Anda di halaman 1dari 3

Eksplorasi Potensi Laut Pesisirdi Pulau Sangiang Banten

I.

Pendahuluan
Perairan laut Indonesia merupakan perairan laut tropis yang kaya akan sumber daya

hayati maupun non-hayati. Indonesia yang di penuhi gugusan pulau sepanjang nusantara
membuat Indonesia pantas jika dijuluki negara dengan kekayaan biodiversitas laut yang
sangat tinggi, namun sejatinya sampai saat ini pemanfaatan sangat kurang. Maka dari iu
pentingnya eksplorasi atau mencari potensi baik dari suatu daerah maupun dari makhluk
hidup yang hidup di ekosistem laut dan pesisir, karena kekayaan sumberdaya laut dan pesisir
membutuhkan perhatian dalam pemanfaatannya dan jika dikelola dengan baik akan menjadi
penopang pertumbuhan ekonomi. Salah satu pulau yang dekat dengan ibu kota Indonesia
namun masih kurang dalam segi pemanfaatannya maupun data mengenai ekosistem yang ada
adalah Pulau Sangiang.
Pulau Sangiang merupakan pulau kecil yang letaknya strategis diantara Pulau Sumatra
dan Jawa tepatnya di Selat Sunda. Pemanfaatan Pulau Sangiang dari segi bahari masih kurang
dikarenakan memang pulau ini hanya dihuni oleh sedikit kepala keluarga yang kesehariannya
masih sangat bergantung kepada wilayah Anyer membuat tidak ada aktivitas yang khas dari
Pulau Sangiang ini.
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Pulau Sangian ini bertujuan utuk mencari
potensi apa saja yang terdapat di Pulau Sangiang yang dikhususkan kepada ekplorasi pada
ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang. Selain ketiga ekosistem tersebut potensi
lainnya yang terdapat di Pulau Sangiang adalah potensi Pariwisata.
II.
II.1

Pustaka
Pulau Sangiang
Pulau Sangiang merupakan pulau kecil yang letaknya strategis diantara Pulau Sumatra

dan Jawa tepatnya di Selat Sunda. Pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang,
Banten. Untuk mencapai Pulau Sangian diperlukan waktu tempuh 45 menit sampai 1,5 jam
menggunakan perahu bermotor dari Pelabuhan Paku Anyer. Karena beberapa alasan
keamanan dan letaknya yang bisa dibilang strategis menjadikan Pulau Sangiang menjadi
pulau asuhan TNI AL. Pulau Sangiang dihuni oleh kurang lebih 50 kepala keluarga.

II.2

Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang berhubungan langsung dengan ekosistem


pesisir dan laut sehingga menyebabkan kondisi air di ekosistem mangrove bersifat payau.
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis &
sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove. Jenis mangrove yang umum dijumpai
di Indonesia antara lain Avicennia sp, Rhizopora sp, dan Brugueira sp. Manfaat dan Fungsi
Hutan Magrove dalam kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir sangat banyak
sekali antara lain sebagai tempat hidup bagia banyak biota, menahan ombak langsung ke
pesiisr (breakwater), dan sumber plasma nutfah dan sumber genetik.
II.3

Ekosistem Lamun
Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang ditumbuhi oleh lamun sebagai

vegetasi yang dominan. Padang lamum memiliki fungsi ekologis sebagai tempat tingga biota,
nusery dan feeding ground. Di Indonesia sendiri terdapat 13 jenis lamun dari 63 jenis yang
ada di dunia antalain jenis Thalasia sp, Halophila sp, Enhalus sp dan Cymodea sp.
II.4

Ekosistem Terumbu Karang


Terumbu karang adalah suatu ekosistem di laut tropis yang dibangun terutama oleh

biota laut penghasil kapur atau sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan
zooxhantella. Menurut bentuknya terumbu karang dibagi menjadi tiga yaitu, terumbu karang
tepi , barier reef dan atoll. Berdasarkan bentuk pertumbuhannya karang batu terbagi atas
karang Acropora dan non-Acropora perbedaan terletak pada struktur skeletonnya.
III.

Metode
Dalam melakukan eksplorasi sumber daya hayati pesisir dan laut di Pulau Sangiang

ada beberapa metode yang dilakukan berdasarkan ekosistem apa yang akan diamati, namun
pada intinya semua metode yang dilakukan menggunakan teknik pengambilan data langsung
dilapangan. Adapun pencarian data mengenai potensi apasaja yang terdapat di Pulau
Sangiang dengan cara melakukan wawanca langsung terhdap penduduk yang menghuni
Pulau Sangiang. Untuk melkaukan ekplorasi terhadap ekosistem mangrove, lamun dan
terumbu karang kami melakukan pengambilan data dengan cara sebagai berikut

3.1

Mangrove

Melakukan observasi secara keseluruhan terhadap ekosistem mangrove yang ada.

menentukan stasiun pengambilan data.

membuat transek, transek yang digunakan adalah Transek Line dengan ukuran sesuat
dengan prosedur.

melakukan pengamatan mengenai jenis mangrove, tutupannya, lingkar batang dan


jumlah tegakan.

Setelah melakukan pengambilan data selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisa


data.

3.2

Lamun

Menyiapkan transek sesuai dengan prosedur yang terbuat dari paralon .

Menentukan stasiun pemngambilan data

Setelah melakukan pengambilan data selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisa


data.

3.3

Terumbu Karang
Dalam mengambil data terumbu karang

Hasil dan Pebahasan


-

Jelasin Keadaan umum pulau sangiang


o Ada proyek
o Situs sejarah
Review kondisi ekosistem yang ada
o Lamun kebanyakan cymodecea dan thalasia
o Karang sehat dan tutupannya rapat
o Banyak satwa potensial
Kelebihan dan kekurangan Pulau Sangiang
o Dari lokasi
o Ketersediaan air
Saran

Anda mungkin juga menyukai