Pengauditan 2 SAP 6
Pengauditan 2 SAP 6
hak
kepemilikan
atas
persediaan,
serta
masalah
penyajian
dan
pengungkapan.
Materialitas, Risiko Inheren, Dan Prosedur Analitis
Materialitas
Alokasi materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus
ini akan bervariasi menurut pertimbangan. Petimbangan utama dalam mengevaluasi
alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi
1
Perintah produksi
proses
produksi berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan atau analisis peramalan
penjualan serta kebutuhan persedian. Pendokumentasian, otorisasi dilakukan dengan
menerbitkan perintah produksi benomor urut.
pengeluaran bahan (permintaan) yang dibuat oleh departemen produksi. Slip ini
menunjukkan kuantitas dan jenis bahan yang dirninta serta nomor perintah yang harus
dibebani. Setiap slip harus ditandatangi oleh pekerja produksi yang berwenang.
2) Perpindahan Barang
dicatat dalam tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan
mengharuskan karyawan memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal
komputer, kemudian mengetik momor perintah produksi setiap kali mereka memulai
atau berhenti mengerjakan suatu pesanan,
disusunlah sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang tersebut kemudiaan
dikirim ke gudang barang jadi. Yang menerima tanggung jawab atas barang itu
menandatangani tiket perpindahan.
Melindungi persediaan
Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian dan kerusakan Penyimpanan
persediaan bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses yang terbatas
pada orang-orang yang diberi otorisasi mempakan hal yang terpenting dalam
meIindungi aktiva ini.
3) Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan
Mengangkat karyawan
Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Penjelasan kami tentang pengujian substantif
yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi pada prosedur-prosedur berikut ini:
1) Menghitung kembali kewajiban gaji dan upah akrual
Bagi banyak perusahaan perlu dibuat berbagai macam akun akrual pada tanggal
neraca sebesar jumlah yang terutang kepada pajabat dan karyawan untuk gaji dan upah,
komisi, bonus, uang cuti, dsb, serta sebesar jumlah yang terutang kepada badan-badan
pemerintah untuk pajak-pajak gaji dan upah
Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran jumlah-jumlah akrual manajemen,
auditor harus mereview perhitungan manajemen atau melakukan perhitungan
sendiri.Jumlah-jumlah akrual untuk pajak gaji dan upah harus dibandingkan dengan
jumlah yang diperlihatkan dalam laporan gaji dan upah
2) Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun
Banyak perusahaan menawarkan tunjangan pensiun dan pasca pensiun yang
signifikan kepada para karyawan. Sejumlah perusahaan pabrikasi telah memiliki
program pensiun dengan tunjangan pasti yang menghadirkan masalah yang signifikan
dalam hal pengukuran beban pensiun, serta engungkapan pensiun. Di sini risiko yang
paling signifikan berhubungan dengan salah saji dalam asersi penilaian atau alokasi
( menetukan beban pensiun ), serta asersi penyajian dan pengungkapan ( menulis
catatan kaki tentang pensiun )
3) Mengaudit Opsi saham dan hak apresiasi saham
Salah satu bentuk kompensasi karyawan yang umum bagi banyak perusahaan
menyangkut penggunaan opsi saham. Auditor harus menentukan :
menyusun program opsi sahamnya untuk memenuhi persyaratan APB No. 25, sehingga
mereka dapat menggunakan pendekatan nilai intrinsik dan tidak melaporkan beban
kompensasi yang berkaitan dengan penggunaan opsi saham .
8
Daftar Pustaka
http://indriramadhaniekonomi.blogspot.co.id/2013/07/audit-siklus-produksi-danjasa.html
http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/audit-siklus-produksi-dan-personalia.html
https://www.scribd.com/doc/183521085/AUDIT-SIKLUS-PRODUKSI-DAN-JASAPERSONALIA-docx
10