Anda di halaman 1dari 14

Pricing and Estimating

BAJA

Lia Mufaricha
( 1112050014 )

Wenny Dwi Nur Aisyah


( 1112050024)

5th CONSTRUCTION MANAGEMENT


CIVIL ENGINEERING
STATE POLYTECHNIC OF JAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad kesembilan
belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas.
Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yang baik. Baja mempunyai kekuatan
yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah
elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial,
tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Berat jenis baja tinggi, tetapi
perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen baja tersebut
tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat bebannya, selama bentuk-bentuk
struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut dipergunakan secara efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini memperoleh
hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan
masalah itu adalah:
1.
2.
3.
4.

Bagaimana penjelasan umum tentang baja ?


Apa saja jenis baja ?
Bagaimana sifat-sifat baja ?
Aplikasi dari baja tulangan, baja profil, dan baja ringan ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk melengkapi tugas estimating dan selanjutnya
untuk menambah wawasan tentang beberapa jenis baja serta mengetahui keunggulan,
kelemahan, sifat dan karakteristik, syarat-syarat penggunaan serta tentang aplikasi dari baja
tulangan, baja profil, dan baja ringan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Secara umum, baja adalah logam yang terdiri dari campuran sebagian besar besi,
dengan kandungan karbon antara 0.2% - 2.14% beratnya tergantung gradenya. Karbon dan
elemen lainnya berfungsi sebagai pengeras, sehingga menghasilkan logam yang lebih keras
dan kuat daripada besi. Baja adalah suatu jenis bahan bangunan yang berdasarkan
pertimbangan ekonomi, sifat, dan kekuatannya, cocok untuk pemikul beban. Oleh karena itu
baja banyak dipakai sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan
bertingkat sebagai kolom dan balok, sistem penyangga atap dengan bentangan panjang
seperti gedung olahraga, hanggar, menara antena, jembatan, penahan tanah, pondasi tiang
pancang, bangunan pelabuhan, struktur lepas pantai, dinding perkuatan pada reklamasi
pantai, tangki-tangki minyak, pipa penyaluran minyak, air, atau gas.

2.2 Sifat-sifat Baja


Material baja unggul jika ditinjau dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitasnya. Jadi
tidak mengherankan jika di setiap proyek-proyek konstruksi bangunan (jembatan atau
gedung) maka baja selalu ditemukan, meskipun tentu saja volumenya tidak harus
mendominasi.
Tinjauan dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitas sangat cocok dipakai
mengevaluasi struktur yang diberi pembebanan. Tetapi perlu diingat bahwa selain kondisi
tadi akan ada pengaruh lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup struktur
bangunannya. Jadi pada suatu kondisi tertentu, suatu bangunan bahkan dapat mengalami
kerusakan meskipun tanpa diberikan beban sekalipun (belum berfungsi). Jadi ketahanan
bahan material konstruksi terhadap lingkungan sekitarnya adalah penting untuk diketahui
agar dapat diantisipasi baik.

Sifat kekuatan : artinya mempunyai sifat kekuatan tinggi untuk menahan tarik,

tekan, lenturan dan geseran


Sifat elastis : artinya sampai batas tertentu bahan baja mengalami pembebanan dan
akibat pembebanan tsb. Akan mengalami perubahan bentuk, tetapi setelah

pembebanan dihentikan maka bahan baja akan kembali pada bentuk semula
Sifat kekerasan : artinya tidak mudah mengalami cacat kalau kena benturan. Jadi
bahan baja ini cukup keras tetapi elastis

Sifat dapat ditempa : artinya pada keadaan pijar / lembek karena dipanasi mudah
ditempa sehingga dapat dirubah bentuknya. Tetapi pada keadaan dingin/selesai
dipanasi kekuatannya tidak berubah

a) Material buatan pabrik


Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena buatan
pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu yang baik. Oleh karena itu dapat dipahami
bahwa kualitas material baja yang dihasilkannya relatif homogen dan konsisten dibanding
material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan mutunya.

Di sisi lain karena merupakan hasil produk industri, maka agar prosesnya
menguntungkan harus diusahakan mencapai kondisi optimum. Untuk itu diperlukan suatu

kuantitas tertentu yang terkesan relatif monoton serta tidak mudah dibuat variasinya. Itulah
pentingnya dibuat standarisasi bentuk profil. Hanya profil-profil tertentu yang memang
umum (banyak) digunakan.
b) Ketahanan korosi
Baja unggul ditinjau dari segi kemampuannya menerima beban, tetapi ketika
dibiarkan tanpa perawatan khusus di lingkungan terbuka, terlihat lemahnya. Baja yang unsur
utamanya besi mengalami korosi, yaitu suatu proses elektrokimia. Jika itu terjadi, maka pada
bagian besi yang bertindak sebagai anode akan terjadi oksidasi yang merusak dan
menghasilkan karat besi Fe2O3.nH2O, zat padat berwarna coklat kemerah-merahan. Volume
baja berkurang karena menjadi karat tadi. Mengenai bagian besi yang bertindak sebagai
anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode tergantung pada banyak faktor,

misalnya zat pengotor, atau adanya perbedaan rapatan logam itu, atau ada jenis logam lain
yang bersinggungan.
Kemungkinan terjadinya korosi pada baja merupakan kelemahan konstruksi baja
dibanding kontruksi beton.

c) Perilaku pada suhu tinggi


Bangunan konstruksi baja memang tidak akan terbakar jika terkena panas api saat
kebakaran, tetapi akibat suhu yang tinggi dapat mengalami penurunan kekuatan drastis,
bahkan tidak kuat memikul berat sendiri. Sehingga bila terjadi kebakaran yang lama maka
bisa saja fungsi sebagai struktur pemikul beban menjadi hilang dan bangunan mengalami
keruntuhan total.

Selain itu baja juga memiliki sifat mekanis berdasarkan SNI-2002


ditentukan sebagai berikut:

Modulus elastisitas : E = 200 Gpa

pasal 5.1.3

Modulus Geser : G = 80.000 Mpa


Nisbah Poisoson : = 0,3
Koefisien pemuaian : = 12x10-6/o
Dengan sifat-sifat tersebut, baja adalah salah satu bahan baku pembuat berbagai benda

dan alat sesuai kebutuhan manusia.Tentunya, perbedaan sifat-nya jika dibandingkan dengan
bahan lainnya, seperti kayu atau plastik, memerlukan perlakuan yang berbeda pula di dalam
pengolahannya. Sebagai bahan bangunan, baja dapat difungsikan sebagai beberapa elemen
bangunan pada umumnya. Baik sebagai elemen struktural, penutup/pelapis permukaan,
maupun sebagai elemen estetika

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Baja


Kelebihan
a) Kekuatan tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi
bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang,
bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
b) Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada
struktur beton bertulang.
c) Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan
material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang
cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti
dibandingkan dengan penampang beton bertulang.
d) Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang,
bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak
memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.
e) Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar
tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik
akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum
terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur
terhadap beban kejut. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur

baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga
dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
f) Liat
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan
daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi
yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini
elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan,
dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur
dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa
memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam
jumlah yang cukup besar disebut toughness.
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:

kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,


cepat dalam pemasangan,
dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
kekuatan terhadap fatik,
kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,
adaptif terhadap prefabrikasi.

Kekurangan
a) Biaya Pemeiharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi
kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
b) Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika
terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik
sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal
dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung.
c) Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap
buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan
yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak
ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom
terhadap buckling.
d) Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan
perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban
siklis.
e) Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas
dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan
temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas.

2.4 Jenis-jenis Baja


A. Baja Tulangan
Pembuatan baja tulangan adalah dengan proses canai panas. Pembuatan dilakukan
dengan memanaskan bilet dalam pemanas sampai temperature 1300C untuk
memperoleh sifat plastisitas yang baik sehingga mempermudah proses pencanaian. Bilet
yang telah dipanaskan dimasukkan dalam pasangan mesin roll, setiap pasangan roll
mereduksi luas penampang dan memperpanjang batang baja.
a) Baja tulangan polos
Baja tulangan polos khususnya digunakan untuk dowels spiral, dan pendukung
struktur.

b) Baja tulangan deform


Baja tulangan deform digunakan untuk struktur yang memerlukan kekuatan yang
lebih tinggi sehingga permukaan batang terdapat sirip-sirip yang berfungsi menghalangi
terjadinya pergerakan baja tulangan pada arah longitudinal terhadap beton.

Baja tulangan beton sirip (defom) harus mempunyai sirip yang teratur. Setiap batang
diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang sejajar dan sejajar dengan sumbu
batang, serta sirip-sirip lainya dengan arah melintang sumbu batang.
Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus terletak pada jarak
yang teratur. Serta mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Bila diperlukan tanda atau
huruf-huruf pada permukaan baja tulangan beton, maka sirip melintang pada posisi di
mana angka atau huruf dapat di abaikan
Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45 derajat terhadap sumbu
batang, apabila membentuk sudut antara 45 sampai dengan 75derajat, arah sirip melintang
pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Bila sudutnya di atas 70derajat arah
berlawanan tidak diperlukan

B. Baja Profil
Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan
bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik
dengan panjang sampai 15 meter.

Bentuk elemen baja sangat dipengaruhi oleh proses yang digunakan untuk
membentuk baja tersebut. Sebagian besar baja dibentuk oleh proses hot-rolling
(penggilingan dengan pemanasan) atau cold-forming (pembentukan dengan pendinginan).
Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah proses pembentukan utama di mana
bongkahan

baja yang

merah

menyala

secara

besar-besaran

digelindingkan

di

antara beberapa kelompok penggiling. Penampang melintang dari bongkahan yang ash
biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m
persegi, yang akibat proses penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi
lebih kecil dan menjadi bentuk yang tepat dan khusus.
Batasan bentuk penampang melintang yang dihasilkan sangat besar dan masingmasing bentuk memerlukan penggilingan akhir tersendiri. Bentuk penampang melintang I
dan H biasanya digunakan untuk elemen-elemen besar yang membentuk balok dan kolom
pada rangka struktur. Bentuk kanal dan siku cocok untuk elemen-elemen kecil seperti
lapisan tumpuan sekunder dan sub-elemen pada rangka segitiga. Bentuk penampang
persegi, bulat, dan persegi empat yang berlubang dihasilkan dalam batasan ukuran yang
luas dan digunakan seperti halnya pelat datar dan batang solid dengan berbagai ketebalan.

C. Baja Ringan
Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun
memililki fungsi setara baja konvensional. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan
perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis,baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550

Mpa,sementara baja biasa sekitar 300 Mpa.Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi
bentuknya yang tipis.

Adapun pengaplikasian baja ringan adalah sebagai berikut :

Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk

konstruksi gedung (atap baja ringan).


konstruksi jembatan.
pembuatan rak penyimpanan.
pembuatan badan mobil.
keperluan konstruksi jalan raya.
pembuatan menara transmisi.
keperluan pembuatan saluran drainase, dan lain-lain.

Keunggulan
Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu atau baja konvensional,
beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya jauh lebih rendah
sehingga dapat mengurangi struktur pondasi, kolom dan balok.
Baja ringan tidak merambatkan api bila terjadi kebakaran.
Anti Rayap, tidak bisa dimakan rayap.
Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu dan baja
konvensional.
Pada baja ringan tidak terjadi muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas
dan dingin.
Secara teknis yaitu pengerjaan dan transportasi di lapangan sangat mudah dan
cepat.
Tanpa pengelasan, hanya menggunakan self screw.
Desain flexible.
Harga relatif murah.
Kelemahan
Rangka atap baja ringan tidak bisa diexspose sebagai element dekorasi
seperti rangka kayu, karena sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat,
padat dan terlihat ramai,terhubung dan terkait satu dengan lainnya, sehingga
kurang menarik jika diexpose.
Karena sistem strukturnya yang seperti rangka ruang tersebut maka bila ada
salah satu bagian struktur yang salah hitung, salah pasang, akan
membuat perlemahan sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.
Rangka atap baja ringan tidak dapat dihitung oleh orang umum, melainkan
harus dikalkulasikan secara komputerisasi,oleh ahlinya secara akurat dan teliti.

2.5Aplikasi Baja pada Konstruksi

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :


Baja

memiliki bermacam-macam jenis dan kegunaannya di dalam kontruksi

bangunan, oleh karena itu banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat memudahkan
pekerjaan, anti rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel
dan, bebas biaya pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi,
disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya desak.
3.2 SARAN
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan manusia untuk perkembangan
kearah yang lebih baik dan menuntut setiap bangsa untuk berusaha maju.begitu pula pada
perkembangan baja, dimana penggunaan baja mempengaruhi pada konstruksi bangunan
disetiap pelosok. Oleh sebab itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain,
karena dengan menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.

DAFTAR PUSTAKA
http://kamissore.blogspot.com/2009/05/struktur-kerangka-bajaringan.html
http://www.scribd.com/doc/61672379/ITTY-MAKALAH-BAJA

http://aplustruss.blogspot.com/2010/06/profile-baja-ringan.html
http://www.scribd.com/doc/18040588/STRUKTUR-BAJA-11
http://abaditruss.multiply.com/journal/item/8
http://en.wikipedia.org/wiki/Cold_formed_steel
http://rangkabaja.com/rangka-baja-baja-ringan/
http://rangkabaja.com/keunggulan-dan-kelemahan-baja-ringan/
http://www.ilmusipil.com/membeli-baja-ringan
http://www.agussuwasono.com/artikel/iptek/456-pemakaian-material-baja-untukkonstruksi.html

Anda mungkin juga menyukai