Anda di halaman 1dari 7

RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN

1.

Topik :
Penerapan terapi bermain dengan kegiatan membuat origami

2.

Tujuan Umum :
Pasien mampu mengembangkan kemampuan kognitif, motorik halus, motorik
kasar dan daya imajinasi (ekspresi) dengan berkreasi.

3.

Tujuan Khusus :
a. Anak mampu bermain dengan membuat origami
b. Anak tidak ragu-ragu dalam melaksanakan permainan

4.

Landasan teori :
Bermaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan (Foster, 1989). Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial.
Hardjadinata (2009) menyatakan bermain bermanfaat untuk menstimulasi
kemampuan sensori-motorik, kognitif, sosial-emosional dan bahasa anak.
Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk belajar, terutama dalam
hal penguasaan tubuh, pemecahan masalah dan kreativitas.
Anak-anak yang dirawat di rumah sakit akan cenderung lebih mudah
sensitif terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi yang disebabkan karena, stres
akibat perubahan status kesehatan maupun pola aktivitas sehari-hari dalam
lingkungannya, kemudian anak juga memiliki beberapa keterbatasan dalam
mekanisme

koping

untuk

mengendalikan

stresor

atau

keadaan

yang

mengakibatkan stres. Respon anak selama dirawat di rumah sakit yang paling
menonjol adalah kecemasan. Perasaan yang timbul tersebut jika tanpa
intervensi

yang

tepat

dan

disesuaikan

tahap

perkembangan,

sangat

memungkinkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada


anak. Salah satu tanda anak tidak cemas akibat hospitalisasi adalah anak
kooperatif ketika dilakukan tindakan keperawatan
Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan aktivitas bermain. Aktivitas
bermain yang dipilih kali ini adalah bermain origami. Bermain sangat penting

bagi mental, emosional, dan kesejahteraan sosial anak. Seperti kebutuhan


perkembangan mereka, kebutuhan bermain tidak berhenti pada saat anak-anak
sakit atau dirumah sakit. Sebaliknya, bermain dirumah sakit memberikan banyak
manfaat, beberapa manfaat diantaranya adalah, dapat memberikan pengalihan
dan menyebabkan relaksasi, membantu anak merasa lebih aman di lingkungan
yang asing, membantu mengurangi stres, serta sebagai alat untuk mencapai
tujuan terapeutik
Bermain bagi anak merupakan kegiatan yang tidak hanya sekedar
mengisi waktu tetapi kebutuhan anak seperti halnya makan, minum, kasih
sayang. Anak memerlukan variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental,
emosi, intelektual, kreatifitas dan sosial. Tujuan kegiatan bermain adalah :
c. Mengembangkan kemampuan motoric halus, kasar dan kognitif
d. Merangsang daya imajinasi
e. Menumbuhkan sportivitas
f.

Mengembangkan kepercayaan diri

g. Mengembangkan kreatifitas
h. Memprekenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan
5.

Prinsip bermain yang dilakukan, adalah :


1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat, dan sederhana.
2. Mempertimbangkan keamanan.
3. Kelompok umur / usia klien sama.
4. Melibatkan orang tua.
5. Tidak bertentangan dengan pengobatan.

6.

Kriteria Anggota bermain :


a.

Usia 5-12 tahun

b.

Keadaan umum : cukup baik, kooperatif, dan tidak berpenyakit


menular

c.

Menyetujui/ bersedia

d.

Tidak ada gangguan pada fungsi motorik ektremitas atas yang


menganggu pergerakan

7.

Proses seleksi :
a.

Merekrut anak yang berusia sekolah

b.

Identifikasi anak yang termasuk kriteria anggota bermain

c.

Membuat kontrak dengan anak dan orang tua yang menyetujui untuk
bermain
1)

Mendahului dengan ajakan bermain

2)

Setelah anak menyetujui bermain, baru kita laksanakan


terapi bermain di ruang yang telah ditentukan

8.

9.

Struktur Kelompok :
a.

