 2011

7 Nov. 2011 - 29 Nov. 2011/


Nov. 7, 2011 - Nov. 29, 2011

US$9.000.000

Rp81.808

11 Nov. 2010 - 23 Nov. 2010/


Nov. 11, 2010 - Nov. 23, 2010

4 Jan. 2011 - 12 Jan. 2011/


Jan 4, 2011 - Jan 12, 2011

US$10.000.000

Rp89.946

28 Oktober 2010/
October 28, 2010

16 Des. 2010 - 20 Des. 2010/


Dec. 16, 2010 - Dec. 20, 2010

US$3.500.000

Rp31.510

8 Sept. 2010 - 28 Sept. 2010/


Sept. 8, 2010 - Sept. 28, 2010

22 Okt. 2010 - 23 Nov. 2010/


Oct. 22, 2010 - Nov. 23, 2010

US$18.000.000

Rp163.777

14 Juni 2010 - 29 Juni 2010/


June 14, 2010 - June 29, 2010

6 Juli 2010 - 29 Juli 2010/


July 6, 2010 - July 29, 2010

US$15.000.000

Rp137.699

16 September 2009/
September 16, 2009

18 November 2009/
November 18, 2009

US$2.000.000

Rp19.676

2011 Annual Report

103

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS


(continued)

Entitas Anak - PT KWT

The Subsidiary - PT KWT

k. PT KWT memperoleh fasilitas transaksi forward


dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah
maksimum sebesar US$20.000.000 pada
tanggal 25 November 2011. Fasilitas ini akan
berakhir pada tanggal 16 September 2012.

k. The KWT obtained a forward transaction facility


from PT Bank Permata Tbk with a maximum
amount of US$20,000,000 on November 25,
2011. The facility will expire on September 16,
2012.

Sehubungan dengan fasilitas di atas, PT KWT


melakukan transaksi-transaksi berikut:

In connection with the above facility, PT KWT


made the following transactions:

l.

Periode awal kontrak/


Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

PT KWT menerima/
PT KWT receives

PT KWT membayar/
PT KWT pays

19 Desember 2011/
December 19, 2011

18 Januari 2012/
January 18, 2012

US$5.100.000

Rp46.675

9 November 2011/
November 9, 2011

5 Desember 2011/
December 5, 2011

US$1.000.000

Rp8.975

7 November 2011/
November 7, 2011

2 Desember 2011/
December 2, 2011

US$300.000

Rp2.697

4 November 2011/
November 4, 2011

2 Desember 2011/
December 2, 2011

US$1.000.000

Rp8.982

28 Oktober 2011/
October 28, 2011

2 Desember 2011/
December 2, 2011

US$500.000

Rp4.434

27 Oktober 2011/
October 27, 2011

18 November 2011/
November 18, 2011

US$500.000

Rp4.452

PT KWT memperoleh fasilitas transaksi forward


dari PT ANZ Panin Bank dengan jumlah
maksimum sebesar US$500.000 pada tanggal
19 Desember 2011. Fasilitas ini berakhir pada
tanggal 5 Januari 2012.

l.

The KWT obtained a forward transaction facility


from PT ANZ Panin Bank with a maximum
amount of US$500,000 on December 19, 2011.
The facility was expire on January 5, 2012.
In connection with the above facility, PT KWT
made the following transactions:

Sehubungan dengan fasilitas di atas, PT KWT


melakukan transaksi-transaksi berikut:
Periode awal kontrak/
Contract beginning period

Tanggal-tanggal penyelesaian/
Settlement dates

PT KWT menerima/
PT KWT receives

PT KWT membayar/
PT KWT pays

19 Desember 2011/
December 19, 2011

5 Januari 2012/
January 5, 2012

US$500.000

Rp4.578

18. PERPAJAKAN

18. TAXATION

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

a. Pajak dibayar di muka

a. Prepaid taxes

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pajak Pertambahan Nilai

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010
-

115.074

104

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
15.116

Value-Added Tax

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

b. Estimasi tagihan pajak

Tahun berjalan
Perusahaan
Entitas Anak
Tahun sebelumnya
Entitas Anak
Sub-total
Pajak Pertambahan Nilai
Total

b. Estimated claims for tax refund

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

387.630
13.434

209.647
16.056

136.663
12.814

16.753

13.095

20.352

Current year
The Company
The Subsidiaries
Previous years
The Subsidiaries

417.817

238.798

169.829

Sub-total

88.133

64.338

16.962

Value-Added Tax

505.950

303.136

186.791

Total

c. Utang pajak

Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23/26
Pasal 25
Pasal 29
Pasal 4(2)
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak daerah dan retribusi
Total

c. Taxes payable

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

18.418
3.554
7.428
20.743
7.330
17.159
41.684
9.983

34.881
2.389
8.474
3.133
8.813
1.586
19.635
6.742

52.047
3.773
3.274
1.257
24.148
11.327
5.205

Income taxes:
Article 21
Article 22
Articles 23/26
Article 25
Article 29
Article 4(2)
Value-Added Tax
Regional tax and retribution

126.299

85.653

101.031

Total

d. Beban (manfaat) pajak

d. Tax expense (benefit)


2011

2010

Beban pajak kini


Perusahaan
Entitas Anak

118.654

91.586

Current tax expense


The Company
The Subsidiaries

Sub-total

118.654

91.586

Sub-total

Beban (manfaat) pajak tangguhan


Perusahaan
Entitas Anak

(13.362)
(7.268)

226.723
7.972

Deferred tax expense (benefit)


The Company
The Subsidiaries

Sub-total

(20.630)

234.695

Sub-total

98.024

326.281

Tax expense, net

Beban pajak, neto

2011 Annual Report

105

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

e. Pajak kini

e. Current tax
The reconciliation between profit before tax
expense (benefit) as reported in the
consolidated statements of comprehensive
income and the Companys estimated tax loss
is as follows:

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban


(manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi
rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

2011
Laba sebelum beban (manfaat) pajak
sesuai laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Laba sebelum beban pajak
Entitas Anak
Laba sebelum beban (manfaat) pajak
Perusahaan
Beda temporer:
Penyisihan (pemulihan) penurunan
nilai persediaan dan persediaan
usang, neto
Penyusutan dan laba penjualan
aset tetap
Penurunan nilai piutang, bersih
Amortisasi biaya emisi efek ekuitas
Kesejahteraan karyawan
Bagian atas laba bersih Entitas Anak
dan Asosiasi
Sub-total

2010

1.120.867
(109.212)
1.011.655

1.387.148
(97.742)
1.289.406

Profit before tax expense (benefit) per


consolidated statements of
comprehensive income
Profit before tax expense of
the Subsidiaries
Profit before tax expense (benefit)
of the Company

15.483

(7.692)

50.734
8.110
(22.190)
38.005

(9.671)
44.038
(3.697)
5.494

(295.276)

(244.447)

Temporary differences:
Provision for (recovery of) decline
in value of inventory and
inventory obsolescence, net
Depreciation and gain from sale
of fixed assets
Impairment of receivables, net
Amortization of stock issuance costs
Employees benefits
Share in net profit of the Subsidiaries
and Associates

(205.134)

(215.975)

Sub-total

57.659
90.226

83.957
31.914

35.749

18.660

Beda tetap:
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Beban bunga
Beban program tanggung jawab
sosial dan lingkungan
Penghasilan bunga yang telah
dikenakan pajak final
Pendapatan yang telah dibebankan
pajak penghasilan final

(92.357)

(39.495)

(861.080)

(153.348)

Permanent differences:
Non-deductible expenses
Interest expense
Corporate social responsibility
expenses
Interest income already subject
to final income tax
Income already subject to
final income tax

Sub-total

(769.803)

(58.312)

Sub-total

Estimasi laba kena pajak


Kompensasi rugi fiskal

36.718
(47.466)

1.015.119
(1.062.585)

Estimated taxable income


Tax loss carry forward

Estimasi rugi fiskal setelah


kompensasi rugi fiskal

(10.748)

(47.466)

Estimated tax loss after compensation


of tax loss carry forward

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

106

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

e. Pajak kini (lanjutan)

e. Current tax (continued)


The estimated current tax expense and income
tax payable (claims for tax refund) are as
follows:

Estimasi beban pajak kini dan utang (tagihan)


pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2011
Estimasi laba kena pajak Perusahaan

2010

36.718

1.015.119

Estimated taxable income the Company

Current tax expense - the Company

Pembayaran pajak penghasilan di muka


Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25

203.306
887
183.437

208.180
1.467
-

Prepayments of income taxes


Income tax article 22
Income tax article 23
Income tax article 25

Sub-total

387.630

209.647

Sub-total

Estimated income tax payable

387.630

209.647

Estimated claims for tax refund

Beban pajak kini - Perusahaan

Estimasi utang pajak penghasilan


Estimasi tagihan pajak penghasilan

The calculations of corporate income tax in


2011 and 2010 conform with the amounts that
will be and had been reported by the Company
to the Tax Office in its Annual Tax Return
(SPT).

Perhitungan pajak penghasilan badan tahun


2011 dan 2010 sesuai dengan yang akan dan
telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) kepada
Kantor Pelayanan Pajak.
f.

Pajak tangguhan

f.

Deferred tax
The details of deferred tax expense (benefit)
are as follows:

Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan


adalah sebagai berikut:
2011

2010

Pengaruh pajak atas beda temporer


pada tarif pajak yang berlaku:

The effect of temporary differences


at the prevailing tax rates:

Perusahaan
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang, neto
Penyisihan (pemulihan) penurunan
nilai persediaan dan persediaan
usang, neto
Biaya emisi efek ekuitas
Kesejahteraan karyawan
Penyusutan
Rugi fiskal

(2.028)

(11.010)

(3.871)
5.542
(9.501)
(12.683)
9.179

1.923
(21.261)
(1.373)
2.418
256.026

Sub-total

(13.362)

226.723

2011 Annual Report

107

The Company
Provision for impairment losses on
receivables, net
Provision for (recovery of) decline
in value of inventory and inventory
obsolescence, net
Stock issuance cost
Employee benefits
Depreciation
Tax loss
Sub-total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)


f.

18. TAXATION (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

f.
2011

Entitas Anak
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang, neto
Penyisihan persediaan
usang
Penyisihan (pemulihan) penurunan
nilai persediaan, neto
Kesejahteraan karyawan
Penyusutan
Rugi fiskal
Lain-lain
Sub-total
Beban (manfaat) pajak
tangguhan, neto

2010
The Subsidiaries
Provision for impairment losses on
receivables, net
Provision for inventory
obsolescence
Provision for (recovery of) decline
in value of inventory, net
Employee benefits
Depreciation
Tax loss
Others

(1.082)

(368)

(499)

(328)

277
(1.907)
(2.385)
420
(2.092)

1.180
(1.462)
(1.848)
9.910
888

(7.268)

7.972

Sub-total

(20.630)

234.695

Deferred tax expense (benefit),


net

The tax effects of temporary differences


between accounting and tax reporting are as
follows:

Pengaruh pajak atas beda temporer antara


pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai
berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

Deferred tax (continued)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang, neto
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan persediaan usang
Biaya emisi efek ekuitas
Liabilitas kesejahteraan
karyawan
Rugi fiskal
Liabilitas pajak tangguhan
Aset tetap
Aset (liabilitas) pajak tangguhan,
neto

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The Company

24.220

22.192

11.182

4.370

2.040

3.963

10.118
15.719

8.577
21.261

8.577
-

46.585
2.688

37.084
11.867

35.711
267.893

(134.059)

(146.742)

(144.324)

(30.359)

(43.721)

183.002

108

Deferred tax assets


Allowance for impairment losses on
receivables, net
Allowance for decline in value
of inventory
Allowance for inventory
obsolescence
Stock issuance cost
Estimated liabilities for employee
benefits
Tax loss
Deferred tax liability
Fixed assets
Deferred tax assets (liability), net

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)


f.

18. TAXATION (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

f.

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

Deferred tax (continued)


1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Entitas Anak
Aset pajak tangguhan
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Daya Listrik
PT Meratus Jaya Iron & Steel
PT Krakatau Medika
PT Krakatau Industrial Estate
Cilegon
PT Krakatau Daya Tirta
Total
Liabilitas pajak tangguhan
PT Krakatau Wajatama
PT Krakatau Information Technology
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Industrial Estate
Cilegon
Total
Aset pajak tangguhan
konsolidasian, neto
Liabilitas pajak tangguhan
konsolidasian, neto

The Subsidiaries
9.232
7.251
6.904
3.438

10.662
6.306
3.990
3.483

11.564
3.863
2.131
1.855

2.805
31

2.168
35

53

Deferred tax assets


PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Daya Listrik
PT Meratus Jaya Iron & Steel
PT Krakatau Medika
PT Krakatau Industrial Estate
Cilegon
PT Krakatau Daya Tirta

29.661

26.644

19.466

Total

(14.151)
(1.539)
(517)
(460)

(16.292)
(1.215)
(2.662)
(749)

(3.137)
(386)
(978)
(717)

(16.667)

(20.918)

29.661

26.644

(47.026)

(64.639)

(5.768)

Total

202.468
(5.768)

Consolidated deferred tax


assets, net
Consolidated deferred tax
liabilities, net

Deferred tax assets (other than accumulated


fiscal losses) and deferred tax liabilities arose
from the differences in the methods or basis
used for accounting and tax reporting
purposes, which mainly consist of depreciation
on fixed assets, allowance for impairment
losses on receivables, allowance for decline in
value of inventory, allowance for inventory
obsolescence and provision for employee
benefits. The difference in the basis of
recording of fixed assets is due to the
differences in the estimated useful lives of the
assets and depreciation method used for
accounting and tax reporting purposes. The
difference in the basis of allowance for
impairment losses on receivables, allowance
for decline in value of inventory, allowance for
inventory obsolescence, stock issuance cost
and provision for employee benefits is due to
the difference in the timing of recognition of
expenses for accounting and tax reporting
purposes.

Aset pajak tangguhan (selain akumulasi rugi


fiskal) dan liabilitas pajak tangguhan yang
berasal dari perbedaan metode atau dasar
yang digunakan untuk tujuan pencatatan
menurut pelaporan akuntansi dan pajak,
terutama terdiri dari penyusutan aset tetap,
cadangan kerugian penurunan nilai piutang,
penyisihan
penurunan
nilai
persediaan,
penyisihan persediaan usang dan provisi untuk
kesejahteraan karyawan. Perbedaan pada
dasar pencatatan aset tetap adalah karena
adanya perbedaan taksiran masa manfaat aset
dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan
akuntansi dan pajak. Perbedaan pada dasar
cadangan kerugian penurunan nilai piutang,
penyisihan
penurunan
nilai
persediaan,
penyisihan persediaan using, biaya emisi efek
ekuitas dan provisi untuk kesejahteraan
karyawan karena adanya perbedaan waktu
pengakuan beban untuk tujuan pelaporan
akuntansi dan pajak.

2011 Annual Report

(550)

Deferred tax liabilities


PT Krakatau Wajatama
PT Krakatau Information Technology
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Industrial Estate
Cilegon

109

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)


f.

18. TAXATION (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

f.

Deferred tax (continued)

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak


berpendapat bahwa aset pajak tangguhan
dapat direalisasi.

The management of the Company and


Subsidiaries is of the opinion that deferred tax
assets are recoverable.

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak yang


dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku dari laba akuntansi sebelum beban
(manfaat) pajak dan beban pajak neto seperti
yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:

The reconciliation between tax expense


(benefit) computed using the prevailing tax
rates on the accounting income before tax
expense (benefit) and the net tax expense as
reported in the consolidated statements of
comprehensive income is as follows:

Laba sebelum beban (manfaat)


pajak Perusahaan
Beban pajak dengan tarif pajak
yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap
Bagian atas laba neto Entitas Anak
dan Asosiasi
Pengakuan aset pajak tangguhan
dari biaya emisi efek ekuitas
Koreksi pajak

2011

2010

1.011.655

1.289.406

252.913
(192.451)

322.352
(14.578)

(73.824)

(61.112)

(22.184)
2.245

Profit before tax expense (benefit)


of the Company
Tax expense computed using
the prevailing tax rate
Tax effect of permanent differences
Share in net profit of the Subsidiaries
and Associates
Recognition of deferred tax assets
from stock issuance costs
Tax correction

Beban (manfaat) pajak Perusahaan

(13.362)

226.723

Tax expense (benefit) of the Company

Beban pajak Entitas Anak


Pajak kini
Pajak tangguhan

118.654
(7.268)

91.586
7.972

Tax expense of the Subsidiaries


Current tax
Deferred tax

Total beban pajak Entitas Anak

111.386

99.558

Total tax expense of the Subsidiaries

98.024

326.281

Tax expense, net

Beban pajak, neto

g. Surat Ketetapan Pajak

g. Tax Assessment Letters

Perusahaan

The Company

Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan


menerima
Pengembalian
Pendahuluan
Kelebihan Pajak (PPKP) atas Pajak
Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar
Rp209.752 yang telah diterima Perusahaan
pada bulan Juni 2011.

On May 26, 2011, the Company received


Preliminary Refund of Tax Overpayment
(PPKP) for its 2010 Corporate Income Tax
amounting to Rp209,752 which was received
by the Company in June 2011.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

110

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)

g. Tax Assessment Letters (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan


menerima PPKP atas Pajak Penghasilan
Badan tahun 2009 sebesar Rp136.650 yang
telah diterima Perusahaan pada bulan Juni
2010.

On May 26, 2010, the Company received


PPKP for its 2009 Corporate Income Tax
amounting to Rp136,650 which was received
by the Company in June 2010.

Pada tanggal 12 Februari 2009, Perusahaan


menerima PPKP atas Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) Masa Desember 2008 sebesar
Rp218.228 yang telah diterima Perusahaan
pada bulan Maret 2009. Pada tanggal
24 Agustus 2009, Perusahaan menerima
pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008
sebesar Rp18.426 yang telah diterima pada
bulan Agustus 2009.

On February 12, 2009, the Company received


PPKP for its December 2008 Value-Added Tax
(VAT) amounting to Rp218,228, which was
received by the Company in March 2009. On
August 24, 2009, the Company received
Refund of Tax Overpayment for its 2008
Corporate Income Tax amounting to Rp18,426
which was received in August 2009.

Entitas Anak - PT KWT

The Subsidiary - PT KWT

Pada tanggal 25 Agustus 2011, PT KWT


menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan
tahun 2009 sebesar Rp11.919. Selisih antara
jumlah yang ditagih oleh PT KWT dengan
jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak
sebesar Rp27 dibebankan pada usaha tahun
berjalan dan disajikan sebagai bagian dari
Beban Lain-lain pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2011.

On August 25, 2011, PT KWT received Tax


Assessment Letters of Overpayment (SKPLB)
for its 2009 Corporate Income Tax amounting
to Rp11,919. The difference between the
amount claimed by PT KWT and the amount
refunded by the Tax Office of Rp27 was
charged to current year operations and
presented as part of Other Expenses in the
2011 consolidated statement of comprehensive
income.

Pada tanggal 14 Juli 2010, PT KWT menerima


SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun
2008 sebesar Rp16.150 dan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak
penghasilan pasal 21 dan PPN tahun 2008
yang berjumlah Rp699. Selisih antara jumlah
yang ditagih oleh PT KWT sebesar Rp791
dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor
Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan
dan disajikan sebagai bagian dari Beban Lainlain pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun 2010.

On July 14, 2010, PT KWT received SKPLB for


its 2008 Corporate Income Tax amounting to
Rp16,150 and Tax Assessments Letter for
Underpayment (SKPKB) of income tax article
21 and VAT for year 2008 amounting to Rp699.
The difference between the amount claimed by
PT KWT amounted to Rp791 and the amount
refunded by the Tax Office was charged to
current year operations and presented as part
of Other Expenses in the 2010 consolidated
statement of comprehensive income.

Entitas Anak - PT KHIP

The Subsidiary - PT KHIP

Pada tanggal 15 April 2011, PT KHIP


menerima SKPLB atas PPN tahun 2009
sebesar Rp5.545. Selisih antara jumlah yang
ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang
dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp384
dibebankan pada usaha tahun berjalan dan
disajikan sebagai bagian dari Beban Lain-lain
pada
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian tahun 2011.

On April 15, 2011, PT KHIP received SKPLB


for its 2009 VAT amounting to Rp5,545. The
difference between the amount claimed by
PT KHIP and the amount refunded by the Tax
Office of Rp384 was charged to current year
operations and presented as part of Other
Expenses in the 2011 consolidated statement
of comprehensive income.

2011 Annual Report

111

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

18. TAXATION (continued)

g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)

g. Tax Assessment Letters (continued)

Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)

The Subsidiary - PT KHIP (continued)

Pada tanggal 24 November 2010, PT KHIP


menerima SKPLB atas PPN tahun 2008
sebesar Rp11.292. Selisih antara jumlah yang
ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang
dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp195
dibebankan pada usaha tahun berjalan dan
disajikan sebagai bagian dari Beban Lain-lain
pada
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian tahun 2010.
Entitas Anak - PT MJIS

On November 24, 2010, PT KHIP received


SKPLB for its 2008 VAT amounting to
Rp11,292. The difference between the amount
claimed by PT KHIP and the amount refunded
by the Tax Office of Rp195 was charged to
current year operations and presented as part
of Other Expenses in the 2010 consolidated
statement of comprehensive income.
The Subsidiary - PT MJIS
On August 12, 2011, PT MJIS received SKPLB
for its 2009 VAT amounting to Rp8,219. The
difference between the amount claimed by
PT MJIS and the amount refunded by the Tax
Office of Rp7 was charged to current year
operations and presented as part of Other
Expenses in the 2011 consolidated statement
of comprehensive income.

Pada tanggal 12 Agustus 2011, PT MJIS


menerima SKPLB atas PPN tahun 2009
sebesar Rp8.219. Selisih antara jumlah yang
ditagih oleh PT MJIS dengan jumlah yang
dikembalikan oleh Kantor Pajak sebesar Rp7
dibebankan pada usaha tahun berjalan dan
disajikan sebagai bagian dari Beban Lain-lain
pada
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian tahun 2011.
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

19. ACCRUED EXPENSES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Upah dan kompensasi karyawan
Biaya angkut
Jasa pelabuhan
Biaya proyek
Bunga
Jasa profesional
Royalti dan retribusi ke Pemerintah
Daerah
Sewa
Lain-lain
Total

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

96.576
48.210
19.494
17.927
12.028
10.214

155.693
36.574
7.775
8.107
8.307
8.659

148.872
43.008
3.582
14.586
5.702
22.192

4.859
3.155
42.467

4.715
3.173
33.456

4.645
5.785
23.507

Wages and employee compensation


Delivery expenses
Port services
Project expenses
Interest
Professional fees
Royalty and retribution to District
Government
Rent
Others

254.930

266.459

271.879

Total

20. UANG MUKA PENJUALAN DAN LAINNYA

20. SALES AND OTHER ADVANCES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Uang muka konstruksi, bagian


jangka pendek
Uang muka pelanggan
Lain-lain

297.797
152.049
16.651

59.807
143.017
15.798

132.692
128.683
3.036

Advances for construction,


short-term portion
Advances from customers
Others

Total

466.497

218.622

264.411

Total

Uang muka konstruksi, bagian


jangka panjang

227.039

Advances for construction,


long-term portion

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

112

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
20. UANG MUKA
(lanjutan)

PENJUALAN

DAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

LAINNYA

20. SALES AND OTHER ADVANCES (continued)


Advances for construction represent advances
received from the project owners which will be
accounted for according to the progress billings.

Uang muka konstruksi merupakan uang muka


yang diterima dari pemberi kerja yang akan
diperhitungkan sesuai dengan tagihan termin.
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG

21. LONG-TERM LOANS


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Pinjaman bank
Perusahaan
Pihak ketiga
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau dan
UniCredit Bank AG
(EUR32.804.333 pada tahun 2011
dan EUR20.254.739 pada tahun 2010)
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia

Bank loans

385.091

242.161

40.378

121.133

201.888

24.927

50.000

83.334

Entitas Anak
PT Meratus Jaya Iron & Steel
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Krakatau Daya Listrik
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT KHI Pipe Industries
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Rp45.772 dan US$560.000 pada
tahun 2011, Rp55.731 dan US$1.120.000
pada tahun 2010, Rp64.810 dan
US$2.005.000 pada tahun 2009)
PT Krakatau Tirta Industri
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Krakatau Bandar Samudera
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Krakatau Wajatama
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Krakatau Information Technology
Entitas berelasi dengan pemerintah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(US$8.201 pada tahun 2010 dan
US$31.847 pada tahun 2009)

2011 Annual Report

The Company
Third parties
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau and
UniCredit Bank AG
(EUR32,804,333 in 2011 and
EUR20,254,739 in 2010)
Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Indonesia Eximbank
The Subsidiaries

490.049

320.908

148.174

50.850

65.801

41.409

33.450

30.349

15.024

113

79.943

PT Meratus Jaya Iron & Steel


Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Krakatau Daya Listrik


Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

83.657

PT KHI Pipe Industries


Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Rp45,772 and US$560,000 in 2011,
Rp55,731 and US$1,120,000
in 2010, Rp64,810 and
US$2,005,000 in 2009)

PT Krakatau Tirta Industri


Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Krakatau Bandar Samudera


Government-related entities
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

23.861

PT Krakatau Wajatama
Government-related entities
4.233 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon


Government-related entities
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

74

PT Krakatau Information Technology


Government-related entities
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(US$8,201 in 2010 and
US$31,847 in 2009)

299

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

Utang konstruksi
Pihak ketiga
Bank Austria Aktiengesellschaft qq.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR20.450.499 pada tahun 2011,
EUR22.722.777 pada tahun 2010 dan
EUR24.995.054 pada tahun 2009)

Construction loans

240.070

271.668

337.676

Third parties
Bank Austria Aktiengesellschaft qq.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(EUR20,450,499 in 2011,
EUR22,722,777 in 2010 and
EUR24,995,054 in 2009)

1.499.771

1.095.606

791.030

Total

Dikurangi pinjaman jangka panjang yang


jatuh tempo dalam waktu satu tahun

186.582

233.543

222.390

Less current maturities of long-term


loans

Bagian pinjaman jangka panjang, neto

1.313.189

862.063

568.640

Long-term portion, net

Total

Perusahaan
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau
UniCredit Bank AG (UniCredit)

The Company
(KfW)

Kreditanstalt Fur Wiederaufbau


UniCredit Bank AG (UniCredit)

dan

(KfW)

and

Berdasarkan
perjanjian
pinjaman
tanggal
26 Agustus 2009 dan amandemen perjanjian
tanggal 10 Agustus 2010 dan 5 Mei 2011,
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi
dari KfW dan UniCredit (Pemberi Pinjaman)
dengan jumlah maksimum sebesar EUR38.741.100
(porsi pinjaman KfW sebesar EUR18.500.000 dan
UniCredit sebesar EUR20.241.100). Pinjaman ini
digunakan untuk membiayai proyek revitalisasi
pabrik HSM dan dilunasi dalam 16 kali angsuran
setengah tahunan yang sama dimulai pada bulan
Agustus 2011. Porsi pinjaman KfW dikenakan
bunga sebesar CIRR atas pinjaman dalam Euro
ditambah 0,75% per tahun sedangkan porsi
pinjaman UniCredit dikenakan bunga sebesar
EURIBOR+1,50% per tahun.

Based on the loan agreement dated August 26,


2009 and the amendment agreement dated
August 10, 2010 and May 5, 2011, the Company
obtained an investment credit facility from KfW and
UniCredit (the Lenders) with a maximum amount
of
EUR38,741,100
(KfWs
portion
is
EUR18,500,000
and
UniCredits
portion
EUR20,241,100). This loan was granted to finance
the revitalization project of HSM plant and is
repayable in 16 equal semi-annual installments
starting from August 2011. The KfWs loan portion
is subject to interest at the CIRR applicable for
loans denominated in Euro plus 0.75% per annum
and the UniCredits loan portion is subject to
interest at EURIBOR+1.50% per annum.

Pinjaman ini dijamin secara pari passu dengan


jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari
Bank Mandiri (Catatan 15) dan rekening cadangan
pembayaran pinjaman (Debt Service Reserve
Account) di Bank Mandiri dengan saldo minimum
sebesar dua kali cicilan pokok pinjaman.

The loan is secured on proportionate basis with the


collateral pledged for the credit facilities obtained
from Bank Mandiri (Note 15) and Debt Service
Reserve Account in Bank Mandiri with the balance
is not less than two times of principal installments.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

114

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KfW)
UniCredit Bank AG (UniCredit) (lanjutan)

The Company (continued)


Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KfW)
UniCredit Bank AG (UniCredit) (continued)

dan

and

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis


dari Pemberi Pinjaman, Perusahaan tidak
diperbolehkan
menjaminkan
kekayaan
dan
bertindak sebagai penjamin kepada pihak lain,
melepaskan sebagian atau seluruh asetnya,
menerima pinjaman kecuali dalam kegiatan usaha
normal, memberikan pinjaman kepada pihak lain
kecuali terkait langsung dengan usaha, mengubah
bentuk usaha, melakukan merger dan akuisisi dan
menurunkan atau menerbitkan modal saham.

The loan agreements include restrictions, among


others, that without prior written consent from the
Lenders, the Company is not permitted to pledge
its assets and give any guarantee or indemnity to
other parties, dispose of all or any part ot its
assets, incur any financial indebtedness except in
the ordinary course of business, provide loan to
other parties except trade credit in the ordinary
course of business, change the business, enter into
merger, make any acquisition and reduce or issue
share capital.

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara


rasio keuangan sebagai berikut:
i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh
lebih dari 2,33 : 1
ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/
Interest) tidak boleh kurang dari 2,0 : 1
iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang
(Net Revenue Income to Total Debt Service
Payments) tidak boleh kurang dari 1,30 : 1
iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1

The Company is also required to maintain the


following financial ratios:
i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth
shall not exceed 2.33 : 1
ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall
not be less than 2.0 : 1
iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt
Service Payments shall not be less than
1.30 : 1
iv. The Current Ratio shall not be less than
1.20 : 1
v. The ratio of Net Borrowings/EBITDA shall not
exceed 3.0 : 1

v.

Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap


EBITDA (Net Borrowings/EBITDA) tidak boleh
lebih dari 3,0 : 1

Based on letter dated December 23, 2011, the


Lenders agreed to amend the ratio of Net
Borrowings to EBITDA from 3 : 1 to become
4.5 : 1, effective on December 31, 2011

Berdasarkan surat tanggal 23 Desember 2011,


Pemberi Pinjaman setuju untuk mengubah rasio
kecukupan pinjaman neto terhadap EBITDA (Net
Borrowings/EBITDA) dari 3 : 1 menjadi 4,5 : 1,
efektif tanggal 31 Desember 2011.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi


dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar
Rp684.529. Fasilitas kredit ini digunakan untuk
pembelian mesin dan peralatan pabrik serta
pengembangan pabrik. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar
9,25%, 10,5% dan 10,8% pada tahun 2011, 2010
dan 2009. Kredit investasi ini dijamin secara pari
passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit modal
kerja yang diperoleh dari bank yang sama
(Catatan 15).

The Company obtained investment credit facility in


Rupiah with a maximum amount of Rp684,529.
This loan was granted to finance the acquisition of
plant machinery and equipment and plant
expansion. The loan bears annual interest rate at
9.25%, 10.5% and 10.8% in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This facility is secured on
proportionate basis with the collateral pledged for
the working capital credit facility obtained from the
same bank (Note 15).

Pada tahun 2005, Bank Mandiri menjual fasilitas ini


kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
sebesar Rp200.000, sebagaimana tertuang dalam
Akta Notaris No. 51 tanggal 22 Desember 2004
dari Imas Fatimah, S.H.

In 2005, Bank Mandiri sold the facility amounting to


Rp200,000 to Indonesia Eximbank as stipulated in
the Notarial Deed No. 51 dated December 22,
2004 of Imas Fatimah, S.H.

2011 Annual Report

115

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(continued)

Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 April


2012 dan dibayar dalam 24 kali angsuran kuartalan
dimulai sejak kuartal ketiga tahun 2006. Perjanjian
pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan,
antara lain, memberitahukan secara tertulis
perubahan anggaran dasar, modal dasar atau
disetor, pengurus dan status Perusahaan, dan
penjaminan aset Perusahaan. Disamping itu,
Perusahaan juga wajib memelihara rasio keuangan
lancar minimum 120% dan rasio utang terhadap
modal maksimum sebesar 250%.

This loan will mature on April 7, 2012 and is


payable in 24 quarterly installments starting from
the third quarter of 2006. The loan agreement
requires the Company, among others, to inform in
writing any changes to the articles of association,
authorized capital or paid-up capital, management
and the status of the Company, and pledge of the
Companys assets. Further, the Company shall
also maintain current ratio at a minimum of 120%
and debt to equity ratio at a maximum of 250%.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Indonesia Eximbank (LPEI)

Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi


No. 24 tanggal 27 Oktober 2011 dari Tetty Herawati
Soebroto, S.H., M.H., Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan
jumlah maksimum sebesar Rp40.000 untuk
pembiayaan pembangunan Pabrik Kapur II. Jangka
waktu
kredit
adalah
60
bulan
sejak
penandatanganan perjanjian dan akan dibayar
dalam 16 kali angsuran triwulanan yang dimulai
sejak kuartal keempat tahun 2012 sampai tanggal
kuartal ketiga tahun 2016 dan dibebani bunga
tahunan sebesar 9,25%.

Based on the Notarial Deed No. 24 dated


October 27, 2011 of Tetty Herawati Soebroto, S.H.,
M.H., the Company obtained an investment credit
facility in Rupiah with a maximum amount of
Rp40,000 which was used to finance the
construction of Lime Calcining Plant II. The term of
the credit facility is 60 months since the signing of
loan agreement and repayable in 16 quarterly
installments starting from the fourth quarter of 2012
up to the third quarter of 2016 and bears annual
interest at 9.25%.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia


atas bangunan pabrik, mesin mekanis dan
peralatan Pabrik Kapur II dengan nilai penjaminan
sebesar Rp44.000, atau 110% dari plafon pinjaman
(Catatan 13).

The loan facility is secured by the Companys


factory building, mechanical machineries and
equipment of Lime Calcining Plant II, on a fiduciary
basis with a committed value of Rp44,000, or 110%
of loan plafond (Note 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan tertentu antara lain, tanpa persetujuan


tertulis dari LPEI, tidak diperbolehkan menjaminkan
kekayaan yang telah dijaminkan ke LPEI kepada
pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh
asetnya, mengubah anggaran dasar, mengubah
bentuk usaha dan menurunkan atau menerbitkan
modal saham.

The credit agreements include certain restrictions,


among others, that without prior written consent
from LPEI, the Company is not permitted to, among
others, pledge its secured assets to other parties,
dispose part of or all part of its assets, change the
articles of association, change the business, and
reduce or issue share capital.

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara


rasio keuangan sebagai berikut:
i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh
lebih dari 250%
ii. Rasio
kecukupan
pembayaran
bunga
(EBITDA/Interest) lebih besar dari 1,7 kali
iii. Rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran
pinjaman dan bunganya (Debt Service
Coverage Ratio) lebih besar dari 1,1 kali
iv. Rasio Lancar lebih dari 120%

The Company is also required to maintain the


following financial ratios:
i. The ratio of Total Debt to Equity shall not
exceed 250%.
ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses of
more than 1.7 times
iii. Debt Service Coverage Ratio of more than 1.1
times
iv. The Current Ratio of more than 120%

116
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT MJIS

The Subsidiary - PT MJIS

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009,


PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 1
dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar
Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk
membiayai pembangunan pabrik besi spons di
Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing
sebesar 10,5%, 12,0% dan 13,0% pada tahun
2011, 2010 dan 2009. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam
16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun keempat
triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kredit.

Based on credit agreements dated July 6, 2009,


PT MJIS obtained investment credit facility 1 in
Rupiah with a maximum amount of Rp501,347.
This loan was granted to finance the construction
of Ironmaking plant in Batulicin, South Kalimantan.
This loan bears annual interest rate at 10.5%,
12.0% and 13.0% in 2011, 2010 and 2009,
respectively. This loan will mature on July 6, 2016
and is payable in 16 quarterly installments starting
from the first quarter in the fourth year start from
signature of credit agreement.

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, tanah,


mesin dan bangunan serta piutang dagang dengan
nilai pengikatan sebesar Rp718.482 (Catatan 7, 10
dan 13).

The loan is secured by inventories, lands, buildings


and machineries and trade receivables with a
committed value of Rp718,482 (Notes 7, 10
and 13).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Mei 2011,


PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2
dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar
Rp275.236. Pinjaman ini digunakan untuk
membiayai pembangunan pembangkit listrik di
Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini
dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5%
pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar dalam
16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun ketiga
triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada
tanggal 30 Mei 2017.

Based on credit agreements dated May 30, 2011,


PT MJIS obtained investment credit facility 2 in
Rupiah with a maximum amount of Rp275,236.
This loan was granted to finance the construction
of power plant in Batulicin, South Kalimantan. The
loan bears annual interest rate at 10.5% in 2011.
This loan is payable in 16 quarterly installments
starting from the first quarter in the third year start
from signature of credit agreement and will mature
on May 30, 2017.

Pinjaman ini dijamin dengan bangunan pembangkit


listrik, mesin-mesin pabrik, bangunan pabrik dan
persediaan dengan nilai pengikatan sebesar
Rp1.116.936 (Catatan 10 dan 13).

The loan is secured by power plant building,


machineries, plant building and inventories with a
committed value of Rp1,116,936 (Notes 10
and 13).

Pada tahun 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas


pinjaman Penangguhan Jaminan Impor 1 (PJI 1)
dalam rangka Kredit Investasi 1 dari BRI untuk
jumlah maksimum sebesar Rp312.448 dengan
bunga sebesar LIBOR 3 bulanan ditambah 2% per
tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk
Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas pembelian
barang impor. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir
pada tanggal 6 Juli 2012.

In 2009, PT MJIS obtained Suspended Import


Guarantee 1 (PJI 1) credit facility following the
Investment Credit 1 from BRI for a maximum
amount of Rp312,448 with interest rate of 3 months
LIBOR plus 2% per annum. The credit facility is
used for open Letter of Credit (L/C) to purchase
imported goods. The credit facility will expire on
July 6, 2012.

117
2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT MJIS (lanjutan)

The Subsidiary - PT MJIS (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)


(lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)


(continued)

Pada tanggal 30 Mei 2011, PT MJIS memperoleh


fasilitas pinjaman Penangguhan Jaminan Impor 2
(PJI 2) dalam rangka Kredit Investasi 2 dari BRI
untuk jumlah maksimum sebesar Rp250.000
dengan bunga sebesar LIBOR 3 bulanan ditambah
2% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan
untuk Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas
pembelian barang impor. Fasilitas pinjaman ini
akan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2012.

On May 30, 2011, PT MJIS obtained Suspended


Import Guarantee 2 (PJI 2) credit facility following
the Investment Credit 2 from BRI for a maximum
amount of Rp250,000 with interest rate of 3 months
LIBOR plus 2% per annum. The credit facility is
used for open Letter of Credit (L/C) to purchase
imported goods. The credit facility will expire on
August 30, 2012.

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
pembatasan-pembatasan dimana PT MJIS, tanpa
persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan,
antara lain, mengikatkan diri sebagai penjamin dan
atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain,
menyewakan aset yang diagunkan, menerima
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya,
melakukan
merger,
akuisisi
dan
penyertaan saham, menjual aset yang dijaminkan,
mengubah anggaran dasar, modal saham dan
susunan pengurus, pembagian dividen dan
membayar utang kepada pemegang saham.

The credit agreements include restrictions and


covenants whereby PT MJIS, without prior written
consent from BRI, is not permitted to, among
others, acting as guarantor and/or pledge its assets
as guarantee to other parties, lease the collateral
assets, obtain loans from other banks or financial
institutions, conduct merger, acquisition and
investment in shares, sell the collateral assets,
change the articles of association, the authorized
capital and the boards of directors, distribute
dividends and make repayment to shareholders.

Entitas Anak - PT KDL

The Subsidiary - PT KDL

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Juli 2011,


PT KDL memperoleh fasilitas kredit investasi dalam
Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar
Rp821.721. Pinjaman ini digunakan untuk
membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga
gas dan uap 120MW. Pinjaman ini dikenakan
tingkat bunga tahunan sebesar 9,25% pada tahun
2011. Pinjaman ini dibayar dalam 24 kali triwulan
dimulai sejak triwulan kedua tahun 2014 dan akan
jatuh tempo pada 27 April 2020.

Based on credit agreement dated July 28, 2011,


PT KDL obtained an investment credit facility in
Rupiah with a maximum amount of Rp821,721.
This loan was granted to finance the construction
of 120MW steam and gas power plant. This loan
bears annual interest rate at 9.25% in 2011. This
loan is payable in 24 quarterly installments starting
from the second quarter of 2014 and will mature on
April 27, 2020.

Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sedang


dibangun dengan nilai penjaminan fidusia sebesar
Rp885.294 dan tanah serta bangunan seluas
3,1 Ha dengan nilai hak tanggungan sebesar
Rp19.034 (Catatan 13).

The loan is secured by the construction in


progress, on a fiduciary basis, with a guarantee
value of Rp885,294 and 3.1 Ha land and buildings
with a guarantee value of Rp19,034 (Note 13).

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
pembatasan-pembatasan dimana PT KDL, tanpa
persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak
diperbolehkan, antara lain, memindahtangankan
jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang
atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan
sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima
pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam

The credit agreement include restrictions and


covenants whereby PT KDL, without prior written
consent from Bank Mandiri, is not permitted to,
among others, transfer the collateral, acting as
liability guarantor or pledge its assets as guarantee
payment facilities to other parties, make a new
investment to other companies and finance other
institution outside the Group, pays loan to

118
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KDL (lanjutan)

The Subsidiary - PT KDL (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)


(continued)

perusahaan-perusahaan lain dan atau turut


membiayai perusahaan lain yang berada diluar
Kelompok Usaha, membayar utang kepada
pemegang saham atau pemilik PT KDL sendiri,
kecuali utang dalam transaksi yang wajar,
mengubah anggaran dasar terkait dengan
penurunan modal, merger dan akuisisi, dan
penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan
usaha PT KDL, mengadakan ekspansi usaha dan
atau investasi baru diluar kegiatan usaha Kelompok
Usaha.

shareholders,
except
loan
in
reasonable
transaction, change PT KDLs articles of
association related to reduction in capital, merger
and acquisition and sales of asset which affect
PT KDLs business, and expand the business
and/or new investment outside the Group.

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara


rasio keuangan sebagai berikut:
i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh
lebih dari 2,50 : 1
ii. Rasio
kecukupan
pembayaran
bunga
(EBITDA/Interest) tidak boleh kurang dari
1,70 : 1
iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran
utang (Net Revenue Income to Total Debt
Service Payments) tidak boleh kurang dari
1,10 : 1
iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1

The Company is also required to maintain the


following financial ratios:
i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth
shall not exceed 2.50 : 1
ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall
not be less than 1.70 : 1

Entitas Anak - PT KHIP

The Subsidiary - PT KHIP

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

a. Fasilitas Kredit Investasi

a. Investment Credit Facility

iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt


Service Payments shall not be less than
1.10 : 1
iv. The Current Ratio shall not be less than
1.20 : 1

PT KHIP memperoleh fasilitas kredit investasi


(KI) dengan jumlah maksimum sebesar
Rp30.908. Fasilitas ini digunakan untuk
membiayai investasi mesin pipa baja Electric
Resistance Welding (ERW) yang akan dilunasi
dalam 5 kali angsuran mulai tahun 2006
sampai dengan 2010. Fasilitas ini dikenakan
bunga tahunan masing-masing sebesar 11,5%
dan 11,5% sampai 13,0% pada tahun 2010 dan
2009. PT KHIP telah melunasi seluruh
pinjaman tersebut pada tahun 2010.

PT KHIP obtained an investment credit facility


(KI) with a maximum amount of Rp30,908. This
facility was used to finance investment in
Electric Resistance Welding (ERW) steel pipe
machine which will be paid in 5 installments
starting from 2006 up to 2010. This facility
bears annual interest at 11.5% and 11.5% to
13.0% in 2010 and 2009, respectively.
PT KHIP has fully paid the loan in 2010.

Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP


memperoleh tambahan fasilitas berupa kredit
investasi pertama (KI-1) sebesar US$2.800.000
untuk pembelian mesin Coating dan kredit
investasi kedua (KI-2) sebesar US$1.625.000
untuk merekondisi mesin SPM1200 menjadi
SPM1800. Fasilitas-fasilitas ini akan dilunasi
dalam jangka waktu 60 bulan dengan 5 kali
angsuran, dengan masa tenggang 12 bulan.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masingmasing sebesar 7,8% pada tahun 2010 dan
2009. PT KHIP telah melunasi seluruh fasilitas
pinjaman KI-2 pada tahun 2010.

On March 22, 2007, PT KHIP obtained


additional facilities in terms of the first
investment
credit
facility
(KI-1)
of
US$2,800,000 for the purchase of Coating
machine and the second investment credit
facility
(KI-2)
of
US$1,625,000
for
reconditioning SPM1200 machine to SPM1800
machine. These facilities will be paid in
5 installments during 60 months with a grace
period of 12 months. This loan bears annual
interest at 7.8% in 2010 and 2009, respectively.
PT KHIP fully paid the credit facility of KI-2 in
2010.

119
2011 Annual Report

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)

The Subsidiary - PT KHIP (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)


(lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)


(lanjutan)

b. Kredit Modal Kerja Impor

b. Import Working Capital Loan


The import working capital loan facility with a
maximum amount of Rp30,750, which was
used to finance guarantee deposits for issuing
L/C. Based on the Notarial Deed No. 71 dated
June 21, 2010 of Imas Fatimah, S.H., this
facility is extended to June 30, 2013. This
facility bears annual interest at 10.5% to
11.0%, 11.0% to 12.5% and 12.5% to 13.0% in
2011, 2010 and 2009, respectively.

Fasilitas kredit modal kerja impor dengan


jumlah
maksimum
sebesar
Rp30.750,
digunakan untuk membiayai setoran jaminan
pembukaan L/C. Berdasarkan Akta Notaris
No. 71 tanggal 21 Juni 2010 dari Notaris Imas
Fatimah, S.H., fasilitas ini diperpanjang hingga
30 Juni 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga
tahunan masing-masing sebesar 10,5% sampai
11,0%, 11,0% sampai 12,5% dan 12,5%
sampai 13,0% pada tahun 2011, 2010 dan
2009.

c. Working Capital Loan

c. Kredit Modal Kerja


Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah
maksimum sebesar Rp25.000 yang digunakan
untuk tambahan modal kerja. Berdasarkan Akta
Notaris No. 72 tanggal 21 Juni 2010 dari
Notaris Imas Fatimah, S.H., fasilitas ini
diperpanjang hingga 30 Juni 2013. Fasilitas ini
dikenakan bunga tahunan masing-masing
sebesar 10,5% sampai 11,0%, 11,0% sampai
12,5% dan 12,5% sampai 13,0% pada tahun
2011, 2010 dan 2009.

The working capital credit facility with a


maximum amount of Rp25,000, which was
used for additional working capital. Based on
the Notarial Deed No. 72 dated June 21, 2010
of Imas Fatimah, S.H., this facility is extended
to June 30, 2013. This facility bears annual
interest at 10.5% to 11.0%, 11.0% to 12.5%
and 12.5% to 13.0% in 2011, 2010 and 2009,
respectively.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha,


persediaan barang jadi dan bahan baku, tanah,
bangunan, mesin dan peralatan, perabotan dan
perlengkapan dengan nilai pengikatan sebesar
Rp657.548, di mana jaminan yang diberikan saling
terkait dengan fasilitas kredit lainnya yang
diperoleh dari BRI (Catatan 7, 10 dan 13).

These credit facilities are secured by trade


receivables, finished goods and raw material
inventories, land, buildings, machineries and
equipment, tools and equipment with guarantee
value of Rp657,548, in which the collateral pledged
relates to other credit facilities obtained from BRI
(Notes 7, 10 and 13).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

120

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KTI

The Subsidiary - PT KTI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasanpembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis
dari BRI, PT KHIP tidak diperkenankan untuk
melakukan merger dan akuisisi, menyewakan aset
yang dijaminkan, mengajukan pailit, memberikan
pinjaman atau membayar utang kepada pemegang
saham kecuali kepada Perusahaan, menjual aset
yang dijaminkan, melakukan investasi aset tetap
dengan jumlah kumulatif di atas Rp5.000 per tahun,
menerima pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya, melakukan penyertaan saham
kecuali yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai
penjamin dan/atau menjaminkan kekayaan kepada
pihak lain, dan menggunakan fasilitas kredit di luar
yang telah ditetapkan bank, dan mempertahankan
rasio lancar sebesar 115% hingga fasilitas kredit
dilunasi.

The credit facility agreements include restrictions,


among others, without prior written consent from
BRI, PT KHIP is not permitted to conduct merger
and acquisition, lease the collateral assets, declare
bankruptcy, provide borrowings to or pay loans
from shareholders except to the Company, sell the
collateral assets, make an investment in fixed
assets with cumulative amount above Rp5,000 per
year, obtain loans from other banks or financial
institutions, make investment in shares except for
the existing ones, acting as guarantor and/or
pledge its assets as guarantee to other parties, and
use credit facilites other than those determined by
the bank, and maintain current ratio at 115% until
the credit is fully repaid.

Berdasarkan
perjanjian
pinjaman
tanggal
11 November 2011, PT KTI memperoleh fasilitas
kredit investasi dalam Rupiah dari BRI dengan
jumlah maksimum sebesar Rp107.629. Fasilitas
kredit ini akan digunakan untuk membiayai proyek
peningkatan kapasitas waduk Krenceng dan proyek
jaringan pipa. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga
tahunan sebesar 9,0% pada tahun 2011. Pinjaman
ini dibayar dalam 16 kali triwulan dimulai sejak
triwulan pertama tahun 2013 dan akan jatuh tempo
pada 11 November 2016.

Based on the loan agreement dated November 11,


2011, PT KTI obtained an investment credit facility
in Rupiah from BRI with a maximum amount of
Rp107,629. This credit facility will be used to
finance the capacity expansion project of Krenceng
Dam and pipeline project. The loan bears annual
interest rate at 9.0% in 2011. This loan is payable
in 16 quarterly installments starting from the first
quarter of 2013 and will mature on November 11,
2016.

Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan dan


sarana pelengkap, mesin-mesin dan peralatan, dan
fasilitas jaringan pipa distribusi dengan nilai
penjaminan sebesar Rp136.730 (Catatan 13).

The loan is secured by land, building and


supporting facilities, machineries and equipment
and distribution pipeline facility with guaranteed
value amounted to Rp136,730 (Note 13).

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
pembatasan-pembatasan tertentu dimana PT KTI,
tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak
diperbolehkan, antara lain, mengajukan pailit,
mengalihkan fasilitas kredit kepada pihak lain,
mengikatkan diri sebagai penanggung atau
penjamin hutang atau menjaminkan kekayaan yang
sudah dijaminkan kepada pihak lain, membayar
utang jangka panjang kepada pemegang saham
sebelum utang bank dilunasi terlebih dahulu,
kecuali transaksi bisnis, memperoleh kredit baru
dari bank/lembaga keuangan lainnya, apabila Debt
to Equity Ratio melebihi 230% dan menyewakan
aset yang diagunkan kecuali berkaitan dengan
operasional usaha.

The credit agreements include certain restrictions


and covenants, whereby PT KTI, without prior
written consent from Bank BRI, is not permitted to,
among others, declare bankruptcy, transferred the
credit facility to another party, acting as liability
guarantor or pledge the assets that have been
pledge to other parties, pay long-term loans to the
shareholders before the bank loan is fully paid,
except business transaction, obtain new loans
from other banks or financial institutions, if Debt to
Equity Ratio is more than 230%, and lease the
collateral assets except for operational activities.

2011 Annual Report

121

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KBS

The Subsidiary - PT KBS

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT KBS memperoleh fasilitas kredit investasi dari


Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar
Rp52.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk
pembiayaan pembelian 2 unit crane, hopper dan
upgrading dermaga 2 dengan jangka waktu
pinjaman adalah 5 tahun 6 bulan termasuk 12
bulan tenggang waktu. Fasilitas kredit ini dikenakan
bunga tahunan sebesar 9,75% dan dijamin secara
fidusia dengan aset 2 unit crane dan hopper
dengan nilai penjaminan fidusia Rp48.225 dan
tanah seluas 50.400 m2 sesuai sertifikat HGB
No. 14. Tanah tersebut dibebani dengan dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp16.884.

PT KBS obtained an investment credit facility from


Bank Mandiri with a maximum amount of
Rp52,000. This loan facility is used to finance the
purchase of 2 unit crane, hopper and upgrading
pier 2 with credit terms of 5 years and 6 months
include 12 months grace period. This loan bears
annual interest at 9.75% and is secured by 2 unit
crane and hopper, on a fiduciary basis, with a
guarantee value of Rp48,225 and land covering an
area of 50.400 m2 under the HGB certificate
No. 14. This land encumbered with a mortgage
value of Rp16,884.

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
pembatasan-pembatasan dimana PT KBS, tanpa
persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, tidak
diperbolehkan, antara lain, memindahtangankan
jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang
atau menjaminkan aset-aset yang telah dijaminkan
sebagai agunan pelunasan fasilitas yang diterima
pihak lain, mengadakan penyertaan baru dalam
perusahaan-perusahaan lain dan atau turut
membiayai perusahaan lain yang berada diluar
Kelompok Usaha, membayar utang kepada
pemegang saham atau pemilik PT KBS sendiri,
kecuali utang dalam transaksi yang wajar,
mengubah anggaran dasar terkait dengan
penurunan modal, merger dan akuisisi, dan
penjualan aset yang mempengaruhi kelangsungan
usaha PT KBS, mengadakan ekspansi usaha dan
atau investasi baru diluar kegiatan usaha Kelompok
Usaha.

The credit agreement include restrictions and


covenants whereby PT KBS, without prior written
consent from Bank Mandiri, is not permitted to,
among others, transfer the collateral, acting as
liability guarantor or pledge its assets as guarantee
payment facilities to other parties, make a new
investment to other companies and finance other
institution outside the Group, pays loan to
shareholders,
except
loan
in
reasonable
transaction, change PT KBSs articles of
association related to reduction in capital, merger
and acquisition and sales of asset which affect
PT KBSs business, and expand the business
and/or new investment outside the Group.

PT KBS juga diminta untuk memelihara rasio


pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%,
rasio lancar lebih besar dari 120%, rasio
kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman
dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih
besar dari 1,1 kali dan rasio kecukupan
pembayaran bunga (EBITDA/Interest) tidak boleh
kurang dari 1,7 kali.

PT KBS is also required to maintain debt to equity


ratio shall not exceed 250%, current ratio shall be
more than 120%, debt service coverage ratio shall
be more than 1.1 times and EBITDA to Interest
expense shall not less than 1.7 times.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

122

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KWT

The Subsidiary - PT KWT

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT KWT memperoleh kredit investasi dari BNI


dengan jumlah maksimum sebesar Rp33.460 untuk
pembiayaan pembangunan instalasi bahan bakar
gas alam dalam rangka konversi bahan bakar
minyak ke gas alam dan Steel Bar Quenching.
Jangka waktu kredit adalah 36 bulan sejak
penandatanganan
perjanjian.
Berdasarkan
perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Juni 2010,
pinjaman ini dibayar dalam 8 kali angsuran
triwulanan dimulai pada bulan Desember 2011.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan
masing-masing sebesar 9,5% dan 11,0% pada
tahun 2011 dan 2010.

PT KWT obtained an investment loan from BNI


with maximum amount of Rp33,460 which was
used to finance the construction of natural gas
installation in relation to the convertion from fuel to
natural gas and Steel Bar Quenching. The term of
the credit facility is 36 months since the signing of
loan agreement. Based on the amended loan
agreement dated June 29, 2010, this loan is
repayable in 8 quarterly installments starting from
December 2011. The loan bears annual interest
rate at 9.5% and 11.0% in 2011 and 2010,
respectively.

Fasilitas kredit aflopend yang merupakan


akumulasi beban bunga yang ditangguhkan atas
fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, L/C dan
dokumen pinjaman dengan jumlah maksimum
sebesar Rp22.832. Pinjaman ini dibayar dalam
20 kali angsuran kuartalan yang dimulai sejak
kuartal keempat tahun 2005 sampai tanggal
29 Desember 2010 dan dibebani bunga tahunan
sebesar 1,0%. Saldo terutang atas fasilitas ini
sebesar Rp4.233 pada tanggal 1 Januari
2010/31 Desember 2009.

credit
facility
which
represents
Aflopend
accumulated deferred interest expense on working
capital, investment, L/C and document loan
facilities with a maximum amount of Rp22,832. The
loan will be repayable in 20 quarterly installments
starting from the fourth quarter of 2005 up to
December 29, 2010 and bears annual interest at
1.0% per annum. The outstanding payable of this
facility amounted to Rp4,233 as of January 1,
2010/December 31, 2009.

Seluruh fasilitas kredit dan pinjaman PT KWT


dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan
aset tetap PT KWT dan tanah milik Perusahaan
yang dikuasakan kepada PT KWT untuk dijadikan
sebagai jaminan berdasarkan Akta Pemberian Hak
Tanggungan (Catatan 7, 10 dan 13).

All credit and loan facilities of PT KWT are secured


by trade receivables, inventories and fixed assets
of PT KWT and land owned by the Company which
has been authorized to PT KWT to be pledged as
collateral as stipulated in the Deed of Right to
Transfer Guarantee (Notes 7, 10 and 13).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasanpembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis


terlebih dahulu dari BNI, PT KWT tidak
diperkenankan
untuk
melakukan
merger,
mengubah bentuk atau status hukum, mengubah
anggaran dasar, membayar utang kepada
pemegang saham, memberikan pinjaman kepada
pihak lain termasuk kepada pemegang saham
kecuali terkait langsung dengan usaha, melakukan
investasi, membayar dividen, menerima pinjaman
dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha,
membuka usaha baru, bertindak sebagai penjamin
dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain.
PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar
minimum 1 kali dan rasio pinjaman terhadap
ekuitas maksimum sebesar 2,5 kali.

The loan agreements include restrictions, among


others, that without prior written agreement from
BNI, PT KWT is not permitted to enter into merger,
change the legal form or status, change its articles
of association, make repayment to shareholders,
provide borrowings to other parties including
shareholders except in the ordinary course of
business, make investment, distribute dividends,
obtain loans from other parties except trade
payables in the ordinary course of business, open
a new business, acting as guarantor or pledge
assets as guarantee to other parties. PT KWT also
shall maintain current ratio at a minimum of 1 times
and debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times.

2011 Annual Report

123

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)

The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)


(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, PT KWT belum


dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasiorasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian,
berdasarkan
Surat
dari
BNI
No.KPS/2.2/907/R tanggal 21 Desember 2011,
PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan
untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut
untuk tahun 2011.

As of December 31, 2011, PT KWT was unable to


meet the requirements to maintain the financial
ratios stated above. However, based on the Letter
from BNI No. KPS/2.2/907/R dated December 21,
2011, PT KWT obtained release of such
requirements for year 2011.

Entitas Anak - PT KIEC

The Subsidiary - PT KIEC

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT KIEC memperoleh fasilitas kredit investasi dari


BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp32.745.

PT KIEC obtained an investment credit facility


from BNI with a maximum amount of Rp32,745.

Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan


pembangunan Hotel Tower 5 lantai di Cilegon
dengan jangka waktu pinjaman adalah 72 bulan.
Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar
9,5% dan dijamin dengan aset dalam penyelesaian
Hotel Tower 5 lantai dan tanah seluas 6,4 Ha
dengan nilai pengikatan sebesar Rp40.931
(Catatan 13).

This loan facility is used to finance the


construction of 5 stories Hotel Tower in Cilegon
with credit terms of 72 months. This loan bears
annual interest at 9.5% and is secured by the
construction in progress of 5 stories Hotel Tower
and land covering an area of 6,4 Ha land with a
committed value of Rp40,931 (Note 13).

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mencakup
pembatasan-pembatasan tertentu dimana PT KIEC,
tanpa persetujuan tertulis dari Bank BNI, tidak
diperbolehkan melakukan merger, membubarkan
PT KIEC dan meminta dinyatakan pailit dengan
tetap berpedoman pada Anggaran Dasar dan
PT KIEC wajib melakukan pemberitahuan kepada
Bank BNI setelah melakukan, antara lain,
memindahtangankan dan atau menyewakan,
mengubah bentuk dan status hukum, mengubah
anggaran dasar, membayar utang kepada
pemegang saham, menerima pinjaman dari pihak
lain, kecuali transaksi dagang yang berkaitan
langsung dengan kegiatan usaha dan mengubah
susunan pengurus dewan direksi dan komisaris.

The credit agreements include certain restrictions


and covenants whereby PT KIEC, without prior
written consent from Bank BNI, is not permitted to,
conduct a merger, dissolve PT KIEC and declare
bankruptcy, while guided under the Companys
Articles of Association and PT KIEC required to
notify Bank BNI after doing, such as, transfer and
or lease, change the legal form or status, change
the Articles of Association, make repayment to
shareholders, obtain loans from other parties,
except trade transactions in the ordinary course of
business and change boards of directors and
commissioners.

PT KIEC juga diminta untuk memelihara rasio lancar


lebih dari 1 kali, rasio pinjaman terhadap ekuitas
kurang dari 2,5 kali dan rasio kecukupan arus kas
untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (Debt
Service Coverage Ratio) lebih dari 100%.

PT KIEC is also required to maintain current ratio


of more than 1 times, debt to equity ratio of less
than 2,5 times and debt service coverage ratio of
more than 100%.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

124

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

21. LONG-TERM LOANS (continued)

Entitas Anak - PT KITech

The Subsidiary - PT KITech

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI


dalam bentuk Dolar Amerika Serikat yang
digunakan untuk membiayai proyek LAN personalia
Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar 8,5% per tahun.

PT KITech obtained a loan facility from BRI in term


of US Dollar, which was used to finance LAN
human resources project of the Company. The loan
bears interest at 8.5% per annum.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia


atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar
Rp1.607 (Catatan 7). Pada tanggal 28 Februari
2011, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman
tersebut.

The loan facility is secured by receivables, on a


fiduciary basis, with a guarantee value of Rp1,607
(Note 7). On February 28, 2011, PT KITech has
fully paid this loan.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha


telah memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of December 31, 2011, the Group has complied


with all financial ratios required to be maintained
under the loan agreements.

Utang Konstruksi

Construction Loans

PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dalam


mata uang Schilling Austria dari Bank Austria
Aktiengesellschaft dengan jumlah maksimum
sebesar ATS562.810.000 atau setara dengan
EUR40.900.998. Pinjaman ini diberikan untuk
membiayai proyek pengendalian lingkungan
(dedusting system) pada pabrik baja slab dan billet.

PT KITech obtained a loan facility denominated in


Austrian
Schilling
from
Bank
Austria
Aktiengesellschaft with a maximum amount of
ATS562,810,000 or equivalent to EUR40,900,998.
This loan was granted to finance the environmental
protection project (dedusting system) at the slab
and billet steel plant.

Pinjaman ini dilunasi dalam 36 (tiga puluh enam)


kali angsuran setengah tahunan yang dimulai pada
tanggal 30 April 2003 hingga 30 Oktober 2020.
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tahunan
masing-masing sebesar 4,0% pada tahun 2011,
2010 dan 2009.

This loan is payable in 36 (thirty six) semi-annual


installments starting from April 30, 2003 to
October 30, 2020. This loan facility bears annual
interest at 4.0% in 2011, 2010 and 2009,
respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha


telah memenuhi semua rasio keuangan yang
dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman.

As of December 31, 2011, the Group has complied


with all financial ratios required to be maintained
under the loan agreements.

2011 Annual Report

125

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

22. LIABILITAS JANGKA PANJANG

22. LONG-TERM LIABILITIES

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Pihak ketiga
Liabilitas diestimasi atas pembangunan
prasarana dan fasilitas umum
Uang jaminan listrik dan air
Utang atas pengadaan perangkat
komputer
(US$1.068.429 pada tahun 2011,
US$1.432.510 pada tahun 2010,
Rp109 dan US$259.766
pada tahun 2009)
Lain-lain
(Rp574 dan US$105.266
pada tahun 2010, Rp1.034 dan
US$132.000 pada tahun 2009)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

30.593
17.661

23.535
13.087

14.882
3.800

9.689

12.880

2.550

1.213

1.520

2.275

Third parties
Estimated liabilities for development
of infrastructure and public facilities
Deposits for electricity and water
Payables from procurement of
computer hardware
(US$1,068,429 in 2011,
US$1,432,510 in 2010,
Rp109 and US$259,766
in 2009)
Others
(Rp574 and US$105,266
in 2010, Rp1,034 and
US$132,000 in 2009)

59.156

51.022

23.507

Total

Dikurangi liabilitas jangka panjang yang


jatuh tempo dalam waktu satu tahun

4.422

4.157

2.890

Less current maturities of long-term


liabilities

Bagian liabilitas jangka panjang, neto

54.734

46.865

20.617

Long-term portion, net

Total

Liabilitas diestimasi atas pembangunan prasarana


dan fasilitas umum PT KIEC merupakan taksiran
biaya pembangunan prasarana dan fasilitas umum,
masing-masing sebesar Rp30.593, Rp23.535 dan
Rp14.882 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009.

Estimated
liabilities
for
development
of
infrastructure and public facilities of PT KIEC
represent estimated cost of infrastuctures and
public facilities to be developed, which amounted to
Rp30,593, Rp23,535 and Rp14,882 as of
2011
and
2010
and
December
31,
January 1, 2010/December 31, 2009, respectively.

Liabilitas jangka panjang mencakup utang jangka


panjang PT KITech, liabilitas diestimasi atas
pembangunan prasarana dan fasilitas umum
PT KIEC, uang jaminan langganan listrik PT KDL
dan uang jaminan langganan air PT KTI. Utang
PT KITech timbul dari kontrak pengadaan
perangkat komputer yang dilunasi secara
angsuran. Saldo utang pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009, masing-masing sebesar
Rp9.689, Rp12.880 dan Rp2.550.

Long-term liabilities include PT KITechs long-term


payables, PT KIECs estimated liabilities for
development of infrastructure and public facilities,
deposits received by PT KDL from customers for
electricity and deposits received by PT KTI from
customers for water. PT KITechs payables arose
from procurement contracts of computer hardware
which payment is through installment. The
outstanding payables as of December 31, 2011
and
2010
and
January
1,
2010/December 31, 2009, amounted to Rp9,689,
Rp12,880 and Rp2,550, respectively.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

126

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Perusahaan
Imbalan jangka panjang menurut
Perjanjian Kerja Bersama
Uang penghargaan masa kerja
Tunjangan cuti besar
Tunjangan kesetiaan

162.138
24.207
35.206

126.161
22.179
25.759

126.409
16.437
15.860

The Company
Long-term benefits in accordance with
the Collective Labor Agreement
Termination benefits
Long leave benefits
Service award

Entitas Anak

221.551
88.328

174.099
80.135

158.706
64.929

The Subsidiaries

Total

309.879

254.234

223.635

Total

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti

Defined Benefit Pension Plan

Program pensiun manfaat pasti Perusahaan


dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel, pihak
berelasi, yang didirikan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-121/KM.
17/1998 tanggal 16 Maret 1998. Sumber dana
program pensiun berasal dari kontribusi karyawan
dan Perusahaan. Kontribusi karyawan adalah
sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan
sisanya ditanggung oleh Perusahaan dan Entitas
Anak
untuk
karyawan
Perusahaan
yang
diperbantukan pada Entitas Anak. Perhitungan
beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah
(Binaputera),
aktuaris
independen,
dalam
laporannya masing-masing tanggal 22 Februari
2012, 28 Februari 2011 dan 22 Maret 2010,
menggunakan metode Projected Unit Credit
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The Companys defined benefit pension plan is


managed by Dana Pensiun Krakatau Steel, a
related party, which was established based on the
Ministry of Finance Decision Letter No. KEP121/KM.17/1998 dated March 16, 1998. The fund
is contributed by both employees and the
Company. Employees contribution to the plan is
5% of basic pension income salary and the
remaining contribution is paid by the Company and
Subsidiaries for the Companys employees who are
seconded to the Subsidiaries. The calculations of
pension
expense
for
the
years
ended
December 31, 2011, 2010 and 2009 were
performed by PT Binaputera Jaga Hikmah
(Binaputera), an independent actuary, based on
its reports dated February 22, 2012, February 28,
2011 and March 22, 2010, respectively, using the
Projected Unit Credit method which utilized the
following assumptions:

Tingkat bunga aktuaria per tahun


Tingkat hasil investasi per tahun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat kematian
Umur pensiun
Tingkat perputaran
Tingkat cacat

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

6,1%
11%
8%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
1% untuk setiap usia/
1% for every age
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

7,5%
11%
8%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
1% untuk setiap usia/
1% for every age
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

10%
11%
8%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
1% untuk setiap usia/
1% for every age
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

Actuarial discount rate per annum


Investment rate of return per annum
Salary increase rate per annum
Mortality rate
Retirement age
Turnover rate
Disability rate

*) Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table

2011 Annual Report

127

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN


(lanjutan)

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


(continued)

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan)

Defined Benefit Pension Plan (continued)

Selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasti


dengan nilai wajar aset dana pensiun pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

The difference between the present value of


defined benefits obligation and the fair value of
pension plan assets as of December 31, 2011 and
2010 and January 1, 2010/December 31, 2009,
respectively are as follows:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar aset program
Kerugian (keuntungan) aktuaria
yang belum diakui
Selisih

(2.155.385)
1.538.400

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010
(1.912.923)
1.373.370

(1.284.738)
1.363.330

Present value of defined obligation


Fair value of plan assets
Unrecognized actuarial losses (gain)

671.646

631.118

(46.911)

54.661

91.565

31.681

Difference

Penilaian atas nilai kini dari pengembalian dana


atau pengurangan iuran masa datang dilakukan
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
No. 510/KMK/2002 tentang Pendanaan dan
Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja. Menurut
keputusan tersebut, surplus yang timbul dari
perubahan
metode
aktuaria
tidak
dapat
diperhitungkan sebagai iuran normal pemberi kerja.

Valuation of the present value of available refund


or a reduction to the future contribution is based on
the Decree of the Ministry of Finance
No. 510/KMK/2002
regarding
Funding
and
Solvability of Pension Plan from the Employer.
Based on the decree, any surplus resulting from
the change in the actuarial method should not be
accounted for as an employers normal
contribution.

Karena surplus pendanaan tersebut tidak


menimbulkan manfaat ekonomis yang tersedia
dalam bentuk pengembalian dana dari program
atau pengurangan iuran masa datang, maka
pengakuan surplus tersebut mengakibatkan
diakuinya keuntungan pada tahun berjalan yang
semata-mata berasal dari kerugian aktuarial.
Karenanya, surplus tersebut tidak diakui sebagai
aset Perusahaan.

Since the surplus will not result in economic


benefits available in the form of refunds from the
plan or reduction in future contributions to the plan,
therefore recognition of such surplus will result in a
gain being recognized solely as a result of an
unrecognized actuarial loss in the current year.
Therefore, the surplus is not recognized as an
asset of the Company.

Imbalan Pensiun Iuran Pasti

Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun


iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang
memenuhi syarat yang dananya dikelola oleh
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. KEP.1100/KM.17/1998 tanggal 23 November
1998. Sumber dana program pensiun berasal dari
kontribusi karyawan dan Perusahaan masingmasing sebesar 5,0% dan 15,0% dari penghasilan
dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan
pada usaha masing-masing sebesar Rp18.531 dan
Rp15.933 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Company established a defined contribution


pension plan for all of its eligible permanent
employees which is managed by Dana Pensiun
Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, the establishment of which was
approved by the Ministry of Finance in its
Decision Letter No. KEP.1100/KM.17/1998 dated
November 23, 1998. The fund is contributed by
both employees and the Company with contribution
of 5.0% and 15.0%, respectively, of the basic
pension income. Pension expense charged to
operations amounted to Rp18,531 and Rp15,933
for the years ended December 31, 2011 and 2010,
respectively.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

128

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN


(lanjutan)

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


(continued)

Imbalan Pensiun Iuran Pasti (lanjutan)

Defined Contribution Pension Plan (continued)

Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun


iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang
memenuhi syarat. Sumber dana program pensiun
berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5,0% dan
kontribusi Entitas Anak yang berkisar antara 10,0%
sampai 20,0% dari penghasilan dasar pensiun.
Beban pensiun yang dibebankan pada usaha
masing-masing sebesar Rp11.580 dan Rp10.136
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

The Subsidiaries established defined contribution


pension plans covering all their eligible permanent
employees. The fund is contributed by employees
of 5.0% and by Subsidiaries with contribution
ranging from 10.0% to 20.0% of the basic pension
income. Pension expense charged to operations
amounted to Rp11,580 and Rp10,136 for the years
ended December 31, 2011 and 2010, respectively.

Aset program pensiun Entitas Anak dikelola oleh


Dana Pensiun Mitra Krakatau yang didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. Kep.054/KM.17/1995 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal
11 April 1995.

The Subsidiaries pension plan assets are


managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau, the
establishment of which was approved by the
Ministry of Finance in its Decision Letter
No. Kep.054/KM.17/1995 and published in the
State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29
dated April 11, 1995.

Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja


Bersama

Long-term Benefits In Accordance


Collective Labor Agreement

Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak


memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 untuk menghitung
pencadangan atas beban kesejahteraan karyawan
jangka panjang lainnya sesuai dengan Perjanjian
Kerja Bersama. Perhitungan aktuaria dilakukan
oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing
tanggal 22 Februari 2012, 28 Februari 2011 dan
22 Maret 2010, menggunakan metode Projected
Unit Credit dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:

The management of the Company and


Subsidiaries obtained actuarial calculations as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/31 Desember
2009 of the accrual of
employees long-term benefits expenses based on
the Collective Labor Agreement. The actuarial
calculations were prepared by Binaputera, based
on its reports dated February 22, 2012,
February 28, 2011 and March 22, 2010, using the
Projected Unit Credit method which utilized the
following assumptions:

Tingkat bunga aktuaria per tahun


Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat kematian
Umur pensiun
Tingkat cacat

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

6,1% - 7,1%
11% - 12%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

7,9% - 9,2%
11% - 12%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

10%
8%
TMI II-1999*)
56 tahun/56 years
10% dari tingkat
mortalitas/10% from
mortality rate

with

Actuarial discount rate per annum


Salary increase rate per annum
Mortality rate
Retirement age
Disability rate

*) Tabel Mortalitas Indonesia/Indonesia Mortality Table

2011 Annual Report

129

the

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN


(lanjutan)

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


(continued)

Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja


Bersama (lanjutan)

Long-term Benefits In Accordance with


Collective Labor Agreement (continued)

a. Liabilitas kesejahteraan karyawan

a. Estimated liabilities for employee benefits

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011
Nilai kini liabilitas aktuaria
Kerugian aktuaria yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui unvested
Liabilitas yang diakui

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

648.111
(290.293)

501.729
(192.576)

313.154
(27.952)

(47.939)

(54.919)

(61.567)

309.879

254.234

223.635

Present value of actuarial liabity


Unrecognized actuarial loss
Unrecognized past service cost unvested
Recognized liability

b. Employee benefits expense

b. Beban kesejahteraan karyawan


2011

Total

2010

40.405
30.876
28.042
7.336

28.334
25.301
20.492
7.563

Current service cost


Interest cost
Amortization of actuarial loss
Amortization of past service cost

106.659

81.690

Total

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Amortisasi kerugian aktuaria
Amortisasi biaya jasa lalu

c. Movements in the estimated liabilities for


employee benefits are as follows:

c. Mutasi liabilitas kesejahteraan karyawan adalah


sebagai berikut:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Saldo awal
Biaya kesejahteraan karyawan
Pembayaran tahun berjalan
Efek pelepasan Entitas Anak

254.234
106.659
(51.014)
-

223.635
81.690
(51.091)
-

239.030
68.951
(52.646)
(31.700)

Saldo akhir

309.879

254.234

223.635

Beginning balance
Employee benefits expense
Payments during the year
Effect on disposal of subsidiary
Ending balance

The management is of the opinion that the existing


retirement plan and the post-employment benefits
provided by the Company and Subsidiaries are
adequate to cover the benefits required under
Labor Law No. 13 year 2003 (LL No. 13).

Manajemen berpendapat bahwa program pensiun


yang ada dan imbalan pasca-kerja yang diberikan
Perusahaan dan Entitas Anak adalah cukup untuk
menutupi imbalan yang diwajibkan oleh Undangundang
No. 13
tahun
2003
mengenai
Ketenagakerjaan (UU No. 13).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

the

130

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN


(lanjutan)

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


(continued)

Imbalan Perawatan Kesehatan Pasca-Kerja

Post-retirement Healthcare Benefits

Pada tahun 2009, Perusahaan memutuskan untuk


mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu
mengubah program Imbalan Perawatan Kesehatan
Pensiun dari program manfaat pasti menjadi
program iuran pasti. Perubahan tersebut telah
disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara
pada tanggal 9 Maret 2010 yang berlaku efektif
sejak tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan
perjanjian
tanggal
29 Maret
2010
antara
Perusahaan dengan Yayasan Badan Pengelola
Kesehatan Krakatau Steel (Bapelkes KS),
Program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun
Perusahaan selanjutnya akan dikelola oleh
Yayasan Bapelkes KS, yang didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 17 tanggal 15 Maret 2010 dari
Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM.
Sumber dana program imbalan perawatan
kesehatan berasal dari iuran Perusahaan sebesar
Rp341.000 (angka penuh) per karyawan per bulan.
Beban perawatan kesehatan yang dibebankan
pada usaha untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing sebesar Rp25.127 dan Rp29.683.

In 2009, the Company decided to amend the


Collective Labor Agreement as to change the Postretirement Healthcare Benefits plan from a defined
benefit plan to a defined contribution plan. The
change was approved by the Ministry of StateOwned Companies on March 9, 2010 and became
effective since December 31, 2009. Based on an
agreement dated March 29, 2010 between the
Company and Yayasan Badan Pengelola
Kesejahteraan Krakatau Steel (Bapelkes KS), the
Companys Post-retirement Healthcare Benefits
plan will be managed by Yayasan Bapelkes KS,
which was established based on Notarial Deed
No. 17 dated March 15, 2010 of Amrul Partomuan
Pohan, S.H., LLM. The source of funding health
care benefits program comes from contributions of
the Company amounted to Rp341,000 (full amount)
for each employee for each month. Health care
expenses which are charged to operations for
December 31, 2011 and 2010 amounted to
Rp25,127 and Rp29,683, respectively.

Sebagai penyelesaian liabilitas imbalan perawatan


kesehatan pasca-kerja sebesar Rp403.894 pada
tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan wajib
membayar setoran awal kepada Yayasan Bapelkes
KS sebesar Rp243.197 (setelah dikurangi pajak
sebesar Rp33.400), yang dicatat pada akun Utang
Lain-lain dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 1 Januari 2010/31 Desember
2009. Selisih sebesar Rp127.298 tersebut telah
diakui Perusahaan pada tahun 2009 sebagai Laba
Penyelesaian Liabilitas Imbalan Kesehatan Pascakerja.

As a settlement of post-retirement healthcare


benefits liability of Rp403,894 as of December 31,
2009, the Company shall pay to Yayasan Bapelkes
KS an initial contribution of Rp243,197 (net of tax
of Rp33,400), which is recorded under the account
Other Payables in the consolidated statement of
financial position as of December 31, 2009. The
difference of Rp127,298 was recognized by the
Company in 2009 as Gain from Settlement of
Post-retirement Healthcare Benefits Liability

2011 Annual Report

131

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN


(lanjutan)

23. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS


(continued)

Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja

Termination Benefits

Sehubungan
dengan
kewajiban
imbalan
pemutusan hubungan kerja berdasarkan UU No. 13
dan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
Perusahaan dan Entitas Anak tidak bermaksud
untuk memberhentikan seorang atau sekelompok
pekerja sebelum tanggal pensiun normal. Dengan
demikian, tidak ada pengakuan liabilitas dan beban
pesangon
PHK dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.

In relation to the termination benefits liability under


LL No. 13 and application of PSAK No. 24
(Revised 2004), the Company and Subsidiaries
have no intention to terminate an employee or
group of employees prior to their normal pension
dates. As a result, no termination benefits liability
and expense have been recognized in the
consolidated statement of financial position.

24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

24. NON-CONTROLLING INTERESTS


31 Desember 2011/December 31, 2011

Saldo/Balance
1 Januari 2011/
January 1, 2011

Bagian atas laba


(rugi) neto/
Share in net
profit (loss)

Perubahan
ekuitas lainnya/
Other equity
movement

Saldo/Balance
31 Desember 2011/
December 31, 2011

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Krakatau Medika
PT KHI Pipe Industries

128.927
1.548
1.155

(2.718)
200
343

44.550
-

170.759
1.748
1.498

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Krakatau Medika
PT KHI Pipe Industries

Total

131.630

(2.175)

44.550

174.005

Total

31 Desember 2010/December 31, 2010


Saldo/Balance
1 Januari 2010/
January 1, 2010

Bagian atas laba


(rugi) neto/
Share in net
profit (loss)

Perubahan
ekuitas lainnya/
Other equity
movement

Saldo/Balance
31 Desember 2010/
December 31, 2010

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Krakatau Medika
PT KHI Pipe Industries

38.580
1.297
1.075

(1.757)
78
(137)

92.104
173
217

128.927
1.548
1.155

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Krakatau Medika
PT KHI Pipe Industries

Total

40.952

(1.816)

92.494

131.630

Total

1 Januari 2010/31 Desember 2009/


January 1, 2010/December 31, 2009

Saldo/Balance
1 Januari 2009/
January 1, 2009

Bagian atas laba


(rugi) neto/
Shares in net
profit (loss)

Perubahan
ekuitas lainnya/
Other equity
movement

Saldo/Balance
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Pelat Timah Nusantara Tbk
(Catatan 12)
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Medika

20.618

(1.028)

18.990

38.580

15.920
805
-

2.193
270
97

(18.113)
1.200

1.075
1.297

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Pelat Timah Nusantara Tbk
(Note 12)
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Medika

Total

37.343

1.532

2.077

40.952

Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

132

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)

24. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)


Other equity movements as of December 31, 2011
and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
amounting to Rp44,550, Rp92,104 and Rp18,990,
respectively, represent capital contributions of
PT Antam to PT MJIS for 34% of the increase in
paid up capital of PT MJIS.

Perubahan ekuitas lainnya pada tanggal-tanggal


31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 masing-masing sebesar
Rp44.550, Rp92.104 dan Rp18.990 merupakan
setoran modal PT Antam pada PT MJIS sebesar
34% dari peningkatan modal disetor PT MJIS.
25. MODAL SAHAM

25. SHARE CAPITAL


The details of the shareholders based on the report
prepared by PT BSR Indonesia, the Securities
Administration Agency, as of December 31, 2011
are as follows:

Susunan pemilikan saham Perusahaan pada


tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011/December 31, 2011

Pemegang saham

Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and fully
paid capital

Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership

Total/Total
(Rp000)

Shareholders

Saham Seri A Dwiwarna


Pemerintah Republik Indonesia

0,00%

Saham Seri B

Series A Dwiwarna Share


The Government of the Republic
of Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia


Masyarakat umum dan karyawan
(masing-masing di bawah 5%)
Manajemen
Zacky Anwar (Komisaris
Utama)
Wahyu Hidayat (Komisaris)
Ansari Bukhari (Komisaris)
Fazwar Bujang (Direktur
Utama)
Syahrir Syah Pohan (Direktur)
Yerry (Direktur)
Sukandar (Direktur)
Dadang Danusiri (Direktur)
Irvan Kamal Hakim (Direktur)

12.619.999.999

80,00%

6.309.999.999

3.151.487.500

19,98%

1.575.743.750

254.000
500.000
79.000

0,00%
0,01%
0,00%

127.000
250.000
39.500

485.000
448.500
436.500
436.500
436.500
436.500

0,01%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%

242.500
224.250
218.250
218.250
218.250
218.250

Series B Shares
The Government of the Republic
of Indonesia
Public and employees
(each below 5%)
Management
Zacky Anwar (President
Commissioner)
Wahyu Hidayat (Commissioner)
Ansari Bukhari (Commissioner)
Fazwar Bujang (President
Director)
Syahrir Syah Pohan (Director)
Yerry (Director)
Sukandar (Director)
Dadang Danusiri (Director)
Irvan Kamal Hakim (Director)

Total

15.775.000.000

100,00%

7.887.500.000

Total

The details of the shareholders based on the report


prepared
by
PT BSR
Indonesia
as
of
December 31, 2010 are as follows:

Susunan pemilikan saham Perusahaan pada


tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT BSR Indonesia adalah sebagai
berikut:

2011 Annual Report

133

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. MODAL SAHAM (lanjutan)

25. SHARE CAPITAL (continued)


31 Desember 2010/December 31, 2010

Pemegang saham

Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of shares
issued and fully
paid capital

Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership

Total/Total
(Rp000)

Shareholders

Saham Seri A Dwiwarna


Pemerintah Republik Indonesia

0,00%

Saham Seri B
Pemerintah Republik Indonesia
Masyarakat umum dan karyawan
(masing-masing di bawah 5%)
Manajemen
Zacky Anwar (Komisaris
Utama)
Ansari Bukhari (Komisaris)
Fazwar Bujang (Direktur
Utama)
Syahrir Syah Pohan (Direktur)
Yerry (Direktur)
Sukandar (Direktur)
Dadang Danusiri (Direktur)
Irvan Kamal Hakim (Direktur)

12.619.999.999

80,00%

6.309.999.999

3.151.990.500

19,98%

1.575.995.250

251.000
79.000

0,00%
0,00%

125.500
39.500

485.000
448.500
436.500
436.500
436.500
436.500

0,01%
0,01%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%

242.500
224.250
218.250
218.250
218.250
218.250

Total

15.775.000.000

100,00%

7.887.500.000

Series A Dwiwarna Share


The Government of the Republic
of Indonesia
Series B Shares
The Government of the Republic
of Indonesia
Public and employees
(each below 5%)
Management
Zacky Anwar (President
Commissioner)
Ansari Bukhari (Commissioner)
Fazwar Bujang (President
Director)
Syahrir Syah Pohan (Director)
Yerry (Director)
Sukandar (Director)
Dadang Danusiri (Director)
Irvan Kamal Hakim (Director)
Total

Pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009,


Perusahaan dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah
Republik Indonesia.

As of January 1, 2010/December 31, 2009, the


Company is wholly-owned by the Government of
the Republic of Indonesia.

Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang


memberikan kepada pemegangnya hak-hak untuk
mencalonkan anggota Direksi dan Komisaris,
menghadiri dan menyetujui pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris,
perubahan Anggaran Dasar, penggabungan,
peleburan dan pengambilalihan, pembubaran dan
likuidasi Perusahaan.

Series A Dwiwarna share represents share which


provides the holder rights to nominate members of
Directors and Commissioners, attend and approve
the appointment and dismissal of members of
Directors and Commissioners, change in Articles of
Association, merger and acquisition, closure and
liquidation of the Company.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal
16 Agustus 2010, sebagaimana diaktakan dalam
Akta Notaris No. 135 tanggal 21 Agustus 2010 dari
Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Notaris
Sutjipto,
S.H.,
M.Kn.,
pemegang
saham
menyetujui:

Based on the Minutes of the Extraordinary General


Meeting of Shareholder which was held on
August 16, 2010, as notarized in the Notarial Deed
No. 135 dated August 21, 2010 of Aulia Taufani,
S.H., the substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.,
the shareholder ratified the following decisions:

a. Perubahan
seluruh
Anggaran
Dasar
Perusahaan dalam rangka menjadi Perseroan
disesuaikan
dengan
Peraturan
Terbuka
Bapepam-LK No. IX.J.1, antara lain:

a. The changes of the Companys Articles of


Association in order to become a public
company to comply with Bapepam-LK Rule
No. IX.J.1, which are:

i.

Perubahan
status
Perseroan Tertutup
Terbuka (Tbk).

i.

Perusahaan
dari
menjadi Perseroan

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

134

The change of the Companys status from


a Private Company to a Public Company
(Tbk).

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. MODAL SAHAM (lanjutan)


ii.

25. SHARE CAPITAL (continued)


ii.

Persetujuan penerbitan saham Seri A


Dwiwarna sebanyak 1 (satu) saham dan
Saham Seri B.

The approval for issuing Series A


Dwiwarna share by 1 (one) share and
Series B shares.

b. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari


Rp8.000.000 menjadi Rp20.000.000.

b. The increase in the Companys authorized


capital from Rp8,000,000 to Rp20,000,000.

c. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor


penuh Perusahaan dari Rp2.000.000 menjadi
Rp5.000.000 dengan cara sebagai berikut:

c. The increase in the Companys issued and fully


paid-in
capital
from
Rp2,000,000
to
Rp5,000,000 through the following:

i.

Kapitalisasi saldo laba per 30 Juni 2010


sebesar Rp2.043.507.

i.

Capitalization of retained earnings as of


June 30, 2010 amounting to Rp2,043,507.

ii.

Kapitalisasi laba neto untuk enam bulan


yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010
sebesar Rp956.493.

ii.

Capitalization of net income for the six


months ended June 30, 2010 amounting to
Rp956,493.

d. Perubahan
nilai
nominal
saham
dari
Rp1.000.000 (angka penuh) per saham
menjadi Rp500 (angka penuh) per saham.

d. The change in nominal value of share from


Rp1,000,000 (full amount) per share to Rp500
(full amount) per share.

e. Penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya


30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor
penuh Perusahaan setelah Penawaran Umum
Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO)
dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per
saham untuk ditawarkan kepada masyarakat
melalui IPO, yang di dalamnya sudah termasuk
Alokasi Kepemilikan Saham Manajemen dan
Karyawan (Management and Employee Stock
Allocation/MESA) dan Opsi Kepemilikan Saham
Manajemen dan Karyawan (Management and
Employee Stock Option/MESOP).

e. The issuance of new shares at maximum of


30% from the total issued and fully paid-in
share capital of the Company after the Initial
Public Offering (IPO) with a nominal value of
Rp500 (full amount) per share to be offered to
public through an IPO, which already included
Management and Employee Stock Allocation/
MESA and Management and Employee Stock
Option/MESOP.

f.

f.

Program kepemilikan saham Perusahaan oleh


manajemen dan karyawan melalui MESA
sebanyak-banyaknya
5%
dari
jumlah
penerbitan saham baru dan MESOP sebanyakbanyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO.

The ownership programs on the Companys


stock by management and employees through
MESA at maximum of 5% from the total
issuance of new shares and MESOP at
maximum of 2% from the total issued and fully
paid-in capital after the execution of the IPO.

Akta perubahan tersebut telah mendapat


persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-43147.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 1 September 2010.

The amendment deed was approved by the


Ministry of Laws and Human Rights of the Republic
of Indonesia in its Decision Letter No. AHU43147.AH.01.02 Year 2010 dated September 1,
2010.

Persetujuan tersebut berlaku efektif dengan


terbitnya Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 2010
tanggal 4 Oktober 2010
tentang Perubahan
Struktur Kepemilikan Saham Negara Republik
Indonesia melalui Penerbitan dan Penjualan
Saham Baru pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
dan Keputusan Menteri Keuangan No. 417/KMK.
06/2010 tanggal 6 Oktober 2010 sebagai tindak
lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 52 tahun
2002.

The approval has been effective with the issuance


of the Government Regulation No. 67 Year 2010
dated October 4, 2010 about the Changes in Share
Ownership Structure of the Republic of Indonesia
through the Issuance and Sale of New Shares of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and the Ministry
of Finance Decision No. 417/KMK.06/2010 dated
October 6, 2010 as a follow-up to the Government
Regulation No. 52 year 2002.

2011 Annual Report

135

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. MODAL SAHAM (lanjutan)

25. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham


No. 226/MBU/2010 tanggal 7 Oktober 2010 yang
diaktakan dalam Akta Notaris No. 75 tanggal
7 Oktober 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai
pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.,
pemegang saham menyetujui:

Based
on
the
Shareholder
Resolution
No. 226/MBU/2010 dated October 7, 2010, which
was notarized in the Notarial Deed No. 75 dated
October 7, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the
substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., the
shareholder ratified the following decisions:

a. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor


penuh Perusahaan dari Rp5.000.000 menjadi
Rp6.310.000 dengan cara sebagai berikut:

a. The increase in the Companys issued and fully


paid-in
capital
from
Rp5,000,000
to
Rp6,310,000 through the following:
i.

Capitalization of other paid-in capital


amounting to Rp1,303,465.
ii. Capitalization of retained earnings as of
June 30, 2010 amounting to Rp6,535.

i.

Kapitalisasi modal disetor lainnya sebesar


Rp1.303.465.
ii. Kapitalisasi saldo laba per 30 Juni 2010
sebesar Rp6.535.

b. Penetapan jumlah saham baru yang akan dijual


dalam IPO sebanyak-banyaknya 3.155.000.000
saham dengan nilai nominal Rp500 (angka
penuh) per saham, yang di dalamnya sudah
termasuk program MESA sebanyak-banyaknya
157.750.000 saham dan program MESOP
sebanyak-banyaknya 315.500.000 saham.

b. The determination of total new shares to be


sold in the IPO at maximum of 3,155,000,000
shares with a nominal value of Rp500 (full
amount) per share, which already included
MESA program at maximum of 157,750,000
shares and MESOP program at maximum of
315,500,000 shares.

Akta perubahan tersebut telah dilaporkan dan


diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Penerimaan No. AHU-AH.01.10-25693 tanggal
11 Oktober 2010.

The amendment deed was reported to and


accepted by the Ministry of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia in its
Acknowledgement
Letter
No. AHU-AH.01.1025693 dated October 11, 2010.

Pelaksanaan program MESA dilakukan dengan


cara sebagai berikut:

The implementation of MESA Program is carried


out through the following:

a.

Saham Bonus, yang diberikan kepada peserta


sebesar 1 - 2 kali gaji peserta yang menjadi
beban Perusahaan dan Entitas Anak. Saham
bonus tersebut tidak boleh diperjual-belikan
selama 12 bulan terhitung sejak tanggal
pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI).

a.

The Bonus Shares, which are granted to the


participant amounting to 1 - 2 times of their
salary and the expense is borne by the
Company and Subsidiaries. The bonus shares
shall not be traded during the 12 months
period from the date of listing on the Indonesia
Stock Exchange (BEI).

b.

Saham Diskon, yang dapat dibeli peserta


dengan diskon harga 20% dari harga IPO
dimana diskonnya menjadi beban Perusahaan
dan Entitas Anak. Saham diskon tersebut tidak
boleh diperjual-belikan selama enam bulan
terhitung sejak tanggal pencatatan saham di
BEI.

b.

The Shares Discount, which can be bought by


the participant with a discount price of 20%
from the IPO price in which the discount is
borne by the Company and Subsidiaries. The
shares discount shall not be traded during the
six months period from the date of listing on
the BEI.

c.

Saham Jatah Pasti, yang dapat dibeli peserta


sesuai dengan harga IPO yang dibayar tunai
pada saat pemesanan.

c.

The Fixed Allotment of Shares, which can be


bought by the participant at the IPO price and
shall be paid at the time of ordering shares.

The terms and provisions for the implementation of


MESOP program will be determined by the
Companys Board of Commissioners.

Ketentuan-ketentuan
dan
syarat-syarat
pelaksanaan program MESOP akan ditetapkan
lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perusahaan.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

136

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. MODAL SAHAM (lanjutan)

25. SHARE CAPITAL (continued)

Ketentuan-ketentuan
dan
syarat-syarat
pelaksanaan program MESOP diajukan oleh
Direksi Perusahaaan yang selanjutnya disetujui
oleh Dewan Komisaris Perusahaan. Berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 72/C/DU-KS/Kpts/
2011 tanggal 19 Agustus 2011, manajemen
mengajukan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
program MESOP tahap 1 dengan total saham baru
yang akan diterbitkan sebesar 157.750.000 saham
dengan persentasi alokasi sebesar 5% untuk
manajemen dan 95% untuk karyawan. Pada
tanggal 17 Januari 2012, Dewan Direksi kemudian
mengeluarkan Surat Keputusan No. 6/DUKS/Kpts/2012 yang menetapkan harga eksekusi
saham MESOP tahap 1 sebesar Rp756 (nilai
penuh) per saham. Dewan Komisaris Perusahaan
melalui Surat Keputusan No. 04/KOM-KS/I/2012
tanggal 17 Januari 2012, memberikan persetujuan
atas usulan Direksi dan seluruh ketentuan dan
pelaksanaan program MESOP tahap 1 tersebut.

The terms and conditions for the implementation of


MESOP program will be proposed by the
Company's Directors and approved by the Board of
Commissioners of the Company. Based on the
Directors
Decision
Letter
No.
72/C/DUKS/Kpts/2011 dated August 19, 2011, the
management proposed the terms and conditions of
MESOP program phase 1 with number of new
shares to be issued totaling to 157,750,000 shares
and the allocation percentage of 5% for the
management and 95% for employees. On
January 17, 2012, the Board of Directors further
issued Decision Letter No.6/DU-KS/Kpts/2012 to
set the MESOP exercise price phase 1 to Rp756
(full amount) per share. The Companys Board of
Commissioners, by Decision Letter No. 04/KOMKS/I/2012 dated January 17, 2012, approved the
Directors' proposal including the terms and
conditions.

Perusahaan telah mencatatkan sahamnya pada


Bursa Efek Indonesia sebanyak 15.775.000.000
saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Company has listed its shares on the


Indonesia
Stock
Exchange
amounting
to
15,775,000,000 shares as of December 31, 2011
and 2010.

26. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS


ENTITAS ASOSIASI

26. DIFFERENCE ARISING FROM TRANSACTIONS


RESULTING IN CHANGES IN THE EQUITY OF
ASSOCIATES

Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas


Asosiasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
merupakan perbedaan antara bagian Perusahaan
sebelum dan sesudah penerbitan saham baru
PT Latinusa (Catatan 12). PT Latinusa melakukan
penerbitan saham baru melalui IPO pada tahun
2009. Perusahaan tidak mengambil bagian dalam
penerbitan saham baru tersebut sehingga
Perusahaan
pada
persentase
kepemilikan
PT Latinusa terdilusi menjadi sebesar 75,10%.

Differences arising from changes in equity of


Associates as of December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009 represents
the difference between the Companys share
before and after the issuance of new shares of
PT Latinusa (Note 12). PT Latinusa issued new
shares through IPO in 2009. The Company did not
take part of such issuance of new shares and
therefore its percentage of ownership on
PT Latinusa was diluted to 75.10%.

27. PENCADANGAN
SALDO
PEMBAGIAN LABA

LABA

DAN

27. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS


AND DISTRIBUTIONS OF INCOME

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan Perusahaan tanggal 6 Juni 2011,
pemegang
saham
menyetujui
keputusankeputusan, antara lain sebagai berikut:

Based on the Minutes of the Annual General


Meeting of the Companys Shareholders held on
June 6, 2011, the shareholders ratified the
following decisions, among others:

a.

a.

Pembagian dividen sebesar Rp1.051.143 atau


98,91% dari laba neto tahun buku 2010 dimana
sebesar Rp956.493 telah dibagikan sebagai
dividen saham (Catatan 25) dan sebesar
Rp94.650 atau Rp6 (angka penuh) per saham
dibagikan sebagai dividen tunai.

2011 Annual Report

137

Distribution of dividends amounting to


Rp1,051,143 or 98.91% of 2010 net income in
which Rp956,493 has been distributed as
share dividends (Note 25) and Rp94,650 or
Rp6 (full amount) per share has been
distributed as cash dividends.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PENCADANGAN
SALDO
PEMBAGIAN LABA (lanjutan)
b.
c.
d.

LABA

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN

27. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS


AND DISTRIBUTIONS OF INCOME (continued)
b.

Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan


sebesar Rp10.627 atau 1% dari laba neto
tahun buku 2010.
Pencadangan saldo laba untuk cadangan wajib
dan cadangan lainnya sebesar Rp913 atau
0,09% dari laba neto tahun buku 2010.
Penetapan dana untuk Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan tahun 2011 sebesar
masing-masing Rp10.627 dan Rp21.254 yang
dibebankan sebagai biaya pada tahun buku
2011.

c.
d.

The allocation of funds for Partnership


Program amounting to Rp10,627 or 1% of
2010 net income.
Appropriation of retained earnings for statutory
and general reserve amounting to Rp913 or
0.09% of 2010 net income.
The determination of funds for 2011
Partnership
Program
and
Community
Development Program amounting to Rp10,627
and Rp21,254, respectively, which will be
charged as expenses in 2011.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2010,
pemegang
saham
menyetujui
keputusankeputusan sehubungan dengan tahun buku 2009,
antara lain sebagai berikut:

Based on the Minutes of the Annual General


Meeting of the Companys Shareholders held on
June 18, 2010, the shareholders ratified the
following decisions related to the year 2009, among
others:

a.

Pembagian dividen tunai sebesar Rp148.402.

a.

b.

Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan


sebesar Rp9.893.
Pengalokasian dana untuk Program Bina
Lingkungan sebesar Rp9.893.
Pencadangan saldo laba sebesar Rp326.484
untuk cadangan umum.

b.

c.
d.

c.
d.

28. PENDAPATAN NETO

Distribution of cash dividends amounting to


Rp148,402.
The allocation of funds for Partnership
Program amounting to Rp9,893.
The allocation of funds for Community
Development Program amounting to Rp9,893.
Appropriation of retained earnings for general
reserve amounting to Rp326,484.

28. NET REVENUES


This account consists of revenues from:

Akun ini terdiri dari pendapatan dari:


2011

2010

Penjualan produk baja


Lokal
Luar negeri
Real estat dan perhotelan
Rekayasa dan konstruksi
Jasa pengelolaan pelabuhan
Jasa lainnya

15.602.070
633.404
253.415
749.464
261.816
415.213

13.341.519
378.622
192.459
467.812
207.933
351.920

Sale of steel products


Local
Export
Real estate and hotel
Engineering and construction
Port service provider
Others services

Total

17.915.382

14.940.265

Total

Tidak ada transaksi penjualan kepada satu


pelanggan yang total penjualan kumulatif melebihi
10% dari total pendapatan neto konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

There were no sales made to any single customer


with a cumulative amount exceeding 10% of the
consolidated net revenues for the years ended
December 31, 2011 and 2010.

Kelompok Usaha melakukan transaksi penjualan


dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah
dengan total masing-masing sebesar 2,70% dan
3,76% dari total pendapatan neto konsolidasian di
atas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The Group entered into sales transactions with


Government-related entities totaling 2.70% and
3.76% of the consolidated net sales above for the
years ended December 31, 2011 and 2010,
respectively.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

138

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

29. BEBAN POKOK PENDAPATAN

29. COST OF REVENUES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

Produk Baja
Pemakaian bahan baku
Biaya pabrikasi
Upah langsung
Realisasi penyisihan penurunan
nilai persediaan

2011

2010

9.873.363
3.995.566
802.180

7.448.029
4.262.219
865.133

Total biaya produksi


Persediaan barang jadi, awal tahun
Pembelian
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Realisasi penyisihan penurunan
nilai persediaan
Persediaan barang jadi, akhir tahun
Sub-total

Total

12.574.564

Total production cost

3.330.214
638.239

2.113.858
495.406

18.939

Finished goods, beginning of year


Purchases
Allowance for decline in value
of inventory
Realization of decline in value
of inventory
Finished goods, end of year

(3.962)
(3.489.714)

(11.756)
(3.330.214)

15.164.825

11.841.858

Sub-total

690.075
92.966
194.839
173.866

443.966
83.383
131.823
170.699

Non-manufacturing expenses
Engineering and construction
Land and industrial estate services
Port service provider
Other services

1.151.746

829.871

Sub-total

16.316.571

12.671.729

Purchases of raw materials from third parties which


individually exceeds 10% of the Companys
consolidated net revenues are as follows:

Pembelian bahan baku dari pihak ketiga yang


secara individual melebihi 10% dari total
pendapatan neto konsolidasian Perusahaan adalah
sebagai berikut:

Persentase
Terhadap Total Pendapatan/
as a Percentage of
Total Revenues

Total/
Amount
31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

(817)

14.671.109

Beban non-manufaktur
Jasa rekayasa dan konstruksi
Tanah dan jasa kawasan industri
Jasa pengelolaan pelabuhan
Jasa lainnya
Sub-total

Steel products
Raw materials used
Manufacturing cost
Direct labor
Realization of decline in value
of inventory

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Samarco Mineracao S.A


Novexco (Cyprus) Ltd

1.938.771
2.777.865

1.326.005
1.145.779

10,82
15,51

8,88
7,67

Samarco Mineracao S.A


Novexco (Cyprus) Ltd

Total

4.716.636

2.471.784

26.33

16.55

Total

The Group entered into purchase transactions with


Government-related entities totaling 5.69% and
4.48% of the consolidated net purchases above for
the years ended December 31, 2011 and 2010,
respectively.

Kelompok Usaha melakukan transaksi pembelian


dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah
dengan total masing-masing sebesar 5,69% dan
4,48% dari total pembelian neto konsolidasian di
atas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

2011 Annual Report

139

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

30. BEBAN USAHA

30. OPERATING EXPENSES


This account consists of:

Akun ini terdiri dari:


2011

2010

Penjualan

Selling

Ongkos angkut
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Klaim pelanggan
Transportasi dan komunikasi
Beban kantor
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000)

209.420
52.998
8.242
4.056
2.944
2.538

186.094
54.863
8.408
5.922
6.269
2.858

Delivery expense
Salaries, wages and employees benefits
Customer claims
Transportation and communication
Office expenses
Others (each below Rp2,000)

Sub-total

280.198

264.414

Sub-total

Umum dan administrasi

General and administrative

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan


Asuransi dan sewa
Perawatan dan pemeliharaan
Beban kantor
Penyusutan dan amortisasi
Tanggung jawab sosial
dan bina lingkungan
Jasa profesional
Transportasi dan komunikasi
Pendidikan dan pelatihan
Pencadangan penurunan nilai piutang
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000)

562.062
122.209
66.967
44.246
40.312

551.627
158.720
54.854
46.640
28.849

40.247
27.171
23.493
18.861
11.876
2.598

19.821
17.560
21.789
15.732
48.380
13.465

Salaries, wages and employees benefits


Insurance and rental
Repairs and maintenance
Office expenses
Depreciation and amortization
Corporate Social Responsibility and
Community Development
Professional fees
Transportation and communication
Education and training
Provision for impairment of receivables
Others (each below Rp2,000)

Sub-total

960.042

977.437

Sub-total

1.240.240

1.241.851

Total

Total

Salaries, wages and employees benefits expense


in 2010 includes providing rewards to the
Companys and Subsidiaries employees and
management in the form of financing the ownership
of the Companys new shares through MESA
program amounting to Rp60,386 (Note 25).

Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan


pada
tahun
2010
termasuk
pemberian
penghargaan kepada karyawan dan manajemen
Perusahaan dan Entitas Anak berupa pembiayaan
kepemilikan saham baru melalui program MESA
sebesar Rp60.386 (Catatan 25).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

140

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31. LABA PER SAHAM

31. EARNINGS PER SHARE


The following presents the reconciliation of the
numerators and denominators used in the
computation of basic and diluted earnings per
share:

Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor


pembilang dan pembagi yang digunakan dalam
perhitungan laba neto per saham dasar dan
dilusian:
2011
Total laba yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk

1.025.018

Total profit attributable to owners of


the parent entity

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang


beredar

15.775.000.000

Weighted average number of ordinary shares


outstanding

Laba Per Saham Dasar (angka penuh)

65

Basic Earnings Per Share (full amount)

Laba Per Saham Dilusian (angka penuh)

65

Diluted Earnings Per Share (full amount)

Total laba yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk

1.062.683

Total profit attributable to owners of


the parent entity

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang


beredar

13.069.479.452

Weighted average number of ordinary shares


outstanding

Laba Per Saham Dasar (angka penuh)

81

Basic Earnings Per Share (full amount)

Laba Per Saham Dilusian (angka penuh)

81

Diluted Earnings Per Share (full amount)

2010

Diluted earnings per share is the same as basic


earnings per share since the Company does not
have potential dilutive effect.

Laba per saham dilusian adalah sama dengan laba


per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki
efek berpotensi dilutif.
32. INSTRUMEN KEUANGAN

32. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan


posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai
wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik
karena jumlah tersebut adalah kurang lebih
sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara handal.

Financial
instruments
presented
in
the
consolidated statements of financial position are
carried at fair value, otherwise, they are presented
at carrying amounts as either these are reasonable
approximation of fair values or their fair values
cannot be reliably measured.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk


mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen
keuangan
yang
praktis
untuk
memperkirakan nilai tersebut:

The following methods and assumptions were used


to estimate the fair value of each class of financial
instrument for which it is practicable to estimate
such value:

1. Kas dan setara kas, investasi jangka pendek,


kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya, piutang usaha dan piutang
lain-lain.

1. Cash and cash equivalents, short-term


investments, restricted cash and time deposits,
trade receivables and other receivables.

2011 Annual Report

141

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


All of the above financial assets are due within
12 months, thus the carrying values of the
financial assets approximate their fair values.

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset


keuangan jangka pendek yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai
tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih
telah mencerminkan nilai wajarnya.

2. Trade payables, other payables,


expenses and short-term bank loans.

2. Utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih


harus dibayar dan pinjaman bank jangka
pendek.

accrued

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan


liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat
liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah
mencerminkan nilai wajarnya.

All of the above financial liabilities are due


within 12 months, thus the carrying values of
the financial liabilities approximate their fair
values.

3. Pinjaman bank jangka panjang, termasuk


bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

3. Long-term bank loans, including their current


maturities.

Liabilitas keuangan di atas merupakan


pinjaman yang memiliki suku bunga variabel
dan
tetap
yang
disesuaikan
dengan
pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai
tercatat liabilitas keuangan tersebut telah
mendekati nilai wajar.

The above financial liabilities are loans with


floating and fixed interest rates which are
adjusted with the movements of market interest
rates, thus the carrying values of the financial
liabilities approximate their fair values.

Piutang retensi, pinjaman karyawan dan


liabilitas jangka panjang, termasuk bagian jatuh
tempo dalam waktu satu tahun.

4. Retention receivables, employee receivables


and long-term liabilities, including their current
maturities.

Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang


yang tidak dikenakan bunga disajikan pada
nilai kini dari estimasi penerimaan atau
pembayaran kas di masa mendatang dengan
menggunakan bunga pasar yang tersedia
untuk instrumen yang kurang lebih sejenis.

Long-term financial assets and liabilities which


bear no interest are presented at the net
present value of the estimated future cash
receipts or payments using market interest rate
available for debt with approximately similar
characteristic.

4.

5. Derivative payable

5. Utang derivatif

Fair value of this financial liability is estimated


using appropriate valuation techniques with
market observable inputs.

Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini


diestimasi dengan menggunakan metode
penilaian yang sesuai dengan nilai input pasar
yang dapat diobservasi.

6. Investment in shares of stock.

6. Penyertaan saham.
Penyertaan saham biasa yang tidak memiliki
kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di
bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
handal.

Investments in unquoted ordinary shares


representing equity ownership interest of below
20%, are carried at cost as their fair values
cannot be reliably measured.

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran


nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha yang dicatat di laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009:

The following table sets forth the carrying amounts


and estimated fair values of the financial
instruments of the Group that are carried in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009:

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

142

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


31 Desember 2011/
December 31, 2011
Nilai Tercatat/
Carrying Amount

Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha, neto
Piutang lain-lain, neto
Piutang forward
Penyertaan saham
Piutang jangka panjang, neto
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Aset lain-lain - pinjaman karyawan
Total
Liabilitas Keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang forward
Biaya yang masih harus dibayar
Bagian pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Liabilitas jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Total

Nilai Wajar/
Fair Value
Financial Assets
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade receivables, net
Other receivables, net
Forward receivables
Investments in shares of stock
Long-term receivables, net

3.593.515
161.891
2.233.735
142.262
69
1.157
1.290

3.593.515
161.891
2.233.735
142.262
69
1.157
1.290

79.058
20.391

79.058
20.220

6.233.368

6.233.197

Total

5.811.908
2.009.236
328.966
15.862
254.930

5.811.908
2.009.236
328.966
15.862
254.930

Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Forward payables
Accrued expenses

186.582

186.582

4.422

4.422

Current maturities of long-term loans


Current maturities of long-term
liabilities

1.313.189

1.313.189

Long-term loans, net of current


maturities

54.734

54.734

Long-term liabilities, net of current


maturities

9.979.829

9.979.829

Restricted cash and time deposits


Other assets - employee receivables

Total

31 Desember 2010/
December 31, 2010
Nilai Tercatat/
Carrying Amount

Nilai Wajar/
Fair Value

Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha, neto
Piutang lain-lain, neto
Penyertaan saham
Piutang jangka panjang, neto
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Aset lain-lain - pinjaman karyawan

4.193.598

4.193.598

27.000
1.184.338
82.073
1.157
3.522

27.000
1.184.338
81.157
1.157
3.522

Restricted time deposits


Trade receivables, net
Other receivables, net
Investments in shares of stock
Long-term receivables, net

94.906
17.364

94.906
17.450

Restricted cash and time deposits


Other assets - employee receivables

Total

5.603.958

5.603.128

2011 Annual Report

143

Financial Assets
Cash and cash equivalents

Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


31 Desember 2010/
December 31, 2010
Nilai Tercatat/
Carrying Amount

Liabilitas Keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang forward
Biaya yang masih harus dibayar
Bagian pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Liabilitas jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Total

Nilai Wajar/
Fair Value
Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Forward payables
Accrued expenses

5.136.629
901.870
79.999
3.781
266.459

5.136.629
901.870
79.999
3.781
266.459

233.543

233.543

4.157

4.157

Current maturities of long-term loans


Current maturities of long-term
liabilities

862.063

862.063

Long-term loans, net of current


maturities

46.865

46.777

Long-term liabilities, net of current


maturities

7.535.366

7.535.278

Total

1 Januari 2010/31 Desember 2009/


January 1, 2010/December 31, 2009
Nilai Tercatat/
Carrying Amount
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha, neto
Piutang lain-lain, neto
Penyertaan saham
Piutang jangka panjang
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Aset lain-lain - pinjaman karyawan
Total
Liabilitas Keuangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Bagian pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Liabilitas jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Total

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Nilai Wajar/
Fair Value
Financial Assets
Cash and cash equivalents
Short-term investment
Trade receivables, net
Other receivables, net
Investments in shares of stock
Long-term receivables

1.759.964
142.550
1.642.212
50.356
1.157
78.121

1.759.964
142.550
1.642.212
50.356
1.157
78.121

21.180
16.403

21.180
16.403

3.711.943

3.711.943

Total

4.209.254
738.819
319.209
271.879

4.209.254
738.819
319.209
271.879

Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Accrued expenses

222.390

222.390

2.890

2.890

Current maturities of long-term loans


Current maturities of long-term
liabilities

568.640

568.640

Long-term loans, net of current


maturities

20.617

20.617

Long-term liabilities, net of current


maturities

6.353.698

6.353.698

144

Restricted cash and time deposits


Other assets - employee receivables

Total

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN
RISIKO KEUANGAN

TUJUAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha


meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang, utang usaha dan lain-lain, dan biaya yang
masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas
keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana
untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha
juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti
piutang usaha dan kas dan setara kas, yang
dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group


consist of short-term and long-term loans, trade
and other payables and accrued expenses. The
main purpose of these financial liabilities is to raise
funds for the operations of the Group. The Group
also has various financial assets such as trade
receivables and cash and cash equivalents, which
arised directly from their operations.

Kelompok Usaha mempunyai kontrak swap valuta


asing dengan beberapa bank, yang terutama
bertujuan untuk lindung nilai atas risiko kerugian
yang timbul dari fluktuasi nilai mata uang yang
timbul dari liabilitas dalam mata uang asing.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak
melakukan
lindung
nilai
atas
instrumen
keuangannya.

The Group has foreign exchange swap contracts


with several banks, the purpose of which are
primarily to hedge risks of losses arising from
fluctuations in foreign exchange rates emanating
from payables in foreign currencies. The Groups
policy is not to hedge their financial instruments.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan


Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko
mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah
meningkat
secara
signifikan
dengan
mempertimbangkan perubahan dan volatilitas
pasar keuangan baik di Indonesia maupun
internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko
yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Groups financial


instruments are interest rate risk, foreign exchange
rate risk, credit risk, liquidity risk and price risk. The
importance of managing these risks has
significantly increased in light of the considerable
change and volatility in both Indonesian and
international financial markets. The Companys
Directors review and approve the policies for
managing these risks which are summarized
below.

a.

a.

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus


kas

Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus


kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan
suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha
terhadap risiko perubahan suku bunga pasar
terutama terkait dengan pinjaman bank jangka
pendek dan pinjaman jangka panjangnya.
Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya
atas pinjaman baru dan bunga atas saldo
pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan
suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate risk is the


risk that the fair value or future cash flows of a
financial instrument will fluctuate because of
changes in market interest rates. The Group is
exposed to the risk of changes in market
interest rates relates primarily to their shortterm bank loans and long-term loans. Interest
rate fluctuations influence the cost of new
loans and the interest on the outstanding
variable rate loans of the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 5,92% dari


utang Kelompok Usaha dikenakan suku bunga
tetap.

As of December 31, 2011, 5.92% of the


Groups debts have fixed interest rate.

2011 Annual Report

145

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

RISK MANAGEMENT (continued)

a.

a.

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus


kas (lanjutan)

Fair value and cash flow interest rate risk


(continued)

Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan


risiko suku bunga adalah dengan mengelola
biaya bunga melalui kombinasi pinjaman
dengan suku bunga tetap dan variabel.
Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan
suku bunga tetap terhadap suku bunga
mengambang dari pinjaman bank jangka
pendek dan pinjaman jangka panjang sejalan
dengan perubahan suku bunga yang relevan di
pasar
uang.
Berdasarkan
penilaian
manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan
harganya pada suku bunga tetap atau
mengambang.

The Group policies relating to interest rate risk


are to manage interest cost through a mix of
fixed and variable rate debts. The Group
evaluates the fixed to floating ratio of its shortterm bank loans and long-term loans in line
with movements of relevant interest rates in
the financial markets. Based on managements
assessment, new financing will be priced either
on a fixed or floating rate basis.

Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga

Sensitivity analysis for interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2011, jika tingkat


suku bunga pinjaman meningkat/menurun
sebesar 50 basis poin dengan semua variabel
konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang
berakhir
pada
tanggal
tersebut
lebih
rendah/tinggi sebesar Rp11.769, terutama
sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya
bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga
mengambang.

As of December 31, 2011, had the interest rate


of the loans been 50 basis points higher/lower
with all other variables held constant, income
before tax for the year then ended would have
been Rp11,769 lower/higher, mainly as a result
of higher/lower interest expense on loans with
floating interest rates.

b. Risiko mata uang

b. Foreign exchange rate risk

Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai


wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi
nilai tukar terutama berasal dari pinjaman bank
jangka pendek, pinjaman jangka panjang,
piutang usaha dari penjualan dalam mata uang
asing dan utang usaha dari pembelian dalam
mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the


fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchange rates. The Groups exposure
to exchange rate fluctuations results primarily
from short-term loans, long-term loans, trade
receivables from sales in foreign currencies
and trade payables from purchases in foreign
currencies.

Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan


dan Entitas Anak tertentu menandatangani
beberapa kontrak swap valuta asing. Kontrak
ini dicatat sebagai transaksi yang tidak
ditetapkan sebagai lindung nilai dimana
perubahan nilai wajar dibebankan atau
dikreditkan langsung pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

To manage foreign exchange rate risks, the


Company and certain Subsidiary entered into
several foreign exchange swap contracts.
These contracts are accounted for as
transactions not designated as hedges,
wherein the changes in the fair value are
charged or credited directly to the consolidated
statement of comprehensive income for the
year.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

146

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko mata uang (lanjutan)

b. Foreign exchange rate risk (continued)

c.

Apabila penurunan nilai tukar mata uang


Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang
berlaku pada tanggal 31 Desember 2011,
liabilitas moneter dalam mata uang asing akan
meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun,
peningkatan liabilitas ini akan dihapus oleh
peningkatan nilai aset moneter dalam mata
uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2011,
sebanyak 33% dari utang Kelompok Usaha
dalam mata uang Dolar A.S. dilindungi dari
risiko nilai tukar mata uang asing dengan
menandatangani beberapa kontrak swap
valuta asing.

To the extent the Indonesian Rupiah


depreciated further from exchange rates in
effect at December 31, 2011, monetary
liabilities denominated in foreign currencies
would increase in Indonesian Rupiah terms.
However, the increases in these obligations
would be offset by increases in the values of
foreign
currency-denominated
monetary
assets. As of December 31, 2011, 33% of the
Groups U.S. dollar-denominated debts were
hedged from exchange rate risk by entering
into several foreign exchange swap contracts.

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha


dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2011 disajikan pada Catatan 36.

Monetary assets and liabilities of the Group


denominated in foreign currencies as of
December 31, 2011 are presented in Note 36.

Analisis sensitivitas untuk risiko mata uang


asing

Sensitivity analysis for foreign currency risk

Pada tanggal 31 Desember 2011, jika nilai


tukar Rupiah terhadap mata uang asing
menurun/meningkat sebanyak 10% dengan
semua variabel konstan, laba sebelum pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut
lebih
rendah/tinggi
sebesar
Rp283.878,
terutama
sebagai
akibat
kerugian/keuntungan translasi kas dan setara
kas, piutang usaha, utang usaha dan pinjaman
dalam mata uang asing.

As of December 31, 2011, had the exchange


rates of the Rupiah against foreign currencies
depreciated/appreciated by 10% with all other
variables held constant, income before tax for
the year then ended would have been
Rp283,878 lower/higher, mainly as a result of
foreign exchange losses/gains on the
translation of cash and cash equivalents, trade
receivables, trade payables and loans
denominated in foreign currencies.

Risiko kredit

c.

Credit risk is the risk that one party of financial


instruments will fail to discharge its obligation
and will incur a financial loss to other party.
The Group is exposed to credit risk arising
from the credit granted to their customers. The
Group trades only with recognized and
creditworthy third parties. It is the Groups
policy that all customers who wish to trade on
credit terms are subject to credit verification
procedures.

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu


pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan
pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Kelompok Usaha melakukan
hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga
yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan
yang akan melakukan perdagangan secara
kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

2011 Annual Report

Credit risk

147

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

RISK MANAGEMENT (continued)

c.

c.

d.

Risiko kredit (lanjutan)

Credit risk (continued)

Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau


secara terus menerus untuk mengurangi risiko
piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal
eksposur adalah sebesar nilai tercatat
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7
dan 14. Tidak ada risiko kredit yang terpusat
secara signifikan.

In addition, receivable balances are monitored


on an ongoing basis to reduce the exposure to
bad debts. The maximum exposure to the
credit risk is represented by the carrying
amount as shown in Notes 7 and 14. There is
no concentration of credit risk.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul


dari aset keuangan lainnya yang mencakup
kas dan setara kas, investasi jangka pendek
dalam bentuk deposito dan instrumen derivatif
tertentu, eksposur Kelompok Usaha terhadap
risiko kredit yang dihadapi timbul karena
wanprestasi dari counterparty. Kelompok
Usaha memiliki kebijakan untuk tidak
menempatkan investasi pada instrumen yang
memiliki risiko kredit tinggi dan hanya
menempatkan investasinya pada bank-bank
dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai
maksimal eksposur adalah sebesar nilai
tercatat sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 4, 6 dan 17.

With respect to credit risk arising from the


other financial assets, which comprise cash
and cash equivalents, short-term investment in
terms of time deposits and certain derivative
instruments, the Groups exposure to credit
risk arises from default of the counterparty.
The Group has a policy not to place
investments in instruments that have a high
credit risk and only put the investments in
banks with a high credit ratings.The maximum
exposure equal to the carrying amount as
disclosed in Notes 4, 6 and 17.

Risiko likuiditas

d. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko


saat posisi arus kas Kelompok Usaha
menunjukkan bahwa pendapatan jangka
pendek tidak cukup menutupi pengeluaran
jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the


cash flow position of the Group indicates that
the short-term revenue is not enough to cover
the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara


historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai
investasi dan pengeluaran barang modal
terkait dengan program perluasan bisnis besi
baja.

The Groups liquidity requirements have


historically arisen from the need to finance
investments and capital expenditures related to
the expansion of steel business.

Bisnis
besi
baja
Kelompok
Usaha
membutuhkan modal kerja yang substansial
untuk membangun dan memperluas fasilitas
produksi dan untuk mendanai operasional.
Meskipun Kelompok Usaha memiliki fasilitas
produksi yang substansial, Kelompok Usaha
berharap untuk menambah pengeluaran
barang modal terutama berfokus pada
revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi
untuk meningkatkan kapasitas produksi,
menurunkan biaya produksi, meningkatkan
marjin laba dan menciptakan keseimbangan
antara kapasitas produksi fasilitas hulu dan
hilir.

The
Groups
steel
business
requires
substantial capital to construct and expand
production facilities and to fund operations.
Although the Group has substantial existing
production facilities, the Group expects to incur
additional capital expenditures primarily
focusing on revitalization and production
facilities expansion to increase production
capacity, reduce production costs, increase
profit margin and create a balance between
upstream and downstream production facilities.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

148

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

RISK MANAGEMENT (continued)

d.

d. Liquidity risk (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan)


Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok
Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan
setara kas yang dianggap memadai untuk
membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk
mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
Kelompok
Usaha
juga
secara
rutin
mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas
aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang
jangka panjang mereka, dan terus menelaah
kondisi pasar keuangan untuk memelihara
fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga
ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan
ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan
ekuitas pasar modal.

In the management of liquidity risk, the Group


monitors and maintains a level of cash and
cash equivalents deemed adequate to finance
the Groups operations and to mitigate the
effects of fluctuation in cash flows. The Group
also regularly evaluates the projected and
actual cash flows, including their long-term
loan maturity profiles, and continuously
assesses conditions in the financial markets to
maintain flexibility in funding by keeping
committed credit facilities available. These
activities may include bank loans and equity
market issues.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh


tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha.

The table below summarizes the maturity


profile of the Groups financial liabilities.

Dibawah
1 tahun/
Below
1 year
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus
dibayar
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang
Liabilitas jangka panjang

e.

1-2 tahun/
1-2 years

Total/
Total

Nilai wajar
31 Des. 2011/
Fair value
Dec. 31, 2011
Current liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables

5.811.908
2.009.236
344.828

5.811.908
2.009.236
344.828

5.811.908
2.009.236
344.828

254.930

254.930

254.930

Accrued expenses
Non-current liabilities
Long-term loans
Long-term liabilities

186.582
4.422

342.915
9.853

740.559
2.068

229.715
42.813

1.499.771
59.156

1.500.175
59.156

8.611.906

352.768

742.627

272.528

9.979.829

9.980.233

Risiko harga

e.

Price risk
The Group is exposed to price risk due to
purchase of main imported raw materials of
steel. The prices of raw materials are affected
by several factors such as level of demand,
global production capacity and foreign
exchange rates. Such exposure mainly arises
from purchases of iron ore and import slab
where the profit margin on sale of finished
steel products may be affected if the prices of
iron ore and import slab (which are the main
raw materials used to produce steel products)
increase and the Company is unable to pass
such cost increases to its customers. In
addition, the Company is also exposed to
fluctuations in the selling prices of its finished
steel products.

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga


yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku
utama baja impor. Harga bahan baku tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
permintaan, kapasitas produksi di seluruh
dunia dan nilai tukar. Dampak harga tersebut
terutama timbul dari pembelian bijih besi dan
slab impor di mana marjin laba atas penjualan
baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi
dan slab impor (yang merupakan bahan baku
utama yang digunakan untuk memproduksi
produk baja) meningkat dan Perusahaan tidak
dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut
kepada pelanggannya. Selain itu, Perusahaan
juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual
produk baja.

2011 Annual Report

Lebih dari
5 tahun/
Over
5 years

3-5 tahun/
3-5 years

149

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

RISK MANAGEMENT (continued)

e.

e.

Risiko harga (lanjutan)

Price risk (continued)


The Companys policy is to minimize the risks
arising from the fluctuations in the steel prices
by, among others, entering into sale contracts
with 12 months term or less, negotiating prices
that give better margin with its customers,
passing on the price increases to its
customers.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan


risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja
adalah antara lain dengan mengadakan
kontrak penjualan yang berjangka waktu
12 bulan atau kurang, menegosiasikan harga
yang dapat memberikan marjin yang memadai
dengan pelanggan, mengalihkan kenaikan
harga kepada pelanggannya.
MANAJEMEN MODAL

CAPITAL MANAGEMENT

Kelompok usaha bertujuan mencapai struktur


modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha,
di antaranya dengan mempertahankan rasio modal
yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang
saham.

The Group aim to achieve an optimal capital


structure in pursuit of their business objectives,
which include maintaining healthy capital ratios and
maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang Kelompok usaha


memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio
leverage maksimum. Kelompok Usaha telah
memenuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak luar.

Some of the Groups debt instruments contain


covenants that impose maximum leverage ratios.
The Group have complied with all externally
imposed capital requirements.

Manajemen
memantau
modal
dengan
menggunakan
beberapa
ukuran
leverage
keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang.
Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan
rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum
2,33 pada tanggal 31 Desember 2011.

Management monitors capital using several


financial leverage measurements such as debt-toequity ratio. The Groups objective is to maintain
their debt-to-equity ratio at a maximum of 2.33 as
of December 31, 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011, akun-akun


Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang
terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, the Groups debt-toequity ratio accounts are as follows:

2011
Total liabilitas jangka pendek
Total liabilitas jangka panjang

9.204.702
1.951.867

Total current liabilities


Total non-current liabilities

Total liabilitas

11.156.569

Total liabilities

Total ekuitas

10.354.993

Total equity

1,08

Debt-to-equity ratio

Rasio utang terhadap ekuitas

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

150

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

34. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING

34. SIGNIFICANT
COMMITMENTS

AGREEMENTS

AND

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan


2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009,
Kelompok Usaha memiliki komitmen dan perjanjian
penting sebagai berikut:

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, the Group has the
following significant agreements and commitments:

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka


dan belum digunakan:

a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C)


facilities:

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
JP
GBP
SG$
PT Bank Bank DBS Indonesia
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
US$
Rupiah
Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia - US$
PT Bank Permata Tbk
US$
EUR
Deutsche Bank AG
US$
EUR
PT Bank CIMB Niaga Tbk
US$
Rupiah
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. - US$
Standard Chartered Bank - US$

The Company
110.902.963
2.258.584
65.008
75.465.922

59.056.256
5.192.601
49.068
-

58.252.237
34.988.321
7.468.362
99.000
21.236
-

52.370.047
19.901.663
-

74.046.455
29.654.610
-

41.527.553
3.234.875
3.718

6.393.920
30.000

6.693.920
30.000

18.069.688
-

1.680.000

664.654
356.400

940.000
-

5.502.800
-

484.574
576.036

696.389

2.561.394

27.538.420
-

20.317.500
11.212

1.407.450
-

2.777.616
20.317.500

Entitas Anak
PT Krakatau Wajatama
PT ANZ Panin Bank - US$
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk - US$
PT Bank Permata Tbk - US$
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$

2011 Annual Report

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


US$
EUR
Rupiah
JP
GBP
SG$
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
US$
Rupiah
Indonesia Eximbank - US$
PT Bank Permata Tbk
US$
EUR
Deutsche Bank AG
US$
EUR
PT Bank CIMB Niaga Tbk
US$
Rupiah
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. - US$
Standard Chartered Bank - US$
The Subsidiaries

10.670.000

946.221

9.991.938
5.067.441
-

8.957.703
2.325.000
5.302.000

941.658

151

PT Krakatau Wajatama
PT ANZ Panin Bank - US$
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk - US$
PT Bank Permata Tbk - US$
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka


dan belum digunakan (lanjutan):

31 Des. 2011/
Dec. 31, 2011

a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C)


facilities (continued):
1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Entitas Anak
PT Meratus Jaya Iron & Steel
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
RMB
PT Krakatau Engineering
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$
PT KHI Pipe Industries
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
US$
Rupiah

AND

The Subsidiaries

17.808.570
315.193
540
9.240.000

6.406.400
331.783
331.783
331.783

PT Meratus Jaya Iron & Steel


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah
RMB

1.573.164
11.146.900
-

439.157
290

1.367.900
2.193.192
3.275

PT Krakatau Engineering
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
US$
EUR
Rupiah

35.600

PT Krakatau Bandar Samudera


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$

PT KHI Pipe Industries


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
US$
Rupiah

7.123
110

Perusahaan

The Company

b. Perusahaan memperoleh fasilitas bank garansi


dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum
sebesar US$25.000.000. Fasilitas kredit ini
akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2012. Pada
tanggal 31 Desember 2011, fasilitas kredit ini
belum digunakan.

b. The Company obtained a bank guarantee


facility from Mandiri Bank with a maximum
amount of US$25,000,000. This credit facility
will expire on June 27, 2012. As of
December 31, 2011, the credit facility has not
yet been used.

c. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal


kerja dari SCB dengan jumlah maksimum
sebesar US$40.000.000. Fasilitas ini dapat
digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, dan
export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan
berakhir pada tanggal 31 Juli 2012 dan dapat
diperpanjang secara otomotis selama 12 bulan
ke depan kecuali jika ditentukan lain oleh bank.

c. The Company obtained a working capital credit


facility from SCB with a maximum amount of
US$40,000,000. This facility can be used as
L/C, UPAS, and export bill purchase. This
credit facility will expire on July 31, 2012 and
can be automatically extended for another 12
months unless otherwise determined by the
bank.

d. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal


kerja dari Bank Permata dengan jumlah
maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas
ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C,
UPAS, bill purchase line dan bank garansi.
Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal
16 September
2012.
Pada
tanggal
31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum
digunakan.

d. The Company obtained a working capital credit


facility from Bank Permata with a maximum
amount of US$15,000,000. This facility can be
used as L/C, UPAS, bill purchase line and bank
guarantee facility. This credit facility will expire
on September 16, 2012. As of December 31,
2011, the credit facility has not yet been used.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

152

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

AND

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

e. Pada tanggal 4 November 2011, Perusahaan


memperoleh fasilitas perbankan dari PT Bank
DBS Indonesia dengan jumlah maksimum
sebesar
US$100.000.000
yang
dapat
digunakan untuk import letter of credit, SKBDN,
Trust Receipt, account payable financing dan
export bill letter of credit. Fasilitas kredit ini
akan berakhir pada tanggal 4 November 2012.

e. On November 4, 2011, the Company obtained


a banking facility from PT Bank DBS Indonesia
with a maximum amount of US$100,000,000
which can be used for import letter of credit,
SKBDN, Trust Receipt, account payable
financing and export bill letter of credit. This
facility will expire on November 4, 2012.

f.

f.

Perusahaan mengadakan perjanjian dengan


PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
(PLN).
Berdasarkan
perjanjian
No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 tanggal 22 April
1994, PLN setuju untuk menyalurkan daya
Iistrik maksimum sebesar 160.000 Kilo Volt
Ampere kepada Perusahaan. Perjanjian ini
berlaku sejak tanggal 1 Agustus 1991 dan tidak
mempunyai batas waktu, kecuali salah satu
pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian
tersebut.

The Company entered into an agreement with


PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
(PLN).
Based
on
the
agreement
No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 dated April 22,
1994, PLN agreed to supply the electricity
power at the maximum of 160,000 Kilo Volt
Ampere to the Company. This agreement is
effective from August 1, 1991 without expiration
date, unless one party intends to terminate the
agreement.

g. Pada tanggal 12 November 2004, Perusahaan


mengadakan
perjanjian
pembelian
gas
No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004
dengan
PT Pertamina
(Persero).
Berdasarkan
addendum perjanjian tanggal 14 Juni 2007,
yang berlaku hingga tanggal 31 Desember
2013, Perusahaan mempunyai komitmen
sebagai berikut:

g. On November 12, 2004, the Company entered


into
Gas
Purchase
Agreement
No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004
with
PT Pertamina (Persero). Based on the
amended agreement dated June 14, 2007,
which will expire on December 31, 2013, the
Company has the following commitments:

1. Membeli gas minimum sebesar 217,18


BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per
tahun dimana Perusahaan diwajibkan untuk
membayar, baik gas tersebut diambil atau
tidak, setelah dikurangi, bila ada, dengan
jumlah gas yang tidak diambil oleh
Perusahaan yang disebabkan karena halhal yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

1. To purchase gas at a minimum of 217.18


BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per
annum where the Company is obliged to
pay, whether the gas is transmitted or not,
after deducting, if any, with total gas which
is not transmitted by the Company due to
conditions stated in the contract.

2. Membayar harga dengan kondisi sebagai


berikut:
i. Jika jumlah penyerahan dalam bulan
bersangkutan dibagi jumlah aktual hari
dalam bulan yang sama hasilnya
kurang dari atau sama dengan jumlah
penyerahan minimum harian, maka
harga gas adalah US$3,70/MMBTU
dengan ekskalasi 2% per tahun.
ii. Jika jumlah penyerahan dalam bulan
bersangkutan dibagi jumlah aktual hari
dalam bulan yang sama lebih dari
jumlah penyerahan minimum harian,
maka harga gas untuk kelebihan
penyerahan adalah US$5,00/MMBTU.

2. To pay a surcharge with conditions as


follows:
i. If the total transmitted amount in related
month divided by total actual days in the
same month is less than or equals the
total daily minimum transmitted amount,
then the gas price is US$3.70/MMBTU
with 2% excalation per annum.

2011 Annual Report

ii. If the total transmitted amount in related


month divided by total actual days in the
same month is more than the total daily
minimum transmitted amount, then the
gas price for the excess amount is
US$5.00/MMBTU.

153

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

AND

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

h. Pada tanggal 9 Juni 2004, Perusahaan


menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan
teknis dengan HYLSA, S.A de C.V untuk
menggunakan teknologi Zero Reformer di
pabrik DR HYL III Perusahaan. Berdasarkan
perjanjian tersebut, HYLSA setuju untuk
memberikan lisensi bebas royalti kepada
Perusahaan yang bersifat non-eksklusif, nontransferable dan irrevocable selama 12 tahun
sejak penandatanganan perjanjian. Tahap
pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi
HYL III menjadi Zero Reformer dan tahap
kedua pekerjaan ditujukan untuk meningkatkan
kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak
diaudit) besi spons per tahun menjadi 1,74 juta
ton (tidak diaudit) per tahun.

h. On June 9, 2004, the Company signed license


and technical assistance agreements with
HYLSA, S.A de C.V to use Zero Reformer
technology in the Companys DR HYL III plant.
Based on the agreement, HYLSA agreed to
grant a non-exclusive, non-transferable and
irrevocable royalty-free license to the Company
during the period of 12 years from the signing
date of the agreement. The first phase of the
project include the modification of HYL III
technology to Zero Reformer and the second
phase is aimed to increase the production
capacity from 1.5 million tons (unaudited) of
sponge steel per year to 1.74 million tons
(unaudited) per year.

Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik


DR, pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan
menandatangani kontrak pekerjaan Migration
Automation System of HYL III dengan
PT Honeywell Indonesia dengan nilai kontrak
sebesar US$1.252.000 dan Rp5.100. Proyek
revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan
Januari 2012. Pada tanggal 14 November
2011, PT Honeywell Indonesia dan Perusahaan
telah menandatangani amandemen kontrak
untuk menjadwal kembali penyelesaian proyek
reivitalisasi hingga bulan Mei 2012.

As a part of DR plant revitalization project, on


April 22, 2010, the Company signed a
Migration Automation System of HYL III
contract with PT Honeywell Indonesia with a
contract value amounting to US$1,252,000 and
Rp5,100. This revitalization project is planned
to be completed in January 2012. On
November 14, 2011, PT Honeywell Indonesia
and the Company have signed an amendment
of contract to reschedule the completion of the
revitalization project until May 2012.

i.

i.

Pada tanggal 20 April 2010, Perusahaan


menandatangani kontrak pekerjaan revitalisasi
pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal
Technologies
GmbH
dan
PT Siemens
Indonesia dengan nilai kontrak sebesar
EUR40.000.000 dan Rp250.000. Proyek
pekerjaan meliputi penggantian Electric Arc
Furnace,
Continuous
Casting
Machine,
Dedusting dan Water Treatment & Utility untuk
meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta
ton (tidak diaudit) slab menjadi 1,3 juta ton
(tidak diaudit) slab per tahun. Proyek
revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan
Desember 2012. Sampai dengan tanggal
31 Desember
2011,
Perusahaan
telah
membayar
kepada
kontraktor
sebesar
EUR11.816.374 (setara dengan Rp138.292)
dan Rp54.777, yang dicatat dalam akun Aset
dalam Penyelesaian.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

154

On April 20, 2010, the Company signed a work


contract for SSP 1 revitalization with Siemens
and
VAI
Metal
Technologies
GmbH
PT Siemens Indonesia with a contract value
amounting to EUR40,000,000 and Rp250,000.
The work project includes changing the Electric
Arc Furnace, Continuous Casting Machine,
Dedusting and Water Treatment & Utility to
increase the production capacity from
1.0 million metric tons (unaudited) slab to
1.3 million metric tons (unaudited) slab per
year. This revitalization project is planned to be
completed in December 2012. As of
December 31, 2011, the Company has paid to
the contractor the amounts of EUR11,816,374
(equivalent to Rp138,292) and Rp54,777,
which were recorded in the Construction in
Progress account.

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

j.

j.

Perusahaan
menandatangani
kontrak
pematangan lahan untuk proyek ekspansi
dengan
PT Waskita
Karya
(Persero)
(Waskita) pada area seluas 388 Ha yang
berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel,
Cilegon dengan nilai kontrak sebesar
Rp488.414. Berdasarkan kontrak ini, Waskita
berkewajiban untuk melakukan pekerjaanpekerjaan yang diperlukan untuk mematangkan
lahan sampai lahan tersebut siap digunakan
untuk kebutuhan ekspansi Perusahaan.
Kontrak ini berlaku efektif tanggal 1 Maret 2011
dan direncanakan selesai pada bulan Maret
2012. Pada tanggal 31 Desember 2011,
manajemen
Perusahaan
memperkirakan
persentase penyelesaian pematangan lahan
ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar
94,28% (tidak diaudit).

AND

The Company signed a site preparation


contract for expansion project with PT Waskita
Karya (Persero) (Waskita) on the area of
388 Ha located in Krakatau Steel Industrial
Estate, Cilegon with a contract value
amounting to Rp488,414. Under the contract,
Waskita is obliged to perform all work
necessary to develop the land until the land is
ready for its intended expansion project of the
Company. The contract is effective on March 1,
2011 and expected to be completed in March
2012. As of December 31, 2011, the
Company's management estimates that the
percentage of completion of site preparation in
financial terms is 94.28% (unaudited).

k. On February 4, 2011, the Company and the


Local Government of Cilegon (Pemkot
Cilegon) entered into Memorandum of
Understanding (MOU) in order to speed up
the construction of PT KPs steel mill and the
port construction of Pemkot Cilegon. Under the
MOU, both parties agreed, among others:

k. Pada tanggal 4 Februari 2011, Perusahaaan


dan Pemerintah Kota Cilegon (Pemkot
Cilegon)
mengikat
Nota Kesepahaman
(MOU)
dalam
rangka
percepatan
pembangunan pabrik baja PT KP dan
pembangunan pelabuhan Pemkot Cilegon.
Dalam MOU ini disepakati, antara lain:
i.

Perusahaan akan menyerahkan tanah


seluas 45 Ha untuk menggantikan tanah
yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh
Pemkot Cilegon.
ii. Perusahaan
akan
mengganti
biaya
investasi yang telah dikeluarkan Pemkot
Cilegon sepanjang telah dilakukan audit
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
atau Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat, dalam hal ini, Menteri
Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM).

i.

iii. Perusahaan menyetujui tanah seluas 45 Ha


tersebut akan diajukan hak kepemilikannya
berupa sertifikat hak pengelolaan atas
nama Pemkot Cilegon.

iii. The Company agreed the ownership title


on the land of 45 Ha will be made in form of
the Right to Use certificate in the name of
Pemkot Cilegon.

2011 Annual Report

The Company will render land covering


area of 45 Ha to replace the land which is
being physically occupied and utilized by
Pemkot Cilegon.
ii. The Company will reimburse the capital
expenditures already spent out by Pemkot
Cilegon after being audited by the Audit
Board (BPK) or the Development Finance
Controller (BPKP) and determined by the
Government of Indonesia, in this case, the
Ministry of Industry and the Head of
Investment Coordinating Board (BKPM).

155

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

AND

The Company (continued)

iv. Pemkot Cilegon sepakat untuk mengizinkan


Perusahaan
melaksanakan
seluruh
aktivitas pembangunan pabrik baja PT KP
dan
aktivitas
pembangunan
lainnya
termasuk pekerjaan pematangan tanah
pada lahan seluas 388 Ha yang di
dalamnya termasuk lahan seluas 66,5 Ha
yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh
Pemkot Cilegon.

iv. Pemkot Cilegon agreed to give permission


to the Company to perform all activities
necessary to construct PT KPs steel mill
and other construction activities including
the site preparation work on the area of
388 Ha, which include therein the land of
66.5 Ha that is being physically occupied
and utilized by Pemkot Cilegon.

v. Pemkot Cilegon akan membantu untuk


mempercepat
pengeluaran
berbagai
perijinan kepada Perusahaan dan PT KP
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

v. Pemkot Cilegon will assist to speed up the


issuance of certain license to the Company
and PT KP in accordance with the
prevailing regulations.

Sebagai tindak lanjut atas pendapat hukum dari


Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Menteri
Perindustrian telah mengeluarkan surat yang
menyatakan bahwa:

As a follow up to the legal opinion from the


Attorney General of the Republic of Indonesia,
the Ministry of Industry issued a letter stating
that:

a. Penyerahan tanah seluas 45 Ha milik


Perusahaan dilaksanakan setelah disetujui
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

a. The transfer of 45 Ha land owned by the


Company will be executed upon obtaining
approval by the General Meeting of
Shareholders.

b. Pelepasan tanah seluas 66,5 Ha yang


dikuasai oleh Pemkot Cilegon dilaksanakan
setelah disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon.

b. The disposal of 66.5 Ha land owned by


Pemkot Cilegon will be executed upon
obtaining approval by the Regional
Legislative Council at Cilegon City.

c. Pelaksanaan MOU agar dituangkan dalam


bentuk perjanjian.

c. The implementation of MOU shall be


documented in an agreement.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal
7 November 2011 dan diaktakan dalam Akta
Notaris No. 33 dari Andalia Farida, S.H., M.H.,
pemegang saham menyetujui keputusankeputusan sebagai berikut:

Based on the Minutes of the Extraordinary


General Meeting of Shareholders which was
held on November 7, 2011, as notarized in the
Notarial Deed No. 33 of Andalia Farida, S.H.,
M.H., the shareholders ratified the following
decisions:

i.

The disposal of land owned by the


Company, KDL, KIEC and KBS covering
area of 45 Ha located in the Sub-district
Citangkil to Pemkot Cilegon.
ii. The reimbursement of capital expenditures
spent out by Pemkot Cilegon amounting to
Rp52,500. The shortage or excess of
payment will be adjusted based on the final
audit of BPKP (Note 39).

ii.

i.

Pelepasan tanah milik Perusahaan, KDL,


KIEC dan KBS seluas 45 Ha yang berlokasi
di Kecamatan Citangkil kepada Pemkot
Cilegon.
Penyerahan uang pengganti investasi yang
telah dikeluarkan Pemkot Cilegon sebesar
Rp52.500. Kekurangan atau kelebihan
pembayaran akan disesuaikan berdasarkan
hasil audit BPKP (Catatan 39).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

156

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan)

The Company (continued)

l.

l.

Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan


mengadakan perjanjian jual beli bahan tanah
urug dengan PT Delimas Lestari Jaya
(Delimas) dengan nilai kontrak sebesar
Rp37.500. Perjanjian ini merupakan bagian dari
kontrak pematangan lahan untuk proyek
ekspansi Perusahaan. Berdasarkan perjanjian
ini, Delimas berkewajiban untuk menyediakan
bahan tanah urug dan melakukan pengawasan
dalam pengambilan bahan tanah urug tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan perijinan
penggalian.

AND

On March 4, 2011, the Company entered into a


sale and purchase agreement of certain soil
material with PT Delimas Lestari Jaya
(Delimas) with a contract value of Rp37,500.
This agreement is part of the site preparation
contract for expansion project of the Company.
Under the agreement, Delimas is obliged to
provide certain soil material and supervise the
execution of the work so as to comply with the
excavation permit.

m. Pada tanggal 25 Juli 2011, Perusahaan


mengadakan perjanjian pembelian gas oksigen
dengan PT Air Liquide Indonesia. Berdasarkan
perjanjian tersebut, PT Air liquide Indonesia
setuju untuk menyalurkan gas oksigen secara
terus-menerus kepada Perusahaan dengan
volume rata-rata 10.000 Nm3/jam. Perjanjian ini
berlaku efektif sejak tanggal 25 Juli 2011 dan
akan berakhir tanggal 31 Desember 2027.

m. On July 25, 2011, the Company entered into an


oxygen
gas
supply
agreement
with
PT Air Liquide Indonesia. Based on the
agreement PT Air Liquide Indonesia agreed to
continuously supply oxygen gas to the
Company at the average volume of 10,000
Nm3/hour. This agreement is effective from
July 25, 2011 and will expire on December 31,
2027.

n. Pada tanggal 2 November 2011, Perusahaan


bersama PT Adyawinsa Dinamika , PT Dwijaya
Sentosa Abadi, dan Nippon Steel Trading Co.
menandatangani
perjanjian
pendirian
perusahaan patungan (JV) PT IndoJapan
Steel Centre yang bertempat di Karawang,
Indonesia. Perusahaan baru ini rencananya
akan menghasilkan baja sebesar 120.000
ton/tahun (tidak diaudit) dan Perusahaan
memiliki 10% saham di dalamnya. Sampai
dengan
tanggal
31 Desember
2011,
Perusahaan belum melakukan kontribusi modal
ke dalam JV.

n. On November 2, 2011, the Company with


PT Adyawinsa Dinamika , PT Dwijaya Sentosa
Abadi, dan Nippon Steel Trading Co. signed a
Joint-Venture (JV) agreement to build
PT IndoJapan Steel Centre sited in Karawang,
Indonesia. The
JV company have steel
production capacity amount to 120,000
tons/year (unaudited) and the Company have
10% shares. Up to December 31, 2011 there
was no contribution has been made by the
Company to the JV.

Entitas Anak - PT KWT

The Subsidiary - PT KWT

o. PT KWT
mengadakan
perpanjangan
kesepakatan kerjasama jual beli bahan baku
dan produk jadi baja tulangan dengan
PT Delcoprima Pasific yang ditandatangani
pada tanggal 31 Desember 2010 dan akan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Kesepakatan
ini
untuk
menggantikan
kesepakatan lama yang telah berakhir pada
tanggal 30 Desember 2010. Syarat-syarat dan
ketentuan yang berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi barang serta harga jual dan beli
diatur dalam kesepakatan kerjasama tersebut.

o. PT KWT signed an amendment of cooperation


agreement for sale and purchase of raw
materials and finished goods of deformed steel
with PT Delcoprima Pasific which was signed
on December 31, 2010 and will expire on
December 31, 2012. This amended agreement
is to replace the old cooperation agreement
which had expired on December 30, 2010. The
terms and conditions concerning the types and
specifications of the products as well as the
selling and purchase prices are included in the
cooperation agreement.

2011 Annual Report

157

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

AND

Entitas Anak - PT KWT (lanjutan)

The Subsidiary - PT KWT (lanjutan)

p. PT KWT memperoleh Fasilitas Perdagangan


Multi Opsi dari PT ANZ Panin Bank yaitu
Sight/Usance LC dan SKBDN Issuance, Trust
Receipt, Fasilitas Pinjaman Pembiayaan
Perdagangan Atas Tagihan Pemasok, Fasilitas
Pinjaman Pembiayaan Perdagangan Atas
Tagihan Pembeli dan Fasilitas Jaminan Bank
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
US$10.000.000 dan Uncommitted Markets
Facility (FX SPOT and Forward). Fasilitas ini
akan berakhir pada tanggal 14 November 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas
kredit ini belum digunakan.

p. PT KWT obtained Multi Option Trade Facility


from PT ANZ Panin Bank with sub-limit of
Sight/Usance LC and SKBDN Issuance, Trust
receipt, Trade Finance Loan against Supplier
Invoice, Trade Finance Loan against Buyers
Invoice and Bank Guarantee Facility maximum
amount of US$10,000,000 and Uncommitted
Markets Facility (FX SPOT and Forward). This
facility will expire on November 14, 2012. As of
December 31, 2011, the credit facility has not
yet been used.

Entitas Anak - PT KDL

The Subsidiary - PT KDL

q. Pada tanggal 15 Juni 2006, PT KDL


mengadakan perjanjian jual beli gas dengan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
(PGN). Pada tanggal 16 Januari 2008, kedua
belah pihak sepakat melakukan amandemen
atas perjanjian tersebut perihal alokasi gas
PT KDL untuk Kelompok Usaha Krakatau
Steel.

q. On June, 15, 2006, PT KDL entered into an


agreement for purchase and sales of gas with
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
(PGN). On January 16, 2008, both parties
agreed to amend the agreement in relation to
the allocaton of PT KDLs gas for Krakatau
Steel Group.

Amandemen itu menyebutkan apabila PT KDL


belum dapat menggunakan gas dari PGN
secara maksimal, maka PT KDL hanya dapat
menyalurkan gas yang belum digunakan
tersebut
kepada
Perusahaan,
PT KWT,
PT Latinusa dan PT KHIP tanpa memperoleh
kompensasi dalam bentuk jual beli gas dan
PT KDL bertanggung jawab atas segala risiko
yang timbul dari penyaluran gas tersebut.
Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu
10 tahun sejak tanggal 1 Januari 2007.

The amendment stated that if PT KDL is unable


to fully utilize the gas supply from PGN, then
PT KDL can only transfer the gas to the
Company, PT KWT, PT Latinusa and PT KHIP
without receiving any compensation of the gas
sales and purchase and PT KDL is responsible
for all of the risk occurred from that gas
distribution. This agreement will expire in
10 years since January 1, 2007.

Entitas Anak - PT KHIP

The Subsidiary - PT KHIP

r.

r.

PT KHIP memperoleh fasilitas non-cash loan


dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar
Rp4.000 dan US$20.000.000 yang digunakan
untuk jaminan tender dan uang muka dan
performance bond. Fasiltas ini akan berakhir
pada tanggal 30 Juni 2012. Pada tanggal
31 Desember 2011, total bank garansi yang
telah diterbitkan sebesar US$2.016.639 dan
Rp2.500.

s. On May 20, 2011, PT KHIP entered into a


consignment sale and purchase agreement
with PT Chevron Pacific Indonesia with length
of contract of 3 years and maximum value of
contract of US$94,304,462. Total sales up to
December
31,
2011
amounted
to
US$16,139,220.

s. Pada tanggal 20 Mei 2011, PT KHIP


mengadakan perjanjian jual beli konsinyasi pipa
ERW dengan PT Chevron Pacific Indonesia
dengan jangka waktu kontrak selama 3 tahun
dengan nilai kontrak maksimal sebesar
US$94.304.462. Total penjualan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2011 sebesar
US$16.139.220.
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PT KHIP obtained a non-cash loan facility from


BRI with maximum amounts of Rp4,000 and
US$20,000,000 which were used for offering
and advance guarantees and performance
bonds.
This
facility
will
expire
on
June 30, 2012. As of December 31, 2011, total
bank guarantees issued amounted to
US$2,016,639 and Rp2,500.

158

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

Entitas Anak - PT KHIP (lanjutan)

The Subsidiary - PT KHIP (continued)

t.

t.

Pada tanggal 12 Mei 2011, PT KHIP dan


PT Pipe
Coating
Indonesia
(PCI)
mengadakan perjanjian Joint Operation (JO)
untuk membangun dan mengoperasikan pabrik
Concrete Weight Coating (CWC) dan Asphalt
Enamel Coating (AEC) dengan kapasitas
produksi sebesar 1.000.000 m2 (tidak diaudit)
per tahun. PT KHIP berkewajiban menyediakan
lahan dan mempersiapkan lahan tersebut untuk
pembangunan pabrik dan PCI berkewajiban
melakukan
pembangunan
pabrik.
Pembangunan dan tes kelayakan kedua
fasilitas tersebut diharapkan selesai bulan April
2012. Sampai tanggal 31 Desember 2011,
pembangunan pabrik CWC dan AEC masih
dalam proses.

AND

On May 12, 2011, PT KHIP and PT Pipe


Coating Indonesia (PCI) entered into Joint
Operation (JO) agreement to build and
operate Concrete Weight Coating (CWC)
plant and Asphalt Enamel Coating (AEC)
plant with production capacity of 1,000,000 m2
(unaudited) per year. PT KHIP is obliged to
provide the land and prepare the land for the
construction of the plant while PCI is obliged to
contruct the plant. The construction and
commissioning test of the two facilities are
expected to be completed by April 2012. Up to
December 31, 2011, the construction of the two
plant is still in progress.

On March 2, 2012, PT KHIP and PCI amended


the JO agreement which established the rights
and obligations of each party. Total
expenditures incurred by PT KHIP related to
the JO amounting to Rp7,859 which was
presented as Other Assets - Others in the
consolidated statement of financial position as
of December 31, 2011.

Pada tanggal 2 Maret 2012, PT KHIP dan


PT PCI melakukan amandemen atas perjanjian
JO tersebut yang menetapkan hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Biaya yang
telah dikeluarkan oleh PT KHIP terkait dengan
JO tersebut sebesar Rp7.859 dan disajikan
pada akun Aset Lain-lain - Lain-lain pada
laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2011.
Entitas Anak - PT KE

The Subsidiary - PT KE

u. PT KE memperoleh fasilitas bank garansi dan


L/C dari BNI dengan jumlah maksimum
sebesar Rp750.000. Fasilitas kredit tersebut
akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2012. Pada
tanggal 31 Desember 2011, total bank garansi
yang telah diterbitkan sebesar USD1.573.164,
EUR11.146.900 dan Rp1.859.

u. PT KE obtained bank guarantee and L/C


facilities from BNI with a maximum amount of
Rp750,000. The credit facility will expire on
May 2, 2012. As of December 31, 2011, total
bank guarantees issued amounted to
US$1,573,164, EUR11,146,900 and Rp1,859.

v. Pada tanggal 24 Agustus 2011, PT KE


membuat Perjanjian Operasi Bersama (Joint
Operation) dengan China Huadian Engineering
Co. Ltd (CHEC). Porsi kepemilikan PT KE
dalam Perjanjian ini adalah 99%. Perjanjian ini
bertujuan untuk melaksanakan proyek EPC
Pengembangan Pelabuhan Tarahan milik
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PT BA).
Kontrak antara PT BA dengan JO KE-CHEC
dibuat pada tanggal 25 Oktober 2011. Nilai
kontrak tersebut adalah Rp752.551 dan
USD19.796.364. Jangka waktu proyek adalah
1.400 hari kalender sejak tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

v. On August 24, 2011, PT KE made a Joint


Operation Agreement with China Huadian
Engineering Co. Ltd (CHEC). The portion of
PT KE in this Agreement is 99%. This
Agreement is intended to execute EPC Project
of Tarahan Port Extension owned by PT Bukit
Asam (Persero) Tbk (PT BA). Contract
between PT BA with JO KE-CHEC is made on
October 25, 2011. The contract value is
Rp752,551 and USD19,796,364. The project
time is 1,400 calendar days since date of Letter
of Instruction for the Commencement of Work
(SPMK).

2011 Annual Report

159

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

AND

Entitas Anak - PT KE (lanjutan)

The Subsidiary - PT KE (continued)

w. Pada tahun 2011, PT KE memperoleh fasilitas


Kredit Modal Kerja, Treasury Line dan Bank
Garansi, L/C dan factoring tanpa renteng
piutang usaha dari Bank Mandiri dengan jumlah
maksimum masing-masing sebesar Rp50.000,
US$3.000.000 dan Rp300.000. Fasilitas kredit
ini akan berakhir pada tanggal 29 Desember
2012. Fasilitas dijamin dengan piutang yang
diikat secara fidusia senilai Rp138.507 dan
kontrak proyek secara cessie. Pada tanggal
31 Desember 2011, fasilitas kredit ini belum
digunakan.

w. In 2011, PT KE obtained Working Capital


Credit, Treasury Line and Bank Guarantee,
L/C, and accounts receivable factoring without
recourse facility from Bank Mandiri with a
maximum amount of Rp50,000, US$3,000,000
and Rp300,000,
respectively. This credit
facility will expire on December 29, 2012. The
facility secured by accounts receivable, on a
fiduciary basis which amounted to Rp138,507
and project contract on cessie basis. As of
December 31, 2011, the credit facility has not
yet been used.

Entitas Anak - PT KTI

The Subsidiary - PT KTI

x. Oleh karena kegiatan utama PT KTI adalah


mendistribusikan air dimana airnya berasal dari
Sungai Cidanau, PT KTI memiliki perjanjianperjanjian khusus dengan pihak-pihak berikut
ini:

x. Because the main activity of PT KTI is


distributing water from Cidanau River, PT KTI
has specific agreements with the following
parties:

1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon dan


Pemerintah Daerah Cilegon sehubungan
dengan royalti yang harus dibayar PT KTI
setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan
penjualan masing-masing dikalikan 3,50%
dan 1,50%. Perjanjian kerjasama ini
berlaku sejak perjanjian ditanda tangani
dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali
saat kedua pihak sepakat mengakhiri
perjanjian.

1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon and


the District Government of Cilegon for the
monthly royalty charged to PT KTI, which is
calculated based on sales times 3.50% and
1.50%, respectively. This agreement is
effective from the signing date of the
agreement and has no expiry date, unless
terminated by both parties.

2. Pemerintah
Kabupaten
Serang
sehubungan dengan royalti yang harus
dibayar PT KTI setiap bulannya, yang
dihitung berdasarkan volume pemakaian
air. Perjanjian ini akan berakhir dalam
waktu 25 tahun setelah penandatanganan
perjanjian pada tanggal 29 Desember 2006.

2. Regency of Serang for the monthly royalty


charged to PT KTI, which is calculated
based on volume of water consumption.
This agreement will expire in 25 years after
the signing date of the agreement on
December 29, 2006.

3. Forum
Komunikasi
DAS
Cidanau
sehubungan dengan jasa lingkungan yang
harus dibayar PT KTI setiap tahun.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan
1 Juni 2014 dan dapat diperpanjang atas
persetujuan kedua belah pihak.

3. DAS Cidanau Communication Forum in


relation to environment services that must
be paid by PT KTI annually. This
agreement will expire on June 1, 2014 and
can be extended as mutually agreed by
both parties.

y. Pada tanggal 5 Januari 2011, PT KTI


menandatangani kontrak pekerjaan untuk
peningkatan kapasitas waduk Krenceng milik
PT KTI dengan PT KE dan PT Lancarjaya
Mandiri Abadi (KSO KE-LMA) dengan nilai
kontrak sebesar Rp79.150. Pada tanggal
31 Desember 2011, proyek peningkatan
kapasitas waduk Krenceng ini telah selesai dan
dipindahkan ke akun aset tetap.

y. On January 5, 2011, PT KTI signed a work


contract to expand the capacity of PT KTIs
Krenceng Dam with PT KE and PT Lancarjaya
Mandiri Abadi (KSO KE-LMA) with a contract
value of Rp79,150. As of December 31, 2011,
the expansion of the capacity of PT KTIs
Krenceng Dam project was completed and
transferred to fixed asset account.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

160

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. KOMITMEN
(lanjutan)

DAN

PERJANJIAN

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENTING

34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)

AND

Entitas Anak - PT MJIS

The Subsidiary - PT MJIS

z. Pada tanggal 17 September 2010, PT MJIS


mengadakan amandemen perjanjian pembelian
batubara dengan PT Kideco Jaya Agung.
Jangka waktu kontrak adalah 10 tahun yang
dimulai pada bulan Juni 2011 sampai dengan
Mei 2021. Syarat-syarat dan ketentuan yang
mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak
diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.

z. On September 17, 2010, PT MJIS signed the


amended coal purchase agreement with
PT Kideco Jaya Agung. The contract period is
for 10 years, starting from June 2011 up to
May 2021.
The terms
and
conditions
concerning the rights and obligations for both
parties are stated in the contract agreement.

aa. Pada tanggal 31 Oktober 2008, PT MJIS


mengadakan
perjanjian
pembelian
dan
penjualan batu bara dengan PT Arutmin
Indonesia. Perjanjian ini akan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 atau sampai
dengan liabilitas dari kedua pihak sudah selesai
dengan kesepakatan satu sama lain. Syaratsyarat dan ketentuan yang mengatur hak dan
kewajiban kedua belah pihak diatur dalam
kontrak perjanjian tersebut.

aa. On October 31, 2008, PT MJIS entered into an


agreement for purchase and sale of coal with
PT Arutmin Indonesia. This agreement will be
terminated on December 31, 2014 or until the
obligations of both parties have been
completed as mutually agreed. The terms and
conditions concerning the rights and obligations
for both parties are stated in the contract
agreement.

bb. Pada tanggal 10 November 2008, PT MJIS


mengadakan perjanjian suplai bijih besi dengan
PT Sebuku Iron Lateritic Ores. Jangka waktu
perjanjian adalah 15 tahun terhitung sejak
pengiriman pertama dan dapat diperpanjang
berdasarkan kesepakatan tertulis dari para
pihak. Syarat-syarat dan ketentuan yang
mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak
diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.

bb. On November 10, 2008, PT MJIS entered into


an iron ore supply agreement with PT Sebuku
Iron Lateritic Ores. The agreement period is for
15 years starting from the first delivery and is
extendable upon the mutual agreement
between the parties. The terms and conditions
concerning the rights and obligations for both
parties are stated in the contract agreement.

cc. Berdasarkan Perjanjian Penyertaan tanggal


18 Maret 2009 yang diperbarui pada tanggal
18 Maret
2011,
PT MJIS
mengadakan
perjanjian
dengan
Pemerintah
Provinsi
Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tentang
penyertaan modal dalam bentuk tanah.
Berdasarkan perjanjian tersebut diputuskan
bahwa Pemprov Kalsel akan menyertakan
modal pada PT MJIS dalam bentuk tanah
seluas 2.000.000 m2 yang berlokasi di Jalan
Transmigrasi, Desa Sarigadung, Kecamatan
Simpang Empat, Provinsi Kalimantan Selatan,
yang
akan
digunakan
sebagai
lahan
pembangunan pabrik besi spons. Sampai
dengan tanggal 5 Maret 2012, pelaksanaan
penyertaan tersebut masih dalam proses.

cc. Based on an Investment Agreement dated


March 18, 2009 which was amended on
March 18, 2011, PT MJIS entered into an
agreement with the Government of the
Province of South Kalimantan (Pemprov
Kalsel) concerning capital contribution in the
form of land. Based on the agreement, it has
been decided that Pemprov Kalsel will make its
capital contribution in PT MJIS in the form of
land of 2,000,000 m2 located in Jalan
Transmigrasi, Sarigadung Village, Kecamatan
Simpang Empat, South Kalimantan, which will
be used as the location for construction of
ironmaking plant. Up to March 5, 2012, the
execution of such investment is still in process.

2011 Annual Report

161

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

35. KONTINJENSI

35. CONTINGENCIES

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara


Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
(BPN) No. 24-VIII-1999 tanggal 21 Juli 1999,
sertifikat
HGB
No. 2/Kubangsari
milik
Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha
dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata
maupun peradilan Tata Usaha Negara yang
telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan
bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara.
Perusahaan
kemudian
mengajukan
permohonan Penetapan kepada Pengadilan
Negeri Serang dan pada tanggal 20 April 2009
mengeluarkan putusan yang menetapkan
Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan
untuk memperoleh hak atas tanah tersebut.
Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari
Prambanan (PT DSP) mengajukan gugatan
ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar
dalam perkara No. 1343/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel
tanggal 17 Juli 2009.

a. Based on the Decision Letter of the State


Ministry of Land Affairs/Head of National Land
Board (BPN) No. 24-VIII-1999 dated
July 21, 1999, the Companys HGB certificate
No. 2/Kubangsari for 66.5 Ha out of 252 Ha
was revoked from the Company. In the civil
court and the State Administrative Court level
which have permanent legal basis, it was
declared that the land belong to the State. The
Company then requested a Decree to the
District Court of Serang and on April 20, 2009
the District Court of Serang issued a Decree
stating that the Company has the priority to
obtain the right on the land. Upon this decision,
PT Duta Sari Prambanan (PT DSP) filed a
suit against the Company for the compensation
to the District Court of South Jakarta which was
registered under Case No. 1343/Pdt.G/2009/
PN.Jkt.Sel dated July 17, 2009.

Berdasarkan perjanjian penyelesaian yang


dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal
27 Juli 2010 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai
pengganti dari Notaris Soetjipto, S.H., M.Kn.,
Perusahaan
dan
PT DSP
sepakat
menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan
akan memberikan ganti rugi kepada PT DSP
sebesar Rp34.000 setelah surat keputusan
pemulihan hak dan sertifikat HGB atas nama
Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat
dan telah diterima Perusahaan. Pada tanggal
27 September 2010, BPN Pusat telah
menerbitkan surat keputusan pemulihan hak
tersebut dan Perusahaan telah membayar
kepada PT DSP sebesar Rp17.000.

Based on the settlement agreement which was


ratified on Notarial Deed No. 208 dated
July 27, 2010 of Aulia Taufani, S.H., the
substitute notary of Soetjipto, S.H., M.Kn., the
Company and PT DSP agreed to settle the
dispute. The Company will give indemnification
to PT DSP amounting to Rp34,000 provided
that the decree on the recovery of right and
HGB certificate in the name of the Company
have been issued by the Central BPN and have
been received by the Company. On
September 27, 2010, the Central BPN issued
the decree on the recovery of the right and the
Company paid Rp17,000 to PT DSP.

Pada tanggal 17 Februari 2011, Kantor


Pertanahan
Cilegon
telah
melakukan
pemulihan hak dengan pencatatan kembali
tanah tersebut baik dalam sertifikat HGB
No. 2/Kubangsari maupun dalam buku tanah
sertifikat tersebut atas nama Perusahaan.
Perusahaan telah membayar sisa sebesar
Rp17.000 kepada PT DSP dan kasus tersebut
telah selesai pada tanggal 31 Desember 2011.

On February 17, 2011, the Cilegon Land Office


has reinstalled the Companys right by relisting
the land in both the certificate HGB
No. 2/Kubangsari and the land book certificate
on behalf of the Company. The Company paid
the remaining amount of Rp17,000 to PT DSP
and the case had been settled as of
December 31, 2011.

b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas


4,47 Ha, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh
Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak
Milik No. 7/1972. Pengadilan Negeri Serang
memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua
belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi
Bandung memutuskan untuk tidak menerima
gugatan Djamaluddin Malik.

b. The Companys land in Kubangsari with area of


4.47 Ha out of 252 Ha, was claimed by
Djamaluddin Malik based on Right of
Ownership certificate No. 7/1972. The District
Court of Serang decided to recognize both
party certificates, whereas the High Court of
Bandung decided not to accept Djamaluddin
Maliks lawsuit.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

162

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

35. KONTINJENSI (lanjutan)

35. CONTINGENCIES (continued)

Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung


menguatkan keputusan Pengadilan Negeri
Serang. Pada tanggal 19 November 2008,
Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali
ke
Mahkamah
Agung.
Pada
tanggal
16 September 2009, Majelis Hakim PK
mengeluarkan keputusan yang menolak
permohonan peninjauan kembali tersebut.

At the cassation level, the Supreme Court


enforced the decision of the District Court of
Serang. On November 19, 2008, the Company
filed for a Judicial Review to the Supreme
Court. On September 16, 2009, the Supreme
Court Judge made a verdict that rejected the
Companys Judicial Review.

Djamaludin Malik kemudian mengajukan sita


eksekusi yang ditindaklanjuti dengan surat
panggilan dari Pengadilan Negeri Serang
tanggal
24 Februari
2011.
Berdasarkan
Perjanjian Perdamaian yang dinyatakan dalam
Akta Notaris No. 67 tanggal 26 Juli 2011 dari
Indrajati Tandjung, S.H., Perusahaan dan
Djamaludin Malik sepakat menyelesaikan
sengketa
tersebut.
Perusahaan
akan
memberikan ganti rugi kepada Djamaluddin
Malik sebesar Rp11.622 yang akan dibayar
dalam dua tahap. Perusahaan telah melakukan
pembayaran tahap pertama sebesar Rp5.811
pada tanggal 19 Agustus 2011 dan tahap
kedua sebesar Rp5.811 pada tanggal
16 Januari 2012.

Djamaludin Malik has filed a foreclosure


executions followed up with a letter of invitation
from the District Court of Serang dated
February 24, 2011. Based on the settlement
agreement which was ratified on Notarial Deed
No. 67 dated July 26, 2011 of Indrajati
Tandjung, S.H., the Company and Djamaluddin
Malik agreed to settle the dispute. The
Company
will
give
indemnification
to
Djamaluddin Malik amounting to Rp11,622
which will be paid in two phases. The Company
paid the first phase of Rp5,811 on August 19,
2011 and the second phase of Rp5,811 on
January 16, 2012.

c. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan


klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara
(Persero)
Tbk,
yang
telah
menahan
pembayaran piutang sebesar Rp38.000.
Penahanan piutang tersebut diklaim oleh
pelanggan tersebut sebagai kompensasi
kerugian yang dialami akibat keterlambatan
pasokan pipa dari PT KHIP. PT KHIP
bermaksud menyelesaikan klaim tersebut
melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI). Berdasarkan Surat tanggal 30 Mei
2011, PT KHIP mengajukan permohonan ke
Perusahaan untuk tidak melanjutkan proses
klaim tersebut ke BANI, yang telah disetujui
Perusahaan pada tanggal 29 Februari 2012.

c. PT KHIP is in the process of submitting a claim


to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk,
who retained the payment of its receivables
amounting to Rp38,000. The retained
receivables are claimed by such customer as
compensation for losses due to the delay of
pipe supply from PT KHIP. PT KHIP has
intention to settle the claim through the
Indonesian National Board of Arbitration
(BANI). Based on its Letter to the Company
dated May 30, 2011, PT KHIP proposed not to
continue the claim through BANI, which was
approved by the Company on February 29,
2012.

Pada tanggal 31 Desember 2011, telah


dilakukan pencadangan penuh terhadap
piutang dari pelanggan tersebut.

As of December 31, 2011, a full provision on


receivable from the customer has already been
made.

d. Perusahaan merupakan Tergugat dalam


gugatan yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto,
selaku
Direktur
PT Nusantara
Buana
Cemerlang (PT NBC), melalui Pengadilan
Negeri
Serang
yang
terdaftar
dalam
perkara No. 35/PDT.G/2010/PN.SRG tanggal
23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan
gugatan kepada Perusahaan atas tuduhan
perbuatan
melawan
hukum
dengan
memutuskan hubungan kerja dengan PT NBC
secara sepihak dan menuntut pembayaran
ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp59.105.

d. The Company is a party to the claim filed by


H. Utok Hariyanto, as the Director of
PT Nusantara Buana Cemerlang (PT NBC),
before the District Court of Serang, which was
registered under the Case No. 35/PDT.G/
2010/PN.SRG dated August 23, 2010. The
Claimant claimed that the Company allegedly
conducted an unlawful termination of the
contract work with PT NBC and claimed for
payment settlement from the Company
amounting to Rp59,105.

2011 Annual Report

163

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

35. KONTINJENSI (lanjutan)

35. CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi


Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk
mewakili Perusahaan dalam perkara ini.
Berdasarkan Perjanjian Perdamaian tanggal
1 Juni 2011, Perusahaan dan PT NBC sepakat
menyelesaikan sengketa tersebut. Perusahaan
akan memberikan ganti rugi kepada PT NBC
sebesar
Rp8.053
yang
telah
dibayar
Perusahaan pada tanggal 28 Juli 2011.

Against such claim, the Company has


appointed the District Attorney of Banten as the
State Attorney to represent the Company on
this case. Based on the settlement agreement
dated June 1, 2011, the Company and PT NBC
agreed to settle the dispute. The Company paid
indemnification to PT NBC amounting to
Rp8,053 which was paid by the Company on
July 28, 2011.

e. Perusahaan merupakan Tergugat II dalam


gugatan yang diajukan oleh PT Tobu Indonesia
Steel
(Penggugat)
melalui
Pengadilan
Negeri Tangerang
yang
terdaftar
dalam
perkara No. 464/PDT.G/2010/PN.TNG tanggal
19 Oktober 2010. Penggugat meminta agar
Surat Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
tanggal
11 Oktober
2010
perihal
Pembatalan
Pendaftaran
Merek
KS-TI
ditunda
pemberlakuannya dan menuntut pembayaran
ganti rugi sebesar Rp100.000.

e. The Company is the second defendant to a


lawsuit filed by PT Tobu Indonesia Steel
(Claimant) before the District Court of
Tangerang which was registered under the
Case No. 464/PDT.G/2010/PN.TNG dated
October 19, 2010. The Claimant demanded to
suspend the application of the Letter of the
Directorate General of Intellectual Property
Rights of the Ministry of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia dated
October 11, 2010 regarding the cancellation of
Trademark Registration of "KS-TI" and claimed
for payment settlement of Rp100,000.

Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah


melakukan pembelaan juga mengajukan
gugatan balik dan menuntut Penggugat untuk
membayar ganti rugi sebesar Rp300.000. Pada
tanggal 31 Maret 2011, Pengadilan Negeri
Tangerang mengabulkan eksepsi Perusahaan
dan
terhadap
putusan
ini
Penggugat
mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
Banten. Pada tanggal 25 Juli 2011, Pengadilan
Tinggi Banten menjatuhkan putusan yang
membatalkan putusan Pengadilan Negeri
Tangerang serta menghukum Perusahaan dan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
membayar ganti rugi sebesar Rp1.000 secara
tanggung renteng. Pada tanggal 8 Agustus
2011, Perusahaan mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal
5 Maret 2012, perkara ini masih dalam proses
pemeriksaan di Mahkamah Agung.

Against such claim, the Company, aside from


submitting legal defense, also submitted
counter claim and demand the Claimant to
indemnify the Company for the amount of
Rp300,000. On March 31, 2011, the District
Court of Tangerang granted the demurrer of
the Company and against such verdict, the
Claimant appealed to the High Court of Banten.
On July 25, 2011, the High Court of Banten
issued the verdict that cancelled the District
Court of Tangerangs verdict and imposed the
Company and the Directorate General of
Intellectual Property Rights to pay in cash
jointly and severally, for the sum of Rp1,000.
On August 8, 2011, the Company filed
cassation to the Supreme Court. Up to
March 5, 2012, this case is still on the
examination process in the Supreme Court.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

164

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

35. KONTINJENSI (lanjutan)


f.

35. CONTINGENCIES (continued)


f.

Perusahaan merupakan Tergugat II dalam


gugatan Citizen Lawsuit di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar dalam
perkara No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst tanggal
30 November 2010. Penggugat mengajukan
gugatan kepada Perusahaan dengan tuduhan
perbuatan melawan hukum atas penjualan
saham Perusahaan melalui IPO dan menuntut
pembatalan penjualan saham tersebut. Pada
tanggal 13 Oktober 2011, Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah mengeluarkan keputusan
yang menerima eksepsi para Tergugat dan
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima. Sampai dengan batas waktu periode
banding, tidak ada pihak yang mengajukan
banding atas keputusan tersebut dan oleh
karenanya, keputusan tersebut bersifat final
dan mengikat.

The Company is the second defendant to the


Citizen Lawsuit case filed in the District Court
of Central Jakarta, which was registered under
the Case No. 500/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst dated
November 30, 2010. The Plaintiffs claimed that
the Company allegedly conducted an unlawful
sale of the Companys shares through the IPO
and demanded to annul such IPO. On
October 13, 2011, the District Court of Central
Jakarta issued a verdict that accept the
demurrer of the defendants and declare the
Plaintiffs lawsuit as not acceptable. Up to the
expiry date of the appeal period, no party filed
an appeal against the verdict and, therefore,
the verdict is already final and binding.

g. Tanah Perusahaan seluas 66,5 Ha di


Kubangsari berdasarkan sertifikat HGB No. 2/
Kubangsari digugat oleh ahli waris Lim Tiang
Bie (Januardi Djajadi) melalui Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam
perkara
No. 686/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel.
tanggal
20 Desember
2010.
Penggugat
menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli
warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau
mengalihkan hak atas tanah tersebut dan
menuntut ganti rugi sebesar Rp1.039.417
kepada Perusahaan, PT DSP dan Kepala BPN.
Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara
tersebut masih dalam proses persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

g. The Companys land in Kubangsari with area of


66.5 Ha under the HGB certificate No. 2/
Kubangsari was claimed by the Heirs Lim
Tiang Bie (Januardi Djajadi) before the District
Court of South Jakarta, which was registered
under the Case No. 686/Pdt.G/2010/PN.
JKT.Sel. dated December 20, 2010. The
Plaintiff stated that Lim Tiang Bie and his heirs
never sold or transferred the land rights and
claimed for payment settlement from the
Company, PT DSP and the Head of BPN
amounting to Rp1,039,417. Up to March 5,
2012, this case is still on trial process at the
District Court of South Jakarta.

h. Perusahaan merupakan Tergugat I dalam


gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim
Tiang Bie (Hendra Widjaya) melalui Pengadilan
Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara
No. 40/Pdt.G/2011/PN.Serang tanggal 7 Juni
2011 atas tanah Perusahaan seluas 151,6 Ha
di Kubangsari. Penggugat menyatakan bahwa
Lim Tiang Bie dan ahli warisnya tidak pernah
memperjualbelikan atau mengalihkan hak atas
tanah tersebut dan menuntut ganti rugi sebesar
Rp620.148 kepada Perusahaan, PT DSP,
PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto Sutrisno,
Hindra Sunarli dan Pemerintah Kota Cilegon.
Sampai dengan tanggal 5 Maret 2012, perkara
tersebut masih dalam proses persidangan di
Pengadilan Negeri Serang.

h. The Company is the first defendant to a lawsuit


filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hendra
Widjaya) before the District Court of Serang,
which was registered under the Case
No. 40/PDT.G/2011/PN.Serang dated June 7,
2011 on the Companys land in Kubangsari
with area of 151.6 Ha. The Plaintiff stated that
Lim Tiang Bie and his heirs never sold or
transferred the land rights and claimed for
payment settlement from the Company,
PT DSP, PT Krakatau Posco, Yakub Sugiarto
Sutrisno, Hindra Sunarli and the Local
Government of Cilegon, amounting to
Rp620,148. Up to March 5, 2012, this case is
still on trial process at the District Court of
Serang.

2011 Annual Report

165

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

35. KONTINJENSI (lanjutan)

35. CONTINGENCIES (continued)

i.

Perusahaan merupakan Tergugat I dalam


gugatan yang diajukan oleh ahli waris Lim
Tiang Bie (Hindra Sunarli) melalui Pengadilan
Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara
No. 47/PDT.G/2011/PN.Serang
tanggal
18 Agustus 2011 atas tanah Perusahaan
seluas 50,8 Ha di Kubangsari. Penggugat
menyatakan bahwa Lim Tiang Bie dan ahli
warisnya tidak pernah memperjualbelikan atau
mengalihkan hak atas tanah tersebut dan
menuntut ganti rugi sebesar Rp289.596 kepada
Perusahaan. Sampai dengan tanggal 5 Maret
2012, perkara tersebut masih dalam proses
persidangan di Pengadilan Negeri Serang.

i.

The Company is the first defendant to a lawsuit


filed by the Heirs Lim Tiang Bie (Hindra
Sunarli) before the District Court of Serang,
which
was
registered
under
the
Case No. 47/PDT.G/2011/PN.Serang
dated
August 18, 2011 on the Companys land in
Kubangsari with area of 50.8 Ha. The Plaintiff
stated that Lim Tiang Bie and his heirs never
sold or transferred the land rights and claimed
for payment settlement from the Company,
amounting to Rp289,596. Up to March 5, 2012,
this case is still on trial process at the District
Court of Serang.

j.

Perusahaan merupakan Tergugat I dalam


gugatan yang diajukan oleh Reinhard Marulitua
Nainggolan melalui Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang terdaftar dalam perkara
No. 465/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel
tanggal
24 Agustus 2011. Penggugat mengklaim
bahwa Perusahaan dan para tergugat lain telah
mencemarkan nama baik Penggugat dan
menuntut pembayaran ganti rugi dari
Perusahaan dan para tergugat lain sebesar
Rp15.331. Sampai dengan tanggal 5 Maret
2012, perkara tersebut masih dalam proses
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan.

j.

The Company is the first defendant to a lawsuit


filed by Reinhard Marulitua Nainggolan before
the District Court of South Jakarta, which was
the
Case
registered
under
No. 465/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel.
dated
August 24, 2011. The Plaintiff claimed that the
Company together with other defendants
allegedly conducted defamation against the
Plaintiff and claimed for indemnification from
the Company and other defendants amounting
to Rp15,331. Up to March 5, 2012, this case is
still on trial process at the District Court of
South Jakarta.

k.

Perusahaan merupakan Turut Tergugat dalam


gugatan yang diajukan oleh Saprudin melalui
Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam
perkara No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG tanggal
13 September 2011. Penggugat mengajukan
gugatan kepada Djamaludin Malik (Tergugat)
atas tuduhan wanprestasi atas perjanjian
kontrak yang dibuat kedua belah pihak dan
menuntut Perusahaan untuk mengalihkan
pembayaran tahap kedua sebesar Rp5.261
kepada Penggugat. Berdasarkan perjanjian
perdamaian tanggal 8 Desember 2011,
Penggugat
dan
Tergugat
sepakat
menyelesaikan sengketa tersebut yang telah
diputuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal
17 Januari 2012.

k.

The Company is the co-defendant to a lawsuit


filed by Saprudin before the District Court of
Serang, which was registered under the
Case No. 53/PDT.G/2011/PN.SRG
dated
September 13, 2011. The Plaintiff claimed that
Djamaludin Malik (the Defendant) allegedly
conducted a breach of contract agreement
made between both parties and claimed the
Company to transfer the second phase
payment of Rp5,261 to the Plaintiff. Based on
the settlement agreement dated December 8,
2011, the Defendant and the Plaintiff agreed to
settle the dispute which obtained the verdict
from the Judges Tribunal on January 17, 2012.

The Companys management and its legal counsel


believe that the above mentioned cases individually
or in the aggregate will not have any material
adverse effects on the Companys financial position
or results of operations. The management believes
that the Company can win these cases.

Manajemen dan konsultan hukum Perusahaan


berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut di atas
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak
akan mempunyai pengaruh yang material terhadap
kondisi
keuangan
Perusahaan
dan
hasil
operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa
Perusahaan dapat memenangkan perkara ini.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

166

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG


ASING

36. ASSETS AND


CURRENCIES

Dalam Yen Jepang


Kas dan setara kas
Dalam Dolar Singapura Jepang
Kas dan setara kas

In US Dollar
Cash and cash equivalents
Trade receivables, net
Short-term investments
Other receivables, net
Advances and prepaid expenses
Other assets

229.878.391
94.377.666
17.686.836
15.373.158
2.844.121
144.864

2.084.537
855.817
160.384
139.404
25.790
1.314

360.305.036

3.267.246

2.736.740
2.272.761
6.556.630
1.410

32.127
26.680
76.968
17

11.567.541

135.792

828

24

In Japanese Yen
Cash and cash equivalents
In Singapore Dollar
Cash and cash equivalents

3.403.038

Total Assets

Total Aset
LIABILITAS
Dalam Dolar Amerika Serikat
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka penjualan dan lainnya
Pinjaman jangka panjang
Liabilitas jangka panjang

FOREIGN

Setara dengan
Rupiah/
Equivalent in
Rupiah

Mata uang/
Foreign
currency

Dalam EURO
Kas dan setara kas
Piutang usaha, neto
Kas yang dibatasi penggunaannya
Uang muka dan biaya dibayar di muka

IN

As of December 31, 2011, monetary assets and


liabilities denominated in foreign currencies are as
follows:

Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dan liabilitas


moneter dalam mata uang asing adalah sebagai
berikut:

Dalam Dolar Amerika Serikat


Kas dan setara kas
Piutang usaha, neto
Investasi jangka pendek
Piutang lain-lain, neto
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Aset lain-lain

LIABILITIES

In EURO
Cash and cash equivalents
Trade receivables, net
Restricted cash
Advances and prepaid expenses

LIABILITIES
In US Dollar
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Sales and other advances
Long-term loans
Long-term liabilities

439.116.498
120.373.044
3.481.511
221.587
45.774.091
560.000
1.068.429

3.981.908
1.091.543
31.570
2.009
415.079
5.078
9.689

610.595.160

5.536.876

53.254.832
1.778.857
3.929.988
707.390
256

625.161
20.882
46.134
8.304
3

59.671.323

700.484

27.064.023

3.161

185.458

1.293

In Japanese Yen
Trade payables
In Singapore Dollar
Trade payables

Total Liabilitas

6.241.814

Total Liabilities

Liabilitas, neto

2.838.776

Liabilities, net

Dalam EURO
Pinjaman jangka panjang
Biaya yang masih harus dibayar
Utang usaha
Utang lain-lain
Uang muka penjualan dan lainnya
Dalam Yen Jepang
Utang usaha
Dalam Dolar Singapura
Utang usaha

2011 Annual Report

167

In EURO
Long-term loans
Accrued expenses
Trade payables
Other payables
Sales and other advances

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG


ASING (lanjutan)

36. ASSETS AND LIABILITIES


CURRENCIES (continued)

IN

FOREIGN

As of March 5, 2012, the rates of exchange (in full


amount) published by Bank Indonesia were
Rp9,130 to US$1, Rp12,057 to EUR1, Rp7,275 to
SG$1 and Rp112 to JP1. If such exchange rates
had been used as of December 31, 2011, the net
consolidated liabilities will increase by Rp30,716.

Pada tanggal 5 Maret 2012, kurs (dalam angka


penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
adalah Rp9.130 untuk US$1, Rp12.057 untuk
EUR1, Rp7.275 untuk SG$1 dan Rp112 untuk
JP1. Apabila kurs tersebut digunakan pada
tanggal 31 Desember 2011, maka liabilitas neto
konsolidasian akan bertambah sebesar Rp30.716.
37. INFORMASI SEGMEN

37. SEGMENT INFORMATION

Untuk kepentingan manajemen, Kelompok Usaha


digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan
produk dan jasa dan memiliki lima segmen operasi
yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Group is organized


into business units based on their products and
services and has five reportable operating
segments as follows:

1.

1. Steel Products Segment

Segmen Produk Baja

Steel Products segment is mainly involved in


the steel production and selling such as sponge
iron, slabs, billets, hot rolled coils, cold rolled
coils and wire rods, various steel pipes,
reinforcing bars and steel wires, and services
related to steel such as coating and tolling
services.

Segmen Produk Baja melakukan kegiatan


usaha utama dalam produksi dan penjualan
baja seperti besi spons, slab baja, billet baja,
baja lembaran panas, baja lembaran dingin
dan batang kawat, aneka pipa baja, baja profil
dan tulangan, serta jasa yang terkait dengan
besi baja seperti jasa coating dan jasa tolling.
2.

2. Real Estate and Hotels Segment

Segmen Real Estat dan Perhotelan

Real Estate and Hotels segment provides the


sale and development of industrial estate along
with the infrastucture, hotels and sport facilitiies.

Segmen
Real
Estat
dan
Perhotelan
menyediakan
jasa
penjualan
dan
pengembangan
lahan
industri
beserta
infrastrukturnya di kawasan industri, serta
perhotelan dan sarana olahraga.
3.

3. Engineering and Construction Segment

Segmen Rekayasa dan Konstruksi

Engineering
and
Construction
segment
provides
construction
and
industrial
engineering,
planning
and
construction/contractor of various types of
buildings, export and import of goods, services
and software related to the aforementioned
activities.

Segmen
Rekayasa
dan
Konstruksi
menyediakan
jasa
konstruksi
dan
perekayasaan industri, perencanaan dan
pemborongan/kontraktor untuk segala jenis
bangunan serta ekspor dan impor barang dan
jasa dan perangkat lunak yang berkaitan
dengan kegiatan usaha.
4.

4. Port Services Provider Segment

Segmen Jasa Pengelolaan Pelabuhan

Port Services Provider segment provides pier


services for berthing, loading and unloading
goods and container, sea port support services,
warehousing and transport services.

Segmen
Jasa
Pengelolaan
Pelabuhan
menyediakan pelayanan jasa dermaga untuk
bertambat dan bongkar muat barang dan peti
kemas, jasa penunjang pelabuhan laut,
pergudangan serta jasa angkutan.
5.

5. Other Services Segment

Segmen Jasa Lainnya

Other Services segment provides services of


information technology, medical, electricity and
water distribution for industrial and residence
needs. This segment represents aggregation of
several operating segments which has common
characteristic as business unit supporting the
other segments.

Segmen Jasa Lainnya menyediakan jasa


layanan teknologi informasi, jasa medis, jasa
kelistrikan dan air untuk kebutuhan industri dan
perumahan. Segmen ini merupakan agregasi
dari beberapa segmen operasi yang memiliki
karakteristik yang sama yaitu merupakan unit
usaha jasa yang menunjang segmen lainnya.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

168

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

37. SEGMENT INFORMATION (continued)

Manajemen memantau hasil operasi dari unit


usahanya secara terpisah guna keperluan
pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen
dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan
diukur secara konsisten dengan laba atau rugi
operasi pada laporan keuangan konsolidasian.

Management monitors the operating results of its


business units separately for the purpose of
making decisions about resource allocation and
performance assessment. Segment performance is
evaluated based on operating profit or loss and is
measured consistently with operating profit or loss
in the consolidated financial statements.

Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan


dan laba dan aset dan liabilitas tertentu
sehubungan dengan segmen operasi Kelompok
Usaha:

The following table presents revenue and profit,


and certain asset and liability information regarding
the Groups operating segments:

31 Desember 2011/December 31, 2011

Real Estat dan


Perhotelan/
Produk Baja/
Real Estate
Steel Products
and Hotels

Rekayasa
dan
Konstruksi/
Engineering
and
construction

Jasa
Pengelolaan
Pelabuhan/
Port
Services
Jasa Lainnya/
Provider
Other Services

Eliminasi/
Elimination

Total/
Total

Pendapatan
Pelanggan eksternal
Antar segmen

16.235.474
184.754

253.415
19.899

749.464
580.718

261.816
38.562

415.213
1.479.891

(2.303.824)

17.915.382
-

Revenue
External customers
Inter-segment

Total pendapatan
Beban pokok pendapatan

16.420.228
15.308.761

273.314
100.974

1.330.182
1.217.119

300.378
229.228

1.895.104
1.622.849

(2.303.824)
(2.162.360)

17.915.382
16.316.571

Net revenues
Cost of revenues

Laba bruto

1.111.467

172.340

113.063

71.150

272.255

(141.464)

1.598.811

Gross profit

Beban usaha

1.054.931

62.810

40.868

33.211

123.637

(75.217)

1.240.240

Operating expenses

Laba operasi

56.536

109.530

72.195

37.939

148.618

(66.247)

358.571

Operating profit

Gain on transfer of
745.425
fixed assets
(304.902)
Finance expense
129.356
Finance income
32.950
Sales of waste products
77.701 Gain on site preparation work
Gain on foreign
53.757
exchange, net
95.468
Other income
(67.459)
Other expenses

Laba pengalihan aset tetap


Beban keuangan
Pendapatan keuangan
Penjualan limbah produksi
Laba pematangan tanah
Laba selisih kurs, neto
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain
Laba sebelum beban
(manfaat) pajak

1.120.867

Beban (manfaat) pajak


Pajak kini
Pajak tangguhan, neto

118.654
(20.630)

Beban pajak, neto


Laba tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan
Total pendapatan komprehensif
tahun berjalan

Profit before tax


expense (benefit)
Tax expense (benefit)
Current tax
Deferred tax, net

98.024

Tax expense, net

1.022.843

Profit for the year

Other comprehensive income


for the year

1.022.843

Total comprehensive income


for the year

Total laba yang dapat diatribusikan kepada:

Total profit attributable to:


Owners of the parent
entity
Non-controlling interests

Pemilik entitas induk


Kepentingan nonpengendali

1.025.018
(2.175)

Total

1.022.843

Total
Segment assets
Segment liabilities

Aset segmen
Liabilitas segmen
Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal
Penyusutan

2011 Annual Report

21.233.583
10.209.130

614.047
160.783

1.446.238
1.227.680

362.794
122.769

1.515.215
510.017

(3.660.315)
(1.073.810)

21.511.562
11.156.569

1.197.928
325.306

56.216
5.358

13.388
2.935

69.617
17.119

435.910
85.256

(40.204)
-

1.732.855
435.974

169

Other segment information

Capital expenditures
Depreciation

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

37. SEGMENT INFORMATION (continued)


31 Desember 2010/December 31, 2010

Produk Baja/
Steel Products

Real Estat dan


Perhotelan/
Real Estate
and Hotels

Rekayasa
dan
Konstruksi/
Engineering
and
construction

Jasa
Pengelolaan
Pelabuhan/
Port
Services
Jasa Lainnya/
Provider
Other Services

Eliminasi/
Elimination

Total/
Total

Pendapatan
Pelanggan eksternal
Antar segmen

13.720.141
21.605

192.459
18.371

467.812
529.715

207.933
52.366

351.920
1.508.194

(2.130.251)

14.940.265

Revenue
External customers
Inter-segment

Total pendapatan
Beban pokok pendapatan

13.741.746
11.841.859

210.830
92.261

997.527
925.993

260.299
177.900

1.860.114
1.631.336

(2.130.251)
(1.997.620)

14.940.265
12.671.729

Net revenues
Cost of revenues

Laba bruto

1.899.887

118.569

71.534

82.399

228.778

(132.631)

2.268.536

Gross profit

Beban usaha

1.068.594

53.020

32.460

31.523

114.415

(58.161)

1.241.851

Operating expenses

Laba operasi

831.293

65.549

39.074

50.876

114.363

(74.470)

1.026.685

Operating profit
Gain on transfer of

Laba pengalihan aset tetap


Beban keuangan
Laba selisih kurs, neto
Pendapatan keuangan
Penjualan limbah produksi
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain

147.888 Gain on transfer of fixed assets


(255.558)
Finance expense
114.875 Gain on foreign exchange, net
81.463
Finance income
40.428
Sales of waste products
266.197
Other income
(34.830)
Other expenses

Laba sebelum beban pajak


Beban pajak
Pajak kini
Pajak tangguhan, neto
Total beban pajak
Laba tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan

1.387.148

Profit before tax expense

91.586
234.695

Tax expense
Current tax
Deferred tax, net

326.281

Total tax expense

1.060.867

Profit for the year

Other comprehensive income


for the year

Total pendapatan komprehensif


tahun berjalan

Total comprehensive income


1.060.867
for the year

Total laba yang dapat diatribusikan kepada:

Total profit attributable to:


Owners of the parent
entity
Non-controlling interests

Pemilik entitas induk


Kepentingan nonpengendali

1.062.683
(1.816)

Total

1.060.867

Total

Segment assets
Segment liabilities

Aset segmen
Liabilitas segmen
Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal
Penyusutan

17.750.645
7.790.812

453.531
100.124

567.408
407.054

309.656
92.093

1.081.712
305.499

(2.578.893)
(537.068)

17.584.059
8.158.514

1.309.240
247.778

33.682
4.605

889
1.162

56.045
12.526

82.581
80.267

(117.530)
-

1.364.907
346.338

Capital expenditures
Depreciation

All of the operational activities of the Groups


operating segments are carried out in Cilegon.

Seluruh kegiatan operasional segmen operasi


Kelompok Usaha dijalankan di Cilegon.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Other segment information

170

Laporan Tahunan 2011

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

38. REKLASIFIKASI AKUN

38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS


Certain accounts in the 2010 consolidated financial
statements have been reclassified to conform with
the presentation of accounts in the 2011
consolidated financial statements, as follows:

Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan


konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan
konsolidasian tahun 2011, sebagai berikut:

Dilaporkan sebelumnya/
As previously reported

______________________________________

Diklasifikasikan
Kembali/
As reclassified

Total/
Amount

__________________________________

______________________________

31 December 2010/December 31, 2010


Hak minoritas atas aset
neto entitas anak/
Minority interest in net
assets of subsidiaries

Ekuitas - kepentingan
nonpengendali/Equity non-controlling interests

131.630

Piutang usaha - pihak ketiga/


Trade receivables - third
parties

Piutang usaha - pihak berelasi


dengan pemerintah/
Trade receivables government-related entities

183.247

Utang usaha - pihak ketiga/


Trade payables - third
parties

Utang usaha - pihak berelasi


dengan pemerintah/
Trade payables government-related entities

144.763

Penjualan limbah produksi/


Sales of waste products

Pendapatan neto/Revenue

84.109

Penjualan limbah produksi/


Sales of waste products

Beban pokok pendapatan/


Cost of revenue

50.353

Arus kas dari aktivitas operasipembayaran untuk beban bunga/


Cash flow from operating
activities-payments for interest

Arus kas dari aktivitas pendanaanpembayaran untuk beban bunga/


Cash flow from financing
activities-payments for interest

(149.820)

Alasan/
Reason

________________________________________________

Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan


persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1
(Revisi 2009)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 1 (Revised 2009)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 7 (Revised 2010)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 7 (Revised 2010)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1
(Revisi 2009)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 1 (Revised 2009)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1
(Revisi 2009)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 1 (Revised 2009)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1
(Revisi 2009)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No.1 (Revised 2009)

1 Januari 2010/31 Desember 2009/


January 1, 2010/December 31, 2009
Hak minoritas atas aset
neto entitas anak/
Minority interest in net
assets of subsidiaries

Ekuitas - kepentingan
nonpengendali/Equity non-controlling interests

40.952

Piutang usaha - pihak ketiga/


Trade receivables - third
parties

Piutang usaha - pihak berelasi


dengan pemerintah/
Trade receivables government-related entities

305.876

Utang usaha - pihak ketiga/


Trade payables - third
parties

Utang usaha - pihak berelasi


dengan pemerintah/
Trade payables government-related entities

88.688

2011 Annual Report

171

Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan


persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1
(Revisi 2009)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 1 (Revised 2009)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 7 (Revised 2010)
Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010)/Reclassification to conform
with the presentation requirement of
PSAK No. 7 (Revised 2010)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original consolidated financial statements included herein are in


the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

39. PERISTIWA SETELAH TAHUN PELAPORAN

39. EVENTS AFTER THE REPORTING YEAR

a.

Pada tanggal 4 Januari 2012, PT KDL telah


melakukan tambahan setoran modal kas pada
PT KPC sebesar US$3.678.400 atau setara
dengan Rp33.731.

a. On January 4, 2012, PT KDL paid additional


capital contribution in cash to PT KPC
amounting to US$3,678,400 or equivalent with
Rp33,731.

b.

Berdasarkan Nota Kesepahaman tanggal


18 Januari 2012 antara Perusahaan dengan
Pemkot Cilegon, telah disepakati pelepasan
tanah milik Perusahaan seluas 45 Ha kepada
Pemkot Cilegon dan Perusahaan mengganti
investasi yang telah dikeluarkan Pemkot Cilegon
sebesar Rp98.511 sesuai dengan hasil audit
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan (BPKP) tanggal 4 Januari 2012.
Perusahaan telah membayar uang pengganti
tersebut pada tanggal 18 Januari 2012.

b. Based on the Memorandum of Understanding


signed by the Company and Pemkot Cilegon
on January 18, 2012, the disposal of land
owned by the Company of 45 Ha has been
agreed and the Company paid the
reimbursement of capital expenditures spent by
Pemkot Cilegon amounting to Rp98,511 in
accordance with the Development Finance
Controller (BPKP)s audit result dated
January 4, 2012. The Company paid the
reimbursement on January 18, 2012.

c.

Pada tanggal 19 Januari 2012, PT KIEC, DongSuh Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) dan Posco
Chemtech (PC) mengikat Nota Kesepahaman
dalam rangka pendirian perusahaan patungan
yang akan mengoperasikan pabrik penyulingan
limbah batu bara (Distilled Coal Tar) dengan
kapasitas produksi sebesar 55.000 ton (tidak
diaudit) per tahun. Persentase kepemilikan PC,
PT KIEC dan DSC masing-masing sebesar 55%,
30% dan 15%. PT KIEC memiliki hak untuk
meningkatkan kepemilikannya sampai dengan
45%. Pembangunan pabrik diharapkan akan
selesai pada bulan Juni 2013.

c. On Januari 19, 2012, PT KIEC, Dong-Suh


Chemical Ind. Co. Ltd. (DSC) and Posco
Chemtech (PC) entered into Memorandum of
Understanding in order to establish a joint
venture company which will operate the
Distilled Coal Tar plant with a production
capacity
of
approximately
55,000 tons
(unaudited) per year. The percentage of
ownership of PC, PT KIEC and DSC are 55%,
30% and 15%, respectively. PT KIEC has the
right to increase its ownership interest up to
45%. The construction of the plant is expected
to be completed in June 2013.

d.

Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris


Perusahaan tanggal 20 Januari 2012, telah
dilakukan perubahan susunan keanggotaan
Komite Audit. Susunan Komite Audit yang baru
adalah sebagai berikut:

d. Based on the Decision Letter of the Companys


Board of Commissioners dated January 20,
2012, the changes has been made to the
members of Audit Committee. The new
members of Audit Committee of the Company
are as follows:

Ketua
Anggota
Anggota

M. Imron Zubaidy
Herman
Iskariman Supardjo

Chairman
Member
Member

e.

Pada tanggal 31 Januari 2012, PT KHIP


mengadakan perjanjian jual beli pipa dengan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk
proyek distribusi gas bumi dari fasilitas LNG
FSRU Belawan, dengan nilai kontrak sebesar
Rp57.000.

e. On January 31, 2012, PT KHIP entered into a


sale
and
purchase
agreement
with
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for
natural gas distribution project from LNG FSRU
facility Belawan with a contract value
amounting to Rp57,000.

f.

Pada tanggal 7 Februari 2012, PT KHIP


mengadakan perjanjian jual beli pipa spiral
dengan PT Inti Karya Persada Teknik untuk
proyek Letang Tengah Rawa Optimization
Conoco Philips di Palembang, Sumatera
Selatan,
dengan
nilai
kontrak
sebesar
US$5.933.955.

f.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

172

On February 7, 2012, PT KHIP entered into a


sale and purchase agreement with PT Inti
Karya Persada Teknik for Letang Tengah
Rawa Optimization Conoco Philips project in
Palembang, South Sumatera, with a contract
value amounting to US$5,933,955.

Laporan Tahunan 2011

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri


PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, entitas induk, yang
merupakan informasi tambahan dalam laporan
keuangan
konsolidasian
PT Krakatau
Steel
(Persero) Tbk dan Entitas Anak tanggal-tanggal
31 Desember
2011 dan 2010 dan 1 Januari
2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

The following information is the separate financial


statements of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,
a parent entity, which is presented as supplementary
information to the consolidated financial statements of
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk and Subsidiaries as of
December 31, 2011 and 2010 and January 1,
2010/December 31, 2009 and for the years ended
December 31, 2011 and 2010.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


LAPORAN POSISI KEUANGAN
ENTITAS INDUK
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


PARENT ENTITY STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31 Dec. 2011/
Dec. 31, 2011

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010
(Disajikan kembaliCatatan 1/
As RestatedNote 1)

1 Jan. 2010/
31 Dec. 2009
Jan. 1, 2010
Dec. 31, 2009 *)
(Disajikan kembaliCatatan 1/
As RestatedNote 1)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Investasi jangka pendek
Piutang usaha, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp18.577 pada tanggal
31 Desember 2011, Rp13.819
pada tanggal 31 Desember 2010
dan Rp10.108 pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp1.248 pada tanggal
31 Desember 2011, Rp2.848 pada
tanggal 31 Desember 2010
dan Rp2.614 pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Persediaan, neto
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Estimasi tagihan pajak
Penyertaan saham, neto
Aset pajak tangguhan, neto
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp3.744.040
pada tanggal 31 Desember 2011,
Rp3.470.812 pada tanggal
31 Desember 2010 dan Rp3.337.899
pada tanggal 1 Januari 2010/
31 Desember 2009
Aset lain-lain
Piutang jangka panjang, neto
Aset yang tidak digunakan
dalam operasi
Pinjaman karyawan
Kas dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Beban ditangguhkan jasa
pematangan tanah
Lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
*)

ASSETS
2.723.063

3.396.491

1.243.433

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents

160.384

27.000
-

141.000

Restricted time deposits


Short-term investments

1.442.436

Trade receivables, net of


allowance for impairment losses of
Rp18,577 as of December 31, 2011,
Rp13,819 as of December 31, 2010,
and Rp10,108 as of January 1, 2010/
December 31, 2009

1.698.911

267.873
5.992.513
16.974

152.899
5.910.922
131.392

148.920
4.234.859
23.070

Other receivables, net of


allowance for impairment losses of
Rp1,248 as of December 31, 2011,
Rp2,848 as of December 31, 2010
and Rp2,614 as of January 1, 2010/
December 31, 2009
Inventories, net
Advances and prepaid expenses

10.859.718

10.697.024

7.233.718

Total Current Assets

387.630
3.335.569
-

214.437
1.381.615
-

136.663
999.226
183.002

3.331.677

2.821.731

2.211.414

66.833

118.268

172.961

32.381
17.282

28.993
14.326

31.144
13.768

Assets not used in operations


Employee receivables

76.968

78.390

5.700

205.498
22.065

13.056

21.060

Restricted cash and time deposits


Deferred charges of site
preparation work
Others

7.475.903

4.670.816

3.774.938

Total Non-Current Assets

18.335.621

15.367.840

11.008.656

TOTAL ASSETS

Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan


PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

2011 Annual Report

1.078.320

awal

*)

173

NON-CURRENT ASSETS
Estimated claims for tax refund
Investments in shares of stock, net
Deferred tax assets, net
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of Rp3,744,040
as of December 31, 2011,
Rp3,470,812 as of December 31,
2010 and Rp3,337,899 as of
January 1, 2010/
December 31, 2009
Other assets
Long-term receivables, net

After transition adjustment on the initial implementation


PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

of

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


LAPORAN POSISI KEUANGAN
ENTITAS INDUK (lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

31 Dec. 2011/
Dec. 31, 2011

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


PARENT ENTITY STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010
(Disajikan kembaliCatatan 1/
As RestatedNote 1)

1 Jan. 2010/
31 Dec. 2009
Jan. 1, 2010
Dec. 31, 2009 *)
(Disajikan kembali Catatan 1/
As Restated Note 1)

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Uang muka penjualan dan lainnya
Bagian pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Total Liabilitas Jangka Pendek

LIABILITIES AND EQUITY


5.380.594
1.384.259
710.212
46.676
228.142
114.555

4.975.120
600.860
83.238
12.640
236.427
96.072

3.880.340
512.960
257.613
50.948
181.913
148.276

CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade payables
Other payables
Taxes payable
Accrued expenses
Sales and other advances

138.124

174.072

147.941

Current maturities of long-term loans

8.002.562

6.178.429

5.179.991

Total Current Liabilities

NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities, net

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan, neto
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Liabilitas kesejahteraan karyawan

30.359

43.721

559.776
221.551

521.114
174.099

Long-term loans, net of current


488.188
maturities
158.706 Estimated liabilities for employee benefits

Total Liabilitas Jangka Panjang

811.686

738.934

646.894

Total Non-Current Liabilities

8.814.248

6.917.363

5.826.885

TOTAL LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Nilai nominal Rp500 (angka penuh) per
saham pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, Rp1.000.000
(angka penuh) per saham pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Modal dasar - 40.000.000.000 saham
yang terdiri dari 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 39.999.999.999 saham
Seri B pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010,
8.000.000 saham pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 15.775.000.000 saham
yang terdiri dari 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 15.774.999.999
saham Seri B pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010,
2.000.000 saham pada tanggal
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Tambahan modal disetor, neto
Modal disetor lainnya

7.887.500
1.015.514
-

7.887.500
1.015.514
-

Saldo laba (akumulasi kerugian)


Dicadangkan
Tidak dicadangkan

1.344.314
(725.955)

1.343.401
(1.795.938)

EKUITAS, NETO

9.521.373

8.450.477

5.181.771

EQUITY, NET

18.335.621

15.367.840

11.008.656

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

*)

Setelah penyesuaian transisi sehubungan dengan penerapan


PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

awal

*)

174

EQUITY
Share capital
Par value Rp500 (full amount) per
share as of December 31,
2011 and 2010, Rp1,000,000
(full amount) per share as of
January 1, 2010/December 31, 2009
Authorized capital - 40,000,000,000
shares which consist of 1 Series A
Dwiwarna share and 39,999,999,999
Series B shares as of
December 31, 2011 and 2010,
8,000,000 shares as of
December 31, 2010/January 1, 2009
Issued and fully paid 15,775,000,000 shares which
consist of 1 Series A Dwiwarna
share and 15,774,999,999
Series B shares as of
December 31, 2011 and 2010,
2,000,000 shares as of
2.000.000 January 1, 2010/December 31, 2009
Additional paid-in capital, net
1.303.465
Other paid-in capital
Retained earnings (accumulated
losses)
3.066.959
Appropriated
(1.188.653)
Unappropriated

After transition adjustment on the initial implementation


PSAK No 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)

of

Laporan Tahunan 2011

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


PARENT ENTITY STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2010
(Disajikan
Kembali Catatan 1/
As Restated Note 1)

2011
PENJUALAN NETO

14.742.166

12.270.775

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

13.867.946

10.577.196

COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO

874.220

1.693.579

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

234.597
704.802

215.791
749.765

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

Total Beban Usaha

939.399

965.556

Total Operating Expenses

LABA (RUGI) OPERASI

(65.179)

728.023

OPERATING PROFIT (LOSS)

147.888
47.259
98.004
14.896
33.516
(218.721)
231.679
(21.834)

Gain on transfer of fixed assets


Gain on site preparation work
Finance income
Gain on foreign exchange, net
Dividend income
Sales of waste products
Finance expense
Other income
Other expenses

Laba pengalihan aset tetap


Laba pematangan tanah
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs, neto
Pendapatan dividen
Penjualan limbah produksi
Beban keuangan
Pendapatan lain-lain
Beban lain-lain

1.090.455
120.993
92.357
65.535
58.618
16.023
(269.424)
90.497
(37.064)

LABA SEBELUM BEBAN


(MANFAAT) PAJAK

1.162.811

1.060.710

PROFIT BEFORE TAX EXPENSE


(BENEFIT)

BEBAN (MANFAAT) PAJAK


Pajak kini
Pajak tangguhan, neto

(13.362)

226.723

TAX EXPENSE (BENEFIT)


Current tax
Deferred tax, net

Beban (Manfaat) Pajak, Neto

(13.362)

226.723

Tax Expense (Benefit), Net

1.176.173

833.987

PROFIT FOR THE YEAR

OTHER COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEAR

1.176.173

833.987

TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN

2011 Annual Report

175

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Laporan Tahunan 2011

1.577.500
7.887.500

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010


(Disajikan kembali)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2011

Total pendapatan komprehensif


tahun berjalan
Dividen tunai
Alokasi dana untuk program kemitraan
Pembentukan cadangan umum

1.104.250
(88.736)
-

1.303.465

7.887.500

1.015.514

1.015.514

3.006.535

Kapitalisasi saldo laba ke modal


ditempatkan dan disetor penuh
Kapitalisasi modal disetor lainnya ke
modal ditempatkan dan disetor penuh
Penerbitan saham baru melalui
penawaran umum saham perdana
Biaya emisi efek ekuitas
Dividen tunai
Alokasi dana untuk program kemitraan
Pembentukan cadangan umum

Disajikan kembali

2.000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/


31 Desember 2009 (Disajikan
kembali)

Penyesuaian penyertaan saham pada


Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
sehubungan dengan penerapan
PSAK No. 4 (Revisi 2009)

Tambahan
Modal
Disetor, neto/
Additional
Paid-in
Capital, net

Total pendapatan komprehensif


tahun berjalan
Penyesuaian penyertaan saham pada
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
sehubungan dengan penerapan
PSAK No. 4 (Revisi 2009)

2.000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/


31 Desember 2009 (Dilaporkan
sebelumnya)

Modal Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/Issued
and Fully Paid
Share Capital

(1.303.465)

1.303.465

1.303.465

Modal Disetor
Lainnya/
Other
Paid-in Capital

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

176

(18.468)

18.468

Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Entitas Anak/
Difference Arising
from Transactions
Resulting in
Changes in
the Equity of
a Subsidiary

1.344.314

913

1.343.401

326.484

(2.050.042)

3.066.959

3.066.959

Dicadangkan/
Appropriated

(725.955)

1.176.173
(94.650)
(10.627)
(913)

(1.795.938)

(148.402)
(9.893)
(326.484)

(956.493)

833.987

(228.696)

1.062.683

(1.188.653)

(596.274)

(592.379)

Tidak
Dicadangkan/
Unappropriated

Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/


Retained Earnings
(Accumulated Losses)

9.521.373

1.176.173
(94.650)
(10.627)
-

8.450.477

2.681.750
(88.736)
(148.402)
(9.893)
-

833.987

(228.696)

1.062.683

5.181.771

(614.742)

5.796.513

Ekuitas, Neto/
Equity, Net

Balance as of December 31, 2011

Total comprehensive income for


the year
Cash dividends
Allocation of funds for partnership program
Appropriation for general reserve

Balance as of December 31, 2010


(As restated)

Capitalization of retained earnings


to issued and fully paid capital
Capitalization of other paid-in capital
to issued and fully paid capital
Issuance of new shares through
initial public offering
Stock issuance costs
Cash dividends
Allocation of funds for partnership program
Appropriation for general reserve

As restated

Total comprehensive income for


the year
Adjustments to investments in shares
of stock of Subsidiaries and
Associates in relation to adoption
of PSAK No. 4 (Revised 2009)

Balance as of January 1, 2010/


December 31, 2009 (As restated)

Adjustments to investments in shares


of stock of Subsidiaries and
Associates in relation to adoption
of PSAK No. 4 (Revised 2009)

Balance as of January 1, 2010/


December 31, 2009 (As previously
reported)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


PARENT ENTITY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

The original separate financial statements as supplementary information included herein is in the Indonesian
language.

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK


PARENT ENTITY STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari tagihan pajak
Penerimaan dari pendapatan bunga
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran beban usaha dan
lainnya
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran untuk pajak
Pembayaran untuk beban bunga
dan beban bank
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi

2010

15.724.992
209.753
91.152
(12.759.444)

13.611.111
136.650
39.676
(10.505.514)

(1.668.061)
(987.158)
(606.052)

(1.009.955)
(1.151.944)
(421.153)

(114.075)

(66.785)

(108.893)

632.086

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES
Receipts from customers
Receipts from claims for tax refund
Receipts from interest income
Payments to suppliers
Payments for operating expenses
and others
Payments to employees
Payments for taxes
Payments for interest and bank
charges
Net cash provided by (used in)
operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
Penarikan (penempatan) investasi jangka
pendek
Penerimaan dividen kas
Penambahan penyertaan pada saham
Penempatan kas dan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Penambahan aset tetap

(126.845)
57.644
(211.479)

141.000
6.295
(198.550)

(670.015)

(105.390)
(526.111)

CASH FLOWS FROM INVESTING


ACTIVITIES
Withdrawal (placement) of short-term
investment
Receipt of cash dividends
Additional investments in shares of stock
Placement of restricted cash and time
deposits
Purchase of fixed assets

Kas neto yang digunakan untuk


aktivitas investasi

(950.695)

(682.756)

Net cash used in investing


activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) pinjaman
bank jangka pendek, neto
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Penerimaan cash pooling
Pembayaran untuk beban bunga
Pembayaran dividen kas
Hasil dari penawaran umum saham
perdana, neto
Pembayaran untuk program kemitraan
dan bina lingkungan
Kas neto yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Dampak perubahan selisih kurs
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2011 Annual Report

341.107
186.693
(170.781)
301.394
(214.078)
(94.650)
(53.718)

(142.707)
248.867
(144.752)
11.853
(149.820)
(148.402)
2.593.014
(19.787)

CASH FLOWS FROM FINANCING


ACTIVITIES
Proceeds from (payments of)
short-term loans, net
Proceeds from long-term loans
Repayments of long-term loans
Proceeds from cash pooling
Payments for interest
Payments of cash dividends
Proceeds from initial public offering
of shares, net
Payments for partnership and
community development program

295.967

2.248.266

Net cash provided by financing


activities

(763.621)

2.197.596

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH


AND CASH EQUIVALENTS

1.243.433

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT BEGINNING OF YEAR

3.396.491
90.193
2.723.063

177

(44.538)
3.396.491

Effect of foreign exchange rate changes


CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

IKHTISAR
PENTING

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

1.

SUMMARY
POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri


entitas induk

Basis of preparation of the separate financial


statements the parent entity

Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun


sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 4 (Revisi 2009), Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri yang diterapkan secara retrospektif
sejak tanggal 1 Januari 2011.

The separate financial statements of the parent


entity are prepared in accordance with the
Statement of Financial Accounting Standards
(PSAK) No. 4 (Revised 2009), Consolidated and
Separate Financial Statements which was adopted
retrospectively since January 1, 2011.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal


entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan
tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat
disajikan sebagai informasi tambahan dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Laporan
keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang
disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi
pada entitas anak, entitas asosiasi, dan
pengendalian
bersama
entitas
berdasarkan
kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan
pelaporan hasil dan aset neto investee.

PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates that when an


entity elected to present the separate financial
statements, such financial statements should be
presented as supplementary information to the
consolidated financial statements. Separate
financial statements are those presented by a
parent, in which the investments are accounted for
on the basis of the direct equity interest rather than
on the basis of the reported results and net assets
of the investees.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam


penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas
induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi
yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan
dalam Catatan 2 atas laporan keuangan
konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.

Accounting policies adopted in the preparation of


the parent entity separate financial statements are
the same as the accounting policies adopted in the
of
the
consolidated
financial
preparation
statements as disclosed in Note 2 to the
consolidated financial statements, except for
investments in subsidiaries and associates.

Sesuai dengan PSAK No. 4 (Revisi 2009),


Perusahaan mengubah pencatatan penyertaan
pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dari
sebelumnya dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas menjadi metode biaya. Perubahan ini
diterapkan secara retrospektif sejak 1 Januari 2011.
Sehubungan
dengan
perubahan
tersebut,
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan
tersendiri entitas induk yang dilaporkan sebelumnya
dan mengungkapkan tambahan laporan posisi
keuangan tersendiri entitas induk periode awal
komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009
sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK No. 1
(Revisi 2009).

In accordance with PSAK No. 4 (Revised 2009),


the Company changed the accounting for
investments in subsidiaries and associates from
previously using equity method to cost method.
Such change was applied retrospectively since
January 1, 2011. In relation to such change, the
Company restated its previously reported parent
entity separate financial statements and presented
the parent entity separate statement of financial
position at the beginning of the earliest
comparative period, which is January 1,
2010/December 31, 2009 in accordance with the
requirement of PSAK No. 1 (Revised 2009).

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

178

Laporan Tahunan 2011

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

IKHTISAR
PENTING

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

1.

SUMMARY
POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri


entitas induk (lanjutan)

Basis of preparation of the separate financial


statements the parent entity (continued)

Tabel berikut menyajikan


metode tersebut.

The following table shows the impact on the


changes in the method.

Untuk tahun yang


31 Desember 2010

dampak

berakhir

perubahan

pada

For the year ended December 31, 2010

tanggal

Dilaporkan
Sebelumnya/
As Previously
Reported
ASET
Penyertaan saham, neto
Total Aset

2.225.053
16.211.278

Disajikan
Kembali/
As Restated
1.381.615
15.367.840

EKUITAS
Saldo laba, awal tahun
Tidak dicadangkan
Saldo laba, akhir tahun
Tidak dicadangkan
Ekuitas, Neto

(583.054)

(1.188.653)

(970.968)
9.293.915

(1.795.938)
8.450.477

LABA RUGI
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Neto
Laba tahun berjalan

595.139
1.062.683

Dilaporkan
Sebelumnya/
As Previously
Reported

EKUITAS
Saldo laba, awal tahun
Tidak dicadangkan
Saldo laba, akhir tahun
Tidak dicadangkan
Ekuitas, Neto
LABA RUGI
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Neto
Laba tahun berjalan

1.613.968
11.633.193

PROFIT AND LOSS


Other Income (Charges) - Net
Profit for the year

Disajikan
Kembali/
As Restated
999.226
11.008.656

(618.154)

(1.014.127)

(592.379)
5.805.838

(1.188.653)
5.181.771

662.512
494.672

452.886
285.046

ASSETS
Investments in shares of stock, net
Total Assets
EQUITY
Retained earnings, beginning of year
Unappropriated
Retained earnings, end of year
Unappropriated
Equity, Net
PROFIT AND LOSS
Other Income (Charges) - Net
Profit for the year

Invesments in shares of stock of subsidiaries and


associates are accounted for at acquisition cost.
The parent entity recognizes dividend from
subsidiaries and associate in profit or loss in its
separate financial statements when its right to
receive the dividend is established.

Penyertaan saham pada entitas anak dan entitas


asosiasi dicatat pada biaya perolehan. Entitas
induk mengakui dividen dari entitas anak dan
entitas asosiasi pada laporan laba rugi dalam
laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima
dividen ditetapkan.

2011 Annual Report

EQUITY
Retained earnings, beginning of year
Unappropriated
Retained earnings, end of year
Unappropriated
Equity, Net

For the year ended January 1, 2010/December 31,


2009

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 1 Januari


2010/31 Desember 2009

ASET
Penyertaan saham, neto
Total Aset

332.687
833.987

ASSETS
Investments in shares of stock, net
Total Assets

179

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK


DAN ENTITAS ASOSIASI

2.

INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF


SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES

Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki


Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c atas
laporan keuangan konsolidasian.

Information pertaining to associates owned by the


Company is disclosed in Note 1.c to the
consolidation financial statements.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan


1 Januari 2010/31 Desember 2009, entitas induk
memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan
entitas asosiasi berikut:

As of December 31, 2011 and 2010 and January 1,


2010/December 31, 2009, parent entity has the
following invesments in shares of stock of
subsidiaries and associates:
31 Desember 2011/December 31, 2011

Nama Entitas/
Entity Name

Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership

Biaya perolehan
1 Jan. 2011/
Acquisition cost
Jan. 1, 2011

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deduction

Biaya perolehan
31 Des. 2011/
Acquisition cost
Dec. 31, 2011

Entitas Anak/Subsidiaries
PT Krakatau Wajatama
PT Krakatau Daya Listrik
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
PT Krakatau Engineering
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Medika
PT Krakatau Information Technology
PT Meratus Jaya Iron & Steel

98,48%
100,00%
98,48%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
97,55%
100,00%
66,00%

229.932
240.000
160.383
20.695
135.111
75.000
20.000
11.000
5.500
256.906

125.000
14.889
86.479

229.932
365.000
160.383
20.695
150.000
75.000
20.000
11.000
5.500
343.385

Entitas Asosiasi/Associates
PT Krakatau Posco
PT Pelat Timah Nusantara
PT Kerismas Witikco Makmur

30,00%
20,10%
9,77%

164.546
50.710
10.675

1.727.586
-

1.892.132
50.710
10.675

1.380.458

1.953.954

3.334.412

50.000
10.470
5.850
675
482
212

50.000
10.470
5.850
675
482
212

67.689

67.689

(66.532)

(66.532)

1.953.954

Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/


Sub-total Subsidiaries and Associates
Entitas Lainnya/Other Entities
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%

Sub-total Entitas Lainnya/


Sub-total Other Entities
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance
for decline in value of investment
Neto/Net

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

1.381.615

180

3.335.569

Laporan Tahunan 2011

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK


DAN ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

2.

INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF


SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)

31 Desember 2010 (Disajikan Kembali)/


December 31, 2010 (As Restated)

Nama Entitas/
Entity Name

Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership

Biaya perolehan
1 Jan. 2010/
Acquisition cost
Jan. 1, 2010

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deduction

Biaya perolehan
31 Des. 2010/
Acquisition cost
Dec. 31, 2010

Entitas Anak/Subsidiaries
PT Krakatau Wajatama
PT Krakatau Daya Listrik
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
PT Krakatau Engineering
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Medika
PT Krakatau Information Technology
PT Meratus Jaya Iron & Steel

98,48%
100%
98,48%
100%
100%
100%
100%
97,55%
100%
66%

218.891
240.000
146.182
20.695
121.300
75.000
20.000
11.000
5.500
78.116

11.041
14.201
13.811
178.790

229.932
240.000
160.383
20.695
135.111
75.000
20.000
11.000
5.500
256.906

Entitas Asosiasi/Associates
PT Pelat Timah Nusantara
PT Krakatau Posco
PT Kerismas Witikco Makmur

20,10%
30%
9,77%

50.710
10.675

164.546
-

50.710
164.546
10.675

998.069

382.389

1.380.458

50.000
10.470
5.850
675
482
212

50.000
10.470
5.850
675
482
212

67.689

67.689

(66.532)

(66.532)

382.389

Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/


Sub-total Subsidiaries and Associates
Entitas Lainnya/Other Entities
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%

Sub-total Entitas Lainnya/


Sub-total Other Entities
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance
for decline in value of investment
Neto/Net

999.226

1.381.615

1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan kembali)/


January 1, 2010/December 31, 2009 (As Restated)

Nama Entitas/
Entity Name
Entitas Anak/Subsidiaries
PT Krakatau Daya Listrik
PT Krakatau Wajatama
PT KHI Pipe Industries
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
PT Krakatau Engineering
PT Krakatau Bandar Samudera
PT Krakatau Tirta Industri
PT Krakatau Medika
PT Krakatau Information Technology
PT Meratus Jaya Iron & Steel

2011 Annual Report

Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership

Biaya perolehan
1 Jan. 2009/
Acquisition cost
Jan. 1, 2009

100%
100%
98,48%
100%
100%
100%
100%
97,55%
100%
66%

240.000
218.891
146.182
20.695
75.000
75.000
20.000
11.000
5.500
41.250

181

Penambahan/
Additions
46.300
36.866

Pengurangan/
Deduction
-

Biaya perolehan
1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Acquisition cost
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009
240.000
218.891
146.182
20.695
121.300
75.000
20.000
11.000
5.500
78.116

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

The original separate financial statements as supplementary


information included herein is in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk


SEPARATE NOTES TO THE PARENT ENTITY
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2011 and 2010
and January 1, 2010/December 31, 2009
and for the Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK


DAN ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

2.

INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF


SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)

1 Januari 2010/31 Desember 2009/


January 1, 2010/December 31, 2009

Nama Entitas/
Entity Name

Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership

Entitas Asosiasi/Associates
PT Pelat Timah Nusantara
PT Kerismas Witikco Makmur

Biaya perolehan
1 Jan. 2009/
Acquisition cost
Jan. 1, 2009

20,10%
9,77%

Sub-total Entitas Anak dan Asosiasi/


Sub-total Subsidiaries and Associates
Entitas Lainnya/Other Entities
PT Maleo Emtiga
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
South Australian Steel and Energy
PT Marga Mandala Sakti
PT Metbelosa
PT Indonesia Asri Refractories

51,64%
2,19%
6,67%
0,47%
15,00%
10,00%

Sub-total Entitas Lainnya/


Sub-total Other Entities
Penyisihan penurunan nilai penyertaan/Allowance
for decline in value of investment
Neto/Net

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

Pengurangan/
Deduction

95.624
10.675

44.914
-

50.710
10.675

959.817

83.166

44.914

998.069

50.000
10.470
5.850
675
482
212

50.000
10.470
5.850
675
482
212

67.689

67.689

(66.532)

(66.532)

83.166

44.914

960.974

182

Penambahan/
Additions

Biaya perolehan
1 Jan. 2010/
31 Des. 2009/
Acquisition cost
Jan. 1, 2010/
Dec. 31, 2009

999.226

Laporan Tahunan 2011

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


Jakarta Office

Plant

T. +62-21 5221255 (Hunting)


F. +62-21 5200876, 5204208, 5200793

E. corsec@krakatausteel.com
www.krakatausteel.com

Gedung Krakatau Steel, Lt. 4


Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54
Indonesia

Cilegon - Cigading Plant Site


Banten 42435
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai