Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATAKULIAH

MANAJEMEN DAN KONSERVASI ENERGI

MANAJEMEN DAN KONSERVASI ENERGI

Disusun oleh
Aditya Gunadi

21030113120058

Adrianus Atma Adiwijaya21030113120105


Christyowati Primi Sagita

21030113130142

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah industri,
perusahaan, maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan tinggi
terhadap kebutuhan energi untuk operasional usahanya. Kebutuhan energi semakin lama
semakin meningkat, salah satunya adalah minyak bumi. Eksploitasi yang berlebihan
terhadap minyak bumi mengakibatkan persediaannya semakin menipis. Sehingga
diperlukan upaya konservasi untuk mencapai tujuan efisiensi.
Pemahaman mengenai konservasi energi sebagai tindakan praktis juga belum
berkembang di masyarakat karena masih langkanya penyebarluasan informasi atau
kampanye mengenai teknik-teknik konservasi energi. Pemerintah masih terlalu sedikit
atau lamban dalam memperhatikan perhatian terhadap gerakan konservasi energi.
Pemerintah juga masih menerapkan kebijakan harga energi yang keliru, yang membuat
konservasi energi tidaklah menjadi pilihan yang mesti dilakukan oleh masyarakat.
Dengan konservasi, dampak negatip terhadap lingkungan diturunkan, bahkan kini
melalui skim Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM)- pengurangan polusi dapat
dijual ke pasar emisi dunia. Lingkungan bersih meningkatkan derajat kesehatan.
Konservasi energi perlu dilakukan bukan karena negara sekarang secara finansial
mengalami kesulitan untuk menyediakan energi secara murah, tapi karena secara
fundamental konservasi energi akan membuat pola konsumsi energi nasional menjadi
lebih sehat. Sebagai sebuah pilar manajemen energi, konservasi energi sudah cukup
lama diabaikan di Indonesia. Krisis energi belakangan ini pantas untuk dijadikan
momentum untuk menempatkan konservasi energi sebagai bagian utama dari kegiatan
konsumsi energi.

Pengertian Manajemen dan Konservasi Energi


Konservasi energi dapat di definisikan sebagai kegiatan pemanfaatan energi secara
efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar
diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional. Penggunaan energi yang optimal
sesuai kebutuhan sehingga akan menurunkan biaya energi yang dikeluarkan.

Manajemen energi merupakan rangkuman dari tindakan yang di rencanakan dan di


lakukan untuk mencapai tujuan menggunakan energi seminim mungkin, sementara
tingkat kenyamanan di kantor, rumah dan lingkungan industri tetap terjaga.
Dalam Manajemen Energi terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan
(planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan
fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi
staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan
hasil manajemen yang maksimal.
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar
yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan.

Tujuan Majemen dan Konservasi Energi


Tujuan dari Manejemen dan Konservasi Energi adalah untuk memelihara
kelestarian sumber daya alam yang berupa sumber energi melalui kebijakan pemilihan
teknologi dan pemanfaatan energi secara efisien, rasional, untuk mewujudkan
kemampuan penyediaan energi.

Manfaat Manajemen Energi


Manajemen energi bagi sebuah perusahaan dapat mendatangkan keuntungan pada
sektor financial maupun sektor lingkungan. Dari sektor lingkungan sendiri, manajemen
energi dapat membantu mengurangi global warming. Dengan sedikit mengkonsumsi
energi berarti mengurangi polusi termal dan penggunaan air pendingin, yang intinya
dapat meninngkatkan kualitas lingkungan.
Manfaat manajemen energi :

Mencapai target Efisiensi Energi yang ditetapkan


Menurunkan Spesifik Energi & Intensitas Energi
Konsumsi Energi / Unit Produk
Konsumsi Energi / Pendapatan Usaha
Menjaga kesinambungan program Konservasi Energi
Mengantisipasi Perubahan & Resiko Usaha
Menjaga keseimbangan kepentingan Stake-Holder, Konsumen, Pemegang Saham,

Karyawan, Direksi, Pemerintah


Melestarikan Lingkungan

Mengapa Kita Harus Efisien Dalam Penggunaan Energi?


1. Cadangan Energi Fosil Terbatas
Efisiensi energi membantu mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara,
minyak bumi dan gas bumi yang selama ini peranannya sangat dominan. Energi
fosil, yang merupakan jenis energi tidak terbarukan, suatu saat akan habis jika terus
dieksploitasi. Dengan menghemat penggunaan energi fosil, pemerintah dapat
menyimpannya sebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.

2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup


Efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
kerusakan lingkungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di
Indonesia berasal dari pembakaran energi fosil yang menyebabkan polusi gas rumah
kaca dan mengakibatkan pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan hidup.
3. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi
Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada pengurangan biaya
yang dikeluarkan oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadi lebih
produktif dan kompetitif jika biaya pemakaian energi dapat ditekan. Pada sektor
rumah tangga, penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaian listrik suatu
rumah tangga. Dana tersebut dapat dialokasikan untuk hal-hal lain seperti biaya
keperluan sehari-hari, uang bulanan sekolah serta biaya kesehatan.
Teknologi Konservasi Energi
Untuk menjalankan konservasi energi dilakukan teknologi konservasi energi,
dimana teknologi konservassi energi merupakan pengembangkan melalui pemanfaatan
energi secara efisien dan rasional, serta memanfaatkan sumber daya alam yang berupa
sumber energi alternatif.
Contoh pemanfaatan energi alternatif:
a.
b.
c.
d.

Energi Air
Energi Angin
Energi Surya
Biodisel

Kendala Manajemen dan Konservasi di Indonesia


Salah satu faktor yang menyebabkan konservasi tidak berkembang di Indonesia
adalah pandangan dari kalangan masyarakat bahwa Indonesia adalah Negara yang di
anugrahi akan kekayaan alam serta sumber daya alam yang berlimpah, sehingga
menggunakan energi secara hemat adalah bukan suatu keharusan. Kerugian karena tidak
menerapkan program konservasi energi, sebenarnya sudah di rasakan di tanah air. Salah

satu contohnya pada saat krisis BBM Nasional yang tidak sehat (subsidi BBM,
penyeludupan, pengoplosan, serta biaya politik yang ditimbulkannya). Konservasi
energi tidak selalu berarti penggunaan energi yang sesedikit mungkin, akan tetapi
adalah pengeluaran biaya untuk konsumsi energi yang serendah mungkin. Bagaimana
cara untuk memperoleh hal ini diberikan dalam petunjuk-petunjuk yang diberikan gratis
kepada berbagai sektor pemakai energi.
Undang-Undang & Peraturan Terkait Konservasi dan Efisiensi Energi di
Indonesia

Instruksi Presiden No 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air

Instruksi Presiden No. 2/2008 tentang Penghematan Energi dan Air

Keputusan Presiden No. 43/1991 tentang Konservasi Energi

Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional

Peraturan Menteri ESDM No 06 Tahun 2011 tentang Label Tanda Hemat Energi
untuk Lampu Swabalast

Peraturan Menteri ESDM No 13 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Manajer


Energi di Bidang Industri

Peraturan Menteri ESDM No 14 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Manajer


Energi Bidang Bangunan Gedung

Peraturan Menteri ESDM No. 7/2010 tentang Tarif Dasar Listrik

Peraturan Pemerintah No. 70/2009 tentang Konservasi Energi

Law No. 30/2007 on Energy

Anda mungkin juga menyukai