Tempat bermain

: Ruang 7b RSSA Malang

b.

Pelaksanaan

: Jumat, 18 Maret 2016

c.

Lamanya bermain

: 60 menit (pukul 10.00 11.00 WIB )

Alokasi waktu :
5 menit persiapan
50 menit pelaksanaan
5 menit evaluasi
Jumlah anggota :
Alat Bantu : kertas origami
Pengorganisasian

10.

Pengorganiasaian :
Leader

: Masita Widiyani

Fasilitator

: Andika Fushigi

Observer

: Farihatul Hoiroh

11.

Setting Tempat

1
2

Keterangan:
1
2
3
4

: Leader
: Peserta
: Fasilitator
: Observer

4
12.

Diskripsi Tugas :
a.

Leader :

Mengkoordinir seluruh kegiatan

Memimpin permainan

b.

Co Leader

Membantu mengkoordinasikan seluruh kegiatan

Membantu memimpin permainan

c.

Fasilitator

Memotivasi anggota dalam perkenalan kelompok

Memotivasi dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan terapi bermain

Bertanggung jawab terhadap proses antisipasi masalah

d.

Observer

Mengamati semua proses yang berkaitan dengan waktu, tempat dan


jalannya kegiatan

Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota

kelompok sebagai evaluasi kelompok

13.

Kegiatan permainan :
a.

Pra interaksi

Leader mengorganisir kegiatan, peralatan dan pembagian tugas

Menata ruang bermain

Mengajak anak untuk menyetujui bermain ke ruang bermain

b.

Proses kerja

Leader mengenalkan diri dan team bermain

Leader menetapkan kontrak waktu untuk bermain

Fasilitator memulai memimpin permainan mewarnai gambar

Selama permainan fasilitator :


-

Mengaktifkan anak-anak berperan serta

Memberikan reward bila anak mampu membuat origami


dengan baik
Menggunakan gerakan-gerakan yang dimengerti dan dapat

diikuti

Selama permainan observer mengamati respon anak

c.

Terminasi

Observer meminta salah satu anak untuk mengembalikan hasil


rangkaian origami kepada fasilitator sehingga dapat menunjukkan salah
satu hasil kreatifitas permainan kepada pasien yang lain.

Eksplorasi anak setelah melakukan permainan sesuai kreatifitas dan


imajinasinya

14.

Salam penutup

Kriteria evaluasi
a.

Struktur

Persiapan pasien

Keluarga bersedia mengikutsertakan anak dalam kelompok bermain

Anak bersedia dan mau terlibat langsung dalam permainan

Anak siap untuk melakukan permainan.


Lingkungan

Lingkungan bermain menunjang

Anak dapat terfokus perhatiannya pada fasilitator


tanpa ada gangguan
Media

Anak dapat merangkai pola lebih dari satu gambar


(minimal 1 anak 1 gambar)

b.

Proses

Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut


bermain

Fasilitator

memperagakan

bagaimana

membuat

origami

Anak mampu merangkai papertoys sesuai yang


diperagakan / diinstruksikan

Anak dapat aktif merangkai sesuai kreatifitas dan


imajinasinya sesuai yang diinstruksikan oleh petugas

Anak mampu bertahan dalam permainan sampai


permainan selesai

c.

Hasil

Anak mampu mewarnai gambar sesuai kreatifitas dan


imajinasinya yang difasilitasi oleh leader

Anak tidak ragu-ragu mewarnai gambar sesuai


kreatifitas dan imajinasinya

Anak dapat mewarnai gambar sesuai kreatifitas dan


imajinasinya tanpa ada kelelahan

Mengetahui,
Pembimbing Ruang 7B

DAFTAR PUSTAKA
Foster and humsberger . 1998 . Family Centered Nursing Care of Children . WB
sauders Company . Philadelpia USA
Hardjadinata, Y E. 2009. Batitaku mandiri, stimluasi kemandirian batita di rumah
Anda. Jakarta: Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai