Anda di halaman 1dari 24

PELAYANAN PEGAWAI PUSKESMAS SEI JANG DALAM PROGRAM

PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TBC) PARU DI KOTA TANJUNGPINANG


(Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Sidang Ilmu Pemerintahan dan memperoleh Gelar Sarjana)

Oleh :
TEGUH IMAM PERMADI
NIM : 07102266
Nirm : 07103035204096
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
RAJA HAJI
TANJUNGPINANG
2011

BAB

BAB I

BAB II BAB III BAB IV

BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN
D. KERANGKA TEORI
E. KONSEP OPERASIONAL
F. METODE PENELITIAN
G. SISTEMATIKA PENULISAN

A.LATAR BELAKANG
gejala-gejalanya adalah
Belum tercapainya angka kesembuhan penderita Tuberkulosis pada tahun
2010 oleh Puskesmas Sei Jang yaitu 85%.
Kurangnya partisipasi dan kepedulian masyarakat Kecamatan Bukit
Bestari untuk melaporkan atau membawa anggota keluarganya untuk
datang berobat ke Puskesmas Sei Jang.
kurangnya baiknya pelayanan yang diberikan, seperti pemberian informasi
tentang Penyakit Tuberkulosis yang kurang jelas menyebabkan
masyarakat tidak paham akan penyakit Tuberkulosis ini, memberikan
keterangan kepada masyarakat (penderita Tuberkulosis) kurang ramah dan
kadang berlaku kurang sopan kepada penderita Tuberkulosis.

B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana pelayanan pegawai puskesmas Sei Jang
dalam program penanggulangan Tuberkulosis (TBC)
Paru di Kota Tanjungpinang?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN


1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelayanan pegawai Puskesmas
Sei Jang dalam program penanggulangan
Tuberkulosis (TBC) paru di Kota Tanjungpinang.
b. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi
Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari,
dalam upaya peningkatan pelayanan pegawai.

2. Kegunaan Penelitian
a. Segi Akademis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk mengaplikasikan
dan mengembangkan teori yang berkaitan dengan objek penelitian.
Hasil penelitin ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi
peneliti lanjutan agar pengkajian masalah penelitian yang sama mendapat
hasil lebih baik lagi.
b. Segi Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Pemegang Program
Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Sei Jang dalam menunjang dan
meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

D. KERANGKA TEORITIS
Menurut Subarsono (Dwiyanto, 2005; 141) :
Pelayanan publik dapat di definisikan sebagai serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi public untuk
memenuhi kebutuhan warga pengguna. Pengguna atau
pelanggan yang dimaksudkan adalah warga negara yang
membutuhkan pelayanan public. Dan dimensi dari pelayanan
publik yang dimaksudkannya terdiri atas : Efesiensi,
Responsif, dan Non partisan. Ketiga dimensi tersebut
merupakan bagian yang dapat diukur dari pelayanan public
yang diberikan oleh organisasi public kepada pengguna
pelayanan.

E. KONSEP OPERASIONAL
KEMAMPUAN
KEMAMPUAN

SIKAP
SIKAP

PENAMPILAN
PENAMPILAN

PELAYANAN
PELAYANAN
PERHATIAN
PERHATIAN

TINDAKAN
TINDAKAN

TANGGUNGJAWAB
TANGGUNGJAWAB

F. Metode Penelitian
1.

Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif pada


hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,
berinteraksi dengan mereka dan berusaha memahami bahasa dan
tafsiran tentang dunia sekitamya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu pada Puskesmas Sei Jang Kecamatan
Bukit Bestari

3. Populasi dan Sampel


a.Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis yang
tercatat di Puskesmas Sei jang. Keseluruhan dari penderita penderita
Tuberkulosis (TBC) pada Puskesmas Sei Jang yaitu berjumlah 96
orang.
b.Sampel
Mengingat jumlah populasi yang besar, maka dalam pengambilan
sampel digunakan teknik sampling aksidental (secara kebetulan).

4. Jenis Data
a.

Data Primer
Yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan para
responden, yaitu pegawai Puskesmas Sei Jang kecamatan Bukit
Bestari. Data yang diperoleh diantaranya meliputi, data tentang
pelayanan oleh pegawai, data hasil kerja yang diselesaikan oleh
pegawai serta data hambatan dalam peningkatan pelayanan pegawai.

b.

Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan tidak melalui wawancara, namun
melalui dokumen-dokumen dan literatur, seperti sejarah berdirinya
Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari, data uraian tugas dan
fungsi, data struktur organisasi, data peralatan kerja yang dimiliki,
data sarana dan prasarana kerja dan data jumlah pegawai Puskesmas
Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


a.Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pembicaraan
berupa tanya jawab secara langsung dengan pegawai yang terlibat secara
langsung dalam program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) paru pada
Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari dan kepada masyarakat.
b.Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan terhadap subjek maupun objek penelitian sehingga dapat
diperoleh data atau keterangan serta informasi yang jelas tentang hal yang
diteliti.
c.Dokumentasi
merupakan kegiatan untuk melengkapi informasi dan data yang diperoleh
melalui buku-buku, arsip, dan laporan-laporan, peraturan perundangundangan serta dokumen lain yang relevan dengan obyek dan masalah
penelitian.

6. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh akan dianalisa melalui analisa deskriptif
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dilukiskan atau
digambarkan secara sistematis sehingga dapat diperoleh
suatu kesimpulan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik


Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Peneliti melakukan triangulasi dengan
membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam proses penulisan skripsi nantinya, maka sistematika penulisan
skripsi di susun sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan.
Pada Bab ini memuat tentang Latar Belakang, Perumusan masalah, Tujuan dan kegunaan
penelitian, Kerangka teori, Konsep operasional dan pengukuran, Metode penelitian yang
digunakan serta Sistimatika penelitian.
Bab II Gambaran Umum Lokasi Penelitian.
Pada Bab ini digambarkan tentang Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari, yang
meliputi: Sejarah berdirinya, Struktur organisasi, Visi dan misi, Tugas pokok, Fungsi, Tata
kerja, Uraian Tugas kerja yang ada, keadaan pegawai serta fasilitas fisik dan fasilitas kerja
yang dimiliki.
Bab III Pelayanan Pegawai Puskesmas Sei Jang Dalam Program Penanggulangan
Tuberkulosis (TBC) Paru Di Kota Tanjungpinang.
Pada Bab ini dibahas permasalahan penelitian dengan memaparkan hasil penelitian secara
terperinci mengenai indikator-indikator dari variabel yang diteliti. Indikator yang
digunakan untuk melihat pelayanan pegawai yaitu Efesiensi, reponsif dan non partisan.
Bab IV Penutup.
Pada Bab ini dibuat kesimpulan dari hasil penelitian, yang kemudian ditindak lanjuti
dengan saran-saran yang dikemukakan peneliti.

BAB II
GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM KECAMATAN BUKIT BESTARI

B. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SEI JANG

C. SARANA DAN PRASARANA

BAB III
ANALISIS
PELAYANAN PEGAWAI
PUSKESMAS SEI JANG
DALAM PROGRAM
PENAGGULANGAN TUBERKULOSIS
DI KOTA TANJUGNPINANG

KARAKTERISTIK
RESPONDEN

ANALISIS

HAMBATAN DALAM
PELAYANAN

ANALISIS
A.

KEMAMPUAN
KEMAMPUAN BEKERJA PADA TUGAS YANG DIBERIKAN
PEGAWAI TELAH MEMILIKI KEMAMPUAN KERJA YANG BAIK, ATAS
APA YANG DI TUGASKAN PADA PEGAWAI.

KEMAMPUAN MELAKSANAKAN KOMUNIKASI YANG BAIK

SETIAP PEGAWAI JUGA TELAH MELAKUKAN


KOMUNIKASI YANG BAIK KEPADA PENDERITA.

B. SIKAP
MEMILIKI SIKAP RAMAH
TERDAPATNYA BEBERAPA PEGAWAI DALAM MENJELASKAN TENTANG
PENYAKIT DENGAN TIDAK RAMAH TERHADAP PENDERITA
TUBERKULOSIS.
BERPRILAKU SOPAN
PENDERITA TIDAK PUAS AKAN PELAYANAN, KARENA SIKAP TIDAK
SOPAN DARI PEGAWAI YANG ADA PADA PROGRAM TERSEBUT.
C. PENAMPILAN
BERPENAMPILAN RAPI
PEGAWAI PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TBC)
PARU SUDAH BERPENAMPILAN RAPI DALAM MELAKSANAKAN
PELAYANAN TUBERKULOSIS (TBC) PARU DI PUSKESMAS SEI JANG.

D. PERHATIAN
KESEDIAN UNTUK MENAMPUNG KELUHAN
BAHWA MASIH KURANGNYA KESEDIAAN PARA PEGAWAI DALAM
MENAMPUNG KELUHAN DARI PENDERITA. BAHWA KELUHANKELUAHAN PENDERITA TUBERKULOSIS TIDAK SEMUANYA DI
CATAT DAN DILAPORKAN KEPADA PEMEGANG PROGRAM
MAUPUN DOKTER. SEHINGGA KETIKA PENDERITA KEMBALI
MENGELUHKAN HAL YANG SAMA, PEGAWAI KEMBALI TIDAK
BISA MEMBERIKAN JAWABAN.

E. TINDAKAN
MUDAH DIHUBUNGI BILA DIPERLUKAN
HAL INI DISEBABKAN KARENA TIDAK TERSEDIANYA BIAYA UNTUK
MENYEDIAKAN PERALATAN TERSEBUT. BERDASARKAN APA YANG
PENELITI LIHAT, BAHWA MEMANG UNTUK MEMUDAHKAN
KOMUNIKASI ANTARA PENDERITA DAN PEGAWAI BELUM
TERLAKSANA.
F. TANGGUNG JAWAB
BEKERJA SEUAI ATURAN DAN PROSEDUR
DAPAT DIAMBIL SUATU PEMAHAMAN BAHWA SUDAH BEKERJA
SESUAI ATURAN DAN PROSEDUR YANG ADA PARA PEGAWAI,
DALAM
PELAKSANAAN
PELAYANAN
PROGRAM
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TBC) PARU.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

BERDASARKAN HASIL DARI


ANALISIS 6
UNSUR
PELAYANAN MAKA PELAYANAN PEGAWAI PUSKESMAS
SEI JANG PADA PROGRAM PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS KURANG BAIK, HAL INI DAPAT DILIHAT
MELALUI BEBERAPA INDIKATOR YAITU SIKAP PEGAWAI,
PERHATIAN DAN TINDAKAN.

Saran
PERLUNYA PUSKESMAS SEI JANG MENGADAKAN PENDIDIKAN ATAU
PELATIHAN YANG BERSIFAT TERUS MENERUS, UNTUK MENAMBAH
WAWASAN PETUGAS YANG TERLIBAT LANGSUNG DI DALAM
PELAYANAN PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
(TBC) PARU.
PERLUNYA
PEMEGANG
PROGRAM
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS (TBC) PARU DI PUSKESMAS SEI JANG, MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP SIKAP PEGAWAI YANG KURANG BAIK,
DALAM
PELAKSANAAN
PELAYANAN
PADA
PROGRAM
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS (TBC) PARU YANG DIBERIKAN.
PERLUNYA PEGAWAI PUSKESMAS SEI JANG PADA PROGRAM
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
(TBC)
PARU,
UNTUK
MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA PENDERITA.
PERLUNYA KETERSEDIAAN SARANA KOMUNIKASI DI PUSKESMAS
SEI JANG UNTUK PENDERITA TUBERKULOSIS, AGAR MEMUDAHKAN
JALANNYA KOMUNIKASI ANTARA PEGAWAI DAN PENDERITA.

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai